Anda di halaman 1dari 16

Alur Tujuan Pembelajaran

Penulis : Martha Febriani


Asal Sekolah : SMP Filiasofia
Jam Pembelajaran
Kelas 7 = 144 JP
Kelas 8 = 144 JP
Kelas 9 = 128 JP

Rasional Penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran


ATP ini dirancang dengan kondisi peserta didik telah melewati fase C. Tujuan pembelajaran pada elemen bilangan mendorong peserta
didik untuk dapat melakukan operasi aritmetika pada bilangan real dan perbandingan bilangan serta menggunakannya dalam
menyelesaikan masalah (termasuk literasi finansial). Pada elemen aljabar, peserta didik diharapkan dapat menggeneralisasikan pola
dan menggunakan operasi aljabar, memahami relasi dan fungsi, serta menyelesaikan masalah persamaan linear satu variabel,
pertidaksamaan linear satu variabel, dan sistem persamaan linear dua variabel. Peserta didik dibimbing untuk melakukan pengukuran
luas pada bidang datar serta luas dan volume pada bidang ruang, termasuk menjelaskan pengaruh perubahan secara proporsional
dari bangun datar dan bangun ruang terhadap ukuran panjang, besar sudut, luas, dan/atau volume. Pada elemen geometri, peserta
didik dibimbing dari bentuk konkret ataupun visual sehingga peserta didik dapat menggunakannya dalam menyelesaikan masalah
berkaitan dengan jaring-jaring bangun ruang, sudut, kekongruenan dan kesebangunan pada segitiga dan segiempat, teorema
Pythagoras, serta transformasi tunggal. Peserta didik diarahkan melihat bahwa suatu bangun datar dan hasil transformasi tunggalnya
(translasi, refleksi, pencerminan, rotasi) merupakan dua bangun datar yang kongruen ataupun sebangun. Pada elemen analisis data
dan peluang, peserta didik dibimbing untuk mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data. Peserta didik juga diarahkan untuk
menggunakan karakteristik mean, median, modus, dan jangkauan untuk menyelesaikan masalah serta menentukan peluang dan
frekuensi harapan.
No Elemen Capaian Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Kelas Catatan, referensi,
Pembelajaran dan/atau alasan
penurunan Tujuan
Pembelajaran

1 Bilangan
Memahami tanda positif dan negatif pada 7
bilangan sebagai simbol yang menunjukkan
bilangan tersebut lebih besar atau lebih
Di akhir fase D peserta didik kecil dari titik acuan 0.
dapat membaca, menulis,
dan membandingkan Mengungkapkan contoh penggunaan 7
bilangan bulat, bilangan bilangan negatif pada kehidupan sehari-
rasional dan irasional, hari.
bilangan desimal, bilangan
Membandingkan bilangan bulat dengan 7
berpangkat bulat dan akar,
atau tanpa menggunakan garis bilangan.
bilangan dalam notasi
ilmiah. Mereka dapat
Memahami makna operasi penjumlahan, Salah satu cara
menerapkan operasi
pengurangan, perkalian, dan pembagian 7 memahami makna dan
aritmetika pada bilangan
pada bilangan bulat positif dan negatif serta proses penjumlahan dan
real, dan memberikan
sifat-sifat pada operasi tersebut. pengurangan dapat
estimasi/perkiraan dalam
menyelesaikan masalah menggunakan garis
Melakukan satu atau lebih operasi 7 bilangan.
(termasuk berkaitan dengan
aritmetika pada bilangan bulat
literasi finansial). Peserta
menggunakan sifat dan urutan
didik dapat menggunakan
penghitungan operasi.
faktorisasi prima dan
pengertian rasio (skala, Memilih bentuk pecahan yang lebih mudah
proporsi, dan laju dioperasikan dan sesuai konteks 7
perubahan) dalam permasalahan.
penyelesaian masalah.
Melakukan satu atau lebih operasi 7
aritmetika pada bilangan pecahan.

Melakukan satu atau lebih operasi 7


aritmetika pada bilangan rasional.

Menggunakan operasi aritmetika pada 7


bilangan bulat dan pecahan untuk
menyelesaikan permasalahan.

Menjelaskan proses penentuan faktorisasi 7


prima suatu bilangan.

Menggunakan faktorisasi prima suatu 7


bilangan dalam penyelesaian masalah.

Menentukan hasil bilangan berpangkat 7


bulat positif, nol, dan pangkat negatif
menggunakan konsep bilangan berpangkat
bulat positif, nol, dan pangkat negatif.

Membandingkan bilangan berpangkat bulat 7


dengan melakukan prediksi.

Menjelaskan sifat pada hasil perkalian, 7


pembagian, dan perpangkatan pada
bilangan berpangkat bulat.

Melakukan operasi penjumlahan, 7


pengurangan, perkalian, dan pembagian,
serta perpangkatan pada bilangan
berpangkat bulat.

Menyatakan hubungan antara bentuk akar 7


dan perpangkatan.

Melakukan operasi penjumlahan,


pengurangan, perkalian, dan pembagian, 7
serta perpangkatan pada bilangan bentuk
akar.

Menggunakan konsep dan prinsip pada 7


bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

Menyimpulkan pengertian berbagai 7


bilangan real beserta contohnya.

Menuliskan berbagai bilangan real yang 7


disebutkan secara verbal.

Menyatakan suatu bilangan ke dalam notasi 7


ilmiah.

Penyelesaian masalah
Menyebutkan contoh dalam kehidupan 7 skala sudah termasuk ke
sehari-hari yang berkaitan dengan dalam perbandingan
perbandingan senilai dan berbalik nilai. senilai

Mengidentifikasi pola hubungan nilai antara


7
variabel bebas dan terikat pada masalah
yang berkaitan dengan perbandingan
senilai dan berbalik nilai.

Membedakan perbandingan senilai dan 7


berbalik nilai dengan menggunakan tabel,
grafik, dan persamaan.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan


7
dengan perbandingan senilai dan berbalik
nilai.
Contoh Soal :
Memilih informasi yang diperlukan dan tidak 7
diperlukan dari suatu wacana untuk Karena biaya bahan bakar
diesel yang tinggi sebesar
penyelesaian masalah berkaitan dengan 0,42 zeds per liter, pemilik
operasi bilangan real. kapal NewWave berpikir
untuk melengkapi kapal
Mengambil keputusan untuk pemecahan mereka dengan layar layang-
7 layang. Diperkirakan layar
masalah bilangan real berdasarkan
seperti ini berpotensi
informasi yang dipilih dari suatu wacana. menurunkan penggunaan
solar sekitar 20% secara
keseluruhan.

Nama: NewWave
Jenis: kapal barang
Panjang: 117 meter
Lebar: 18 meter
Kapasitas beban: 12.000 ton
Kecepatan maksimum: 19
knot

Konsumsi solar per tahun


tanpa layar layang-layang:
sekitar 3 500.000 liter

Biaya melengkapi NewWave


dengan layar ini adalah
2.500.000 zeds. Setelah kira-
kira berapa tahun
penghematan bahan bakar
diesel akan menutupi biaya
layar tersebut? Berikan
perhitungan untuk
mendukung jawaban Anda.

PISA 2012
2 Aljabar
Di akhir fase D peserta didik
Menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk 7
dapat mengenali,
aljabar dan sebaliknya.
memprediksi dan
menggeneralisasi pola
Membedakan suku sejenis dan tidak 7
dalam bentuk susunan
sejenis.
benda dan bilangan.
Mereka dapat menyatakan
Melakukan penjumlahan dan pengurangan 7
suatu situasi ke dalam
pada bentuk aljabar.
bentuk aljabar. Mereka
dapat menggunakan sifat-
Melakukan perkalian dan pembagian pada 7
sifat operasi (komutatif,
bentuk aljabar.
asosiatif, dan distributif)
untuk menghasilkan bentuk
Menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, 7
aljabar yang ekuivalen.
asosiatif, dan distributif) untuk
Peserta didik dapat
menghasilkan bentuk aljabar yang
memahami relasi dan fungsi
ekuivalen.
(domain, kodomain, range)
dan menyajikannya dalam Menyatakan aturan pada pola objek 8
bentuk diagram panah, maupun bilangan yang diberikan.
tabel, himpunan pasangan
berurutan, dan grafik. Memprediksi pola bilangan yang 8
Mereka dapat membedakan berhubungan dengan konfigurasi objek
beberapa fungsi nonlinear
dari fungsi linear secara Menggeneralisasi pola suatu bilangan. 8
grafik. Mereka dapat
menyelesaikan persamaan Menentukan suku ke-n dari suatu pola 8
dan pertidaksamaan linear bilangan.
satu variabel. Mereka dapat
menyajikan, menganalisis, Contoh kalimat terbuka :
dan menyelesaikan Menyebutkan contoh kalimat terbuka. 7
masalah dengan
Harga sekantong jeruk
menggunakan relasi, fungsi Menentukan penyelesaian pada kalimat ditambah Rp7.000 adalah
dan persamaan linear. terbuka (nilai yang menggantikan bilangan 7 Rp20.000
Mereka dapat yang belum diketahui) sehingga kalimat
menyelesaikan sistem tersebut bernilai benar.
persaman linear dua
variabel melalui beberapa Memodelkan masalah yang berkaitan 7
cara untuk penyelesaian dengan persamaan linear satu variabel
masalah. menjadi model matematika serta
sebaliknya.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan


7
dengan persamaan linear satu variabel.

Memodelkan masalah yang berkaitan


dengan pertidaksamaan linear satu variabel 7 Contoh :
menjadi model matematika dan sebaliknya. 𝑥>5
×≥ 5
Menunjukkan nilai penyelesaian 𝑥<5
pertidaksamaan satu variabel sederhana 7 ×≤ 5
pada garis bilangan.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan


dengan pertidaksamaan linear satu 7
variabel.

Menentukan domain, kodomain, dan range 8


pada suatu relasi.

Menentukan relasi berdasarkan hubungan 8


setiap pasangan anggota himpunan.

Menyajikan suatu relasi dengan diagram 8


panah, diagram Kartesius, dan himpunan
pasangan berurutan.

Menjelaskan hubungan relasi, fungsi, dan 8


korespondensi satu-satu.

Menggolongkan relasi yang merupakan 8


fungsi dan bukan fungsi.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan 8
dengan fungsi.

Membedakan fungsi nonlinear dari fungsi 8


linear secara persamaan dan grafik.

Memahami pengertian gradien sebagai 8


tingkat perubahan fungsi linear yang dapat
terlihat pada grafik dan pola pada tabel
(berisi titik-titik koordinat dari garis lurus
untuk absis berupa bilangan bulat).

Mengidentifikasi grafik garis lurus dan pola


pada tabel (berisi titik-titik koordinat dari 8
garis lurus untuk absis berupa bilangan
bulat) untuk menentukan gradien.

Menghubungkan karakteristik grafik fungsi 8


linear dengan grafik perbandingan senilai.
Contohnya :
Menganalisis pola relasi antara nilai absis Nilai ordinat sama dengan
dan ordinat titik-titik pada garis lurus untuk 8 2 kali nilai absis titik-titik
menentukan persamaan garis lurus. pada garis lurus
Nilai ordinat sama dengan
Menentukan gradien dari persamaan garis 8 3 kali nilai absis ditambah
lurus yang diberikan. 1

Menentukan hubungan gradien garis yang 8


saling sejajar dan gradien garis yang tegak
lurus.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan 8


dengan gradien garis lurus.
Membuat persamaan garis lurus dari 8
kondisi yang diberikan.

Menyelesaikan masalah kontekstual yang 8


berkaitan dengan fungsi linear.

Memahami makna sistem persamaan linear 8


dua variabel dan arti penyelesaiannya.

Membuat sistem persamaan linear dua


8
variabel sebagai model matematika dari
situasi yang diberikan.

Menentukan penyelesaian SPLDV melalui


metode substitusi, eliminasi, dan 8
gabungannya serta grafik.

Mengidentifikasi jenis penyelesaian dari 8


sistem persamaan linear dua variabel.

Memecahkan masalah berkaitan dengan 8


SPLDV.

3 Pengukuran
Di akhir fase D peserta didik
Menyebutkan sifat lingkaran. 8
dapat menjelaskan cara
untuk menentukan luas
lingkaran dan Menjelaskan cara menentukan keliling dan 8
menyelesaikan masalah luas lingkaran.
yang terkait. Mereka dapat
menjelaskan cara untuk Menggunakan konsep dan prinsip keliling
8
menentukan luas dan luas lingkaran untuk memecahkan
permukaan dan volume masalah.
bangun ruang (prisma,
tabung, bola, limas dan
kerucut) dan menyelesaikan Menghitung luas juring sebagai bagian dari 8
masalah yang terkait. luas lingkaran dan panjang busur sebagai
Mereka dapat menjelaskan bagian dari keliling lingkaran.
pengaruh perubahan secara
proporsional dari bangun Mengidentifikasi hubungan sudut pusat,
datar dan bangun ruang 8
panjang busur, dan luas juring lingkaran.
terhadap ukuran panjang,
besar sudut, luas, dan/atau
volume. Menerapkan hubungan sudut pusat,
panjang busur, dan luas juring lingkaran 8
untuk memecahkan masalah.

Menjelaskan pengaruh perubahan panjang 9


sisi secara proporsional terhadap luas
maupun sudut bangun datar, dan
sebaliknya.

Membandingkan karakteristik antar bangun 8


ruang prisma, tabung, bola, limas dan
kerucut.
Berkaitan dengan topik
Menyelesaikan masalah berkaitan 8 Teorema Pythagoras
perhitungan panjang diagonal ruang,
diagonal bidang, dan bidang diagonal pada
balok dan kubus.

Menemukan cara menghitung luas


permukaan dan volume bangun ruang 8
prisma, tabung, bola, limas dan kerucut,
serta gabungannya.

Menjelaskan pengaruh perubahan panjang 9 Berkaitan dengan


sisi secara proporsional terhadap luas kesebangunan
permukaan maupun volume bangun ruang.

4 Geometri Di akhir fase D peserta didik


Menyebutkan unsur-unsur dan karakteristik 8 Menentukan luas
dapat membuat jaring-jaring
bangun ruang (prisma, pada prisma, tabung, bola, limas dan permukaan prisma,
tabung, limas dan kerucut) kerucut. tabung, kerucut, dan limas
dan membuat bangun ruang dengan menghitung luas
Membuat jaring-jaring dari bangun ruang 8 jaring-jaring pembentuk
tersebut dari jaring-
prisma, tabung, limas dan kerucut serta bangunnya.
jaringnya. Peserta didik
sebaliknya.
dapat menggunakan
hubungan antar sudut yang Menunjukkan hubungan antara luas 8 Sebelum memahami
terbentuk oleh dua garis persegi-persegi yang membentuk segitiga teorema Pythagoras,
yang berpotongan, dan oleh siku-siku secara visual, untuk pemahaman didahului dengan
dua garis sejajar yang rumus teorema Pythagoras. kemampuan menentukan
dipotong sebuah garis luas persegi serta
transversal untuk Menghitung panjang salah satu sisi pada 8 penggunaan pangkat dan
menyelesaikan masalah segitiga siku-siku jika diketahui panjang dua akar
(termasuk menentukan sisi yang lain pada segitiga tersebut.
jumlah besar sudut dalam Kebenaran teorema
sebuah segitiga, Menggunakan teorema dan tripel 8 Pythagoras dapat
menentukan besar sudut Pythagoras untuk penyelesaian masalah ditunjukkan melalui
yang belum diketahui pada segitiga siku-siku. persegi-persegi yang
sebuah segitiga). Mereka disusun membentuk
dapat menjelaskan sifat- Menguji suatu segitiga merupakan segitiga 8 segitiga siku-siku, lalu
sifat kekongruenan dan siku-siku, lancip, dan tumpul menggunakan potongan-potongan 2
kesebangunan pada kebalikan teorema Pythagoras. persegi kecil tersebut tepat
segitiga dan segiempat, dan memenuhi luas persegi
menggunakannya untuk besar. Terlihat bahwa luas
menyelesaikan masalah. persegi terbesar sama
Mereka dapat menunjukkan dengan jumlah luas
kebenaran teorema persegi lainnya.
Pythagoras dan
menggunakannya dalam c2=a2+b2
menyelesaikan masalah
(termasuk jarak antara dua
titik pada bidang koordinat
Kartesius). Peserta didik
dapat melakukan
transformasi tunggal
(refleksi, translasi, rotasi,
dan dilatasi) titik, garis, dan Memahami sumbu x dan sumbu y pada
bangun datar pada bidang koordinat Kartesius sebagai dua garis 8
koordinat Kartesius dan bilangan yang berpotongan di titik asal
menggunakannya untuk (0,0).
menyelesaikan masalah.
Menentukan kedudukan suatu titik pada
koordinat Kartesius dengan melakukan 8
langkah pergerakan ke kanan atau ke kiri
serta ke atas atau ke bawah dari titik asal.

Menentukan kedudukan suatu titik terhadap 8


titik lain pada koordinat Kartesius.

Menentukan jarak antara dua titik pada


bidang Kartesius menggunakan Teorema 8
Pythagoras.

Menyelesaikan masalah berkaitan dengan 7


sudut berpelurus dan berpenyiku.

Menggunakan hubungan antar sudut yang


terbentuk oleh dua garis yang berpotongan 7
dalam penyelesaian masalah.

Menggunakan hubungan antar sudut yang


terbentuk oleh dua garis sejajar yang 7
dipotong sebuah garis transversal dalam
penyelesaian masalah.

Menentukan jumlah besar sudut pada


7
segitiga dan segiempat.

Menggunakan sifat-sifat sudut untuk


menentukan besar salah satu sudut yang
7
belum diketahui pada segitiga.

Menyebutkan pengertian kekongruenan 9


dua bangun datar.

Membedakan dua bangun datar yang 9


kongruen dan tidak kongruen secara visual.

Mengidentifikasi syarat kekongruenan dua 9


segitiga.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan


dengan kekongruenan bangun datar. 9

Menggolongkan dua bangun yang


sebangun dan tidak sebangun secara 9
visual.

Menunjukkan sudut-sudut dan sisi-sisi yang 9


bersesuaian pada 2 bangun datar yang
sebangun.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan 9


dengan kesebangunan bangun datar.
Memahami makna transformasi tunggal Jika benda berupa bangun
(refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi). 9 datar:
Peserta didik dapat
Melakukan transformasi tunggal (refleksi, menyimpulkan pada
translasi, rotasi, dan dilatasi) titik, garis, dan 9 transformasi translasi,
bangun datar pada bidang koordinat refeksi, dan rotasi, benda
Kartesius untuk menyelesaikan masalah. dan bayangannya
kongruen.
Menganalisis sifat hasil transformasi yang 9
berkaitan dengan kekongruenan dan
kesebangunan antara bangun datar dan Pada dilatasi :
bayangan hasil transformasi tunggal Jika benda berupa bangun
bangun datar tersebut. datar, maka bayangan dan
benda sebangun. Faktor
skala positif (selain 1)
menyatakan benda
diperbesar atau diperkecil
dengan benda dan
bayangan searah dilihat
dari pusat dilatasi. Faktor
skala negatif menyatakan
benda diperbesar atau
diperkecil dengan benda
dan bayangan berlawanan
arah dilihat dari pusat
dilatasi. Faktor skala 1
menyebabkan benda dan
bayangan kongruen.

5 Analisis Data dan Di akhir fase D peserta didik


Peluang dapat merumuskan Memilih sampel yang tepat pada suatu 7
pertanyaan, kegiatan pengumpulan data.
mengumpulkan,
menyajikan, dan
menganalisis data untuk Menggunakan diagram batang dan diagram
menjawab pertanyaan. lingkaran untuk menyajikan dan 7
Mereka dapat menginterpretasi data.
menggunakan diagram
batang dan diagram Menjawab pertanyaan berdasarkan hasil 7
lingkaran untuk menyajikan perumusan pertanyaan, pengumpulan,
dan menginterpretasi data. penyajian, dan analisis data.
Mereka dapat mengambil
sampel yang mewakili suatu Menyatakan ukuran pemusatan data, yaitu
populasi untuk 7 Mean sebagai nilai
sebuah nilai yang mewakili suatu data,
mendapatkan data yang keseimbangan dari nilai-
terkait dengan mereka dan sesuai dengan situasinya (mean, median, nilai dikelompoknya.
lingkungan mereka. Mereka atau modus). Median sebagai nilai
dapat menentukan dan tengah yang membagi
menafsirkan rerata (mean), Menyatakan seberapa tersebarnya data data menjadi 50%
median, modus, dan dengan menggunakan jangkauan (range). 7 kebawah dan 50% ke atas.
jangkauan (range) dari data Modus sebagai nilai yang
tersebut untuk sering muncul (terbanyak).
Membandingkan suatu data terhadap
menyelesaikan masalah 7 Mean, median, modus,
(termasuk membandingkan kelompoknya dengan cara membandingkan serta jangkauan
suatu data terhadap data tersebut dengan nilai representatif dan memperlihatkan
kelompoknya, ukuran penyebaran kelompoknya. kecenderungan suatu data
membandingkan dua
kelompok data, Membandingkan kecenderungan dua
memprediksi, membuat kelompok data menggunakan nilai rerata
keputusan). Mereka dapat (mean), median, modus, dan jangkauan 7
menginvestigasi
(range) serta diagram batang.
kemungkinan adanya
perubahan pengukuran
Menganalisis perubahan pada ukuran
pusat tersebut akibat
perubahan data. Peserta pemusatan data (rata-rata, mean, dan 7
didik dapat menjelaskan modus) akibat pengeluaran dan
dan menggunakan penambahan suatu data.
pengertian peluang dan
frekuensi relatif untuk
menentukan frekuensi
harapan satu kejadian pada Menentukan titik sampel suatu percobaan. 9
suatu percobaan sederhana
(semua hasil percobaan
dapat muncul secara Menentukan frekuensi relatif suatu kejadian 9
merata). terhadap seluruh kejadian dalam suatu
percobaan dan menyatakannya dalam
bentuk pecahan.

Menentukan nilai peluang sebagai


9
menemukan banyak kemungkinan ketika
semua kemungkinan sama-sama terjadi.

Mengidentifikasi hubungan nilai peluang


suatu kejadian dan peluang komplemen 9
kejadian tersebut.

Menentukan frekuensi harapan satu


9
kejadian pada suatu percobaan sederhana
menggunakan konsep peluang dan
frekuensi relatif.

Anda mungkin juga menyukai