Anda di halaman 1dari 1

NAMA : NURRUL FADIRA QUILIEM

KELAS : XII MIPA 3


TUGAS BAHASA INDONESIA "ARTIKEL"

PERILAKU ORANG TUA


TENTUKAN KESEHATAN GIGI ANAK

Banyak ibu yang mengeluh, gigi depan


rahang atas anaknya berwarna kecoklatan,
mahkota giginya rusak, bahkan terkadang
hanya tinggal sedikit saja mahkota yang
tersisa. Namun kebanyakan para ibu
tersebut tidak menyadari apa penyebabnya.
Yang sesungguhnya terjadi adalah gigi
tersebut mengalami karies, dan kejadian ini
sering disebut sebagai karies botol, early
childhood caries, atau baby bottle caries.
Pola karies gigi ini erat kaitannya dengan
pemberian susu atau cairan manis lain dengan menggunakan botol secara berkepanjangan. Terlebih
lagi bila anak terbiasa atau dibiasakan meminum susu botol sebelum tidur, dan tak jarang botol susu
masih ada dalam mulut anak saat ia jatuh tertidur.

Upaya untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut telah banyak dilakukan berbagai pihak sejak
lama, baik melalui program pemerintah, media massa, iklan di televisi, atau penyuluhan di pusat
kesehatan. Namun ternyata hasilnya belum begitu signi kan. Dari Survei Kesehatan Rumah Tangga
pada tahun 2001 didapati bahwa 76,2% anak Indonesia pada kelompok usia 12 tahun mengalami
karies.

Karies gigi sulung yang disebabkan pemberian susu atau minuman manis lain menggunakan botol
susu secara berkepanjangan memiliki ciri yang khas. Gigi yang terlibat biasanya adalah gigi depan
rahang atas, dan biasanya keempat gigi depan rahang bawah bebas karies.

Kalau dijabarkan satu persatu, banyak faktor yang menyebabkan sulitnya meningkatkan status
kesehatan gigi dan mulut anak di Indonesia. Tapi mungkin perlu dicermati satu hal yang teramat
penting, yaitu peranan ibu. Ibu memegang peranan penting dalam keluarga, sebagai seorang istri dan
ibu dari anak-anaknya. Figur pertama yang dikenal anak begitu ia lahir adalah ibunya. Maka dari itu,
perilaku dan kebiasaan ibu dapat dicontoh oleh sang anak. Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi
akan sangat menentukan status kesehatan gigi anaknya kelak. Namun tahu saja tidak cukup, perlu
diikuti dengan peduli dan bertindak .

Oleh karena itu faktor perilaku orang tua menjadi faktor pendukung terjadinya masalah ini, terutama
karena kurangnya pengetahuan orang tua mengenai kesehatan gigi yang benar.

fi

Anda mungkin juga menyukai