Anda di halaman 1dari 3

Rukun-rukun haji

Literatur fiqih menjelaskan secara rinci tata cara melaksanakan ibadah haji. Biasanya jamaah haji akan
diberikan buku panduan untuk memenuhi rukun-rukun haji. Ketika menunaikan ibadah haji, para jamaah
tidak hanya mengikuti model Nabi Muhammad, namun juga memperingati peristiwa yang berhubungan
dengan Nabi Ibrahim.

Untuk lebih memahami tata kaidah atau literatur fiqih serta tata cara dalam ibadah haji, Grameds dapat
membaca buku Tuntutan Doa Ibadah Haji & Umrah (New Edition) yang merupakan edisi terbaru untuk
melengkapi edisi sebelumnya.

Berikut adalah Rukun Haji atau kegiatan yang harus dilakukan selama haji. Jika kegiatan ini tidak dilakukan
maka ibadah haji tidak sah atau batal.

1. Ihram

Ihram adalah nama yang diberikan untuk keadaan khusus, keadaan suci yang menandai dimulainya ritual
haji untuk setiap jamaah. Ihram dimulai dengan membaca niat dan mengenakan pakaian serba putih untuk
melambangkan kesucian, kebersihan. Untuk laki-laki diharuskan mengenakan dua kain putih yang satunya
dililitkan di pinggang sampai ke bawah lutut dan yang satunya disampirkan di bahu kiri. Untuk perempuan,
bisa menggunakan pakaian biasa yang menutup aurat, namun wajah dan tangan tidak boleh tertutup.

2. Wukuf

Wukuf adalah ritual untuk berdiam diri. Tidak hanya berdiam dan tidak memikirkan apapun. Namun ketika
masa wukuf hendaknya selalu berzikir dan berdoa di Padang Arafah dari matahari terbenam sampai
matahari terbit. Wukuf akan dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai 10 Dzulhijjah.

3. Tawaf
tawaf adalah ritual yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi ka’bah berlawanan arah jarum jam. Ketika
sudah tiba di Masjidil haram, jamaah harus melakukan tawaf kedatangan. Selama tawaf jamaah bisa
mencium atau menyentuh Hajar Aswad. Mereka berkeliling seraya mengucapkan doa. Jika jamaah tidak
bisa mencium atau menyentuh Hajar Aswad karena keramaian, jamaah cukup menunjuk batu dengan tangan
mereka.

Selama tawaf, jamaah tidak diperbolehkan untuk makan, namun minum dibolehkan karena selama tawaf
bisa kelelahan atau dehidrasi karena berdesak-desakan dengan banyak orang. Untuk jamaah laki-laki
dianjurkan untuk memutari ka’bah pada tiga sirkuit awal dengan langkah yang cepat, sisanya bisa berjalan
dengan santai.

jika tawaf sudah selesai, jamaah langsung melakukan sholat sebanyak dua rakaat di makam Nabi Ibrahim
sebuah tempat di dekat Ka’bah. Namun, karena banyaknya jamaah haji dari berbagai negara, jamaah bisa
melaksanakan sholat dua rakaat ini di dalam masjid. Biasanya setelah sholat jamaah akan meminum air dari
sumur zamzam yang tersedia di sekitar masjid.

4. Sa’I

Setelah melakukan Tawaf, kewajiban selanjutnya adalah melakukan sa’i atau berlari-lari kecil atau berjalan
di antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.

5. Tahallul

Setelah melaksanakan Sa’i, para jamaah laki-laki akan mencukur atau merapikan rambut mereka. Sedangkan
untuk jamaah perempuan hanya perlu memotong rambutnya sedikit. Ritual ini disebut dengan Tahallul.
Ketika selesai melakukan Tahallul, semua larangan dalam haji boleh dilakukan kecuali hubungan suami
istri.

Tahallul dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah ketika jamaah sudah melaksanakan lontar jumrah. Lontar
jumrah adalah ritual melemparkan batu kerikil pada jumrah. Lontar jumrah mengingatkan jamaah haji
bahwa iblis akan selalu berusaha menghalangi orang-orang beriman yang ingin melakukan kebaikan.

6. Tertib

Kemudian hal terakhir yang wajib dipenuhi adalah tertib. Jamaah haji wajib melaksanakan seluruh
rangkaian ibadah secara berurutan mulai dari ihram sampai pada tahallul/cukur.

Ibadah Haji serta Umrah saat ini semakin banyak dijalankan oleh umat Islam. Oleh sebab itu, sangat penting
untuk mengetahui syarat dan rukun haji, termasuk perbedaan 4 mazhab dan detail-detailnya melalui buku
Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji & Umrah.

Anda mungkin juga menyukai