Anda di halaman 1dari 4

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Palu, April 2022

Kepada
Yth. BupatiWalikota
se Provinsi Sulawesi Tengah

di-
Tempat

SURAT EDARAN
NOMOR: 12 TAHuN 2022
TENTANG
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA PASCA PERSALINAN
DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

A. Latar Belakang
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia 5 tahun akibat
gizi kronis dan penyakit menular terutama periode 1000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK) yaitu 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama sejak
dilahirkan. Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun sejak persalinan sebelumnya
dapat berdampak bayi lahir dengan resiko stunting.
Angka stunting di Sulawesi Tengah berdasarkan SSGI 2021 sebesar 29,7
persen dan menempati urutan ke delapan tertinggi untuk angka stunting di
Indonesia, untuk itu seluruh Kabupaten dan Kota menjadi lokus percepatan

penurunan stunting.

B. Maksud dan Tujuan


Dalam rangka percepatan penurunan stunting melalui penggunaan
kontrasepsi pasca persalinan, diharapkan setiap keluarga dapat merencanakan
kehamilan dengan aman, sehat, sehingga dapat mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas.
C. Dasar
Undang undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
Undang undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Penduduk
dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 161)
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan

Stunting
Peraturan BKKBN Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Pelayanan Keluarga
Berencana Pasca Persalinan

D. Ruang Lingkup
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Melaksanakan pembinaan kesertaan ber KB bagi Pasangan Usia Subur atau

pengguna Kontrasepsi.
2. Menjaga keberlangsungan pemakaian kontrasepsi metode kontrasepsi
jangka panjang (MKJP = IUD, Implan, MOP,MOW) dan non MKJP (Pil
Suntik dan Kondom)
3. Mencegah putus pakai pemakaian kontrasepsi
4. Mencegah kehamilan yang tidak dinginkan
5. Meningkatkan pemakaian kontrasepsi pasca persalinan dan pasca

keguguran

E. Isi Surat Edaran


Berkenaan dengan hal tersebut diminta kepada saudara, untuk menugaskan
kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/ Kota yang menangani
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana untuk mengambil langkah

langkah sebagai berikut


1. Memastikan Ketersediaan alat dan obat kontrasepsi di fasilitas Kesehatan.
2. Menetapkan jumlah sasaran pelayanan KB Pasca Persalinan dan melakukan
pendampingan selama kehamilan dan setelah melahirkan dengan pemberian
KIE KB Pasca Persalinan.

3. Menginventarisasi jumlah fasilitas kesehatan yang mampu memberikan


pelayanan KB Pasca Persalinan dan jenis pelayanannya.
4 Memastikan jumlah tenaga kesehatan di setiap fasilitas pelayanan KB Pasca
Persalinan telah kompeten dalan memberikan pelayanan KB Pasca

Persalinan.
C. Dasar
Undang undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
Undang undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Penduduk
dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 161)
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan

Stunting
Peraturan BKKBN Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Pelayanan Keluarga
Berencana Pasca Persalinan

D. Ruang Lingkup
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
1. Melaksanakan pembinaan kesertaan ber KB bagi Pasangan Usia Subur atau

pengguna Kontrasepsi.
2 Menjaga keberlangsungan pemakaian kontrasepsi metode kontrasepsi
jangka panjang (MKJP = IUD, Implan, MOP,MOW) dan non MKJP (Pil

Suntik dan Kondom)


3. Mencegah putus pakai pemakaian kontrasepsi
4. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
5. Meningkatkan pemakaian kontrasepsi pasca persalinan dan pasca
keguguran

E. Isi Surat Edaran


Berkenaan dengan hal tersebut diminta kepada saudara, untuk menugaskan
kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/ Kota yang menangani
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana untuk mengambil langkah -

langkah sebagai berikut


1. Memastikan Ketersediaan alat dan obat kontrasepsi di fasilitas Kesehatan.
2. Menetapkan jumlah sasaran pelayanan KB Pasca Persalinan dan melakukan
pendampingan selama kehamilan dan setelah melahirkan dengan pemberian
KIE KB Pasca Persalinan.
3 Menginventarisasi jumlah fasilitas kesehatan yang mampu memberikan
pelayanan KB Pasca Persalinan dan jenis pelayanannya.
4. Memastikan jumlah tenaga kesehatan di setiap fasilitas pelayanan KB Pasca

Persalinan telah kompeten dalan memberikan pelayanan KB Pasca


Persalinan.
5 Memastikan 100 persen ibu bersalin di fasilitas kesehatan mendapatkan
konseling KB Pasca Persalinan
6 Memastikan 70 persen ibu bersalin di fasiltas kesehatan mendapatkan
pelayanan KB Pasca Persalinan sebelum kembali ke rumah
7 Mengaktifkan kembali Pelayanan KB di Rumah Sakit (PKBRS)
8 Komunikasi, Informasi dan Edukasi dilakukan secara terus menerus agar
calon peserta KB Pasca Persalinan semakin mantap merencanakan ikut KB
Pasca Persalinan setelah melahirkan/ masa nifas
Demikian surat edaran ini disampaikan untuk dilaksanakan. Atas dukungan
dan kerjasama Saudara, diucapkan terima kasih.

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

RUSDY MASTURA

Tembusan Yth:
1. Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta
2. Menteri Kesehatan RI di Jakarta
3. Kepala BKKBN di Jakarta
4. Kepala Dinas P2KB Provinsi Sulawesi Tengah di Palu
5. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah

Anda mungkin juga menyukai