Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

“ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL DAN PAJAK PARKIR


HOTEL ATAS PENDAPATAN HOTEL DIMASA KINI DAN MASA YANG
AKAN DATANG”

DISUSUN OLEH :
JOSEPHINE APRILIA C.H
(170810301111)

S-1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Sistem perpajakan adalah mekanisme yang mengatur bagaimana hak dan kewajiban
perpajakan suatu wajib pajak dilaksanakan. Pada uraian di bawah ini disajikan berbagai sistem
perpajakan. Menurut sistem perpajakan official assessment, besarnya pajak yang terutang
ditetapkan sepenuhnya oleh institusi pemungut pajak. Wajib pajak dalam hal ini bersifat pasif
dan menunggu penyampaian utang pajak yang ditetapkan oleh institusi pemungut pajak. Menurut
sistem perpajakan self assessment, besarnya pajak yang terutang ditetapkan oleh wajib pajak.
Dalam hal ini, kegiatan menghitung, memperhitungkan, menyetorkan dan melaporkan pajak
yang terutang dilakukan oleh wajib pajak. Peran institusi pemungut pajak hanyalah mengawasi
melalui serangkaian tindakan pengawasan maupun penegakan hukum (pemeriksaan dan
penyidikan pajak). Sejak perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan pada
tahun 1983 (reformasi perpajakan Indonesia) menggantikan peraturan perpajakan yang dibuat
oleh kolonial Belanda (ordonansi PPs 1925 dan ordonansi PPd 1944), Indonesia telah mengganti
sistem pemungutan pajaknya pula dari sistem Official Assessment menjadi sistem Self
Assessment. Kepercayaan diberikan kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan,
membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang seharusnya terutang berdasarkan
peraturan perundang-undangan perpajakan.

Macam-macam Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia :

1. Self Assessment System

Self Assessment System adalah sistem pemungutan pajak yang membebankan


penentuan besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak yang bersangkutan
secara mandiri. Bisa dikatakan, wajib pajak adalah pihak yang berperan aktif dalam
menghitung, membayar, dan melaporkan besaran pajaknya ke Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) atau melalui sistem administrasi online yang sudah dibuat oleh pemerintah. Sistem
pemungutan pajak ini memiliki kekuarangan, yaitu karena wajib pajak memiliki
wewenang menghitung sendiri besaran pajak terutang yang perlu dibayarkan, maka wajib
pajak biasanya akan berusaha untuk menyetorkan pajak sekecil mungkin dengan
membuat laporan palsu atas pelaporan kekayaan.
2. Official Assessment System

Official Assessment System adalah sistem pemungutan pajak yang membebankan


wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang pada fiskus atau aparat perpajakan
sebagai pemungut pajak kepada seorang wajib pajak. Dalam sistem ini, wajib pajak bersifat
pasif dan nilai pajak terutang akan diketahui setelah dikeluarkannya surat ketetapan pajak
oleh aparat perpajakan. Sistem pemungutan pajak ini biasanya diterapkan dalam pelunasan
pajak daerah seperti Pajak Bumi Bangunan (PBB). Dalam pembayaran PBB, kantor pajak
merupakan pihak yang mengeluarkan surat ketetapan pajak berisi besaran PBB terutang
setiap tahunnya. Wajib pajak tidak perlu lagi menghitung pajak terutang melainkan cukup
membayar PBB berdasarkan Surat Pembayaran Pajak Terutang (SPPT) yang dikeluarkan
oleh KPP tempat objek pajak terdaftar.

3. Witholding System

Pada siistem pemungutan pajak withholding system, besarnya pajak biasanya


dihitung oleh pihak ketiga. Bukan mereka wajib pajak dan bukan juga aparat pajak/fiskus.
Contoh Witholding System adalah pemotongan penghasilan karyawan yang dilakukan oleh
bendahara instansi atau perusahaan terkait. Jadi, karyawan tidak perlu lagi pergi ke kantor
pajak untuk membayarkan pajak tersebut. Jenis pajak yang biasanya menggunakan
withholding system di Indonesia adalah PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh
Final Pasal 4 ayat (2) dan PPN. Bukti potong atau bukti pungut biasanya digunakan sebagai
bukti atas pelunasan pajak dengan menggunakan sistem ini. Untuk beberapa kasus tertentu,
bisa juga menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP). Bukti potongan tersebut nantinya akan
dilampirkan bersama SPT Tahunan PPh/SPT Masa PPN dari wajib pajak yang
bersangkutan.

Pajak menempati posisi terpenting di sebagian besar negara berkembang karena pajak
merupakan sumber utama penerimaan negara.Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit
untuk dapat dilaksanakan.Penggunaaan uang pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai
dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan
dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat.Setiap warga negara mulai
saat dilahirkan sampai dengan meninggal dunia, menikmati fasilitas dari pemerintah yang
semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak. Dengan demikian jelas bahwa peranan
penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi sangat dominan dalam menunjang jalannya roda
pemerintah dan pembiayaan pembangunan.

Saya melakukan penelitian berkaitan dengan sistem perpajakan yang ada di Indonesia
tetapi disini Saya mengambil conton dari salah satu sistem perpajakan disebuah hotel dikota
Surabaya, bagaimana hotel tersebut nenerapkan system perpajakan yang sudah ada di Indonesia
dan bagaimana mngaplikasikannya pada Hotelnya, selain itu Saya juga ingin meneliti tentang
system pajak parker yang ada dihotel tersebut apakah pihak hotel juga menerapkan system
perpajakan pada parkiran hotelnya ataukah hanya pada sistem administrasi hotelnya saja.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah atau bisa juga disebut sebagai research question ini bisa diartikan
sebagai suatu rumusan yang biasanya mempertanyakan tentang fenomena-fenomena yang akan
diteliti baik kedudukannya sebagai fenomena mandiri maupun fenomena yang saling terakit antara
fenomena satu dengan lainnya yang akan diteliti oleh seorang peneliti, baik sebagai penyebab
maupun akibat. Rumusan masalah ini merupakan salah satu tahap diantara banyaknya jumlah
tahapan yang memiliki kedudukan yang sangat penting pada kegiatan penelitian.

Setiap penelitian itu sendiri pasti akan dimulai dengan adanya perumusan masalah yang
kemudian akan dilanjutkan dengan kegiatan pemecahan atas perumusan masalah tersebut.
Perumusan masalah ini dapat dikategorikan sebagai pertanyaan yang paling utama dan akan dicari
kemudian dijawab melalui kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Perumusan masalah
ini akan muncul karena adanya kesengajaan antara kondisi realitas atau nyata yang ada
dikehidupan sesungguhnya dengan kondisi yang nantinya akan diharapkan seorang peneliti.

Selanjutnya, akan dinyatakan dan dijabarkan mengapa masalah-masalah atau rumusan


masalah yang telah dibuat ini menarik untuk dipecahkan. Dan akan dinilai pula dari sisi kerugian
yang akan muncul apabila masalah ini tidak bisa terpecahkan, atau keuntungan yang akan
didapatkan apabila masalah ini berhasil dipecahkan.

Berikut ini adalah beberapa rumusan masalah yang dapat diambil dan akan coba
dipecahkan tentang sistem perpajakan yang diterapkan disalah satu hotel dikota Surabaya :

1. Bagaimanakah perkembangan sistem perpajakan yang telah dikembangkan pada sistem


administrasi pajak hotel somerset untung masa kini dan masa yang akan datang ?
2. Apakah pihak dari hotel somerset juga menerapkan sistem perpajakan pada parkiran
hotelnya ?
3. Bagaimanakah pendapat para pekerja hotel terkait sistem perpajakan yang telah diterapkan
oleh pihak hotel ?
4. Bagaimanakah selama ini para pihak hotel memanfaatkan sistem perpajakan yang telah
berkembang di Indonesia untuk hotelnya ?
5. Bagaimana kira-kira perkembangan hotel pada 5 tahun yang akan akan setelah menerapkan
sistem perpajakan yang ada ?
1.3 BATASAN MASALAH PADA PENELITIAN

Untuk lebih memfokuskan penelitian pada pokok permasalahan, dan untuk mencegah
terlalu luasnya pembahasan yang mengakibatkan terjadinya kesalahan interoretasi terhadap
simpulan yang dihasilkan, maka dalam hal ini dilakukan pembatasan bahwa faktor-faktor yang
digunakan sebagai variabel penelitian adalah sistem administrasi pajak yang diterapkan oleh
salah satu hotel yang ada dikota Surabaya, Tentang bagaimana pihak hotel memahami
pengetahuan tentang peraturan perpajakan, persepsi atas efektifitas sistem perpajakan yang ada
di Indonesia, 8 kualitas pelayanan terhadap kemauan membayar pajak.
Oleh karena itu dari informasi sistem perpajakan yang sudah ada di Indonesia kita
mengambil sampel dari sebuah hotel dikota Surabaya tentang sistem administrasinya yang telah
menerapkan sistem perpajakan, juga dari parkiran hotel itu sendiri yang menerapkan sistem
perpajakan yang telah ada, kemudian kita dapat menentukan dari hal sisi serta aspek pajak apa
yang sudah diterapkan serta dikaitkan oleh rumusan masalah yang sudah kita buat diatas dan
bagaimana kita akan dapat memecahkan rumusan masalah diatas melalui informasi yang sudah
kita dapat dari pihak hotel itu sendiri.

1.4 TUJUAN DARI PENELITIAN


Tujuan dari penelitian merupakan rumusan dari kalimat yang menunjukkan adanya
sebuah hasil yang telah diperoleh setelah dilakukannya penelitian. Rumusan tujuan dari
penelitian ini biasanya mengungkapkan keinginan peneliti untuk memperoleh jawaban atas
rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti.
Dibawah ini merupakan beberapa contoh dari tujuan penelitian yang Saya buat :
1. Untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada sistem perpajakan
yang ada pada hotel tersebut.
2. Untuk mengetahui sistem perpajakan yang bagaimana yang telah diterapkan oleh pihak
hotel tersebut.
3. Untuk mengetahui apakah parkiran hotel tersebut juga telah menerapkan sistem
perpajakan yang ada.
4. Untuk menganalisis pengaruh sistem perpajakan yang telah diterapkan di Indonesia pada
sistem perpajakan yang diterapkan oleh hotel tersebut.
5. Untuk menganalisis bagaimana kesadaran pelanggan hotel pada sistem pembayaran pajak
yang telah diterapkan oleh hotel tersebut.
6. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan pemahaman tentang sistem peraturan
pajak yang ada di Indonesia pada hotel tersebut.
7. Untuk menganalisis pengaruh persepsi atas efektivitas sistem perpajakan yang telah
diterapkan oleh pihak hotel pada kemauan pelanggan hotel untuk membayar pajak.
8. Untuk mengetahui pengaruh sistem perpajakan yang diterapkan hotel pada tingkat
pendapatan hotel dimasa kini dan masa yang akan datang.
9. Untuk menganalisis pengaruh kualitas sistem perpajakan pada hotel untuk pelanggan
hotel.
10. Untuk mengukur bagaimana perkembangan hotel setelah menerapkan sistem perpajakan
tersebut pada 5 tahun yang akan datang.

1.5 MANFAAT PENELITIAN


Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Misalnya dalam
penelitian tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara tepat dan akurat,
maka apa manfaatnya secara praktis maupun teoritis. Kegunaan penelitian mempunyai dua hal
yaitu dapat mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi atau
memecahkan masalah serta mencegah terjadinya masalah pada obyek yang akan diteliti.
Manfaat penelitian ini dibuat untuk untuk memberikan manfaat pada sebagian kalangan
yang akan membaca hasil penelitian dari Saya ini, berikut ini Saya jabarkan beberapa mengenai
manfaat penelitian yang telah Saya buat :
1. Bagi peneliti yaitu Saya sendiri, penelitian bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan
pengetahuan Saya tentang sistem perpajakan yang telah berkembang di Indonesia dan
Saya mengambil sampel dari salah satu hotel dikota Surabaya., selain itu juga digunakan
untuk memenuhi syarat tugas perkuliahan mata kuliah metodologi penelitian.
2. Bagi akademisi, diharapkan penelitian ini dapat menjadi pengetahuan tambahan bagi
mereka sendiri dan juga sekaligus dapat menjadi referensi atas karya ilmiah lainnya yang
dikerjakan baik dalam rangka memenuhi tugas maupun tidak.
3. Bagi lembaga institusi yang berkaitan yaitu pihak hotel itu sendiri, diharapkan dapat
menjadi sebuah acuan yang informative dalam pengambilan keputusan tentang sistem
perpajakan yang akan diterapkan dihotel itu sendiri untuk masa kini dan masa yang akan
yang datang.
4. Bagi masyarakat sendiri, supaya masyarakat juga dapat mengetahui secara umum tentang
perubahan sistem perpajakan yang telah diterapkan di Indonesia dari masa ke masa dan
juga dapat dijadikan acuan untuk menerapkan sistem perpajakan tersebut pada bisnis
mereka.

1.6 SUMBER DATA PENELITIAN


Sumber data dalam penelitian kualitatif, posisi narasumber sangat penting, bukan hanya
sekedar memberi respon melainkan juga sebagai pemilik informasi. Karena itu informan (orang
yang memberi informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut subjek yang diteliti,
karena ia bukan saja sebagai sumber data, melainkan juga aktor yang ikut menentukan berhasil
tidaknya suatu penelitian berdasarkan informasi yang diberikan. Narasumber dalam hal ini yaitu
orang yang bisa memberikan informasi lisan tentang sesuatu yang ingin kita ketahui. Seorang
informan bisa saja menyembunyikan informasi penting yang dimiliki oleh karena itu peneliti
harus pandai-pandai menggali data dengan cara membangun kepercayaan, keakraban dan
kerjasama dengan subjek yang dieteliti di samping tetap kritis dan analitis. Peneliti harus
mengenal lebih mendalam informannya, dan memilih informan yang benar-benar bisa
diharapkan memberikan informasi yang akurat. Data atau informasi juga dapat diperoleh melalui
pengamatan terhadap peristiwa atau aktifitas yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
Dari peristiwa atau aktivitas ini, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara
lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung. Informasi kondisi dari lokasi peristiwa
atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya, baik merupakan tempat maupun
linkungannya. Dari pemahaman lokasi dan lingkungan, peneliti bisa secara cermat mengkaji dan
secara kritis menarik kemungkinan kesimpulan.
Sumber data penelitian yang Saya ambil dapat berupa :
1. Data Primer
Data primer ini merupakan sumber data yang bisa didapat secara langsung melalui objek
penelitian yang ada. Dalam hal penelitian yang Saya ambil ini objeknya berupa sistem
perpajakan yang diterapkan oleh salah satu hotel yang ada dikota Surabaya berdasarkan sistem
perpajakan yang telah diterapkan di Indonesia. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisis dari
data tentang pengaruh sistem perpajakan tersebut terhadap hotel itu sendiri dimasa kini dan masa
yang akan datang.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dapat diperoleh dari literature, koran, buku, internet,
majalah, jurnal dan bacaan-bacaan lain yang dapat mendukung pokok bahasan dari penelitian ini
sendiri selain itu juga bisa melalui penelitian lapangan.

1.7 SISTEMATIKA PENELITIAN


Sistematika penelitian ini bertujuan untuk mempermudah dari penjelasan dan
pemahaman ide serta rumusan masalah dari pokok bahasan yang akan diteliti selain itu juga
untuk memahami lebih jelas terkait materi-materi yang telah diteliti.
Berikut ini sistematika penulisan terdiri dari beberapa pokok bahasan, yaitu :
1. Pendahuluan
Pada pendahuluan ini peneliti akan menguraikan latar belakang pada penelitian yang
diteliti yang biasanya menjelaskan tentang motivasi peneliti dalam melakukan analisis penelitian
yang dikerjakan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, manfaat penulisan untuk penelitian,
serta sistematika dari penelitian itu sendiri.
2. Tinjauan Pustaka
Pada bagian tinjauan pustaka ini berisi tentang sumber data yang diambil oleh peneliti,
metode analisis apa yang akan digunakan peneliti dalam meneliti pokok bahasannya, teknik
pengolahan data yang bagaimana yang akan digunakan untuk mengolah data yang telah didapat
dari narasumber, teknik pengumpulan data dan tahapan analisis yang seperti apa yang akan
dilakukan untuk mewawancarai calon narasumber.
3. Metode Penelitian
Pada metode penelitian ini biasanya meliputi tentang jenis data dan sumber data yang
bagiamana yang akan digunakan dalam meneliti pokok bahasan peneliti. Bagaimana peneliti
dapat melakukan metode analisis data dan pengolahan data, hipotesis, teknik pengumpulan data,
serta tahapan analisis dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur penelitian yang telah ada.
4. Hasil Penelitian dan Analisis Pembahasan Penelitian
Pada bab hasil penelitian dan analisis pembahasan penelitian ini menjelaskan tentang
bagaimana cara yang baik dalam menganalisis data yang telah didapat dari narasumber serta
bagaimana seorang peneliti menerapkannya pada hasil penelitiannya agar dapat dengan mudah
dipahami oleh masyarakat yang akan membacanya. Kemudian bagaimana seorang peneliti ini
bisa menginterpretasi hasil penelitiannya tersebut.
5. Kesimpulan dan Saran
Pada bab kesimpulan dan saran ini peneliti dapat menjelaskan tentang kesimpulan dari
hasil penelitiannya serta terdapat beberapa saran yang telah diusulkan oleh peneliti untuk
perusahaan atau narasumber yang terkait yang menjadi tinjauan utama penelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai