Anda di halaman 1dari 24

METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN

PGSD UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA


2019
Borg and Gall
Model Borg and Gall menggunakan 10 tahap pengembangan:

1. Studi pendahuluan (kaji pustaka dan survei awal)


2. Perencanaan penelitian
3. Pengembangan produk awal
4. Uji lapangan terbatas (preliminary field test)
5. Revisi hasil uji lapangan terbatas
6. Uji lapangan luas (main field test)
7. Revisi hasil uji lapangan luas
8. Uji kelayakan (operational field test)
9. Revisi hasil uji kelayakan
10. Diseminasi dan sosialisasi produk akhir
Skema Langkah-Langkah R&D Borg and Gall
Borg and Gall
Studi Pendahuluan
1. Studi pustaka (kaji teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan)
2. Survei awal lokasi penelitian untuk mengetahui profil dan kemungkinan-
kemungkinan jika model hasil pengembangan diterapkan
Borg and Gall
Perencanaan Penelitian
1. Merumuskan tujuan penelitian
2. Memperkirakan dana, tenaga, dan waktu
3. Merumuskan kualifikasi penelitian dan bentuk-bentuk partisipasinya
dalam penelitian
Borg and Gall
Pengembangan Desain
1. Menentukan desain produk yang akan dikembangkan (desain hipotetik)
2. Menentukan sarana dan prasarana penelitian yang dibutuhkan selama
proses penelitian dan pengembangan
3. Menentukan tahap-tahap pelaksanaan uji desain di lapangan
4. Menentukan deskripsi tugas pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian
Borg and Gall
Preliminary Field Test
1. Melakukan uji lapangan awal terhadap desain produk
2. Bersifat terbatas, baik substansi desain maupun pihak-pihak yang
terlibat
3. Uji lapangan awal dilakukan secara berulang-ulang sehingga diperoleh
desain layak, baik substansi maupun metodologi
Borg and Gall
Main Field Test
1. Melakukan uji efektivitas desain produk
2. Uji efektivitas desain, pada umumnya menggunakan teknik eksperimen
model pengulangan
3. Hasil uji lapangan adalah diperoleh hasil desain yang efektif, baik dari
sisi sunstansi maupun metodologi
Borg and Gall
Operational Field Test
1. Melakukan uji efektivitas dan adaptabilitas desain produk
2. Uji efektivitas dan adaptabilitas desain melibatkan para calon pemakai
produk
3. Hasil uji lapangan adalah diperoleh model desain yang siap diterapkan,
baik dari substansi maupun metodologi
Borg and Gall
Diseminasi dan Implementasi
1. Melakukan sosialisasi produk hasil pengembangan
2. Poa sosialisasi dapat berupa seminar, pelatihan, dan publikasi
ADDIE
Model ADDIE menggunakan 5 tahap pengembangan:

1. Analysis (analisa)
2. Design (perancangan)
3. Development (pengembangan)
4. Implementation (implementasi)
5. Evaluation (evaluasi)
Skema Langkah-Langkah ADDIE
1
Analysis

4 2
Evaluation Design
Implementation

3
Development
ADDIE
Analysis

Dalam model ADDIE, analisis merupakan fase pertama yang harus dilakukan.
Peterson (2003) mengatakan bahwa dalam fase ini yang menjadi perhatian
utama bagi perancang adalah target pembelajarnya. Shelton, K. dan Saltsman, G.
(2008) menyebutkan ada tiga segmen yang harus dianalisis yaitu pembelajar,
pembelajaran, serta media (online) untuk menyampaikan bahan ajarnya.
Dari uraian di atas maka langkah-langkah dalam fase analisis ini setidaknya
adalah:
Menganalisis pembelajar;
Menentukan materi ajar;
Menentukan standar kompetensi (goal) yang akan dicapai;
Menentukan media yang akan digunakan.
ADDIE
Design
Perancangan dilakukan berdasarkan apa yang telah dirumuskan dalam fase
analisis. Peterson (2003) menyatakan bahwa dalam fase perancangan termasuk
di dalamnya kegiatan mengidentifikasi tujuan-tujuan (objectives), menentukan
strategi pembelajaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan, menentukan
bagaimana tujuan tersebut dinilai serta memilih bentuk penilaiannnya.
Dari uraian tersebut di atas maka dalam fase perancangan dilakukan langkah-
langkah:
Membuat silabus yang di dalamnya termasuk:
Memilih standar kompetensi (goal) yang telah dibuat dalam fase analisis;
Menentukan kompetensi dasar (objektive);
Menentukan indikator keberhasilan;
Memilih bentuk penilaian;
Menentukan sumber atau bahan-bahan belajar.
Menerapkan strategi pembelajaran;
Membuat stroryboard;
Mendesain antar muka;
ADDIE
Development
Fase ini merupakan fase produksi dimana segala sesuatu yang telah dibuat
dalam fase perancangan menjadi nyata.
Kegiatan-kegiatan dalam fase ini diantaranya adalah:
Membuat objek-objek belajar (learning objects) seperti dokumen teks, animasi,
gambar, video dan sebagainya;
Membuat dokumen-dokumen tambahan yang mendukung.
ADDIE
Implementation

Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang


sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal
atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa
diimplementasikan. Pada fase ini sistem pembelajaran sudah siap untuk
digunakan oleh pembelajar. Kegiatan yang dilakukan dalam fase ini adalah
mempersiapkan dan memasarkannya ke target pembelajar.
ADDIE
Evaluation
Evaluasi dapat dilakukan dalam dua bentuk evaluasi yaitu formatif dan sumatif.
Evaluasi formatif dilakukan selama dan di antara fase-fase tersebut. Tujuan dari
evaluasi ini adalah untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang dibuat sebelum
versi terakhir diterapkan. Evaluasi sumatif dilakukan setelah versi terakhir
diterapkan dan bertujuan untuk menilai keefektifan pembelajaran secara
keseluruhan.
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan dalam fase evaluasi adalah:
Apakah tujuan belajar tercapai oleh pembelajar?
Bagaimana perasaan pembelajar selama proses belajar? suka, atau tidak suka?
Adakah elemen belajar yang bekerja dengan baik atau tidak baik
Apa yang harus ditingkatkan?
Apakah informsi dan atau pesan yang disampaikan cukup jelas dan mudah untuk
dimengerti?
Apakan pembelajaran menarik, penting, dan memotivasi?
4D
Model 4D menggunakan 4 tahap pengembangan:

1. Define (pendefinisian)
2. Design (Perancangan)
3. Develop (Pengembangan)
4. Disseminate (Penyebaran)
Skema Langkah-Langkah 4D

Define

Design

Develop

Disseminate
4D
Define

Tahap define adalah tahap untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syara


t pembelajaran. Tahap define ini mencakup lima langkah pokok, yaitu analisis
ujung depan (front-end analysis), analisis siswa (learner analysis), analisis tugas
(task analysis), analisis konsep (concept analysis) dan perumusan tujuan pemb
elajaran (specifying instructional objectives).
4D
Design

Tahap perancangan bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran. Emp


at langkah yang harus dilakukan pada tahap ini, yaitu: (1) penyusunan standar
tes (criterion-test construction), (2) pemilihan media (media selection) yang ses
uai dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran, (3) pemilihan format
(format selection), yakni mengkaji format-format bahan ajar yang ada dan me
netapkan format bahan ajar yang akan dikembangkan, (4) membuat rancanga
n awal (initial design) sesuai format yang dipilih.
4D
Develop

Tahap pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan produk pengembang


an yang dilakukan melalui dua langkah, yakni: (1) penilaian ahli (expert apprais
al) yang diikuti dengan revisi, (2) uji coba pengembangan (developmental testi
ng).
Tujuan tahap pengembangan ini adalah untuk menghasilkan bentuk akhir pera
ngkat pembelajaran setelah melalui revisi berdasarkan masukan para pakar ahl
i/praktisi dan data hasil ujicoba.
4D
Disseminate

Proses diseminasi merupakan suatu tahap akhir pengembangan. Tahap disemi


nasi dilakukan untuk mempromosikan produk pengembangan agar bisa diteri
ma pengguna, baik individu, suatu kelompok, atau sistem. Produsen dan distri
butor harus selektif dan bekerja sama untuk mengemas materi dalam bentuk
yang tepat.Bentuk diseminasi ini dengan tujuan untuk mendapatkan masukan,
koreksi, saran, penilaian, untuk menyempurnakan produk akhir pengembangan
agar siap diadopsi oleh para pengguna produk.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam melakukan diseminasi ada
lah: (1) analisis pengguna, (2) menentukan strategi dan tema, (3) pemilihan wa
ktu, dan (4) pemilihan media.
Anggota Kelompok

No Nama NIM
1 Dicza Fadlullah 170611100045

2 Arista Kustyamegasari 170611100046

Anda mungkin juga menyukai