Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah percetakan di dunia pun berkembang seiring ditemukannya cara

membuat kertas dan Movable yang terbuat tanah liat (Porselen) pada abad

pertama (1040 M) di China selama Dinasti Song Utara dan penemunya adalah Bi

Sheng. Moveable sendiri merupakan teknologi percetakan tipografi yang

menggunakan komponen yang dapat bergerak untuk digabungkan menjadi satu

kesatuan kalimat atau tanda baca. Hal ini cukup menarik, karena dapat dikatakan

sedikit mirip dengan stempel numerik sekarang ini, namun perbedaannya setiap

huruf disusun terlebih dahulu pada sebuah blok kayu dan kemudian dilapisi tinta

untuk ditempel ke kertas atau media cetak saat itu. Kemudian perkembangan

cetak mulai berkembang dengan ditemukannya Movable dari bahan logam oleh

orang Korea pada pertengahan abad ke 13.Hal ini diperkuat dengan adanya buku

cetak dari logam tertua di dunia.Dimana buku tersebut dicetak di Korea saat

dinasti Goryeo.

Perkembangan cetak pun menyebar sampai di Eropa, informasinya

pendatang dari Eropa seperti para pelaku bisnis atau pedagang mempelajari cara

mencetak. Kemudian membawa dan memperkenalkan berbagai teknik cetak

tersebut di Eropa.Seperti Johannes Gutenberg yang memperkenalkan teknik cetak

dengan logam pada 1450.Sebelumnya di Eropa untuk membuat sebuah salinan

jilid buku membutuhkan waktu yang cukup lama dan memerlukan seorang ahli

tulis.Metode ini memiliki banyak kelemahan karena membutuhkan biaya yang


cukup banyak dan hasilnya mungkin hanya beberapa jilid setelah bertahun-tahun

mengerjakannya.Akhirnya membuat jangkauan buku tidak dapat dibaca banyak

orang dengan serempak.Namun setelah diperkenalkannya teknik cetak dengan

logam membuat manusia saat itu dapat mencetak berbagai buku lebih cepat dan

dapat diproduksi secara massal.

Di Indonesia sejarah singkat percetakan dimulai dari kedatangan bangsa

Belanda yang membawa mesin cetak ke Indonesia dengan tujuan untuk mencetak

literatur keagamaan. Namun yang terjadi malah mesin cetak tersebut tidak

terpakai dan kemudian dimanfaatkan untuk memproduksi buku hingga surat

penting di pemerintahaan saat itu (VOC). Pada abad 16 sampai abad 19

perkembangan percetakan cukup pesat seperti bangsa Belanda membeli mesin

cetak yang lebih baik, sampai terbitnya surat kabar bernama Batavia Nouvelles

oleh Percetakan Benteng tahun 1744. Kemudian muncul berbagai pengusaha

percetakan dan pengusaha pabrik kertas. Sampai pada tahun 1976 ada sebanyak

385 mesin cetak offset diimpor ke Indonesia. Pebisnis percetakan pun menyebar

ke berbagai kota besar di Jawa dan sekitarnya.

Perkembangan sistem dan teknologi pada era globalisasi telah mengalami

kemajuan yang sangat pesat baik dalam skala besar, menengah maupun skala

kecil.Sebab itu banyak perusahaan percetakan yang mulai menggunakan sistem

dan teknologi informasi sebagai alat pendukung aktivitas bisnisnya untuk

mencapai keberhasilan perusahaan dan juga sebagai modal untuk bersaing dengan

kompetitor-kompetitor yang ada.


Fadel Digital Perinting merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

percetakan, yang melayani pemesanan cetak spanduk, kelender, sablon, serta

stiker.Fadel Digital Perint merupakan salah satu perusahaan percetakan terbesar di

Indonesia Timur, oleh karena itu perusahaan harus mengutamakan kualitas produk

dan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggannya. Sumber daya sistem dan

teknologi informasi yang sudah ada akan diperbaharui secara terus-menerus

seiring perkembangan zaman yang tentunya hal tersebut akan sangat membantu

Fadel Digital Printing dalam menghadapi pesaing-pesaingnya.

Adapun kendala yang dihadapi oleh Fadel Digital printing adalah informasi

stok bahan baku yang tersedia di gudang masih belum terhubung dengan baik

antara bagian Gudang dengan bagian Pembelian, sehingga seringkali proses cetak

yang akan dilakukan harus tertunda karena kurangnya bahan baku untuk

mencetak.

A. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah tentang percetakan spanduk yang dilaksanakan

di Fadel Digital printing selama prakerin yaitu:

1. Apa yang dimaksud Percetakan spanduk.

2. Bagaimana cara Menggunakan Mesin percetakan spanduk.

3. Bagaimana cara proses percetakan spanduk.

B. Tujuan Prakerin

Adapun Tujuan Prakerin tentang percetakan spanduk yang dilaksanakan di

Fadel Digital printing selama prakerin yaitu:

1. Mampu menjelaskan tentang proses percetakan spanduk


2. Mampu menjelaskan cara Menggunakan Mesin Allwin dalam percetakan

spanduk

3. Mampu menjelaskan tahap-tahap yang dilakukan selama mencetak spanduk

dengan menggunakan Mesin Allwin

C. Kegunaan Prakerin

Adapun Kegunaan Prakerin tentang Percetakan Spanduk yang dilaksanakan

di Fadel Digital printing selama prakerin yaitu:

1. Sebagai bahan informasi bagi peserta prakerin di Fadel Digital printing

2. Sebagai acuan kegiatan bagi peserta prakerin yang hendak di laksanakan di

Fadel Digital printing

3. Sebagai wadah peserta prakerin untuk menerapkan ilmu yang didapatkan di

bangku sekolah

D. Manfaat Prakerin

Adapun Manfaat Prakerin tentang Percetakan spanduk yang dilaksanakan di

Fadel Digital printing selama prakerin yaitu:

1. Melatih penyesuaian diri terhadap dunia kerja, melatih mental, menambah

pengetahuan dalam dunia kerja dan menambah wawasan yang luas serta ide-

ide bagi siswa yang belum didapat di bangku sekolahan.

2. Bekal pengalaman bagi siswa dalam menghadapi dunia kerja kelak, untuk

mempraktikkan secara mandiri bekal ilmu yang diperoleh dari institusi

pendidikaan.

3. Siswa menjadi terampil dan terlatih saat melaksanakan proses penyerapan ilmu

serta sebagai tolak ukur atas pencapaian materi yang telah dikuasai siswa.
4. Mendewasakan pola pikir dan sudut pandang serta melatih tingkat kedisiplinan

siswa dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

5. Memperoleh informasih dari perkembangan dunia kerja disaat ini serta

membangun kerja sama dan hubungan yang baik antara sekolahan dan institusi

yang bersangkutan.

6. Dapat memberikan ilmu kepada orang lain terutama bagi siswa yang sedang

praktik kerja industrt.

7. Meringankan beban yang punya industri karena ada siswa yang membantu

pekerjaan yang di berikan oleh kepala industri.

E. Dasar Pelaksanaan Prakerin

Praktek kerja industri pada pendidikan Menengah Kejuruan di dasarkan

pada ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam :

1. Keputusan Mentri No. 0490/1993 tentang kurikulum SMK yang berisi bahwa “

Dalam melaksanakan pendidikan di laksanakan melalui dua jalur yaitu

pendidikan di dalam sekolah dan di pendidikan diluar sekolah”.

2. UU. NO 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk menyiapkan

peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi

peranaanya di masa yang akan datang.

Peraturan Pemrintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah

Anda mungkin juga menyukai