Anda di halaman 1dari 49

35

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Model Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

biasa disebut sebagai penelitian R dan D ( Research and Development). Research

and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifan metode tersebut. Menurut Sujadi,

Research And Development adalah suatu proses atau langkah –langkah untuk

mengembangkan suatu produk yang telah ada dan dapat dipertanggungjawabkan

Model desain penelitian pengembangan yang digunakan yaitu menggunakan

model ADDIE ( Analysis, Design, Development, Implementation, dan

evaluation.

Ibrahim mengatakan bahwa Model ADDIE adalah model desain

pembelajaran yang berlandaskan pada pendekatan sistem yang efektif dan efisien

serta prosesnya yang bersifat interaktif yakni hasil evaluasi dari setiap tahapan

pembelajaran dapat membawa pengembangan pembelajaran ke tahapan

selanjutnya. Model ADDIE baik dikembangkan sebagai model pembelajaran yang

inovatif karena memberikan proses belajar yang sistematis, efektif yang dikemas

dalam proses pembelajaran.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Kejuruan Muda . Sekolah

ini terpilih sebagai tempat penelitian karna penyusun sudah pernah melakukan

sebuah observasi sebelumnya dan ditemukan masalah yang berkaitan dengan

judul skrisi penyusun.


36

C. Prosedur Pengembangan

Model ADDIE terdiri atas 5 tahapan yaitu analyze ( Analisis), design

( desain ), Development ( pengembangan ), implementation ( implementasi ), dan

Evaluation ( Evaluasi). Gambar dibawah ini menunjukkan 5 tahapan dalam

model ADDIE yaitu :

Analyze

Implementation Evaluation Design

Development

Desain langkah- langkah penelitian model ADDIE

Penjelasan 5 tahapan model ADDIE yaitu :

1. Analyze ( Analisis)

Tahap analisis ini , kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis perlunya

pengembangan media ajar didalam tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Analisis yang dilakukan adalah analisis kebutuhan, analisis karakteristik siswa,

analisis perangkat pembelajaran yaitu easy sketch pro 3 dan analisis materi.

a. Analisis kebutuhan ( Need Asessment)

Analisis kebutuhan yang dilakukan adalah untuk menganalisis

kelengkapan media video pembelajaran easy sketch pro 3 untuk


37

menyempurnakan media video pembelajaran easy sketch pro 3 yang

sudah ada.

b. Analisis kurikulum SMA/ MA Kelas X

Analisis ini dilakukan dengan maksud agar memperoleh informasi

mengenai tuntutan dan tujuan pembelajaran matematika kurikulum

SMA/ MA Kelas X. Analisis ini akan dijadikan sebagai dasar atau

pedoman dalam mengembangkan perangkat pembelajaran.

c. Analisis karakteristik Siswa

Analisis karakteristik siswa dilakukan untuk mengetahui permasalahan

yang dihadapi siswa dalam pembelajaran memerlukan suatu solusi

berupa pembuatan video pembelajaran berbasis easy sketch pro 3

2. Design (desain).

Tahapan desain dilakukan dengan merancang sebuah video pembelajaran

berbasis aplikasi easy sketch pro 3. Tahapan pelaksanaan pada tahap ini yaitu :

1. Penentuan tujuan pembelajaran.

2. Menyajikan materi.

3. Story board sebagai gambaran tampilan /layout berupa desain

template yang akan dilihat oleh pengguna.

4. Penulisan naskah video, dalam penulisan naskah video diawali dengan

pembuatan pembukaan video, selanjutnya materi, contoh soal dan

latihan soal.

5. Perumusan alat-alat evaluasi untuk menentukan layaknya video

tersebut dalam pembelajaran.


38

3. Development (pengembangan dan pembuatan produk )

Tahapan Development (pengembangan) ini berisi kegiatan merancang

media pembelajaran video pembelajaran berbasis easy sketch pro 3 yang

didalamnya memuat pembukaan, isi materi, animasi –animasi menarik dan contoh

latihan dan soal latihan. Video yang sudah di buat akan divalidasi oleh ahli baik

ahli materi maupun ahli media dan revisi produk /media pertama.

a. Validasi ahli

Pelaksanaan dilakukan dengan menguji validitas desain produk ahli dari

dosen matematika atau guru mapel untuk mendapat saran dan kritik dari

validator terhadap produk yang akan dikembangkan.

b. Revisi produk pertama

Merevisi produk pertama dilakukan setelah data validasi yang diperoleh

kemudian dianalisis oleh dosen matematika atau guru mapel dan dilakukan

revisi. Revisi produk pertama berdasarkan dari validasi ahli.

4. Implementasion (implementasi)

Tahapan implementasi dilakukan dengan menyiapkan sebuah video yang

telah dibuat dan diuji coba di depan siswa. Peneliti memberikan kuesioner atau

angket kepada siswa untuk memberikan penilaian dan masukan yang positif

terhadap media pembelajaran yang akan dikembangkan. Uji coba dilakukan yaitu

uji coba lapangan untuk menguji kualitas produk atau media. Implementasi

dilakukan untuk mendapat data kepraktisan dan keefektifan video pembelajaran

berbasis easy sketch pro 3 yang telah dikembangkan.


39

5. Evaluation (evaluasi)

Tahapan evaluasi dilakukan dengan menganalisis kepraktisan dan

keefektifan video pembelajaran easy sketch pro 3 yang dikembangkan dan

evaluasi diperoleh dari hasil angket validasi ahli, peserta didik juga dilakukan

revisi produk kedua berdasarkan evaluasi pada saat melakukan uji coba. Data

tersebut yang diperoleh kemudian direvisi sesuai dengan masukan dan saran

positif dari validator dan untuk mengetahui kualitas produk atau media yaitu

kepraktisan dan keefektifan media.

D. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian

1) Teknik Pengumpulan Data

Tujuan dari pengumpulan data ini adalah digunakan untuk mendapatkan

data yang lebih akurat, relevan dan digunakan menyesuaikan dengan model

pengembangan ADDIE yaitu sebagai berikut :

1. Analyze ( analisis )

Proses pengumpulan data pada tahapan fase ini diperoleh hasil wawancara dan

dokumentasi. Pada tahap analisis media yang dikembangkan, data diperoleh

dengan instrumen yang digunakan adalah lembar analisis media. Data dari

analisis media digunakan untuk mengetahui kondisi awal terhadap media yang

akan dikembangkan.

2. Design (desain)

Proses pengumpulan data pada fase ini diperoleh dari hasil pada tahap analisis

baik darihasil hasil validasi media dan materi ,test pretest dan post test ataupun

lembar analisis media yang di cheklis (angket)


40

3. Development (pengembangan)

Proses pengumpulan data pada tahapan ini , diperoleh hasil validasi dengan

menggunakan lembar validasi yang terdiri dari penilaian berdasarkan aspek

kesesuian materi dan kelayakan sebagai media.

4. Implementation (implementasi)

Proses pengumpulan data pada fase ini diperoleh dari hasil angket, observasi

dan tes.

a. Angket (kuesioner)

Angket adalah alat pengukur data dengan cara menyampaikan

sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab oleh responden.

Angket ini bertujuan untuk mengetahui tingkat layaknya pengembangan

video berbasis easy sketch pro 3 sebagai media pembelajaran yang

digunakan. Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan oleh dosen, guru dan

siswa sebagai pengguna media video tersebut. Isi dari angket tersebut

berupa penilaian berdasarkan kesesuaian materi dan kelayakan media.

Aspek penilaian berupa scale ranting 1,2,3,dan 4. Score hasil dari

angket pada pernyataan positif dan negatif ditentukan dengan tabel berikut

ini
41

Tabel 3.1 Penilaian Angket Dari Pernyataan Positif Dan Negatif

Pernyataan positif (+) Pernyataan Negatif (-)

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor

Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Setuju 4

Tidak Setuju 2 Setuju 3

Setuju 3 Tidak Setuju 2

Sangat Setuju 4 Sangat Tidak Setuju 1

b. Observasi

Pengumpulan data awal dilakukan dengan menggunakan observasi

langsung pada saat melakukan kegiatan pembuatan video berbasis easy sketch

pro 3. Data dari observasi digunakan untuk mengetahui kondisi awal terhadap

video berbasis easy sketch pro 3 yang akan dikembangkan, apakah perlu atau

tidak untuk melakukan pengembangan.

c. Tes

Tes adalah pertanyaan yang terdapat pada setiap akhir pembahasan suatu

pokok bahasan dan dimasukkan untuk mengetahui sejauh manakah siswa telah

terbentuk sesuai dengan tujuan yang sudah direncanakan.

Penilaian dari data tes disesuaikan dengan penilaian yang digunakan pada

tempat penelitian yaitu sekolah SMA Negeri 4 Kejuruan Muda yang ada pada

tabel berikut :
42

Tabel 3.2. Ketentuan Nilai Siswa SMA Negeri 4 Kejuruan Muda

Nilai Indeks

96 - 100 A

91 - 95 A-

85 - 90 B+

80 - 84 B

75 - 79 B-

70 - 74 C+

65 - 69 C

50 - 54 D

45 - 49 D-

0- 44 E

5. Evaluation ( evaluasi )

Proses pengumpulan data pada fase ini diperoleh dari hasil angket

penilaian kepraktisan dan keefektifan pada tahap implementasi. Data yang

diperoleh kemudian dianalisis , sehingga dapat mengetahui kualitas media yg

dikembangkan.

2) Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat–alat yang diperlukan untuk melakukan

kegiatan penelitian terutama sebagai mengumpul data berupa angket, dan

observasi. Instrumen yang digunakan pada teknik pengumpulan data ini adalah
43

angket kelayakan pengembangan yang dilakukan oleh guru atau dosen dan juga

siswa. Angket disusun sebanyak tiga jenis yang disesuaikan berdasarkan peran

responden dalam penelitian yaitu:

a. Angket validasi ahli materi

Instrumen angket ahli materi diberikan kepada 1 dosen matematika dan

guru bidang studi matematika disekolah untuk menilai kelayakan video

pembelajaran dan kesesuaian materinya. Hasil penilaian dosen tersebut

berfungsi untuk menguji tingkat kesesuaian materi dan layaknya media yang

akan dikembangkan berdasarkan aspek isi, aspek penyajian dan aspek bahasa.

b. Angket validasi ahli media

Instrumen angket ahli media diberikan kepada 1 dosen matematika

untuk menilai kelayakan media video pembelajaran. Angket ahli media

digunakan untuk menguji tingkat kelayakan media.

c. Angket validasi pengguna /siswa dan guru matematika di sekolah

Instrumen angket respon siswa diberikan kepada siswa- siswi SMA

Negeri 4 Kejuruan Muda kelas X dan guru matematika di sekolah yang

mana angket tersebut digunakan untuk memberikan penilaian penggunaan

media tersebut.

E. Teknik Analisis Data

Data yang telah didapat melalui instrument –instrumen diatas

selanjutnya dianalisis secara kuantitatif , kemudian dilanjutkan mengetahui

kevalidan , kepraktisan dan keefektifan media video pembelajaran berbantuan

aplikasi easy sketch pro 3 yang dikembangkan.


44

a. Analisis data kevalidan

1. Melakukan rekapitulasi data penilaian kevalidan model ke dalam tabel yang

meliputi aspek (Ai) dan indikator (Ki) dan validasi (Vji) dari setiap indikator.

2. Menentukan rata-rata rata-rata hasil penilaian dari semua validator untuk

setiap kriteria dengan rumus :

∑ =1
=

= rata –rata kriteria ke-i

Vij = skor hasil penilaian terhadap kriteria ke-i oleh penilai ke-j

n = jumlah penilai

3) Mencari rata-rata aspek dengan rumus :

∑ =1
=

= rata –rata aspek ke-i

= rata-rata aspek ke-i oleh kriteria ke-j

n = banyaknya kriteria dalam aspek ke –i

4) Mencari rata-rata total dengan rumus

∑ =1
=

= rata-rata total

= rata-rata untuk aspek ke-i

n = banyaknya aspek
45

Tabel 3.3 Kriteria Nilai Konversi Lembar Penilaian Ahli Materi, Ahli Media

Persentase ( % ) Kriteria Kuantitatif

0% ≤ x ≤ 20 % Tidak valid

21% ≤ x ≤ 40 % Kurang valid

41% ≤ x ≤ 60 % Cukup valid

61% ≤ x ≤ 80% Valid

81% ≤ x ≤ 100 % Sangat valid

b. Analisis data Kepraktisan media

Analisis terhadap kepraktisan media media video pembelajaran berbantuan

aplikasi easy sketch pro 3 diproleh dari hasil analisis dari dua komponen

kepraktisan yaitu praktikalitas media dari respon guru dan respon siswa.untuk

mengukur tingkat kepraktisan produk pengembangan , digunakan teknik

analisis sebagai berikut :

∑4=1
P= x 100%
∑4=1

Keterangan :

P = Persentase

∑ = Jumlah skor jawaban penilai

∑ = Jumlah skor jawaban tertinggi

ℎ ℎ
Rata –rata penilaian =

46

Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Kepraktisan Produk Pengembangan

Persentase ( % ) Kriteria kepraktisan Keterangan


80 - 100 Sangat praktis Tidak revisi
66 - 79 praktis Tidak revisi
56 - 65 Cukup praktis Tidak revisi
40 - 55 Kurang praktis Revisi
30 - 39 Tidak praktis Revisi
c. Analisis Data Keefektifan

Keefektifan media diperoleh dari hasil penilaian angket keefektifan oleh guru

dan siswa.

Tabel 3.5 Kriteria Keefektifan Media Video Pembelajaran

Persentase ( % ) Kriteria Kuantitatif

0% ≤ E ≤ 20 % Sangat tidak efektif

21% ≤ E ≤ 40 % Tidak efektif

41% ≤ E≤ 60 % Kurang efektif

61% ≤ E≤ 80% Cukup efektif

81% ≤ E≤ 100 % Sangat efektif


47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMA Negeri 4 Kejuruan Muda merupakan salah satu dari 19 sekolah

negeri di kabupaten Aceh Tamiang. Terletak di JL. Alur Meranti , Sungai Liput,

Kec. Kejuruan Muda, Kab. Aceh Tamiang Prov. Aceh. SMA Negeri 4

Kejuruan Muda termasuk sekolah favorit dan menjadi icon pendidikan di

Kabupaten Aceh Tamiang. Ini terlihat terutama pada saat penerimaan siswa

baru. Siswa siswi lulusan SMP dengan nilai tertinggi selalu membanjiri ruang

pendaftaran, melebihi daya tampung yang ada.

Pada awal berdirinya, SMA Negeri 4 Kejuruan berdiri sejak tanggal 21

juli 2006 , dan mulai operasional pada tanggal 21 juli 2006, SMA Negeri 4

Kejuruan Muda mulai menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas X, Kelas

XIdan kelas XII

Dalam upaya mewujudkan sekolah yang mempromosikan penghijauan

sekolah (green promotion School), SMA Negeri 4 Kejuruan Muda bekerja

sama dengan berbagai lembaga terkait. Penyediaan sarana kesehatan dan

budaya hidup bersih terus dilakukan. UKS yang representatif, kantin sehat

dengan jajanan aman, serta pengelolaan sampah dan air menjadi fokus

pengembangan.. Pada saat ini, kepala sekolah SMA Negeri 2 Kejuruan Muda

dijabat oleh pak syaiful .


48

Subjek yang diamati dalam penelitian ini adalah siswa – siswi kelas X

(1) pada semester ganjil di SMA Negeri 4 Kejuruan Muda dengan jumlah

peserta didik sebanyak 30 orang.

B. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 25-27 September 2023

Pelaksanaan diadakan di kelas X ( 1 ) SMA Negeri 4 Kejuruan Muda untuk

implementasi media yang dikembangkan dan beserta tes.

Tabel 4.1 Nama – Nama Siswa Kelas X 1

No Nama No Nama No Nama

1 Abdullah Walad 11 Ficki Ardian Purba 21 Rahmad Setiawan

Restu Adwa
2 Adeliana Putri 12 Joan Teza Atmaja 22
Fahrezi

Rifa Nitasya
3 Aldi Ramadan 13 M. Niky Febrian 23
Aulia

4 Afrijal 14 M . Reyvan Aldavy 24 Rifky Andrean

5 Azwi Ariza Putri 15 Muhammad Arfan 25 Rizkia Aini Zahra

Muhammad Dandi
6 Dina Sandri 16 26 Rokan Khalil
Avvis

7 Dista Manhusi 17 Mulia Ningsih 27 Sabrina Yashiva

8 Dwi Amanda 18 Naila Fudhla 28 Sri Rahayu

T. Fandi
9 Dwi Nazua Syra 19 Nelly Fitri Yanti 29
Ramallah

Nurmalika
10 Fitriani 20 30 Zahara Maghfira
Umairah
49

C. Hasil Penelitian

Penelitian ini menghasilkan sebuah produk berupa media video

pembelajaran berbasis easy sketch pro 3 pada materi trigonometri untuk tingkat

SMA kelas X. Konsep yang dibangun dalam media ini adalah berupa penerapan

pembelajaran matematika khususnya pada materi Trigonometri yang dibuat

menjadi sebuah video pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan video ini

menekankan dalam bentuk video, sehingga siswa menjadi lebih tertarik dan tidak

bosan dalam memperhatikan pembelajaran yang disampaikan.

Media pembelajaran matematika berbasis video ini dikembangkan dengan

model pengembangan sistem ADDIE (Analysis, Design, Development,

Implementation, dan Evaluation). Sedangkan media pembelajaran berbasis video

dikembangkan dengan software yang digunakan adalah easy sketch pro 3.

Berikut uraian tahap pengembangan media pembelajaran berbasis video yang

dilakukan :

1. Tahap Analisis (Analysis)

Tahap analisis ini merupakan tahap awal pengembangan media. Hasil

analisis digunakan sebagai pedoman dan pertimbangan dalam penyusunan

media pembelajaran. Tahap ini dilakukan analisis kebutuhan untuk

memperoleh informasi yang berkaitan dengan media pembelajaran yang

sesuai dengan apa yang diperlukan oleh siswa. Sehingga siswa lebih mudah

dalam memahami pembelajaran. Dalam tahap analisis ini, ada beberapa tahap

dalam memperoleh perlunya pengembangan media pembelajaran. Analisis


50

yang dilakukan antara lain : Analisi Kebutuhan, Analisis Karakteristik Siswa

Dan Analisis Kurikulum.

a) Analisis Kebutuhan

Analisis Kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan peserta

didik akan media pembelajaran dalam proses belajar matematika. Media

pembelajaran merupakan sesuatu yang dibutuhkan guna mempermudah

proses pembelajaran terutama pada pembelajaran yang sulit seperti pelajaran

matematika. Media pembelajaran yang dapat digunakan peserta didik secara

mandiri akan diperlukan terutama pada peserta didik SMA. Dengan adanya

kebutuhan tersebut peneliti merasa media pembelajaran yang berbentuk

video akan menjadi penunjang pada saat proses pembelajaran yang mandiri.

b) Analisis karakteristik siswa

Analisis karakteristik siswa Diperlukan untuk mengetahui

permasalahan kesulitan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.

Analisis ini diperoleh dari hasil observasi di kelas. Berdasarkan hasil

observasi dikelas mengenai kondisi siswa –siswi sebagai berikut:

1. Kemauan belajar siswa –siswi masih kurang, dilihat dari keaktifan

dan antusias siswa-siswi dalam mengikuti pembelajaran.

2. Sebagian besar siswa-siswi masih kesulitan dalam memahami

materi pembelajaran.

3. Peserta didik yang kurang merasa antusias ketika proses

pembelajaran matematika yang berpacu pada buku paket.


51

4. Pada saat proses pembelajaran pendidik menjelaskan materi hanya

sebatas menjelaskan sehingga membuat peserta didik tidak punya

rasa ingin tahu yang lebih pada saat proses pembelajaran

5. Pembaharuan dari media pembelajaran sangat dibutuhkan peserta

didik.

Dari tahap analisis yaitu analisis kebutuhan dan analisis karakteristik

peserta didik, sehinnga penulis ingin mengembangkan media pembelajaran

yang berbatuan easy sketch pro 3 pada materi Trigonometri. Media

pembelajaran itu dikembangkan agar dapat menjadi solusi dari masalah

yang terdapat disekolah tersebut dan dengan adanya media yang berbentuk

video tersebut untuk peserta didik agar bisa belajar dengan mandiri serta

lebih menyenangkan ketika digunakan peserta didik.

c ) Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum diperlukan sebagai acuan dalam pembuatan media

video pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang digunakan.

kurikulum yang digunakan adalah kurikulum Merdeka. Analisis kurikulum

dilakukan untuk menganalisis capaian pembelajaran dan alur tujuan

pembelajaran pada materi pembelajaran matematika tersebut. Analisis ini

bertujuan agar perencanaan dalam proses pengembangan media pebelajaran

tersebut dapat terlaksana dengan baik.


52

2. Tahap perancangan (Design)

Tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan media. Pada tahap design

(perancangan), peneliti merancang media pembelajaran dengan menggunakan

software easy sketch pro 3. Pada tahap perancangan media ini ada beberapa

yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut:

a. Penyusunan media

Langkah – langkah penyusunan media dilakukan sebagai berikut :

1. Mengumpulkan beberapa referensi yang berisikan tentang pembuatan

media video pembelajaran easy sketch pro 3

2. Pemilihan beberapa desain pada pembuatan media video berbantuan easy

sketch pro 3. Desain yang dipilih merupakan desain berkaitan dengan

materi trigonometri.

3. Mengumpulkan dan menyusun materi yang akan dipaparkan pada media

video pembelajaran easy sketch pro 3, menemukan isi media dan membuat

isi media. Sub materi yang disajikan mencakup capaian pembelajaran dan

alur tujuan pembelajaran trigonometri , pengertian trigonometri, dan rumus

perbandingan trigonometri, contoh soal serta penyelesaian soal secara

detail.

4. Memilih dan membuat soal tes yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

media.

b. Desain awal Video

Desain awal video disusun berdasarkan analisis kebutuhan ,

karakteristik siswa dan kurikulum yang sudah ada yaitu ; Video


53

Pembelajaran easy sketch pro 3. Berdasarkan tahapan analisis, tahapan

desain awal video pembelajaran easy sketch pro 3 yaitu :

1) Media video berbantuan easy sketch pro 3

2) Lembar validasi media

3) Lembar keterlaksanaan pembelajaran seperti modul

4) Angket penilaian guru dan siswa

5) Soal pretest dan post test

3. Development ( pengembangan )

Pada tahap ini media sudah didesain dan akan dikembangkan melalui

validasi ahli dan revisi produk. Validasi ahli terdiri dari validasi ahli media dan

ahli materi. Data yang diperoleh dari para validasi ahli media dan ahli materi

digunakan sebagai acuan dalam merevisi produk sebelum diimplementasikan.

Deskripsi penelitian diperoleh hasil validasi sebagai berikut :

a. Deskripsi data validasi ahli media

Validasi data yang dilakukan oleh ahli media bertujuan untuk

mendapatkan data yang akan digunakan dalam merevisi media yng dikembangkan

sebelum melakukan implementasi. Aspek yang dinilai pada media yang

dikembangkan adalah aspek tampilan umum, tampilan khusus dan penyajian

media. Validator ahli media dilakukan oleh Ibu Nazliati. M.Ed validator tersebut

merupakan dosen dari jurusan Pendidikan Agama Islam.

Prosedur penilaian validasi oleh ahli media yaitu dengan menggunakan

lembar validasi yang telah disiapkan oleh peneliti.


54

1. Validasi media tahap 1

Tabel 4.2 Skor Lembar Validasi Ahli Media Tahap 1

Nilai Nilai Persentase


∑Per
No Aspek Kriteria Tiap Ideal Semua
Aspek
Aspek Aspek Aspek
1 2 4
2 2 4
1 Tampilan umum 9 56,25 %
3 2 4
4 3 4
5 3 4
Tampilam
2 6 2 4 7 58,33%
khusus
7 2 4
8 2 4
3 Penyajian data 9 2 4 6 50 %
10 2 4
Total
keseluruhan 22 40 22 55%
aspek

Rata-rata 54,86%

Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa media video berbantuan easy sketch

pro 3 kurang valid digunakan untuk menjadi media pembelajaran,karena rata –rata

rata –rata dari ketiga aspek tersebut sebesar 54,86% berada pada rentang 41% ≤ x

≤ 60 % . Selain itu validator media menjelaskan harus melakukan cukup banyak

revisi.
55

2. Revisi Hasil Validasi

Media Validasi tahap pertama dapat menunjukan validitas media

video pembelajaran berbantuan easy sketch pro 3 jika digunakan sebagai

media pembelajaran. Validator ahli media memberikan saran untuk

memperbaiki media video pembelajaran berbantuan easy sketch pro 3. Data

saran dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 4.3 Saran Dan Perbaikan Validator Ahli Media

No Desain awal Hasil revisi

1 Desain awal pada video tersebut Sebaiknya pada desain video


berisikan kompetensi dasar dan tersebut Memilih kata capaian
indicator materi. Yang mana , pembelajaran dan alur tujuan
pemilihan kata kompetensi dasar dan pembelajaran karna pada
indikator kurang tepat dikarenakan kurikulum merdeka, berisi capaian
sekarang ini pembelajaran pembelajaran dan alur tujuan
menggunakan kurikulum merdeka. pembelajaran bukan kompetensi
dasar dan indikator.
56

2 Pada Penulisan contoh soal ini, slide Dalam perbaikan slide video
video ini berisikan dua buah soal contoh soal beserta jawaban ini
beserta jawaban dalam satu slide sudah tepat terdapat 1 soal dan 1
membuat slide tersebut kurang jawaban dalam satu slide yanng
menarik mana membuat slide tersebut
terlihat
menarik.

3 Pada bagian menjelaskan pengertian Dalam perbaikan bagian slide ini


trigonometri terdapat gambar sudah tepat terdapat gambar guru
seorang anak kecil membuat pada mengajar sangat sesuai dengan
bagian slide ini kurang tepat tampilan materinya yang membuat
seharusnya seorang guru yang bagian slide ini menjadi lebih
menjelaskan baik itu guru laki menarik dan interaktif.
ataupun guru perempuan

Berdasarkan saran yang dipaparkan oleh validator pada Tabel 4.3 bahwa

setelah produk direvisi sesuai saran ahli media, maka dilakukan proses validasi
57

tahap kedua. Karena media video pembelajaran berbantuan easy sketch pro 3

sudah mengalami perbaikan. Setelah direvisi maka akan divalidasikan tahap

kedua, hasil yang diperoleh data validasi tahap 2 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Validasi Media Tahap 2

Nilai Nilai Persentase


∑Per
No Aspek Kriteria Tiap Ideal Semua
Aspek
Aspek Aspek Aspek

1 3 4

2 3 4
1 Tampilan umum 12 75 %
3 3 4

4 3 4

5 3 4

2 Tampilan khusus 6 3 4 10 83,3%

7 4 4

8 4 4

3 Penyajian data 9 4 4 11 91,6%

10 3 4
Total
keseluruhan 33 40 33 82,5%
aspek

Rata-rata 83,3%
58

Tabel 4.4 hasil validasi media tahap 2 diatas menunjukkan bahwa media

video berbantuan easy sketch pro 3 sangat valid digunakan untuk menjadi media

pembelajaran,karena rata –rata dari ketiga aspek tersebut sebesar 83,3% berada

pada rentang 81% ≤ x ≤ 100 %.

b. Deskripsi data validasi ahli materi

Validasi data yang dilakukan oleh ahli materi bertujuan untuk

mendapatkan masukan kekurangan terhadap aspek materi yang dinilai yaitu

aspek isi, penyajian dan bahasa. Validator ahli materi dilakukan oleh bapak

Faisal,M.Pd. Validator merupakan dosen pada jurusan pendidikan

matematika.Prosedur penilaian validasi oleh ahli materi yaitu menggunakan

lembar validasi yang telah disiapkan oleh peneliti.

1. Hasil Validasi Ahli Materi Tahap 1

Validasi tahap pertama oleh satu orang ahli materi menilai ketiga aspek

yakni aspek isi materi, aspek penyajian materi dan aspek penggunaan bahasa.

Tabel 4.5 Hasil Validasi Materi Tahap 1

Nilai Nilai Persentase


∑Per
No Aspek Kriteria Tiap Ideal Semua
Aspek
Aspek Aspek Aspek
1 3 4
2 3 4
1 Isi materi 13 81,25%
3 4 4

4 3 4

2 5 4 4
Penyajian materi 11 91,6%
6 4 4
59

7 3 4

8 3 4
Penggunaan 9 3 4
3 bahasa yang tepat 10 83,3%
pada media video 10 4 4

Total
keseluruhan 34 40 34 85%
aspek

Rata-rata 85, 3%

Tabel 4.5 Hasil Validasi Materi Tahap 1 diatas menunjukkan bahwa media

video berbantuan easy sketch pro 3 sangat valid digunakan untuk menjadi media

pembelajaran,karena rata –rata rata –rata dari ketiga aspek tersebut sebesar

85,3% berada pada rentang 81% ≤ x ≤ 100 %. Validator mengatakan Walaupun

sangat valid tapi masih perlu ada sedikit revisi.

2. Revisi Validasi Materi

Validator ahli materi memberikan saran untuk memperbaiki materi .

trigonometri pada aplikasi easy sketch pro 3 dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 4.6 Saran Dan Perbaikan Validator Ahli Materi

No Saran

Sebaiknya sesuaikan isi media video berbantuan aplikasi easy sketch pro

1 3 tersebut dengan menggunakan kurikulum merdeka yang sekarang .

2 Sebenarnya sudah bagus , hanya saja ditambahkan lagi materinya dan

materi soalnya dipermudah agar dapat mendorong siswa untuk men

ingkatkan pemahaman matematikanya sesuai dengan kecapaian tujuan


60

pembelajaran

Berdasarkan saran yang dipaparkan oleh validator bahwa setelah materi

direvisi sesuai saran ahli materi, maka dilakukan proses validasi tahap kedua.

Karena materi sudah mengalami perbaikan, serta hasil validasi telah menunjukan

materi pada video aplikasi easy sketch pro 3 layak digunakan, validasi cukup

dilakukan dua tahap. Setelah direvisi maka materi pada video aplikasi easy sketch

pro 3 akan divalidasikan tahap kedua.

Tabel 4.7 Hasil Validasi Materi Tahap 2

Nilai Nilai Persentase


∑Per
No Aspek Kriteria Tiap Ideal Semua
Aspek
Aspek Aspek Aspek
1 4 4

2 4 4
1 Isi materi 15 93,75%
3 3 4

4 4 4

5 4 4

2 Penyajian materi 6 4 4 11 91,6%

7 3 4

Penggunaan 8 4 4

3 bahasa yang tepat 9 3 4 11 91,6%

pada media video 10 4 4

Total 37 40 37 92,5%
keseluruhan
61

aspek

Rata-rata 92,3%

Tabel 4.7 hasil validasi materi tahap 2 diatas menunjukkan bahwa media

video berbantuan easy sketch pro 3 sangat valid digunakan untuk menjadi media

pembelajaran,karena rata –rata dari ketiga aspek tersebut sebesar 92,3% berada

pada rentang 81% ≤ x ≤ 100 %. Selain itu validator materi menjelaskan tidak ada

revisi terhadap media video berbantuan easy sketch pro 3.

c. Analisis Data Kepraktisan

Data kepraktisan media video pembelajaran easy sketch pro 3 yang

dikembangangkan diperoleh dari hasil angket respon peserta didik dan guru

kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat kepraktisan media video

pembelajaran easy sketch pro 3 yang telah disusun.

1) Angket Respon Peserta Didik

Angket respon peserta didik diberikan kepada 30 peserta didik kelas X

(1) SMA Negeri 4 Kejuruan Muda setelah mengikuti serangkaian

pembelajaran materi trigonometri dengan menggunakan aplikasi easy sketch

pro 3. Hasil data respon peserta didik terhadap aplikasi easy sketch pro 3 dapat

dilihat pada tabel 4.8 berikut ini :


62

Tabel 4.8 Data Hasil Respon Siswa

Kriteria ∑seluruh ∑nilai


No Aspek PSA
penilaian kriteria ideal

2
Ketertarikan media
1 video easy sketch pro 3 517 600 86,1%
3
4

2 Materi 7 305 360 84,7%

9
3 Bahasa 197 240 82,0%
10

Rata-rata 84,2%

Kategori Sangat praktis

2) Angket Respon Guru

Hasil analisis data respon guru terhadap media video pembelajaran easy

sketch pro 3 dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9 Hasil Respon Guru

Nilai Nilai Persentase


∑Per
No Aspek Kriteria Tiap Ideal Semua
Aspek
Aspek Aspek Aspek
63

1 4 4
2 4 4
1 Tampilan umum 11 91,6 %
3 3 4

4 4 4
5 4 4
2 Tampilan khusus 15 93,7%
6 3 4
7 4 4
8 4 4

3 Penyajian data 9 3 4 11 91,6%


10 4 4
Total keseluruhan
aspek 37 40 37 92,5%

Rata-rata 92,3%
Sangat
Kategori
Praktis

d. Analisis Data Keefektifan

Keefektifan media video pembelajaran easy sketch pro 3 diperoleh

dengan menghitung ketuntasan hasil belajar peserta didik menggunakan tes.

Adapun hasil analisis data untuk melihat tingkat keefektifan media video

pembelajaran easy sketch pro 3 dapat dilihat pada hal 82

1) Hasil Pretest Belajar Siswa

Berdasarkan lampiran halaman 80 hasil pretest siswa terdapat 1 orang

dari 29 yang lulus dalam pretest sebelum masuk materi pembelajaran dengan

persentase ketuntasannya adalah 37,6% dalam kategori tidak efektif . Hal tersebut

dikarenakan Guru belum mengoptimalkan sarana dan prasarana sebagai


64

pendukung pembelajaran matematika, seperti penggunaan media video

pembelajaran . Menurut Cheppy Riyana, media video pembelajaran merupakan

media yang sangat penting dalam menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-

pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi

pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran.

Disamping itu juga banyak guru yang masih menggunakan buku ,modul atau lks

sebagai pembelajaaran dikelas. Banyak siswa yang tidak bersemangat dalam

belajar dan bosan.

Maka dari itu, peneliti mencoba menerapkan media yang telah

dikembangkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 4

kejuruan muda pada materi trigonometri agar siswa mendapatkan hasil belajar

yang memuaskan.

2) Hasil Posttest Belajar Siswa

Berdasarkan pada penilaian yang digunakan pada sistem penilaian di

SMA Negeri 4 Kejuruan Muda , pada lampiran posttest hal 82 menunjukkan

bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan media video pembelajaran

dikategorikan , sangat efektif dengan 100 % ,dimana 17 siswa lulus mendapat

nilai A, 6 siswa mendapat nilai A-. dan 7 siswa mendapat nilai B dengan

persentase ketuntasannya yaitu 96,33% sangat tinggi.. Hal tersebut dikarenakan

Penggunaan media video pembelajaran dalam proses pembelajaran yang diyakini

memicu suasana belajar siswa yang menyenangkan. Media tersebut berbentuk

video yang menampilkaan gambar kemudian diberi efek gerak sehingga terkesan

menarik dan memberikan pemahaman yang cepat kepada siswa dalam mengikuti
65

proses pembelajaran. Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan pendidik, tetapi

peserta didik melihat materi yang ditayangkan dalam bentuk video dengan

tampilan animasi yang dibuat menarik. Dapat dilihat pada halaman 62 respon

siswa terhadap media video pembelajaran tersebut , banyak siswa merasa tertarik

dengan adanya media video pembelajaran . Mereka menyukai media video

pembelajaran tersebut dikarrnakan media video tersebut dari segi ketertarikan

tampilan/ warna yang menarik persentase respon siswa sebesar 86,1% , dari segi

bahasa persentase respon siswa sebesar 82,0 dan dari segi materi nya mudah

dipahami sebesar 84,7% . Sehingga mendapatkan rata rata 84,2% .

4.Implementasion ( Tindakan )

Setelah dilakukan uji coba desain dengan tahapan validasi media sebanyak

dua kali dan validasi materi dua kali dengan masing – masing divalidasikan oleh

satu orang dosen untuk validasi media dan satu orang dosen untuk validasi materi.

Selanjutnya media diterapkan kepada siswa untuk melakukan analisis, dimana

data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data tanggapan (Respon) siswa

terhadap media pembelajaran. Sebelum dilakukannya pembagian angket, peneliti

melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

langsung ( Direct Learning ). Berikut penjelasannya:

1. Kegiatan awal

Sebelum memulai pembelajaran peneliti dan siswa berdoa bersama .

Setelah melakukan doa bersama sebelum memulai pembelajaran ,peneliti

menyampaikan fokus dan tujuan pembelajaran kepada siswa. Peneliti

menyampaikan materi apa saja yang harus dipelajari dan apa saja yang harus
66

siswa lakukan dan kuasai.Lalu, peneliti menanyakan kembali atau mengulas

kembali pemahaman siswa tentang materi yang telah dikuasai sebelumnya.

2. Kegiatan pembelajaran langsung ( Direct Learning )

Kegiatan pembelajaran langung merupakan kegiatan pendekatan

instruksional yang terstruktur, runtut dan dipimpin oleh guru dan penyajian

materi kepada siswa oleh guru dilakukan dengan cara demonstrasi atau

ceramah. Dengan kata lain guru melakukan pengarahan proses pembelajaran

atau melakukan instruksi kepada siswa. Sedangkan siswa diarahkan oleh guru.

3. Kegiatan Inti Stimulation (Pemberian Rangsangan)

Siswa mengamati salah satu masalah kontekstual yang disajikan oleh

peneliti untuk menumbuhkan rasa ingin tahu mereka yang berkaitan dengan

perbandingan trigonometri dan menampilkannya melalui media video

pembelajaran dan meminta siswa untuk mengamatinya.

4. Problem Statement ( Identifikasi Masalah )

Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan

pertanyaan – pertanyaan dan menanya seperti : Apa itu perbandingan

trigonometri dan Bagaimana nilai-nilai perbandingan trigonometrinya . Dan

selanjutnya peneliti memberikan kesempatan bertanya kepada siswa dan

peneliti memberikan kesempatan siswa untuk menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh temannya.

5. Data Collection (Pengumpulan Data)

Dengan bimbingan peneliti , siswa mengumpulkan informasi untuk


67

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul bisa melalui buku ,internet dan

sumber lainnya dengan bimbingan peneliti , siswa diarahkan agar menemukan

jawaban pertanyaan tersebut.

6. Kegiatan Data Processing (Pengolahan Data)

Selanjutnya peneliti menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-

konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupapenyajian materi

dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam

waktu relatif pendek, pemberian contoh-contoh konsep, pemodelan atau

peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-

langkah kerja terhadap tugas; dan menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.

7. Generalization ( Menarik Kesimpulan )

Melakukan penilaian secara objectif yaitu menilai kemampuan siswa

yang sebenarnya. Peneliti memberikan umpan balik proses dan hasil

pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran dengan

memberikan post test kepada siswa , soal posttest tersebut bersumber dari

media video pembelajaran yang sudah dijelaskan sebelumnya. Peneliti bersama

siswa membuat kesimpulan akan materi pembelajaran yang telah dibahas

tersebut

5.Evaluation (Evaluasi )

Pada tahapan evaluasi, dilakukan suatu analisis terhadap kepraktisan dan

keefektifan terhadap media yang dikembangkan. Pada tahapan sebelumnya yaitu

implementasi dilakukan revisi produk media video pembelajaran pada uji coba

lapangan. Dalam uji coba lapangan tersebut, revisi produk media video
68

pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan pembelajaran yang sedang

berlangsung dikelas. Saat pembelajaran , media yang dikembangkan dapat di

pahami dan digunakan oleh siswa dengan baik karna sudah di berikan penilaian

oleh ahli.

Setelah dilakukan revisi , diberi penilaian oleh ahli dan diuji cobakan

dikelas, maka diperoleh suatu produk akhir yaitu media pembelajaran video yang

valid, praktis dan efektif.

D. PEMBAHASAN

Penelitian dan pengembangan media video pembelajaran berbantuan easy

sketch pro3 dikatakan layak dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Pembuatan produk media video pembelajaran berbantuan aplikasi easy sketch pro

3 melalui beberapa tahapan pengembangan dan validasi dari beberapa validator

yang layak digunakan.

Proses tahapan pengembangan produk media video pembelajaran easy

berbantuan aplikasi easy sketch pro 3 melalui beberapa proses tahapan. Langkah

– langkah penyusunan dan Proses tahapan pengembangan dilakukan dengan

menggunakan model pengembangan yaitu pengembangan model ADDIE. Model

tahapan pengembangan ADDIE tersebut diuraikan sebagai berikut :

a. Melakukan analisis yaitu : 1. Analisis kebutuhan, Analisis Kebutuhan

dilakukan untuk mengetahui kebutuhan peserta didik akan media

pembelajaran dalam proses belajar matematika, 2. Analisis karakteristik siswa,

Analisis karakteristik siswa Diperlukan untuk mengetahui permasalahan

kesulitan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Analisis ini diperoleh


69

dari hasil wawancara informal dengan guru matematika, 3. Analisis

Kurikulum, Analisis kurikulum diperlukan sebagai acuan dalam pembuatan

media video pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang digunakan .

kurikulum yang digunakan adalah kurikulum Merdeka .

b. Melakukan penyusunan media, Langkah-langkahnya yaitu :1. Mengumpulkan

beberapa referensi yang berisikan tentang pembuatan media video

pembelajaran easy sketch pro 3, 2. Membuat desain media video pembelajaran

easy sketch pro 3, 3. Mengumpulkan dan menyusun materi yang akan

dipaparkan pada media video pembelajaran easy sketch pro 3. 4.

Mengumpulkan materi trigonometri yang sesuai dengan modul/ RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran ) , dan 5. Memilih dan membuat soal tes yang

sesuai dengan tujuan pembelajaran media.

c. Pengembangan media, Pada tahap ini media sudah didesain dan akan

dikembangkan melalui validasi ahli dan revisi produk. Validasi ahli terdiri dari

validasi ahli media dan ahli materi. Data yang diperoleh dari para validasi ahli

media dan ahli materi digunakan sebagai acuan dalam merevisi produk

sebelum diimplementasikan

1) Hasil validasi media tahap 1

Hasil validasi media tahap pertama berdasarkan Tabel 4.2 dapat disimpulkan

bahwa media video pembelajaran berbantuan easy sketch pro 3 “kurang valid”

ini dapat digunakan dengan banyak refisi. Validasi dilakukan oleh satu orang

ahli media dengan menilai ketiga aspek tampilan umum, dan . tampilan khusus,

dan penyajian data. Penilaian mengenai tampilan umum ditinjau dari tampilan
70

media, desain media dan kombinasi warna media mendapatkan skor sebesar

56,22%. Aspek tampilan khusus hal ini berkaitan dengan bentuk ukuran media

kejelasan bahasa, dan tampilan media penyajikan materi dan soal mendapatkan

58,33%. Aspek penyajian data yang berkaitan dengan penggunaan bahasa,

animasi video yang tidak rumit dan media pembelajaran yang menarik

memperoleh 50%.. Rata – rata dari ketiga aspek tersebut sebesar 54,86%.

Berdasarkan nilai Rata – rata dari ketiga aspek tersebut rmaka media video

pembelajaran easy sketch pro 3 harus dilakukan perbaikan karena persentase

yang didapat adalah 54,86% menurut kriteria ahli media kurang valid

digunakan dan harus melakukan cukup banyak revisi.

2) Validasi media tahap 2

Berdasarkan Tabel 4.4 hasil media yang didapat pada tahap 2 adalah mengenai

tampilan umum mengenai tampilan umum ditinjau dari tampilan media, desain

media dan kombinasi warna media mendapatkan skor sebesar 75%. Aspek

tampilan khusus hal ini berkaitan dengan bentuk ukuran media ,kejelasan

bahasa, dan tampilan media penyajian materi dan soal mendapatkan 83,3%.

Aspek penyajian data yang berkaitan dengan penggunaan bahasa, animasi

video yang tidak rumit dan media pembelajaran yang menarik memperoleh

91,6%.. Rata – rata dari ketiga aspek tersebut sebesar 83,3%. Berdasarkan nilai

Rata – rata dari ketiga aspek tersebut rmaka media video pembelajaran easy

sketch pro 3 yang dihasilkan sangat valid dan layak digunakan .

3) Validasi materi tahap 1


71

Hasil validasi materi media video pembelajaran berbantuan easy sketch pro 3

berdasarkan Tabel 4.5 diatas diperoleh penilaian materi media video

pembelajaran berbantuan easy sketch pro 3 yang divalidasi. Validasi dilakukan

oleh satu orang ahli materi dengan menilai keempat aspek isi materi ,

penyajian materi dan penggunaan bahasa yang tepat pada media video.

Penilaian mengenai aspek isi materi 81,25%. Aspek penyajian materi 85% dan

Aspek penggunaan bahasa yang tepat pada media video 84%.. Berdasarkan

persentase nilai rata rata ketiga aspek maka materi media video easy sketch pro

3 harus dilakukan perbaikan karena persentase yang didapat adalah 85,3%

menurut kriteria ahli materi sangat valid digunakan untuk materi media video

pembelajaran berbantuan easy sketch pro 3 , tetapi harus dengan sedikit revisi.

4) Validasi materi tahap 2

Berdasarkan Tabel 4.7 hasil validasi materi yang didapat pada tahap 2 adalah

mengenai penilaian mengenai isi materi yaitu 93,75%. Aspek penyajian materi

yang dikembangkan 91,6%. Aspek Penggunaan bahasa yang tepat pada media

video 88%.. Rata – rata dari ketiga aspek tersebut sebesar 92,3%. Berdasarkan

persentase nilai rata-rata ketiga aspek tersebut, maka materi trigonometri tidak

perlu dilakukan perbaikan karena persentase yang didapat adalah 92,3%

menurut kriteria ahli materi sangat valid dan layak digunakan untuk materi

media pembelajaran easy sketch pro 3.

d. Setelah dilakukan uji coba desain dengan tahapan validasi media sebanyak

dua kali dan validasi materi dua kali dengan masing – masing divalidasikan

oleh satu orang dosen untuk validasi media dan satu orang dosen untuk
72

validasi materi. Selanjutnya media diterapkan kepada siswa untuk melakukan

analisis, dimana data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data

tanggapan (Respon) siswa terhadap media pembelajaran. Sebelum

dilakukannya pembagian angket, peneliti melakukan kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran langsung ( Direct Learning ).

Berikut penjelasannya : Kegiatan awal , Sebelum memulai pembelajaran

peneliti dan siswa berdoa bersama . Setelah melakukan doa bersama sebelum

memulai pembelajaran ,peneliti menyampaikan fokus dan tujuan

pembelajaran kepada siswa. Peneliti menyampaikan materi apa saja yang

harus dipelajari dan apa saja yang harus siswa lakukan dan kuasai, Kegiatan

pembelajaran langsung ( Direct Learning ), Kegiatan pembelajaran langung

merupakan kegiatan pendekatan instruksional yang terstruktur, runtut dan

dipimpin oleh guru dan penyajian materi kepada siswa oleh guru dilakukan

dengan cara demonstrasi atau ceramah. Dengan kata lain guru

melakukan pengarahan proses pembelajaran atau melakukan instruksi kepada

siswa. Kegiatan Inti Stimulation (Pemberian Rangsangan), Siswa mengamati

salah satu masalah kontekstual yang disajikan oleh peneliti untuk

menumbuhkan rasa ingin tahu mereka yang berkaitan dengan perbandingan

trigonometri dan menampilkannya melalui media video pembelajaran,

Problem statement (identifikasi masalah) , Mengembangkan sifat ingin tahu

siswa melalui memunculkan pertanyaan – pertanyaan, Data collection

(pengumpulan data) , Dengan bimbingan peneliti , siswa mengumpulkan

informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul bisa melalui


73

buku ,internet, dan lain – lain. Kegiatan Data Processing (Pengolahan Data),

Selanjutnya peneliti menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep

maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupapenyajian materi dalam

langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa, dan terakhir

Generalization ( menarik kesimpulan ) , melakukan penilaian secara objectif

yaitu menilai kemampuan siswa yang sebenarnya. Peneliti memberikan umpan

balik proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan

pembelajaran

e. Setelah selesai pembelajaran selanjutnya peneliti menyebarkan angket respon

kepada siswa dan menyebarkan angket respon guru kepada guru bidang

tersebut.. Untuk menganalisis respon siswa dan respon guru , berdasarkan

Tabel 4.8 dan 4.9 data hasil respon siswa dan guru mencapai kategori sangat

praktis , hal ini dapat dilihat dari Tabel 4.8 data hasil respon siswa mencapai

84,2% “Sangat praktis ”. dan Data hasil respon guru dilihat pada Tabel 4.9

mencapai 92,3% “ Sangat Praktis”.

f. Keefektifan media video pembelajaran berbantuan easy sketch pro 3 dilakukan

dengan tes. Berdasarkan hasil analisis belajar peserta didik mencapai 96,33%.

Menurut kriteria keefektifan media video pembelajaran berbantuan easy

sketch pro 3 tersebut sangat efektif. Dengan kriteria keefektifan yaitu 81% ≤ E

≤ 100 %.

Dari semua Berdasarkan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan

bahwa media video pembelajaran berbantuan easy sketch pro 3 pada materi
74

trigonometri kelas X di SMA Negeri 4 Kejuruan Muda yang telah dikembangkan

memiliki kualitas valid,praktis dan efektif

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Proses pengembangan media video pembelajaran berbantuan aplikasi easy

sketch pro 3 dalam meningkatkan kemampuan pemahaman matematika

siswa kelas X di SMA Negeri 4 Kejuruan Muda menggunakan model

pengembangan ADDIE dilakukan 5 tahapan antara lain : 1. Analysis,

Tahap ini dilakukan analisis kebutuhan untuk memperoleh informasi yang

berkaitan dengan media pembelajaran yang sesuai dengan apa yang

diperlukan oleh siswa. Sehingga siswa lebih mudah dalam memahami

pembelajaran. 2. Desain, Pada tahap design (perancangan), peneliti

merancang media pembelajaran dengan menggunakan software easy sketch

pro 3, 3. Pengembangan , Pada tahap ini media sudah didesain dan akan

dikembangkan melalui validasi ahli dan revisi produk. Validasi ahli terdiri

dari validasi ahli media dan ahli materi. Data yang diperoleh dari para

validasi ahli media dan ahli materi digunakan sebagai acuan dalam

merevisi produk sebelum diimplementasikan. 4. Implementasi, Pada


75

tahapan implementasi , kegiatan dilakukan dengan menyiapkan guru dan

siswa untuk dilakukan uji coba terhadap media video pembelajaran

berbantuan aplikasi easy sketch pro 3, 5. Evaluasi, Pada tahapan evaluasi,

dilakukan suatu analisis terhadap kepraktisan dan keefektifan terhadap

media yang dikembangkan. Pada tahapan sebelumnya yaitu implementasi

dilakukan revisi produk media video pembelajaran pada uji coba lapangan.

2. Hasil pengembangan media video pembelajaran berbantuan aplikasi easy

sketch pro 3 dalam meningkatkan kemampuan pemahaman matematika

siswa kelas X di SMA Negeri 4 Kejuruan Muda yang valid , praktis dan

efektif dapat dilihat dari penilaian validasi ahli media dan ahli materi yaitu :

a. Rata-rata nilai validasi ahli media tahap 1 video pembelajaran

sebesar.54,86% dengan kriteria kurang valid dan harus banyak revisi b.

Rata – rata nilai validasi ahli media tahap 2 sebesar 83,3% dengan kriteria

sangat valid dan layak digunakan. c. Rata – rata nilai validasi ahli materi

tahap 1 sebesar 85,3% kriteria sangat valid walaupun sedikit revisi. d. Rata

– rata nilai validasi ahli materi tahap 2 sebesar 92,3% kriteria sangat valid.

Kemudian hasil pengembangan media video pembelajaran yang praktis,

dapat dilihat dari penilaian guru dan siswa yaitu : a. Rata- rata hasil respon

siswa sebesar 84,2% dengan kriteria sangat praktis. b. Rata-rata penilaian

respon guru sebesar 92,3% dengan kriteria sangat praktis . c. Rata –rata

ketuntasan belajar siswa kelas X SMA Negeri 4 Kejuruan Muda

menunjukkan hasil memuaskan dengan nilai rata-rata ketuntasan sebesar


76

96,33% kategori sangat efektif dengan kriteria keefektifan yaitu 81% ≤ E ≤

100 %.

3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka dapat disarankan

yaitu :

1. Penggunaan media video pembelajaran matematika berbantuan easy sketch

pro 3 ini layak untuk digunakan karena media video tersebut dapat

membuat siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran matematika

dan tidak merasa kesulitan dalam menyelesaikan segala soal dari materi

matematika yang ada.

2. Bagi pendidik yang mengajar pelajaran matematika diharapkan dapat

belajar menggunakan atau memanfaatkan teknologi , karena seiring

berjalan waktu dengan kemajuan teknologi tersebut didalam pendidikan

guru kedepannya membutuhkan teknologi sebagai salah satu komponen

penunjang dalam kegiatan proses belajar mengajar.

3. Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut tentang penggunaan aplikasi

video pembelajaran easy sketch pro 3 apakah dapat digunakan untuk mata

pelajaran yang lain.


77

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Heri, 2014, Penerapan Model Assure dengan Menggunakan Media

PowerPoint dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sebagai Usaha

Peningkatan Motivasi dan Prestasi BelajarSiswa Kelas X Man Sukoharjo

Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Teknologi Pendidikan

danPembelajaran Vol 2, No.1

Aji , Wisnu Nugroho Model Pembelajaran Dickdan Carey dalam Pembelajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia.Kajian Linguistik dan Sastra. .Desember

2016, Vol 1 No. 2 , hal. 121

Anita Trisiana dan Wartoyo , 2016, Desain Model Pengembangan Pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Addie Model Untuk Meningkatkan

Karakter Mahasiswa Di Universitas Slamet Riyadi Surakarta ( PKN

Progresif , Vol 11 No 1)

Arief S. Sadiman dkk., (2009), Media Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada)

Arif S. Sadiman Dkk, ,1984, Media Pendidian Pengertian Pengembangan dan

Manfaatnya, Jakarta : Pustekom Dikbud An PT. Raja Grafindo


78

PersadaArsyad , Azhar 2011, Media pembelajaran, ( Jakarta : Rajawali

Pers )

Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, 2002, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat

Pers,

Daulay, Abdul Halim (2015), Trigonometri Bidang Datar, (Bandung: Sains

Cendekia)

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. .2006, Strategi belajar Mengajar,

Jakarta : PT. Rineka Cipta

Ena Suhena Praja, Dkk, 2021, Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis

Siswa SMK Kelas XI Pada Materi Vektor Selama Pandemi Covid 19 ,

Jurnal Teorema : teori dan riset , Vol 6 No 1

Herman, Hudoyo , 2003, Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran

Matematika JICA , Universitas Negeri Malang

Hujair AH.Sanaky,(2009),Media Pembelajaran,(Yogyakarta:Safiria Insania Press)

Hobri, 2010, Metodologi Penelitian Pengembangan [Aplikasi Pada penelitian

Pendidikan Matematika], Jember: Pena Salsabila

Ika , Kartisari , 2006, Kontruksi dan Validasi Model Desain Pembelajaran

Berbasis Masalah Untuk Mengembangkan Kreatifitas Siswa

Kamus besar bahasa indonesia , 2014 ( Jakarta : Pusat Bahasa, Departemen

Pendidikan Nasional Indonesia)

Rochmad, 2012, Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Matematika , (Jurnal Kreano, Jurusan Matematika FMIPA UNNES

Volume 3 No. 1
79

Rusman, (2017), Belajar & Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta : KENCANA

Sanjaya, Wina , 2008, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(Jakarta:

Kencana

Setyosari, Punaji, 2012 , Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan,

(Jakarta: Kencana)

Sugiyono,2010,Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Keuantitatif, Kualitatif,

dan R&D (Bandung: Alfabeta)

Sugiarti, Awandi Nopyan ,2007 , Pengembangan Model Pengelolaan Program

Pembelajaran Kolaboratif Untuk Kemandirian Anak Jalanan Di Rumah

Singgah.Studi Terfokus di Rumah Singgah Kota Bekasi. Disertasi tidak

diterbitkan, Bandung PPS UPI)

Sugiyono, 2017, Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif Dan R& D ( Bandung,

Alfabeta)

Sugioyo, 2009, Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

Dan R & D), Bandung : Alfabeta


80

DATA HASIL PRETEST SISWA

Kode
Tes % Indeks
(S)

1 10 100 D

2 15 100 D

3 35 100 D

4 20 100 D

5 35 100 D

6 20 100 D

7 40 100 D

8 60 100 C-

9 55 100 D

10 20 100 D

11 60 100 C-

12 60 100 C-

13 60 100 C-

14 60 100 C-

15 40 100 D
81

16 40 100 D

17 20 100 D

18 20 100 D

19 20 100 D

20 60 100 C-

21 60 100 C-

22 20 100 D

23 40 100 D

24 40 100 D

25 45 100 D

26 40 100 D

27 40 100 D

28 80 100 B

29 50 100 D

30 20 100 D

Jumlah 1130

Rata - rata 37,6 % D


82

DATA HASIL POSTTEST SISWA

Kode
Tes % Indeks
(S)

1 100 100 A

2 100 100 A

3 100 100 A

4 100 100 A

5 95 95 A-

6 100 100 A

7 95 95 A-

8 100 100 A

9 100 100 A

10 90 90 B

11 100 100 A

12 95 95 A-

13 100 100 A

14 100 100 A

15 100 100 A
83

16 90 90 B

17 90 90 B

18 95 95 A-

19 100 100 A

20 100 100 A

21 90 90 B

22 85 85 B

23 100 100 A

24 100 100 A

25 95 95 A-

26 100 100 A

27 100 100 A

28 95 95 A-

29 90 90 B

30 85 85 B

Jumlah 2890

Rata - rata 96,33 % A

Anda mungkin juga menyukai