SKRIPSI
Oleh :
Deni Hartanto
M Zein Fathira
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal ini memicu persaingan dunia aotomotif akan semakin meningkat, terutama di bengkel
otomotif sepeda motor baik bengkel resmi dealer maupun bengkel umum, di lansir dari
industry.co.id Saat ini yang terdapat resmi sedikitnya 400.000 unit usaha bengkel otomotif di
Indonesia, 95 persen kelompok usaha bengkel UMKM. Meliputi bengkel mobil, motor, body repair
dan bagian-bagian mobil dan motor.
Sehingga Persaingan yang ketat terjadi di dunia otomotif terutama pada produk sepeda
motor karena terdapat banyak bengkel-bengkel di Indonesia seperti data di atas dan produk/jasa ini
merupakan alat transportasi darat yang paling dominan banyak diminati dan dibutuhkan oleh
masyarakat sebagai pengguna kendaraan bermotor. Di karenakan Kendaraan bermotor ialah
transportasi yang memiliki margin harga yang cukup terjangkau bagi kalangan masyarakat
Indonesia dan dapat di gunakan dan lebih flexsibel bisa di bawa kemana saja, maka dari itu
persaingan perusahaan bengkel sepeda motor sangatlah kompetitif disamping perusahaan harus
memberikan pelayanan yang baik begitu juga harga dan fasilitas di bengkel tersebut yang dapat
memberikan kepuasan terhadap konsumen dengan dalih konsumen akan lebih memikirkan dan
lebih cerdas dalam memilih bengkel untuk perawatan sepeda motor yang dimilikinya.
Menurut Naderian dan Rohaizat, (2015) tingkat tinggi kualitas layanan yang dirasakan
pelanggan akan memberikan tingkat kepuasan kepada pelanggan, yang berdampak positif terhadap
loyalitas pelanggan. Menurut Nguyen, Quang dkk., (2018) mendefinisikan bahwa kualitas
pelayanan sebagai perbedaan antara persepsi konsumen terhadap layanan yang ditawarkan oleh
perusahaan tertentu dan harapan mereka tentang perusahaan yang menawarkan layanan tersebut.
Menurut Nguyen, Quang dkk., (2018) Irawan (2004 : 37). Jika harga murah dan kualitas yang di
rasakan bermanfaat akan mempengaruhi kepuasan konsumen yang tinggi., Persepsi yang diperoleh
dari interaksi pelanggan dengan fasilitas berpengaruh terhadap kualitas jasa dimata pelanggan
(Fandy Tjiptono, 2004; 43).
Dengan ini konsumen akan lebih keritis dalam berfikir untuk memilih bengkel yang akan di
kunjungi untuk perawatan sepeta motor yang mereka miliki, dimana para konsumen akan lebih
memilih bengkel yang lebih menguntungkan bagi dirinya sendiri seperti harga yang murah namun
bengkel tersebut menyediakan fasilitas fisik yang nyaman dan memberikan kualitas layanan yang
baik, hal ini akan menjadi pertimbangan bagi para konsumen dan perusahaan bengkel tersebut,
disini konsumen harus di berikan kepuasan dengan tujuan akan memberikan feedback yang bagus
bagi bengkel tersebut.
UMKM bengkel sangat banyak di temukan di berbagai Kota, Kecamatan sampai Desa,
mulai dari dealer khusus brandnya, khusus motor metik hingga bengkel – bengkel umum yang
menerima semua jenis motor hal ini menyebabkan mudahnya pemilik kendaraan motor menemukan
bengkel untuk kebutuhan servis kendaraanya tersebut.
Graha motor salah satu Bengkel motor umum yang terletak di Jl. Jalaksana Kab. Kuningan
yang menerima jasa servis semua jenis motor mulai motor yang cc nya paling kecil seperti metik,
bebek hingga cc yang paling tinggi yaitu moge atau Motor Gede. Bengkel Graha Motor termasuk
bengkel yang berdiri lumyan lama sejak tahun 2014 sampai sekarang, Bengkel Graha Motor sudah
memiliki banyak konsumen yang melakukan jasa sevis di bengkel tersebut. Setidaknya rata – rata
bengkel Graha menerima pasien servis 12 motor per harinya, jika di total dengan jumlah rata – rata
dalam perhari maka jika jumlah dalam satu bulanya yaitu 350 motor. Namun seiring berjalanya
zaman banyak sekali kompotitor – kompotitor lain berjalan di usaha yang sama. Adanya hal ini
Bengkel Graha Motor harus lebih unggul dalam memberikan pelayanan, fasilitas dan harga.
Setelah kami berwawancara dengan salah satu pelanggan yang sudah merasakan servis di
Bengkel Graha Motor yang bernama Candra Gumilar Kustiyawan yang berdomisili Di
Sindangwangi Majalengka, bahwasanya setelah melakukan servis rutin di Graha Motor merasakan
adanya kepuasan terhadap pelayanan yang di berikan oleh Bengkel Graha Motor, seperti kecepatan
dalam merespon pelanggan yang baik dengan memberikan sapa, senyum yang ramah dan harga
servis yang relative murah. Namun segi fasilitas menurut pelanggan tersebut masih minim seperti
tempat menunggu servis yang hanya ada tempat duduk dan kurangnya luasnya lahan parkir.
Sebagaimana permasalahan di atas maka kami ingin lebih mengetahui secara mendalam apa
yang harus di lakukan Bengkel Graha Motor untuk mempertahankan para pelangganya agar tidak
pindak ke Bengkel yang lain. Maka dari itu kami membuat sebuat judul penelitian untuk sama –
sama mencari solusi pada bengkel Graha Motor yang berjudul “HUBUNGAN KUALITAS
LAYANAN, FASILITAS DAN HARGA DENGAN KEPUASAN KONSUMEN BENGKEL
GRAHA MOTOR KUNINGAN”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas makayang menjadi masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah keberadaan bengkel yang semakin menjamur di Kab. Kuningan dapat mengurangi
Kepuasan pelanggan bengkel Graha Motor ?
2. Apakah variasi harga, fasilitas dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh bengkel-bengkel
baru dapat mempengaruhi Kepuasan pelanggan bengkel Graha Motor
3. Apakah kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT Mitra Prima Lestari dapat menciptakan
Kepuasan pelanggan?
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka permasalahan – permasalah yang dapat di
rumuskan ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh Kualitas layanan terhadap kepuasan Bengkel graha motor Kuningan?
2. Bagaimana pengaruh Harga terhadap kepuasan pelanggan bengkel graha motor Kuningan?
3. Bagaimana pengaruh Fasilitas terhadap kepuasan pelanggan bengkel graha motor
Kuningan?
4. Bagaimana pengaruh Kualitas layanan, Harga, Fasilitas terhadap kepuasan pelanggan
bengkel graha motor Kuningan?
D. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis memberi batasan agar penelitian yang dilakukan lebih terarah
dan tidak terjadi pembahasan yang terlalu luas yang dapat menyebabkan perbedaan pemahaman
antara penulis dan pembaca. Pembatasan masalah yang ditetapkan dalam penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian ini di batasi hanya di lakukan pada Bengkel Graha Motor Kuningan
2. Penelitian ini di fokuskan kepada pelanggan yang pernah Servis di Bengkel Graha Motor
3. Penelitian ini di fokuskan kepada pelanggan Bengkel Graha Motor yang di Sekitaran
Wilayah Majalengka, Cirebon dan Kuningan
E. Tujuan Penelitian
A. JURNAL ACUAN
B. DESKRIPSI
b. Indikator Fasilitas
4. Menurut Tjiptono (2017:23) indikator fasilitas terdiri dari:
a) Perencanaan spesial, Aspek-aspek sperti proporsi, tekstur, warna
dan lain-lain dipertimbangkan, dikombinasikan dan
dikembangkan untuk memancing respon intelektual maupun
emosional dari pemakai atau orang yang melihatnya.
b) Perencanaan ruangan, Unsur ini mencakup perencanaan interior
dan arsitektur, seperti penempatan perabotan dan
perlengkapannya dalam ruangan, desain aliran sirkulasi, dan lain-
lain seperti penempatan ruang tunggu perlu diperhatikan selain
daya tampungnya, juga perlu diperhatikan penempatan perabotan
atau perlengkapan tambahannya.
c) Unsur Pendukung, Keberadaan fasilitas utama tidak akan lengkap
tanpa adanya fasilitas pendukung lainnya. Seperti tempat ibadah,
toilet, tempat parkir, tempat lokasi makan dan minum,
mendengarkan musik, atau menonton televisi, internet area yang
luas yang selalu diperhatikan tingkat keamanannya.
d) Penempatan perlengkapan
e) Tanda yang mudah dilihat .
5. Menurut (Relitania, 2017, p. 21) ada dua bagian indikator fasilitas yaitu:
1) Bukti Fisik
a) Ruang Lobby yang nyaman, bersih dan rapi untuk dipakai
b) Fasilitas Waiting room yang nyaman.
c) Tersedianya tempat parkir yang memadai.
d) Sarana pendukung lainnya.
2) Dukungan fisik
a) Menata fasilitas.
b) Garansi.
c) Nilai fungsi.
d) Peralatan penunjang
a. Pengertian Harga
Ferdinand (2000) menjelaskan bahwa harga merupakan salah satu variabel
penting dalam pemasaran, dimana harga dapat mempengaruhi pelanggan dalam
mengambil keputusan untuk membeli suatu produk, karena berbagai alasan. Alasan
ekonomis akan menunjukkan bahwa harga yang rendah atau harga yang selalu
berkompetisi merupakan salah satu pemicu penting untuk meningkatkan kinerja
pemasaran, tetapi alasan psikologis dapat menunjukkan bahwa harga justru
merupakan indikator kualitas dan karena itu dirancang sebagai salah satu instrumen
penjualan sekaligus sebagai instrumen kompetisi yang menentukan.
Stanton (2001) menyatakan harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan
konsumen dengan manfaat dari memiliki dan menggunakan produk atau jasa yang
ditetapkan oleh pembeli atau penjual untuk suatu harga yang sama terhadap semua
pembeli.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001), harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas
manfaat – manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut.
menurut Dharmesta dan Irawan (2005), harga adalah sejumlah uang
(ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.
Tjiptono (2007) mendefinisikan harga dari dua sudut pandang, yaitu dari
sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya
(termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Sementara itu, dari sudut
pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana
harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau
jasa. Nilai dapat didefinisikan sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan terhadap
harga.
b. Strategi Penetapan harga
Penetapan harga harus diarahkan demi tercapainya tujuan. Sasaran penetapan
harga dibagi menjadi tiga (Stanton,1984):
a) Berorientasi pada laba untuk :
1) Mencapai target laba investasi atau laba penjualan perusahaan.
2) Memaksimalkan laba.
b) Berorientasi pada penjualan untuk:
1) Meningkatkan penjualan
2) Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar.
c) Berorientasi pada status quo untuk :
1) Menstabilkan harga.
2) Menangkal persaingan.
Menurut Alma (1992) dalam menentukan kebijaksanaan harga ada 3
kemungkinan :
1) Penetapan harga diatas harga saingan
Cara ini dapat dilakukan kalau perusahaan dapat meyakinkan konsumen
bahwa barang yang dijual mempunyai kualitas lebih baik, bentuk yang lebih
menarik dan mempunyai kelebihan lain dari barang yang sejenis yang telah
ada di pasaran.
2) Penetapan harga dibawah harga saingan
Kebijakan ini dipilih untuk menarik lebih banyak langganan untuk barang
yang baru diperkenalkan dan belum stabil kedudukannya di pasar.
3) Mengikuti harga saingan
Cara ini dipilih untuk mempertahankan agar langganan tidak beralih
ketempat lain .
C. Kerangka Pemikiran
1. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan
Kepuasan tergantung pada kualitas. American Society for Quality Control
mendefinisikan kualitas (quality) adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa
yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan
atau tersirat. Penjual telah menghantarkan kualitas ketika produk atau jasanya
memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan. (Kotler dan Keller, 2009). Teori ini
mendukung hasil studi Siew-Phaik Loke et al., (2011) yang menunjukkan bahwa
kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan dari kepuasan konsumen.
Demikian juga dengan hasil penelitian Lestari dan Hutasuhut (2012) dengan judul
“Pengaruh fasilitas dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen (studi kasus
SPBU No.14205156 D.Bengkel Kec.Perbaungan Kab.Serdang Begdai)” menemukan
bahwa Kualitas pelyanan berdampak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pelanggan. Putra Bramasta T.B (2012) dengan judul “Analisis pengaruh
kualitas layanan , harga dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan“
menemukan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh besar terhadap kepuasan pelanggan
pada Bengkel Mobil RapiGlass Autocare Semarang. William dan Purba T (2020)
dengan judul “ Kualtias pelayanan dan fasilitas terhadap kepuasan pelanggan pada
bengkel MAZDA di kota Batam” menemukan bahwa secara parsial kualitas pelayanan
mempengaruhi kepuasan pelanggan pada bengek Mazda di kota Batam.
2. Pengaruh fasilitas Terhadap kepuasan pelanggan
Fasilitas adalah objek penting untuk meningkatkan kepuasan, seperti kenyamanan
pelanggan, memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pengguna layanan. Jika layanan yang
diberikan memenuhi persyaratan, klien akan puas (Oetama, 2017, p. 60). Wibisono dan
Acha (2020) dengan judul “Analisis pengaruh kualitas layanan dan fasilitas terhadap
kepuasan konsumen dalam melakukan servis kendaraan” Hasilnya menemukan bahwa
fasilitas berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di AHASS Astra Motor Kedungsari
secara signifikan.
Kualitas Pelayanan
Kepuasan
Fasilitas Konsumen
Harga
D. Hipotesis
Berdasarkan Kerangka Pemikiran yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H1 : Kualitas Layanan terhadap kepuasan pelanggan
H2 : Fasilitas terhadap kepuasan pelanggan
H3 : Harga terhadap kepuasan pelanggan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu penelitian :
Waktu dalam penelitian ini dimulai pada bulan Mei sampai Juni Tempat
penelitian :
Jl. Veteran Blo. Pakuwon Desa. Manislor Kec. Jalaksana Kab. Kuningan Prov.
Jawabarat Indonesia
Tahun 2022
Jenis
No Mei Juni
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pra Survei
Pengumpulan
2
Data
Penyusunan
3
Bab 1
Penyusunan
4
Bab 1-3
Pengumpulan
5
Data Bab 1-3
ukur
Kualitas (2018) Berwujud Bentuk Likert 1
Layana mendefinisikan pelayanan yang
n (X1) bahwa kualitas di berikan
pelayanan perlengkapan 2
sebagai dan peralatan
perbedaan antara yang digunakan
persepsi (teknologi)
konsumen Keandalan 3
Tingkat akurasi
terhadap layanan
yang tinggi
yang ditawarkan
dengan
oleh perusahaan
ketepatan waktu
tertentu dan
Terpercaya 4
harapan mereka
pelayanan
tentang
terhadap
perusahaan yang
pelanggan yang
menawarkan
sama tanpa
layanan tersebut.
adanya
kesalahan
Ketanggapan kebijakan untuk 5
membantu dan
memberikan
pelayanan yang
cepat
(responsive)
Penyampaian 6
informasi yang
jelas kepada
pelanggan
Jaminan & kesopansantuna
Kepastian n dan
kemampuan
para pegawai
perusahaan
untuk
menumbuhkan
rasa percaya
para pelanggan
kepada
perusahaan.
kredibilitas
(credibility),
keamanan
(security),
kompetensi
(competence)
dan sopan
santun
(courtesy).
Empati memberikan
perhatian yang
tulus dan
bersifat
individual atau
pribadi yang
diberikan
kepada para
pelanggan
dengan
berupaya
memahami
keinginan
konsumen.
memilki
pengertian dan
pengethauan
tentang
pelanggan,
memahami
kebuthuhan
pelanggan
secara spesifik,
serta memilki
waktu
pengoperasian
yang nyaman
bagi pelanggan.
ukur
Fasilitas Menurut Fasilitas Perlengakapan Likert 1
(X2 Mardiyani fisik yang di berikan
(2013:45) kepada
Fasilitas costumer
merupakan terhadap
sarana maupun kenyamanan
prasarana yang Fasilitas 2
Metode
penting dalam. keuangan
pembayaran
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala NK
ukur
Harga Menurut Alma Keterjangkauan Persaingan harga Likert 1
(X3) (2011), harga harga dengan
adalah satuan kompetitor
moneter atau
ukuran lainnya
(termasuk barang
dan jasa lainnya) Kesesuaian 2
Kesesuaian
yang ditukarkan harga dengan
harga dengan
agar memperoleh kualitas produk
kualitas produk
hak kepemilikan
yang ditawarkan
atau penggunaan
suatu barang dan
jasa sehingga
menimbulkan
kepuasan
konsumen..
ukur
Kepuasan Menurut Philip Reabilitas Kemampuan Likert 1
pelanggan Kotler dan perusahaan
(Y) Kevin Lane dalam
Keller (2007), memberikan
kepuasan pelayanan bagi
konsumen pelanggan
adalah perasaan Responsivitas 2
perusahaan
senang atau
memberikan
kecewa
layanan yang
seseorang yang
responsif
muncul setelah
terhadap semua
membandingkan
keinginan dan
kinerja (hasil)
kebutuhan
produk yang
pelanggan.
dipikirkan
terhadap kinerja
yang diharapkan
Yang ditukarkan
agar
memperoleh hak
kepemilikan
atau penggunaan
suatu barang dan
jasa sehingga
menimbulkan
kepuasan
konsumen..
Asuransi
Kepastian yang
didapatkan
pelanggan dari
pemilik usaha
3.5.1 Populasi
3.5.2 Sampel
Peneltian ini adalah penelitian sampel, sebab dalam penelitian
hanya meneliti sebagian dari jumlah populasi dan hasil penelitiannya akan
digeneralisasikan pada seluruh populasi. Sampel merupakan sebagian atau
wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131).
Menurut (Sugiyono, 2016:81) bahwa Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengukuran
sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan
besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek.
Untuk menentukan besarnya sampel bisa dilakukan dengan statistik atau
berdasarkan estimasi penelitian.
Rumus Slovin untuk Menentukan Jumlah Sampel Penelitian. Pertanyaan
yang seringkali diajukan dalam metode pengambilan sampel adalah berapa
jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Sampel yang terlalu kecil
dapat menyebabkan penelitian tidak dapat menggambarkan kondisi populasi
yang sesungguhnya. Sebaliknya, sampel yang terlalu besar dapat
mengakibatkan pemborosan biaya penelitian. Salah satu metode yang
digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus
Slovin (Sevilla et. al., 1960:182), sebagai berikut:
n: Jumlah Sampel
N: Jumlah Populasi
e: Batas Toleransi Kesalahan (error tolerance)
Dari rumus diatas maka dapat dihitung jumlah sampel sebagai berikut :
n = 535
1+535 (0,1) 2
= 84,2 orang
Tabel 3.2
34
yaitu metode penarikan dari sebuah populasi atau semesta dengana cara
tertentu
35
sehingga setiap anggota populasi atau semesta tadi memiliki peluang yang
sama untuk terpilih atau terambil.
3.6 Teknik Pengambilan Sampel
36
penelitian, Sugiyono (2018;267). Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan yang akan
diukur oleh kuesioner.
37
Keterangan :
Y: Skor total
Jika rxy > rtabel, maka pernyataan atau Pertanyaan dianggap Valid
Jika rxy < rtabel, maka pernyataan atau Pertanyaan dianggap Tidak Valid
38
jawaban dari kuisioner tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Demikian juga kuisioner sebagai alat ukur harus mempunyai reliabilitas
yang tinggi. Perhitungan reliabilitas hanya bisa dilakukan jika kuisioner
tersebut sudah valid. Dengan demikian harus menghitung validitas dahulu
sebelum menghitung reliabilitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji
validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas. Metode yang
digunakan untuk mengukur reliabilitas kuisioner adalah dengan metode
Cronbach’s Alpha. Kuisioner katakan reliabel, jika nilai Cronbach Alpha
lebih besar dari r tabel.
Bila suatu alat ukur dapat digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang
sama dengah hasil yang pengukuran yang relatif konsisten, maka alat ukur
tersebut reliabel. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien
reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan
1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berati
semakin tinggi reliabilitasnya. Juga sebaliknyam jika semakin rendah
koefisien reliabilitas mendekati angka 0 berati semakin rendah
reliabilitasnya.
39
Keterangan :
ri : Reliabilitas instrumen
Kriteria indeks koefisien Reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 3.5
Pengukuran Kategori
40
No Kategori Nilai
a = konstanta/intercep
X₁ = variabel bebas X₁
41
X₂ = variabel bebas X₁
Xn = variabel bebas Xn
ε = nilai residu
42
3.6.3 Analisis Koefisien Determinasi
Keterangan :
Kd : Koefisien Determinasi
r2 : Koefisien korelasi
43
Coefficient Regression Full Model/Enter).Atau bisa diganti dengan Uji
metode Stepwise.
Pengujian secara parsial dilakukan dengan menggunakan Uji T, rumus
nya sebagai berikut :
𝑏
Thit = Sb
Keterangan :
1.
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2.
Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
3.
Jika Sig. < alpha maka Ho ditolak dan Ha diterima.
4.
Jika Sig. > alpha maka Ho diterima dan Ha ditolak.
3.6.4.2 Uji F
Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/Uji Anova, yaitu
uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji
apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non
44
signifikan. Dalam artikel ini dijelaskan tentang Uji F dan Uji T dalam
penelitian.Jika model signifikan maka model bisa digunakan untuk
prediksi/peramalan, sebaliknya jika non/tidak signifikan maka model
regresi tidak bisa digunakan untuk peramalan.
45
Cara Melakukan Uji F
46
DAFTAR PUSTAKA
Wibisono B.H, Acha. (2020). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas
Terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Melakukan Servis Kendaraan. Journal
IMAGE | Volume 9, page 92-100.
Diaz Ardiani, Noor Suroija*, Eva Purnamasari. (2020 The influence of Service Quality
on Customer Satisfaction at Workshop PT Wahana Sun Motor Branch Puri
Anjasmoro, Vol. 6, No. 2, Des. 2020. pISSN:2461-0704, eISSN: 2467-8790.
Annisa .(2019).. Pengaruh Fasilitas Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen
Pada Bengkel Resmi Honda Ahass Ums Motor fakultas ekonomi dan bisnis.
Universitas Muhammadiyah Surakarta..
Ennis Mu'faridah .(2019). Analysis of the Effect of Service Quality, Price and Facilities on
Customer Loyalty at Central Motor Garage (Case Study of Pandaan Central Motor
Garage).
Muflih Farid M, Kasno , Barlian Aisyah N .(2020). Quality Of Service, Price, And Customer
Value To Satisfaction Customer User Service Jilid 3 , Nomor 1, 225.
Sarmauli Hanny Siagian, Nasrul Effendy, M. Umar Maya Putra, Kevin Huang .(2022). Sarmauli
Hanny Siagian, Nasrul Effendy, M. Umar Maya Putra, Kevin Huang .(2022). Customer
Satisfaction Study on Cheap Sustenance Motorcycles Stabat Workshop, North Sumatra.
William, purba T.(2020). Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Pelanggan
Pada Bengkel Mazda Di Kota Batam Jurnal EMBA Vol.8 No.1 Hal. 1987-1996.
Putra Bramasta T.B (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, Dan Kepuasan
47
Kepuasan Konsumen (Studi Kasus di SPBU NO. 14.205.156 Desa Bengkel Kec.
48