Anda di halaman 1dari 39

UU DESA :

SKEMA MEMBANGUN DESA


BERTUMPU PADA YANG BAWAH

BUDIMAN SUDJATMIKO , MSc, MPhil


CALEG DPR RI PDI PERJUANGAN NO URUT 4
DAPIL JATENG VIII
TOPIK

• POSISI DAN SITUASI DESA


• DESA DALAM DESIGN UU DESA
Selama Republik ini berdiri, ada 2
(dua) UU mengatur desa yaitu
• UU 19/1965, DESAPRAJA SEBAGAI
BENTUK PERALIHAN UNTUK
MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA
DAERAH TINGKAT III DI SELURUH
WILAYAH REPUBLIK INDONESIA
• UU No 5 TAHUN 1979 TENTANG
PEMERINTAHAN DESA. Di masa inilah
penyeragaman desa dilakukan.
Pasca Orde Baru

• DESA DALAM UU NO 22 TAHUN 1999 HANYA


8 PASAL DARI 134 PASAL (PASAL 93-111)
• DESA DALAM UU NO 32 TAHUN 2004 HANYA
16 PASAL DARI 240 PASAL (PASAL 200- 216)
SITUASI DESA
• Penyeragaman
kelembagaan desa
• Ketergantungan
terhadap supra desa
• Melemahnya sumber-
sumber ekonomi desa
• Menurunnya sumber
daya termasuk tenaga
kerja
CARA PANDANG DESA dari KOTA
• TERTINGGAL
DIBANDING KOTA
• KAPASITAS SUMBER
DAYA MANUSIANYA
LEMAH
• MEMBUTUHKAN
KUCURAN TANGAN
KEBAIKAN DARI ATAS
KECILNYA KUE UNTUK DESA
APBN 2013 :
DARI 1.600 TRILYUN APBN, DESA
HANYA MENDAPAT 2,6 %
RINCIAN :
Total APBN untuk 72.944 Desa = 42 T
Tidak langsung ke desa = 32 T
Langsung ke Desa = 10 T
2,6%
APBN melalui PNPM
MEMBANGUN DARI YANG BAWAH
• ALASAN :
Problem desa tidak berasal semata-mata dari
desa, melainkan berasal dari kebijakan
struktural yang melemahkan desa.
• PELUANG :
Desa memiliki semua sumber daya yang
dibutuhkan untuk membangun
DESIGN DESA DALAM UU DESA
• EKSISTENSI DESA DAN DESA ADAT
• PENGUATAN KELEMBAGAAN DESA
• PENGUATAN SUMBER EKONOMI DESA
• PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN
PERDESAAN
EKSISTENSI DESA : pengakuan adanya
kemajemukan desa
DESA DESA ADAT
DEFINISI DESA (pasal 1 ayat 1 UU
Desa) :
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Mengenai desa adat lihat lebih lanjut di : pasal 6, pasal
95 sd 110
HAK-HAK DESA (pasal 67) :
Desa berhak:
• a. mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat berdasarkan hak asal usul, adat
istiadat, dan nilai sosial budaya
masyarakat Desa;
• b. menetapkan dan mengelola kelembagaan
Desa; dan
• c. mendapatkan sumber pendapatann
PENATAAN KELEMBAGAAN DESA :
STRATEGI 3 KAKI PEMBARUAN DESA
KELEMBAGAAN PEMERINTAHAN
DESA
Pasal 25: pemerintahan desa adalah
Kepala Desa dibantu perangkat
desa.
KEPALA DESA (pasal 26 sd 47, pasal 66)
:
• Dipilih langsung dan serentak di seluruh
• kabupaten (ps 31), biaya pemilihan dari APBD Kabupaten
(ps 34)
• Masa jabatan 6x3 masa jabatan (ps 39)
• Menerima penghasilan tetap Kades dan perangkat desa dari
dana perimbangan APBN (ps 66)
• Tunjangan dari APBDesa (ps 66)
• Jaminan Kesehatan (ps 66)
• Mengangkat dan memberhentikan perangkat desa (ps 26)
• Menetapkan Peraruran Desa dan APBDesa (ps 26)
• Memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa
(ps 26)
PERANGKAT DESA (pasal 26, pasal 48
sd 53, pasal 66) :
• Terdiri dari sekretaris desa, pelaksana kewilayahan,
pelaksana teknis (pasal 48)
• Diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Desa (pasal
26)
• Menerima penghasilan tetap Kades dan perangkat
desa dari dana perimbangan APBN (ps 66)
• Tunjangan dari APBDesa (ps 66)
• Jaminan Kesehatan (ps 66)
• Perangkat desa yang statusnya PNS masih bertugas
sampai ditetapkan penempatannya yang akan diatur
dengan PP (pasal 118/pasal peralihan).
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
(pasal 55 sd 65)
Membahas dan menyepakati rancangan perdes
bersama Kepala Desa (pasal 55)
Mengawasi kinerja Kepala Desa (pasal 55)
Masa jabatan 6x3 masa jabatan (pasal 56)
Berhak meminta keterangan kepada Pemerintahan
Desa (pasal 61)
Mendapatkan biaya operasional dari APBDesa
(pasal 61)
Mendapat tunjangan dari APBDesa (pasal 62)
Pelembagaan Musyawarah Desa (pasal
54) :

Penataan, perencanaan
desa, rencana investasi yg
masuk desa, pembentukan
BUMDesa, penambahan
dan pelepasan aset desa,
kerjasama desa, kejadian
luar biasa
PERATURAN DESA (pasal 69) :
peraturan desa, peraturan bersama
Kepala Desa, peraturan Kepala Desa

DIBAHAS BERSAMA
ANTARA KEPALA DESA
DAN BPD, dengan
konsultasi kepada
masyarakat desa.

APBDesa ditetapkan
dengan Perdes, yang
dibahas bersama BPD.
PENGUATAN SUMBER EKONOMI DESA

Keuangan Desa (pasal 71) meliputi semua hak


dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan
uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan
milik desa berhubung dengan pelaksanaan
dan kewajiban desa.
Pendapatan Desa /Desa Adat
bersumber dari (pasal 72) :
Pendapatan asli desa dan/atau desa adat
Alokasi APBN
Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi kab/kota (min 10%)
ADD yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang
diterima kab/kota dari pemerintah pusat (min 10%) setelah
dikurangi dana alokasi khusus (DAK).
(jika Pemkab tidak memberikan ADD, maka Pemerintah akan
ditunda/dipotong sebesar alokasi dana perimbangan setelah
dikurangi DAK)
Bantuan keuangan dari pemerintah propinsi dan pemerintah
kab/kota
Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat
Lain-lain pendapatan desa yang sah
Dana Alokasi Desa (DAD) dari APBN
(penjelasan pasal 72 ayat (2):
Besaran alokasi anggaran yang peruntukkannya langsung
ke Desa ditentukan 10% (sepuluh perseratus) dari dan
di luar dana Transfer Daerah (on top) secara bertahap.

Anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan


dan Belanja Negara dihitung berdasarkan jumlah Desa
dan dialokasikan dengan memperhatikan jumlah
penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat
kesulitan geografis dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan dan pemerataan pembangunan Desa.
MEMBAGI KEADILAN UNTUK DESA 1
PINTU KE DESA
KITA TIDAK MAU LAGI
TERGANTUNG KEPADA
SUPRA DESA UNTUK
MEMBANGUN DESA
ASET DESA (pasal 76)

Aset desa/desa adat berupa tanah kas desa,


pasar desa, pasar hewan, tambatan perahu,
bangunan desa, pelelangan ikan, pelelangan
hasil pertanian, hutan milik desa, mata air
milik desa, pemandian umum, dan aset milik
desa lainnya.
Aset lainnya milik Desa :
a. kekayaan Desa yang dibeli atau diperoleh atas beban
APBN, APBD, dan APBdesa
b. kekayaan Desa yang diperoleh dari hibah dan
sumbangan/yang sejenis;
c. kekayaan Desa yang diperoleh sebagai pelaksanaan
dari
perjanjian/kontrak dan lain-lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. hasil kerja sama Desa; dan
e. kekayaan Desa yang berasal dari perolehan lainnya
yang sah.
Kekayaan milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah
berskala lokal Desa yang ada di Desa dapat dihibahkan
kepemilikannya kepada Desa.
Kekayaan milik Desa yang berupa tanah disertifikatkan
atas nama Pemerintah Desa.
Kekayaan milik Desa yang telah diambil alih oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dikembalikan
kepada Desa, kecuali yang sudah digunakan untuk
fasilitas umum.
Bangunan milik Desa harus dilengkapi dengan bukti
status kepemilikan dan ditatausahakan secara tertib.
PEMBANGUNAN DESA
(pasal 78 sd 82) . Mengadopsi pola swakelola anggaran
Mencakup perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan. Rencana pembangunan
Jangka Menengah Desa 6 th

Rencana kerja
pemerintah desa 1
th
Peraturan Desa tentang RPJM (Rencana Pembangunan Jangka
menengah) dan RKP (Rencana Kerja pemerintah Desa) adalah
satu-satunya dokumen perencanaan di Desa (pasal 79).

Prioritas Program dirumuskan berdasarkan penilaian terhadap


kebutuhan masyarakat Desa yang meliputi:
a. peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar;
b. pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan
berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang
tersedia;
c. pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif;
d. pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk
kemajuan ekonomi; dan
e. peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat
Desa berdasarkan kebutuhan masyarakat Desa
• Pembangunan Desa harus sesuai RKP Desa
• Harus melibatkan seluruh masyarakat desa
dengan gotong royong
• Harus memanfaatkan kearifan lokal dan sumber
daya alam desa
• Pembangunan lokal berskala desa dilaksanakan
sendiri oleh Desa. (ini prinsip swakelola)
• Program sektoral yang masuk ke desa harus
diinformasikan kepada Pemerintah Desa dan
diintegrasikan dengan pembangunan desa
HARAPANNYA SKEMA
ANGGARAN DAN PROGRAM
DAERAH DAN DESA DAPAT
SINERGIS
PEMBANGUNAN KAWASAN
PERDESAAN (pasal 83 sd 85)
Pembangunan Kawasan Perdesaan merupakan perpaduan
Pembangunan antar-Desa dalam 1 (satu) Kabupaten/Kota.

Pembangunan Kawasan Perdesaan oleh Pemerintah,


Pemprov, Pemkab dan/atau pihak ketiga yang terkait
dengan pemanfaatan Aset Desa dan tata ruang Desa wajib
melibatkan Pemerintah Desa.

Perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, dan


pendayagunaan Aset Desa untuk pembangunan Kawasan
Perdesaan merujuk pada hasil Musyawarah Desa.
Pembangunan Kawasan Perdesaan dilakukan oleh Pemerintah,
Pemprov, Pemkab, melalui satuan kerja perangkat daerah,
Pemerintah Desa, dan/atau BUM Desa dengan mengikutsertakan
masyarakat Desa.

Pembangunan Kawasan Perdesaan yang dilakukan oleh Pemerintah,


Pemprov, Pemkab, dan pihak ketiga wajib mendayagunakan potensi
sumber daya alam dan sumber daya manusia serta
mengikutsertakan Pemerintah Desa dan masyarakat Desa.

Pembangunan Kawasan Perdesaan yang berskala lokal Desa wajib


diserahkan pelaksanaannya kepada Desa dan/atau kerja sama
antar-Desa.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DESA
(pasal 86)

Saat ini pemerintahan desa


secara resmi telah memiliki
alamat domain sendiri yaitu :
desa.id

Contoh:
www.mandalamekar.desa.id
yaitu alamat domain
pemdes Mandala Mekar,
Kab. Tasikmalaya, Jabar. atau
www.durenombo.desa.id,
yaitu alamat domain pemdes
Durenombo, Subah, Kab.
Batang, Jateng.
BADAN USAHA MILIK DESA
(pasal 87 sd 90 ):
Desa dapat mendirikan BUMDesa, dikelola secara
kekeluargaan dan gotongroyong. Pendirian BUMDesa
harus disepakati melalui Musyawarah Desa. Pendirian
BUMDesa ditetapkan dengan PERATURAN DESA.
Jenis usaha : bidang ekonomi dan pelayanan umum.
Hasil usaha BUMDesa untuk : pengembangan usaha,
pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat desa,
bantuan masyarakat miskin melalui hibah, bantuan
sosial, dan kegiatan dana bergulir yang ditetapkan
dalam APBDesa.
Pemerintah memberikan hibah dan/ akses permodalan,
pendampinagn teknis dan akses ke pasar, dan
memprioritaskan BUMDES dalam pengelolaan SDA di
desa atau sekitar desa.
KERJASAMA DESA (pasal 91, 92) :
Desa dapat bekerjasama dengan desa lainnya atau pihak ketiga.
Kerja sama antar-Desa meliputi : pengembangan usaha bersama yang
dimiliki desa, kemasyarakatan dan pelayanan, keamanan dan
ketertiban.
Kerjsama antar desa dituangkan dalam Peraturan Bersama Kepala
Desa setelah musyawarah antar desa.
Kerjasama antar desa dilaksanakan oleh Badan Kerja sama antar
Desa yang dibentuk melalui Peraturan Bersana Kepala Desa.
Badan kerja sama antar Desa dapat membentuk kelompok/lembaga
sesuai kebutuhan.
Dalam pelayanan usaha antar Desa dapat dibentuk BUMDesa yang
merupakan milik 2 (dua) desa atau lebih.
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA (Pasal
93) :
Harus dimusyawarahkan dalam musyawarah
desa
PEMBINAAN DAN PEMDAMPINGAN
DESA (pasal 112 sd 115) :
• Point pentingnya ada pada kewajiban pemerintah
untuk memberikan pendampingan kepada desa. Sebab
dengan besarnya dana yang nanti mengalir ke desa,
tanpa pendamping untuk proses musyawarah desa
membentuk RPJM (rencana pembangunan jangka
menengah desa)/RKP (rencana kerja pemerintah desa),
maka dikhawatirkan anggaran untuk desa tidak
dipergunakan secara tepat sasaran sesuai kebutuhan
pembangunan desa.
• Pemberdayaan dilakuakn dengan pendampingan
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan
pembangunan desa dan kawasan perdesaan.
Ketentuan Peralihan (pasal 116 sd
118) dan Ketentuan Penutup (119
sd 121) :
Pasal 116 : paling lama 2 tahun sejak UU ini berlaku
Pemkab dan pemerintah desa melakuakn
inventarisasi aset desa.
Pasal 118 : perangkat desa yang tidak berstatus PNS
teltap melaksanakan tugas sampai habis masa
tugasnya. Perangkat desa yang berstatus PNS
melaksanakan tugas sampai ditetapkan
penempatannya yang diatur dengan PP.
Pasal 120 ; PP harus ditetapkan paling lama 2 tahun
sejak UU ini diundangkan.
Saya percaya bahwa kemakmuran
Indonesia bergantung pada
kedaulatan dan kesejahteraan
rakyat di 72.944 desa.
Sekiannn.....

Anda mungkin juga menyukai