Anda di halaman 1dari 2

1

Tn. MA mengalami alergi terhadap Etoricoxib yang ditandai dengan rasa gatal,
terbakar, sakit saat menelan dan nyeri pada tenggorokan pada hari ketiga setelah
meminum obat tersebut. Pada dasarnya reaksi alergi terhadap obat tertentu merupakan
hal yang umum terjadi, namun ironisnya dalam kasus ini pasien sebenarnya sudah
mengetahui adanya Riwayat alergi untuk golongan obat sejenis (NSAIDs). Kejadian
Tidak Diinginkan pada Tn. MA sebenarnya bisa dihindari jika data rekam medis pasien
yang memuat catatan pengobatan pasien termasuk didalamnya Riwayat alergi obat
dapat diakses dimanapun pasien berada. Namun saat ini data tersebut agak sulit untuk
diakses jika pasien tidak berkunjung ke fasilitas kesehatan langganannya. Hal yang
dapat dilakukan untuk menghindari kejadian pada Tn. MA saat ini adalah menanyakan
Riwayat alergi obat pasien pada saat proses anamnesa serta memberikan edukasi
pasien untuk selalu menyampaikan Riwayat alergi saat berobat di fasilitas kesehatan,
terutama fasilitas kesehatan yang baru dia kunjungi. Hal ini tentunya dikarenakan belum
adanya data rekam medis pasien di fasilitas kesehatan yang baru dikunjungi pasien
tersebut.

2
Kejadian alergi pada Tn. MA mungkin terjadi dikarenakan pasien kurang teredukasi
mengenai pentingnya menyampaikan Riwayat alergi saat proses anamnesa. Hal
tersebut sangat besar peranannya untuk menghindari kejadian Tidak Diinginkan
terutama jika pasien berkunjung ke fasilitas kesehatan baru. Fasilitas kesehatan yang
baru dikunjungi pasien tersebut tentunya tidak memiliki Riwayat Medis pasien termasuk
Riwayat alergi.

3
Rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan tingkat lanjut tentunya akan melayani pasien
dengan berbagai jenis Riwayat medis termasuk Riwayat alergi obat. Rumah Sakit
tentunya dapat membuat system rekam medis yang mobile dan paperless sehingga
mudah untuk diakses oleh tenaga kesehatan yang ada di Rumah Sakit. Adanya system
rekam medis yang baik di Rumah Sakit akan meningkatkan efektifitas kerja tenaga
kesehatan dan mengurangi resiko fatigue decision terutama jika tenaga kesehatan
menghadapi overload kunjungan pasien. Namun penerapan system rekam medis yang
mobile dan paperless juga membutuhkan biaya yang sangat besar baik dalam
pembuatan software maupun prasarananya, seperti penyediaan tablet pc. Selain itu
system tersebut juga akan “menyulitkan” untuk tenaga kesehatan yang sudah senior
namun kurang mahir dalam pengoperasian system baru tersebut. Segala perubahan
tentunya akan “menyulitkan” pada awalnya, namun jika melihat manfaat yang jauh lebih
besar dari penerapan perubahan tersebut dan kemudahan yang didapatkan jika system
sudah berjalan dengan baik maka perubahan ini sangat layak untuk dicoba.

4
Kesulitan akses data rekam medis pasien merupakan masalah yang sudah lama terjadi
di Indonesia, namun masih belum ada solusi yang benar-benar menyelesaikan
permasalahan tersebut. Solusi yang ada saat ini salah satunya yaitu fasilitas keshatan
terutama Rumah Sakit membuat system rekam medis yang terintegrasi dan terpusat di
pusat data Rumah Sakit. Solusi ini sebetulnya sudah sangat baik jika pasien sudah
“berlangganan” ke fasilitas kesehatan tersebut, namun saat pasien berpindah fasilitas
kesehatan maka data tersebut tidak akan dimiliki oleh fasilitas kesehatan yang baru
dikunjungi pasien. Jikapun dapat diakses oleh fasilitas kesehatan yang baru dengan
cara menghubungi fasilitas kesehatan pasien yang terdahulu, tentunya akan
memerlukan waktu yang lama. Adanya gap waktu tersebut akan mempengaruhi dalam
kecepatan pengambilan keputusan medis yang dimana pada saat tertentu perlu
pengambilan keputusan yang tepat namun dalam waktu yang cepat. Solusi yang
mungkin belum dicoba yaitu adanya single system rekam medis secara nasional yang
dapat diakses oeh pasien maupun fasilitas kesehatan (dengan seizin pasien)
dimanapun dia berada. Single system rekam medis ini akan sangat memudahkan untuk
tenaga kesehatan untuk memantau kondisi kesehatan pasien serta pengambilan
keputusan yang lebih efektif dan tepat sasaran sehingga dapat menghindari Kejadian
Tidak Diinginkan sperti reaksi alergi obat. Namun tentunya ini akan sangat sulit untuk
diwujudkan karena akan memerlukan nilai investasi yang sangatlah besar serta
komitmen pemerintah dalam jangka Panjang untuk mewujudkan hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai