Laprak Ergonomi Beres

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
ERGONOMI INDUSTRI
Diajukan Sebagai Syarat Dalam Memperoleh Nilai Praktikum
Disusun oleh :
KELOMPOK 4
03TIDM002/2023/1
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
LEMBAR IDENTITAS
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
ERGONOMI INDUSTRI
Disusun oleh :
NO MAHASISWA NIM
1 M. Iksal Sujudi 221010800243
2 Aggie Wijayanto 221010800284
3 M. Fuadi 221010800278
4 Wandika Anata Chaniago 221010800205
PROGRAM STUDI TEHNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEHNIK
TANGERANG SELATAN
2023
ii
LEMBAR PENGESAHAAN
Disusun untuk memenuhi tugas untuk memperoleh nilai pelaksaan

praktikum mata kuliah Ergonomi Industri.
Judul : Laporan Praktikum Ergonomi Industri
Kelompok : 4(Empat)
Kelas : 03TIDM002
Kami menyatakan bahwa laporan praktikum yang kami buat :
1. Merupakan hasil karya tulis dari kelompok kami yang disusun berdasarkan
proses pelaksaan praktikum pemprograman komputer. Bukan merupakan karya
yang pernah di ajukan oleh pihak lain, dan bukan merupakan hasil plagiatatau
fotocopi.
2. Hasil karya tulis yang kami buat, kami izinkan untuk dikelola oleh Universitas
Pamulang dan Laboratorium Teknik Industri untuk keperluan studi.
Pernyataan ini kami buat secara sadar dan kami bersedia untuk
bertanggung jawab dan kami bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan
aturan yang berlaku apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.
Ketua Kelompok Asisten Laboratorium
Wandika Anata Salsabila Amalia

Chaniago
Menyutujui Mengetahui
Dosen Praktikum Ketua Laboratorium Teknik Industri
Rizki Aina As Syahadat Adi Candra, ST.,M.T

ST, MT NIDN. 04 280989
NIDN. 0426059002
iii
iii
LEMBAR PENILAIAN
JUDUL PRAKTIKUM Proses Manufaktur

TANGGAL PRAKTIKUM 01 Mei 2023 - 01 Juni 2023
KELAS 03TIDM002
KELOMPOK 4 (EMOAT)
NAMA DAN NIM Wandika Anata Chaniago 221010800205

Aggie Wijayanto 221010800284
M. Iksal Sujudi 221010800243
M. Fuadi 221010800278
ASISTEN
LABORATORIUM
DOSEN PENGAMPU Rizki Aina As Syahadat, ST., M.T
NILAI LAPORAN
iv
KATA PENGANTAR
Dalam mempelajari suatu bidang keilmuan yang di dapatkan saat mengikuti
pelajaran mata kuliah, yaitu mata kuliah Dasar Komputer dan Pemprograman. Selain
mendapatkan bahan materi di kelas secara teori, untuk membuktikan teori yang dipahami
maka dilakukanlah Praktikum sebagai implementasi pada dunia kerja atau bidang lain.
Setelah kami mengikuti kegiatan praktikum, Puji syukur kepada Allah SWT berkat
rahmatnya kami telah selesai menyusun laporan dari hasil kegiatan praktikum. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Pranoto,S.E.,MM., selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya;
2. Bapak Dr. E. Nurzaman A.M., M.M., M.Si., selaku Rektor Universitas
Pamulang;
3. Bapak Syaiful Bakhri, S.T., M.Eng., Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Pamulang;
4. Ibu Rini Alfatiyah, S.T., M.T., CMA, selaku Ketua Program Studi
Teknik Industri Universitas Pamulang;
5. Bapak Patria Adhitian, S.T., M.T., selaku dosen pengampu mata kuliah
Pemprogram Komputer Universitas Pamulang;
6. Bapak Adi Chandra, S.T., M.T., selaku ketua laboratorium Teknik
Industri Universitas Pamulang;
7. Salsabila Amalia., selaku asisten laboratorium matakuliah Ergonomi
Industri Universitas Pamulang;
yang telah membantu kami membimbing dalam pelaksaan kegiatan praktikum
Ergonomi Industri. Sehingga kami mampu menyusun laporan hasil dari praktikum.
Dalam penyusunan laporan kegiatan praktikum mata kuliah Ergonomi
Industri, tentunya kami masih banyak kekurangan dalam penulisan. Mohon untuk
diberikan kritik dan saran kepada kami sebagai materi tambahan yang kurang pada
penulisan laporan praktikum ini.
Tangerang selatan, 26 Nov 2023
Kelompok 4
v
DAFTAR ISI
Halaman
COVER .................................................................................................................................................................................................................................
LEMBAR IDENTITAS....................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................
LEMBAR PENILAIAN ...................................................................................
KATA PENGANTAR ......................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
PERTEMUAN 1 – DASAR ERGONOMI INDUSTRI
A.Tujuan praktikum ......................................................................................... 1
B.Teori atau prinsip dasar praktikum ............................................................... 3
C.Prosedur dan mekanisme praktikum ............................................................. 4
D.Lembar praktikum ........................................................................................ 5
E.Referensi ....................................................................................................... 6
PERTEMUAN 2 - LINGKUNGAN KERJA FISIK
E.Referensi ....................................................................................................... 12
PERTEMUAN 3 – RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL)
E.Referensi ....................................................................................................... 19
PERTEMUAN 4 – RULA DAN REBA
E.Referensi ....................................................................................................... 24
PERTEMUAN 5 – BIOMEKANIKA KERJA
E.Referensi ....................................................................................................... 29
PERTEMUAN 6 – FISIOLOGI
DLembar praktikum ......................................................................................... 33
E.Referensi ....................................................................................................... 34
PERTEMUAN 7 – BASAL METABOLIC RATE
E.Refrensi ......................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI ANGGOTA KELOMPOK
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Keluhan anggota tubuh saaat kerja ..................................................
Gambar 2.1 Postur kerja ........................................................................................
Gambar 3.1 Data pengukuran ...............................................................................
Gambar 3.2 Contoh perhitungan ............................................................................
viii
PERTEMUAN 1
DASAR ERGONOMI INDUSTRI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini membahas tentang dasar ergonomi industri setelah
menyelesaikan perkuliahan mahasiswa di harapkan mampu memahami dan
menjabarkan tentang konsep dasar ergonomi.
B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM

Salah satu faktor yang cukup penting untuk diperhatikan agar kesehatan
dan kenyamanan pekerja terpenuhi adalah posisi atau sikap kerja dari operator saat
melakukan aktifitas kerja. Penerapan ergonomi perlu dilakukan dengan lebih baik
melalui penyesuaian mesin, alat dan perlengkapan kerja terhadap tenaga kerja yang
dapat mendukung kesehatan, kenyamanan dan efisiensi kerja (Nurmianto, 2008).
Percetakan Prestasi Agung Pratama merupakan suatu perusahaan yang
memproduksi buku Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk SD dan SMP. Aktivitas
proses produksi di Percetakan Prestasi Agung Pratama dilakukan secara manual dan
otomatis dengan menggunakan mesin. Posisi pekerja adalah duduk dilantai
berdasarkan space atau ruangan yang kosong sehingga posisi masing-masing
pekerja tidak teratur. Cover dan isi LKS diangkut menggunakan troli dari stasiun
cetak dan diletakkan diruang penyusunan dan penjilidan menurut ruang yang
kosong. Meterial LKS dan LKS yang telah dijilid menggangu aliran material dari
stasiun cetak dan yang akan dikirim ke stasiun pemotongan. Hal ini terjadi karena
tata letak pekerja, material dan jalur aliran material tidak diatur. Aktivitas
penyusunan dan penjilidan dilakukan secara manual dan berulang-ulang dalam
waktu yang relatif lama memungkinkan terjadinya kelelahan fisik. Dari pengamatan
yang dilakukan langsung dilapangan pekerja sering melakukan istirahat dengan
beberapa gerakan berupa peregangan otot dan diam sejenak untuk mengurangi
kelelahan yang dialami. Dari wawancara yang dilakukan
1
2
terhadap 20 pekerja, pekerja sebagian besar mengalami kelelahan

dipunggung dan lengan tangan kanan karena posisi membungkuk dan menekan
staples. Kelelahan dipantat dan pergelangan kaki karena duduk bersila datas lantai
keramik. Pekerja mengharapkan perubahan sikap kerja. Pekerja menginginkan
posisi duduk yang lebih baik seperti duduk dikursi, alas duduk diharapkan empuk
karena posisi kerja adalah duduk terus. Pekerja ingin posisi kerja pada saat
mengambil material dan melakukan penjilidan tidak membungkuk. Sikap duduk
yang keliru merupakan penyebab adanya masalah punggung (Nurmianto, 2008).
Posisi sikap duduk adalah penting dari sudut pandang berkaitan dengan
pengurangan tekanan pada kaki dan pengeluran energy expenditure yang berlebih
Ergonomi adalah sebuah studi yang meneliti tentang cara kerja manusia
dan juga bagaimana merancang tempat kerja agar dapat meningkatkan produktivitas
kerja. Studi ini mencakup ruang fik tempat kerja, alat dan bahan yang digunakan,
praktik kerja, dan struktur kerja baik dalam bekerja secara individual maupun dalam
tim. Ergonomi sendiri berasal dari kata yunani yaitu Ergo yang berarti “Kerja” dan
Nomos yang berarti “Peraturan” Ergonomi merupakan suatu ilmu yang membahas
tentang kelebihan dan keterbatasan manusia. Melalui ilmu ergonomi, manusia dapat
melakukan perancangan dan menghasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja
yang lebih baik. Fokus utama dari ilmu ergonomi adlah manusia sebagai bagian dari
sistem kerja yang harus diperhatikan. Tanpa adanya manusia dalam sistem kerja
maka persoalan ergonomi tidak akan pernah muncul. Ergonomi berkaitan erat
dengan aspek-aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Ilmu ergonomi memiliki
tujuan untuk memperbaiki kinerja manusia, seperti menambahkecepatan kerja tanpa
menambah energi kerja. Meningkatkan ketepatan kerja tanpa mempercepat proses
kelelahan, dan meningkatkan keselamatan kerja.
Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk
“fitting the JOB to the worker”, sementara itu ILO antara lain menyatakan, sebagai
ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan
lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain
meningkatkan produktivitasnya
3
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada saat ini menyebar secara
luas di hampir setiap sektor industri. Namun, pada sektor informal sering kali tidak
diperhatikan oleh pemilik usaha. Hal ini tentunya akan berakibat pada kinerja
karyawan, permasalahan terkait dengan risiko kecelakaan kerja dapat terjadi di
perusahaan atau tempat tempat kerja lainya oleh karena itu ergonomi industri hadir
untuk mengatasi ini semua agar menurunya tingkat resiko kecelakaan . salah satu
tujuan dari penerapan ergonomi yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan fisik dan
mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan
beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja. Tujuan
ergonomi adalah menambah efektivitas penggunaan objek fisik dan fasiltas yang
digunakan oleh manusia dan merawat atau menambah nilai tertentu, misalnya
kesehatan, kenyamanan, dan kepuasan, pada proses penggunaan tersebut. Ahli
ergonomi memiliki peran dalam melakukan observasi pada pekerja, tempat kerja,
dan desain pekerjaan untuk mengetahui seberapa cocok seseorang dengan
pekerjaannya (Jaffar et al., 2011). Ergonomi didasarkan pada gagasan bahwa
tuntutan pekerjaan tidak boleh melampaui apa yang dapat dilakukan oleh seorang
pekerja dan batas kemampuan mereka. Hal ini untuk mencegah stres di tempat kerja,
yang dapat membahayakan keselamatan
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fmigas.esdm.go.id%2Fuploads%2Fpos
t%2Fnov21%2F20211201_221224.jpg&tbnid=CHfPtM9yWt1TbM&vet=12ahUKEwjBkIiHv-
GCAxUp5zgGHXXWAY0QMygAegQIARAm..i&imgrefurl=https%3A%2F%2Fmigas.esdm.go.id%2Fpost%
2Fread%2Fbincang-kesehatan-mengenal-ergonomi-di-
perkantoran&docid=STm_hKv3GOxEpM&w=1861&h=1080&q=foto%20statistik%20anggota%20tubuh%20
yang%20paling%20beresiko%20di%20ergonomi%20industri&client=firefox-b-d&ved=2ahUKEwjBkIiHv-
GCAxUp5zgGHXXWAY0QMygAegQIARAm
Contoh gambar 1.1( Keluhan aggota tubuh saat kerja)

4
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
Ergonomi industri sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktifitas

pekerja dan lain lainnya oleh karena itu banyak perusahaan yang sudah menerapkan
nya namun ada juga yang belum menerapkan nya padahal manfaat dari penerapn
ergonomi industri sendiri sangat banyak berikut sebagai contoh:
Berikut beberapa manfaat adanya pelaksanaan ergonomi, yaitu:
1. Meningkatnya kesehatan kerja.
2. Menurunnya kecelakaan kerja.
3. Meminimasi biaya pengobatan dan kompensasi yang harus
dikeluarkan oleh perusahaani untuk pekerja yang mengalami
kecelakaan atau sakit akibat kerja.
4. Berkurangnya stres yang diakibatkan oleh kerja.
5. Meningkatnya produktivitas.
6. Peningkatan pada alur kerja.
7. Adanya rasa aman pekerja saat bekerja karena bebas dari
gangguan cidera.
8. Meningkatnyakepuasan
5
D. LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
LABORATORIUMTEKNIK INDUSTRI
Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang,
Tangerang Selatan, Banten,
Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566 Website:
labindustri27@gmail.com
LEMBAR PRAKTIKUM
1. Pengambilan gambar postur kerja

6
E. REFERENSI
Lawi, A., Bora, M. A., Arifin, R., Andriani, M., Jumeno, D., Rasyid, A.,
... & Kusmindari, C. D. (2023). Ergonomi Industri. Global
Eksekutif Teknologi.
Agustinus, A., Camila, A., & Yoga, B. (2014). Perancangan Fasilitas

Kerja pada Industri Kecil Menengah Pak Saryoto.
Hutabarat, J. (2017). Dasar dasar pengetahuan ergonomi.
Susihono, W., Adiputra, N., Tirtayasa, K., & Sutjana, I. D. P. (2017).

Intervensi Partisipatori Ergonomi Menurunkan Kelelahan
melalui Redesain Ladle-kowi. Media Kesehatan Masyarakat
Indonesia, 13(1), 80-90.
Rochman, T., Astuti, R. D., & Setyawan, F. D. (2012). Perancangan

ulang fasilitas fisik kerja operator di stasiun penjilidan pada
industri percetakan berdasarkan prinsip ergonomi. Performa:
Media Ilmiah Teknik Industri, 11(1).
Restuputri, D. P., Masudin, I., Ningrum, I. S., & Septira, A. P. (2022).

ERGONOMI INDUSTRI Pendekatan Rekayasa Manusia (Vol.
1). UMMPress.
Adam, J., & Maslihan, Y. S. (2023). PENGARUH PENERAPAN

ERGONOMI PADA SISTEM KERJA TERHADAP
KESEHATAN MENTAL PEKERJA PENGGUNA VISUAL
DISPLAY TERMINAL. RELE (Rekayasa Elektrikal dan
Energi): Jurnal Teknik Elektro, 6(1), 29-35.
PERTEMUAN 2
LINGKUNGAN KERJA FISIK
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini membahas mengenai lingkungan kerja fisik di harapkan

dapat memahami dan menjabarkan definisi lingkungan kerja fisik serta mampu
menjelaskan cara menentukan tingkat kebisingan ,pencahayaan pada suatu
lingkingan kerja
Sumber daya manusia mempunyai peranan penting untuk mewujudkan cita-

cita perusahaan atau organisasi. mengemukakan bahwa manusia selalu berperan
aktif dalam setiap kegiatan organisasi yaitu sebagai perencana, pelaku dan penentu
terwujudnya tujuan organisasi, sehingga menjadikan manusia sebagai aset yang
harus ditingkatkan efisiensi dan produktivitasnya. Bila karyawan memiliki
produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda perusahaan pun akan
berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang
baik bagi perusahaan. Bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, bila
karyawannya bekerja tidak produktif, artinya karyawan tidak memiliki semangat
kerja yang tinggi, tidak ulet dalam bekerja dan memiliki moral yang rendah.
Menurut Moekijat (2002 : 135) definisi dari lingkungan kerja fisik adalah
lingkungan kerja yang terdiri dari perlengkapan, mesin-mesin kantor yang
dipergunakan dan tata ruang kantor yang mempengaruhi lingkungan fisik kantor
seta kondisi-kondisi kerja fisik dalam kondisi-kondisi harus dilakukan. Lingkungan
kerja yang baik dapat mendukung pelaksanaan kerja sehingga karyawan memiliki
motivasi bekerja Tinggi rendahnya motivasi kerja tergantung antara lainpada
lingkungan kerja fisik maupun non fisik. Semakin baik lingkungan kerja fisik
maupun non fisik maka semakin tinggi motivasi kerja karyawan, sehingga kinerja
akan tercapai.
7
8
Secara garis besar jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2, yaitu lingkungan
kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik (Sedarmayanti, (2001:21). Lingkungan
kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat
kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara
tidak langsung (Sedarmayanti, 2001:21). Faktor terbentuknya suatu kondisi
lingkungan kerja yang berkaitan dengan lingkungan kerja fisik diantaranya adalah
penerangan/cahaya di tempat kerja, temperatur di tempat kerja, kelembaban di
tempat kerja, sirkulasi udara di tempat kerja, kebisingan di tempat kerja, getaran
mekanis di tempat kerja, bau-bauan di tempat kerja, tata warna di tempat kerja,
dekorasi di tempat kerja, musik di tempat kerja, keamanan di tempat kerja
(Sedarmayanti, 2001:21). Perusahaan harus mampu mengelola dengan baik faktor-
faktor yang membentuk lingkungan kerja fisik agar karyawan lebih nyaman dalam
bekerja. Penerangan yang baik, kebersihan ditempat kerja dan keamanan selama
bekerja menjadi beberapa faktor penting untuk mewujudkan tempat kerja yang
nyaman. Sedangkan lingkungan kerja non fisik menurut Wursanto (2009:269)
adalah sebagai sesuatu yang menyangkut segi psikis dari lingkungan kerja
ingkungan kerja non fisik sangat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, dimana
jika keadaan atau situasi di sekitar karyawan kondusif untuk bekerja, rekan mudah
diajak untuk bekerja sama dan hubungan dengan atasan baik maka karyawan akan
menikmati pekerjaannya dan merasa puas bekerja di tempat tersebut.
Pekerjaan yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kewajibannya adalah

konsep prestasi. Keberhasilan dalam menyelesaikan seluruh tugas dalam waktu
yang diberikan disebut juga kinerja. Penyelesaian tugas dan tanggung jawab oleh
sekelompok orang dalam suatu organisasi disebut juga kinerja. Dengan tujuan yang
diberikan, karyawan juga membutuhkan evaluasi sebagai umpan balik, sehingga
evaluasi harus ditetapkan sebagai bentuk perhatian terhadap kinerja karyawan.
9
Berikut beberapa faktor yang mempengarusi lingkungan:
1. Tingkat kebisingan di tempat kerja
Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki yang berasal

dari dari usaha atau suatu kegiatan dalam tingkat waktu tertentu yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan pekerja.
Hilangnya konsentrasi dalam melakukan aktivitas kerja dapat
menimbulkan dampak yang sangat besar berupa terjadinya
kecelakaan kerja.
2. Pencahayaan di tempat kerja
Intensitas penerangan yang sesuai dengan jenis pekerjaannnya akan

dapat meningkatkan produktivitas kerja Pengaruh dan penerangan
yang kurang memenuhi syarat akan mengakibatkan dampak, yaitu:
Kelelahan mata sehingga berkurangnya daya dan effisiensi kerja.
Kelelahan mental. Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di
sekitar mata. Kerusakan indra mata dan lain-lain
Dari uraian tentang lingkungan kerja fisik tersebut dapat dipertegas bahwa
dengan pengendalian lingkungan kerja diharapkan akan tercipta lingkungan kerja
yang sehat, aman, nyaman dan produktif bagi tenaga kerja. Hal tersebut
dimaksudkan untuk menurunkan angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja
sehingga akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
10

Kajian mengenai pencahayaan dan kebisingan di tempat kerja memang
merupakan hal penting untuk dalam rangka mahasisa dapat memahami lingkungan
kerja fisik yang baik itu bagaimana dan lingkungan kerja yang sesuai standar yang
berlaku sehingga dapat meningkatkan produktivitas orang-orang yang bekerja di
dalamnya.
11
C. LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Kode Pos 15417 Telp/Fax.
(021)7412566Website:
labindustri27@gmail.com
LEMBAR
PRAKTIKUM
1. Contoh perhitungan kebisingan, tempertaur, dan cahaya dengan data yang ada
12
D. REFERENSI
Desmonda, A. A. (2016). Pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap

produktivitas kerja karyawan pada pt. Federal international
finance cabang samarinda. Jurnal Adiministrasi Bisnis, 4(4),
1179-1193.
Hendri, E. (2012). Pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik

terhadap kepuasan kerja karyawan pada pt asuransi wahana tata
cabang palembang. Jurnal Media Wahana Ekonomika, 9(3), 1-
16.
Rejeki, S. (2014). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Dan Non Fisik

Terhadap Motivasi Kerja Di Sekolah Dasar Negeri Sinduadi
Timur Sleman. Jurnal Manajemen, 4(1), 49-62.
Pangestu, Z. S. D., Mukzam, M. D., & Ruhana, I. (2017). Pengaruh

lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja (Studi pada
Karyawan Perum Perhutani Ngawi). Jurnal Administrasi Bisnis,
43(1).
Pangarso, A., & Ramadhyanti, V. (2015). Pengaruh lingkungan kerja

non fisik terhadap kepuasan kerja Dosen tetap studi pada
fakultas komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung.
Kinerja, 19(2), 174-193.
Zahratulfarhah, Z., Mandasari, A. R., Rani, D. S., Maysaroh, M.,

Asyharul, M., & Afifah, Z. N. (2022). Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Karyawan: Kepemimpinan, Motivasi
dan Lingkungan Kerja (Literature Review Metedologi Riset
Bisnis). Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 4(2),
118-130.
Handayani, D., Fathimahhayati, L. D., Suhendrianto, S., Pinangki, S., &

Dharma, I. B. (2013). Analisis Pencahayaan Ruang Kerja: Studi
Kasus Pada Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Batik
Tulis di Yogyakarta. Dinamika Rekayasa, 9(2), 73-76.
PERTEMUAN 3
RECOMMENDED WEIGHT LIMIT

(RWL)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini membahas mengenai potur kerja, di pertemuan kali ini
mahasiswa di harapkan mampu memahami dan menjabarkan tentang definisi postur
kerja serta mampu melakukan cara pengukuran postur kerja mneggunakan metode
RWL.
Recommended Weight Limit (RWL) merupakan rekomendasi batas beban

yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun pekerjaan
tersebut dilakukan secara repetitive dan dalam jangka waktu yang cukup lama. RWL
ini ditetapkan oleh NIOSH pada tahun 1991 di Amerika Serikat. Persamaan NIOSH
berlaku pada keadaan :
1. Beban yang diberikan adalah beban statis, tidak ada penambahan

ataupun pengurangan beban ditengah-tengah pekerjaan.
2. Beban diangkat dengan kedua tangan.
3. Pengangkatan atau penurunan benda dilakukan dalam waktu

maksimal 8jam.
4. Pengangkatan atau penurunan benda tidak boleh dilakukan saat

duduk atau berlutut.
5. Tempat kerja tidak sempit.
13
14
Yang perhatikan pada saat melakukan perhitungan dengan metode Rwl adalh
postur tubuh saat bekerja apa itu postur kerja Postur kerja erat hubungannya dengan
berbagai macam keluhan-keluhan rasa sakit pada tubuh, efek buruk yang
ditimbulkan diantaranya kerusakan pada sendi, legamen dan tendon pada pekerja
yang berakibat pada penurunan produktifitas kerja dan berpotensi terjadinya
kecelakaan kerja. Adapun postur kerja yang dapat memicu terjadinya keluhan
tersebut diantaranya adalah seperti, membungkuk, memuntir, menekuk,
menjangkau, menekan, menarik serta menahan beban
15
mengevaluasi postur kerja yang ada sekarang dan mempelajari kemungkinan

hal-hal yang menyebabkan ketidaknyamanan pekerja dalam melakukan
pekerjaannya dengan waktu yang cukup lama, dan memberi suatu usulan perbaikan
postur kerja dan fasilitas kerja kepada pekerja batik agar tidak merasa cepat lelah
dan sakit. Berikut beberapa pergerakan tubuh yang sering terjadi pada postur kerja:
1. Flexion, gerakan dimana sudut antara dua tulang terjadi pengurangan.
2. Extention, yaitu gerakan merentangkan (stretching) dimana terjadi peningkatan

sudut antara dua tulang.
3. Abduction, yaitu pergerakan menyamping menjauhi dari sumbu tengah tubuh.
4. Adduction, yaitu pergerakan ke arah sumbu tenggah tubuh.
5. Rotation, yaitu perputaran dari atas lengan atau kaki
6. Pronation, yaitu gerakan melakukan putran tubuh menuju ke bagian dalam dari
anggota tubuh
Contoh gambar 2.1 (Postur kerja)

16
Metode pengukuran RWL Recommended Weight Limit (RWL) merupakan

rekomendasi batas beban yang dapat diangkat oleh teknisi tanpa menimbulkan
cidera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara terus menerus dan dalam
jangka waktu yang cukup lama. RWL ini ditetapkan oleh NIOSH pada tahun 1991
di Amerika Serikat . Dan Secara garis besar, RWL adalah rekomendasi berat beban
yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun dilakukan
secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang panjang atau cukup lama yang
sesuai dengan lingkungan kerja ada.
Menyatakan berat badan yang dapat diangkat oleh hampir semua pekerja
sehat selama rentang waktu yang cukup lama, tanpa terjadinya peningkatan risiko
sakit punggung yang berkaitan dengan pengangkatan. Persamaannya dapat
dinyataan sebagaiberikut:
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Dimana:
1. RWL = Recommended Weight Limit
2. LC = Load Constant
3. HM = Horizontal Multiplier
4. VM = Vertical Multiplier
5. DM = Distance Multiplier
6. FM = Frequency Multiplier
7. CM = Coupling Multiplie
17
Praktikum pada pertemuan 3 ini mahasiswa akan menghitung RWL

dengaan data yang sudah di miliki oleh masing masing kelompok untuk menjadi
data yang di hitung dengan menggunakan rumus yang sudah di tentukan
18
Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566
Website: labindustri27@gmail.com
LEMBAR PRAKTIKUM
1. Data yang sudah di ambil
2. Hasil perhitungan
19
E. REFERENSI
Muslimah, E., Pratiwi, I., & Rafsanjani, F. (2006). Analisis manual material handling
menggunakan NIOSH equation. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 5(2), 53-60.
Suwanto, J., Tarwaka, P., & Werdani, K. E. (2016). Hubungan Antara Risiko Postur
Kerja Dengan Risiko Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Bagian
Pemotongan Besi Di Sentra Industri Pande Besi Padas Klaten (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Suhendar, E. (2022). Analisis Perbaikan Beban Kerja Untuk Meminimalisir Tingkat

Kecideraan Teknisi PT Raja Ampat Indotim Dengan Metode RWL, CVL,
Dan Mannequin. Jurnal Surya Teknika, 9(2), 539-546.
Cassidy, F. M., & Dias, S. P. (2018). Analisa Resiko Kerja Operator Pada Mesin Die
Casting Menggunakan Metode Rapid Upper Limb Assessment (Rula) Dan
Recommended Weight Limit (Rwl).
Noviandy, M. (2019). Analisis Pengangkatan Cpu Di Wm Game Center dengan

Metode Recommended Weight Limit (Rwl) Dan Chaffin Anderson. Jurnal
Ilmiah Teknik Industri, 7(3).
Hermawan, B. C., Oesman, T. I., & Parwati, C. I. (2018). ANALISIS BEBAN

KERJA FISIK OPERATOR FURNITURE DENGAN MENGGUNAKAN
METODE RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) STUDI KASUS
CV. VINTAMA. Jurnal Rekavasi, 6(1), 7-13.
Prismana, A. (2010). Hubungan antara composite lifting indeks dengan keluhan

sistem muskuloskeletal pekerja palleting area mizone di PT Tirta Investama
Pandaan Pasur
PERTEMUAN 4
RULA DAN REBA
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini , mahasiswa diharapkan dapat memhami dan melakukan

pengukuran postur kerja dengan menggunakan metode Rapid Upper Limb
Assessment(RULA) danRapid Entire Body Assessment(REBA).
1. Definisi RULA dan REBA
Rapid upper limb assesment (RULA) adalah suatu metode yang

dikembangkan dalam bidang ergonomi yang bertujuan untuk menganalisis
dan menilai posisi kerja seorang operator yang melakukan aktivitas kerja
dengan menggunakan bagian tubuh atas. Ergonomi mengevaluasi postur atau
sikap kerja, kekuatan atau aktivitas otot yang menyebabkan cedera dari
aktivitas yang berulang.
Rapid Entire Body Assessment (REBA) adalah metode yang dikembangkan

dibidang ergonomi. REBA (Rapid Entire Body Assessment) adalah metode
untuk menganalisis postur kerja. Metode REBA dapat digunakan untuk
menilai postur leher, punggung, lengan, pergelangan tangan, kaki pekerja, dll.
Metode REBA juga memiliki elemen kopling, beban eksternal operasi kerja.
20
21
2. Cara Pengukuran RULA dan REBA
1. Studi Literatur
Mencari dan mempelajari referensi dari buku, aartikel, jurnal tentang kajian yang
akan dilakukan
2. Melakukan Survei
Melaksanakan survei dengan pengamatan proses kerja, kondisi lingkungan kerja
dan aktivitas pekerja
3. Pengambilan Data
Dokumentasi aktivitas kerja berupa foto pada saat pekerja melakukan aktivitas
rutin pekerjaannya
4. Pengolahan Data
Penilaian postur tubuh menggunakan RULA, sikap bagian-bagian tubuh yang
diamati adalah : Lengan atas, Lengan Bawah, Leher, Batan Tubuh.
22
Alat dan bahan untuk melakukan praktikum:
1. Gambar manusia sedang melakukan aktivitas kerja
2. Alat tulis
3. Lembar data dan Lembar kerja
Setelah alat dan bahan sudah ada selanjutnya melakukan pengukuran RULA dan REBA
dengan cara seperti prosedur yang ada.
23
A. LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566
LEMBAR PRAKTIKUM
1. Postur yang di ukur
2. Hasil perhitungan
24
RERENSI
Samudra, P. A. (2022). Analisis Keamanan Aktivitas Penyablonan pada Morfo

Industries Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb
Assessment) dan REBA (Rapid Entire Body Assessment). Penelitian dan
Aplikasi Sistem dan Teknik Industri, 12(2), 328369.
Kurnia, F., & Sobirin, M. (2020). Analisis tingkat kualitas postur pengemudi becak
menggunakan metode RULA dan REBA. Jurnal Engine: Energi,
Manufaktur, Dan Material, 4(1), 1-5.
Sirait, S. (2022). Analisis Sikap Kerja Karyawan Pada Perusahaan Konveksi

Menggunakan Metode Nordic Body Map, Rula Dan Reba (Doctoral
dissertation, Universitas Komputer Indonesia).
Ramadanti, A., Fatmawati, W., & Utomo, S. B. (2022). Analisis Risiko

Musculoskeletal Disorder Pada Pekerja Proyek Demolish Attb Dengan
Metode Reba Dan Rula. JURNAL LOGISTICA, 1(1), 15-23.
Tiogana, V., & Hartono, N. (2020). Analisis Postur Kerja Dengan Menggunakan
REBA dan RULA di PT X. Journal of Integrated System, 3(1), 9-25.
Kong, Y. K., Lee, S. Y., Lee, K. S., & Kim, D. M. (2018). Comparisons of
ergonomic evaluation tools (ALLA, RULA, REBA and OWAS) for farm
work. International journal of occupational safety and ergonomics, 24(2),
218-223.
Kee, D. (2022). Systematic comparison of OWAS, RULA, and REBA based on a
literature review. International Journal of Environmental Research and
Public Health, 19(1), 595.
PERTEMUAN 5
BIOMEKANIKA KERJA
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada pertemuan ini akan membahas biomekanika kerja, mahasiswa

diharpkan mampu untuk menganalisis aspek-aspek seperti ergonomi gerakan,
kekuatan otot, postur tubuh, alat bantu kerja, ketahanan otot, aktivitas
elektromiografi (EMG), dan prinsip keseimbangan guna memahami dampaknya
terhadap kinerja dan kesehatan pekerja.
1. Definisi Biomekanika Kerja
Biomekanika sebagai penggunaan kaidah fisika dan konsep teknik dalam

menjelaskan pergerakan tubuh manusia dalam aktivitas kesehariannya. Definisi ini
sekurangnya menjelaskan bahwa biomekanika bersifat multi disiplin ilmu yang
memanfaatkan keilmuan fisika, faal tubuh dan perilaku manusia (behavioral
sciense). Banyak gangguan pada manusia yang disebabkan oleh aktivitas
(pekerjaan, olah raga, dst.) dapat diinterprestasikan dan dicarikan solusinya dengan
menggunakan pendekatan biomekanika. Pengetahuan tentang biomekanika sangat
diperlukan untuk mengetahui mekanisme terjadinya kecelakaan kerja, yang pada
akhirnya dapat dilakukan pendekatan yang efektif dan ilmiah untuk membantu
manusia bekerja dengan aman. Biomekanika yang lebih banyak membahas kajian
kapasitas fisik manusia serta performansinya dalam sistem kerjanya disebut
Biomekanika Kerja
Dalam pemanfaatannya Biomekanika Kerja memanfaatkan beberapa metode:
1. Metode Anthropometri
Metode ini digunakan dalam perancangan sistem kerja manusia yang

memerlukan pengukuran dimensi sehingga diperoleh rancangan yang human
centered design.
25
26
2. Metode Model Biomekanika (Biomechanical Modeling Methods)
Model biomekanika ini dikembangkan untuk memperkirakan gaya serta

momen yang digunakan tubuh saat pergerakkan, model ini juga
memperkirakan postur tubuh saat seseorang melakukan aktivitas yang
beresiko menyebabkan cedera musculoskeletal, dalam
pengembangannyamodel biomekanika dapat dibedakan menurut tipe
analisis gerakannya yaitu statis dan dinamis, sedangkan analisis gaya pada
model tersebut dapat melalui pendekatan dua dimensi atau tiga dimensi.
3. Metode Kinesiologi
Membahas mengenai area kerja manusia serta gaya (force) yang

menyebabkan pergerakkan (kinematic), Melalui klasifikasi gerakan segmen
tubuh dan identifikasi otot yang digunakan dalam bergerak, metode ini
menyediakan model biomekanika secara kuantitatif.
4. Metode Evaluasi Kapasitas Kerja Mekanik
Metode ini digunakan untuk mengevaluasi suatu pekerjaan fisik apakah telah
sesuai dengan kapasitas kerja manusia dari populasi normal, sehingga
diharapkan manusia akan tetap sehat dalam menjalani aktivitasnya.
5. Metode Bioinstrumentasi
Pada metode ini digunakan elektromiograf dan teknik analisis yang berbasis
komputer sebagai aplikasi biointromentasi dalam biomekanika.
6. Metode Pengukuran dan Prediksi Waktu Kerja
Sistem klasifikasi pekerjaan dalam metode ini dimanfaatkan untuk

menentukan elemen gerakan dalam suatu pekerjaan, sampling pekerjaan
adalah salah satu metode yang sering digunakan dalam biomekanika kerja,
metode ini juga bermanfaat untuk mengetahui ketidakcocokan (mismatch)
antara rancangan yang diusulkan dengan tingkat produktivitas yang dicapai.
27
Alat dan bahan yang dibutuhkan:
1. Stopwatch
2. Treadmill
3. Alat tulis
Presedur yang harus dilakukan
1. Buat kelompok 5 orang
2. Setiap orang menghitung denyut nadi selama 1 menit sebelum melakukan

aktivitas
3. lakukan aktivitas dengan menggunakan treadmill selama 5 menit bergantian
4. setelah treadmill semua orang menghitung ulang denyut nadi setelah aktivitas
selama 1 menit
5. setelah data sudah lengkap selanjutnya melakukan penghitungan dengan cara

seperti di modul.
28
Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566
LEMBAR PRAKTIKUM
1. Foto pengumpulan data
2. Hasil Perhitungan
29
E. REFERENSI
Sanjaya, K. T., Wirawan, N. H., & Adenan, B. (2018). Analisis postur kerja manual
material handling menggunakan biomekanika dan NIOSH. JATI UNIK:
Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri, 1(2), 70-80.
Saputra, A. A., Wahyudin, W., & Nugraha, B. (2020). Analisis Manual Material
Handling Dalam Mengangkat Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode
Pendekatan Biomekanika Kerja (Ergonomi) Di Pt. Xyz. J. Sains dan Teknol.
J. Keilmuan dan Apl. Teknol. Ind, 20(2), 137.
Fragastia, V. A., & Ramadhan, M. D. (2022). Penilaian Postur Kerja Operator Pada
UKM XYZ Dengan Metode Biomekanika. IESM Journal (Industrial
Engineering System and Management Journal), 3(1), 67-80.
KURNIANTONO, S. V. (2016). Analisis Biomekanika dan Postur Kerja untuk

Menurunkan Risiko Cedera pada Pengoperasian Mesin Table Saw (Doctoral
dissertation, UAJY).
Hamdy, M. I., & Zalisman, S. (2018). Analisa Postur Kerja dan Perancangan Fasilitas
Penjemuran Kerupuk yang Ergonomis Menggunakan Metode Analisis Rapid
Entire Body Assessmet (Reba) dan Antropometri. SITEKIN: Jurnal Sains,
Teknologi dan Industri, 16(1), 57-65.
Pradiska, A. A. (2020). Rekomendasi Perbaikan Postur Kerja Karyawan Untuk

Meminimalisir Resiko Cidera Dengan Pendekatan Biomekanika (Studi
Kasus Di CV Dwi Jasa Logam, Ceper, Klaten, Jawa Tengah) (Doctoral
dissertation, Universitas Pembangunan Nasional" Veteran" Yogyakarta).
Zen, Z. H. Z. (2014). Perancangan Alat Material Handling dengan Menggunakan

Pendekatan Biomekanika dan Postur Kerja pada Bagian Pengepakan Pupuk
di CV. Bukitraya Laendrys Bukittinggi.
PERTEMUAN 6
FISIOLOGI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum fisiologi adalah untuk memperdalam pemahaman

mahasiswa mengenai fungsi dan proses yang terjadi dalam tubuh manusia.
Praktikum ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dalam melakukan
pengamatan, pengukuran, dan analisis terhadap berbagai fungsi tubuh manusia.
Dalam praktikum fisiologi, mahasiswa akan mempelajari berbagai aspek seperti
sistem saraf, sistem kardiovaskular, sistem pernapasan, sistem pencernaan, dan
sistem ekskresi.
Perkembangan keilmuan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus

tahun lalu pada saat ilmuan yang bernama Taylor dan Gilbert secara terpisah
melakukan studi tentang waktu dan gerakan. Penggunaan ergonomi secara nyata
diawali pada perang dunia 1 untuk mengoptimalkan interaksi antara produk dengan
manusia. Kemudian perkembangan ergonomi semakin meluas dan melahirkan
beberapa bidang dalam ilmu ergonomi salah satunya adalah ilmu bidang fisiologi.
Fisiologi merupakan salah satu bidang ilmu yang menjadi objek

pemberian Penghargaan Nobel (Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau
Kedokteran).Berdasarkan objek kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi
tumbuhan, dan fisiologi hewan, meskipun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak
bergantung pada jenis organisme yang dipelajari. Sebagai contoh, apa yang
dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan sebagian atau seluruhnya
pada sel manusia. Ilmu-ilmu lain telah berkembang dari fisiologi mengingat ilmu
ini sudah cukup tua. Beberapa turunan yang penting adalah biokimia, biofisika,
biomekanika, genetika sel, farmakologi, dan ekofisiolog.
30
31
Secara umum yang berhubungan dengan beban kerja dan kapasitas kerja
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat kompleks, baik faktor eksternal dan
internal. Setiap pekerjaan merupakan beban bagi yang bersangkutan. Beban tersebut
dapat berupa beban fisik maupun mental. Penilaian beban kerja fisik dapat
dilakukan dengan dua metode yaitu secara objektif (penelitian secara langsung) dan
metode tidak langsung. Penilaian beban fisik dapat dilakukan dengan dua metode
secara objektif, yaitu penelitian secara langsung dan metode tidak langsung. Metode
pengukuran langsung yaitu dengan mengukur oksigen yang dikeluarkan
(energyexpenditure) melalui asupan energi selama bekerja. Semakin berat kerja
semakin banyak energi yang dikeluarkan. Meskipun metode dengan menggunakan
asupan oksigen lebih akurat, namun hanya mengukur secara singkat dan peralatan
yang diperlukan sangat mahal.
Salah satu pendekatan untuk mengetahui berat ringannya beban kerja

adalah dengan menghitung nadi kerja, konsumsi energi, kapasitas ventilasi paru dan
suhu inti tubuh. Pada batas tertentu ventilasi paru, denyut jantung, dan suhu tubuh
mempunyai hubungan yang linier dengan konsumsi oksigen atau pekerjaan yang
dilakukan. Penggunaan nadi kerja untuk menilai berat ringannya beban kerja
mempunyai beberapa keuntungan, selain mudah, cepat, dan murah juga tidak
diperlukan peralatan yang mahal serta hasilnya pun cukup akurat dan tidak
mengganggu ataupun menyakiti orang yang diperiksa. Kategori berat ringannya
beban kerja didasarkan pada metabolisme respirasi, suhu tubuh, dan denyut jantung.
Berat ringannya beban kerja yang diterima oleh seorang tenaga kerja dapat
digunakan untuk menentukan berapa lama seorang tenaga kerja dapat melakukan
aktivitas kerjanya sesuai dengan kemampuan atau kapasitas kerja yang
bersangkutan.
32
Dalam melaksanakan praktikum faal kerja dengan metode fisiologi ini,

diperlukan beberapa peralatan diantaranya :
1. Stopwatch
2. Termometer tubuh
3. Sepeda statis
4. Treadmills
5. Stetoskop
6. Perlengkapan alat tulis
7. Lembar data
8. Lembar kerja
33

Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566
LEMBAR PRAKTIKUM
1. Pengambilan data
2. Perhitungan
34
E. REFRENSI
Azizah, Biworo, A., & Asnawati. (2015). Hubungan Minuman Isotonik Dengan
Konsumsi Oksigen Maksimal pada Mahasiswa JPOK UNLAM Banjarbaru.
Jurnal Berkala Kedokteran, Vol.11, No.1, Feb 2015: 19-24 .
Hignett, S., & Mcatamney, L. (2000). Rapid entire body assessment (REBA).
Applied Ergonomics 31 (2000) 201}205 .
Hutabarat, Y. (2017). Dasar Dasar Pengetahuan Ergonomi. Malang: Menua Nusa

Creative.
Iftikar Z. Sutalaksana, R. A. (2006). Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung:

ITB PRESS.
Mas'idah, E., Fatmawati, W., & Ajibta, L. (2009). Analisa Manual Material Handling
(MMH) Dengan Menggunakan Metoda Biomekanika Untuk
Mengidentifikasi Resiko Cidera Tulang Belakang (Musculoskeletal
Disorder). Sultan Agung Vol XLV No. 119
Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Sumatera. (2021). Praktikum

Ergonomi Modul 3: Fisiologi Kerja. Lampung Selatan: Program Studi
Teknik Industri Institut Teknologi Sumatera
Rozie, F., Hadary, F., & Pontia, T. (n.d.). Rancang Bangun Alat Monitoring Jumlah Denyut
Nadi / Jantung Berbasis Android. Jurnal Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura
PERTEMUAN 7
BASAL METABOLIC RATE
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Dalam praktikum Basal Metabolic Rate, tujuan utamanya adalah untuk

mengukur kebutuhan energi tubuh dalam keadaan istirahat atau tanpa aktivitas fisik.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengukur Basal Metabolic Rate (BMR) yang
merupakan kebutuhan energi untuk menjalankan kerja metabolisme sel dalam tubuh
dan menjaga suhu tubuh. Praktikum ini dapat membantu dalam mengetahui
kebutuhan gizi pada tubuh. Yang dapat bervariasi antara individu karena faktor
tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, dan aktivitas.
Basal Metabolic Rate (BMR) atau Angka Metabolisme Basal (AMB) adalah
kebutuhan minimal energi untuk melakukan proses tubuh vital. Proses tubuh vital
meliputi mempertahankan tonus otot, sistem peredaran darah, pernapasan,
metabolisme sel, dan mempertahankan suhu tubuh.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi BMR, antara lain jenis kelamin,
umur, ukuran tubuh (berat badan), komposisi tubuh, tingkat kesehatan, suhu
lingkungan, suhu tubuh, aktivitas, sekresi hormon, status gizi, kebiasaan merokok,
dan keadaan hamil dan menyusui.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghitung nilai BMR.
cara menghitungnya dibedakan sesuai dengan jenis kelamin, Untuk laki-laki, cara
menghitung BMR-nya adalah BMR laki-laki = BB kg x 1.0 kkal x 24
jam. Sedangkan untuk perempuan, Cara menghitungnya: BMR perempuan = BB
kg x 0.9 kkal x 24 jam. Menurut WHO, FAO, dan UNU, nilai BMR bisa
didapatkan dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, dan berat badan (BB).
35
36
Contoh gambar 3.1 (Data pengukuran)
Penghitungan BMR dengan menggunakan rumus Harris-Benedict juga

dikenal dengan metode REE (resting energy expenditure). Metode RRE
menghitung jumlah energi untuk proses tubuh vital (BMR) serta energi untuk
aktivitas ringan dan pencernaan. RRE berlaku untuk laki-laki dengan usia lebih dari
10 tahun dan perempuan semua usia.
Contoh gambar 3.2 (Contoh perhitungan)
Rumus menghitung BMR berdasarkan Harris-Benedict dengan revisi dari

Roza dan Shizgal adalah sebagai berikut:
• BMR laki-laki = 88.362 + (13.397 x BB kg) + (4.799 x TB cm) – (5.677 x umur
tahun)
• BMR Wanita = 447.593 + (9.247 x BB kg) + (3.098 x TB cm) – (4.330 x umur
tahun)
37
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK
Dalam prakatikum ini, diperlukan beberapa alat dan bahan untuk membantu
proses praktikum, diantaranya adalah:
1. Timbangan badan
2. Meteran tinggi badan
3. Alat tulis
4. Lembar kerja
5. Lembar data
38

Kode Pos 15417 Telp/Fax. (021)7412566
LEMBAR PRAKTIKUM
1. Pengambilan data
2. Perhitungan
39
E. REFERENSI
Henry, CJK (2005). Studi tingkat metabolisme basal pada manusia: pengukuran dan
pengembangan persamaan baru. Nutrisi kesehatan masyarakat, 8(7a), 1133-
1152.
Hulbert, A. J., dan P. L. Else. "Tingkat metabolisme basal: sejarah, komposisi,

regulasi, dan kegunaan." Zoologi Fisiologis dan Biokimia 77.6 (2004): 869-
876.
Speakman, JR, Król, E., & Johnson, MS (2004). Signifikansi fungsional variasi
individu dalam laju metabolisme basal. Zoologi Fisiologis dan
Biokimia, 77(6), 900-915.
Rahmatya, M. D., Fauzan, R., Radliya, N. R., & Putra, Y. P. (2018). Pengembangan
Aplikasi Perhitungan Energi Menggunakan Formula Harris Benedict Untuk
Membantu Dalam Menentukan Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Jurnal
Manajemen Informatika (JAMIKA), 8(2).
Tamsir, N., & Hozeng, S. (2016). Aplikasi Penghitung Basal Metabolic Rate (BMR)
Menggunakan Prinsip Harris-Benedict Berbasis Android. In PROSIDING
SEMINAR ILMIAH SISTEM INFORMASI DAN
TEKNOLOGIINFORMASI (Vol. 5, No. 1, pp. 9-16).
Utama, Dio Putra, Pantjawati Sudarmaningtyas, and Agus Dwi Churniawan.

"Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Makanan Sehat Bedasarkan
Perhitungan Kalori Menggunakan Bmr Pada Rumah Sakit Islam
Jemursar." Jurnal JSIKA 9.03 (2019): 1-9.
BB, P. P. B. B. Kegiatan Praktikum 2 Praktikum Pemeriksaan Berat Badan (BB) dan

Tinggi Badan (TB) Pada Ibu Hamil. Hak Cipta© dan Hak Penerbitan
dilindungi Undang-undang, 33.
40
DAFTAR PUSTAKA
Lawi, A., Bora, M. A., Arifin, R., Andriani, M., Jumeno, D., Rasyid, A.,
... & Kusmindari, C. D. (2023). Ergonomi Industri. Global
Eksekutif Teknologi.
Agustinus, A., Camila, A., & Yoga, B. (2014). Perancangan Fasilitas

Kerja pada Industri Kecil Menengah Pak Saryoto.
Hutabarat, J. (2017). Dasar dasar pengetahuan ergonomi.
Susihono, W., Adiputra, N., Tirtayasa, K., & Sutjana, I. D. P. (2017).

Intervensi Partisipatori Ergonomi Menurunkan Kelelahan
melalui Redesain Ladle-kowi. Media Kesehatan Masyarakat
Indonesia, 13(1), 80-90.
Rochman, T., Astuti, R. D., & Setyawan, F. D. (2012). Perancangan

ulang fasilitas fisik kerja operator di stasiun penjilidan pada
industri percetakan berdasarkan prinsip ergonomi. Performa:
Media Ilmiah Teknik Industri, 11(1).
Restuputri, D. P., Masudin, I., Ningrum, I. S., & Septira, A. P. (2022).

ERGONOMI INDUSTRI Pendekatan Rekayasa Manusia (Vol.
1). UMMPress.
Adam, J., & Maslihan, Y. S. (2023). PENGARUH PENERAPAN

ERGONOMI PADA SISTEM KERJA TERHADAP
KESEHATAN MENTAL PEKERJA PENGGUNA VISUAL
DISPLAY TERMINAL. RELE (Rekayasa Elektrikal dan
Energi): Jurnal Teknik Elektro, 6(1), 29-35
Desmonda, A. A. (2016). Pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap

produktivitas kerja karyawan pada pt. Federal international
finance cabang samarinda. Jurnal Adiministrasi Bisnis, 4(4),
1179-1193.
41
. Jurnal Adiministrasi Bisnis, 4(4), 1179-1193.
Hendri, E. (2012). Pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik

terhadap kepuasan kerja karyawan pada pt asuransi wahana tata
cabang palembang. Jurnal Media Wahana Ekonomika, 9(3), 1-
16.
Rejeki, S. (2014). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Dan Non Fisik

Terhadap Motivasi Kerja Di Sekolah Dasar Negeri Sinduadi
Timur Sleman. Jurnal Manajemen, 4(1), 49-62.
Pangestu, Z. S. D., Mukzam, M. D., & Ruhana, I. (2017). Pengaruh

lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja (Studi pada
Karyawan Perum Perhutani Ngawi). Jurnal Administrasi Bisnis,
43(1).
Pangarso, A., & Ramadhyanti, V. (2015). Pengaruh lingkungan kerja

non fisik terhadap kepuasan kerja Dosen tetap studi pada
fakultas komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung.
Kinerja, 19(2), 174-193.
Zahratulfarhah, Z., Mandasari, A. R., Rani, D. S., Maysaroh, M.,

Asyharul, M., & Afifah, Z. N. (2022). Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Karyawan: Kepemimpinan, Motivasi
dan Lingkungan Kerja (Literature Review Metedologi Riset
Bisnis). Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 4(2),
118-130.
Handayani, D., Fathimahhayati, L. D., Suhendrianto, S., Pinangki, S., &

Dharma, I. B. (2013). Analisis Pencahayaan Ruang Kerja: Studi
Kasus Pada Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Batik
Tulis di Yogyakarta. Dinamika Rekayasa, 9(2), 73-76.
Muslimah, E., Pratiwi, I., & Rafsanjani, F. (2006). Analisis manual

material handling menggunakan NIOSH equation. Jurnal Ilmiah
Teknik Industri, 5(2), 53-60.
Kurnia, F., & Sobirin, M. (2020). Analisis tingkat kualitas postur pengemudi becak
menggunakan metode RULA dan REBA. Jurnal Engine: Energi,
Manufaktur, Dan Material, 4(1), 1-5.
42
Suwanto, J., Tarwaka, P., & Werdani, K. E. (2016). Hubungan Antara Risiko Postur
Kerja Dengan Risiko Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Bagian
Pemotongan Besi Di Sentra Industri Pande Besi Padas Klaten (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Suhendar, E. (2022). Analisis Perbaikan Beban Kerja Untuk Meminimalisir Tingkat

Kecideraan Teknisi PT Raja Ampat Indotim Dengan Metode RWL, CVL,
Dan Mannequin. Jurnal Surya Teknika, 9(2), 539-546.
Cassidy, F. M., & Dias, S. P. (2018). Analisa Resiko Kerja Operator Pada Mesin Die
Casting Menggunakan Metode Rapid Upper Limb Assessment (Rula) Dan
Recommended Weight Limit (Rwl).
Noviandy, M. (2019). Analisis Pengangkatan Cpu Di Wm Game Center dengan

Metode Recommended Weight Limit (Rwl) Dan Chaffin Anderson. Jurnal
Ilmiah Teknik Industri, 7(3).
Hermawan, B. C., Oesman, T. I., & Parwati, C. I. (2018). ANALISIS BEBAN

KERJA FISIK OPERATOR FURNITURE DENGAN MENGGUNAKAN
METODE RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) STUDI KASUS
CV. VINTAMA. Jurnal Rekavasi, 6(1), 7-13.
Prismana, A. (2010). Hubungan antara composite lifting indeks dengan keluhan

sistem muskuloskeletal pekerja palleting area mizone di PT Tirta Investama
Pandaan Pasurua
Samudra, P. A. (2022). Analisis Keamanan Aktivitas Penyablonan pada Morfo

Industries Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb
Assessment) dan REBA (Rapid Entire Body Assessment). Penelitian dan
Aplikasi Sistem dan Teknik Industri, 12(2), 328369.
KURNIANTONO, S. V. (2016). Analisis Biomekanika dan Postur Kerja untuk

Menurunkan Risiko Cedera pada Pengoperasian Mesin Table Saw (Doctoral
dissertation, UAJY).
43
Sirait, S. (2022). Analisis Sikap Kerja Karyawan Pada Perusahaan Konveksi

Menggunakan Metode Nordic Body Map, Rula Dan Reba (Doctoral
dissertation, Universitas Komputer Indonesia).
Ramadanti, A., Fatmawati, W., & Utomo, S. B. (2022). Analisis Risiko

Musculoskeletal Disorder Pada Pekerja Proyek Demolish Attb Dengan
Metode Reba Dan Rula. JURNAL LOGISTICA, 1(1), 15-23.
Tiogana, V., & Hartono, N. (2020). Analisis Postur Kerja Dengan Menggunakan
REBA dan RULA di PT X. Journal of Integrated System, 3(1), 9-25.
Kong, Y. K., Lee, S. Y., Lee, K. S., & Kim, D. M. (2018). Comparisons of
ergonomic evaluation tools (ALLA, RULA, REBA and OWAS) for farm
work. International journal of occupational safety and ergonomics, 24(2),
218-223.
Kee, D. (2022). Systematic comparison of OWAS, RULA, and REBA based on a
literature review. International Journal of Environmental Research and
Public Health, 19(1), 595.
Sanjaya, K. T., Wirawan, N. H., & Adenan, B. (2018). Analisis postur kerja manual
material handling menggunakan biomekanika dan NIOSH. JATI UNIK:
Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri, 1(2), 70-80.
Saputra, A. A., Wahyudin, W., & Nugraha, B. (2020). Analisis Manual Material
Handling Dalam Mengangkat Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode
Pendekatan Biomekanika Kerja (Ergonomi) Di Pt. Xyz. J. Sains dan Teknol.
J. Keilmuan dan Apl. Teknol. Ind, 20(2), 137.
Fragastia, V. A., & Ramadhan, M. D. (2022). Penilaian Postur Kerja Operator Pada
UKM XYZ Dengan Metode Biomekanika. IESM Journal (Industrial
Engineering System and Management Journal), 3(1), 67-80.
Hamdy, M. I., & Zalisman, S. (2018). Analisa Postur Kerja dan Perancangan Fasilitas
Penjemuran Kerupuk yang Ergonomis Menggunakan Metode Analisis Rapid
Entire Body Assessmet (Reba) dan Antropometri. SITEKIN: Jurnal Sains,
Teknologi dan Industri, 16(1), 57-65.
44
Pradiska, A. A. (2020). Rekomendasi Perbaikan Postur Kerja Karyawan Untuk

Meminimalisir Resiko Cidera Dengan Pendekatan Biomekanika (Studi
Kasus Di CV Dwi Jasa Logam, Ceper, Klaten, Jawa Tengah) (Doctoral
dissertation, Universitas Pembangunan Nasional" Veteran" Yogyakarta).
Zen, Z. H. Z. (2014). Perancangan Alat Material Handling dengan Menggunakan

Pendekatan Biomekanika dan Postur Kerja pada Bagian Pengepakan Pupuk
di CV. Bukitraya Laendrys Bukittinggi.
Azizah, Biworo, A., & Asnawati. (2015). Hubungan Minuman Isotonik Dengan
Konsumsi Oksigen Maksimal pada Mahasiswa JPOK UNLAM Banjarbaru.
Jurnal Berkala Kedokteran, Vol.11, No.1, Feb 2015: 19-24 .
Hignett, S., & Mcatamney, L. (2000). Rapid entire body assessment (REBA).
Applied Ergonomics 31 (2000) 201}205 .
Hutabarat, Y. (2017). Dasar Dasar Pengetahuan Ergonomi. Malang: Menua Nusa

Creative.
Iftikar Z. Sutalaksana, R. A. (2006). Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung:

ITB PRESS.
Mas'idah, E., Fatmawati, W., & Ajibta, L. (2009). Analisa Manual Material Handling
(MMH) Dengan Menggunakan Metoda Biomekanika Untuk
Mengidentifikasi Resiko Cidera Tulang Belakang (Musculoskeletal
Disorder). Sultan Agung Vol XLV No. 119
Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Sumatera. (2021). Praktikum

Ergonomi Modul 3: Fisiologi Kerja. Lampung Selatan: Program Studi
Teknik Industri Institut Teknologi Sumatera
Rozie, F., Hadary, F., & Pontia, T. (n.d.). Rancang Bangun Alat Monitoring Jumlah Denyut
Nadi / Jantung Berbasis Android. Jurnal Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura
Henry, CJK (2005). Studi tingkat metabolisme basal pada manusia: pengukuran dan
45
pengembangan persamaan baru. Nutrisi kesehatan masyarakat, 8(7a), 1133-

1152.
Hulbert, A. J., dan P. L. Else. "Tingkat metabolisme basal: sejarah, komposisi,

regulasi, dan kegunaan." Zoologi Fisiologis dan Biokimia 77.6 (2004): 869-
876.
Speakman, JR, Król, E., & Johnson, MS (2004). Signifikansi fungsional variasi
individu dalam laju metabolisme basal. Zoologi Fisiologis dan
Biokimia, 77(6), 900-915.
Rahmatya, M. D., Fauzan, R., Radliya, N. R., & Putra, Y. P. (2018). Pengembangan
Aplikasi Perhitungan Energi Menggunakan Formula Harris Benedict Untuk
Membantu Dalam Menentukan Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Jurnal
Manajemen Informatika (JAMIKA), 8(2).
Tamsir, N., & Hozeng, S. (2016). Aplikasi Penghitung Basal Metabolic Rate (BMR)
Menggunakan Prinsip Harris-Benedict Berbasis Android. In PROSIDING
SEMINAR ILMIAH SISTEM INFORMASI DAN
TEKNOLOGIINFORMASI (Vol. 5, No. 1, pp. 9-16).
Utama, Dio Putra, Pantjawati Sudarmaningtyas, and Agus Dwi Churniawan.

"Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Makanan Sehat Bedasarkan
Perhitungan Kalori Menggunakan Bmr Pada Rumah Sakit Islam
Jemursar." Jurnal JSIKA 9.03 (2019): 1-9.
BB, P. P. B. B. Kegiatan Praktikum 2 Praktikum Pemeriksaan Berat Badan (BB) dan

Tinggi Badan (TB) Pada Ibu Hamil. Hak Cipta© dan Hak Penerbitan
dilindungi Undang-undang, 33.
BIOGRAFI ANGGOTA KELOMPOK
1. NAMA : M. Iksal Sujudi
ALAMAT : Parung panjang
NO HP : 081289847410
HOBI :Musik
2. NAMA : Aggie Wijayanto
ALAMAT : Pacis
NO HP : 085881765179
HOBI :J a l a n
3. NAMA : M. Fuadi
ALAMAT : Jl salak 5
NO HP : 089680125208
HOBI : Jalan
4. NAMA : Wandika Anata Chaniago
ALAMAT : Perigi Baru, Tangerang Selatan
NO HP : 0896682250789
HOBI : Futsal
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
I Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk Anda) dan NIM

dimulai dari yang paling berkontribusi pada materi praktikum sampai
dengan yang kurang berkontribusi.
1 M Iksal Sujudu – 221010800243 90
2 Aanggie Wijayanto – 221010800284 90
3 M Fuadi – 221010800278 90
4 Wandika Anata Chaniago – 221010800205 90
II Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk Anda) dan NIM
dimulai dari yang paling baik bekerja sama dalam kelompok, sampai
dengan yang kurang bekerja sama.
1 M Iksal Sujudu – 221010800243 90
3 M Fuadi – 221010800278 90
III Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk Anda) dan NIM
dimulai dari yang paling baik dalam memimpin kerja kelompok sampai
dengan yang kurang baik
1 M Iksal Sujudu – 221010800243 90
3 M Fuadi – 221010800278 90
IV Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk Anda) dan NIM
dimulai dari yang paling berkontribusi pada pembuatan laporan akhir
sampai dengan yang paling tidak berkontribusi
1 M Iksal Sujudu – 221010800243 90

3 M Fuadi – 221010800278 90
FORM KUESIONER PENILAIAN KELOMPOK
Petunjuk Pengisian Kuesioner :

• Isilah masing-masing pertanyaan dengan jawaban NAMA dan NIM yang ada di
kelompok Anda.
• Jika anggota kelompok melebihi 5 orang tambahkan sesuai jumlah anggota
kelompok.
• Setelah semua pertanyaan diisi silakan berikan lembar kuesioner ke asisten
laboratorium bersangkutan berupa hard copy dan soft copy.
Kesimpulan :
Dari semua penilaian yang telah didapatkan pada kuesioner di atas,
didapat bahwa rata-rata nilai dalam keterlibatan anggota dalam menyelesaikan
Laporan Praktikum Sistem Produksi adalah sebagai berikut
NO NAMA DAN NIM RATA - RATA
1 M Iksal Sujudu – 221010800243 90

3 M Fuadi – 221010800278 90

Laprak Ergonomi Beres

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laprak Ergonomi Beres

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

Diajukan Sebagai Syarat Dalam Memperoleh Nilai Praktikum

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

PROGRAM STUDI TEHNIK INDUSTRI

Disusun untuk memenuhi tugas untuk memperoleh nilai pelaksaan

Ketua Kelompok Asisten Laboratorium

Wandika Anata Salsabila Amalia

Rizki Aina As Syahadat Adi Candra, ST.,M.T

JUDUL PRAKTIKUM Proses Manufaktur

NAMA DAN NIM Wandika Anata Chaniago 221010800205

DASAR ERGONOMI INDUSTRI

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM

terhadap 20 pekerja, pekerja sebagian besar mengalami kelelahan

Contoh gambar 1.1( Keluhan aggota tubuh saat kerja)

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM

Ergonomi industri sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktifitas

D. LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

1. Pengambilan gambar postur kerja

Agustinus, A., Camila, A., & Yoga, B. (2014). Perancangan Fasilitas

Hutabarat, J. (2017). Dasar dasar pengetahuan ergonomi.

Susihono, W., Adiputra, N., Tirtayasa, K., & Sutjana, I. D. P. (2017).

Rochman, T., Astuti, R. D., & Setyawan, F. D. (2012). Perancangan

Restuputri, D. P., Masudin, I., Ningrum, I. S., & Septira, A. P. (2022).

Adam, J., & Maslihan, Y. S. (2023). PENGARUH PENERAPAN

LINGKUNGAN KERJA FISIK

Pada pertemuan ini membahas mengenai lingkungan kerja fisik di harapkan

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM

Sumber daya manusia mempunyai peranan penting untuk mewujudkan cita-

Pekerjaan yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kewajibannya adalah

Berikut beberapa faktor yang mempengarusi lingkungan:

1. Tingkat kebisingan di tempat kerja

Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki yang berasal

2. Pencahayaan di tempat kerja

Intensitas penerangan yang sesuai dengan jenis pekerjaannnya akan

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM

C. LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

Desmonda, A. A. (2016). Pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap

Hendri, E. (2012). Pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik

Rejeki, S. (2014). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Dan Non Fisik

Pangestu, Z. S. D., Mukzam, M. D., & Ruhana, I. (2017). Pengaruh

Pangarso, A., & Ramadhyanti, V. (2015). Pengaruh lingkungan kerja

Zahratulfarhah, Z., Mandasari, A. R., Rani, D. S., Maysaroh, M.,

Handayani, D., Fathimahhayati, L. D., Suhendrianto, S., Pinangki, S., &

RECOMMENDED WEIGHT LIMIT

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM

Recommended Weight Limit (RWL) merupakan rekomendasi batas beban

1. Beban yang diberikan adalah beban statis, tidak ada penambahan

2. Beban diangkat dengan kedua tangan.

3. Pengangkatan atau penurunan benda dilakukan dalam waktu

4. Pengangkatan atau penurunan benda tidak boleh dilakukan saat

5. Tempat kerja tidak sempit.

mengevaluasi postur kerja yang ada sekarang dan mempelajari kemungkinan

1. Flexion, gerakan dimana sudut antara dua tulang terjadi pengurangan.

2. Extention, yaitu gerakan merentangkan (stretching) dimana terjadi peningkatan

3. Abduction, yaitu pergerakan menyamping menjauhi dari sumbu tengah tubuh.

4. Adduction, yaitu pergerakan ke arah sumbu tenggah tubuh.

5. Rotation, yaitu perputaran dari atas lengan atau kaki

Contoh gambar 2.1 (Postur kerja)

Metode pengukuran RWL Recommended Weight Limit (RWL) merupakan

1. RWL = Recommended Weight Limit

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM

Praktikum pada pertemuan 3 ini mahasiswa akan menghitung RWL

D. LEMBAR KERJA PRAKTIKUM