Anda di halaman 1dari 2

Wiwaha Menurut Suku Batak Karo

Proses pelaksanaan Wiwaha atau adat perkawinan Hindu di Batak Karo


dapat dibagi menjadi 6 tahapan sebagai berikut:

a.Tahap Sebelum Upacara Perkawinan


1. Ertutut maksudnya saling memperkenalkan diri mulai dari pihak laki-laki maupun perempuan
dari keturunan mana.
2.Naki-naki maksudnya kedua belah mempelai saling berkenalan guna mengetahui sifat pribadi
masing-masing
3.Nungkuni maksudnya menyampaikan keinginan anak dari orang tua kedua belah pihak dan
mengusahakan agar perkawinan mereka dapat dilaksanakan.

b. Nangkih
Pihak purusa membawa si wanita ke rumah keluarganya dengan di antar oleh satu atau dua
orang untuk mengetahui maksud dan tujuan pihak bersangkutan

c.Maba Belo Selambar (sejenis Byakaon di Bali)


Acara kunjungan tersebut terbilang cukup sederhana, pihak keluarga laki-laki yang berkunjung
sangat terbatas. Demikian pula pihak keluarga wanita. Alat yang dipakai dalam upacara ini
Kampil berisi sirih,belo sempedi, gambir dua buah,pinang secukupnya,tembakau
segulung,Tabung,Beras, Setumba,Pinggan tempat uang, dan beberapa ekor ayam.

d.Maba Manuk (Membawa Ayam)


hal-hal yang menjadi pembahasan pada acara tersebut adalah pengesahan dari pihal mempelai
perempuan mengenai kesenangan hatinya atas perkawinan yang telah dilaksanakan.

e.Kerja Edermu Bayu


Untuk acara selanjutnnya Kerja Erdemu Bayu yaitu pesta perkawinan, suatu pesta upacara yang
melibatkan banyak orang, baik dari pihak pengantin pria, pihak pengantin wanita, kalimbubu,
anak beru dan sembuyak

f. Sesudah Perkawinan
Upacara terakhir yaitu Nguluhken Limbas yang dimana Ini dilaksanakan di rumah orang tua
wanita ,proses pelaksananya adalah dengan menyodorkan sirih kepada hadirin pihak Sineren
(mempelai wanita). Selanjutnya acara makan bersama karena mereka telah sah menjadi suami
istri yang sebentar lagi membuat rumah tangga yang baru.

Dengan demikian dapat disimpulkan


bahwa:
1. Dengan perkawinan yang berlaku di Sumatra khususnya yang beragama Hindu adalah sistem
meminang.
2. Perkawinan yang dianggap ideal dalam masyarakat Batak Karo adalah perkawinan orang-
orang Rimpal
3. Dalam menyelesaikan segala kegiatan adat, maka Anak Beru, Kalimbubu dan Senina ini harus
ada dan ketiga ini mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda-beda.
4.Dalam pelaksanaan pesta perkawinan, itu disesuaikan dengan keadaan misalnya, bagi yang
mampu dapat melaksanakan upacara perkawinan dengan besar-besaran atau tingkat utama.

Anda mungkin juga menyukai