Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN INTERNAL

PROGRAM PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


(PERKESMAS) PUSKESMAS SITURAJA

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SUMEDANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas karuniaNya yang tak terhingga
juga shalawat serta salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan
sahabatnya. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan pedoman pendataan program Indonesia sehat
dengan pendekatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Situraja

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada Bapak Wardiman, SKM.
selaku Kepala Puskesmas Situraja, seluruh teman-teman Puskesmas Situraja yang telah memberikan
dukungan dan do’anya, serta dukungan material dan moral kepada penulis.

Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam pembuatan pedoman Perkesmas dengan,


semoga pedoman ini dapat diterima dan dapat menjadi landasan kegiatan perkesmas di wilayah kerja
Puskesmas Situraja Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
kemajuan Puskesmas Situraja di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga pedoman Perkesmas ini
dapat berguna bagi semua pihak yang memerlukannya. Amin.

KEPALA PUSKESMAS SITURAJA

WARDIMAN, SKM
NIP 19651211 198703 1 005
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................................................
B. Tujuan ...........................................................................................................................................................
C. Ruang Lingkup Pelayanan............................................................................................................................
D. Batasan Operasional......................................................................................................................................
E. Landasan Hukum...........................................................................................................................................
BAB II STANDAR KETENAGAAN......................................................................................................................
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia.................................................................................................................
B. Distribusi Ketenagaan....................................................................................................................................
C. Jadwal Kegiatan..............................................................................................................................................
BAB III STANDAR FASILITAS............................................................................................................................
A. Denah Ruangan.............................................................................................................................................
B. Standar Fasilitas...........................................................................................................................................
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN............................................................................................................
A. Kegiatan Di Dalam Gedung Puskesmas........................................................................................................................
B. Kegiatan Di Luar Gedung Puskesmas...................................................................................................................
BA V LOGISTIK...................................................................................................................................................
BAB VI KESELAMATAN PASIEN....................................................................................................................
BAB VII KESELAMATAN KERJA ....................................................................................................................
BAB VIII PENUTUP..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai negara berkembang saat ini dan kedepan diperkirakan akan
berada pada fase tiga beban ganda kesehatan (The Age of Triple Health Burden).
Beban pertama yang dihadapi Indonesia adalah masih tingginya angka kesakitan
penyakit menular (TBC, Kusta, Diare, Malaria) beban kedua adalah tingginya
angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular (hipertensi,
diabetes, kanker), dan beban ketiga adalah munculnya penyakit baru seperti HIV
AIDS, SARS, H5N1 (flu burung) dan H1N1 (flu babi) serta virus covid-19.
Untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat di Indonesia dalam rangka
mendukung SDGS tahun 2030 Kementerian Kesehatan memiliki visi
‘Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan’ dimana tujuan pembangunan
kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar dapat meningkatkan derajat kesehatan yang
optimal.
Upaya keperawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya kesehatan
penunjang yang terintegrasi dalam semua upaya kesehatan Puskesmas termasuk
dalam upaya kesehatan wajib tetapi dapat juga sebagai upaya kesehatan
pengembangan yang wajib dilakukan pada daerah tertentu. Dengan
terintegrasinya upaya Perkesmas ke dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya
pengembangan, diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih
bermutu karena diberikan secara holistik, komprehensif pada semua tingkat
pencegahan. Upaya keperawatan kesehatan masyarakat adalah pelayanan
profesional yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di puskesmas yang
dilaksanakan oleh perawat. Perawat Puskesmas mempunyai tugas pokok
memberikan pelayanan keperawatan dalam bentuk asuhan keperawatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat agar tercapai kemandirian masyarakat di
puskesmas demi terwujudnya Kecamatan Situraja sehat secara mandiri.

B. TUJUAN
Tujuan ditetapkannya pedoman adalah :
a. Diperoleh persepsi yang sama dalam pelaksanaan perkesmas di
Puskesmas Situraja.
b. Meningkatnya keterpaduan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
di Puskesmas Situraja
c. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pelayanan kesehatan pada
masyarakat terutama kelompok rawan dan risiko tinggi
d. Diperolehnya dukungan sumber daya yang memadai dalam
penyelenggaraan upaya keperawatan kesehatan masyarakat

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat
meliputi Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM). Pelayanan kesehatan yang diberikan lebih difokuskan
pada promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.
Upaya preventif meliputi pencegahan tingkat pertama (primary prevention),
pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) dan pencegahan tingkat
ketiga (tertiary prevention).

D. BATASAN OPERASIONAL
1. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di
dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
2. Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan yang didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia
3. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja
4. Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) adalah suatu bidang
dalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan antara
keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif
masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif, preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh, melalui
proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara
optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.
E. LANDASAN HUKUM
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 279 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan
Masyarakat di Puskesmas
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 908 Tahun 2010 tentang
Pelayanan Keperawatan Keluarga
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239 Tahun 2001 tentang
Registrasi dan Praktik Perawat
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 839 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan di Rumah
Sakit dan Puskesmas
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat
dibutuhkan sumber daya yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya.
Adapun tenaga pelayanan perkesmas di Puskesmas Nagrak adalah sebagai
berikut :

No. Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah


Minimal D III
Keperawatan + Pelatihan
Perawat Koordinator Keperawatan Kesehatan
1. 1 orang
Perkesmas Komunitas +
Pengalaman dalam
pelaksanaan perkesmas
Perawat Pelaksana Perkesmas Minimal D III
2. 8 orang
di Puskesmas Keperawatan
Perawat Penanggungjawab Minimal D III
3. 2 orang
Desa / Daerah Binaan Keperawatan

Sebagai pelaksana perkesmas di puskesmas, setiap perawat minimal memiliki


enam peran dan fungsi yaitu :
1. Sebagai penemu kasus (case finder)
2. Sebagai pemberi pelayanan (care giver)
3. Sebagai pendidik/penyuluh kesehatan (health teacher/educator)
4. Sebagai koordinator dan kolaborator
5. Sebagai pemberi nasihat (counselor)
6. Sebagai panutan (role model)

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
1. Perawat Koordinator Perkesmas
Perawat koordinator perkesmas bertanggungjawab kepada Kepala
Puskesmas terhadap keberhasilan upaya perkesmas di puskesmas, mulai
dari perencanaan pelaksanaan, pemantauan serta penilaian. Koordinator
perkesmas ditetapkan oleh Kepala Puskesmas dengan kualifikasi minimal
D III Keperawatan dan memiliki pengalaman dalam pelaksanaan
perkesmas.
2. Perawat Pelaksana Perkesmas di Puskesmas
Perawat pelaksana perkesmas di puskesmas adalah semua tenaga
fungsional perawat di puskesmas. Perawat pelaksana perkesmas
memberikan pelayanan berupa asuhan keperawatan baik kepada individu,
keluarga maupun kelompok. Penilaian kinerja perawat pelaksana
menggunakan instrumen penilaian jabatan fungsional bagi perawat
puskesmas.
3. Perawat Penanggungjawab Desa / Daerah Binaan (Darbin)
Perawat penanggungjawab desa / daerah binaan adalah perawat pelaksana
yang sekaligus membantu Perawat Koordinator Perkesmas dalam
merencanakan, melaksanakan, memantau dan menilai asuhan keperawatan
terhadap individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat di satu atau
lebih desa / daerah binaan yang menjadi tanggung jawabnya.

C. JADWAL KEGIATAN
No. Jenis Pelayanan Waktu Keterangan
1. Perkesmas dalam gedung 08.00 – 14.00
Sesuai
jadwal yang
dibuat oleh
2. Perkesmas luar gedung
masing-
masing
perawat
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG
Ruang perkesmas dalam gedung puskesmas tergabung dalam Ruang
Konseling Terpadu, dengan denah ruangan sebagai berikut :

Lemari

kursi

meja

kursi

Keterangan :
1. Kursi dan meja untuk konseling terletak di sebelah kanan pintu masuk
2. Disisi kanan meja dan kursi terdapat lemari arsip dan lemari penyimpanan
media penyuluhan atau konseling

B. STANDAR FASILITAS
Standar fasilitas yang dibutuhkan untuk pelaksanaan perkesmas baik di dalam
maupun luar gedung adalah tersedianya PHN Kit. Setiap puskesmas
sebaiknya memiliki minimal 2 PHN Kit atau yang lebih baik adalah setiap
desa memiliki PHN Kit.

SPESIFIKASI PHN KIT


No. Nama Barang Spesifikasi Barang Jumlah
Bahan : Nilon tahan air
(waterproof)
Warna Tas : Biru dongker dengan
1. Tas PHN Kit 1 buah
list kuning
Model : Ransel dengan tulisan di
muka tertera “PHN Kit”
2. Alat tes darah potable / 1 unit
rapid diagnostic test (hb,
kolesterol, asam urat, gula
darah)
Bak instrumen dilengkapi
3. 1 buah
tutup
4. Gunting angkat jahitan 1 buah
5. Gunting iris lurus 1 buah
6. Gunting jaringan 1 buah
7. Gunting verband 1 buah
8. Klem arteri 1 buah
9. Kom iodine 1 buah
10. Kom kapas steril 1 buah
11. Kom dilengkapi tutup 1 buah
12. Nierbekken 1 buah
13. Palu refleks 1 buah
14. Peak flow meter 1 buah
15. Pen lancet 1 buah
16. Penlight 1 buah
17. Pinset anatomis 1 buah
18. Pinset cirurgis 1 buah
19. Sphygmomanometer 1 buah
dewasa dan anak
20. Stetoskop anak 1 buah
21. Stetoskop dewasa 1 buah
22. Termometer 1 buah
23. Timbangan badan dewasa 1 buah
BAHAN HABIS PAKAI
1. Alat tenun perawatan luka 1 buah
2. Alkohol 70 % Kemasan botol 100 ml 1 buah
Alkohol swab kemasan Isi 100 lembar
3. 1 box
box
4. Blood lancet kemasan box Isi 25 buah 1 box
5. Handscrub kemasan botol Isi 500 ml 1 buah
6. Kassa hidrofil steril Ukuran 16 x 16 cm kemasan dos 1 buah
isi 16 lembar
7. Masker 1 buah
8. NaCl 0,9% Kemasan botol 500 ml 1 botol
9. Pembalut gulung hidrofil Ukuran 4 m x 5 cm 10 roll
10. Plester 1 roll
11. Povidone iodine 10% Kemasan botol isi 60 ml 1 botol
12. Refill strip asam urat Isi 25 buah 1 box
13. Refill strip glukosa Isi 25 buah 1 box
14. Refill strip hemoglobin Isi 25 buah 1 box
darah
15. Refill strip kolesterol Isi 25 buah 1 box
16. Rivanol Kemasan botol 300 ml 1 botol
17. Sarung tangan non steril 1 pasang
18. Sarung tangan steril 1 pasang
19. Sudip lidah 1 buah
PERLENGKAPAN
1. Duk biasa 1 buah
2. Duk bolong 1 buah
3. Meteran gulung 1 buah
4. Perlak besar 1 buah
5. Perlak kecil 1 buah
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

Kegiatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat meliputi kegiatan di dalam


maupun di luar gedung Puskesmas baik Usaha Kesehatan Perorangan (UKP) dan atau
Usaha kesehatan Masyarakat (UKM).
A. Kegiatan didalam gedung puskesmas
Merupakan kegiatan yang dilakukan di ruang asuhan keperawatan dan balai
pengobatan umum, meliputi :
1. Asuhan keperawatan terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap
2. Penemuan kasus baru (deteksi dini) pada pasien rawat jalan
3. Penyuluhan / pendidikan kesehatan
4. Pemantauan keteraturan berobat
5. Rujukan kasus / masalah kesehatan kepada tenaga kesehatan lain di
puskesmas
6. Kegiatan yang merupakan tugas limpah sesuai pelimpahan kewenangan
yang diberikan dan atau prosedur yang telah ditetapkan (pengobatan,
penanggulangan kasus gawat darurat)
7. Menciptakan lingkungan terapeutik dalam pelayanan kesehatan di
puskesmas (kenyamanan, keamanan)
8. Dokumentasi keperawatan

B. Kegiatan diluar gedung puskesmas


Melakukan kunjungan ke keluarga/kelompok/masyarakat untuk melakukan
asuhan keperawatan keluarga/kelompok/masyarakat
1. Asuhan keperawatan kasus yang memerlukan tindak lanjut di rumah
(individu dalam konteks keluarga)
Merupakan asuhan keperawatan individu di rumah dengan melibatkan
peran serta aktif keluarga. Kegiatan yang dilakukan antara lain :
a. Penemuan suspek atau kontak serumah
b. Penyuluhan / pendidikan kesehatan pada individu dan keluarganya
c. Pemantauan keteraturan berobat sesuai dengan program pengobatan
d. Kunjungan rumah (home visit) sesuai rencana
e. Pelayanan keperawatan dasar langsung (direct care) maupun tidak
langsung (indirect care)
f. Pemberian nasihat (konseling) kesehatan / keperawatan
g. Dokumentasi keperawatan

2. Asuhan keperawatan keluarga


Merupakan asuhan yang ditujukan pada keluarga rawan kesehatan /
keluarga miskin yang memiliki masalah kesehatan yang ditemukan di
masyarakat dan dilakukan di rumah keluarga tersebut. Kegiatannya antara
lain :
a. Identifikasi keluarga rawan kesehatan / keluarga miskin dengan
masalah kesehatan di masyarakat
b. Penemuan dini kasus / kontak serumah
c. Penyuluhan / pendidikan kesehatan terhadap keluarga (lingkup
keluarga)
d. Kunjungan rumah (home visit) sesuai rencana
e. Pelayanan keperawatan dasar langsung (direct care) maupun tidak
langsung (indirect care)
f. Pelayanan kesehatan sesuai rencana (keteraturan berobat pasien
dengan pengobatan jangka panjang)
g. Pemberian nasihat (konseling) kesehatan / keperawatan di rumah
h. Dokumentasi keperawatan

3. Asuhan keperawatan kelompok khusus


Merupakan asuhan keperawatan pada kelompok masyarakat rawan
kesehatan yang memerlukan perhatian khusus, baik dalam suatu institusi
maupun non institusi, meliputi :
a. Identifikasi faktor-faktor risiko terjadinya masalah kesehatan di
kelompok
b. Pendidikan / penyuluhan kesehatan sesuai kebutuhan
c. Pelayanan keperawatan langsung (direct care) pada penghuni yang
membutuhkan
d. Memotivasi pembentukan, membimbing, dan memantau kader-kader
kesehatan sesuai jenis kelompoknya
e. Dokumentasi keperawatan

4. Asuhan keperawatan masyarakat di daerah binaan


Merupakan asuhan keperawatan yang ditujukan pada masyarakat yang
rentan atau mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah
kesehatan. Kegiatannya merupakan kunjungan ke daerah binaan untuk :
a. Identifikasi masalah kesehatan yang terjadi di suatu daerah dengan
masalah kesehatan spesifik
b. Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui kegiatan memotivasi
masyarakat untuk membentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat
c. Pendidikan / penyuluhan kesehatan masyarakat
d. Memotivasi pembentukan, mengembangkan dan memantau kader-
kader kesehatan di masyarakat
e. Ikut serta melaksanakan dan memonitor kegiatan PHBS
f. Dokumentasi keperawatan
BAB V
LOGISTIK

Seluruh logistik untuk pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan Perawatan Kesehatan


Masyarakat (Perkesmas) Puskesmas Nagrak direncanakan dalam renstra dan POA.
Pengadaan logistik berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan pengadaan sendiri
oleh Puskesmas.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Setiap petugas perkesmas harus memiliki kesadaran akan standar keselamatan


pasien agar sistem asuhan yang diberikan pada pasien lebih aman. Standar
keselamatan pasien yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Hak pasien
Pasien dan keluarganya berhak untuk mendapatkan informasi tentang diagnosis
dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko
dan komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan dan perkiraan biaya pengobatan
2. Pendidikan bagi pasien dan keluarga
Pasien/keluarga memperoleh penyuluhan kesehatan dengan pendekatan yang
komunikatif dan bahasa yang mudah dipahami Sehingga setiap penyusunan dan
pelaksanaan asuhan keperawatan mencakup aspek penyuluhan (pendidikan)
kesehatan bagi pasien / keluarga pasien
3. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
Asuhan keperawatan yang diberikan hendaknya dilakukan sesuai prosedur atau
standar yang ditetapkan
4. Penggunaan metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
peningkatan keselamatan pasien
Dilakukan evaluasi terhadap setiap asuhan yang diberikan untuk menjamin
kesinambungan dan peningkatan mutu pelayanan

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Perawatan Kesehatan


Masyarakat (Perkesmas) perlu diperhatikan keselamatan sasaran kegiatan/program
dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi
pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus dilakukan dengan
memperhatikan 7 sasaran keselamatan pasien untuk setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan. Tujuh sasaran keselamatan pasien meliputi :
1. Identifikasi pasien dengan benar
Kepatuhan melakukan identifikasi pasien pada saat memberi obat atau
melakukan tindakan
2. Komunikasi efektif dalam pelayanan
Bahasa yang mudah dipahami serta kepatuhan melakukan SBAR (Situation,
Background, Analysis, Recomendation) atau TBK (Tulis, Baca, Kembali) bila
mendapatkan informasi
3. Keamanan obat yang perlu diwaspadai
Kepatuhan melakukan telaah pemberian obat dengan 7 benar obat (benar
pasien, benar obat, benar dosis, benar cara/rute, benar waktu, benar tidak
kadaluarsa, benar pendokumentasian)
4. Memastikan lokasi pembedahan, prosedur yang benar pada pasien yang benar
Kepatuhan akan prosedur layanan klinis yang benar
5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
Kepatuhan melakukan cuci tangan dalam 5 saat cuci tangan (sebelum kontak
dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik, setelah kontak dengan
cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, setelah kontak dengan
lingkungan pasien)
6. Mengurangi risiko cedera akibat pasien jatuh
Kepatuhan melakukan pengkajian risiko jatuh pada pasien
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam melakukan setiap kegiatan Perkesmas perlu memperhatikan keselamatan


kerja bagi perawat pemberi layanan maupun pasien/sasaran. Untuk mencegah atau
mengurangi risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan kegiatan maka perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
A. Di tempat kerja atau lingkungan kerja
1. Desain tempat kerja yang menunjang K3
a. Ruang pelayanan perkesmas dalam gedung dirancang untuk
memudahkan proses kerja
b. Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja
c. Pencahayaan cukup dan nyaman
d. Ventilasi yang memadai dan sesuai
e. Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah dijangkau jika
diperlukan
2. Penerapan kewaspadaan universal
Prinsip utama prosedur kewaspadaan universal pelayanan kesehatan
adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan, dan
sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tersebut dijabarkan menjadi lima
kegiatan pokok yaitu :
a. Cuci tangan (dengan 5 saat cuci tangan)
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai (dekontaminasi, pencucian,
sterilisasi atau DTT dan penyimpanan)
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan (jarum
bekas pakai langsung buang tanpa memanipulasi bagian tajamnya,
atau penutupan jarum dengan satu tangan)
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan
1) Kebersihan ruangan selalu diperhatikan
2) Tersedianya tempat sampah dengan injakkan penutup yang
didalamnya dilapisi oleh kantong kresek kuning untuk sampah
medis dan kantong kresek hitam untuk sampah non medis
3) Tata ruang pelayanan perkemas dalam gedung harus baik sehingga
tidak menjadi sarang serangga atau binatang pengerat
4) Tersedianya tempat cuci tangan dengan air mengalir dan
dibersihkan dengan teratur

3. Penerapan kewaspadaan khusus


a. Transmisi melalui udara (airborne)
b. Transmisi melalui percikan (droplet)
c. Transmisi melalui kontak langsung

Dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja diharapkan setiap


petugas kesehatan terhindar dari cedera ataupun penularan penyakit.
BAB VII
PENUTUP

1. Upaya keperawatan kesehatan masyarakat adalah pelayanan profesional yang


terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di puskesmas yang dilaksanakan
oleh perawat
2. Perawat Puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan
keperawatan dalam bentuk asuhan keperawatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat agar tercapai kemandirian masyarakat di
puskesmas demi terwujudnya Kecamatan Situraja sehat secara mandiri.
3. Pedoman pelaksanaan pendataan PIS-PK yang sudah di susun di harapkan
bisa menjadi acuan bagi kegiatan PIS-PK di wilayah kerja

Anda mungkin juga menyukai