Kelompok A4
Pasal 1 ayat 4
Pasal 1 ayat 3
B. Standar Kefarmasian PP No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan PP No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian Kefarmasian
Pasal 35 Pasal 35
Ayat 1: Ayat 1:
Tenaga kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam Tenaga kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Pasal 33 harus memiliki keahlian dan kewenangan 33 harus memiliki keahlian dan kewenangan dalam
dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian. melaksanakan pekerjaan kefarmasian.
Ayat 2: Ayat 2:
Keahlian dan kewenangan sebagaimana dimaksud Keahlian dan kewenangan sebagaimana dimaksud pada
pada ayat (1) harus dilaksanakan dengan ayat (1) harus dilaksanakan dengan menerapkan Standar
menerapkan Standar Profesi. Profesi.
Ayat 3: Ayat 3:
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Bahan Medis Habis Pakai sebagaimana dimaksud Medis Habis Pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada ayat (1) huruf a meliputi: huruf a meliputi:
a. pemilihan; a. pemilihan;
b. perencanaan kebutuhan; b. perencanaan kebutuhan;
c. pengadaan; c. pengadaan;
d. penerimaan; d. penerimaan;
e. penyimpanan; e. penyimpanan;
f. pendistribusian; f. pendistribusian;
g. pemusnahan dan penarikan; g. pemusnahan dan penarikan;
h. pengendalian; dan h. pengendalian; dan
i. administrasi. i. administrasi.
Ayat 3:
Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b meliputi: Ayat 3:
a. pengkajian dan pelayanan Resep; Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada ayat
b. penelusuran riwayat penggunaan Obat; (1) huruf b meliputi:
c. rekonsiliasi Obat;
d. Pelayanan Informasi Obat (PIO); a. pengkajian dan pelayanan Resep;
e. konseling; b. penelusuran riwayat penggunaan Obat;
f. visite; c. rekonsiliasi Obat;
g. Pemantauan Terapi Obat (PTO); d. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
h. Monitoring Efek Samping Obat (MESO); e. konseling;
i. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO); f. visite;
j. dispensing sediaan steril; dan Pemantauan g. Pemantauan Terapi Obat (PTO);
Kadar Obat dalam Darah (PKOD). h. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);
i. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO);
j. dispensing sediaan steril; dan Pemantauan Kadar
Obat dalam Darah (PKOD).
Ayat 1: Ayat 1:
Ayat 2: Ayat 2:
Standar Prosedur Operasional harus dibuat secara Standar Prosedur Operasional harus dibuat secara tertulis
tertulis dan diperbaharui secara terus menerus dan diperbaharui secara terus menerus sesuai
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
teknologi di bidang farmasi dan ketentuan farmasi dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
peraturan perundang-undangan.
PMK 72 Tahun 2016, Pasal 4Ayat 4:
Ayat 1: Ayat 1:
Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diproduksi Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diproduksi
dan/atau diedarkan harus memenuhi persyaratan dan/atau diedarkan harus memenuhi persyaratan mutu,
mutu, keamanan, dan kemanfaatan. keamanan, dan kemanfaatan.
Ayat 2: Ayat 2:
a. Persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan e. Persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) untuk: sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) untuk: sediaan
sediaan farmasi yang berupa bahan obat dan obat farmasi yang berupa bahan obat dan obat sesuai dengan
D. Standar Produk sesuai dengan persyaratan dalam buku persyaratan dalam buku Farmakope atau buku standar
Farmakope atau buku standar lainnya yang lainnya yang ditetapkan oleh Menteri;
ditetapkan oleh Menteri; f. sediaan farmasi yang berupa obat tradisional sesuai
b. sediaan farmasi yang berupa obat tradisional dengan persyaratan dalam buku Materia Medika
sesuai dengan persyaratan dalam buku Materia Indonesia yang ditetapkan oleh Menteri;
Medika Indonesia yang ditetapkan oleh Menteri; g. sediaan farmasi yang berupa kosmetika sesuai dengan
c. sediaan farmasi yang berupa kosmetika sesuai persyaratan dalam buku Kodeks Kosmetika Indonesia
dengan persyaratan dalam buku Kodeks yang ditetapkan oleh Menteri;
Kosmetika Indonesia yang ditetapkan oleh h. alat kesehatan sesuai dengan persyaratan yang
Menteri; ditetapkan oleh Menteri.
d. alat kesehatan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan oleh Menteri.
3 KEGIATAN/ PMK No. 72 tahun 2016 Tentang Standar PMK No.73 tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
PROSES Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit Kefarmasian Di Apotik
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Bahan Medis Habis Pakai sebagaimana dimaksud Medis Habis Pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada ayat (1) huruf a meliputi: huruf a meliputi:
a. pemilihan; a. perencanaan;
b. perencanaan kebutuhan; b. pengadaan;
c. pengadaan; c. penerimaan;
d. penerimaan; d. penyimpanan;
e. penyimpanan; e. pemusnahan;
f. pendistribusian; f. pengendalian; dan
g. pemusnahan dan penarikan; g. pencatatan dan pelaporan
h. pengendalian; dan
i. administrasi.
BAB VI
A. Perencanaan
Menyusun rencana kerja dan cara monitoring
dan evaluasi untuk peningkatan mutu sesuai
target yang ditetapkan.
B. Pelaksanaan:
1. Monitoring & evaluasi capaian pelaksanaan
rencana kerja (membandingkan capaian
dengan rencana kerja)
2. Memberikan umpan balik terhadap hasil
capaian
C. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi:
1. Melakukan perbaikan ualitas pelayanan
sesua target yang ditetapkan
2. Meningkatkan kualitas pelayanan jika
caaian sudah memuaskan.
4 PENGAWASAN MUTU PMK No. 72 Tahun 16 Tentang Standar PMK No. 73 Tahun 16 Tentang Standar Pelayanan
Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit Kefarmasian Di Apotek
Pencatatan dan pelaporan terhadap kegiatan Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan
pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Bahan Medis Habis Pakai yang meliputi Pakai meliputi pengadaan (surat pesanan, faktur),
perencanaan kebutuhan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan (kartu stok), penyerahan (nota atau struk
pendistribusian, pengendalian persediaan, penjualan) dan pencatatan lainnya disesuaikan dengan
pengembalian, pemusnahan dan penarikan Sediaan kebutuhan. Pelaporan terdiri dari pelaporan internal dan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis eksternal.
Pakai. Pelaporan dibuat secara periodik yang
dilakukan Instalasi Farmasi dalam periode waktuPelaporan internal merupakan pelaporan yang digunakan
tertentu (bulanan, triwulanan, semester atau untuk kebutuhan manajemen Apotek, meliputi keuangan,
pertahun). barang dan laporan lainnya. Pelaporan eksternal
merupakan pelaporan yang dibuat untuk memenuhi
Jenis-jenis pelaporan yang dibuat menyesuaikan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
dengan peraturan yang berlaku. Pencatatan undangan, meliputi pelaporan narkotika, psikotropika dan
dilakukan untuk: pelaporan lainnya.