Anda di halaman 1dari 7

JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No.

2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

PERSPEKTIF FAMILY IMMUNITY DALAM PENCEGAHAN COVID-19 :


A LITERATURE REVIEW

Achmad Zakaria1), Zulfa Khusniyah2)


1,2
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum
achmadzakaria@fik.unipdu.ac.id
zulfakhusniyah@fik.unipdu.ac.id

Abstract

The social order cannot guarantee that the community will adapt well to the New Normal
order, then it is certain that the transmission of Covid-19 transmission and the addition of cases will
continue. In the context of preventing Covid-19, the family can be the main defense in warding off the
transmission of transmission and the negative impacts caused by the Covid-19 pandemic. The negative
impact of the Covid-19 pandemic has led to social transformations that can destabilize the existence of
individuals and families so that they become vulnerable or even potentially do not have Family Immunity.
Family immunity to COVID-19 can be described as a form of family strength-oriented approach in
involving the family system as a whole through active processes in the form of coping, adaptation and
positive behavior patterns so that they have the endurance in responding to stressors and crises caused
by COVID. -19.

Keywords : Family Immunity, New normal, Covid-19.

PENDAHUUAN beresiko menularkan virus corona. Pemerintah


Sejak pertama kalinya pemerintah Indonesia sudah melakukan upaya terbaik dalam
mengumumkan dua kasus COVID-19 yaitu tanggal mengurangi dampak dari pandemi corona ini.
2 Maret 2020, telah banyak dampak yang dirasakan Namun, data terkini per tanggal 17 Juli 2020
oleh masyarakat baik secara kesehatan, sosial, penyebaran virus corona masih terjadi dan belum
ekonomi, pendidikan, politik dan mengalami kurva melandai ataupun menurun. Dari
pembangunan. Dampak begitu besar dirasakan oleh data Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus
masyarakat ketika harus membatasi diri untuk tidak Corona di Indonesia jumlah total kasus postif di
berpergian/beraktifitas keluar rumah, tidak Indonesia telah mencapai 83.130 orang dengan
berkumpul, tidak bersekolah dan tidak dapat korban meninggal sebanyak 3.957 jiwa dan yang
bekerja mencari nafkah seperti biasanya. Banyak telah sembuh 41.834 orang. Penambahan jumlah
aktivitas masyarakat diluar rumah atau berkerumun positif setiap harinya belum ada penurunan, ini
dibatasi oleh kebijakan pembatasan berskala besar membuktikan bahwa penyebaran virus covid-19
(PSBB) termasuk kegiatan perekonomian yang masih masif terjadi di masyarakat.

61
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

Suatu kondisi dilema yang harus dihadapi ditemukannya vaksin yang dapat menyembuhkan
oleh pemerintah saat ini, pada satu sisi penambahan para korban yang terinfeksi Covid-19.
kasus terus terjadi sementara dampak yang Analisis dampak yang ditimbulkan jika
ditimbulkan sudah sangat berat. Oleh karena itu, diberlakukan tatanan kehidupan normal baru yang
pemerintah telah mencanangkan kebijakan “New terburu-buru akan sangat berdampak terhadap
Normal” sebagai bentuk upaya mengembalikan sektor kesehatan dan ekonomi. Dalam sektor
kondisi kehidupan masyarakat setelah 3 bulan kesehatan kasus positif Covid-19 ini akan
menjalankan pembatasan sosial bersakala besar melonjak. “Gelombang kedua Covid-19 akan
(PSBB). New normal adalah istilah yang biasa timbul, meski yang pertama pun belum reda. Hal
digunakan ketika memasuki kondisi baru, ini sangat beralasan mengingat hasil evaluasi
kebiasaan baru setelah lepas/tidak bisa lepas dari pelaksanaan PSBB dari release Biro Pers
suatu wabah atau kondisi dimana kita harus bisa Sekretariat Presiden, berdasarkan data yang ada,
beradaptasi dengan kebiasaan baru, perilaku baru pelaksanaan PSBB di sejumlah daerah memang
dalam membatasi diri untuk mencegah dari memberikan hasil dan efektivitas yang bervariasi.
terjangkitnya virus. Seperti new normal ketika kita Dari sejumlah itu, terdapat daerah yang mengalami
tidak bisa lepas dari endemik penyakit malaria, penurunan kasus positif Covid-19 secara gradual,
demam berdarah serta kaki gajah dan harus mulai konsisten, namun tidak drastis. Ada juga daerah
membiasakan diri dengan endemik tersebut. Hal itu yang mengalami penurunan kasus namun masih
juga dilakukan dengan menghadapi pandemi global mengalami fluktuasi dan belum konsisten. Selain
virus Corona. New Normal adalah kebijakan itu, ada pula daerah yang menerapkan PSBB namun
membuka kembali aktifitas ekonomi sosial dan berdasarkan jumlah kasus positif yang ada tidak
kegiatan publik secara terbatas dengan terpaut jauh dari sebelum pelaksanaan PSBB.
menggunakan standar kesehatan yang sebelumnya Menurut hasil survey yang dilakukan LIPI (2020),
tidak ada sebelum pandemi. Menjawab situasi dan ketidak-berhasilan pelaksanaan PSBB dipicu oleh
kondisi yang terjadi, maka tatanan kehidupan kurangnya partisipasi masyarakat untuk
normal baru atau new normal menjadi menjalankan/mendukung PSBB (64%); kurangnya
alternatif exitstrategy. penegakan hukum (52%); kurangnya sosialisasi
Tatanan new normal merupakan (30%); dan kurang jelasnya kegiatan apa saja yang
transformasi perilaku hidup di masyarakat untuk dilakukan selama PSBB (29%).
tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan Dinamika respon masyarakat dalam
menerapkan protokol kesehatan sampai menghadapi pandemi COVID-19 sangat
dipengaruhi oleh level kesadaran, kedisiplinan dan

62
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

perilaku sosial masyarakat. Gambaran ini dapat fungsi, dan peran keluarga dalam pencegahan
dijadikan sebagai dasar estimasi pola dan COVID-19. Kekebalan Keluarga (family immunity)
kecenderungan penyebaran COVID-19 dan dampak terhadap COVID-19 dapat digambarkan sebagai
yang ditimbulkan pada masa New Normal. Jika suatu bentuk pendekatan yang berorientasi pada
tatanan kehidupan bermasyarakat tidak dapat kekuatan keluarga dalam melibatkan sistem
menjamin masyarakat untuk beradapatasi baik pada keluarga secara keseluruhan melalui proses aktif
tatanan New Normal, maka sudah bisa dipastikan berupa koping, adaptasi dan pola perilaku positif
bahwa transmisi penularan COVID-19 dan sehingga memiliki dayatahan dalam merespon
penambahan kasus akan tetap terus berlangsung. stresor dan krisis yang ditimbulkan oleh COVID-
Kondisi ini dapat menimbulkan kerentanan sosial 19. Berdasarkan latar belakang di atas maka
dan menurunkan derajad ketahanan masyarakat peneliti konsen dan fokus untuk melakukan study
(community resilience). Oleh karena itu harus ada “Family Immunity dalam Pencegahan Penyebaran
perubahan paradigma dan atau reorientasi COVID-19”.
pendekatan dalam upaya pengendalian COVID-19
dari basis komunitas dan individu mengarah pada KAJIAN LITERATURE
keluarga dan individu. Mengapa keluarga?, karena 1. PENGERTIAN FAMILY IMMUNITY
keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat Belum terdapat pengertian yang baku
mempunyai peranan penting dalam mencapai mengenai definisi “family immunity” namun
kesejahteraan masyarakat (BPS, 2016). demikian merujuk pada beberapa literature lebih
Dalam konteks pencegahan COVID-19 keluarga banyak memberikan penjelasan dan pengertian
dapat menjadi pertahanan utama dalam menangkal yang lebih mengarah kepada ketahanan keluarga
transmisi penularan dan dampak negatif yang atau yang lebih dikenal sebagai family resilience
ditimbulkan oleh pandemi COVID-19. Dampak yang lebih digambarkan sebagai intervensi
negatif dari pandemi COVID-19 ini menyebabkan psikososial preventif yang meningkatkan resistensi
terjadinya transformasi sosial yang dapat terhadap efek yang berpotensi berbahaya dari
menggoyahkan eksistensi individu dan keluarga pengalaman stress (Becvar D.S, 2013). Selanjutnya,
sehingga menjadi rentan atau bahkan berpotensi menurut Walsh F. (2016), mendefinisikan
tidak memiliki Kekebalan Keluarga (Family kekebalan,ketahan dan ketangguhan sebagai
Immunity), Oleh karena itu, individu dan keluarga kapasitas untuk pulih dari kesulitan. Kesulitan
perlu ditingkatkan kekebalan melalui upaya family dalam hal ini adalah suatu kondisi krisis. Pengertian
centred care dengan prinsip pemberdayaan, dan deinisi tersebut belum cukup menelaskan
terutama yang berkaitan dengan penguatan struktur, kekebalan keluarga dalam konteks mencegah

63
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

stressor yang berbentuk ancaman terhadap penyakit stresor dan krisis yang ditimbulkan oleh COVID-
menular. Oleh karena itu, deinisi yang tepat untuk 19. Kerangka kerja ini menggabungkan prinsip
mengambarkan family immunity adalah kekuatan ketahanan keluarga dan prinsip pencegahan
keluarga dalam melibatkan sistem keluarga secara penyakit infeksius. mengembangkan kerangka kerja
keseluruhan melalui proses aktif berupa koping, translasi yang dapat mengakomodasi perspektif
adaptasi dan pola perilaku positif sehingga ilmiah multidisiplin ke dalam model tunggal yang
memiliki dayatahan dalam merespon stresor dan diterapkan (Abramson DM, 2015). Kombinasi ini
krisis yang ditimbulkan oleh COVID-19. dimaksudkan untuk mengarahkan pokok kajian
daya tahan keluarga terhadap pencegahan dan
2. PERSPEKTIF FAMILY IMMUNITY pengendalian penyakit dalam keluarga. Model ini
DALAM PENCEGAHAN COVID membahas tentang prinsip-prinsip ketahanan
keluarga (Becvar D.S, 2013) dan kemampuan
keluarga untuk melakukan pengendalian terhadap
penyebaran penyakit di dalam keluarga.(WHO,
2012) Lebih lanjut dijelaskna bahwa dalam model
kekebalan(immunity) faktor protektif dianggap
berfungsi sebagai cadangan terhadap penurunan
fungsi di bawah tekanan. Gagasan "inokulasi" telah
sering diungkapkan dalam literatur ketahanan untuk
menggambarkan intervensi psikososial preventif
yang meningkatkan resistensi terhadap efek yang
berpotensi berbahaya dari pengalaman stres
(Becvar D.S, 2013).
Kerangka kerja ketahanan keluarga dapat
Gambar 1. Kerangka Kerja Family Immunity berfungsi sebagai peta konseptual yang berharga
Kerangka kerja family immunity dalam dalam mengarahkan berbagai layanan manusia.
mencegah penyebaran COVID-19 digambarkan Pandangan sistematis tentang ketahanan adalah
sebagai bentuk pendekatan yang berorientasi pada penting dalam semua upaya untuk membantu
kekuatan keluarga dalam melibatkan sistem individu, pasangan, dan keluarga untuk mengatasi
kelaurga secara keseluruhan melalui proses aktif dan beradaptasi melalui krisis dan kesulitan.
berupa coping, adaptasi dan pola perilaku positif Keluarga telah menjadi sumber daya terabaikan
sehingga memiliki dayatahan dalam merespon dalam intervensi yang bertujuan untuk

64
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

menumbuhkan ketahanan (Walsh F., 2016). penularan di dalam keluarga adalah Meminimalkan
Kejadian krisis dan tekanan yang terus-menerus penularan penyakit menular adalah fungsi inti dari
memengaruhi seluruh keluarga dan semua kesehatan masyarakat. Pada tingkat keluarga
anggotanya, yang menimbulkan risiko tidak hanya pengendalian penyakit menular pada tingkat
untuk disfungsi individu, tetapi juga untuk konflik merupakan tugas dan fungsi utama dari family
relasional dan kehancuran keluarga (BecavarD.S, immunity yaitu mengidentifikasi dan memperkuat
2013). proses interaksi yang memungkinkan keluarga
3. PROSES KELUARGA MENGHADAPI bertahan dan pulih dari penyakit menular. Tugas
KRISIS keluarga dalam konteks pencegahan dan
Proses keluarga memediasi dampak stres penyebaran COVID-19 adalah (1) membangun
bagi semua anggota dan hubungan mereka dan prinsip etik yang terkait dengan aturan-aturan
dapat memengaruhi jalannya banyak peristiwa pencegahan, (2) Pencegahan transmisi penyakit,
krisis. Proses perlindungan menumbuhkan melalui kegiatan imunisasi(usaha-usaha keluarga
ketahanan dengan melindungi stres dan dalam meningkatkan kekebalan tubuh anggota
memfasilitasi adaptasi sebagaimana juga dijelaskan keluarga), Screening: kemampuan keluarga
oleh MacPhee D (2015) bahwa proses regulasi mengidnetifikasi, mengenal gejala dan tanda
mungkin terlibat dalam membangun keseimbangan, penyakit. (3) Kewajiban pengobatan dan
termasuk kemampuan beradaptasi, Respons penaganan penderita.
maladaptif meningkatkan kerentanan dan risiko
untuk tekanan individu dan hubungan (Toledo F 4. TEMUAN EMPIRIS KETAHANAN
(2019). Semua individu dan keluarga memiliki Asumsi teoritis dan temuan empiris
potensi untuk ketahanan yang lebih besar; kita menunjukkan bahwa ketahanan dapat
dapat memaksimalkan potensi itu dengan dikonseptualisasikan dengan beragam baik sebagai
mendorong upaya terbaik mereka dan memperkuat konstruksi unidimensional atau multidimensi.
proses utama. Ketahanan keluarga meliputi : (1) Famili Immunity merupakan konstruksi model
Family belief systems: Making meaning of yang menggabungkan ketahanan dan pencegahan
adversity; Positive outlook ; Transcendence and penularan COVID-19 dibutuhkan analisis untuk
spirituality,(2) Organizational patterns: Flexibility mendapatkan indikator yang valid dan reliabel.
; Connectedness; Social and economic resources , Selanjutnya untuk menyusun indikator kekebalan
(3) Communication processes: Clarity ; Open keluarga diperlukan merancang analisis berbagai
emotional expression; Collaborative problem aspek validasi dengan menggunakan analisis faktor
solving (Walsh F 2016). Prinsip pencegahan

65
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

eksploratori dan konfirmatori, struktur faktor dan Koliou M,, et.al, (2018), State of the research in
community resilience: progress and
validitas konstruksi (Surzykiewicz F, 2019).
challenges, Sustain Resilient Infrastruct ;
No VOLUME: .
doi:10.1080/23789689.2017.1418547.
KESIMPULAN
Keluarga merupakan unit terkecil dari Becvar DS, (2013). Handbook of Family
Resilience, Springer New York Heidelberg
masyarakat mempunyai peranan penting dalam Dordrecht ISBN 978-1-4614-3917-2
mencapai kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks (eBook),London
pencegahan Covid-19 keluarga dapat menjadi Badan Pusat Statistik, (2016), Pembangunan
pertahanan utama dalam menangkal transmisi Ketahanan Keluarga, diterbitkan oleh :
Kementerian Pemberdayaan Perempuan
penularan dan dampak negatif yang ditimbulkan dan Perlindungan Anak, CV. Lintas
oleh pandemi Covid-19. Dampak negatif dari Khatulistiwa

pandemi Covid-19 ini menyebabkan terjadinya Toledano F, (2019), The measurement scale of
resilience among family caregivers of
transformasi sosial yang dapat menggoyahkan children with cancer: a psychometric
eksistensi individu dan keluarga sehingga menjadi evaluation, BMC Public Health (2019)
19:1164 https://doi.org/10.1186/s12889-
rentan atau bahkan berpotensi tidak memiliki 019-7512-8
Kekebalan Keluarga (Family Immunity). Family
Cahyorini,(2020), Pengetahuan, Sikap, Dan
Immunity merupakan konstruksi model yang Perilaku Hidup Sehat Masyarakat Dalam
menggabungkan ketahanan dan pencegahan Menghadapi Pandemi Covid-19 Di
Indonesia, Puslitbang Upaya Kesehatan
penularan COVID-19, yang dapat dikembangkan Masyarakat.
untuk menggambarkan peta rawan daerah melalui
Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19,
kondisi kekebalan atau ketahanan keluarga dan (2020), Informasi Terbaru seputar
Penanganan COVID-19 di Indonesia Oleh
masyarakat terhadap COVID-19,serta membuat
Pemerintah.
intervensi yang tepat untuk meningkatkan
Kemenkes, (2020), Kesiapan Daerah Dalam
kekebalan keluarga. Penanganan Pandemi Covid-19

MacPhee D., et.al (2015), Resilience as Regulation


DAFTAR PUSTAKA of Developmental and Family Processes,
HHS Public Access, Fam Relat. 2015
Abramson DM, et. al, (2015). The Resilience
February 15; 64(1): 153–175.
Activation Framework: a Conceptual
doi:10.1111/fare.12100.
Model of How Access to Social Resources
Promotes Adaptation and Rapid Recovery Mas’udi W. (2020), Tata Kelola Penaganan
in Post-disaster Settings, Journal of COVID-19 di Indonesia : Kajian Awal,
Behavioral Health Services & Research, Gadjah Mada University Press
201 . 42–57. c )2014 National Council for
Behavioral Health. DOI10.1007/s11414- Surzykiewicz F., et.al (2019). Polish Version of
014-9410-2 The Resilience Scale (RS-14) : A Validity

66
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

and Reliability Study in Three Sample, Division of Guilford Publications, Inc. New
Frontiers in Psychology, Volume 9 Article York
2762
WHO, (2020), Coronavirus disease 2019 (COVID-
19) Situation Report – 72, Data as reported
Walsh F. (2016). Strengthening Family reSilience, by national authorities by 10:00 CET 1
Third EdiTion The Guilford Press A April 2020

67

Anda mungkin juga menyukai