Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) adalah pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem juga sarana untuk mempertemukan penawaran
jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka.
Indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan
memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ 45,
menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan Likuiditas perdagangan saham dan
disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian
saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah. Indeks LQ 45 hanya terdiri
dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri
dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi.
Terdapat perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal
keluarnya laporan auditor independen (opini audit) menunjukan lamanya waktu penyelesaian
audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan pada waktu antara tanggal laporan keuangan
dengan tanggal keluarnya laporan auditor independen ini, dikenal dengan istilah tentang
waktu penyelesaian proses audit atau audit delay.
Ketepatan waktu (timeliness) yaitu rentang waktu atau lamanya hari yang dibutuhkan
untuk mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah di audit ke publik,sejak tanggal
tutup tahun buku perusahaan sampai tanggal penyerahan ke badan pegawas pasar modal
( Bapepam).
Terdapatnya perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal
keluarnya laporan auditor independen (opini audit) menunjukkan lamanya waktu
penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan pada waktu antara tanggal laporan
keuangan dengan tanggal keluarnya laporan auditor independen ini, dikenal dengan istilah
tentang waktu penyelesaian proses audit atau audit delay.
Jakarta,CNN Indonesia PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperpanjang penghentian
sementara perdagangan (suspensi) efek untuk lima perusahaan tercatat atau emiten pada
Rabu (31/1/2018).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu pekan ini,
suspensi itu dilakukan di pasar reguler dan tunai sejak sesi I perdagangan efek. Lima emiten
kena perpanjangan suspensi antara lain PT Borneo Lumbung Energi dan Metak Tbk
(BORN), PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA), PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN),
PT Evergreen Invesco Tbk (GREN), dan PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA).
Penulis termotivasi untuk menjelaskan kembali mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap Audit Delay pada laporan keuangan perusahaan LQ-45 periode tahun
2015-2019. Variabel dependen yang diteliti adalah Audit Delay dan variabel independen
yang diteliti adalah Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Perusahaan dan Solvabilitas
Perusahaan. Berdasarkan penjabaran di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi Kasus Pada
Perusahaan Indeks LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019)”.
1.2 TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori Pengaruh Ukuran Perusahaan


Menurut Swami dan Latrini (2013) ukuran perusahaan menunjukan besar kecilnya sebuah
perusahaan. Indikator ukuran perusahaan dilihat dari beberapa sudut pandang seperti total nilai
aset, total penjual, jumlah tenaga kerja, anak perusahaan, dan sebagainya. Besar kecilnya
ukuran perusahaan juga dipengaruhi oleh kompleksitas operasional variabel dan intensitas
transaksi penjualan. Pada umumnya perusahaan besar dimonitor oleh investor, pengawas
permodalan, dan pemerintah. Perusahaan besar juga telah memiliki sistem pengendalian intern
yang memadai sehingga memudahkan proses audit.
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan
menurut berbagai cara ,antara lain : total aset,log size,nilai pasar saham, dan lain-lain. Ukuran
perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat
didasarkan pada total nilai aset,total penjualan, kapasitas pasar, jumlah tenga kerja dan
sebagainya. Semakinbeasr nilai item-item tersebut maka akan semakin besar pula ukuran
perusahaan tersebut. Semakin besar aset maka semakin banyak modal yang ditanam,semakin
banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapasitas pasar
sehingga semakin besar pula perusahaan dikenal dalam masyarakat.
Landasan Teori Pengaruh Umur Perusahaan
Menurut Nugroho (2012) “Umur perusahaan merupakan awal perusahaan melakukan
aktivitas operasional hingga dapat mempertahankan eksistensi perusahaan tersebut atau
mempertahankan eksistensi dalam dunia bisnis”.
Umur perusahaan menunjukkan kredibilitas maupun reputasi perusahaan dimata masyarakat.
Jika perusahaan telah lama terdiri biasanya dianggap memiliki kinerja yang baik sehingga
menimbulkan kepercayaan masyarakat. Perusahaan yang telah lama berdiri,secaratidak
langsung membuktikan bahwa perusahaan mampu bertahan dan meraih laba dalam berbagai
kondisi ekonomi. Selain itu pula, umur perusahaan juga menunjukkan bagaimana perusahaan
dapat mempertahankan reputasi maupun posisi dalam industri dalam suatu persaingan yang
semakin ketat.
Landasan Teori Profitabilitas
Brigham dan Houstan (2011) menyatakan bahwa definisi profitabiitas adalah hasil akhir dari
sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Munawir (2010)
mengemukakan bahwa profitabilitas adalah kemampuannperusahaan dalam memperoleh
keuntungan (profit) yang berhubungan dengan total aktiva (total assets),penjualan (sales), dan
modal sendiri.
Berdasarkan beberapa definisi diatas penulis merangkum bahwa profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimiliki maupun dalam pencapaian
tujuan atau tingkat kegiatan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Pengukuran
profitabilitas dapat menggunakan beberapa indikator seperti laba operasi,laba bersih,tingkat
kemablian investasi dan tingkat kembalian ekuitas pemilik.
Landasan Teori Solvabilitas
Menurut Kasmir (2016) solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang atau dapat dikatakan bahwa rasio solvabilitas
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh
kewajibannya,baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan.
Rasio solvabilitas memberikan ukuran atas dana yang disediakan pemilik dibanding dengan
keuangan yang diberikan oleh kreditor.pembiayaan dengan hutang mempunyai pengaruh bagi
perusahaan karena mempunyai beban yang bersifat tetap.

Teori Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay


Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat diukur
dengan aset yang dimilikinya. Dilihat dari skala perusahaan tersebut dapat menimbulkan
seberapa banyak perusahaan mampu memperoleh keuntungan dengan ukuran masing-masing
perusahaan. Setiawan (2013) menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan pada
audit delay. Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat
dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu manajemen
perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay
dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas
permodalan dari pemerintah. Pihak-pihak ini sangat berkepentingan terhadap informasi yang
termuat dalam laporan keuangan.
Berdasarkan pendapat pakar di atas dapat disimpulkan bahwa ukuran
perusahaan adalah semakin besar ukuran perusahan tersebut diduga akan mengurangi resiko
terjadinya audit delay.

Teori Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Audit Delay


Sesuai dengan agency theory dan sejalan dengan temuan Laksono (2014) dan
Saemargani (2015), diketahui bahwa umur perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap
audit delay. Hal tersebut berarti bahwa semakin lama atau semakin tua umur suatu
perusahaan maka akan semakin cepat proses audit yang dilakukan terhadap suatu perusahaan
sehingga audit delay semakin kecil.

Teori Pengaruh Profitabilitas Perusahaan terhadap Audit Delay


Hasil penelitian Adi Nugraha (2013) menunjukkan bahwa profitabilitas secara
signifikan berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan yang
mempunyai tingkat profitabilitas tinggi membutuhkan waktu yang lebih cepat dalam
pengauditan laporan keuangan. Hal ini dikarenakan keharusan perusahaan untuk
menyampaikan kabar baik secepatnya kepada publik. Hal tersebut berarti bahwa semakin
tinggi profitabilitas suatu perusahaan yang diukur menggunakan ROA, akan semakin cepat
proses audit yang dilakukan terhadap suatu perusahaan sehingga audit delay semakin
kecil.Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset (ROA).
ROA menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dimanfaatkan.
Semakin tinggi nilai ROA maka semakin efektif pengelolaan aset dalam menghasilkan laba
operasi perusahaan.
Teori Pengaruh Solvabilitas Perusahaan terhadap Audit Delay
Solvabilitas Perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajiban finansialnya pada saat perusahaan tersebut dilikuidasi. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Elen dan Anggraini (2012:33) menyatakan bahwa Solvabilitas mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Audit delay.
Solvabilitas merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi atau
membayar kewajiban-kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka
panjangnya (Hery, 2016). Pengukuran pada variabel ini menggunakan rasio utang terhadap
aset (Debt to Asset Ratio).

3 Gambar 1.Kerangka Konseptual

Variabel Independen

Umur Ukuran Variabel Dependen


Perusahaan
Perusahaan
(X2) Audit Delay
Profitabilitas

( X3 ) Umur
perusahaan

Profitabilitas

Solvabilitas

Keterangan : Pengaruh X secara Parsial terhadap Y


: Pengaruh X secara Simultan terhadap Y

Anda mungkin juga menyukai