Anda di halaman 1dari 4

Bacalah cerita inspiratif di bawah ini kemudian tentukan kaidah aspek

kebahasaannya!

Dahulu kala, hiduplah seorang petani yang bertetangga dengan seorang


pemburu. Petani itu memelihara domba-domba gemuk pada
pekarangannya, sementara si pemburu memiliki banyak anjing yang galak
namun kurang terlatih. Karena kurang terlatih, sering kali anjing -anjing si
pemburu mengganggu domba-domba milik si petani. Bahkan suatu hari,
anjing anjing itu melompati pagar rumah si petani dan menyerang domba-
dombanya sampai terluka parah.

Si petani pun pergi menghadap seorang hakim di kota untuk mencari solusi
tentang tetangganya itu. Setelah ia menceritakan masalahnya dengan si
pemburu pada hakim itu, hakim itu menjawab, “Saya bisa saja menghukum
tetangga Anda itu dan menyuruhnya memasukkan anjing-anjingnya ke
dalam kerangkeng. Tapi kalau saya melakukannya, tetangga Anda itu tentu
akan memusuhi Anda. Anda pun akan kehilangan seorang teman dan ganti
bertetangga dengan seorang musuh.”

“Saya tidak ingin itu terjadi, Tuan Hakim,” kata si petani, “Saya tidak ingin
anjing-anjingnya menyerang domba-domba saya lagi, tapi saya juga tidak
ingin bermusuhan dengannya. Jadi apa yang harus saya lakukan?”

Hakim itu pun memberikan solusi yang lain pada si petani. Dan segera
setelah pulang dari kediaman si hakim, petani itu melakukan apa yang
disarankan hakim padanya. Petani itu mengambil tiga dombanya yang
gemuk-gemuk, lalu pergi ke rumah si pemburu, tetangganya.

“Ada apa, Tuan Petani?” tanya si pemburu saat melihat si petani datang
dengan tiga dombanya. Ia mengira petani itu akan mempermasalahkan apa
yang dilakukan anjing anjingnya beberapa waktu lalu. Tapi si petani malah
berkata, “Aku ingin menghadiahi ketiga anakmu tiga ekor domba. Terimalah
hadiahku ini!”

Pemburu itu pun merasa sangat senang, begitu pun ketiga anaknya. Mereka
senang bermain-main dengan domba hadiah si petani. Dan karena si
pemburu tidak ingin anak anaknya kehilangan mainan baru, ia pun dengan
sukarela memasukkan anjing-anjingnya ke dalam kerangkeng supaya tidak
menyerang domba anak-anaknya. Sejak saat itu, domba domba si petani
pun aman dari gangguan anjing-anjing si pemburu.

Dan karena merasa sangat senang atas hadiah dari si petani, pemburu itu
pun sering membagikan hasil buruannya pada si petani. Sebagai
balasannya, petani itu juga sering memberikan keju dan daging domba untuk
keluarga si pemburu. Keduanya semakin sering saling memberi dan lambat
laun, keduanya pun menjadi sahabat karib.

Pada akhirnya, masalah di antara keduanya dapat diselesaikan karena


mereka memilih untuk saling memberi dan menjaga perdamaian, bukan
mencari jalan keluar dengan membuat masalah yang baru.

Tentukan aspek kebahasaan teks cerita inspiratif ”Kisah Petani dan


Pemburu”!

No. Aspek kebahasaan Bukti kalimat


1. Kata keterangan menunjukkan 1
tempat, waktu, tujuan dan cara 2.
3.
4.
5.

dst
2. Kata penghubung atau 1.
kongjungsi 2.
3.
4.
5.

dst
3. Kalimat majemuk setara dan 1.
bertingkat 2.
3.
4.
5.

dst
4. Kesimpulan

Isi struktur berikut sesuai cerita inspiratif tentang kisah petani dan
pemburu.

Orientasi

Perumitan peristiwa

Komplikasi
Resolusi

Koda

Selamat mengerjakan , santai dan selesai.

Anda mungkin juga menyukai