Anda di halaman 1dari 3

Cpmk 2

1.9 Subjek Retribusi Daerah

Subjek retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan/menikmati pelayanan jasa yang
diberikan oleh Pemda. Yang dievaluasi terhadap subjek retribusi adalah subjek retribusi yang
menggunakan/menikmati jasa pelayanan yang diberikan oleh Pemda yang diatur dalam raperda, sesuai
dengan jenis retribusinya.

1.10 Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi

Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi menurut Mardiasmo (2018 : 21) sebagai berikut :

1) Retribusi Jasa Umum, ditetapkan dengan memperhatikan biaya, biaya yang dimaksud yaitu biaya
operasi dan pemeliharaan, biaya bunga dan biaya modal untuk penyediaan jasa yang bersangkutan,
aspek keadilan, kemampuan masyarakat dan efektivitas pengendalian atas pelayanan tersebut.
2) Retribusi Jasa Usaha, keuntungan yang layak merupakan tujuan dan dasar yang dapat diperoleh
apabila pelayanan jaya telah dilakukan secara efisien dan berorientasi pada harga pasar.
3) Retribusi Perizinan Tertentu, biaya penyelenggaran pemberian izin meliputi penerbitan dokumen
Izin, pengawasan dilapangan, penegakan hukum, penatausahaan, dan biaya dampak negatif dari
pemberian izin tersebut. Biaya ini didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruh
biaya penyelenggraraan pemberian izin yang bersangkutan.

1. Prinsip yang dianut dalam menetapkan besarnya struktur dan tarif retribusi, berdasarkan UU No.28
Tahun 2009, ditetapkan sebagai berikut :

a. golongan Retribusi Jasa Umum, yaitu :

1) memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat, aspek


keadilan, dan efektivitas atas pengendalian tersebut.
2) Biaya penyediaan jasa meliputi biaya operasi dan pemeliharaan, biaya bunga dan biaya modal
3) Dalam hal penetapan tarif sepenuhnya memperhatikan biaya penyediaan jasa, penetapan tarif hanya
untuk menutup sebagian biaya.

b. golongan Retribusi Jasa Usaha, yaitu didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak.

c. golongan Retribusi Perizinan Tertentu, yaitu :

1) Didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan pemberian
izin yang bersangkutan
2) Biaya penyelenggaraan pemberian izin, meliputi : penerbitan dokumen izin, pengawasan di
lapangan, penegakan hukum, penatausahaan dan biaya dampak negatif dari pemberian izin
tersebut.

Yang dievaluasi terhadap Prinsip yang dianut dalam menetapkan besarnya struktur dan tarif retribusi adalah
prinsip yang dianut yang diatur dalam raperda untuk golongan retribusi tertentu, sesuai dengan yang diatur
dalam UU No.28 Tahun 2009.

2. Struktur dan besarnya tariff retribusi

Tarif retribusi dapat ditetapkan dengan nilai rupiah atau persentase tertentu yang ditetapkan untuk
menghitung besarnya retribusi yang terutang. Tarif retribusi dapat ditentukan seragam atau bervariasi
menurut golongan sesuai dengan prinsip dan sasaran penetapan tarif tersebut.

Yang dievaluasi terhadap struktur dan besarnya tarif retribusi adalah struktur dan besarnya tarif retribusi
yang diatur dalam raperda, apakah sudah sesuai dengan prinsip yang dianut dalam menetapkan besarnya
struktur dan tarif retribusi, sesuai dengan golongan retribusi, dan tidak bertentangan dengan kepentingan
umum, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang undangan yang lebih tinggi, termasuk
peraturan sektoralnya.

1.11 Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Daerah

Tata cara pemungutan retribusi menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 adalah sebagai berikut :

1) Retribusi dipunggut dengan menggunakan kupon, karcis dan kartu langganan berdasarkan SKRD
(Surat Ketetapan Retribusi Daerah) atau dokumen lain yang dipersamakan.
2) Yang kurang bayar atau tidak membayar pada waktunya dikenakan sanksi administratif 2% per
bulan dengan menggunakan STRD (Surat Tagihan Retribusi Daerah).
3) Peraturan kepada daerah yang menentukan tata cara pemungutan retribusi.

1. Wilayah pemungutan

Wilayah pemungutan retribusi dapat melampaui wilayah daerah bersangkutan, tergantung lokasi
pelayanan yang diberikan oleh Pemda, misalnya mess Pemda Kota Makassar di Jakarta dapat
dimasukkan dalam wilayah pemungutan retribusi Kota Makassar.
Perbedaan wilayah pemungutan antara pajak dan retribusi adalah wilayah pemungutan pajak hanya
ada dalam wilayah daerah yang bersangkutan, sedangkan wilayah pemungutan retribusi dapat
melampaui wilayah daerah bersangkutan, tergantung pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah
Daerah.
Yang dievaluasi terhadap wilayah pemungutan adalah apakah wilayah pemungutan retribusi
tersebut sesuai dengan pelayanan yang diberikan oleh Pemda.

2. Penentuan pembayaran, tempat pembayaran, angsuran dan penundaan pembayaran

Yang dievaluasi terhadap penentuan pembayaran, tempat pembayaran, angsuran, dan penundaan
pembayaran adalah bagaimana tata cara melakukan pemungutan dan pembayaran retribusi,
dokumen apa saja yang digunakan untuk melakukan pemungutan, maupun pembayaran retribusi,
dimana tempat pembayaran retribusi yang ditentukan oleh Pemda, bagaimana ketentuan dan cara
melakukan angsuran dan penundaan pembayaran yang dilakukan oleh wajib retribusi.

Sumber Referensi :
Ismail, Tjip. 2013. Analisis dan Evaluasi Tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Yogyakarta. Tidak
diterbitkan.
Meivi M. Kaunang¹ , Lintje Kalangi² , Tressje Runtu³. 2018. Analisis Mekanisme Pemungutan dan
Efektivitas Retribusi Pasar di Kota Bitung. Universitas Sam Ratulangi. Vol : 13. No : 4. Hal : 484

Anda mungkin juga menyukai