Anda di halaman 1dari 6

‫‪Transkrip Video Tahnil al Athfal 14 bagian 1‬‬

‫‪Bab Maf’al Dan Maf’il Serta Makna Dari Keduanya‬‬

‫صيَةٌ‪َ .‬و َم ْس ِج ٍد َم ْكبِ ٍر َم ْأ ٍو‬ ‫َو ْال َك ٍس َر َأ ْف ِر ْد لِ َمرْ فِ ٍ‬


‫ق َو َم ٍع ِ‬
‫‪98‬‬ ‫َح َو ٰى اِإل بِاَل‬

‫َو ِم ْن َرزَا‬ ‫ِمنَ اْئ ِو َوا ْغفِ رْ َو ُع ْذ ِر َواحْ ِم َم ْف ِعلَ ٍة‪.‬‬


‫‪99‬‬ ‫صاَل‬
‫ت َو ِ‬ ‫ف ْ‬
‫اظنُ ْن َم ْنبِ ٍ‬ ‫َوا ْع ِر ْ‬

‫بِ َم ْف ِع ِل ا ْش ُر ْق َم َع ا ْغرُبْ َو ْالسْقطَ ْن َر َج َعاجْ ‪ُ .‬زرْ ثُ َّم‬


‫‪100‬‬ ‫َم ْف ِعلَ ِة اقٍدُرْ َوا ْش ُرقَ ْن نُ ِخاَل‬

‫ك‬‫َك َذا لِ َم ْهلِ ِ‬ ‫َوا ْقبُ رْ َو ِم ْن َأ َر ٍ‬


‫ب َوثَ َ‬
‫لث ارْ بَ َعهَ ا‪.‬‬
‫‪101‬‬ ‫التَّ ْتلِي ُ‬
‫ْت قَ ْد بُ ِذاَل‬

‫ي تَ َوقَّف‬ ‫ْأ‬ ‫ْح الَّ ِذيْ ْاليَ ا َع ْينُ هُ َو َعلَ ٰى‪.‬‬ ‫َو َكالص ِ‬
‫َر ٍ‬ ‫َّحي ِ‬
‫‪102‬‬ ‫َواَل تَ ْع ُد الَّ ِذيْ نُقِاَل‬

‫َو َكاس ِْم َم ْفعُوْ ٍل َغي ِْر ِذيْ الثَّاَل ثَ ِة ُ‬


‫ص ْغ‪ِ .‬م ْنهُ لَ َما َم ْف َع ٌل‬
‫َأوْ َم ْف ِع ٌل ج ُِعاَل ‪103‬‬

‫َك ِمثٍ ِل َم ْسبَ َع ٍة‬ ‫ِمنَ اس ِْم َما َكثُ َر ا ْس ُم اَأل ٍرض َم ْف َعلَةً‪.‬‬
‫‪104‬‬ ‫َوال َّزائ ُد ْ‬
‫اختُ ِزاَل‬
‫‪1‬‬
‫ت َع ْنهُ ْم في‬ ْ َ‫َوَأ ْف َعل‬ .ً‫ِم ٍن ِذي ال َم ِزيْ ِد َك َم ْف َع ا ٍة َو ُم ْف ِعلَ ة‬
105 ‫َذاقَ ِد احْ تُ ِماَل‬

‫َو ُربَّ َم ا َج ا َء‬ ْ ‫غَيْ ُر الثُّاَل ثِي ِم ْن َذا ْال َو‬


.ّ‫ض ِع ًم ْمتَنِ ع‬
106 ‫ِم ْنهَ نَا ِد ٌر قـبِاَل‬

Penjelasannya adalah sebagai berikut, bait yang


pertama :

‫ْج ٍد َم ْكبِ ٍر َم ْأ ٍو‬


ِ ‫ َو َمس‬.ٌ‫صيَة‬ ٍ ِ‫َو ْال َك ٍس َر َأ ْف ِر ْد لِ َمرْ ف‬
ِ ‫ق َو َم ٍع‬
‫َح َو ٰى اِإل بِاَل‬

Artinya : “Dan sendirikanlah dengan kasrah untuk


(marfiq), (ma’siyah), (masjid), (makbir), (ma’win), yang
mengumpulkan unta”.

Disini ada 18 kata yang bentuknya hanya satu.


Mau tidak mau yaitu wazan maf’il, yakni dengan
dikasrohkan ‘ainnya untuk mashdarnya maupun untuk
dhorofnya. Inilah yang disebut dengan syad, yakni
keluar dari kaidah yang sudah kita bicarrakan
sebelumnya, dimana biasanya mashdar itu maf’al dan
dhorof itu maf’il.

2
Yang pertama dari 18 isim tersebut yaitu marfiq
yang artinya lembut. Kemudian yang kedua ma’shiyah,
diberi tak marbuthoh karena dia mu’tal lam atau fi’il
naqish, dan semua bentuk ini berlaku untuk dhorof
dan dan juga mashdarnya. Ketika masjid Ketika masjid,
yang dia sesuai kaidah adalah masjad, karena dia
berasal dari fi’il mudhorik yang berwazan yaf’ulu, yaitu
yasjudu, akan tetapi masjad ini tidak pernah
digunakan, yang digunakan adalah masjid.

Yang keempat adalah makbir, artinya tua, yang


kelima ma’win artinya kandang, disini beliau
memberikan tambahan, sebagai pelengkap sebetulnya,
yakni ma’wil hawal ibila, yakni kandang yang
mengumpulkan unta.

Berikutnya :

‫َو ِم ْن َرزَا‬ .‫ِمنَ اْئ ِو َوا ْغفِ رْ َو ُع ْذ ِر َواحْ ِم َم ْف ِعلَ ٍة‬


‫صاَل‬
ِ ‫ت َو‬ ْ ‫ف‬
ٍ ِ‫اظنُ ْن َم ْنب‬ ْ ‫َوا ْع ِر‬

Dan dari (iiwi), (ighfir), (‘udzur), (ihmi), menjadi


(maf’ilah), dan dari (roza), (i’rif) , (udznun), (manbit),
dan sertakan kedalam 18 isim tersebut.

Dan disini yang keenam, lanjutan dari yang diatas


tadi, yaitu ma’wiyah ikwi menjadi ma’wiyah (kasih

3
sayang) karena wazannya maf’ilah. Kemudian yang
ketujuh maghfiroh, (ampunan), yang kedelapan
ma’dziroh (udzur), kemudian yang kesembilah
mahwiyah (merendahkan), yang kesepuluh marzi’ah,
(dari kata roza, yang artinya menimpa), kesebelas
ma’rifah (pengetahuan), keduabelas madzinah
(dugaan), dan yang ketigabelas adalah manbit
(tumbuh).

selanjutnyaL

‫ ُزرْ ثُ َّم‬. ْ‫بِ َم ْف ِع ِل ا ْش ُر ْق َم َع ا ْغرُبْ َو ْالسْقطَ ْن َر َج َعاج‬


‫َم ْف ِعلَ ِة اقٍدُرْ َوا ْش ُرقَ ْن نُ ِخاَل‬

Artinya: “Dengan (maf’il)- [tadi maf’ilah, y-ang ini


tanpa tak marbuthoh]-, (usyruq), bersama (ughrub),
(usquth), roja’a), (ujzur), kemudian (maf’ilah) dari
(uqdur) dan usyruq) dipisahkan”

Kita bahas yang keempatbelas, yaitu masyriq


(timur atau terbit), yang kelima belas maghrib
(tenggelam atau barat), keenambelas masquth (jatuh),
ketujuhbelas marji’ (kembali) , yang kedelapanbelas
majzir (menyembelih)

Inilah kedelapanbelas mashdar atau dhorof yang


bentuknya hanya satu, yaitu dikasrohkan ‘ainnya. Dari

4
sini penulis kemudian melanjutka lima mashdar yang
bisa dibaca dengan tiga bentuk ‘ainnya, yaitu fathah
sebagai qiyas, atau kasroh dan dhommah sebagai
syad. Jadi bisa ketiga-tiganya.

Yang pertama

ْ‫ثُ َّم َم ْف ِعلَ ِة اقٍدُر‬


bisa kita buat mashdarnya menjadi maqdaroh ,
maqdiroh, atau maqduroh. Maqdaroh yang qiyas,
maqdiroh dan maqduroh yang syad, tapi digunakan.
Artinya mampu, ketiga-tiganya digunakan.

Kemudian yang kedua usyruq, menjadi


masyraqah, atau masyriqah atau masyruqoh..

Tiga lagi di bait selanjutnya

‫ك‬ِ ِ‫َك َذا لِ َم ْهل‬ ٍ ‫َوا ْقبُ رْ َو ِم ْن َأ َر‬


َ َ‫ب َوث‬
.‫لث ارْ بَ َعهَ ا‬
ُ ‫التَّ ْتلِي‬
‫ْت قَ ْد بُ ِذاَل‬

Artinya: “ dan (uqbur) dan dari (arob),


keempatnya dibuat tiga versi. Demikian mahlik diberi
tiga versi juga”

Yang ketiga dari uqbur, menjadi maqbaroh,


maqbiroh, atau maqburoh. Yang keempat arob

5
menjadi ma’robah, ma’ribah atau ma’rubah. Yang
terakhir, mahlak, bisa juga mahlik atau bisa juga
mahluk. Ini adalah lima isim yang memiliki tiga bentuk
mashdar dan dhorof

Menit 8.51...

Anda mungkin juga menyukai