69soal UAS HK Perlindunga Anak Ds Chrisbiantoro
69soal UAS HK Perlindunga Anak Ds Chrisbiantoro
: 61HP 4 :
Kelas Nama Mahasiswa
1. Sebutkan dan jelaskan yang dimaksud dengan Keadilan Restoratif dalam kaitannya
dengan hukum perlindungan anak?
2. Sebutkan dan jelaskan secara lengkap siapa saja yang seharusnya dan idealya terlibat
dalam Proses (Musyawarah) Diversi dalam hukum perlindungan anak?
3. Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
(SPPA) memberikan mandat kepada Kementrian Hukum dan HAM terhadap
penyelenggaraan sistem pemasyarakatan dalam penanganan Anak Berhubungan dengan
Hukum kemudian mandat tersebut dilaksanakan oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas),
Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dan Lembaga Penempatan Anak Sementara
(LPAS).
Jelaskan disertai dasar hukumnya tentang tugas dan fungsi dari BAPAS, LPKA dan
LPAS tersebut!
4. Contoh Kasus 1:
Empat siswa SMP Negeri 2 Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan, menganiaya Faisal Dg
Pole, petugas kebersihan sekaligus sekuriti sekolah, hingga terluka di bagian kepalanya.
Selain keempat siswa, penganiayaan tersebut juga dibantu oleh orangtua siswa yakni M
Rasul Dg Sarrang. Kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu (9/2) sekira pukul 15.00 WITA.
Kasus pengeroyokan empat siswa dan seorang dewasa terhadap petugas kebersihan di SMP
Negeri 2 Galesong akhirnya berujung perdamaian. Kedua pihak berdamai setelah korban,
Faisal Daeng Pole memaafkan para pelaku.
Apa pendapat saudara terhadap kasus diatas? Berikan analisa saudara dari perpspektif hukum
perlindungan anak dan undang-undang peradilan anak!
Apakah perdamaian dalam kasus ini dapat disebut mekanisme Diversi dan sudah diterapkan
keadilan restoratif?
5. Contoh kasus 2
Seorang santri Pondok Pesantren Nurul Ikhlas, Padang Panjang, Sumatera Barat, RA
meninggal diduga akibat dikeroyok 19 rekannya sesama santri. Polisi telah menetapkan 17
santri sebagai tersangka yang semuanya berstatus di bawah umur. Usia terduga 17 santri itu
berkisar antara 15-16 tahun. Mereka melakukan pengeroyokan diduga sebanyak tiga kali
dalam tiga hari yakni Kamis (7/2), Jumat (8/2) dan Minggu (10/2). Polisi mengetahui
peristiwa ini pertama kali dari paman korban yang datang melapor ke Polsek X Koto, Selasa
(12/2) pekan lalu.
Saat itu paman korban melaporkan korban jadi korban kekerasan hingga tidak sadarkan diri
dan dirawat di RSUP M Jamil, Padang. Aksi pengeroyokan ini dipicu oleh korban yang
diduga korban mengambil barang milik santri lain tanpa izin. Korban diduga beberapa kali
mencuri barang milik temannya seperti ponsel, pengeras suara dan lain-lain. Dari hasil
pemeriksaan, para pelaku mengaku marah karena korban sudah mengakui kesalahan dan
minta maaf, tapi tetap saja mencuri. Pengeroyokan membuat RA tak sadarkan diri. Ia lalu
dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang. Namun, karena
kondisinya parah, kemudian dirujuk ke RSUP M Djamil, Padang.
Apa pendapat saudara terhadap kasus diatas? Berikan analisa saudara dari perpspektif hukum
perlindungan anak dan undang-undang peradilan anak!