Anda di halaman 1dari 19

PEDOMAN

TATANAN SEHAT

PUSKESMAS CITRA MEDIKA

DINAS KESEHATAN KOTA LUBUKLINGGAU

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Pedoman Tatanan Sehat di
Puskesmas Citra Medika. Pedoman ini kami susun sebagai upaya untuk
memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan program UKM
dalam Tatanan Sehat di Puskesmas Citra Medika.

Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan ucapan terimakasih


dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan
Pedoman Tatatan Sehat Puskesmas Citra Medika.

Semoga dengan adanya pedoman ini dapat digunakan sebagaimana


mestinya dan dapat mempermudah dalam menerapkan tatanan sehat di Puskesmas
Citra Medika.

Lubuklinggau, Juli 2022

Penanggung Jawab
Program UKM

Siti Shulcatun, AM Kep

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................................................2

BAB I......................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3

BAB II.....................................................................................................................................................6

STANDAR KETENAGAAN.......................................................................................................................6

BAB III....................................................................................................................................................8

STANDAR FASILITAS..............................................................................................................................8

BAB IV...................................................................................................................................................9

TATALAKSANA PELAYANAN..................................................................................................................9

BAB V...................................................................................................................................................14

LOGISTIK..............................................................................................................................................14

BAB VI.................................................................................................................................................15

KESELAMATAN SASARAN...................................................................................................................15

BAB VII................................................................................................................................................16

KESELAMATAN KERJA.........................................................................................................................16

BAB VIII...............................................................................................................................................17

PENGENDALIAN MUTU.......................................................................................................................17

BAB IX..................................................................................................................................................18

PENUTUP.............................................................................................................................................18

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Manusia hidup di berbagai tatanan, yaitu berbagai tempat atau system


sosial dimana ia melakukan kegiatan sehari-hari. Di setiap tatanan, faktor-
faktor individu, lingkungan fisik dan lingkungan sosial berinteraksi dan
menimbulkan dampak terhadap Kesehatan. Oleh sebab itu dapat dikatakan
pula bahwa suatu tatanan adalah suatu tempat dimana manusia secara aktif
memanipulasi lingkungan, sehingga menciptakan dan sekaligus juga
mengatasi masalah-masalahnya di bidang Kesehatan. Setiap tatanan
memiliki ciri khas masing-masing, sehingga pembinaan PHBS harus
disesuaikan dengan masing-masing tatanan.

Telah disepakati adanya lima tatanan, yaitu tatanan rumah tangga,


tatanan institusi Pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum, dan
tatanan fasilitas Kesehatan. Akan tetapi, untuk melihat keberhasilan
pembinaan PHBS diukur dari tatanan rumah tangga. Hal ini dikarenakan
tatanan rumah tangga dianggap mewakili atau dapat mencerminkan
keseluruhan perilaku. Meningkatkan cakupan rumah tangga yang
mempraktikkan PHBS sebesar lebih dari 30% dalam kurun waktu 2010-2014
merupakan upaya yang sangat berat. Namun demikian perlu disadari bahwa
PHBS di tatanan rumah tangga sangat dipengaruhi oleh PHBS di tatanan -
tatanan lain. Demikian sebaliknya, PHBS di tatanan-tatanan lain juga
dipengaruhi oleh PHBS di tatanan rumah tangga.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku


yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang
menjadikan seseorang keluarga, kelompok atau masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS mencakup semua perilaku
yang harus dipraktekkan di bidang pencegahan dan penanggulangan
penyakit, penyehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, gizi, farmasi dan pemeliharaan kesehatan. Perilaku-perilaku
tersebut harus dipraktekkan dimana pun seseorang berada baik di rumah

3
tangga, di institusi pendidikan, di tempat kerja, di tempat umum dan di fasilitas
pelayanan kesehatan – sesuai dengan situasi dan kondisi yang dijumpai.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman untuk meningkatkan PHBS di tatanan tempat kerja dan
tatanan fasilitas Kesehatan di Puskesmas Citra medika
2. Tujuan Khusus
a. Memperkuat Gerakan dan peran serta masyarakat melalui PHBS di
seluruh tatanan
b. Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada masyarakat di tatanan
rumah tangga, institusi Pendidikan, tempat kerja, tempat umum, dan
fasilitas Kesehatan.
c. Meningkatkan kapasitas pengelola pembinaan PHBS di tatanan rumah
tangga, institusi Pendidikan, tempat kerja, tempat umum, dan fasilitas
Kesehatan.
C. SASARAN
1. Pengelola program UKM di puskesmas.
2. Masyarakat/ Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Citra Medika
3. Pengelola program kesehatan yang lain dan lintas sektor terkait
4. Pengambil kebijakan di provinsi, kabupaten/kota
D. RUANG LINGKUP
1. PHBS di Tatatan Fasilitas Kesehatan
Di fasilitas pelayanan kesehatan (klinik, Puskesmas, rumah sakit dan lain-
lain), sasaran primer harus mempraktekkan perilaku yang dapat menciptakan
fasilitas pelayanan kesehatan Ber-PHBS, yang mencakup mencuci tangan
dengan sabun, menggunakan jamban sehat, membuang sampah di tempat
sampah, tidak merokok, tidak mengonsumsi NAPZA, tidak meludah di
sembarang tempat, memberantas jentik nyamuk dan lain-lain.
2. PHBS di Tatanan Tempat Kerja
Di tempat kerja (kantor, pabrik dan lain-lain), sasaran primer harus
mempraktekkan perilaku yang dapat menciptakan Tempat Kerja Ber-PHBS,
yang mencakup mencuci tangan dengan sabun, mengonsumsi makanan dan
minuman sehat, menggunakan jamban sehat, membuang sampah di tempat

4
sampah, tidak merokok, tidak mengonsumsi NAPZA, tidak meludah
sembarang tempat, memberantas jentik nyamuk dan lain-lain.
3. PHBS di Tempat Umum
Di tempat umum (tempat ibadah, pasar, pertokoan, terminal, dermaga dan
lain-lain), sasaran primer harus mempraktekkan perilaku yang dapat
menciptakan Tempat Umum Ber-PHBS, yang mencakup mencuci tangan
dengan sabun, menggunakan jamban sehat, membuang sampah di tempat
sampah, tidak merokok, tidak mengonsumsi NAPZA, tidak meludah di
sembarang tempat, memberantas jentik nyamuk dan lain-lain
E. BATASAN OPERASIONAL
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang
menjadikan seseoranng keluarga, kelompok atau masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri (mandiri) di setiap kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
2. Sasaran primer berupa sasaran langsung, yaitu individu anggota
masyarakat, kelompok-kelompok dalam masyarakat dan masyarakat
secara keseluruhan, yang diharapkan untuk mempraktekkan PHBS
F. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. PERMENKES No 65 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan dan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan No.2269/MENKES/PER/XI/2011
4. PERMENKES No 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas

5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

Yang dimaksud standar ketenagaan disini adalah menyangkut kebutuhan


minimal dalam hal jumlah dan jenis tenaga yang terlatih untuk terselenggaranya
kegiatan program tatanan sehat oleh suatu unit pelaksana kegiatan (UPK), Dinas
kesehatan maupun instansi terkait agar dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.

A.KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Keberhasilan dan keberlangsungan suatu program sangat ditentukan oleh


kemampuan pelaksananya yaitu kompetensi yang dimiliki. Karena itu pengembangan SDM
akan menjadi sesuatu yang sangat strategis bagi tujuan program dan menjadi kegiatan
prioritas. Penyusunan kebutuhan tenaga UKM perlu memperhatikan kekuatan dan
kelemahannya, mempertimbangkan kebutuhan promosi kesehatan, permintaan akibat
beban pelayanan kesehatan, sarana upaya pelayanan yang ditetapkan, dan standar atau
nilai tertentu. Adapun kualifikasi sumberdaya manusia tenaga upaya tatanan sehat
yang telah ada di Puskesmas Citra Medika:

1. UKM Promkes
2. UKM Kesling
3. UKM KIA KB
4. UKM Gizi
5. UKM P2 (TB Paru, Kusta, ISPA/Diare, Surveilans, Imunisasi)
6. UKM Perkesmas
7. UKM PTM
8. UKM Posbindu Lansia
9. UKM Jiwa
10. UKM UKGS
11. UKM UKS
12. UKM Indra

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Pengaturan dan penjadwalan serta uraian tugas penanggung jawab program


dan pelaksana program dilakukan oleh Kepala Puskesmas Citra Medika dan

6
penanggung jawab UKM yang sebelumnya telah disepakati bersama dengan semua
staf Puskesmas Citra Medika.

C. JADWAL KEGIATAN

1. Jadwal kegiatan Tatanan Sehat disusun berdasarkan usulan masyarakat


2. Pengaturan kegiatan upaya Kesehatan m;asyarakat dilakukan Bersama oleh
para pemegang program dalam kegiatan minilokakarya bulanan dalam
persetujuan kepala puskesmas
3. Jadwal kegiatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun dan di break down
dalam jadwal kegiatan bulanan
4. Jadwal kegiatan dikoordinasikan dan dikomunikasikan kepada lintas program
maupun lintas sektor

7
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

B. Standar Fasilitas
1. ATK
2. Buku pedoman PHBS
3. Buku pedoman GERMAS
4. Mapping PHBS
5. Peta Wilayah
6. Leaflet PHBS
7. Papan data indikator PHBS kelurahan
8. Sound system

Ketersediaan sarana dan prasarana mengacu pada standar, tetapi dapat


disiapkan bertahap sesuai dengan kondisi tempat.

8
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan

Upaya tatanan sehat sudah dilakukan dalam rangka perubahan perilaku


masyarakat menuju Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran yang menjadikan
seseorang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Bidang PHBS yaitu :

 Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang
mengalir dan sabun, mandi minimal 2x/hari, dll.
 Bidang Gizi, seperti makan buah dan sayur tiap hari, mengkonsumsi
garam beryodium, menimbang berat badan(BB) dan tinggi badan (TB)
setiap bulan, dll.
 Bidang Kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya,
menggunakan jamban, memberantas jentik, dll.

B. Metode
Menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada setiap orang
bukanlah hal yang mudah, akan tetapi memerlukan proses yang panjang.
Setiap orang hidup dalam tatanannya dan saling mempengaruhi serta
berinteraksi antar pribadi dalam tatanan tersebut. Adapun tiga strategi pokok
yang harus dilaksanakan dalam tatanan sehat promosi Kesehatan :
1. Mengembangkan kebijakan yang berwawasan Kesehatan (healthy
public policy), yaitu mengupayakan agar para penentu kebijakan di
berbagai sector di setiap tingkat administrasi menetapkan kebijakan
dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap Kesehatan
masyarakat
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung (supportive environment),
yaitu mengupayakan agar setiap sector dalam melaksanakan
kegiatannya mengarah kepada terwujudnya lingkungan sehat.a

9
3. Memperkuat Gerakan masyarakat (community action), yaitu
memberikan dukungan terhadap kegiatan masyarakat agar lebih
berdaya dalam mengendalikan factor-faktor yang mempengaruhi
Kesehatan
4. Mengembangkan kemampuan individu (personal skills), yaitu
mengupayakan agar setiap individu masyarakat tahu, mau, dan
mampu membuat keputusan yang efektif dalam upaya memelihara,
meningkatkan, serta mewujudkan kesehatannya, melalui pemberian
informasi, serta pendidikan dan pelatihan yang memadai.
5. Menata Kembali arah pelayanan Kesehatan (reorient health services),
yaitu mengubah pola piker serta sistem pelayanan Kesehatan
masyarakat agar lebih mengutamakan aspek promotif dan preventif,
tanpa mengesampingkan aspek kuratif dan rehabilitatif.

C. Langkah Kegiatan

1. PHBS Rumah Tangga

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota


rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan hidup bersih dan
sehat, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Syarat
rumah tangga sehat yaitu :

 Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan)


 Memberi bayi ASI eksklusif
 Menimbang bayi dan balita setiap bulan
 Menggunakan air bersih
 Mencuci tangan dgn air bersih, mengalir, dan sabun
 Menggunakan jamban
 Memberantas jentik di rumah
 Makan sayur dan buah setiap hari
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari
 Tidak merokok di dalam rumah

10
2. PHBS Tatanan Sekolah

Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya


berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6 – 10 tahun),
yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. PHBS di sekolah
merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru,
dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat. Penerapan PHBS ini dapat dilakukan melalui pendekatan
Usaha Kesehatan Sekolah. Manfaat PHBS di sekolah di antaranya :

 Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik,


guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai
gangguan dan ancaman penyakit
 Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak
pada prestasi belajar peserta didik
 Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga
mampu menarik minat orang tua (masyarakat)
 Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
 Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain

Syarat-syarat sekolah ber-PHBS yaitu :

 Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun


 Jajan di kantin sekolah yang sehat
 Membuang sampah pada tempatnya
 Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah
 Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
 Tidak merokok di sekolah
 Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
 Buang air besar dan buang air kecil di jamban sekolah

3. PHBS Tatanan Tempat-Tempat Umum

11
Tempat-tempat umum merupakan sarana yang diselenggarakan oleh
pemerintah atau swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan
masyarakat, seperti sarana pariwisata, transportasi umum, sarana ibadah,
sarana olahraga, sarana perdagangan, dsb. PHBS di tempat-tempat umum
adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola
tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan
PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum yang
ber-PHBS.

Melalui penerapan PHBS di tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang


berada di tempat-tempat umum akan terjaga kesehatannya dan tidak tertular
atau menularkan penyakit. Syarat tempat umum yang ber-PHBS yaitu :

 Menggunakan air bersih


 Menggunakan jamban
 Membuang sampah pada tempatnya
 Tidak merokok
 Tidak meludah sembarangan
 Memberantas jentik nyamuk
 Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
 Menutup makanan dan minuman

4. PHBS Tatanan Tempat Kerja

PHBS di tempat kerja merupakan upaya memberdayakan para pekerja agar


tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam
mewujudkan tempat kerja sehat. Penerapan PHBS di tempat kerja diperlukan
untuk menjaga, memelihara dan mempertahankan kesehatan pekerja agar tetap
sehat dan produktif. Manfaat PHBS di tempat kerja diantaranya masyarakat di
sekitar tempat kerja menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit, serta lingkungan
di sekitar tempat kerja menjadi lebih bersih, indah, dan sehat. Syarat tempat
umum yang sehat yaitu :

 Mengkonsumsi makanan bergizi


 Melakukan aktivitas fisik setiap hari
12
 Tidak merokok di tempat kerja
 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
 Menggunakan air bersih
 Memberantas jentik di tempat kerja
 Menggunakan jamban
 Membuang sampah pada tempatnya

5. PHBS Tatanan Institusi Kesehatan

Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh


pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas, dan
klinik swasta. PHBS di institusi kesehatan merupakan upaya untuk
memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu,
mampu, dan mampu mempraktikkan hidup perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam mewujudkan intitusi kesehatan ber-PHBS.

PHBS di Institusi Kesehatan sangat diperlukan sebagai salah satu upaya


untuk mencegah penularan penyakit, infeksi nosokomial dan mewujudkan
Institusi Kesehatan yang sehat. Syarat institusi sehat yaitu :

 Menggunakan air bersih


 Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
 Menggunakan jamban
 Membuang sampah pada tempatnya
 Tidak merokok di Institusi Kesehatan
 Tidak meludah sembarangan
 Memberantas jentik nyamuk

13
BAB V
LOGISTIK

Untuk menunjang terselenggaranya upaya kesehatan puskesmas, maka perlu


didukung oleh penyediaan logistik yang memadai dan optimal, melalui perencanaan
yang baik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan usuian pemegang program
yang sudah berdasarkan hasil pemetaan masalah. Ketersediaan logistic harus
dijamin kecukupannya dan pemeliharaan yang sudah dianggarkan dan dijadwalkan.
Pengadaan alat dan bahan dalam pelaksanaan upaya kesehatan Puskesmas
diselenggarakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

14
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program


malaria di Puskesmas Citra Medika perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan
melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Pemberdayaan
masyarakat adalah cara untuk menumbuhkan dan mengembangkan norma yang
membuat masyarakat mampu untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Pemberdayaan masyarakat sangat ditentukan oleh pemahaman, kemahiran dan
semangat dalam menerapkan pendekatan sosial kemasyarakatan. Secara
keseluruhan pendekatan gerakan masyarakat dilakukan melalui promosi,
pengembangan institusi masyarakat, pendekatan hukum dan regulasi, penghargaan
serta pendekatan ekonomi produktif (income generation).

15
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam pelaksanaan kegiatan tatanan sehat mulai dari tahap perencanaan,


pelaksanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi selalu memperhatikan
berbagai resiko yang mungkin timbul akibat dari pelaksanaan kegiatan tersebut,
Adapun resiko yang mungkin ada pada penerapan tatanan sehat adalah :

No Resiko Keselamatan Kerja Petugas Upaya Pencegahan


1 Dalam pelaksanaan kegiatan tatanan sehat ke Untuk meminimalisir
sekolah, ke kelurahan, dan ke masyarakat, kejadian yang tidak
petugas sering menggunakan kendaraan roda diinginkan, petugas wajib
dua seperti motor. Oleh karena itu resiko yang menggunakan helm dan
mungkin adalah tertabrak atau ditabrak motor mengendarai motor
atau bisa disebut dengan kecelakaan. dalam keadaan tenang
atau tidak ngebut.
2 Kemungkinan penularan penyakit dari Masyarakat dan petugas
masyarakat yang mungkin sedang tidak sehat yang hadir dalam
atau punya riwayat penyakit. kegiatan tatanan sehat
wajib menggunakan
masker

16
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan program tatanan sehat di Puskesmas Citra


Medika dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai
berikut :

1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jenis dan jadwal.

2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan.

3. Tercapainya indikator kegiatan tatanan sehat di Puskesmas Citra Medika

4. Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini bulanan dan


tribulan

17
BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelaksaan tatanan sehat ini dibuat sebagai aturan bagi


penanggungjawab program, pelaksana program dalam melaksanakan kegiatan.
Pedoman ini dapat diubah sesuai dengan kebutuhan dan kaidah yang berlaku untuk
menyesuaikan dengan perkembangan keadaan. Kegiatan tatanan sehat akan
berhasil apabila ada komitmen yang kuat dari kepala puskesmas, penanggung
jawab UKM dan penanggungjawab program serta pelaksana program juga
keterlibatan masyarakat dan lintas sektor terkait.

Demikian program ini kami susun, kritik dan saran kami terima untuk
kesempurnaan pedoman ini, semoga pedoman ini bermanfaat bagi kita semua.

18

Anda mungkin juga menyukai