TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
disebabkan karena adanya hubungan diantara kegiatan rumah sakit, manusia serta
penyakit atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan baik dari aspek kimia,
mencantumkan bahwa baku mutu kesehatan lingkungan ditetapkan pada media air,
udara, tanah, pangan, saana dan bangunan serta vektor dan binatang pembawa
1. Pengertian
8
9
2. Jenis HAIs
adanya infiltrate baru atau progresif, indikasi sistemik, perubahan spuntum serta
b. Infeksi Aliran Darah (IAD) didefinisikan sebagai infeksi yang muncul tanpa
adanya organ atau jaringan lain yang dicurigai sebagai sumber dari infeksi
c. Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang terjadi lantaran adanya
d. Infeksi Daerah Operasi (IDO) adalah suatu infeksi pada lokasi operasi yang
serta cost perawatan penderita di rumah sakit (Sihombing and Alsen, 2014).
sebelum pasien di analisis secara medis, sebelum adanya hasil pemeriksaan dari
pasien, Hygiene respirasi (etika batuk dan bersin), praktik menyuntik yang aman dan
menetralisir kontaminan yang terkumpul pada personil dan peralatan. Lewis dan
McIndoe dalam Agung Supriyadi (2021) menyatakan bahwa terdapat 3 (tiga) metode
umum yang dilakukan untuk dekontaminasi yaitu pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi.
Desinfeksi
a. Suhu 18oC sampai dengan 220C serta kelembaban 35% sampai dengan 75 %,
b. Dinding dari ruangan harus terbuat dari bahan yang halus, kokoh serta mudah
dibersihkan;
bawah atau lantai, 40 cm dari langit - langit dan 5 cm dari dinding juga
d. Rak paling bawah untuk penyimpanan peralatan steril harus terbuat dari
3. Desinfektan harus memenuhi kriteria yang tidak merusak peralatan maupun orang
serta harus memiliki efek sebagai detergen serta efektif dalam waktu yang relatif
singkat
7. Hasil akhir proses sterilisasi untuk ruang operasi dan ruang operasi harus bebas
8. Sterilisasi dan desinfeksi terhadap ruang pelayanan medis dan peralatan medis
1. Pengertian
Angka kuman merupakan jumlah perkiraan hitungan dari koloni sel bakteri
hidup yang tumbuh di dalam suspensi setelah dilakukan inkubasi dalam media
biakan dan lingkungan yang sesuai (Nizar, 2011). Seluruh organisme yang diketahui
dapat menimbulkan penyakit adalah kelompok yang sangat bervariasi dalam sifat
pengisian atau penggunaan ruangan. Bakteri dan virus dapat berada di udara ruang,
13
lantai ruang dan dinding ruang akibat pemeliharaan ruang yang tidak memadai dan
Dinding adalah bagian yang penting dari konstruksi sebuah bangunan di rumah
Oktarini (2013) disebutkan jenis kuman yang ditemukan pada dinding ruang ICU
hidup, suhu optimum merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan
kehidupan mikroorganisme.
Tabel 2.3 Daftar Water Activity yang Diperlukan oleh Bakteri dan Jamur.
mesofil adalah mikroba yang dapat hidup pada pH 5,5 – 8,0 dan
d. Ion-Ion Lain
Logam berat seperti Hg, Ag, Cu, Au dan Pb pada kadar yang rendah
dapat bersifat toksis. Selain itu, terdapat ion-ion lain yang dapat
mikroba tertentu.
e. Radiasi
panas yang ditimbulkannya. Sinar X (0,005 – 1,0 Ao), Sinal Ultra Violet (4000
- 2950 Ao) dan sinar radiasi lain dapat membunuh mikroorganisme. Jika
tingkat iradiasi yang diterima sel mikroba rendah, maka dapat mengakibatkan
f. Tegangan Muka
oleh dinding sel, sehingga jika terdapat perubahan pada tegangan muka
E. Desinfektan
1. Pengertian
tersebut sampai batas jumlah yang tidak membahayakan kesehatan (Retno Sari,
2022).
2. Jenis Desinfektan
ingin dibersihkan atau dikurangi serta konsentrasi dan waktu kontak yang dianjurkan,
kesesuaian dengan desinfektan kimia dan permukaan yang akan ditangani, daya
Pedoman Disinfeksi dan Sterilisasi di Fasilitas Kesehatan oleh Centers for Disease
a. Alkohol
untuk menginaktivasi semua virus lipofilik (herpes, vaccinia dan influenza) dan
b. Senyawa Klorin
residu beracun, tidak terpengaruh oleh kesadahan air, murah, bekerja cepat
c. Formaldehida
yang merusak dan dapat menyerang lipid membrane, DNA dan komponen
e. Asam Perasetat
meninggalkan residu.
f. Fenolik
17
dan mengendapkan protein sel. Konsentrasi fenol yang rendah dan turunan
fenol dengan berat molekul yang lebih tinggi menyebabkan kematian bakteri
melalui inaktivasi sistem enzim esensial dan kebocoran metabolit esensial dari
dinding sel.
kesadahan yang tinggi, dan bahan-bahan seperti kapsa dan kassa dapat
yang tidak larut atau kapas dan bantalan kassa masing-masing menyerap
sporicidal
dari Centers for Disease Control and Prevention, (2008) (b) ada beberapa faktor yang
pekerjaannya.
18
b. Resistensi Mikroorganisme
Resistensi mikroorganisme yang ditunjukkan oleh bakteri gram positif dan gram
suhu, pH, kelembaban dan kesadahan air. Misalnya aktivitas sebagian besar
tertentu karena kation divalent (magnesium dan kalsium) dalam air sadah
Bahan organik berupa serum, darah, nanah atau feses dapat mengganggu
antara germisida dan bahan organik yang menghasilkan kompleks yang kurang,
mikroorganisme
e. Durasi Paparan
paparan 30 – 60 detik.
f. Biofilm
massan tebal sel dan bahan ekstraseluler atau biofilm. Biofilm merupakan
komunitas mikroba yang melekat erat pada permukaan dan tidak dapat dengan
karakteristik fisik biofilm yang lebih tua, variasi genotip bakteri, produksi enzim
penetralisir mikroba dan gradien fisiologis dalam biofilm (pH) (CDC, 2020).
(NaOCl) untuk pertama kalinya pada laboratoriumnya yang terletak di Dermaga Javel
Paris, yaitu dengan cara melalukan gas klor melalui larutan natrium karbonat.
Dibandingkan dengan iodium, natrium hipoklorit (NaOCl) memiliki daya reaktivitas yang
lebih besar sehingga diyakini sebagai bahan desinfeksi pada tumpahan darah yang
mengandung virus HIV atau HBV (Widiastuti, Karima and Setiyani, 2019).
tersedia dalam bentuk cair (Natrium Hipoklorit (NaOCl)) atau padat (Kalsium Hipoklorit
(CaOCl)). Natrium hipoklorit konsentrasi 5,25% - 6,15% merupakan produk klorin yang
spektrum aktivitas antimikroba yang cukup luas, sehingga tidak meninggalkan residu
yang beracun, tidak terpengaruh oleh kesadahan air, murah, bekerja cepat serta
memiliki insiden toksisitas serius yang rendah. Hipoklorit banyak digunakan di fasilitas
sebagai desinfektan thermometer dan untuk desinfeksi tempat meja dan lantai. Natrium
sebagai larutan pembersih yang cocok digunakan untuk dekontaminasi dan perawatan
luka akut dan kronis. Severing dkk (2019) menyimpulkan munculnya daya toksisitas dari
NaOCl diawali dengan perubahan struktur kimiawi dari natrium hipoklorit. Reaksi
struktur dari NaOCl menjadi hipoklorus (HClO) yang merupakan zat pengoksidasi yang
kuat. Larutan HClO ini mampu menyebabkan terjadinya reaksi potensial dengan molekul
lainnya dalam reaksi reduksi oksidasi. Reaksi ini membentuk senyawa baru seperti
hidrogen peroksida, superoksida, radikal hidroksil dan oksigen yang bersifat mutagenic
terhadap bakteri.
yang dapat merusak dan dapat menyerang lipid membrane, DNA dan komponen
penguraian menjadi Oksigen (O2), Oksigen (O2) inilah yang akan membunuh bakteri
anaerob (Utami dkk, 2020). Hidrogen peroksida aktif terhadap berbagai jenis
bakterisida dan virus dalam 1 menit dan aktivitas mikobakterisida dan fungisida dalam
waktu 5 menit. Konsentrasi hidrogen peroksida dari 6% hingga 25% menjanjikan jika
digunakan sebagai sterilant bahan kimia. Produk yang beredar di pasaran sebagai
sterilant adalah bahan kimia siap pakai yang telah dicampur sebelumnya yang
mengandung 7,5% hidrogen peroksida dan 0,85% asam fosfat (untuk mempertahankan
21
desinfektan yang stabil dan efektif jika digunakan untuk permukaan benda (Centers for
H. Kerangka Teori
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Rumah
Sakit)
H2O2 NaOCl
Angka Kuman
0 – 5 CFU/cm2
22
I. Hipotesis
Penjelasan di atas didapatkan hasil bahwa hipotesis dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Ho : Tidak ada perbedaan angka kuman dinding setelah dan sebelum diberi