DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
MAKASSAR
2022
LABORATORIUM SIMULASI INDUSTRI
JURUSANTEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Pusat Laboratorium Teknik Industri, Gedung Fakultas Teknologi Industri Lantai 4
Jalan Urip Sumoharjo Km. 5, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90231, (0411) 447562,
teknik industry.fti@umi.ac.id
Nama Stambuk
Herlisa 091201800129
Asisten:
(Dr.Ir.Abdul Mail Mury.,MT.,IPM.,ASEAN Eng) (Ir. Muhammad Fachry Hafid., ST., MT)
ii
LABORATORIUM SIMULASI INDUSTRI
JURUSANTEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Pusat Laboratorium Teknik Industri, Gedung Fakultas Teknologi Industri Lantai 4
Jalan Urip Sumoharjo Km. 5, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90231, (0411) 447562,
teknik industry.fti@umi.ac.id
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktikum Simulasi
Industri pada Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri 2022-2023, Telah
Hari :
Tanggal :
Oleh,
Asisten Praktikum Simulasi Diskrit
Mengetahui,
Koord. Asisten lab
iii
LABORATORIUM SIMULASI INDUSTRI
JURUSANTEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Pusat Laboratorium Teknik Industri, Gedung Fakultas Teknologi Industri Lantai 4
Jalan Urip Sumoharjo Km. 5, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90231, (0411) 447562,
teknik industry.fti@umi.ac.id
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktikum Simulasi
Industri pada Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri 2022-2023, Telah
Hari :
Tanggal :
Oleh,
Asisten Praktikum Simulasi Kontinu
Mengetahui,
Koord. Asisten lab
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Tata Letak Fasilitas” ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Letak Fasilitas
Besar harapan saya agar para pembaca Laporan Lengkap ini memberikan
kritik dan saran sehingga saya dapat termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi.
Kelompok II
v
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL......................................................................................................x
BAB I ....................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................... 2
BAB II ...................................................................................................................... 5
BAB IV .................................................................................................................. 15
4.1 ANALISA.................................................................................................
vi 15
4.1.1 Analisis Input ................................................................................... 15
4.2 PEMBAHASAN....................................................................................... 18
BAB V ................................................................................................................... 24
BAB I ..................................................................................................................... 26
PENDAHULUAN .................................................................................................. 26
BAB II .................................................................................................................... 30
2.6.1 Sistem.............................................................................................. 36
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar 2.6 Simbol variabel auxiliary ................................................................... 53
Gambar 3.10 Diagram Aliran atau Stock Flow Diagram Model Kebutuhan pisang
......................................................................................................73
Gambar 3.11 Diagram Alir atau Stock Flow Diagram Produksi Pisang ............... 76
Gambar 3.12 Stock flow dan Formulasi Model Secara Keseluruhan .................. 79
xii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.2 Hasil simulasi scenario kebijakan peningkatan produksi pisang ........ 83
Grafik 3.3 Skenario kebijakan Peningkatan produksi pisang dan Perluasan lahan
xiii
LAPORAN PRAKTIKUMMODUL 1
MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
sebuah perilaku dari suatu system dan mengevaluasi berbagai strategi untuk
mengevaluasi alternatif desain atau aturan keputusan dan cara yang lebih mudah
yang kompleks. Salah satu software simulasi yang dapat digunakan yaitu,
Optik Melawai adalah salah satu dari beberapa perusahaan retail besar yang ada
Kekuatan pasar saat ini berada di tangan konsumen, dimana yang memegang
yang dibutuhkan adalah konsumen. Optik Melawai merupakan salah satu Brand
terbaik dalam segmen bisnis retail. Ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan yang
Dari data TBI (Top Brand Index) menunjukan pada hasil survey tahun 2012
- 2015 Optik Melawai selalu meraih peringkat teratas, 30% diatas para
2
Joyo, Optik A.Kasoem, Optik Lily Kasoem, dan perusahaan optik lainnya (ა,
20189).
konsisten memberikan pelayanan, kualitas dan nilai yang besar bagi konsumen.
Desain toko yang modern, kualitas pelayanan yang baik, dan menawarkan harga
masyarakat Indonesia. Sehingga, Optik Melawai bisa menjadi salah satu pilihan
Optik Melawai juga memberikan kualitas terbaik dan jangkauan terluas dariproduk
optik eksklusif dengan reputasi yang telah terbukti untuk kepuasan pelanggan
tertinggi. Rantai toko optik ini menargetkan pasar kelas menengah dan atas-
utama. Optik Melawai terkenal dengan berbagai produk optik berkualitas tinggi.
Seperti halnya bisnis jasa, pengembangan sumber daya manusia adalah fokus
untuk menjaga agar pengetahuan produk selalu terbaru dan memungkinkan staf
Dilihat dari penjualan dan hasil data survei dari Top Brand Award yang telah
dicapai oleh Optik Melawai berikut adalah faktor – faktor yang mempengaruhi niat
risiko yang dirasakan. Citra adalah seperangkat keyakinan, ide, kesan yang
3
dimiliki seseorang terhadap suatu obyek. Citra toko sendiri adalah kepribadian
sebuah toko. Kepribadian atau image toko menggambarkan apa yang dilihat dan
20189).
Obyek dari penelitian kali ini adalah Optik Melawai yang terdapat di dalamgedung
yang sudah mengenal salah satu speciality store ini dan memiliki harga dan
kualitas yang sudah dikenal oleh konsumen yang dapat menarik minat konsumen
untuk melakukan pembelian di toko ini. Selain itu, Optik ini menawarkan promo
harga yang juga dapat menarik konsumen untuk datang dan menciptakan
persepsi harga yang dilakukan oleh Optik Melawai itusendiri. Suasana toko yang
butuhkan juga meningkatkan nilai yang dirasakan konsumen saat memilih dan
mencari barang yang dibutuhkan. Ramahnya pelayanan yang diberikan oleh Optik
Sehingga tujuan dari simulasi proses antrian pelayanan pada Optik Melawai untuk
mengevaluasi proses antrian yang ada karena sering terjadi banyaknya konsumen
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Simulasi berasal dari kata sumulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
sebenarnya akan lebih bagus melalui simulasi terlebih dahulu. Demikian juga
Simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem,
misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang
tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalahsebuah model yang berisi
seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang
bagaimana ciri-ciri utama itu bisadimodifikasi secara nyata. simulasi adalah satu
pemeran(Damayanti, 2018)
melakukan evaluasi dan perbaikan suatu sistem yang meliputi entitas, aktivitas,
5
sumber daya dan kontrol, melalui suatu imitasi model yang dibuat menggunakan
Sistem umumnya diartikan sebagai satu kesatuan yang utuh. Sistem adalah
kumpulan dari sub-sub system baik abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi
Kata ”model” diturunkan dari bahasa latin mold (cetakan) atau pattern (pola).
Bentuk model secara umum ada empat, yaitu model sistem, model mental,
model verbal, dan model matematika. Model adalah representasi dari suatu
objek, benda, atau ide-ide dalam bentuk yang disederhanakan dari kondisi atau
Model dapat merupakan tiruan dari suatu benda, sistem atau kejadian yang
(state of affaris) atau proses. Model pembelajaran ini dirancang untuk membantu
6
dengan tujuan mengaktifkan kemampuan dalam bertindak. Pendekatan simulasi
lantai produksi, konveyor (ban berjalan), produksi massal, jalur perakitan, sistem
produksi fleksibel, crane, sistem just in timedengan basis windows. Sistem jasa
bank, kantor pos, dll .Kesemuanya dapat dimodelkan secara efisien dan cepat
1. Locations
nilai tambah.
2. Entity
Entity merupakan suatu komponen atau objek yang akan masuk ke dalam
sistem. Di dalam sistem, entities ini akan diproses, setelah itu entities akan
meninggalkan sistem.
3. Arrivals
7
menjadwalkan karakteristik kedatangan dari masing- masing entities, seperti
4. Path Network
Path Network merupakan lintasan kerja resources yang terdiri dari node - node
dan lintasan yang menghubungkan antara node yang satudengan node yang
lainnya.
5. Resources
6. Processing
dialami oleh sebuah entities pada suatu lokasi tertentu, dan kemudian
menunggu dengan waktu yang lebih lama guna mendapat layanan. Antrian
pelayanan dan jumlah pelayanan yang dilakukan, kapasitas fasilitas yang dapat
8
17(78), 2021).
Menunjukkan hanya terdapat satu jalur masuk sistem pelayanan dan hanya
dua atau lebih fasilitas pelayanan secara seri dalam jalur tersebut.
Menunjukkan terdapat dua atau lebih jalur masuk sistem pelayanandan hanya
9
Sumber: (Risnawati, 2018)
terdapat dua atau lebih fasilitas pelayanan secara seri dalam setiapjalurnya.
menghasilkan barang atau jasa, serta kegiatan - kegiatan lain yang mendukung
barang - barang atau jasa. Proses produksi adalah salah satufaktor produksi
produk(M.Ainurrohman, 2019).
10
BAB III
mesin dan operator pada setiap stasiun kerja terebut. Terdapat alur antrian dalam
Proses sistem antrian pada Optik Melawai ini termasuk sistem Model Stokastik
Jumlah
NStasiun Server Waktu
Server
o
1Kedatangan Pintu 1 1 menit
2Aktivitas staff 1 Operator & Mesin 1 10 menit
3Aktivitas ke staff 2 Operator 1 10 menit
4Proses Antrian Kursi 2 20 menit
5Aktivitas pembayaran Operator & Mesin 1 5 menit
6Kepulangan Pintu 1 1 menit
11
Dari data table 3.1, dapat dilihat proses kegiatan tiap stasiun yaitu:
pintu masuk.
menit.
menit.
pintu masuk.
yaitu shift pagi mulai jam 09.00 sampai jam 17.00 dan shift siang mulai jam
14.00 sampai 22.00 dan waktu istirahat di shift pagi pada jam 12.00 sampai
13.00 dan shift siang 18.00 sampai 19.00. Total jam kerja per-shiftnya yaitu
8 jam.
3.3 Kebijakan
12
Kebijakan yang dapat dimunculkan dalam masalah ini adalah
13
BAB IV
4.1 ANALISA
14
15
15
Sumber : Olah Data ProModel 2022
a. General Report
b. Location
16
Sumber : Olah Data ProModel 2022
e. Entity Activity
f. Entity States
17
Sumber : Olah Data ProModel 2022
4.2 PEMBAHASAN
Melawai yaitu dengan membuka software ProModel. Lalu klik file, new
document lalu isi general information (isi title sesuai kasus yang akan di input),
klik graphic library buka browse pilih sample Student, pada unit pilih meters lalu
klik ok. Selanjutnya klik build lalu klik location. Langkah pertama dalam
menentukan location yaitu dengan memilih icon yang sesuai dengan operator,
item tempat atau tata letak fasilitas yang sesuai dengan pelayanan di Optik
Melawai. Seperti dari pintu masuk – staff 1 – staff 2 – kasir – pintu keluar, disetiap
Setelah selesai memilih icon untuk tiap item dan operator pada antrian
Customer.
18
Langkah ini dilakukan dengan men-klik build pada toolbar lalu memiliharrivals.
Langkah pertama pada jendela arrivals yaitu dengan men-klikkolom entity yaitu
jendela arrivals yaitu dengan men-klik kolom location atau lokasi kedatangan.
kedatangan yaitu infinite (tidakterbatas). Maka ketik perintah INF pada kolom
Langkah ini dilakukan dengan men-klik build pada toolbar lalu mengetik
location atau lokasi penerimaan dan menentukan waktu operasi per-item atau
19
menuju kasir untuk menyelesaikan transaksi pembelian customer dengan
waktu prosesnya 5 menit, dan setelah semua proses telah selesai customer
a. General Report
b. Location
utilization pintu masuk sebesar 93,07%, antrian periksa mata sebesar 88,29%,
sebesar 0,21%, meja 2 sebesar 0,00%, staff 2 sebesar 79,17%, antrian kursi
tunggu sebesar 0,19%, kursi tunggu sebesar 56,90%, antrian bayar di kasir
sebesar 0,19%, kasir sebesar 36,04%, antrian keluar sebesar 0,19%, dan pintu
keluar sebesar 14,17%. Utilization tertinggi yaitu pada pintu masuk sebesar
93,07% dan terendah yaitupada, meja 1, komputer meja 1 dan meja 2 sebesar
0,00%.
Berdasarkan dari hasil output location states multi dapat diketahui kursi tunggu
kacamata 97,83%, antrian kursi tunggu sebesar 98,46%, antrian bayar dikasir
sebesar 98,02% dan antrian keluar 98,01%. Percent full persentasi dimana
kapasitas dari antrian telah selesai, percent down persentasi waktu yang
20
d. Location State Single
Berdasarkan dari hasil Output Location States Single dapat diketahui bahwa
yaitu 0,00%, staff 2 yaitu 79,17%, kasir yaitu 36,04% dan pintu keluar
yaitu 14,17%.
e. Entity Activity
Berdasarkan dari hasil Output Entity Activity dapat diketahui bahwa pada
entity customer memiliki total exits yaitu 34,00%, current Qty insystem yaitu
17,00%, Avg time in system (min) (rata-rata sistem) yaitu 182,53%, Avg time
in move logic (min) yaitu 37,00%, Avg time in operation (rata-rata operasi)
f. Entity States
Berdasarkan dari hasil Output Entity States pada entity customer dapat
operator pelayanan dikarenakan nilai utilization yang hanya 79,17%, hal ini
Semakin tinggi nilai utilization maka semakin tinggi pula tingkat keefektifan
Pada bagian ini tepatnya pada bagian antrian pemilihan kacamata 97,83%,
antrian kursi tunggu sebesar 98,46%, antrian bayar dikasir sebesar 98,02%
dan antrian keluar 98,01%. Dimana terdapat entity yang masih sangat tinggi,
21
yang artinya masih ada keadaan dimana pengangkutan tidak berjalan
secara terus menerus atau ada waktu kosong, ini akan mengakibatkan
Pada bagian location state single angka menganggur sangat tinggi, setelah
i. Entity Activity
Berdasarkan dari hasil Output Entity Activity dapat diketahui bahwa pada entity
customer memiliki total exits yaitu 34,00%, current Qty in system yaitu 17,00%,
Avg time in system (min) (rata-rata sistem) yaitu182,53%, Avg time in move logic
(min) yaitu 37,00%, Avg time in operation (rata-rata operasi) yaitu 128,32%, Avg
j. Entity States
Keadaan entitas dalam operator menyentuh angka 70,30% hal ini berkaitan
22
BAB V
5.1 KESIMPULAN
pada bagian staff 2 membutuhkan waktu yang lebih lama karena bertugas
5.2 SARAN
Saran bagi kepala toko Optik Melawai agar menambah staff nya
23
LAPORAN PRAKTIKUMMODUL 2
SIMULASI KONTINU(POWERSIM)
MAKASSAR
2022
24
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat Indonesia. Alasan digemarinya buah yang berwarna kuning ini adalah
harganya yang cukup terjangkau dan juga memiliki kandungan gizi, karbohidrat,
mineral, kalium serta vitamin yang cukup untuk menyehatkan badan. Pisang juga
merupakan suatu tanaman yang bisa dikatakan tidak sulit untuk dibudidayakan.
Produksi pisang di Indonesia cukup besar, bahkan Indonesia menjadi salah satu
setiap tahun, misalnya dari 7.007.117 ton (tahun 2016) menjadi 7.162.672 ton
berada di Pulau Jawa. Jenis pisang umum dikenal di Indonesia antara lain pisang
Ada empat jenis pisang yaitu pisang yang dimakan buahnya tanpa
dimasak, pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak, pisang yang diambil
langsung) seperti pisang ambon, pisang raja, pisang muli, dan lain-lain, dan
karbohidrat, vitamin dan mineral. Vitamin yang terdapat dalam buah lengkap yakni
25
pada tahun 2013 produksi pisang di Indonesia sebesar 6.279.290 ton. Pada tahun
2014 total produksi pisang di Indonesia meningkat mencapai 6.862. 567 ton.
karbohidrat, mineral serta vitamin B6 dan vitamin C yang tinggi. Pisang merupakan
buah yang teksturnya lunak dan mudah dicerna oleh tubuh. Pisang berpotensi
Kombinasi zat gizi berupa kandungan karbohidrat, lemak, vitamin, mineral serta
antioksidan pada pisang merupakan sumber zat gizi yang baik untuk olahraga
dengan durasi yang panjang. Kandungan gizi yang terdapat pada buah pisang
masak adalah kalium, yaitu sebanyak 373 mg per 100 g pisang, vitamin A 250-
335 g per 100 g pisang. Selain kalium, karbohidrat dalam pisang juga digunakan
Pisang raja bulu (Musa paradisiaca L. cv. Raja Bulu) merupakan salah satu
buah tropikal yang banyak sekali tumbuh di wilayah Asia Tenggara termasuk
Indonesia dan Malaysia. Buah ini cukup populer karena rasanya yang tergolong
sangat manis bila dibandingkan dengan buah pisang lainnya. Tidak hanya rasa
manisnya saja yang membuat pisang raja digemari, kandungan vitamin C dan
vitamin A yang tinggi membuat buah ini menjadi primadona. Vitamin C dan vitamin
A yang terkandung dalam buah ini merupakan anti oksidan yang sangat baik untuk
Pisang raja bulu memiliki indeks glikemik 54% dibandingkan dengan gula
standar sehingga dapat dikonsumsi diabetes. Pisang juga berguna bagi mereka
yang mengalami stres dan kelelahan karena mengandung serotonin. Menurut riset
PKHT IPB (2014), kadar serotonin pada pisang raja bulu ini cukup tinggi, yaitu
26
sekitar 31,4 ng/g. Pembentukan serotonin ini dirangsang oleh triptofan yang ada
pada pisang. Serotonin merupakan senyawa yang membuat perasaan rileks, dan
tenang. Kandungan vitamin dan mineral pisang raja bulu cukup unggul
kalium, serat, dan mangan. Jika dibandingkan dengan apel, pisang mengandung
4 kali lebih banyak protein, dua kali lebih banyak karbohidrat, tiga kali lebih banyak
fosfor, lima kali lebih banyak vitamin A dan zat besi, serta dua kali lebih banyak
dalam hal penyediaan bibit dan areal lahan tanam yang kurang memadai.Kendala
perbanyakan bibit unggul pisang raja bulu secara konvensional adalah sulit
mendapatkan bibit yang berkualitas dalam jumlah besar dan dalam waktu yang
pisang adalah tersedianya bibit yang berkualitas, yaitu bibit yang bebas hama
penyakit dan sehat. Selain itu jumlahnya harus cukup dan jenis pisangnya sesuai
dengan yang diinginkan. Bibit pisang yang sehat diperoleh dari rumpun pisang
yang sehat. Bibit bisa diperoleh dari tunas, anakan, bonggol dan bit yang
dengan kultur jaringan biaya investasi awal sangat mahal dan belum dapat
menggunakan sel, organ atau jaringan tanaman. Sel, organ dan jaringan tanaman
27
tersebut dikulturkan pada media buatan tertentu dalam kondisi aseptik. Potongan
jaringan atau organ yang dikulturkan ini dinamakan “eksplan”. Oleh karena
kecilnya potongan ini maka teknik perbanyakan tanaman cara ini dinamakan
ketersediaan medium dasar sebagai sumber nutrisi dan juga faktor ketersediaan
eksplan. Dalam teknik kultur jaringan, medium dasar yang biasa digunakan adalah
senyawa organik, serta dilengkapi dengan beberapa tambahan gula, hormon dan
membutuhkan biaya yang cukup besar. Selain itu juga disediakan dalam jumlah
yang banyak karena harus selalu dilakukan sub kultur (pindah tanam ke medium
baru).
dibanding dengan pertumbuhan tanaman pisang tanpa kompos, namun tidak ada
28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
merupakan bunga pisang berwarna merah tua keunguan. Pisang adalah nama
dari famili Musaceae. Beberapa jenisnya antara lain Musa acuminata, Musa
sapientum, Musa balbisiana, dan Musa paradisiaca. Buah ini tersusun dalam
Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang,
meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau
bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber
2.2.1 Akar
Menurut Tjahjadi (1991) akar pohon pisang merupakan akar serabut yang
tampak seperti cacing. Rata-rata panjangnya adalah 4,5 meter untuk yang
menjalar ke samping dan hanya 75-150 cm yang tumbuh kedalam tanah. Akar
ini keluar dari batang dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 3-4 akar.
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem
empelur, serta sistem bekas pembuluh yang terdiri dari xylem dan floemyang
29
tersusun berselang-seling(Ryan & Pigai, 2020).
2.2.2 Batang
Batang pisang menurut merupakan batang semu yang terbentuk dari pelepah
dan tunas. Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan
2.2.3 Daun
Secara fisiologis daun pisang bewarna hijau tua untuk daun yang dewasa dan
hijau muda untuk daun yang masih muda kecuali untuk beberapa spesies,
terdapat bercak merah pada lembaran daunnya atau pada ibu tulangnya. Daun
batang. Helai daunnya lebih panjang dari tangkai daunnya. Daun pisang
jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada
tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil daun) dapat dibedakan atas
32
Bunga terdiri dari kumpulan dua baris bunga pertama dan disusul bunga jantan.
30
Tangkai bunga terus memanjang sampai 1,5 m. Buah kemungkinan
berkembang dari ovari interior dan eksokarp disusun pada lapisan epidermis
dengan daging menjadi mesokarp. Endokarp terdiri atas lapisan hampir rongga
ovarian. Masing-masing node memiliki dua baris pada bunga yang membentuk
tandan pada buah dan secara umum disebutsisir dengan buah individual yang
disebut finger. Bentuk buah pisang raja bulu melengkung dengan pangkal buah
agak bulat. Kulit buah cukup tebalberwarna kuning berbintik cokelat. Daging
untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan atau
Kultur jaringan atau biakan jaringan sering disebut kultur in vitro yakni teknik
di luar individu yang bersangkutan. In vitro berasal dari bahasa latin yang
bagian jaringan yang dibiakkan di dalam tabung inkubasi atau cawan petri dari
kaca atau material tembus pandang lainnya. Secara teori teknik kulturjaringan
dapat dilakukan untuk semua jaringan, baik dari tumbuhan, hewan, bahkan
juga manusia karena berdasarkan teori totipotensi sel (Total Genetic Potential),
31
bahwa setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu mampu
2021).
3.1 Eksplan
Eksplan adalah bagian tanaman yang dipergunakan sebagai bahan awal untuk
metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis media.
bahan kimia yang hampir sama, hanya sedikit berbeda dalam besarnya kadar
khususnya komposisi
33
jenis jaringan, organ dan tanaman yang digunakan serta pendekatan dari
32
makro tinggiatau membutuhkan zat pengatur tertentu untuk pertumbuhannya.
tidak melakukan fotosintesis secara efisien dan umumnya dalam keadaan non
vitro sudah dipenuhi dari gula tetapi untuk menghasilkan plantlet hijau dengan
kultur in vitro. Zat pengaturtumbuh (ZPT) yang biasa digunakan antara lain
yang akan memicu jaringan untuk tumbuh membentuk tanaman baru. Jaringan
mengikat molekul air dan nutrisi sehingga dapat diserap oleh jaringan. Jaringan
memerlukan mineral makro, mineral mikro, gula, asam amino, vitamin dan
33
hormon agar dapat berkembang menjadi tumbuhan baru. Mineral makro
dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Gula digunakan sebagai sumber energi dan
pembangun dinding sel. Asam amino dan vitamin penting bagi proses
asam, yaitu pH
5.8 sr.
Pupuk daun adalah pupuk yang diberikan kepada tanaman melalui daun. Pupuk
ini umumnya tergolong pupuk anorganik yang diproduksi dalam skala besar
jumlah dan jenis yang sesuai seperti yang dibutuhkan tanaman. Dengan
yang mudah itulah kemudian efek penggunaan pupuk ini lebih cepat terlihat
udaun juga dalam aplikasinya dapat lebih merata karena dalam penggunaannya
2.6.1 Sistem
Sebuah sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari entitas, seperti manusia atau
34
mesin, yang saling berinteraksi satu sama lain sehingga menghasilkasn suatu
logika tertentu. Sistem dikategorikan menjadi dua tipe, yaitu diskrit dan kontinu.
Sistem diskrit terjadi ketika salah satu keadaan variabel berubah seketika
dalam poin waktu tertentu. Sistem kontinu terjadi ketika salah satu keadaan
Menurut Blanchard (1991), sistem adalah sekumpulan elemen yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Obyek yang menjadi komponen dari
sistem dapat berupa obyek terkecil dan bisa juga berupa sub-sistem atau
sistem yang lebih kecil lagi. Contoh dari sistem adalah sistem lalu lintas, sistem
Harrel et al. (2000) menyatakan bahwa sistem terdiri dari beberapa elemen.
control(Sutanta, 2003).
2.6.2 Model
Model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah objek
suatu sistem atau benda menjadi suatu objek model yang wujudnya
atau model matematis adalah representasi secara abstrak dari suatu sistem.
35
Model matematis atau simbolik memiliki dua tipe tujuan, yaitu deskriptif dan
2.7.1 Definisi
balik untuk memberikan arus informasi merancang formulasi kebijakan yang lebih
kompleks.
akibat [6], yang sering kali menyertakan koneksi dalam bentuk loop umpan
balik. Loop ini menunjukkan efek dari mengubah elemen sistem pada
36
dua kategori komponen dasar, yaitu leveldan aliran. Tingkat mewakili status
elemen yang disorot dari sistem, biasanya tempat penyimpanan sumber daya
(misalnya gudang bahan, buku pesanan, saldo akun). Aliran adalah aliran
yaitu memandang sebuah masalah dengan perspektif yang sempit hanya akan
masalah yang dihadapi dengan melihat pada keseluruhan masalah dari bagian
solusi. Long term, short term dimana System thinking tidak berbicara akan
bisnis, karena di dalam system thinking kedua hal tersebut menjadi pentinguntuk
kepada keberhasilan jangka panjang. Akan tetapi hal ini bukan semata-mata
37
terhubung. Ini menjadikan dorongan untuk menyelesaikan masalah atau
ketidakpastian masa depan dengan cara yang sangat mudah, mencari jalan
pintas atau hanya ingin menyelesaikan satu masalah pada satu waktu saja.
39
umpan balik dalam langkah ini dan itu diilustrasikan dalam gambar.
38
Gambar 2.2 Metode system berfikir
1. Identifikasi Masalah
masalah
dinamik system
Model dapat diartikan sebagai suatu sistem fisik atau matematis yang perilakunya
digunakan untuk memahami sistem fisik, social atau biology secara analog dan
39
penganti suatu obyek. Model untuk membuatkeputusan terhadap sistem cukup
System Dynamics (SD) adalah metode untuk menyelidiki perilaku sistem yang
menjadi serangkaian stok dan aliran yang saling berhubungan yang saling
dinamik menggunakan causal loop dan stock flow diagram, di mana causal
loop diagram mewakili hipotesis sebab akibat dari suatu sistem, sedangkan
diagram aliran stok menggambarkan struktur aliran sistem. Di sisi lain, variabel
stokmenentukan status sistem pada titik waktu mana pun, sementara variabel
menekankan pada proses perubahan dari satu kondisi ke kondisi lainnya. Karena
dinamik.
Dalam menyusun model dinamik terdapat tiga bentuk alternative yang dapat
banyak variabel dalam keadaan sederhana dan jelas. Analisis deskripsi visual
40
dilakukan secara kualitatif.
2. Adanya struktur stok dan aliran dalam kehidupan nyata harus dapat
dibedakan;
dengan cara feed back loop dan mengambil beberapa langkah tambahan
41
(Formulation). Tahap keempat adalah tahap pengujian dengan berbagai
Penggunaan model dinamika sistem dalam proses analisis untuk membuat suatu
(kompleksitas dinamik);
3. Perilaku sistem di atas dapat merupakan perilaku yang pernah dialami dan
dialami tetapi tidak teramati atau belum pernah dialami tetapi kemungkinan
besar terjadi);
42
untuk memahami dinamika yang berlaku, yang mempengaruhi perkembangan
Umpan balik merupakan mekanisme pengaturan terhadap suatu sistem fisik yang
balik bekerja dengan cara mengukur keadaan aktual sistem fisik dan
sinyal kendali yang akan dipakai untuk membawa sistem ke keadaan yang
antara sinyal masukan dan sinyal umpan-balik (yang dapat berupa sinyal
Lingkar umpan balik terdiri atas lingkar umpan balik positif yaitu hubungan antara
semakin banyak jumlah kelahiran bayi. Sebaliknya, lingkar umpan balik negatif
43
+ +
Gambar 2.3 Lingkar umpan balik positif dan negative
(Powersim, 2005).
45
46
+ + (+) + -(-)
a. ”Level”
(nouns) seperti orang, uang, inventori, dan lain-lain, terhadap waktu. ”Level”
(Powersim, 2005).
?
Level_1
b. ”Rate”
44
kombinasi antara ”flow” dan ”auxiliary”. Simbol ini harus terhubung dengan
?
Level_2 ?
Rate_1
c. ”Auxiliary”
informasi antara ”level” dan ”rate” (Shintasari, 1988). Seperti variabel ”level”,
2005).
?
Auxiliary_1
d. ”Konstanta”
2005).
Simbol-simbol lain yang digunakan dalam diagram aliran model adalah simbol
fungsi tabel, simbol fungsi tunda (delay), simbol sumberdan penampung (sink),
45
?
dan simbol garis-garis aliran.
Constanta_1
47
48
berhubungan dengan sistem mekanik dan lain- lain) dengan alat dari model,
situasi atau peralatan mirip, tidak lain tujuannya adalah untuk mendapat
managemen.
Simulasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengajaran dengan melakukan proses
dari realita kehidupan. Oleh karena itu, untuk dapatmengetahui sejauh mana
pembelajaran.
Dalam hal melakukan simulasi kasus ini, alat bantu berupa software Power Sim.
46
Power Sim memungkinkan kita untuk melakukan simulasi terhadap suatu
variabel. Oleh karena itu kita akan menggunakan alat bantu yang disediakan
powersim. Alat bantu yang digunakan berupa toolbar standard. Untuk lebih
Pada gambar di atas terlihat banyak komponen yang dapat digunakan untuk
line saja. Kedua komponen ini akan kita jelaskan lebih detail pada bagian
berikutnya.
1. Text
47
Digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel yang akan kita gunakan.
49
50
a. Text :
b. Color :
c. Style :
d. Shape :
e. Rotate :
Perputaran bingkai
48
f. Fill :
g. Pattern :
Pola bingkai
h. Foreground :
i. Background :
j. Shade :
Pengarsiran bingkai
k. Font :
l. Layout :
akan kita gunakan. Adapun properti dari line dapat dilihat sebagai berikut :
Keterangan gambar :
49
a. Arrow head : Menentukan arah hubungan antar variabel
51
52
besaran lajuperubahan)
50
Aliran
Flow
eksperimen
Tabel
Grafik
51
BAB III
STUDI KASUS
Bali, 2016).
52
konsumen. Adapun Analisis Kebutuhan
Alur gambar kerangka konsep
Pisang Masyarakat Metode Simulasi
pemecahan masalah Provinsi Bali
dapat dilihat Sistem Dinamik
pada gambar
dibawah ini :
Mengembangkan
model simulasi
Konsumsi Pisang Ketersediaan dengan
terus meningkat Pisang dimasa pendekatan
seiring akan mendatang system dinamik
bertambahnya diketahui berdasarkan
penduduk berdasarkan beberapa skanario
sedangkan tingkat konsumsi kebijakan terhadap
kapasitas produksi Pisang ketersediaan
konstan 53 pisang
53
1. Sub Sistem
Menganalisis kebutuhan pisang Ketersediaan
masyarakat untuk menentukan pisang
kapasitas produksi dimasa akan 2. Sub Sistem luas
mendatang tanam pisang
3. Sub sistem
Jumlah
Penduduk
Terpenuhinya kebutuhan
pisang di Provinsi Bali
secara optimal
dan KetersediaanPisang di
Provinsi Bali
54
ketersediaan buah pisang merupakan suatu
55
Gambar 3.2 Casual Loop Model Dasar Kebutuhan Pisang
56
akan mempengaruhi jumlahpenduduk, namun
57
Gambar 3.4 Submodel Produksi Pisang
pula,
58
dan perluasan lahan sangat berpengaruh
pisang.
59
R3 : Merupakan sengkelit umpan balik positif/Reinforcing Loop yang
Pendefinisian
NO. Sub Model Variabel Satuan
Variabel
Kematian
60
Tingkat Kelahiran Bertambahnya
kelahiran
61
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data
Tidak
Kesimpulan Dan
saran
Gambar 3.5 Flow Chart Langkah-langkah Penelitian
62
3.4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
63
sedangkan variabel rate menyatakan aktivitas sistem,
64
Setelah diagram causal ketersediaan pisang di
jumlah penduduk
65
Gambar 4.2 Casual Loop Diagram model Kebutuhan Pisang
66
Gambar 4.3 Casual Loop Diagram Model Produksi Pisang
dilakukannya simulasi.
67
diagram sebab akibat ke diagram alir atau
Kebutuhan Pisang
1. Konsumsi Perkapita
formulasikan sebagaiberikut:
Aux : 'jumlah
68
penduduk'*'KonsumsiPerkapita'
Unit : ton/period
Inisial : 0,2 ton/individu/yr
…………………………………………………………(Persamaan 1)
2. Konsumsi Perkapita
wilayah.
berikut:
Const : 0,2
Unit : ton/unit/period
…………………………………………………………(Persamaan 2)
3. Fraksi Kelahiran
angkakelahiran.
berikut:
Const : 3
69
70
4. Fraksi Kematian
Const : 2
Un…
…… it …
:%
…p…
er…
iod ................................................................................. (Persamaan 4)
5. Tingkat Kelahiran
Tingkat kelahiran adalah jumlah total kelahiran hidup per 5000penduduk dalam setahun.
Tingkat kematian mengacu pada jumlah kematian per seribu orang dalam populasi suatu negara
selama periode waktu tertentu. Hal ini juga dikenal sebagai tingkat kematian, untuk
sebagai berikut:
Berdasarkan hubungan sebab akibat antara variabel pada sub model Produksi pisang
dilakukan penterjemahan diagram sebab akibat ke diagram alir (diagram stock dan flow),
penyusunan struktur program ini menggunakan perangkat lunak Powersim Studio 10.
71
Gambar 4.7 Diagram Alir atau Stock Flow Diagram Produksi
Pisang
1. Produksi Pisang
Inisial :78,936
…
………………………………………………(Persamaan 7)
2. Produktivitas Panen
Produktivitas panen adalah nilai yang menunjukkan rata-rata hasilproduksi per satuan luas
per komoditi tanaman pangan cabai rawit. Adapun persamaan powesimnya di formulasikan
sebagai berikut :
Const : 22
U…
ni…
t :…
to…
n/h…
ek…
ta…
r .................................................................. (persamaan 8)
Const : 75
Unit : %period
…
…………………..(Persamaan 9)
Luas Panen adalah Luas tanaman pisang yang dipungut hasilnyasetelah tanaman tersebut
cukup umur.
Inisial : 3,588
72
5. Perluasan Lahan
Inisial : 143.52
……………….(Persamaan 11)
Const : 65 /TahunUnit
………….………(Persamaan 12)
Cons :4,784Unit
Cons :3
Unit
..................…..……(Persamaan 14)
Cons :
Berdasarkan hubungan sebab akibat antara variabel pada sub model Permintaan dan sub
model Persediaan di atas dilakukan penterjemahan diagram sebab akibat ke diagram alir
(diagram stockdan flow) agar model sistem pasokan dan distribusi dalam memenuhipermintaan
konsumen lebih terpahami secara keseluruhan, penyusunan struktur program ini menggunakan
Manfaat dari transformasi gambaran nyata di lapangan ke dalam model dinamika adalah
untuk mengetahui kausalitas tersebut secara dinamis, yaitu melihat dinamika perubahannya
dalam konteks waktu. Tujuannya adalah untuk memahami perilaku kelangkaan sesuai
perkembangan waktu dan memahami keterkaitan pengaruh seluruhfaktor dalam satu kurun waktu.
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai aplikasi dan simulasi terhadap model untuk
melihat apakah model tersebut telah valid. Selanjutnya model ini akan digunakan untuk
mengsimulasikan beberapa skenario untuk melihat perilaku sistemnya sebagai dasar dalam
Analisa kebijakan akan dilakukan dengan fasilitas optimasi dalam powersim studio 10
untuk melihat sejauh mana kemampuan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang
dipengaruhi oleh dinamika jumlah penduduk. Untuk tujuan tersebut, maka simulasi dilakukan
dalam 3 tahap yaitu :
1. Simulasi awal yaitu simulasi yang dilakukan dengan input konstanta kedalam model yang sama
2. Validasi model yaitu untuk meilhat apakah model telah mampu mempresentasikan sistem nyata
yang dilakukan dengan cara mengklalibrasi hasil simulasi awal dengan data aktual.
3. Optimasi kebijakan yaitu mengsimulasi beberapa skenario kebijakan untuk melihat perilaku
inputnya yang sama dengan kondisi yang ada.Tujuannya untuk melihat perilaku sistem apakah
telah sesuai dengan sistem yang dimodelkannya. Hasil dari simulasi awal selanjutnya akan
dijadikan bahan untuk melakukan validasi model.Simulasi dilakukan dalam horizon waktu selama
Berdasarkan Simulasi awal tanpa skenario kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dimulai pada
tahun 2023 sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan cabai rawit. Diakibatkan lonjakan
jumlah kebutuhan cabai rawit yang meningkat setiap tahunnya sehingga jumlah cabai yang di
Validasi model pada pengembangan model dinamika sistem pasokan dan distribusi
merupakan pengujian terhadap model untuk melihat apakah model sudah mampu mewakili atau
menggambarkan sistem nyata dan sudah benar. Validasi model dilakukan dengan
membandingkan nilai rata-rata dan perbedaan amplitudo variansi antara hasil simulasi dengan
kondisi aktual sistem (eksisiting). Validasi dilakukan dengan menggunakan software POM-QM
for windows 3.
Berdasarkan hasil simulasi, jumlah produksi pisang pada tahun 2023adalah sebesar 114.008,7
ton dan data aktual kebutuhan pisang pada tahun 2023 sebesar 119.854,5 ton. Sedangkan data
aktual jumlahkebutuhan pisang pada tahun 2023 adalah sebesar 1.705,20 ton. Perhitungan uji
MAPE (Mean Absolute Percentage Error) yang dilakukan terhadap data jumlah kebutuhan pisang
dari tahun 2023hingga tahun 2027 diperoleh nilai sebesar 0,05%. Ini berarti bahwa terdapat
penyimpangan sebesar 0.05% antara hasil simulasi dengan data aktual. Berdasarkan kriteria
ketepatan model nilai MAPE tersebut adalah lebih kecil dari 5% (Barlas, 1989). sehingga dapat
Tabel 3.3 Uji MAPE Validasi Data dengan POM-QM for windows 4
Sumber :Data Diolah menggunakan software POM-QM for windows 4(2022)
Skenario merupakan suatu rencana kemungkinan-kemungkinan hal yang akan terjadi di masa
mendatang. Skenario merupakan langkah- langkah hipotetik yang difokuskan pada proses-
proses kausalitas dan titik-titik kritis keputusan. Berbeda dengan peramalan yang hanya
memberikan gambaran tunggal tentang masa depan, skenario memiliki beberapa gambaran
tentang masa depan. Berbeda juga dengan peramalan yang cenderung mencari kepastian dan
presisi, skenario bertujuan menyajikan pola-pola tertentu suatu kinerja sistem di masa datang.
Artinya bahwa perencanaan skenario bukan hanya tentang menulis skenario di masa depan, tapi
sesuatu yang lebih, sesuatu yang lebih erat kaitannya dengan perencanaan strategis.
Pada penelitian ini, simulasi model dinamis dilakukan dengan tiga skenario kebijakan.
Berdasarkan atas hasil simulasi awal yang dilakukan,selanjutnya dapat dibandingkan bagaimana
Skenario pertama adalah skenario dengan meningkatkan produksi cabai. Adapun dengan
Pada simulasi ini, ketersediaan pisang yang jumlahnya berada sangat jauh dibawah jumlah
kebutuhan pisang di masyarakat yaitu sebesar -139.738,59. Hal ini tentu saja tidak mampu
memenuhikebutuhan pisang yang relative tinggi. Sehingga skenario kebijakan yang diberikan,
yakni peningkatan produksi pisang dengan meningkatkan persentase produktivitas panen dari
30ton/hektar menjadi 42 ton/hektar. Sehingga hasil simulasi untuk produksi pisang sebagai
berikut.
Tabel 3.3 Skenario Kebijakan Peningkatan Produksi pisang
Pada grafik di atas menunjukan skenario kebijakan peningkatan produksi cabai yang dimana
pada scenario ini masih belum mampu untuk memenuhi jumlah kebutuhan pisang, namun sudah
cukup mampu memenuhi kebutuhan dengan jumlah lebih banyak dibandingkan sebelum
melakukan kebijakan.
pisang
Skenario kedua adalah skenario peningkatan produksi danperluasan lahan tanam pisang.
Pada simulasi ini, ketersediaan pisang yang jumlahnya berada sangat jauh dibawah jumlah
kebutuhan pisang di masyarakat yaitu sebesar -138.502,66. Hal ini tentu saja tidak mampu
memenuhi kebutuhan pisang yang relative tinggi. Sehingga skenario kebijakan yang diberikan,
yakni peningkatan produksi pisang dengan meningkatkan persentase produktivitas panen dari
30ton/hektar menjadi 42 ton/hektar, serta dengan menambah luas lahan dari 6,000hektar menjadi
6.500 hektar. Sehingga hasil simulasi untuk produksi cabai sebagai berikut.
(2022)
Pada grafik menunjukan kebijakan peningkatan produksi pisang dan Perluasan lahan tanam
pisang. Yang dimana pada skenario ini mengakibatkan terjadinya peningkatan produksi pisang
dan mampu memenuhi kebutuhan pisang masyarakat. Namun, pemenuhan kebutuhan tersebut
hanya pada tahun 2023 saja yang mengakibatkan tahun-tahun selanjutnya kebutuhan pisang
tidak mampu lagi untuk dipenuhi. Hal ini diakibatkan tingkat penduduk yang meningkat setiap
tahunnya. Akan tetapi, skenario ini dapat meningkatkan jumlah produksi dengan cukup signifikan.
Skenario ketiga adalah skenario peningkatan produksi, perluasan lahan tanam pisang, dan
Pada simulasi ini, ketersediaan pisang yang jumlahnya berada sangat jauh dibawah jumlah
kebutuhan pisang di masyarakat. Hal initentu saja tidak mampu memenuhi kebutuhan pisang
yang relative
tinggi. Sehingga skenario kebijakan yang diberikan, yaknipeningkatan produksi pisang dengan
dengan menambah luas lahan dari 6,000 hektar menjadi 6,500 hektar.Selain itu juga dilakukan
penigngkatan panen pisang dengan meningkatkan persentase produksi lahan panen. Sehingga
Tabel 3.4 Skenario kebijakan Peningkatan produksi pisang, Perluasan lahan tanam pisang, dan
peningkatan luaspanen pisang
Grafik 3.4 Skenario kebijakan Peningkatan produksi pisang, Perluasan lahan tanam pisang, dan
peningkatan luas panen pisang
Pada grafik menunjukan peningkatan dengan hasil yang cukup signifikan. Yang dimana
kebutuhan pisang di masyarakat sudah mampu dipenuhi hingga akhir tahun 2027. Selain itu,
terdapat beberapa persediaan pisang yang jumlahnya sangat cukup untuk menyimpan stock
pisang
BAB IV
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari analisa pada sembelumnya sehingga
diperoleh alternatif skenario kebijakan yang baik untuk mengatasi masalah ketersediaan pisang
di Provinsi Bali.
Dalam mengembangkan perlu dilakukan adalah dengan membatasi model, hal ini untuk
membatasi pokok permasalahan agar permasalahan tidak meluas. Sehingga ruang lingkup
model hanya membahas tentang model ketersediaan pisang di Provinsi Bali berdasarkan jumlah
kebutuhan pisang yakni dari sisi populasi penduduk, peningkatan bisnis dan Angkatan kerja.
Setelah ruang lingkup model teridentifikasi maka berikutnya memecah model keseluruhan
menjadi sub- sub model. Langkah ini untuk memudahkan dalam pendefinisian variabel-variabel
Setelah diketahui sub-sub model yang terlibat dalam model hubungan sebabakibat. Maka
selanjutnya yaitu mendefinisikan setiap sub-sub model agar aplikasisimulasi dapat dijalankan.
Dalam pendifinisian variabel, setiap variabel dalam sub model dikonversi menjadi bentuk
stockflow yang berlaku di aplikasi simulasipowersim. Berdasarkan sub-sub model yang dipecah,
Selesai dalam pendefinisian variabel langkah berikutnya yaitu formulasi matematis atau
persamaan matematis. Hal ini penting karna hasil perhitungan simulasi akan sangat penting
111
data dari hasil simulasi dengan data actual yang ada. Sehingga hasil simulasi dankondisi nyata
tidak terlalu menceng. Hasil validasi uji MAPE pada hasil simulasi harus dibawah 5%.
Dari hasil simulasi awal yang telah divalidasi diperoleh informasi dalam merancang
kebijakan skenario simulasi. Adapun alternatif-alternatif yang dirancang adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan Simulasi awal tanpa skenario ketersediaan pisang di Provinsi Bali dimulai pada
bulan Januari 2021 mampu mendistribusikan pisang ke pelanggan. Tetapi, pada tahun 2022
sampai akhir peramalan yaitu pada tahun2027 pisang tidak dapat lagi di distribusikan dengan
normal. Diakibatkan lonjakan jumlah kebutuhan akan pisang semakin tinggi sehingga jumlah yang
2. Skenario kedua adalah skenario dengan mengendalikan persentase komsumsi penduduk. Pada
simulasi ini, tingkat komsumsi perkapita pada kebutuhan pisang sebesar 0,02 ton/individu/yr
setiap tahunnya. Hal ini akan mempengaruhi jumlah pisang yang akan didistribusikan. Sehingga
skenario kebijakan yang diberikan, yakni menambahkan persentase produktivitas panen pisang
tingkat produksi pisang yang dimana pada skenario ini mengakibatkan pisang terjadi peningkatan
dan dapat mendistribusikan pisang dari tahun 2021 sampai tahun 2027. Namun karena jumlah
ketersediaan pisang tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setiap tahunnya, maka pisang
3. Pada skenario ketiga ini ialah penambahan luas tanam pisang sebesar 6,500 hektar. Pada
skenario ini mengakibatkan terjadinya peningkatan pada lahan tanam pisang untuk dapat
2021 hingga tahun 2027. Tetapi pada skenario ini terjadi kekurangan ketersediaan pisang
Kembali pada tahun 2022 hingga akhir peramalan tahun 2027 yang di akibatkan oleh tingginya
lonjakan jumlah kebutuhan. Sehingga tidak mampu memenuhi ketersediaan secara optimal.
Tetapi pada scenario ini dia dapat menekan jumlah kebutuhan yang ada.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
di Provinsi Bali dimulai pada bulan Januari 2021 mampu mendistribusikan pisang ke pelanggan.
Tetapi, pada tahun 2022 sampai akhir peramalan yaitu padatahun 2027 pisang tidak dapat lagi di
distribusikan dengan normal. Kedua skenario penambahan IPA baru dengan asumsi kebijakan
yang diberikan, yakni menambahkan persentase produktivitas panen pisang dari 30 ton/hektar
6,500 hektar. Pada skenario ini mengakibatkan terjadinya peningkatan pada lahan tanam pisang
untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dari awal tahun 2021 hingga tahun 2027.
2. Berdasarkan hasil simulasi dan pengembangan skenario kebijakan yang yang efektif dari 3
skenario tersebut dalam untuk memenuhi jumlah kebutuhan pelanggan secara berkelanjutan
adalah skenario dengan kebijakan menambahkan persentase produktivitas panen pisang dan
5.2 Saran
Sebaiknya pelaku produksi pisang senantiasa memperhatikan jumlah ketersediaan pisang dan
kebutuhan pisang agar mampu memenuhi ketersediaan pisang secara optimal setiap tahunnya.
114
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.47324/ilkominfo.v1i2.10
Anugerah, R., Puteri, M., & Sudarwati, W. (2016). Pengukuran Line Balancing dan
3(2), 15–21.
Eko, A. P., Sona, M. N., Saputra, A. F., & Rolliawati, D. (2019). Pemodelan Dan
2015 / 2016 Info Artikel Abstrak Rendahnya prestasi belajar mata pelajaran
1–11.
Kadir, N. K. (2019). Survey Aplikasi Pemodelan Dan Simulasi Proses Bisnis Open
2, 614–616.
M.Ainurrohman. (2019). Pengendalian kualitas pada pengemasan bumbu
aris-qveynis-momava.
331. https://doi.org/10.23887/bjm.v7i2.35086
https://doi.org/10.22212/jekp.v10i1.1242
https://doi.org/10.1002/ana.410230723
Nashrulhaq, M. I., Nugraha, C., & Imran, A. (2014). Model Simulasi Sistem Antrean
https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekaintegra/article/view/387/552
Ryan, I., & Pigai, S. (2020). Morfologi tanaman pisang Jiikago berdasarkankearifan
lokal suku Mee di kampung Idaiyo distrik Obano kabupaten Paniai. Jurnal
Publik, 2(2).
http://grahailmu.co.id/
https://doi.org/10.14710/jnc.v7i1.20773
BIOAGRAFI
Nama saya Muh. Akbar atau akrab disapa akbar lahir di Karebbe, 17
Agustus 2000. Saya adalah anak terakhir dari enam bersaudara. Ayah
saya berprofesi sebagai petani dan ibu saya berprofesi sebagai ibu
rumah tangga. Saya memulai pendidikan sekolah dasar di SDN 225
Karebbe pada umur 6 tahun dan melanjutkan pendidikannya di SMPN
1 Malili pada umur 13 tahun. Kemudian melanjutkan Pendidikan di
SMAN 2 Malili dan berkuliah di kampus tercinta kampus hijau kita
Universitas Muslim Indonesia pada jurusan Teknik Industri pada tahun
2018 hingga sekarang.
Saya memiliki impian ingin sukses tapi malas bekerja dan ingin masuk
surga tapi banyak dosa. Entah apa yang harus kulakukan agar impian-impian itu terwujud. Sekian dan
Terima kasih