Teknik Debat Kelompok 3
Teknik Debat Kelompok 3
Debat bagian dari komunikasi. Salah satu teknik debat dikemukakan Professional Keynote Speaker, Paul
Sloane, di laman Life Hack.
Sloane mengemukakan beberapa poin yang harus dilakukan dan harus dihindari dalam debat.
1. Tetap tenang
Bahkan jika Anda bersemangat tentang poin Anda, Anda harus tetap tenang dan mengendalikan emosi
Anda. Jika Anda kehilangan kesabaran – Anda kalah.
2. Gunakan fakta
Fakta sulit untuk disangkal, jadi kumpulkan beberapa data terkait sebelum argumen disampaikan.
Survei, statistik, kutipan dari orang-orang yang relevan dan hasilnya adalah argumen yang berguna
untuk digunakan dalam mendukung kasus Anda.
3. Mengajukan pertanyaan
Jika Anda dapat mengajukan pertanyaan yang tepat, Anda dapat tetap mengendalikan diskusi. Contoh
pertanyaan dalam debat:
4. Gunakan logika
Tunjukkan bagaimana satu ide mengikuti yang lain. Gunakan logika untuk melemahkan lawan debat.
Kemukakan pertanyaan dan argumentasi logis (masuk akal).
5. Dengarkan baik-baik
Banyak orang sangat fokus pada apa yang akan mereka katakan sehingga mereka mengabaikan lawan
mereka dan mengambil argumennya.
Lebih baik mendengarkan dengan cermat. Anda akan mengamati kelemahan dan kekurangan dalam
posisinya dan kadang-kadang Anda akan mendengar sesuatu yang baru dan informatif!
7. Pelajari lawanmu
Ketahui kekuatan, kelemahan, kepercayaan, dan nilai-nilai lawan debat. Anda dapat menarik nilai-nilai
yang lebih tinggi. Anda dapat mengeksploitasi kelemahan mereka dengan membalikkan argumen
mereka.
Bersikap terbuka terhadap posisi kompromi yang mengakomodasi poin utama Anda dan beberapa
lawan Anda. Anda tidak bisa berdua menang dalam pertandingan tinju, tetapi Anda berdua bisa menang
dalam negosiasi.
1. Menyerang pribadi
Serangan langsung pada gaya hidup, integritas, atau kejujuran lawan debat harus dihindari. Serang
masalah, bukan orangnya! (attack the issue not the person).
Jika pihak lain menyerang Anda, maka Anda dapat mengatakan, misalnya, “Saya terkejut Anda membuat
serangan pribadi seperti itu. Saya pikir akan lebih baik jika kita terjebak pada masalah utama di sini
daripada memfitnah orang.”
Menyerang pribadi lawan debat adalah ciri kehabisan argumen. Mantan Perdana Menteri Inggris,
Margaret Thatcher, mengatakan, “Saya selalu senang ketika orang menyerang saya secara personal,
karena itu artinya mereka sudah tidak punya argumen politis lagi”.
2. Mengalihkan perhatian
Jangan mengalihkan perhatian. Itu menunjukkan Anda tidak memiliki argumen yang lebih baik.
Lawan debat Anda mungkin mencoba memperkenalkan tema baru dan asing. Anda harus tegas:
‘Itu adalah masalah yang sama sekali berbeda. Saya senang membahasnya nanti. Untuk saat ini, mari
kita bicarakan masalah utama yang ada.”
3. Argumen lemah
Jika Anda memiliki tiga poin kuat dan dua yang lebih lemah, maka mungkin yang terbaik adalah fokus
pada yang kuat.
Buat poin Anda dengan meyakinkan dan minta persetujuan. Jika Anda melanjutkan dan menggunakan
argumen yang lebih lemah, maka lawan Anda dapat membantahnya dan membuat keseluruhan kasus
Anda terlihat lebih lemah.
Ini bisa sangat efektif di depan audiens, tetapi tidak akan pernah memenangkan lawan sendiri.
5. Memprovokasi
Provokasi bisa membuat lawan debat marah sampai mereka kehilangan kesabaran.
NAMA KELOMPOK 3
-FADILLAH
-MUTMAINAH
-NADYA AZZAHRA
-SAFINA HERLANI