NOTA DINAS
Nomor :09/PRSN/r/2018
Kepada Yth Sekretaris DireKorat Jenderal Perhubungan Darat
Dari Direktur Prasarana Perhubungan Darat
Perihal Pelaksanaan Pengawasan Peraturan Dirjen
Hubdat Nomor SK.495 1/AJ.002/DRJD/2017
5
t Jakafta, Januari 2018
DIREKTUR PRASARANA PERHUBUNGAN DARNT Ifr
@wv,
IT. J. E. WAHJUNINGRUM, MT
Pembina Utama Muda (IV/c)
NrP. 19650703 199103 2 001
TEMPAT
MEMUTUSKAN:
t.
Pasal 1
Bagian Kedua
Maksud dan T\rjuan
Pasal 2
(1) Petunjuk Peiaksana Kebersihan, Ketertiban, dan Kenyamanan
Terminal dilaksanakan dengan maksud untuk menjaga dan mengatur
perilaku orang di lingkungan Terminal sehingga terciptanya
kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan di Terminal.
(2) Petunjuk Pelaksana Kebersihan, Ketertiban, dan Kenyamanan
Terminal bertujuan untuk mewujudkan peiayanan yang bersih, tertib,
dan nyaman.
Bagian Ketiga
Ruang Lingkup
Pasal 3
Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Direktur Jenderal ini
meliputi:
l:
a. pelaksanaan kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan; dan
b. penanganan kedaruratan (cnsis centerl
BAB II
PELAKSANAAN KEBERSIHAN, KETERTIBAN,
. DAN KENYAMANAN
Pasal 5
(1) Setiap orang dan/atau badan wajib menjaga kebersihan, ketertiban,
dan kenyamanan di ruang tunggu terminal, ruang kendaraan, ruang
terbuka, dan ruang penyelenggara terminal.
(2) Setiap orang dan/atau badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
antara lain:
a. Operator Angkutan;
b. PenggunaJasa;
c. Pedagangi ,.
d. Awak Kendaraan; dan
e. Petugas Terminal;
Pasal 6
(1) Penyelenggaraan pelaksanaan kebersihan pada Terminal, dapat
dilakukan oleh orang dan/atau badan pada:
a. rLtang tunggu terminal;
b. ruang kendaraan;
c. ruang penyelenggara terminal;
d. toiiet; dan
e. ruang terbuka.
(2) Penyelenggaraan pelaksanaan ketertiban pada Terminal, dapat
dilakukan oleh orang dan/atau badan pada:
a. ruang tunggu terminai;
b. ruang kendaraan;
c. ruang penyelenggara terminal; dan
d. ruang terbuka.
(3) Penyelenggaraan pelaksanaan kenyamanan pada Terminal, dapat
dilakukan oleh orang danlatau badan pada:
a. ruang tunggu terminal;
b. ruang kendaraan;
c. ruang penyelenggara terminal; dan
d. ruang terbuka.
Pasal 7
,
(t) Ruang tunggu terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1),
terdiri dari:
a. ruang tunggu Penumpang;
b. ruang tunggu pengantar; dan/atau
c. ruang tunggu PehjemPut.
(2) Ruang kendaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1),
terdiri dari: l
a. jalur keberangkatan;
b. jalur kedatangan;
c. tempat parkir;
d. fasilitas perbaikan ringan kendaraan umum; dan
e. tempat cuci kendaraan.
(3) Ruang terbuka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), terdiri
dari :
a. fasilitas pengelolaan lingkungan hidup;
b. perlengkapan jalan; dan
c. tempat berkumpul darurat dan jalur evakuasi bencana dalam
terminal.
(4) Ruang penyelenggara terminal sebagaimana dimaksud dalam 5 ayat
(1), terdiri dari : i'
a. ruang kantor penYelenggara;
b. ruang pusat informasi;
c. fasilitas penggunaan teknologi;
d. penanganan pengemudi;
e. fasilitas penga\Masan keselamatan; dan
f. ruang pembelian tiket.
Pasal 8
Dalam hal pelaksanaan kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan
Terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, wajib mengacu kepada
Petunjuk Peiaksana sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 9
Setiap pedagang atau operator angkutan yang meianggar pelaksanaan
Peraturan Direktur Jenderal ini, dapat dikenakan sanksi administrasi
sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
BAB III
PENANGANAN KEDARURATAN (CR/SIS CENTERI
Pasal 10
(1)Penyelenggaraan rpenanganan kedaruratan bertujuan untuk
melakukan tindakan penanggulangan secara cepat dan tepat untuk
menangani berbagai masalah kedaruratan yang :berpotensi menganggu
pelayanan Terminal.
(2) Penanganan kedaruratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara
lain:
a. bencana alam;
b. kebakaran dan/atau ledakan spontan;
c. keracunan massal;
d. tindakan kriminal umum;
e. terorisme;
f. orang meninggal;
g. orang gila;
h. orang akan melahirkan;
i. narkoba;
j. binatang liar; dan
k. demonstrasi, kerusuhan, dan/atau tawuran.
(3) Dalam hat pelaksanaan penanganan kedaruratan (cnsis centefi, wajlb
mengacu kepada Petunjuk Pelaksana sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 11
(1) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) melakukan pembinaan dan
pengawasan teknis terhadap pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal
ini.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Balai Pengeiola
Transportasi Darat (BPTD) dapat melakukan peningkatan kemampuan
sumber daya manusia melalui sosialisasi dan bimbingan teknis untuk
terwujudnya kebeisihan, ketertiban, dan kenyamanan Terminal.
(3) Terhadap petugas Terminal yang melakukan pelanggaran terhadap
pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal ini, dikenakan sanksi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Direktur Jeqderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Oktober 2017
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT,
Pelaksana Tugas
ttd
HINDRO SURAHMAT
Pembina Utama Madya (IV/d)
NrP. 19640127 198703 1013
SALINAN Peraturan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada:
1. Menteri Perhubungan;
2. Sekretariat Jenderal;
3. Inspektorat Jenderal;
4. Kepala Badan Pengelola Transportasi JABODETABEK;
5. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
6. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
7. Para Kepala Badan Pengelola Transportasi Darat;
B. Para Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Penumpang Tipe A.
B. Ruang Kendaraan.
Tujuan pelaksanaan kebersihan pada ruang kendaraan adalah
untuk menjaga ruang kendaraan agar tetap bersih guna mendukung
kinerja pelayanan di dalam terminal.
D. Toilet
T\:juan pelaksanaan kebersihan pada toilet adalah untuk menjaga
toilet agar tetap bersih, kering, dan tidak berbau,
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kebersihan
pada toilet Terminal, antara lain:
1. Fasilitas yang ada pada toilet yang harus dilihat kondisinya pada
saat pembersihan, seperti:
a. lantai;
b. u.tashbasin/wastafel, cermin, kran, tempat sabun, tempat
tissu;
c. area uinal dan kloset;
d. area partisi toitet/pembatas ruangan toilet seperti dinding,
pintu, dan/ atau jendela;
e. plafon;
f. kondisi penerangan;
g. tempat samPah;
h. aksesoris toilet seperti keset, exhaust fan, pewangi ruangan,
dan pot bunga;
i. pengering tangan;
j. ktoset shouter ljet u-tasher);
k. lubang saluran air; dan
1.railling difable.
2. Lingkup pekerjaan, antara lain:
a. pembersihan lantai dan memastikan kondisi iantai kering;
b. pembersihar, washbasin/wastafel, cermin, kran, tempat
sabun, temPat tissu;
c. pembersihan area urinal dan kloset;
d, pembersihan area partisi toilet/pembatas ruangan toilet
seperti dinding, pintu, dan/atau jendela;
e. pembersihan lubang saluran air;
f. pembersihan temPat samPah;
C. pembeisihan raitling difubte;
h. memastik an Plafon bersih;
i. memastikan semua lampu penerangan menyala dan
berfungsi;
j. memastikan pengering tangan dan kloset shower ljet utashel
bersih dan berfungsi; dan
k. memastikan kebersihan aksesoris toilet seperti keset,
exhaust fan, pewangi ruangan, dan pot bunga.
3. Tata cara pekerjaan kebersihan terhadap toilet Terminal, antara
lain:
a. menggunakan tanda petugas kebersihan dan peralatan
kebersihan;
b. memasang papan peringatan terlebih dahulu;
c. pengecekan hasil pekerjaan pembersihan;
d. menyimpan semua peraiatan kebersihan;
e. petugas harus siaga melakukan pembersihan setiap saat;
dan :
B. Ruang Kendaraan
TLjuan pelaksanaan ketertiban pada ruang kendaraan Terminal
adalah untuk mengatur perilaku orang di lingkungan tempat
kendaraan guna menciptakan ketertiban serta terjaganya
kondusivitas di tempat kendaraan.
Ruang Kendaraan terdiri dari:
a. jalur keberangkatan;
b. jalur kedatangan;
c. tempat parkir kendaraan;
d. bengkel perawatan kecil; dan
e. tempat cuci kendaraan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ketertiban pada
Ruang Kendaraan Terminal, antara lain:
1. Fasilitas yang ada pada Ruang Kendaraan untuk mendukung
terciptanya ketertiban, terdiri dari:
a, himbauan audio visual Qtublic announcement);
b. spanduk;
c. papan petunjuk;
d. pagar sterilisasi;
e. pembagi jalur kendaraan (barrierl cnnsteenl;
f. marka dan rambu;
g. penerangan; dan
h. fasilitas jaga.
2. Lingkup pekerjaan, antara lainl
i, mengatur sirkulasi kendaraan dan orang tetap tertib;
j. memastikan semua fasilitas pendukung ketertiban berfungsi
dengan baik;
k, memberikan informasi tata tertib;
1. menginlatkan dengan sopan semua pihak yang tidak tertib;
dan
m. memastikan semua pihak mematuhi tata tertib.
3. Tata cara ,pekerjaan ketertiban terhadap Ruang kendaraan
Terminal, antara lain:
a. menggunakan tanda petugas ketertiban dan atau seragam;
b. pelaksanaan pekerjaan pemantauan ketertiban;
c. pengecekan hasil pekerjaan pemantauan ketertiban;
d. menyimpan semua peraiatan pendukung pemantauan; dan
e. pemeriksaan oleh pengawas.
D. Ruang Terbuka
T\rjuan pelaksanaan ketertiban pada ruang terbuka Terminal adalah
untuk mengatur perilaku orang guna menciptakan ketertiban serta
terjaganya kondusivitas di ruang terbuka.
Ruang terbuka terminal, terdiri dari:
a. fasilitas pgngelolaan lingkungan hidup;
b. perlengkapan jalan; dan
c. tempat berkumpul darurat dan jalur evakuasi bencana dalam
terminal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ketertiban pada
ruang terbuka Terminal, antara lain:
1. Fasilitas yang ada di ruang terbuka untuk mendukung
terciptanya ketertiban ruang terbuka Terminal, antara lain:
a. himbauan audio visual Qtublic announcementl;
b. spanduk;
c. papan petunjuk;
d. pagar sterilisasi;
e. pemb4gi jalur kendaraan (barrierl cansteen);
f. marka.dan rambu;
g. penerangan;
h. fasilitas jaga; dan
i. area merokok.
2. Lingkup pekerjaan, antara lain:
a.mengatur sirkulasi kendaraan dan orang tetap tertib;
b.memastikan semua fasilitas pendukung ketertiban berfungsi
dengan baik;
c. memberikan informasi tata tertib;
d. mengingatkan dengan sopan semua pihak yang tidak tertib;
dan
e. memastikan semua pihak mematuhi tata tertib.
3. Tata cara pekerjaan ketertiban terhadap ruang terbuka Terminal,
antara lain:
a. menggunakan tanda petugas ketertiban dan/atau seragam;
b. pelaksanaan pekerjaan pemantauan ketertiban;
c. pengecekan hasil pekerjaan pemantauan ketertiban;
d. menyimpan semua peralatan pendukung pemantauan; dan
e, pemeriksaan oleh pengawas.
D. Ruang Terbuka
T\rjuan pelaksanaan kenyamanan pada ruang terbuka Terminal
adalah untuk mengatur perilaku orang guna menciptakan
kenyamanan di lingkungan ruang terbuka.'
Ruang terbuka terminal, terdiri dari:
a. fasilitas pehgelolaan lingkungan hidup;
b. perlengkapan jalan; dan
c. tempat berkumpul darurat dan jalur evakuasi bencana daiam
terminal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kenyamanan
pada ruang terbuka Terminai, antara lain:
1. Fasilitas yang ada di ruang terbuka untuk mend.ukung
terciptanya kenyamanan, antara lain:
a. himbauan audio visual @ublic Qnnouncementl;
b. spanduk;
c. papan petunjuk;
d. pagar sterilisasi;
e. pembagi jalur kendaraan (barrierl cansteenl;
f. marka dan rambu;
g. penerangan;
h. fasilitas jaga;
i. area merokok;
j. alat pemadam kebakaran;
k. tersedianya jalur evakuasi; dan
l. terdapat genset.
2. Lingkup Pekerjaan, antara lain: l
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT,
Pelaksana Tugas
ttd
HINDRO SURAHMAT
Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19640127 198703 1013
EULAN TAHUN,....
:AREA \iLOKASI)
II IT
1
2
LANTAI
IEfuIPAT OUDUK
I II
CUSTOMER SERVICE
Il(ETERANGAN
.. KEGIATAN TERSEEUT DILAKUKAN SECARA EERKALA
I
I.AMPIRAN PTTUNJUK PTIAKSANAAII
BULAN TAHUN
AREA \(L0KASr)
tlr
0 0 1'.) 20 21 22 TJ l.? !.) t5 ?1
-1
.t) 16 29
IlIt
IJ 17 18 19
III
1 2 5 7 10 11 1
Il
1 PERIIRASAN JAITN
II Ilil
2 ATAP
q
PENIRANGAN
SALURAN AIR
EMPLASEhIEN
ItltIIl
lIItI IIt
illIIl
6 lvliDlAN
KETERI\Gfu\
1 LAT{TAI
Washbasin ./wastafei, Cermin, Kran, Ternpat
1 Sabun, Ternpat Tissu
l ARLA URINAL DAN KLOSET
Area Cubicle Tcilet ,r Pembatas ruangan (dinding,
)\ pintu, jendelaj
PLAFCIJ
KL-}FI D i S i PEI{ E RAII GAI.,I
TE I.J F'OAT SAT.'I FAI-i
KFTFRANGAI,I
. KEGIATAT.I TEESEBUT DiL{KUKAN SECARA BERKALA
LA}TPIRAI{ PETUI{JUK PELAKSAI{AAI{
PEMELIflARAAI{ DAII KEBERSIHAI{ RUAIG TERBIII{A
6 SALUR,I\AIR
KETERI\Gfu\
, KEGIATfu\ TERS EBUT DIL{KiJKA]i' SEC{R{ BERIGLT
MMPINN PETIINJIIK PELAI$A}IAAJI
i.lut \tl0i0sll.,..
tltL $lJ !$T IiTU.Tli TJ GL\T.\I{ PE P.. iiIDJ
E
i8I tv It ).) 25 .J 26 2i 29 iY
in
2 B.$iliE.p.
glGit{GE
tpspu: petu4jukl
I
! P.lo.tq gTEPJiJg.\gl
J.lrtR DL;{8LE
I T E I lP.lT DIr DtrT PPJ O.DiTlS
t[TEP,tuiC.{l{
'KEGL{T.\I{TIPSEBITTDIL{{.Lil}iSEf,IDJBE.pT{L{
LAMPIRAI{ PETTINJUI( PETAI$A}IAAI{
.ten \tL0r.$tl._..
CiECru gT IGTENN'.U dT GL\T.1]{ PEP..iTIPJ
I\ \J JElflg ruol\T.tii
I (: 1:
1
1
L :I 0
I I i0 1i 1A ti !lr i9 iv 2! i3 25 1a 29 IY 3C 31
9PTi,IDUK
i([TEPJ]iC${
.'$CLr.T.{liTEPSEEITTD'll\:fi iirJiSELTIJBEP'fr.L{
tA}l| PIRIII PETUIIJI]I( PETAI$AIIAAI{
r.uJt \tlolt{$l
ciiE0llilgT litTEliTlj.t:{ TJGLIT.I\ PtR-iil'eJ
JEirlg rc0l\T.U
t{0 I
I
I
! i I
6
0 I r0
(a
tl r,) ri rl ri rI I rtl
LO
a
I I l0 21
,)i
li ): lfl
4r' ll ?8 t! in 3!
P.U.t{Il,iit]PJllgl
ta Eti,iliEP.
glCi'i.\0E
tpspsn f tunlu}J
I
! PEI,itP"t'ic.i!,i
CEP.IIH
.tU\ ill0ilSll
C:{EC$IST lGTEi\Tt.t!{ tGGLlT.l'$ PE?'*Iei
TU JEI{IS IJGL].T.TI.i ,' 'ti ; 11 )l lf, .1:
1 6 I I l\i i2 r5 't
tg ic Lt t0 dY 30
9P.\:{DUK
:
!
P.\GTq gTEPJUgIgI
ITJTEP$'iG.l'N
,:TJGLTT.{I{TEP.SEELTDILL&:TJ!{SEf, LE.{EEPJ-TLI
LAIITPIRAN PETIiNWK PELAI(SAITAAI
KEI{YAIITANAN RUAI{G TUN GGU
tsii!.,l-\ T-rfu}
.J3iA
CiiICi(Li ST liiTi\-Ti.;-l':\ iEGL$.r-:\ PtR-EriI
5tO -E\iS IEGLT.T.I-:\
1
J 4 J F o 9 i0 IJ I5 lo ]Y 20 22 ,i 21 25 25 2? 26 29 30
J TROLLY
-{
PE\ERI'\G.I-\
DIa-rsla
A DUDUK PFICzuT..I.S
I
,.I.T CEIRG'R, iiP
o FTIRSI RCDi
9 clti
i0 T:\!PiT S.i-LiP-rii
D'T'KTCR
'i7 .ljrrJ P.\iiD.r-l!J ic3.{irjlr '\
JJ Tr R SE D Lr-\1-.1 i.lluR Eii-{(Li-!sI
;.-_-. " - IiOORDI\-r-TOR TiR\!L\.lr iPata:l
IiETEt:\G-r:\
, riE GL!^T-!,\ TERS 3E LiT D IL.U(UK!s Si C-r3,:.
BERIL{LT.
LAIIIPIRAN PEf,UI{.IUK PELAKSfu'TAAT{
KEI{YAMAI{A}I TEMPAT ITENDARAAN
B-tiLl-N T.l-fi'tiN
.{RT.J. \
C }iE C K'I ST KETE \ TU.I-\ Ki G LI.T.I.N PE R- TLTRI
NO J'NIS IGGLI.T.I.\
1J 15 !, .!o i9 20 2! 22 23 2;
I 2r 1E 28 29 30 J]
1 2 J + J A t o Y 10 i!. \2 IJ 14 24
6 D.I\ RI-\,EU-
}LM,KI.
I PENIRI.IGt\
o i.{sILIT.r.S .j.l-G.r.
9 .ril-T Pi\Lr-D.r.li! iG3-rJrrR!-N
10 T I RS ED Lr-\Y.l. i.lj',JR i\:.,:lcri-{ s I
KOORDIN.I.TOR TiR\II\TL (PArq
KETERI\G.I\
" iGGLr.T.i\ TiRStBu-i DILil(tiKL\ SIC.tRl BtRKrir.
LA}IPIRAI{ PETUI{JUK PELAXSAIIAAI{
I(EIiYAMANAI{ RUAIIG PETIYELEI{GGARA TERMIilAL
Tli{ih.-
.ixi.r. \(LoKr.srj
CiiE CKLIST IGT'MU.I\ IGGI.I.T.I\ PiR. ET.RI
tic JETIS IGGLI.T.I.\
1 n
J I I !5 I6 IO 1v 20 21 t-l 2r 26 27 28 29 JU J]
J J o o 9 10 \2
J tsr.!0$R
i SIG.\.J.GE (.capaa .oe
rI uIl
J PiN'RI\G.I\
5 CER\{I\
T Pitr1i,-0-j.\! KiB.{K:]lu':\
KITTRI.NG.I.N
, IGGLr.T.l.li TERSitsin DIL{$K|\ sic.r.Rl,. BiRKrir.
LAMPIRAI PETIIITJUX PELAXSAXAAII
I(EIT'!IA}IAI{AI{ RUAIIG TERBUIO
BIiLI\ T.lH'i\
ixa{ \{LCKr.sIl
CH'CKLIST K'T'\TU.I.N Ki GL,l.T.I\ PiR-Ii'!.zu
l(o JiNIS K'EGLI.T.:,\
0 2! 22 26 2'i lo )9 30 il
2 4 5 c o I0 1 12 IJ !4 6 10 20
Pl\ tRr-\G.r-r \ II
E
E
i _r-i
.j.Rar-
llt l.:-i
]IiRoKoK
J.r.L..1
E
E
P IL!-D.l-\! KE8.r.K{ RJ.N
1 ALAT KOMUNIKASI
#H*
{tli r=?
2 P3K =i.'o\/
i*r*
ir
.:._ .* . -. . ..:.
{faEGft^ia
! r! rIF
3 ALAT PEIVIA DAM K EBAKARAN
i:#p r
=:
@"
5 PAPAN INFORMASI NOMOR DARURAT
^.--_-
6
HIMMUAN AUDIO VISUAL (public
announcernent)
_*#
KooRDtNAToR rrnui Nal ( Paraf)
KETERANGAN
+ KEGIATAN TERSEBUT DILAKUKAN SECARA
BERKAI-A
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor, : SK.4951/AJ.002|DRJDl2)l7
Tanggal : 16 Oktober 20tT
i. narkoba;
j. binatang liar; dan
k. demonstrasi /kerusuhan/tawuran.
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT,
Pelaksana Tugas
ttd
HINDRO SURAHMAT
Pembina Utama Madya (IV/d)
NrP. 1964oL27 198703 1 013