METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
C. Prosedur Pengembangan
Design (Lee & Owens). Alur pengembangan ini merupakan sebuah siklus, maka
penelitian ini peneliti menggunakan satu siklus. Peneliti memilih model ini
dikarenakan model ADDIE bergantung pada setiap tahap yang dilakukan dalam
urutan yang diberikan dan model ini memberi peneliti pendekatan yang terfokus
38
39
gambar berikut.
Analysis
Analisis Kebutuhan (Observasi dan Wawancara)
1. Analisis
Design
Perancangan media pembelajaran (Storyboard)
Validasi Ahli
Tidak Revisi Tahap I
(Ahli Materi
& Media
Ya
Ujicoba Tidak
Kelompok Revisi Tahap II
Kecil
Ya
Ujicoba Kelompok Besar
Final Product
pada perangkat lunak. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan apa
peserta didik mudah memahami dan menerapkan praktik dengan benar. Dalam
penlitian ini dilakukan dengan studi literatur untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan dan pengumpulan hasil riset dan informasi lain yang bersangkutan
diketahui kompetensi apa yang ingin dicapai pasa mata pelajaran Bahasa
2. Perancangan
41
sehingga siswa dapat meningkatkan motivasi belajar. Di dalam media ini terdapat
soal kuis sehingga siswa dapat belajar mandiri. Objek animasi mempermudah
desain.
a. Diagram Activity
kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan
adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas system bukan apa yang
dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem (Umialfah, 2014),
b. Storyboard
1) Tampilan Awal
Tampilan awal pada saat media pembelajaran dibuka yaitu halaman loading
menuju menu utama, pada halaman ini terdapat logo dan loading bar. Bentuk
Tampilan menu utama adalah tampilan yang akan tampil pada saat halaman
adalah kompetensi, belajar, latihan, dan tentang. Selain itu juga terdapat
tombol keluar. Bentuk rancangan tampilan menu utama dapat dilihat pada
gambar 3.4.
44
Tampilan desain menu kompentesi adalah tampilan yang akan tampil pada
saat user memilih menu kompetensi. Maka akan tampil KI, KD, Indikator,
Tampilan menu belajar adalah tampilan yang akan tampil ketika user
memilih menu belajar. Pada menu belajar terdapat animasi orang Jepang,
Tampilan materi belajar adalah tampilan isi materi yang akan tampil jika
user memilih tiap materi. Bentuk rancangan menu materi dapat dilihat
Tampilan video belajar adalah tampilan isi video yang akan tampil jika
user memilih tombol video. Bentuk rancangan menu materi dapat dilihat
Tampilan menu awal latihan adalah tampilan menu yang akan muncul
ketika user memilih menu latihan, pada menu ini terdapat tombol mulai
Tampilan soal latihan adalah tampilan soal latihan yang akan tampil jika
user memulai latihan. Bentuk rancangan soal latihan dapat dilihat pada
gambar 3.10.
Tampilan hasil skor adalah tampilan skor perolehan yang akan tampil jika
user selesai mengerjakan soal dan terdapat tombol mulai lagi jika user ingin
Tampilan menu tentang adalah tampilan yang akan tampil pada saat user
memilih menu tentang. Maka akan tampil profil peneliti, berupa identitas dan
foto, serta informasi aplikasi yang akan digunakan untuk media pembelajaran.
Bentuk rancangan tampilan menu tentang dapat dilihat pada gambar 3.12.
3. Pengembangan
validasi ahli .
awal sebelum diujikan kepada siswa. Validasi terdiri dari validasi ahli media
4. Implementasi
animasi yang telah dibuat diimplementasikan menjadi sebuah objek. Hal ini
D. Ujicoba Produk
1. Desain Ujicoba
agar mengetahui kelayakan produk. Pada desain ujicoba ini dibagi dua tahap,
a. Uji Kelayakan
Uji kelayakan adalah hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi untuk
pembelajaran. Responden yang akan digunakan adalah siswa kelas XII IPA untuk
Uji coba dilakukan pada sampel yang terdiri dari 32 siswa kelas XII IPA SMA
32 siswa terlebih dahulu diuji cobakan dengan skala yang lebih kecil yaitu dengan
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas yang dipilih secara acak oleh
peneliti mengingat populasi atau sumber data yang cukup luas yang terdiri dari
2. Subjek Ujicoba
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah 2 orang ahli materi, 2 orang
ahli media, dan 32 siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Makassar. Sampel dipilih
dari jumlah populasi siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Makassar yang terdiri
dari 234 siswa yang terbagi dalam delapan kelas. Peniliti memilih kelas XII IPA 1
kempampuan yang berbeda. Pembagian jumlah siswa tiap kelas dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Jumlah siswa kelas XII.IPA SMAN 1 Makassar
No. Kelas Jumlah Total
51
L/P
L P
1 XII. MIPA.1 10 22 32
2 XII. MIPA.2 10 24 34
3 XII. MIPA.3 9 25 34
4 XII. MIPA.4 10 23 33
5 XII. MIPA.5 9 24 33
6 XII. MIPA.6 9 24 33
7 XII. MIPA.7 11 24 35
8 XII. MIPA 8 14 21 35
berikut:
a. Wawancara
awal guru dan peserta didik. Tahap awal wawancara didapati indikasi adanya
pokok materi pembahasan sistem gerak pada manusia. Hasil tersebut diperoleh
dari kisi-kisi yang telah disusun sebelum wawancara dilakukan, kisi-kisi dapat
Tabel 3.2
Kisi-kisi Wawancara Guru dan Siswa
52
b. Observasi
pokok materi sistem gerak pada manusia, dan kebutuhan akan media
1) Tujuan Observasi
mengenai materi sistem gerak pada manusia dan juga menganalisis kebutuhan
media pembelajaran.
b) Karakteristik siswa
c. Angket
53
angket validasi media pembelajaran untuk validator. Angket ini diisi oleh ahli
media dan ahli materi dengan tujuan mengetahui kalayakan media pembelajaran
sebelum diujicobakan di lapangan. Serta angket tanggapan siswa yang diisi oleh
pembelajaran.
d. Dokumentasi
diperoleh yaitu berupa dokumentasi foto implementasi, data angket validasi ahli,
dan data angket tanggapan siswa setelah menggunakan media. Data yang
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
4. Jenis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua data, yaitu
pembelajaran berupa kritik dan saran dari ahli materi dan ahli media.
animasi dari ahli media, ahli materi, dan siswa kelas XII MIPA SMA Negeri
1 Makassar.
5. Instrumen Penelitian
54
Angket pada penelitian ini diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan siswa
yang menjadi responden untuk memberikan tanggapan terhadap media yang telah
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penilaian Media untuk Ahli Media
Aspek Indikator
Tampilan 1) Karakteristik huruf
2) Penggunaan jarak (baris, alenia,
karakter)
3) Gambar animasi dan musik
4) Layout
5) Warna dan latar belakang teks
6) Tombol navigasi
7) Tata letak menu
8) Kemudahan penggunaan
9) Kesesuaian umpak balik
10) Susunan interface
Interaktifitas 1) Ketersediaan tugas dan materi
2) Kemudahan penggunaan
Kemanfaata 1) Membantu siswa dan guru
2) Meningkatkan motivasi dan
n kualitas belajar
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Penilaian untuk Ahli Materi
Aspek Indikator
Isi1) Kesesuaian materi
dengan KI dan KD
2) Keakuratan materi
3) Kemuktahiran materi
4) Mendorong
keingintahuan
Kelayakan 1) Teknik penyajian
penyajian 2) Penyajian
pembelajaran
3) Koherensi dan
keruntutan alur pikir
4) Hakikat kontekstual
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Angket untuk Siswa
Aspek Indikator
Tampilan 1) Pilihan warna
2) Objek dan gambar
3) Penggunaan huruf
4) Animasi
Kemudahan 1) Kemudahan memulai media
pembelajaran
2) Kemudahan penggunaan
Keefektifan 1) Variasi dalam media
pembelajaran
2) Penyajian materi
Kemanfaata 1) Membantu siswa dalam
belajar
n 2) Meningkatkan motivasi
3) Eksistensi media
pembelajaran
d. Validitas Instrumen
56
adalah terdapat data hasil penelitian valid, reliabel, dan obyektif. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
menyatakan bahwa validitas adalah derajat yang menunjukkan dimana suatu tes
mengukur apa yang hendak diukur. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu tes dalam
valid dan reliabel yang diuji validitas dan realiabilitasnya adalah instrumen
dikaji validitas isi (content validity) secara teoritik mengenai kesesuaian setiap
teori yang relevan dengan cara meminta pendapat ahli (judgement expert). Maka
dalam penelitian ini sebelum instrumen penilaian ahli materi, instrumen penilaian
dilakukan validasi instrumen oleh 2 orang ahli untuk memberikan pendapat layak
Teknik analisis data pada pengembangan ini dalam penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif. Data hasil dari penelitian ini berupa penilaian dari ahli
media, ahli materi, serta tanggapan siswa terhadap kualitas produk yang sudah
57
persentase kelayakan oleh ahli media dengan ahli materi dan hasil perhitungan
skor persentase untuk masing-masing penilaian. Pada lembar validasi ahli media
dan ahli materi jawaban setiap item pertanyaan menggunakan skala likert. Pada
skala likert. Tabel 3.6 merupakan konversi skor dari skala likert pada kuesioner
atau angket.
Tabel 3.6
Kategori Penilaian Skala Likert
Jawaban Skor
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Tidak Baik 2
berikut:
skor dan persentase terhadap kategori penilaian yang telah ditentukan. Tabel 3.7
Tabel 3.7
Tabel Persentase penilaian kelayakan
Persentase Penilaian Interpretasi
81-100% Sangat Baik
61-80% Baik
41-60% Cukup
Tabel 3.8
Kriteria Penilaian Skala Likert
No
Skor Keterangan
.
Sangat setuju/selalu/sangat positif/sangat layak/sangat
1. 5
baik/sangat bermanfaat/sangat memotivasi
Setuju/baik/sering/positif/sesuai/mudah/layak/
2. 4
bermanfaat/memotivasi
Ragu-ragu/kadang-kadang/netral/cukup setuju/cukup baik/cukup
3. 3 sesuai/cukup mudah/cukup menarik/cukup layak/cukup
bermanfaat/cukup memotivasi
Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif/kurang setuju/kurang
4. 2 baik/kurang sesuai/kurang menarik/kurang paham/kurang
layak/kurang bermanfaat/kurang memotivasi
Sangat tidak setuju/sangat kurang baik/sangat kurang
sesuai/sangat kurang menarik/sangat kurang paham/sangat
5. 1
kurang layak/sangat kurang bermanfaat/sangat kurang
memotivasi
Sumber: (Sugiyono, 2013)
minimum)
sebagai berikut:
60
Tabel 3.9
Kategori respon siswa terhadap media pembelajaran
No
Kategori Interval Skor
.
1. Sangat Baik 84-100
2. Baik 68-83
3. Cukup Baik 52-67
4. Tidak Baik 36-51
5. Sangat Tidak Baik 20-35