Anda di halaman 1dari 6

1.

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dalam penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan Sistem


Ketatanegaraan pada masa sekarang dan yang akan datang adalah bagaimana
mendesain perencanaan pembangunan yang konsepsional, pelaksanaan yang
konsisten serta pengawasan yang ketat. Kebijakan perencanaan pembangunan
diharapkan bersumber dari arus bawah ke atas bukan dari arus atas ke bawah
sehingga prinsip pemberdayaan masyarakat dapat terwujud sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.

Agar pembangunan yang akan dilaksanakan mencapai tujuan dan sasaran


yang diinginkan, perlu disusun suatu perencanaan untuk menentukan tindakan
masa depan atau rencana aksi yang tepat melalui pilihan prioritas dengan
mempertimbangkan potensi dan sumber daya yang tersedia. Dengan demikian
akan terjamin kesinambungan dan konsistensi dalam perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.

Pembangunan daerah merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan


dari Pembangunan Nasional yang dilaksanakan oleh seluruh komponen
masyarakat dan pemerintah daerah menurut prakarsa daerah dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan demikian perencanaan pembangunan daerah mengacu kepada


Kerangka Pembangunan Nasional, sesuai dengan Undang-undang Nomor 25
tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

1
1.2 Isu Strategis
Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang
signifikan bagi entitas di masa mendatang. merupakan pilihan kebijakan yang
mendasar yang diperlukan atau tantangan yang kritis yang harus dihadapi
untuk menuju kondisi terbaik yang dinginkan.
Pada bidang Perpustakaan dan Kearsipan, isu strategis penting untuk
mencapai suatu kondisi ideal terkait dengan pengembangan perpustakaan dan
kearsipan, isu strategis dimaksud meliputi :
- Rendahnya minat baca masyarakat terutama kalangan pelajar
- Minimnya Sarana dan prasarana untuk memperoleh bahan bacaan
- Kurangnya dukungan dari lingkungan keluarga dalam aspek
penumbuhan minat baca kepada anak
- Masih terlalu banyaknya jenis hiburan, permainan game, layanan TV
dan Gadget yang tidak mendidik yang menarik minat anak serta
kurangnya kontrol dan pemberian pandangan tentang dampak
buruknya dari keluarga
- Kurangnya buku-buku berkualitas di masyarakat

2. Maksud, Tujuan, Program SKPD dalam mendukung terwujudnya visi


misi Bupati Mandailing Natal 2016 -2021 dan Inovasi

2.1 Maksud

Makalah ini disusun sebagai arah atau pedoman dalam mewujudkan


pengembangan perpustakaan dan kearsipan di Kabupaten Mandailing Natal
dengan mengoptimalkan pengelolaan, pengembangan dan peningkatan usaha
serta pemanfaatan potensi melalui peningkatan kualitas SDM, penyediaan
sarana prasarana, penerapan inovasi dan teknologi, untuk menumbuhkan minat
baca pada usia dini.

2
2.2 Tujuan

1. Mewujudkan peningkatan kualitas SDM masyarakat dengan


menumbuhkan minat baca anak sejak usia dini
2. Mewujudkan ketersediaan sarana dan prasarana untuk bahan
bacaan.
3. Penerapan teknologi dengan menghadirkan taman bacan keliling dan
berbasis digital.
4. Pengoptimalan perpustakaan pada sekolah-sekolah dengan
mensuplai buku-buku bacaan yang berkualitas dan berwawasan
pengetahuan terbaru.
5. Digitalisasi dalam pengarsipan dokumen-dokumen sehingga mudah
untuk di akses.

2.3 Program SKPD

Program yang menjadi prioritas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten


Mandailing Natal adalah program pengembangan perpustakaan dan perikanan
melalui kegiatan;
a. Meningkatkan koordinasi pada jajaran Perpustakaan dan Kearsipan
di Kabupaten Mandailing Natal.
b. Menciptakan integrasi, sinkronisasi dan sinergi Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Daerah Kabupaten Mandailing Natal dengan Badan
Perpustakaan dan Arsip di Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah
Pusat, serta antar SKPD dan lembaga-lembaga perpustakaan dan
kearsipan lainnya.
c. Mewujudkan konsistensi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
dan pengawasan.
d. Mengoptimalkan partisipasi stakeholder perpustakaan dan kearsipan.
e. Mewujudkan penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif
yang berkeadilan dan berkelanjutan.

3
2.4 Inovasi
Inovasi sangat membantu dalam pelaksanaan pengembangan
perpustakaan dan kearsipan, hal ini berhubungan dengan pendanaan,
tekhnologi dan pengembangan SDM meliputi :

a. Kegiatan yang bersumber dari Pendanaan APBN, Dinas Perpustakaan


dan Kearsipan Provinsi serta Dana CSR
b. Penerapan teknologi dalam menciptakan taman bacaan dan penyajian
data secara digital
c. Perpustakaan keliling dengan basis teknologi digital yang mencakup
seluruh pelosok daerah

Inovasi ini diharapkan bisa terlaksana dimasa mendatang demi percepatan


tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.

3 Permasalahan

Permasalahan dalam perpustakaan dan kearsipan adalah sebagai berikut:


1. Rendahnya minat baca masyarakat terutama kalangan pelajar
2. Minimnya Sarana dan prasarana untuk memperoleh bahan bacaan
3. Kurangnya dukungan dari lingkungan keluarga dalam aspek
penumbuhan minat baca kepada anak
4. Masih terlalu dominannya hiburan seperti permainan game, layanan TV
dan Gadget/smartphone yang tidak mendidik yang menarik minat anak
serta kurangnya kontrol dan pemberian pandangan tentang dampak
buruknya dari keluarga
5. Kurangnya buku-buku berkualitas di masyarakat
6. Data kearsipan yang masih belum terdigitalisasi sehingga masih sulit
dalam pengaksesan informasi
7. Belum meratanya penyebaran informasi dan data ke pelosok daerah

4
4. Analisis Permasalahan dan Alternatif Kebijakan
Analisis permasalahan melalui pendekatan analisis SWOT (Kekuatan,
Kelemahan, Peluang, Ancaman):

1. Kekuatan
Adanya Perda Natal tentang pembentukan Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kabupaten Mandailing Natal didukung SDM aparatur yang
berpendidikan sesuai dengan bidangnya.
a. Adanya dukungan dari kepala daerah untuk pembangunan jauh kedepan
terhadap suatu perencanaan pembangunan dalam mendukung visi dan
misi Kabupaten Mandailing Natal.
b. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pengembangan
perpustakaan dan kearsipan daerah.
c. Tingginya minat masyarakat dalam menerima dan mengaplikasikan
teknologi serta adanya dukungan dana kegiatan belanja administrasi dan
pengembangan pada bidang perpustakaan dan kearsipan.

2. Kelemahan
a. Kurangnya tenaga fungsional untuk berkreatifitas dan menalarkan ide
dalam menerapkan rencana pengembangan perpustakaan dan kearsipan.
b. Kurang tersedianya fasilitas sarana dan prasarana sebagai pendukung
pengembangan perpustakaan dan kearsipan.
c. Kurang tersedia data-data dan informasi sebagai pendukung untuk bahan
bacaan dalam pengembangan perpustakaan dan kearsipan.
d. Kurangnya akses kerjasama untuk mendukung kualitas SDM aparatur.

3. Peluang
a. Adanya kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam peningkatan dan
pengembangan perpustakaan dan kearsipan.
b. Adanya peluang transfer inovasi dan teknologi serta peluang kegiatan dari
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi dan Perpustakaan Daerah

5
serta perpustakaan-perpustakaan yang sudah berbasisi digital dari
perguruan tinggi dan pihak swasta.

4. Ancaman
a. Terbatasnya dana untuk peningkatan kualitas SDM masyarakat.
b. Ketidakstabilan politik dan APBN yang berpengaruh terhadap
perencanaan dan penyaluran DAU untuk Kabupaten Mandailing Natal.
c. Meningkatnya pengaruh dari TV dan Gadget/smartphone yang tidak
terfilter kualitas pendidikannya.
d. Lemahnya pengawasan dari orang tua dalam tontonan TV dan
penggunaan Gadget/Smartphone terhadap anak.
e. Semakin mudahnya anak-anak dalam mengakses teknologi dan
informasi tanpa terfilter pengetahuan melalui gadget/smartphone.

4.2 Alternatif Kebijakan


1. Meningkatkan Sarana dan Prasarana pengembangan perpustakaan dan
kerasipan daerah.
2. Meningkatkan kualitas SDM masyarakat dengan menumbuhkan dan
meningkatkan minat baca sejak usia dini pada anak.
3. Meningkatkan kerjasama dan mengembangkan akses perpustakaan
serta kearsipan.
4. Memanfaatkan teknologi terkini dalam pengembangan perpustakaan dan
pengeloaan data kearsipan.

5. Kesimpulan dan Saran


a. Pertambahan perpustakaan dan bahan pustaka/bacaan
b. Peningkatan SDM pengelola perpustakaan dan kearsipan
c. Pengembangan perpustakaan desa/ kelurahan, rumah ibadah,
kecamatan, sekolah dll
d. Peningkatan pengembangan perpustakaan dengan lomba perpustakaan
e. Lomba peningkatan minat baca di lingkungan sekolah/pelajar
f. Pembentukan perpustakaan daerah berbasis digital dan lengkap
g. Pembentukan layanan terpadu perpustakaan, layanan kafe/lopo baca,
rumah baca dan audio visual

Anda mungkin juga menyukai