Anda di halaman 1dari 41

KEMENTERIAN PERHU BU NGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHU BU NGAN DARAT


GEDUNG KARYA TELP. (021) 3506138, FAX (021) 3507 202, 35061 29,
35061 29, 3506145, 3506145, 3506143, 38621 79
JL. MERDEKA BARAT NO. 8 3506143, 3862220 email ditienhubdat@dephub.go.id
JAKARTA 10110 Home Page htF://hubdat.dephub.go.id

NOTA DINAS
Nomor :09/PRSN/r/2018
Kepada Yth Sekretaris DireKorat Jenderal Perhubungan Darat
Dari Direktur Prasarana Perhubungan Darat
Perihal Pelaksanaan Pengawasan Peraturan Dirjen
Hubdat Nomor SK.495 1/AJ.002/DRJD/2017

1. Sebagai tindaklanjut dari terbitnya Peraturan DireKur Jenderal Perhubungan Darat


Nomor: SK.495UA1.002/DRID/2017 tentang Petunjuk Pelaksana Kebersihan,
Ketertiban dan Kenyamanan Terminal Penumpang Tipe A, maka perlu untuk segera
dilaksanakan Peraturan tersebut di semua TerminalTipe A guna terwujudnya Terminal
Penumpang Tipe A Wow lauh Lebih Keren, bersama ini dengan hormat kami
sampaikan konsep surat dari DirekturJenderal Perhubungan Darat kepada para Kepala
BPTD Terminal Penumpang Tipe A perihal Pelaksanaan Pengawasan Peraturan
Di rektu r Jenderal Perh u bu ngan Darat Nomor SK.495 UAl.002/DRJD/20L7 .

2. Demikian kamisampaikan atas perhatian dan kerjasamannya di ucapkan terima kasih.

5
t Jakafta, Januari 2018
DIREKTUR PRASARANA PERHUBUNGAN DARNT Ifr

@wv,
IT. J. E. WAHJUNINGRUM, MT
Pembina Utama Muda (IV/c)
NrP. 19650703 199103 2 001

K.t*b*afa* fr*b* @Ary fr*r^'*( Kot* 9u,*r**


KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DTREKTORAT J ENDERAL PERHU BUNGAN DARAT
TELP. (021 ) 35061 38, FAX (021 ) 3507 202, 3506 1 29,
GEDUNG KARYA
35061 29, 35061 45, 35061 45, 3506143, 38621 79
JL. MERDEKA BARAT NO. 8 3506143,3862220 email ditjenhubdat@dephub.go.id
JAKARTA 10110 Home Page http://huMat.dephub.go.id

Nomor AJ.002 /t/r/DJPD/2018 Jaka-rta, B Januari 2018


Klasifikasi Segera
Lampiran 1 (satu) Berkas
Perihal Pelaksanaan Pengawasan Kepada:
Peraturan Direktur Jenderal Yth. Para Kepala BPTD di Lingkungan
Perhubungan Darat Nomor Perhubungan Darat
sK.49s 1 /AJ.OO2l DRJD I 2017
Di

TEMPAT

1. Sebagai tindaklanjut dari terbitnya Peraturan Direktur Jenderal


Perhubungan Darat Nomor: SK.4951/AJ.OO2/DRJD/2017 tentang
Petunjuk Pelaksana Kebersihan, Ketertiban dan Kenyam2l2n Terminal
Penumpang fipe A, maka perlu untuk segera dilaksanakan Peraturan
tersebut di semua Terminal Tipe A guna terwujudnya Terminal Penumpang
Tipe A Wow Jauh Lebih Keren.
2. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dEN Kepala Balai Pengelola
Tranportasi Darat (BPTD) sebagai penanggung jawab dari pelaksanaan
petunjuk pelaksana kebersihan, ketertiban dan kenyamanan Terminal
Penumpang Tlpe A untuk melakukan pengawasan langsung terhadap
pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat dengan
format terlampir.
3. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan keq'asamanrrya di ucapkan
terima kasih.

a.N DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT


SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT

Pem Utama Madya (IVld)


Tembusan: NIP. 19644t27 198703 1 013
1. Direktur Jenderal Perhubungan Darat;
2. Direktur Sarana Perhubungan Darat ;
3. Direktur Prasarana Perhubungan Darat;
4. Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat;
5. Direktur Angkutan dan Multimmoda Perhubungan Darat;
6. Direktur Pembinaan Keselamatan Perhubungan Darat.

Kaub'to,"r fr*h.- @Ary fr*^.,*( Krf* fi.,*,**


KEMENTERIAN PERH UBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
GEDUNG KARYA TELP. (021 ) 35061 38, FAX (021 ) 3507202, 35061 29,
3506129,3506145, 3506145, 35061 43, 38621 79
JL. MERDEKA BARAT NO.8 email
3506143,3862220 hubdat@ hubdatweb.id
JAKARTA 10110 Home Page www.hubdat.web.id

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL


PERHUBUNGAN DARAT
NoIv[oR: SK.49s L I AJ .oo2 /DRJD l2ot7
TENTANG

PETUNJUK PELAKSANA KEBERSIHAN, KETERTIBAN, DAN KENYAMANAN


TERMINAL PENUMPANG TIPE A

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT,

Menimbang a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Keputusan


Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.
2381/UM.008/DRJD/2017 tentang penetapan
Maskot Pelayanan Perhubungan Oarat maka perlu
adanya petunjuk pelaksana,kebersihan, ketertiban,
dan kenyamanan, terminal penumpang tipe A;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada hurut ;, p-rIu menitapkan
Peraturan Direktur Jenderal perhubungan Darat
tentang Petunjuk Pelaksana Kebersihan, Ketertiban,
dan Kenyamanan Terminal penumpang Tipe A;
Mengingat a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2OO9 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OO9 Nomor 96, Tembahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor S025);
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2g
Tahun 2OI4 tentang pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4
Nomor 244, Tambahan Lernbaran Negara Nomor
5587); :

c. Peraturan Pemerintah Nomor Tg Tahun 2OL3


tentang Jaringan Lalu Linths dan Angkutan Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OI3
Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Repubiik
Indonesia Nomor Sa68);
t

d. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2Ol4


tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun2O14 Nomor
260,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 559a);
e. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
f, Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 tahun
2Ol5 tentang Standar Pelayanan Penyelenggaraan
Terminal Penumpang Angkutb.n Jalan(Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 306);
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 132 Tahun
2015 tentang Penyelenggaraan Terminal
Penumpang Angkutan Jalan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1295);
i. Peraturan Menteri Perhubgngan Nomor PM 86
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1012);
j. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 154 Tahun
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pengelola Transportasi Darat (Berita Negara
Repubtik Indonesia Tahun 2Ol7 Nomor 36);
k. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor: SK.238IlUM.008/DRJD/2017 tentang
Penetapan Maskot Pelayanan Perhubungan Darat;

MEMUTUSKAN:
t.

Menetapkan PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN


DARAT TENTANG PETUNJUK PELAKSANA
PETUNJUK PELAKSANA KEBERSIHAN,
K TERTIBAN, DAN KENYAMANAN TERMINAL
PENUMPANG TIPE A.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :


1. Terminal adalah Terminal Penumpang Tipe A.
2. penumpang ad.alah orang yang berada di kendaraan selain pengemudi
dan awak kendaraan.
3. Ped.agang adalah orang yang melakukan perdagangan,
*.*p.tiralbelikan barang yang tidak diproduksi sendiri untuk
memperoleh suatu keuntungan.
4. Perusahaan Angkutan Umum/Agen adalah badan hukum yang
menyediakan jasa angkutanorang dan/atau barang dengan kendaraan
bermotor umum. ,

S. Balai Pengelola Transportasi Darat yang selanjutnya disebut BPTD


adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian
Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
6. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Darat.

Bagian Kedua
Maksud dan T\rjuan

Pasal 2
(1) Petunjuk Peiaksana Kebersihan, Ketertiban, dan Kenyamanan
Terminal dilaksanakan dengan maksud untuk menjaga dan mengatur
perilaku orang di lingkungan Terminal sehingga terciptanya
kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan di Terminal.
(2) Petunjuk Pelaksana Kebersihan, Ketertiban, dan Kenyamanan
Terminal bertujuan untuk mewujudkan peiayanan yang bersih, tertib,
dan nyaman.

Bagian Ketiga
Ruang Lingkup

Pasal 3
Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Direktur Jenderal ini
meliputi:

l:
a. pelaksanaan kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan; dan
b. penanganan kedaruratan (cnsis centerl

BAB II
PELAKSANAAN KEBERSIHAN, KETERTIBAN,
. DAN KENYAMANAN
Pasal 5
(1) Setiap orang dan/atau badan wajib menjaga kebersihan, ketertiban,
dan kenyamanan di ruang tunggu terminal, ruang kendaraan, ruang
terbuka, dan ruang penyelenggara terminal.
(2) Setiap orang dan/atau badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
antara lain:
a. Operator Angkutan;
b. PenggunaJasa;
c. Pedagangi ,.
d. Awak Kendaraan; dan
e. Petugas Terminal;

Pasal 6
(1) Penyelenggaraan pelaksanaan kebersihan pada Terminal, dapat
dilakukan oleh orang dan/atau badan pada:
a. rLtang tunggu terminal;
b. ruang kendaraan;
c. ruang penyelenggara terminal;
d. toiiet; dan
e. ruang terbuka.
(2) Penyelenggaraan pelaksanaan ketertiban pada Terminal, dapat
dilakukan oleh orang dan/atau badan pada:
a. ruang tunggu terminai;
b. ruang kendaraan;
c. ruang penyelenggara terminal; dan
d. ruang terbuka.
(3) Penyelenggaraan pelaksanaan kenyamanan pada Terminal, dapat
dilakukan oleh orang danlatau badan pada:
a. ruang tunggu terminal;
b. ruang kendaraan;
c. ruang penyelenggara terminal; dan
d. ruang terbuka.
Pasal 7
,
(t) Ruang tunggu terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1),
terdiri dari:
a. ruang tunggu Penumpang;
b. ruang tunggu pengantar; dan/atau
c. ruang tunggu PehjemPut.
(2) Ruang kendaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1),
terdiri dari: l

a. jalur keberangkatan;
b. jalur kedatangan;
c. tempat parkir;
d. fasilitas perbaikan ringan kendaraan umum; dan
e. tempat cuci kendaraan.
(3) Ruang terbuka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), terdiri
dari :
a. fasilitas pengelolaan lingkungan hidup;
b. perlengkapan jalan; dan
c. tempat berkumpul darurat dan jalur evakuasi bencana dalam
terminal.
(4) Ruang penyelenggara terminal sebagaimana dimaksud dalam 5 ayat
(1), terdiri dari : i'
a. ruang kantor penYelenggara;
b. ruang pusat informasi;
c. fasilitas penggunaan teknologi;
d. penanganan pengemudi;
e. fasilitas penga\Masan keselamatan; dan
f. ruang pembelian tiket.

Pasal 8
Dalam hal pelaksanaan kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan
Terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, wajib mengacu kepada
Petunjuk Peiaksana sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 9
Setiap pedagang atau operator angkutan yang meianggar pelaksanaan
Peraturan Direktur Jenderal ini, dapat dikenakan sanksi administrasi
sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
BAB III
PENANGANAN KEDARURATAN (CR/SIS CENTERI

Pasal 10
(1)Penyelenggaraan rpenanganan kedaruratan bertujuan untuk
melakukan tindakan penanggulangan secara cepat dan tepat untuk
menangani berbagai masalah kedaruratan yang :berpotensi menganggu
pelayanan Terminal.
(2) Penanganan kedaruratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara
lain:
a. bencana alam;
b. kebakaran dan/atau ledakan spontan;
c. keracunan massal;
d. tindakan kriminal umum;
e. terorisme;
f. orang meninggal;
g. orang gila;
h. orang akan melahirkan;
i. narkoba;
j. binatang liar; dan
k. demonstrasi, kerusuhan, dan/atau tawuran.
(3) Dalam hat pelaksanaan penanganan kedaruratan (cnsis centefi, wajlb
mengacu kepada Petunjuk Pelaksana sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.

BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 11
(1) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) melakukan pembinaan dan
pengawasan teknis terhadap pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal
ini.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Balai Pengeiola
Transportasi Darat (BPTD) dapat melakukan peningkatan kemampuan
sumber daya manusia melalui sosialisasi dan bimbingan teknis untuk
terwujudnya kebeisihan, ketertiban, dan kenyamanan Terminal.
(3) Terhadap petugas Terminal yang melakukan pelanggaran terhadap
pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal ini, dikenakan sanksi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 12
Peraturan Direktur Jeqderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Oktober 2017

DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT,
Pelaksana Tugas

ttd
HINDRO SURAHMAT
Pembina Utama Madya (IV/d)
NrP. 19640127 198703 1013
SALINAN Peraturan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada:
1. Menteri Perhubungan;
2. Sekretariat Jenderal;
3. Inspektorat Jenderal;
4. Kepala Badan Pengelola Transportasi JABODETABEK;
5. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
6. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
7. Para Kepala Badan Pengelola Transportasi Darat;
B. Para Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Penumpang Tipe A.

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum
dan Hubu n Mas yarakat

NASUTION AS. SH.. MH.


Pembina - IV/a
NrP. 19680223 199803 1002
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor : SK.4951/AJ.OO2|DRJDl2OlT
Tanggal : 16 Oktober 2017

PELAKSANAAN KEBERSIHAN, KETERTIBAN, DAN KENYAMANAN

I Pelaksanaan Kebersihan pada Terminal


A. Ruang tunggu Terminal.
T\rjuan pelaksanaan kebersihan pada ruang tunggu Terminal adalah
unluk menjagh ruang tunggu Terminal agar tetap bersih guna
mendukung kinerja pelayanan di dalam Terminal.

Ruang tunggu Terminai, terdiri dari:


a. ruang tunggu penumpang, pengantar, dan/atau penjemput;
b. ruang tunggu keberangkatan;
c. rl'ang pembelian tiket;
d. ruang pembelian tiket untuk bersama;
e. tempat pembelian tiket secara online;
f. fasilitas penunjang (ruang penitipan barang, ruang laktasi, tempat
merokok, kantin/toko, tempat ibadah, fasilitas kesehatan,
fasilitas disabilitas, tempat bermain anak, pos keamanan, tempat
istirahat awi.k kendaraan); dan
g, layanan informasi (anstomer seruices).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kebersihan


pada ruang tunggu Terminal, sebagai berikut:

1. Pengecekan fasilitas di dalam ruang tunggu Terminal yang harus


dilihat kondisinya pada saat pembersihan:
a. lantai;
b. tempat duduk;
c. pembatis ruangan (dinding, pintu, jendela);
d. plafon;
e. kondisi penerangan;
f, tempat sampah dan pot bunga;
g. fasilitas umum lainnya;
h. fasilitas penunjang; dan
i. Iayanan informasi (anstomer seruices);
2. Lingkup pekerjaan, antara lain:
a. pembersihan lantai;
b. pembersihan temPat duduk;
c. pembersihan pembatas ruang (kaca, railling, pagar, pintu,
jendela dan lain-iain);
d. pembersihan tempat sampah dan/atau pot bunga;
e. memastikan plalon bersih dari sarang laba-laba dan/atau
sarang burung;
f. memasiikan semua lampu penerangan menyala atau
berfungsi;
g. pembersihan fasilitas umum lainnya (banner, papan
informasi, dan lain-lain yang terdapat pada ruang tunggu
Terminal);
h. pembersihan fasilitas penunjang; dan
i. pembersihan tempat layanan informasi (customer seruices\.

3. Tata cara pekerjaan kebersihan terhadap ruang tunggu Terminal,


antara lain:
a. menggnnakan tanda petugas kebersihan dan masker;
b. memasang papan peringatan terlebih dahulu;
c. pelaksanaan pekerj aan pembersihan;
d. pengecekan hasil pekerjaan pembersihan;
e. menyimpan semua peralatan kebersihan; dan
f. pemeriksaan oleh pengawas'

B. Ruang Kendaraan.
Tujuan pelaksanaan kebersihan pada ruang kendaraan adalah
untuk menjaga ruang kendaraan agar tetap bersih guna mendukung
kinerja pelayanan di dalam terminal.

Ruang Kendaraan terdiri :

a, jalur keberangkatan kendaraan;


b. jalur kedatangan penumpang;
c. tempat parkir kendaraan;
d. bengkel perawatan kecil; dan
e. tempat cuci kendaraan.
Hal-hal yang,perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kebersihan
pada ruang kendaraan, antara lain;
1. Fasilitas ternpat kendaraan yang harus, dilihat kondisinya pada
saat pembersihan dan/ atau pengecekan, seperti:
a. perkerasan jalan;
b. atap;
c. penerangan;
d. saluran air;
e. emplasemen; dan
f. median.
2. Lingkup pekerjaan, antara iain:
a. pembersihan perkerasan jalan, median, dan emplasemen dari
oli, air, sampah;
b. memastikan atap bersih dari sarang laba-laba dan/atau
sarang burung;
c. memastikan semua lampu penerangan menyala dan
berfungsi; dan
d. memastikan saluran air tidak tersumbat.
3. Tata cara pekerjaan kebersihan terhadap ruang kendaraan,
antara lain:
a. menggunakan tanda petugas kebersihan dan masker;
b. memasang papan peringatan terlebih dahulu;
c. pelaksanaan pekerjaan pembersihan;
d. pengecekan hasil pekerjaan pembersihan;
e. menyimpan semua peralatan kebersihan; dan
f. pemeriksaan oleh pengawas.

C. Ruang Penyelenggara Terminal


T\.rjuan pelaksanaan kebersihan pada ruang penyeienggara Terminal
adalah untuk menjaga ruang penyelenggara Terminal agar tetap
bersih guna mendukung kinerja pelayanan di dalam Terminal.
Ruang penyelenggara Terminal terdiri dari:
a, ruang penyelenggara kantor;
b. ruang informasi;
c. ruang keamanan;
d. fasilitas penggunaan teknologi;
e. penangananpengemudi;
f. fasilitas pengawasan keselamatan; dan
g. ruang perwakilan perusahaan angkutan umum.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kebersihan
pada ruang penyelenggara Terminal, antara lain:
1. Fasilitas yang terdapat di dalam ruang penyelenggara dibersihkan
dan dirapihkan, sePerti:
a. ruangan kantor (lantai, plafon, dinding, kaca, ventilasi,
jendela, pintu, toilet, Pantry\;
b. meja, kursi, televisi, telepon, lemari, hiasan dinding, dan
peralatan komputer;
c. tempat sampah dan Pot bunga; dan
d. penerangan, pengeras suara layanan informasi
2. Lingkup Pekerjaan, antara lain:
a. pembersihan ruangan kantor (lantai, kaca, ventilasi, jendela,
pintu, toilet, pantryl;
b. pembersihan meja, kursi, televisi, telepon, lemari, hiasan
dinding, peralatan komPuter;
c. pembersihan tempat sampah dan pot bunga;
d. memastikan dinding darr plafon bersih; dan
e. memastikan semua lampu penerangan dan pengeras suara
layanan informasi menyala dan berfungsi.
3. Tata cara pekerjaan kebersihan terhadap ruang penyelenggara
Terminal, antara lain:
a, menggunakan tanda petugas kebersihan dan masker;
b. memasang papan peringatan terlebih dahulu;
c. pelaksanaan pekerjaan pembersihan;
d. pengecekan hasil pekerjaan pembersihan;
e. menyimpan semua peralatan kebersihan; dan
f. pemeriksaan oleh pengawas.

D. Toilet
T\:juan pelaksanaan kebersihan pada toilet adalah untuk menjaga
toilet agar tetap bersih, kering, dan tidak berbau,
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kebersihan
pada toilet Terminal, antara lain:
1. Fasilitas yang ada pada toilet yang harus dilihat kondisinya pada
saat pembersihan, seperti:
a. lantai;
b. u.tashbasin/wastafel, cermin, kran, tempat sabun, tempat
tissu;
c. area uinal dan kloset;
d. area partisi toitet/pembatas ruangan toilet seperti dinding,
pintu, dan/ atau jendela;
e. plafon;
f. kondisi penerangan;
g. tempat samPah;
h. aksesoris toilet seperti keset, exhaust fan, pewangi ruangan,
dan pot bunga;
i. pengering tangan;
j. ktoset shouter ljet u-tasher);
k. lubang saluran air; dan
1.railling difable.
2. Lingkup pekerjaan, antara lain:
a. pembersihan lantai dan memastikan kondisi iantai kering;
b. pembersihar, washbasin/wastafel, cermin, kran, tempat
sabun, temPat tissu;
c. pembersihan area urinal dan kloset;
d, pembersihan area partisi toilet/pembatas ruangan toilet
seperti dinding, pintu, dan/atau jendela;
e. pembersihan lubang saluran air;
f. pembersihan temPat samPah;
C. pembeisihan raitling difubte;
h. memastik an Plafon bersih;
i. memastikan semua lampu penerangan menyala dan
berfungsi;
j. memastikan pengering tangan dan kloset shower ljet utashel
bersih dan berfungsi; dan
k. memastikan kebersihan aksesoris toilet seperti keset,
exhaust fan, pewangi ruangan, dan pot bunga.
3. Tata cara pekerjaan kebersihan terhadap toilet Terminal, antara
lain:
a. menggunakan tanda petugas kebersihan dan peralatan
kebersihan;
b. memasang papan peringatan terlebih dahulu;
c. pengecekan hasil pekerjaan pembersihan;
d. menyimpan semua peraiatan kebersihan;
e. petugas harus siaga melakukan pembersihan setiap saat;
dan :

f. pemeriksaan oleh pengawas.


E. RuangTerbuka
Ruang terbuka terminal, terdiri dari:
a. fasilitas pengelolaan iingkungan hidup;
b. perlengkapan jalan; dan
c. tempat berkumpul darurat dan jalur evakuasi bencana dalam
terminal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kebersihan
pada ruang terbuka Terminal, antara lain: .

1 . Fasilitas yang ada di ruang terbuka yang harus dilihat kondisinya


pada saat pembersihan, antara lain:
a. taman;
b. pagar, papan nama terminal dan pintu masuk dan/atau
keluar;
c. tiang dan lamPu Penerangan;
d. tempat sampah dan Pot bunga;
e. rambu dan marka;
f. saluran air; dan
g. pembagi jalur kendaraan (banier I cansteenl.
2. Lingkup pekerjaan, antara lain:
a. pembersihan dan perawatan taman;
b. pembersihan pagar, papan nama terminal dan pintu masuk
dan/atau keluar;
c. pembersihan tempat sampah dan pot bunga;
d. pembersihan rambu dan marka;
e. memastikan kebersihan tiang lampu penerangan, dan lampu
penerangan menyala atau berfungsi;
f. memastikan saluran air tidak tersumbat; dan
g. memastikan kebersihan pembagi jalur kendaraan
(barrierl cansteen).
3. Tata cara pekerjaan kebersihan terhadap ruang terbuka
Terminal, antara lain:
a. menggunakan tanda petugas kebersihan dan masker;
b. memasang papan peringatan terlebih dahulu fiika
diperlukan);
c. pelaksanaan pekerjaan pembersihan dan perawatan;
d. pengecekan hasil pekerjaan pembersihan;
e. menyimpan semua peralatan kebersihan; dan
f. pemeriksaan oleh pengawas.
II. Pelaksanaan Ketertiban pada Terminal
A. Ruang Tunggu Terminal
T\rjuan pelaksanaan ketertiban pada ruang tunggu Terminal adalah
untuk mengatur perilaku orang di lingkungan ruang tunggu
Terminal gula menciptakan ketertiban serta terjaganya
kondusivitas di ruang penumPang.
Ruang tunggu Terminal terdiri dari:
a. ruang tunggu penumpang, pengantar dan/atau penjemput;
b. ruang tunggu keberangkatan;
c. ruang pembelian tiket;
d. ruang pembelian tiket untuk bersama;
e. outlet pembelian tiket secara online;
f. fasilitas penlrnjang (ruang penitipan barang, ruang laktasi, tempat
merokok, kantin/toko, tempat ibadah, fasilitas kesehatan,
fasilitas disabilitas, tempat bermain anak, pos keamanan, dan
tempat istirahat awak kendaraan); dan
g. layanan informasi (customer seruicesl.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ketertiban pada
ruang tunggu Terminal, antara lain:
1. Fasilitas yang ada di ruang tunggu Terrninal untuk mendukung
terciptanya.ketertiban, terdiri dari:
a, himbauan audio visual Qrublic announcementl;
b. banner,
c. papan petunjuk;
d. pagar sterilisasi;
e. jalur difable; dan
f. tempat duduk prioritas.
2. Lingkup pekerjaan, antara lain:
a. mengatur sirkulasi semua pihak untuk tetap tertib;
b. memastikan semua fasilitas pendukung ketertiban berfungsi
dengan baik;
c. memberikan informasi tentang tata tertib di ruang tunggu
Terminal;
d. mengingatkan dengan sopan semua pihak yang tidak tertib;
e. membantu penumpang prioritas;
f. memastikan pasokan barang ke toko tidak menganggu
pengguna jasa lain;
g, memastikan penyewa toko tidak melanggar batas area toko
yang telah ditentukan; dan
h. memastikan semua pihak mematuhi tata tertib.
3. Tata cara pekerjaan ketertiban pada ruang tunggu Terminal,
antara lain:
a. menggunakan tanda petugas ketertiban dan/atau seragam;
b. pelaksanaan pekerjaan pemantauan ketertiban;
c. pengecekan hasil pekerjaan pemantauan ketertiban;
d. menyirnpan semua peralatan pendukung pemantauan; dan
e. pemeriksaan oleh pengawas.

B. Ruang Kendaraan
TLjuan pelaksanaan ketertiban pada ruang kendaraan Terminal
adalah untuk mengatur perilaku orang di lingkungan tempat
kendaraan guna menciptakan ketertiban serta terjaganya
kondusivitas di tempat kendaraan.
Ruang Kendaraan terdiri dari:
a. jalur keberangkatan;
b. jalur kedatangan;
c. tempat parkir kendaraan;
d. bengkel perawatan kecil; dan
e. tempat cuci kendaraan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ketertiban pada
Ruang Kendaraan Terminal, antara lain:
1. Fasilitas yang ada pada Ruang Kendaraan untuk mendukung
terciptanya ketertiban, terdiri dari:
a, himbauan audio visual Qtublic announcement);
b. spanduk;
c. papan petunjuk;
d. pagar sterilisasi;
e. pembagi jalur kendaraan (barrierl cnnsteenl;
f. marka dan rambu;
g. penerangan; dan
h. fasilitas jaga.
2. Lingkup pekerjaan, antara lainl
i, mengatur sirkulasi kendaraan dan orang tetap tertib;
j. memastikan semua fasilitas pendukung ketertiban berfungsi
dengan baik;
k, memberikan informasi tata tertib;
1. menginlatkan dengan sopan semua pihak yang tidak tertib;
dan
m. memastikan semua pihak mematuhi tata tertib.
3. Tata cara ,pekerjaan ketertiban terhadap Ruang kendaraan
Terminal, antara lain:
a. menggunakan tanda petugas ketertiban dan atau seragam;
b. pelaksanaan pekerjaan pemantauan ketertiban;
c. pengecekan hasil pekerjaan pemantauan ketertiban;
d. menyimpan semua peraiatan pendukung pemantauan; dan
e. pemeriksaan oleh pengawas.

C Ruang Penyelenggara Terminal


T\rjuan pelaksanaan ketertiban pada ruang penyelenggara Terminal
adalah untuk mengatur perilaku orang guna menciptakan ketertiban
serta terjaganya kondusivitas di ruang penyelenggara terminal.
Ruang penyelenggara Terminal, terdiri dari:
a. ruang penyelenggara kantor;
b, ruang informasi;
c. ruang keamanan;
d. fasilitas penggunaan teknologi;
e. penanganan pengemudi;
f. fasilitas pengawasan keselamatan; dan
g. ruang perwakilan perusahaan angkutan umum.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ketertiban pada
penyeienggara Terminal, antara lain:
1. Fasilitas yang ada di ruang penye lenggara terminal untuk
mendukung terciptanya ketertiban, antara lain:
a. papanlinformasi;
b, banneri
c. papan petunjuk;
d. penerangan; dan
e. cermln.
2. Lingkup pekerjaan, antara lain:
a. mengatur sirkulasi semua pihak tetap tertib;
b. memastikan semua fasilitas pendukung ketertiban berfungsi
dengan baik;
c. memberikan informasi tata tertib;
d. mengingatkan dengan sopan semua pihak yang tidak tertib;
dan .

e.memastikan semua pihak mematuhi tata tertib.


3. Tata cara pekerjaan ketertiban terhadap ruang penyelenggara
Terminal, antara lain:
a. menggunakan tanda petugas ketertiban dan atau seragarn;
b. pelaksanaan pekerjaan pemantauan ketertiban;
c. pengecdkan hasil pekerjaan pemantauan ketertiban;
d. menyimpan semua peralatan pendukung pemantauan; dan
e. pemeriksaan oleh pengawas.

D. Ruang Terbuka
T\rjuan pelaksanaan ketertiban pada ruang terbuka Terminal adalah
untuk mengatur perilaku orang guna menciptakan ketertiban serta
terjaganya kondusivitas di ruang terbuka.
Ruang terbuka terminal, terdiri dari:
a. fasilitas pgngelolaan lingkungan hidup;
b. perlengkapan jalan; dan
c. tempat berkumpul darurat dan jalur evakuasi bencana dalam
terminal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ketertiban pada
ruang terbuka Terminal, antara lain:
1. Fasilitas yang ada di ruang terbuka untuk mendukung
terciptanya ketertiban ruang terbuka Terminal, antara lain:
a. himbauan audio visual Qtublic announcementl;
b. spanduk;
c. papan petunjuk;
d. pagar sterilisasi;
e. pemb4gi jalur kendaraan (barrierl cansteen);
f. marka.dan rambu;
g. penerangan;
h. fasilitas jaga; dan
i. area merokok.
2. Lingkup pekerjaan, antara lain:
a.mengatur sirkulasi kendaraan dan orang tetap tertib;
b.memastikan semua fasilitas pendukung ketertiban berfungsi
dengan baik;
c. memberikan informasi tata tertib;
d. mengingatkan dengan sopan semua pihak yang tidak tertib;
dan
e. memastikan semua pihak mematuhi tata tertib.
3. Tata cara pekerjaan ketertiban terhadap ruang terbuka Terminal,
antara lain:
a. menggunakan tanda petugas ketertiban dan/atau seragam;
b. pelaksanaan pekerjaan pemantauan ketertiban;
c. pengecekan hasil pekerjaan pemantauan ketertiban;
d. menyimpan semua peralatan pendukung pemantauan; dan
e, pemeriksaan oleh pengawas.

III. Pelaksanaan Kenyamanan pada Terminal


A. Ruang Tunggu Terminal
Tujuan pelaksanaan kenyamanan pada ruang tunggu Terminal
adalah untuk mengatur perilaku orang di lingkungan ruang tunggu
Terminal guna menciptakan kenyamanan di ruang tunggu Terminal.
Ruang tunggu Terminal terdiri dari:
a. ruang tunggu penumpang, pengantar dan/atau penjemput;
b. ruang tunggu keberangkatan;
c. ruang pembelian tiket;
d. ruang pembelian tiket untuk bersama;
e. tempat pembelian tiket secara online;
f. fasilitas penunjang seperti ruang penitipan barang, ruang
laktasi, tempat merokok, kantin/toko, tempat ibadah, fasilitas
kesehatan, fasilitas disabilitas, tempat bermain anak, pos
keamanan, dan tempat istirahat awak kendaraan; dan
g. layanan informasi (customer seruices).
Ha1-ha1 yang perlu diperhatikan dalam peiaksanaan kenyamanan
pada ruang tunggu Terminal, antara lain:
1. Fasilitas yang ada di ruang penumpang untuk mendukung
terciptanya, kenyamanan pada ruang tunggu Terminal, antara
lain:
a. pengatur suhu udara;
b. keberadaan petugas seperti layanan informasi (anstomer
serutcesl dan porter resmi;
c. troly;
d. penerangan;
e. j alur difable;
f. tempat duduk prioritas;
g. charging port;
h. kursi roda;
i. aksesoris ruang tungu seperti pot bunga dan lain-lain;
j. tempat sampah;
k. metal detector,
l. alat pemadam kebakaran; dan
m. tersedianya jalur evakuasi.
2. Lingkup pekerjaan, antara lain:
a. memastikan semua fasilitas pendukung kenyamanan
berfungsi dengan baik, tidak kadaluwarsa;
b. mengecek dan memastikan tidak ada yang membawa barang
berbahaya (82);
c. memberikan informasi untuk menjaga kenyamanan
peiayanan;
d. petugas keamanan berpatroli di seluruh ruang penumpang
secara berkala; dan
e. berpartisipasi aktif dalam menciptakan suasana nyaman.
3. Tata cara pekerjaan kenyamanan terhadap ruang tunggu
Terminal, antara lain:
a. menggunakan tanda petugas ketertiban dan atau seragam;
b. pelaksanaan pekerjaan pemantauan kenyamanan;
c. pengecekan hasil pekerjaan pemantauan kenyamanan;
d. menyimpan semua peralatan pendukung pemantauan; dan
e. pemeriksaan oleh pengawas.
B Ruang Kendaraan
Tujuan pelakshnaan kenyamanan pada ruang kendaraan Terminal
adalah untuk mengatur perilaku orang guna menciptakan
kenyamanan di lingkungan tempat kendaraan.
Ruang kendaraan terdiri dari:
a. jalur keberangkatan;
b. jalur kedatangan;
c. tempat parkir kendaraan;
d. bengkel perawatan kecil; dan
e. tempat cuci kendaraan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kenyamanan
pada ruang kendaraan Terminal, antara lain:
1. Fasilitas yang ada di ruang kend.araan untuk mendukung
terciptanya kenyamanan, antara lain:
a. himbauan audio visual (trtubtic announcement);
b. spanduk;
c, papan petunjuk;
d. pagar sterilisasi;
e. pembagi jalur kendaraan (barrierl cansteenl;
f. marka dan rambu;
g, penerangan;
h. fasiiitaS jaga;
i. alat pemadam kebakaran; dan
j. tersedianya jalur evakuasi,
2. Lingkup pekerjaan, antara lain:
a. memastikan semua fasilitas pendukung kenyamanan
berfungsi dengan baik, tidak kadaluwarsa;
b. mengecek dan memastikan tidak ada yang membawa barang
berbahaya (82);
c. memberikan informasi tata tertib;
d. mengingatkan d.engan sopan semua pihak yang tidak tertib;
dan
e. memastikan semua pihak mematuhi tata tertib.
3. Tata cara pekerjaan kenyamanan terhadap ruang kendaraan
Terminal, antara lain:
a. menggunakan tanda petugas ketertiban dan atau seragam;
b. pelaksanaan pekerjaan pemantauan kenyamanan;
c. pengecekan hasil pekerjaan pemantauan kenyamanan;
d. menyimpan semua peralatan pendukung pemantauan; dan
e. pemeriksaan oleh pengawas.

C. Ruang Penyelenggara Terminal


T\"rjuan pelaksanaan kenyamanan pada ruang penyelenggara
Terminal adalah untuk mengatur perilaku orang guna menciptakan
kenyamanan di lingkungan ruang penyelenggara terminal.
Ruang penyelenggara Terminal, terdiri dari:
a. ruang penyelenggara kantor;
b. ruang informasi;
c. ruang keamanan;
d. fasilitas penggunaan teknologi;
e. penanganan pengemudi;
f. fasilitas pengawasan keselamatan; dan
g. ruang perwakilan perusahaan angkutan umum.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kenyamanan
pada ruang penyelenggara Terminal, antara lain:
1. Fasilitas yang ada di ruang penyelenggara terminal untuk
mendukung terciptanya kenyamanan, qntara lain:
a. pengatur suhu ruangan;
b. papan informasi;
c. banne4
d. papan petunjuk;
e. penerangan;
f. cermin;
g. alat pemadam kebakaran; dan
h. tersedianya jalur evakuasi.
2. Lingkup Pekerjaan, antara lain:
a. memastikan semua fasilitas pendukung kenyamanan
berfungsi dengan baik, tidak kadaluwarsa;
b. mengecek dan memastikan tidak ada yang membawa barang
berbahaya (82);
c. memastikan semua fasilitas pendukung kenyamanan
berfungsi dengan baik;
d. memberikan informasi tata tertib;
e.mengingatkan dengan sopan semua pihak yang tidak tertib;
dan
f. memastikan semua pihak mematuhi tata tertib.
3. Tata cara pekerjaan kenyamanan terhadap ruang penyelenggara
Terminal, antara lain:
a. menggunakan tanda petugas ketertiban dan atau seragam;
b. pelaksanaan pekerjaan pemantauan kenyamanan;
c. pengecekan hasil pekerjaan pemantauan kenyamanan;
d. menyimpan semua peralatan pendukung pemantauan; dan
e. pemeriksaan oleh pengawas.

D. Ruang Terbuka
T\rjuan pelaksanaan kenyamanan pada ruang terbuka Terminal
adalah untuk mengatur perilaku orang guna menciptakan
kenyamanan di lingkungan ruang terbuka.'
Ruang terbuka terminal, terdiri dari:
a. fasilitas pehgelolaan lingkungan hidup;
b. perlengkapan jalan; dan
c. tempat berkumpul darurat dan jalur evakuasi bencana daiam
terminal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kenyamanan
pada ruang terbuka Terminai, antara lain:
1. Fasilitas yang ada di ruang terbuka untuk mend.ukung
terciptanya kenyamanan, antara lain:
a. himbauan audio visual @ublic Qnnouncementl;
b. spanduk;
c. papan petunjuk;
d. pagar sterilisasi;
e. pembagi jalur kendaraan (barrierl cansteenl;
f. marka dan rambu;
g. penerangan;
h. fasilitas jaga;
i. area merokok;
j. alat pemadam kebakaran;
k. tersedianya jalur evakuasi; dan
l. terdapat genset.
2. Lingkup Pekerjaan, antara lain: l

a. memastikan semua fasilitas pendukung kenyamanan


berfungsi dengan baik, tidak kadaluwarsa;
b. mengecek dan memastikan tidak ada barang berbahaya (82)
dan binatang;
c. memberikan informasi tata tertib;
d. mengingatkan dengan sopan semua pihak yang tidak tertib;
e. memastikan semua pihak mematuhi tata tertib; dan
f. petugas keamanan berpatroli di seluruh ruang terbuka
secara berkala.
3. Tata cara pekerjaan kenyamanan teihadap ruang terbuka
Terminal, antara lain:
a. menggunakan tanda petugas ketertiban dan atau seragam;
b. pelaksanaan pekerjaan pemantauan kenyamanan;
c. pengecekan hasil pekerjaan pemantauan kenyamanan;
d. menyimpan semua peralatan pendukung pemantauan; dan
e. pemeriksaan oleh Pengawas.

DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT,
Pelaksana Tugas

ttd
HINDRO SURAHMAT
Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19640127 198703 1013

Salinan sesuai dengan aslinYa


Kepala Bagian Hukum
dan Hub Masyarakat

NASUTION BIN AS . sH. . MH.


Pembina - IV/a
NrP. 19680223 199803 1002
IAMPIRAN PEIUN,UK PEIAKSN{AATI TERMIHAT

PEMTUHAffAAN KTBERSIHAi.I RUAN6 TUN6GU

EULAN TAHUN,....

:AREA \iLOKASI)

CHECKLIST KETENTUAN KEGIATAN PER-HARI


ino JENIS KEGIATAN
) i q
1 8 o 10 11 12 u 1 1) tb 17 18 1,o 20 21 76 27 23 29

II IT
1

2
LANTAI

IEfuIPAT OUDUK

PEIvISATAS RUANGAN (dinding, pinIu, nd e lal


II
III
PLATON
q
KONDISI PENERANGAN

TilrlPAT SAIYIPAH DAN POT EUNGA


7 fASILIiAS UfuIUM LAINNYA
I
I
FASI[ITAS PTNUNJANG

I II
CUSTOMER SERVICE

K00RDINAT0R TERIvI INAL iParaf)

Il(ETERANGAN
.. KEGIATAN TERSEEUT DILAKUKAN SECARA EERKALA

I
I.AMPIRAN PTTUNJUK PTIAKSANAAII

PIMTIIHARAAN KTETRslHAN RUNC KTNDAflMN

BULAN TAHUN

AREA \(L0KASr)

IHECI(LIST I(TTENTUAN l(IGIATAN PTR.HARI


NO JENIS KEGIAIAN ,IE
( 't
l0 i1

tlr
0 0 1'.) 20 21 22 TJ l.? !.) t5 ?1
-1
.t) 16 29

IlIt
IJ 17 18 19

III
1 2 5 7 10 11 1

Il
1 PERIIRASAN JAITN

II Ilil
2 ATAP

q
PENIRANGAN

SALURAN AIR

EMPLASEhIEN
ItltIIl
lIItI IIt
illIIl
6 lvliDlAN

(00RDlNATOR TERMINAL [Parail


lIrll IIIlr IIrrrIIT
ll
KETTRANGAN

. l(TGIAIAN IERSESUT OII}I(UKAN SICARA 8[RKAL{


LAMPIRAII PETUIIJIIK PETAI$NAAII
PEMETIBARAAN KEBERSIEAil RUA}IG PEIIYELEI{C,GARA TERMIIIAT

CHECKLIST tr["IEliTIJfu\ KEGIATfu\ PER-}T{RI


j\0 JEJ\IS KEGL{Tfu\
1 2 ? i
'r J 6 7 8 9 i0 ii t2 t3 I 4 15 16 i7 18 19 20 2t 22 23 24 2i 26 27 28 29 30 31

RU.t\Gtu)' K{\T0R (tantai. plafon, dindin6


i
kaca- ventilasi, jendela* pintu, toilet. pant4,'l

Meja" Lursi. TV.Telpn. I*mari. hiasan dinding


Peralatan Komputer

3 TEMPAT SAMPAH Dfu\ POT BU\GA

PE :\ E Rfu\Gfu\, SOUI DSYSIET{ LAI'fu\AJ\


t
IJ\FORMASI

K0ORDI}IAT0R TERML\trl, {Paraf}

KETERI\Gfu\

TERSEBIT Dll4lfirKtu\ SECAR{ BERKIL{


: KEGIATtu\
LAMPIRAN PETUI'IJUK PEI.IAXSAIIAAIJ
PEMEU HAILAAIU KEBE RSIHAN TOI TfT
EULAI.I
LOKASi j...
CH ECKLIST KETENTUATT KEGIATAN PER.HAR !
l.ro JEtl!S KEGIA-rAN
1
1
J q q c : 10 11 1l lf, l4 15 16 Lt 1S 19 t0 23 25 ]E 27 23 i!

1 LAT{TAI
Washbasin ./wastafei, Cermin, Kran, Ternpat
1 Sabun, Ternpat Tissu
l ARLA URINAL DAN KLOSET
Area Cubicle Tcilet ,r Pembatas ruangan (dinding,
)\ pintu, jendelaj
PLAFCIJ
KL-}FI D i S i PEI{ E RAII GAI.,I
TE I.J F'OAT SAT.'I FAI-i

A.ksesoris [keset exhaust fan, pev.,angi ruangan,


).as bun:a)
a H. T.ID DRYER
1E JET WA9HER
77 LU6ANG SALURAN AIR
12 RAILLIT.IG DIFAELE

KOORDINAIOF TERL,I iNAL Pa ra

KFTFRANGAI,I
. KEGIATAT.I TEESEBUT DiL{KUKAN SECARA BERKALA
LA}TPIRAI{ PETUI{JUK PELAKSAI{AAI{
PEMELIflARAAI{ DAII KEBERSIHAI{ RUAIG TERBIII{A

CHECKUSI KETE\TIJfu\ KEGATfu\ PER-HARI


Ir0 JEMS KEGLTTAN
1 2 3 4 c 6 I 9 l0 il t2 13 14 15 16 I7 I8 19 20 2l 22 23 24 25 26 2i 28 29 30 3i
i TAIHI
P.ag*, papan nama ierminal dan phru
2 masulii keluar

3 TLT\3 Dfu\ IAMPU PENERfu\G&\


A
.?
TEMPAT SAMPAH Dfu\ POT BU\GA

J RAMBU Dfu\ MARIG

6 SALUR,I\AIR

PEil{EAGI JALtiR KE\DAR{L\ (B.{RRIER}

KO0RDINATOR TERMIiIAL {Parai}

KETERI\Gfu\
, KEGIATfu\ TERS EBUT DIL{KiJKA]i' SEC{R{ BERIGLT
MMPINN PETIINJIIK PELAI$A}IAAJI

KETERTIBAil DN I{ETERATURA}I RUNG TIIIIGGU

i.lut \tl0i0sll.,..
tltL $lJ !$T IiTU.Tli TJ GL\T.\I{ PE P.. iiIDJ
E

i'i0 JEi{tg iffi0l\T.{i a


I
tl
L
I t I
0
lJ I 10
;t ,,
i1 ltl 'l i 't 1; i5
I a

i8I tv It ).) 25 .J 26 2i 29 iY
in

lilllBllj.ii'i .{UDl0 HSU.U lpublic snnouncem:ntl

2 B.$iliE.p.

glGit{GE
tpspu: petu4jukl
I
! P.lo.tq gTEPJiJg.\gl

J.lrtR DL;{8LE
I T E I lP.lT DIr DtrT PPJ O.DiTlS

ir.0 0 RDIii.\T C P. IE PJ lli'i.t r iP grsl

t[TEP,tuiC.{l{

'KEGL{T.\I{TIPSEBITTDIL{{.Lil}iSEf,IDJBE.pT{L{
LAMPIRAI{ PETTINJUI( PETAI$A}IAAI{

KETERTIBAI{ DA}I XETERATURAN TEMPAT XB{DANAA}I

.ten \tL0r.$tl._..
CiECru gT IGTENN'.U dT GL\T.1]{ PEP..iTIPJ
I\ \J JElflg ruol\T.tii
I (: 1:
1
1
L :I 0
I I i0 1i 1A ti !lr i9 iv 2! i3 25 1a 29 IY 3C 31

{lIIE.lU.\!i .1UDI0 \lStitl lpublic unouncernentl

9PTi,IDUK

SEi.it0E tprpu pe@ui.|


P.{G.U gTEPJUSIgI

ltili sTEEii r, PrG.u PE IIB.IT.{S


t ILteJl D.{l{ P-l\au
PEHE,DIi\G.\li
0
i.\sti.JT.tg J.{G.l
(00PSN.{TCP TE PJll}itL lPsrs0

i([TEPJ]iC${
.'$CLr.T.{liTEPSEEITTD'll\:fi iirJiSELTIJBEP'fr.L{
tA}l| PIRIII PETUIIJI]I( PETAI$AIIAAI{

. I$TERTIBN DAI{ I{ETERATUMII RUAilG PEI{ITTHCfiARI TERMI}{AL

r.uJt \tlolt{$l
ciiE0llilgT litTEliTlj.t:{ TJGLIT.I\ PtR-iil'eJ
JEirlg rc0l\T.U
t{0 I
I
I
! i I
6
0 I r0
(a
tl r,) ri rl ri rI I rtl
LO
a
I I l0 21
,)i
li ): lfl
4r' ll ?8 t! in 3!

P.U.t{Il,iit]PJllgl
ta Eti,iliEP.

glCi'i.\0E
tpspsn f tunlu}J
I
! PEI,itP"t'ic.i!,i

CEP.IIH

!(0 O,DllliAT0 EPJIL\.IL IPgIsfl


P. T
..:
,$TIP"ili0]ii
gE[tPJ EP'Ifi L{
' ffi OL{T.U{ TtlgEBtrT DIL{ru Lll,i E
LAMPIRAN PETIINJIII( PETAI$Afl AAT{

IGTERTIBAil DATi NETENATURAI{ RUANG TERBUIO

.tU\ ill0ilSll
C:{EC$IST lGTEi\Tt.t!{ tGGLlT.l'$ PE?'*Iei
TU JEI{IS IJGL].T.TI.i ,' 'ti ; 11 )l lf, .1:
1 6 I I l\i i2 r5 't
tg ic Lt t0 dY 30

HIIIE'AU.II'i .{lrDIO \1SUIL lpublic snnouncenentl


1

9P.\:{DUK

9lC}ilCE P.{P.{:i PEru}iJIr :rJ


t

:
!
P.\GTq gTEPJUgIgI

!r.\i9TE E i'i i P.{G.le. PE \lE.{T.19


F
trLtes{ D.\i,{P*\IEU
PTI{EPJ{GII{
o
i.tstilTAgJ.lst
T?f,TIIE.qOtrOK

KC CP.DINiT C R T E PJflil.ti Pslsl


I

ITJTEP$'iG.l'N
,:TJGLTT.{I{TEP.SEELTDILL&:TJ!{SEf, LE.{EEPJ-TLI
LAIITPIRAN PETIiNWK PELAI(SAITAAI
KEI{YAIITANAN RUAI{G TUN GGU

tsii!.,l-\ T-rfu}
.J3iA
CiiICi(Li ST liiTi\-Ti.;-l':\ iEGL$.r-:\ PtR-EriI
5tO -E\iS IEGLT.T.I-:\
1
J 4 J F o 9 i0 IJ I5 lo ]Y 20 22 ,i 21 25 25 2? 26 29 30

Pilic-l-T-u R Su*iiLi UD-l'lLi-


kEEiRl-D.r-! .\ PTTUG]-S (cusrooer selr1s. oo!'tE!
2

J TROLLY
-{
PE\ERI'\G.I-\
DIa-rsla
A DUDUK PFICzuT..I.S
I
,.I.T CEIRG'R, iiP
o FTIRSI RCDi
9 clti
i0 T:\!PiT S.i-LiP-rii
D'T'KTCR
'i7 .ljrrJ P.\iiD.r-l!J ic3.{irjlr '\
JJ Tr R SE D Lr-\1-.1 i.lluR Eii-{(Li-!sI
;.-_-. " - IiOORDI\-r-TOR TiR\!L\.lr iPata:l

IiETEt:\G-r:\
, riE GL!^T-!,\ TERS 3E LiT D IL.U(UK!s Si C-r3,:.
BERIL{LT.
LAIIIPIRAN PEf,UI{.IUK PELAKSfu'TAAT{
KEI{YAMAI{A}I TEMPAT ITENDARAAN
B-tiLl-N T.l-fi'tiN

.{RT.J. \
C }iE C K'I ST KETE \ TU.I-\ Ki G LI.T.I.N PE R- TLTRI
NO J'NIS IGGLI.T.I.\
1J 15 !, .!o i9 20 2! 22 23 2;
I 2r 1E 28 29 30 J]
1 2 J + J A t o Y 10 i!. \2 IJ 14 24

I HIlE.r.',J.r-\ .r.iiDl C r{Sirtl fpublic ai!]ouxcementj


2 SP.J.](DUK

J SIGI\.I.GE l.oapa'r petu:rjuk j


,
,l
PAG.IR ST'RILIS}.SI
f, K{NSTI t\- i P}G.IR Pi tr E-5.T1 S

6 D.I\ RI-\,EU-
}LM,KI.
I PENIRI.IGt\
o i.{sILIT.r.S .j.l-G.r.
9 .ril-T Pi\Lr-D.r.li! iG3-rJrrR!-N
10 T I RS ED Lr-\Y.l. i.lj',JR i\:.,:lcri-{ s I
KOORDIN.I.TOR TiR\II\TL (PArq

KETERI\G.I\
" iGGLr.T.i\ TiRStBu-i DILil(tiKL\ SIC.tRl BtRKrir.
LA}IPIRAI{ PETUI{JUK PELAXSAIIAAI{
I(EIiYAMANAI{ RUAIIG PETIYELEI{GGARA TERMIilAL
Tli{ih.-

.ixi.r. \(LoKr.srj
CiiE CKLIST IGT'MU.I\ IGGI.I.T.I\ PiR. ET.RI
tic JETIS IGGLI.T.I.\
1 n
J I I !5 I6 IO 1v 20 21 t-l 2r 26 27 28 29 JU J]
J J o o 9 10 \2

PiNG.I.TUR SiiH'ti RU.,1.i\G.j.N


) P.I,P.{X INiORI,LI.SI

J tsr.!0$R
i SIG.\.J.GE (.capaa .oe
rI uIl
J PiN'RI\G.I\
5 CER\{I\
T Pitr1i,-0-j.\! KiB.{K:]lu':\

0 TERS EDLL\Y.I. .j.lj.'dR ii:.i1ff .l.sl

KooRDIl$.ToR T'RUI\.jJ iPanil

KITTRI.NG.I.N
, IGGLr.T.l.li TERSitsin DIL{$K|\ sic.r.Rl,. BiRKrir.
LAMPIRAI PETIIITJUX PELAXSAXAAII
I(EIT'!IA}IAI{AI{ RUAIIG TERBUIO

BIiLI\ T.lH'i\
ixa{ \{LCKr.sIl
CH'CKLIST K'T'\TU.I.N Ki GL,l.T.I\ PiR-Ii'!.zu
l(o JiNIS K'EGLI.T.:,\
0 2! 22 26 2'i lo )9 30 il
2 4 5 c o I0 1 12 IJ !4 6 10 20

1 HI }ltslii.r.\ .{UD IO i{ SU.ri, (public a-'r-aoulcemenll


') SPi;\D't,l(
J SIGN.I.CE ?eturljuk)
I
II II
)t
P.3,G.{R ST'RILIS.I.S

f, K!\STEtI/ P.r.G.r-R P;I!B.r.T.r.S


\L:.ruir. D.!\ RrSij
I
A

Pl\ tRr-\G.r-r \ II
E
E
i _r-i

.j.Rar-
llt l.:-i
]IiRoKoK
J.r.L..1

E
E
P IL!-D.l-\! KE8.r.K{ RJ.N

Dlrr\f .:1. .j.r-LijR aii.:u(rj.l.sl II II


12 i 5 1T II
IT
IIIIT
KCoRD I\-.I-TOR T'RIIIA-.I (P6rai
TI I
I
KgIeRlj\c.r-\
, K'GLJ.T.I.\ TIRS'BUI DIL.]XUKI\ S'C.I.RT. BiRK.}j.!.
LAMP]RAN PETUNJUK PEI.AKSANAAN
CRISIS CENTER
EULAN TAHUN
AREA LUKA5I
CHECKUST KETENruAN KEGIATAN PER-HARI
NO JENIS KEG]ATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 u. 72 1:} t4 15 15 t7 ff| 1l) 20 2L 22 23 24 25 26 27 2A D 30 31

1 ALAT KOMUNIKASI
#H*
{tli r=?

2 P3K =i.'o\/
i*r*
ir
.:._ .* . -. . ..:.

{faEGft^ia
! r! rIF
3 ALAT PEIVIA DAM K EBAKARAN
i:#p r
=:

4 PAPAN INFORN4AS] RUTE EVAKUASI

@"
5 PAPAN INFORMASI NOMOR DARURAT

^.--_-
6
HIMMUAN AUDIO VISUAL (public
announcernent)
_*#
KooRDtNAToR rrnui Nal ( Paraf)
KETERANGAN
+ KEGIATAN TERSEBUT DILAKUKAN SECARA

BERKAI-A
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor, : SK.4951/AJ.002|DRJDl2)l7
Tanggal : 16 Oktober 20tT

PENANGANAN KEDARURATAN ( CRISTS CEJVTERI


Keadaan Darurat adalah suatu keadaan sulit yang tidak diduga (terduga)
yang memerlukan penAnganan segera agar tidak terjadi akibat yang fatal.
T\rjuan penanganan kedaruratan adalah untuk melakukan tindakan
penanggulanan secara cepat dan tepat untuk menangani berbagai masalah
kedaruratan yang berpotensi menganggu pelayanan terminal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan kedaruratan Terminal,
sebagai berikut:
1. Lingkup Kedaruratan, antara lain:
a. bencana alam; i :

b. kebakaran atau ledakan sPontan;


c. keracunan massal;
d. tindakan kriminal umum;
e. terorisme;
f. orang meninggal;
g. orang gila;

i. narkoba;
j. binatang liar; dan
k. demonstrasi /kerusuhan/tawuran.

2. Fasilitas pendukung penanganan kedaruratan, antara lain:


a. alat komunikasi;
b. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K);
c. alat pemadam kebakaran;
d. papan informasi rute evakuasi;
e. papan informasi nomor darurat; dan
f. himbauan audio visual Qrublic arunouncementl.
3. Tata cara penanganan kedaruratan Terminal, antara lain:
a. melaporkan kejadian kepada kepala BPTD;
b. berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan stakeholderterkait;
dan
c. mengambil tind.akan awal untuk mengendalikan kead.aan sampai
diambil alih oieh'instansi terkait.

DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT,
Pelaksana Tugas

ttd
HINDRO SURAHMAT
Pembina Utama Madya (IV/d)
NrP. 1964oL27 198703 1 013

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum
dan t

NASUTION BIN AS. SH.. MH.


Pembina - lY la
NIP. 19680.223. 199803 1 002

Anda mungkin juga menyukai