TANGERANG 2021
Penguatan Event Experience untuk Meningkatkan
OLEH
SARJANA MANAJEMEN
TANGERANG 2021
TERM OF REFERENCE
PROJECT IMPROVEMENT
PENDAHULUAN
Sebagai syarat kelulusan bagi para mahasiswa S1 EVENT Sekolah Bisnis dan
tugas akhir yang akan dilaksanakan pada semester delapan (8). Salah satu bentuk tugas
magang selama tiga (3) bulan di perusahaan dalam rangka menyelesaikan Project
rekomendasi yang diberikan serta adanya prototype aksi dalam pemecahan masalah.
event. Mahasiswa harus memberi kontribusi berupa rekomendasi dalam sebuah solusi
dan rencana aksi bagi perbaikan event tersebut di masa yang akan datang. Peran
perusahaan. Adapun project yang akan dikerjakan, didiskusikan bersama dengan pihak
kreatif yang bernaung dibawah PT. Triwira Putra Perkasa. Creative Nest Indonesia
sendiri adalah sebuah creative hub yang didirikan pada 19 Februari 2019 melalui kerja
sama antara Sinarmas Land dan Patrick Effendy. Creative Nest Indonesia menyediakan
Creative Nest Indonesia yang berlokasi di The Breeze, #L17-18, BSD City,
Tangerang, Banten ini juga memiliki beberapa spot dan juga ruangan yang bisa
digunakan untuk menunjang setiap kegiatan yang dilakukan di Creative Nest Indonesia
DESKRIPSI KEGIATAN/EVENT
Nest dengan tujuan untuk memberikan wadah bagi para musisi di Indonesia untuk
luas dengan menyuguhkan experience yang berbeda dengan adanya live streaming ini.
Live Acoustic hadir untuk menyuguhkan entertainment dalam segmen musik untuk
para pecinta musik dalam masa pandemic ini dimanapun mereka berada, tanpa
terbatas jarak dan waktu. Live Acoustic sudah pernah diselenggarakan sebanyak 5 kali
dengan bintang tamu yang berbeda-beda yaitu Unity, Biancadimas, Dead Bachelors,
tugas akhir.
3. Mahasiswa/i melakukan tugas yang diberikan oleh supervisi dalam lingkup divisi
Event.
situasi dan kondisi project yang akan kami tangani pada saat ini adalah, sbb:
Berdasarkan riset singkat yang kami lakukan, didapatkan temuan bahwa sekarang
event Live Acoustic sedang memiliki kesulitan dalam mencari talent yang dapat mengisi
acara tersebut untuk rangkaian berikutnya. Sehingga tim penulis mencoba mencari
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir dengan judul “Penguatan
Nest Indonesia” yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana
Ekonomi pada Pendidikan S1 Prasetiya Mulya, sejauh yang saya ketahui bukan
merupakan tiruan atau duplikasi dari tugas akhir yang sudah dipublikasikan dan atau
Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya maupun di Perguruan Tinggi atau
sebagaimana mestinya.
01342171023 01342171009
iv
PERSETUJUAN
Sponsorship Acara Live Acoustic di Creative Nest Indonesia” dibuat untuk melengkapi
v
DAFTAR KELENGKAPAN LAPORAN
Menyetujui
Catatan:
1. Check list ini diisi oleh pembimbing pada saat bimbingan terakhir sebelum
ujian
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir project
Sponsorship Acara Live Acoustic di Creative Nest Indonesia” sebagai salah satu syarat
penyelesaian program sarjana Fakultas Bisnis dan Ekonomi Jurusan Event Universitas
Prasetiya Mulya. Dalam proses pengerjaan laporan ini, banyak pihak-pihak yang sudah
memberikan dukungan dan bantuannya kepada penulis. Oleh karena itu, penulis ingin
1. Kedua orang tua dari Clarista Desentia, Bapak Andri Wiyantoro dan Ibu
Sumiyati, serta orang tua dari Nini Revalini Gunawan, Bapak Riduwan
2. Bapak Hanesman Alkhair, MM dan Bapak Radityo Susilo Dwiatmojo, S.E., MBD.
3. Seluruh dosen dan staf yang telah senantiasa membantu penulis selama
4. Supervisor penulis di Creative Nest Indonesia, Kak Elrica Sofridia. Terima kasih
vii
5. Seluruh tim Creative Nest Indonesia yang telah menerima penulis menjadi
bagian dari keluarga dan selalu mendukung juga membantu penulis selama
Natalia, Inrid Agelia Floriana Wera, Lutfiah Nur Ainun, Michelle Alexandra,
Nevio Nathanael, dan Serly Tresia Tantonio, yang telah menemani dan
tugas akhir.
8. Serta seluruh pihak lain yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir yang tidak dapat disebutkan secara satu per satu.
menjadi bagian dalam tugas akhir ini. Oleh karena itu, kelompok mohon maaf apabila
dalam proses maupun hasil tugas akhir ini terdapat kesalahan dalam penulisan.
Semoga tugas akhir ini dapat digunakan dan memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang membutuhkan.
Tim Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
4.1 Teknik Identifikasi Kemungkinan dan Akar Penyebab ....................................... 55
4.2 Kemungkinan Penyebab ..................................................................................... 58
4.2.1 Analisis Kemungkinan Penyebab ................................................................. 63
4.3 Identifikasi Akar Penyebab ................................................................................. 64
BAB 5 PEMBAHASAN SOLUSI PERBAIKAN .............................................................66
5.1. Alternatif Solusi ................................................................................................. 66
5.1.1 Alternatif Solusi 1: Penguatan Experience Melalui Kolaborasi antara Musik,
Visual Art, dan Performance Art ........................................................................... 67
5.1.2 Alternatif Solusi 2: Penerapan Augmented Reality sebagai Media
Immersive Stage ................................................................................................... 72
5.1.3 Alternatif Solusi 3: Menciptakan Value Sesuai dengan Ekspektasi Target
Market .................................................................................................................. 75
5.1.4 Alternatif Solusi 4: Mengaplikasikan Hybrid Concert untuk Live Acoustic .. 80
5.2. Evaluasi Solusi Terbaik ...................................................................................... 84
5.3 Manfaat yang diharapkan .................................................................................. 89
5.4. Rencana Implementasi ...................................................................................... 91
5.4.1 Expected Gantt Chart .................................................................................. 91
5.4.2 Expected Benefit Cost Ratio ........................................................................ 93
5.5 Lembar Approval Perusahaan II ......................................................................... 96
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................97
6.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 97
6.2 Saran & Tindak Lanjut ........................................................................................ 98
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 101
LAMPIRAN......................................................................................................... 109
x
DAFTAR GAMBAR
xi
xii
DAFTAR TABEL
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
xvi
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Kepanjangan
AR Augmented Reality
FM Faculty Member
IE Immersive Experience
MR Mixed Reality
PI Project Improvement
VR Virtual Reality
XR Extended Reality
xvii
xviii
EXECUTIVE SUMMARY
Acoustic that are held by Creative Nest Indonesia. Creative Nest Indonesia aims to be
a medium for providing training and job opportunities for creative industries in
Indonesia. Live Acoustic is an online intimate music concert at Creative Nest Indonesia
with purpose as a creative space for musicians to continue working in the midst of
improvement, authors uses the theory of six sigma with the define, measure, analyze,
improve, and control (DMAIC) method. The identified root cause of the priority
problem, “limited sponsorship in Live Acoustic”, is “overly general event concept and
value" which causes the event to be less appealing for sponsors and market. Based on
Experience with Music, Visual Art, and Performance Art Collaboration". This solution is
created to add value to Live Acoustic without changing the initial intimate and virtual
concepts.
xix
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan ini merupakan hasil temuan Penulis dalam project improvement pada
kegiatan acara Live Acoustic yang diselenggarakan oleh Creative Nest Indonesia.
Creative Nest Indonesia merupakan perusahaan yang bertujuan ingin menjadi wadah
penyedia pelatihan dan peluang kerja untuk industri kreatif di Indonesia. Live Acoustic
sebagai wadah kreatif bagi para musisi untuk terus berkarya di tengah pandemi
sekaligus untuk meningkatkan brand awareness Creative Nest Indonesia. Acara Live
Acoustic sudah berlangsung selama 5 kali dengan bintang tamu yang berbeda-beda.
Dalam menentukan perbaikan, Penulis menggunakan teori six sigma, yaitu metode
define, measure, analyze, improve, dan control (DMAIC). Akar penyebab yang berhasil
diidentifikasi dari masalah prioritas, yaitu “kurangnya sponsor yang mendukung acara
Live Acoustic”, adalah “konsep dan value acara yang terlalu general” sehingga acara
menjadi tidak menarik di mata sponsor dan pasar. Berdasarkan hasil analisis dan
Experience dengan Kolaborasi antara Musik, Visual Art, dan Performance Art”. Solusi
ini dibuat untuk menambahkan konsep dan value pada acara Live Acoustic tanpa
xx
BAB I: PENDAHULUAN
special event, gala dinner, dan lainnya. Sebuah event biasanya terbentuk dari
beberapa fungsi yang berbeda tetapi tetap berkaitan (Fenich, 2016). Event adalah
suatu peristiwa yang berfungsi sebagai tempat pertemuan dan berinteraksi. Sampai
saat ini, sebuah event masih menjadi suatu cara paling baik untuk menghadirkan
pengalaman bagi para pesertanya karena dengan mendatangi sebuah event, peserta
dapat secara langsung menggunakan indra yang mereka miliki untuk merasakan
maupun melihat hal-hal yang ada atau peristiwa yang terjadi pada event tersebut.
Oleh karena itu, event menjadi media bagi banyak pihak untuk memberikan
pengalaman secara mendalam kepada masyarakat yang menjadi target dari event
manusia dimana perayaan, ritual, serta banyak event dalam skala besar memiliki
dampak pada aspek sosial dan ekonomi. Hal yang sama juga dipaparkan oleh Noor
(2009), yaitu event merupakan suatu kegiatan untuk memperingati hal penting
sepanjang hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat,
budaya, tradisi, dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta
membuktikan bahwa beberapa bentuk event sendiri memang sudah menjadi bagian
dari kehidupan manusia sejak lama, bahkan menjadi dasar bagi interaksi dalam
1
kehidupan bermasyarakat.
beberapa kategori. Menurut Noor (2013), event dapat dibagi menjadi dua, yaitu
special event serta meeting, incentive, conference, dan exhibition (MICE). Lebih lanjut,
special event terbagi lagi ke dalam 7 kategori, yaitu high profile general celebration of
calendar, festival seni amatir, dan commercial music festival (Bowdin et al. (2011);
Noor (2013)). Festival musik komersial adalah salah satu jenis event yang sering
mendatangkan bintang tamu yang menarik. Contoh dari festival musik komersial
perseorangan. Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konser memiliki arti
pemain musik yang terjadi dari beberapa komposisi perseorangan. Dalam sebuah
Sebagai seorang musisi, diperlukan adanya interaksi dengan para pengikut dan
penyuka musik untuk menjaga eksistensi dari diri dan musiknya sendiri. Merebaknya
pandemi virus covid-19 pada awal tahun 2020 menyebabkan interaksi secara langsung
menjadi terputus dengan berlakunya pembatasan sosial (physical distancing). Hal ini
2
untuk mengubah bentuk interaksi menjadi online. Perpindahan aktivitas pertunjukan
musik melalui offline menuju online, sama seperti peralihan pada kegiatan lainnya,
tentunya dapat menimbulkan beberapa gap. Oleh karena itu, Creative Nest Indonesia
merancang sebuah kegiatan yang dapat menjadi penghubung antara para musisi dan
penggemar dengan judul Live Acoustic. Kegiatan ini bertujuan untuk menjadi wadah
kreatif bagi para musisi untuk terus berkarya di tengah terjadinya pandemi sekaligus
Walaupun begitu, seperti acara dan promotor lainnya, Creative Nest Indonesia
memerlukan anggaran untuk dapat melaksanakan Live Acoustic. Salah satu cara yang
dapat digunakan untuk memperoleh dana yang diperlukan adalah dengan melalui
sponsorship. Melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia didapat bahwa sponsor memiliki
“penanggung jawab (wali)” dan juga “pendukung; pendorong“, yang jika digunakan
dalam konteks pelaksanaan acara, maka sponsorship adalah hal yang mendukung
keberlangsungan suatu acara maupun event. Sponsorship merupakan salah satu hal
yang dapat dilakukan promotor untuk mendapatkan keamanan finansial agar bisa
menjamin tersedianya pengisi acara yang dapat menarik peserta untuk membeli tiket
acara (McKay, 2015). Getz (2002) juga mengatakan bahwa tidak terdapatnya atau
kehilangan sebuah sponsorship dapat menjadi salah satu alasan sebuah acara tidak
3
Project improvement ini dilaksanakan dengan tujuan tidak hanya sebagai
syarat kelulusan penulis, tetapi juga sebagai kontribusi penulis dalam industri dan
perusahaan yang berkaitan erat dengan program studi penulis. Sebagai kontribusi
Live Acoustic pada Creative Nest Indonesia. Untuk melakukan hal tersebut, maka
penulis akan melakukan observasi pada beberapa pihak, namun tidak terbatas pada
dan perbaikan yang ingin dilakukan pada event Live Acoustic, maka penulis akan
naungan PT. Triwira Putra Perkasa. Awal mulanya, CEO dari Creative Nest
Indonesia Patrick Effendy bekerja sama dengan Sinarmas Land untuk membuat
sebuah wadah edukasi kreatif, sehingga dibuatlah sebuah creative hub yang
berlokasi di The Breeze BSD. Creative Nest Indonesia sendiri didirikan dan
tidak hanya untuk menghasilkan karya-karya kreatif tetapi juga peluang kerja
bagi insan yang tergabung dalam industri kreatif Indonesia. Creative Nest
Indonesia memiliki beberapa spot dan juga ruangan yang bisa digunakan untuk
4
menunjang setiap kegiatan yang dilakukan di Creative Nest Indonesia seperti
Creative Nest Indonesia memiliki 5 divisi utama. Salah satu produk CNI
adalah event sehingga semua divisi berkolaborasi agar tercapainya cita-cita CNI
menjadi rumah penyedia pelatihan dan peluang kerja untuk semua jenis
implementasi event yang merupakan produk dari CNI. Divisi ini juga
melakukan kolaborasi.
5
5. Divisi Content Producer: Membuat, mengelola dan menjaga setiap konten
pada platform yang dimiliki CNI agar tidak keluar dari karakter dan pilar
CNI. Divisi ini juga membawahi divisi Content Production dan juga Design.
selama menjalani magang, posisi yang diduduki oleh tim penulis adalah
kegiatan acara yang akan diselenggarakan oleh Creative Nest Indonesia, divisi
event memiliki tanggung jawab untuk mencari ide dan konsep kegiatan dari
pre-event, event, dan post-event hingga proposal acara, MOU acara, dan
tersebut. Hal ini langsung diawasi dan dikoordinasikan langsung dengan Chief
Operating Officer yaitu Elrica Sofridia yang bertugas untuk mengurus seluruh
6
narasumber ataupun vendor. Tugas yang diberikan dan diarahkan langsung
oleh COO maupun CEO dari Creative Nest Indonesia. Setiap kegiatan yang
dalam suatu event report yang berisi informasi-informasi mengenai acara yang
juga informasi mengenai individu atau orang- orang yang hadir dalam acara
tersebut. Setiap pekerjaan harian yang dilakukan oleh intern dilaporkan dalam
suatu file Daily Report yang dipantau langsung oleh COO dari Creative Nest
Indonesia.
menyuguhkan experience yang berbeda dengan adanya live streaming ini. Live
para pecinta musik dalam masa pandemic ini dimanapun mereka berada,
tanpa terbatas jarak dan waktu. Live Acoustic sudah pernah diselenggarakan
sebanyak 5 kali dengan bintang tamu yang berbeda-beda yaitu Unity, Bianca
7
1.3. Batasan Proyek
Live Acoustic sudah berjalan sebanyak 5 kali dan memiliki target peserta
umum. Dalam mengukur hasil peningkatan performa Live Acoustic yang telah
dikerjakan, penulis memiliki batasan proyek yang sudah didiskusikan bersama pihak
batasan proyek yang penulis jadikan acuan untuk merancang karya tulis ini, yaitu
dalam lingkup perencanaan event Live Acoustic, dimulai dari perencanaan konsep,
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, gambaran umum perusahaan,
Pada bab ini menjelaskan mengenai deskripsi permasalahan dan target perbaikan
Pada bab ini berisikan konsep atau teori yang relevan untuk menganalisis masalah
8
prioritas pada Live Acoustic yang digunakan untuk mengolah data menggunakan
metode analyze.
Pada bab ini berisikan hasil pengolahan data yang sudah penulis lakukan serta analisis
analyze.
Pada bab ini berisi mengenai pembahasan alternatif solusi perbaikan serta pemilihan
improvement.
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan
9
BAB 2 RUMUSAN MASALAH
Pada bab ini, penulis akan memaparkan hasil penemuan pada tahap define dan
akar penyebab sehingga penulis dapat menentukan target perbaikan yang harus
dilakukan.
data kuantitatif berupa penggunaan data-data berupa laporan pelaksanaan event Live
konsep 3C (customer, competitor, dan company), dimana penulis akan berusaha untuk
tersebut.
wawancara terhadap Elrica Sofridia (chief operating officer Creative Nest Indonesia),
Inneke Bunyamin (tim event Creative Nest Indonesia), dan Kent Kusuma (tim design
diperlukannya data secara menyeluruh pada divisi-divisi yang terdapat dalam proses
10
penyebab hingga strategi perbaikan yang akan dilakukan.
beberapa pihak internal perusahaan, yaitu Chief Operating Officer, tim event,
dan tim design Creative Nest Indonesia yang terlibat dalam pembuatan Live
Indonesia
11
Ekspektasi COO dari Creative Nest untuk Live Acoustic adalah
yang didapat dari wawancara ini berupa acara Live Acoustic pertama
Tim Event di Creative Nest Indonesia yang juga berperan dalam acara
seperti Nadin Amizah dan Kunto Aji. Creative Nest sendiri kesulitan
12
Strategi pemasaran Live Acoustic yang selama ini dilakukan
Musicnity, Bahas Musik, RTC UI, dan Radio Untar. Selain itu, Creative
instagram ads.
sendiri dilakukan oleh Tim Creative Nest dan sound system didukung
dilakukan oleh tim event Creative Nest tanpa vendor. Saat acara
adalah koneksi internet dan kesalahan teknis oleh Kiostix, yang mana
pada saat acara Live Acoustic Bianca Dimas, Kiostix mematikan koneksi
13
untuk Live Acoustic, kendala yang pernah dialami berupa waktu
dengan tepat waktu karena tidak terdapat anggota tim design yang lain.
sehingga hasil desain yang dibuat tidak sesuai dengan brief yang
diberikan.
seperti tema, warna, dan informasi acara. Kemudian, tim design akan
membuat draft desain yang dianggap sudah sesuai dengan brief dan
dengan beberapa artis lain, seperti Bianca Dimas dan Dead Bachelors
14
yang sedang populer agar bisa lebih menarik peserta sehingga bisa
penulis dapatkan:
15
a. Faktor yang mempengaruhi peserta untuk mendaftar Live
Acoustic
dapat keseruan dan juga pengalaman baru dari mengikuti konser online
bisa dilakukan peserta. Namun, kendala lain yang dipaparkan salah satu
Live Acoustic di Kiostix dan tidak menerima email link sehingga tidak
grup whatsapp fanbase bintang tamu dan media sosial bintang tamu.
16
promosi Live Acoustic di platform pemasaran yang digunakan Creative
Nest, baik melalui instagram ads, promote paid, maupun media partner
vokal Aldy sebagai bintang tamu tidak terlalu terdengar dan kecil,
berbeda dengan pada saat penampilan Teuku Ryzki yang cukup stabil.
video menjadi buram dan tidak high definition. Koneksi yang jelek juga
dari situs live streaming dan harus melakukan log in ulang untuk
17
d. Konsep Acara Live Acoustic
bahwa mereka sudah cukup puas dengan acara, baik secara dekorasi
tamu karena peserta bisa lebih fokus terhadap artis yang mereka sukai
dan tidak perlu menunggu penampilan artis lainnya sebelum artis yang
pada perubahan bentuk interaksi antara artis dan peserta agar menjadi
dan bintang tamu adalah melalui live chat, yang mana peserta dapat
18
bisa membacakan beberapa komentar tersebut. Namun menurut
satu arah disebabkan bintang tamu tidak dapat membalas dan melihat
semua chat yang diberikan oleh peserta sehingga para peserta yang
interaksi yang disukai oleh peserta, namun peserta Live Acoustic yang
memang akan ada meet & greet, maka harga yang bersedia untuk
mereka keluarkan berkisar pada 150 sampai dengan 200 ribu rupiah.
19
2.2 Identifikasi Masalah
Selama Live Acoustic diadakan 5 kali, bintang tamu yang diajak merupakan
kenalan dari CEO maupun COO dari Creative Nest Indonesia. Creative Nest memiliki
hambatan untuk mengajak kerjasama bintang tamu contohnya Kunto Aji dikarenakan
Kunto Aji juga membuat konser secara virtual sendiri. Banyak bintang tamu yang
menolak karena sistem sharing profit yang ditawarkan oleh Creative Nest.
Anggaran untuk produksi dan promosi acara masih terbatas dikarenakan tidak
produksi sendiri dengan menggunakan handphone dan ipad untuk live streaming
sehingga menyebabkan kualitas video yang tidak high definition. Karena terbatasnya
dana acara, sehingga dekorasi Live Acoustic dikerjakan oleh panitia Creative Nest. Tim
event Creative Nest juga menyebutkan bahwa tanggung jawab yang diberikan sangat
dalam jangka waktu 2 bulan untuk menyusun konsep dan 1 bulan untuk melakukan
promosi. Dalam jangka waktu ini, Creative Nest Indonesia harus merencanakan
konsep, desain, sampai dengan melakukan promosi. Tentunya waktu ini tidak cukup
20
terjadinya kesalahan dan karena media promosi yang digunakan tidak terlalu banyak,
maka diperlukan jangka waktu yang lebih lama agar bisa menjangkau secara lebih
maksimal.
Peserta Live Acoustic yang diwawancarai belum pernah melihat promosi Live
instagram ads, promote paid, dan media partner yang diajak kerjasama dikarenakan
anggaran untuk pemasaran masih sangat minim dan juga menggunakan media
Pada saat pelaksanaan acara, terdapat beberapa kendala dalam hal teknis,
seperti pengaturan suara pengiring dan bintang tamu yang kurang sesuai, yang mana
suara pengiring lebih besar daripada suara bintang tamu. Selain itu, kualitas video juga
kurang baik dan beberapa peserta mengalami kesulitan selama acara karena terus-
menerus keluar dari situs live streaming. Kendala teknis lain yang terjadinya adalah
pemutusan koneksi situs live streaming oleh Kiostix sebelum acara berakhir
dikarenakan bandwith yang disepakati dengan tim Kiostix hanya berdurasi 1,5 jam.
adanya live chat. Walaupun live chat dapat mendukung terjadinya interaksi antara
bintang tamu dan peserta, namun interaksi tersebut sangat terbatas karena waktu
yang tidak terlalu lama menyebabkan bintang tamu hanya dapat membaca beberapa
komentar yang terpilih dan mereka tidak dapat melakukan interaksi dua arah secara
21
langsung maupun interaksi secara tatap muka. Hal ini menyebabkan tingkat kepuasan
cukup baik dan dapat diakses dengan mudah oleh seluruh peserta. Namun ada
memasuki situs live streaming sehingga tidak dapat mengikuti acara meskipun sudah
membayar harga tiket. Selain itu, banyak peserta yang juga tidak mendapat informasi
gambaran permasalahan yang ada serta hubungan antara internal dan eksternal di
menggunakan metode rich picture diagram yang dapat dilihat pada Gambar 2.3.1.
Live Acoustic dan situasi lain yang dapat diidentifikasi lebih lanjut tingkat prioritasnya
Pada diagram tersebut, terdapat beberapa divisi internal dan pihak eksternal
yang aktif terlibat dalam pelaksanaan Live Acoustic serta permasalahan yang
menemukan bahwa terdapat tiga masalah utama, yaitu anggaran yang terbatas,
22
kesulitan mencari pengisi acara, dan workload yang banyak. Berdasarkan hubungan
mencari pengisi acara karena system sharing profit yang digunakan, kekurangan
sumber daya manusia, dan belum bisa bekerjasama dengan media partner yang lebih
efektif.
problematik dalam Live Acoustic. Bisa dilihat pula berdasarkan temuan dari producer,
Live Acoustic masih belum dapat menarik sponsor untuk mendanai acara yang
Berdasarkan penemuan ini, maka kurangnya sponsor menjadi salah satu situasi yang
didukung untuk menjadi masalah prioritas pada pelaksanaan Live Acoustic di Creative
Nest Indonesia.
23
Gambar 2.3.1 Diagram Rich Picture
24
2.4 Identifikasi Masalah Prioritas
menemukan beberapa masalah yang terjadi pada event Live Acoustic. Berdasarkan
masalah yang sudah teridentifikasi, maka penulis akan menentukan masalah prioritas
melalui diskusi bersama dengan pihak Creative Nest Indonesia. Adapun tools yang
matrix. Pemilihan tools ini dikarenakan melihat dari kondisi acara Live Acoustic,
diperlukan perbaikan dalam waktu dekat agar acara ini dapat dilaksanakan secara
lebih konsisten dan dapat menjadi salah satu program tetap Creative Nest Indonesia.
Severity
Rendah Tinggi
diidentifikasi pada bagian Bab 2.2 pada matriks severity-urgency, maka dilakukan
25
diskusi bersama pihak Creative Nest Indonesia untuk menentukan masalah prioritas
yang akan diteliti. Hasil diskusi dapat dilihat pada Tabel 2.4.2 dibawah ini:
selanjutnya, sesuai dengan masalah prioritas yang telah diusulkan. Hal tersebut
didasari oleh acara Live Acoustic sebelumnya yang hanya memiliki sponsorship sound
system untuk mendukung acara sehingga belum bisa mengeksplor konsep yang lebih
luas. Selain didasarkan pada masalah prioritas, penentuan target ini juga dihasilkan
melalui diskusi bersama COO Creative Nest Indonesia dan producer Live Acoustic,
26
2.6 Lembar Approval Perusahaan I
No Nama NIM
Mengetahui,
Tangerang, 13 April 2021
27
BAB 3 PENDEKATAN KONSEPTUAL
Bab ini akan membahas mengenai tahap analyze dari DMAIC, yang mana
penulis akan memaparkan pendekatan konsep dalam event management yang bisa
digunakan untuk menganalisa penyebab masalah prioritas yang telah dituliskan pada
Tabel 2.4.2.
Six Sigma merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk melakukan
proses peningkatan kualitas. Penggunaan teori six sigma pada pelaksanaan Live
akar penyebab dari masalah tersebut. Dengan teori ini, acara Live Acoustic dapat
layanan yang lebih baik. Proses Six Sigma menjadi standar peningkatan kualitas
penting dan disebut sebagai model lima tahap yang disebut proses DMAIC (Kwak &
Anbari, 2006; Jones, Parast, & Adams, 2010). Prosedur Six Sigma dikenal dengan
DMAIC, yang merupakan singkatan dari define, measure, analyze, improve, and
control. Metode ini dapat digunakan dalam berbagai area di sebuah organisasi, seperti
kesehatan, dan jenis operasi lainnya (De Mast & Lokkerbol, 2012). Beberapa tahap
28
Gambar 3.1.1 Proses Six Sigma - Fase DMAIC
tujuan (a) menyelesaikan operasi perusahaan yang rumit, (b) dengan jelas
mendefinisikan masalah operasi perusahaan, (c) memilih personel yang paling tepat
untuk menyelesaikan masalah, dan (d) melatih personel untuk melakukan perbaikan.
Struktur perbaikan DMAIC dan metode berorientasi informasi dapat digunakan untuk
prosedur, dan fokus pada manfaat perbaikan menggunakan garis bawah evaluatif
Menurut McAdam dan Lafferty (2004, dalam De Mast & Lokkerbol (2012)
dalam praktek sebagai pemecah masalah dan pendekatan perbaikan. Prinsip dasar six
sigma adalah untuk “membawa organisasi ke tingkat sigma yang lebih baik
29
kemampuan melalui penerapan alat dan teknik statistik yang ketat” (Antony et al.,
rutinitas yang telah dibentuk atau untuk merancang rutinitas baru. DMAIC adalah
sering berfokus pada pengukuran baru, dan penerapan teknologi untuk perbaikan
berkelanjutan, (Kwak & Anbari (2006)). Menurut McClusky (2000, dalam Kwak &
Analyze Cause and effect Diagram Ishikawa ('diagram tulang ikan') untuk menemukan akar
analysis penyebab masalah.
Improve Generate Membuat inovasi yang dikemas dalam konsep teori untuk
solutions menghasilkan beberapa solusi yang digunakan untuk memperbaiki
masalah.
Selection solution Memilih solusi terbaik yang memenuhi semua aspek dan
memperoleh skor tertinggi.
30
3.2 Konsep 2: The Process of Sponsorship
perencanaan yang baik, pelaksanaan yang efisien, dan digabungkan dengan evaluasi
yang menyeluruh. Namun, dalam mensponsori penerapan proses berbeda jika dilihat
melalui lensa yang berbeda dari sponsor dan rights holders. Dari sudut pandang
sponsor:
• Fase Developing strategy sponsorship untuk sponsor sering kali merupakan hasil
dari perubahan dalam prioritas bisnis atau arah pemasaran, karena strategi
sponsorship yang kuat. Hal ini memungkinkan setiap sponsor untuk memastikan
bahwa mereka tetap sesuai untuk tujuannya. Sumber daya apa yang akan tersedia,
baik dalam hal uang dan personel, akan sangat penting untuk mendorong strategi
• Dari sudut pandang planning, fokus akan dipusatkan pada mengidentifikasi dan
memilih properti yang tepat, menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap properti
dan menyelesaikan fase kontrak. Setelah kesepakatan yang kuat dibuat, upaya
akan fokus pada membangun dan mendapatkan dukungan internal untuk program
31
• Dua fase pertama dari proses sponsorship bersifat internal, sedangkan execution
adalah tempat sebagian besar energi dan sumber daya organisasi dikeluarkan.
dan keahlian spesialis ke dalam permainan dan, tentu saja, anggaran akan
• Yang terakhir, fase review. Evaluasi yang sukses membutuhkan pencapaian dan
pelacakan kinerja sponsor selama fase pelaksanaan. Diskusi kinerja formal dan
Dilihat dari perspektif rights holders, proses yang dilalui dengan sponsor sama
• Strategy sponsorship bagi rights holders berfokus pada pendekatan apa yang paling
tepat untuk sponsor dan cara terbaik untuk memposisikan properti untuk menarik
sumber daya yang sesuai jika mereka ingin mengoptimalkan penciptaan nilai
• Di tahap planning, rights holders harus memiliki jadwal yang jelas tentang (a)
bagaimana mereka akan menjual hak mereka dan menerapkan kemitraan, (b) apa
yang perlu mereka lakukan dengan situs web dan rencana PR untuk menarik minat
32
sponsor, dan (c) bagaimana mereka akan mengembangkan materi penjualan.
pencarian sponsor.
• Fase execution terbagi dalam dua bagian. Yang pertama adalah upaya penjualan
negosiasi kontrak. Terlalu banyak rights holders yang memfokuskan upaya mereka
penting untuk menjaga kemitraan. Memahami tujuan kedua belah pihak, dan
membuat aktivasi sponsor terjadi sesuai anggaran, akan sangat penting dalam
• Fase Review untuk pemegang hak juga harus fokus pada pelacakan target terhadap
rights holders juga perlu melakukan beberapa exit planning, baik dari sudut
pandang apa yang terjadi jika sponsor tidak menandatangani ulang untuk jangka
waktu selanjutnya, atau mungkin bahwa pemegang hak telah melebihi sponsor
terhadap strategy, planning (ideal dilakukan 6 bulan sebelum acara) , execution, dan
review pada proses sponsorship di Live Acoustic agar melewati tahapan yang ideal.
33
Gambar 3.2.1 The Process of Sponsorship
Gambar 3.3.1. menyoroti lima hal yang penting untuk digabungkan agar dapat
1. Assets: Seluruh aset baik yang berwujud maupun tidak berwujud, aset
34
finansial. Aset tidak berwujud mencakup loyalitas audience dan
eksklusivitas akses. Jelas, tidak semua aset yang tersedia akan relevan
dengan semua tujuan sponsor. Lebih lanjut contoh dari asset tangible dan
2. Resources: Jumlah dan jenis sumber daya yang dapat digunakan untuk
aset tersebut bisa berpengaruh. Ada tiga kelompok resources yang dapat
dipertimbangkan:
35
mengintegrasikan sponsorship ke dalam cara yang bermakna seperti
mengaktifkan sponsor. Hal ini bisa berupa teknologi yang tersedia atau
mengurangi biaya.
eksternal. Agar efektif, sumber daya manusia yang terbaik perlu untuk
sponsorship.
3. Channels: Media sosial menjadi salah satu channel teratas saat ini. Sebuah
metode yang ampuh untuk memperkuat sponsor. Channel lain yang dapat
36
media partner juga menjadi salah satu opsi untuk menyalurkan acara.
tetapi cukup jelas bahwa lebih sedikit lebih baik. Jangan terlalu banyak
sponsorship berfokus pada apa yang benar-benar penting bagi acara. Dua
atau tiga tujuan utama yang ingin dicapai sponsor sangat bermanfaat dalam
37
3.4 Konsep 4: Image Creation and Transfer in Event Sponsorship
Brand image sering kali dikaitkan dengan persepsi dan asosiasi yang terdapat
dalam pikiran konsumen. Menurut VanAuken (2002), brand image merupakan seluruh
persepsi yang dimiliki oleh konsumen terhadap brand, sedangkan menurut Keller
(2003), persepsi bisa didapat dari berbagai asosiasi yang dilakukan oleh pikiran
konsumen. Oleh karena itu, value dari sebuah brand pun menjadi dapat terpengaruhi
oleh asosiasi yang dimiliki (Pickton & Broderick, 2001). Model yang menggambarkan
meaning transfer dari para celebrity endoser. Konsep ini mengatakan bahwa terjadi
perpindahan makna (meaning transfer) antara figur yang di-endorse terhadap brand
image transfer in event sponsorship oleh Gwinner (1997). Pada Gambar 3.4.2,
digambarkan bahwa image dari sebuah acara dibentuk dari berbagai faktor, baik
internal maupun eksternal. Salah satu faktor eksternal yang ditemukan adalah
sponsorship. Melalui sebuah sponsorship, image dari sebuah acara dapat menjadi
lebih mudah untuk diterima oleh berbagai kelompok konsumen dengan adanya
38
asosiasi dengan image brand atau produk dari pemberi sponsor.
Gambar 3.4.2 Model Image Creation dan Image Transfer dalam Sponsorship Event
Sumber: Gwinner, K. (1997)
mengatakan agar image transfer, awareness, dan sikap positif konsumen bisa dicapai,
sebuah sponsor harus memiliki hubungan atau kecocokan dengan program yang
agar program serta sponsor sebaiknya memiliki kecocokan pada beberapa elemen,
tetapi tidak secara sempurna (Millman, 1995; Jagre et al., 2001 dalam Masterson,
2005). Dengan adanya image transfer, maka proses sponsorship dapat mempengaruhi
brand awareness dan brand attitude (Jalleh et al., 2002). Lebih khususnya, Rowley dan
Williams (2008) menemukan bahwa sponsorship oleh brand pada festival musik
memiliki dampak pada brand recall, awareness, dan sikap terhadap brand. Oleh
karena itu, sebuah brand akan melakukan seleksi secara ketat terhadap acara yang
39
3.5 Konsep 5: Audience Experience
Konsep ini dikemukakan pertama kali oleh B. Joseph Pine II dan James
bentuk unik dari economic output yang menjadi poin penting untuk
dari pengalaman ini akan tertanam pada pikiran individu tersebut bahkan
didukung oleh Pine & Gilmore (2013), yang mana engagement yang didorong
experience menjadi sangat diminati. Temuan yang serupa juga didapat melalui
studi yang dilakukan oleh Carter & Gilovich (2010), yang mana
bahagia, lebih tepatnya individu bisa memiliki sense of well-being yang lebih
40
untuk melakukan diferensiasi terhadap hal yang ditawarkan, yang sebelumnya
hanya berupa produk atau jasa (lihat Gambar 3.5.1). Secara singkat, melalui
personal dan unik sehingga dapat menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan
masing-masing individu.
atau jasa yang mereka tawarkan memiliki diferensiasi atas produk atau jasa
lain yang tersebar secara luas di pasar. Kesesuaian penawaran yang diberikan
dilakukan menjadi nilai tambah bagi value yang ada (Pine & Gilmore, 2013).
Menurut Pine & Gilmore (2013), terdapat 3 unsur dari the currencies of
the experience economy, yaitu time, attention, dan money. Ketiga unsur ini
41
memilki batasan dan dapat habis jika dikonsumsi atau digunakan. Oleh karena
meluangkan time mereka agar bisa mencoba hal yang ditawarkan; yang
kemudian pada akhirnya, target akan mengeluarkan money untuk membeli hal
yang ditawarkan tersebut. Dalam hal ini, experience menjadi bagian dari
Gambar 3.5.1.1.
42
3.5.2 Experience Staging
produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi juga harus bisa menarik partisipasi
pengunjung.
dari dua sumbu, yaitu sumbu horizontal dan sumbu vertical. Sumbu horizontal
jalannya kegiatan dan hanya berperan sebagai pengamat, sedangkan pada titik
43
Gambar 3.5.2.1 The Experience Realms
bermain, kasino, virtual reality, chat rooms, dan permainan paintball. Dalam
“realm” ini, peserta menjadi actor dan memberikan pengaruh pada kegiatan.
mereka dalam kegiatan yang diikuti tetapi tidak memberikan dampak pada
lingkungan kegiatan. Contoh dari “realm” ini adalah mengunjungi galeri seni
44
perbedaan dari keempat “realm” ini, seperti dikemukakan Pine & Gilmore
(1999) adalah:
jenis pengalaman yang ada memiliki motif berbeda saat mengikuti sebuah
kegiatan. Bagi peserta The Educational, yang dicari adalah kesempatan untuk
peserta ketika mereka bisa menemukan setiap aspek “realms” yang ada.
Framework pada Gambar 3.6.2.1 dapat menjadi panduan agar perusahaan bisa
yang sebelumnya ingin diberikan. Pine & Gilmore (1999) menyatakan bahwa
adalah:
come in, sit down, and hang out.” Untuk membuat kegiatan semakin
45
• The Escapist dapat digunakan agar peserta dapat lebih menyatu dengan
keterampilan.
Value Proposition Canvas memiliki dua sisi, dengan sisi Consumer Profile untuk
menjelaskan bagaimana service ingin menciptakan nilai bagi pelanggan yang dituju
(lihat Gambar 3.6.1). Dapat mencapai kesesuaian (fit) antara keduanya ketika yang
satu bertemu dengan yang lain. Value map menggambarkan fitur proposisi nilai
tertentu dalam model bisnis dengan cara yang lebih terstruktur dan terperinci. Hal ini
memecah proposisi nilai perusahaan menjadi produk dan layanan, pain relievers, dan
gain creators. Dengan membuat value yang baik, sebuah produk atau layanan dapat
memberikan sekumpulan manfaat dan nilai yang dirancang untuk menarik pelanggan.
46
Customer profile menggambarkan segmen pelanggan tertentu dalam model
bisnis secara terstruktur. Di bagian ini terpecah menjadi jobs, pains, dan gains. Jobs
menggambarkan apa yang pelanggan coba selesaikan dalam pekerjaan dan kehidupan
menjelaskan hasil yang ingin dicapai pelanggan atau manfaat nyata yang ingin mereka
cari. Pains menggambarkan hasil buruk, risiko, dan hambatan yang terkait dengan
pekerjaan pelanggan.
Kecocokan (fit) dapat dicapai ketika value map memenuhi customer profile .
ketika produk dan layanan Anda menghasilkan penghilang rasa sakit dan
mendapatkan pencipta yang cocok dengan satu atau lebih pekerjaan, rasa sakit, dan
keuntungan yang penting bagi pelanggan. Consumer Gains memiliki beberapa tipe,
beberapa gain diperlukan, diharapkan, atau diinginkan oleh pelanggan, dan beberapa
1. Required Gains
Keuntungan yang tanpanya solusi tidak akan berhasil. Misalnya, harapan paling
mendasar yang kita miliki dari sebuah smartphone adalah kita dapat melakukan
panggilan dengannya.
2. Expected Gains
Keuntungan yang relatif mendasar yang diharapkan dari sebuah solusi, bahkan
jika itu bisa berhasil tanpanya. Misalnya, sejak Apple meluncurkan iPhone, pelanggan
47
3. Desired Gains
Keuntungan yang melampaui apa yang diharapkan dari sebuah solusi tetapi
akan senang jika bisa direalisasikan. Ini biasanya keuntungan yang akan diperoleh
4. Unexpected Gains
terfikirkan oleh pelanggan. Kecocokan (fit) dapat dicapai ketika value map memenuhi
customer profile . ketika produk dan layanan Anda menghasilkan penghilang rasa sakit
dan mendapatkan pencipta yang cocok dengan satu atau lebih pekerjaan, rasa sakit,
48
3.7 Konsep 7: Hybrid Events
dan sebagai jenis konten yang baru. Hybrid meetings termasuk rapat atau acara apa
pun dengan setidaknya satu grup peserta tatap muka yang terhubung secara digital
dengan peserta di lokasi lain atau di beberapa lokasi. Tujuan dari acara hybrid adalah
untuk menciptakan pengalaman unik untuk berbagai jenis peserta di tempat yang
berbeda. Menggabungkan fungsi acara tatap muka dan pertemuan virtual menjadi
lebih kuat daripada pertemuan virtual dan tidak melihatnya sebagai ancaman. Hybrid
berada memaksa acara untuk menjadi lebih baik, lebih relevan, dan lebih menarik.
Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh (Fryatt et al., 2012), hybrid event adalah
Fryatt et al. (2012) serta Morell (2010) menemukan bahwa pertemuan hybrid
akan dapat memperpanjang umur sebuah pertemuan. Acara hybrid juga dapat
memberi Anda peluang untuk menambah nilai dengan menjangkau lebih banyak
delegasi (tatap muka plus virtual), menyediakan pengiriman konten baru dan opsi
komunikasi. Anda akan dapat menghubungkan beberapa peristiwa yang terjadi secara
bersamaan atau pada waktu atau lokasi yang berbeda. Profesional menggunakan
49
teknologi acara hybrid untuk berbagi konten, ide, dan pengalaman dengan peserta di
Salah satu teknologi yang sedang berkembang pada saat ini adalah extended
reality (XR). Extended reality merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk
dikelilingi atau tergabung dalam sebuah kegiatan atau pengalaman secara mendalam
(Sobitan & Vlachos, 2020). Ketiga teknologi XR ini memiliki konsepnya masing-masing,
melalui dunia yang diciptakan secara digital, augmented reality (AR) menggabungkan
lingkungan di dunia nyata dengan virtual, sedangkan mixed reality (MR) memberikan
media bagi objek nyata dan virtual untuk berinteraksi langsung (Rybarczyk, 2021).
Menurut Azuma (1997), sistem teknologi augmented reality sendiri harus memenuhi
tiga persyaratan, yaitu menggabungkan dunia nyata dan virtual, sistem yang interaktif,
dan memiliki konten virtual yang bisa ditampilkan di dunia nyata, sehingga
secara virtual. Oleh karena itu, menurut Eyüboğlu (2011), teknologi AR dapat
kepuasan.
50
Menurut Lee (2020), pengalaman immersive memiliki beberapa dimensi, yang
mana pada Gambar 3.8.1 diberikan model konseptual yang menggambarkan struktur
dari faktor-faktor yang ada dan hubungannya terhadap immersive system. Pada model
model. Komponen narrative, sensory, dan task engagement terhubung dengan ciri
51
Ketiga ciri ini juga kemudian dipengaruhi oleh faktor subjektif, yaitu internal reference,
Setiap dimensinya dapat mendorong terjadinya IE, tetapi tingkat pengalaman yang
didapatkan akan lebih besar jika dimensi yang aktif juga semakin banyak.
Physical presence diartikan sebagai ‘sense of being there’. Bentuk presence ini
bisa didapatkan melalui adanya stimulasi indera oleh immersive system, yang mana
sistem yang lebih baik akan memberikan level of presence yang lebih tinggi. Oleh
karena itu, physical presence bisa dikategorikan sama dengan sensory immersion (Ermi
& Mäyrä, 2005), yaitu kondisi dimana individu mendapatkan stimulasi audio dan visual
yang dapat mengalahkan rangsangan indera lain dari dunia nyata. Menurut Brown &
Cairns (2004), presence sendiri adalah situasi total immersion yang dicapai melalui
menyatakan terdapat dua faktor utama dalam presence, yaitu spatial constructive dan
stimulation, yang mana selain melalui rangsangan indera, physical presence juga bisa
ditemukan melalui stimulasi lain, seperti adanya narasi yang meng-engage (Busselle
& Bilandzic, 2009). Social presence adalah ‘sense of being together and interacting’
dengan makhluk hidup lain (Biocca, 1997). Social presence juga bisa didapatkan
adanya sensasi berada diantara musisi lain dalam panggung secara nyata (Lee, 2020).
Sedangkan self presence merupakan istilah yang berarti model dari kondisi fisiologis
dan emosional individu itu sendiri dalam lingkungan virtual (Biocca, 1997).
52
Involvement menurut Witmer & Singer (1998) adalah situasi psikologis yang dialami
sebagai hasil dari memfokuskan perhatian individu pada rangsangan atau kegiatan
yang berkelanjutan.
Setiap tipe pengalaman tersebut mencakup berbagai aspek dari individu yang
1. Sense: Aspek sensual dan nyata dari suatu produk/jasa yang menarik bagi panca
indera penglihatan (sight), suara (sound), aroma (scent), rasa (taste), dan
layanan, untuk memotivasi pelanggan potensial, dan untuk menciptakan rasa nilai
di benak pembeli.
suasana hati dan emosi) yang melekat pada produk atau jasa. Jelas, perasaan
positif atau negatif terhadap suatu produk atau jasa akan mempengaruhi sejauh
53
3. Think: Mendorong pelanggan untuk terlibat dalam pemikiran yang elaboratif dan
kreatif tentang suatu produk atau jasa tersebut. Pikiran para pelanggan bisa
pelanggan, baik secara pribadi atau di perusahaan orang lain. Tujuannya adalah
untuk mengubah perilaku dan kebiasaan jangka panjang yang mendukung produk
5. Relate: Tipe ini melampaui sensasi, perasaan, kognisi, dan tindakan pribadi
individu dengan menghubungkan diri individu dengan konteks sosial dan budaya
yang lebih luas yang tercermin dalam sebuah merek. Dengan kata lain,
54
BAB 4 ANALISIS PENYEBAB
tahap lanjutan analyze dari DMAIC. Bab ini akan memaparkan analisis yang dilakukan
Identifikasi terhadap hal yang berpotensi menjadi akar penyebab dan akar
isu dan penyebab dari masalah yang ada, sedangkan diagram inter-relation dapat
akar penyebab yang akan dijadikan patokan dalam membuat alternatif solusi. Kedua
diagram ini dapat mempermudah proses penentuan solusi dan improvement karena
tindakan yang diambil oleh peneliti dapat difokuskan dengan akar penyebab yang
Diagram fishbone yang terlihat pada Gambar 4.1.1 pertama kali dikemukakan
oleh ahli di bidang quality control yang berasal dari Jepang, Kaoru Ishikawa, pada
tahun 1960-an (Coccia, 2018). Diagram fishbone (diagram tulang ikan) seperti
namanya, berbentuk seperti tulang ikan. Diagram ini merupakan sebuah alat yang
masalah prioritas pada peristiwa atau fenomena dan sekaligus menampilkan hasil
55
temuan tersebut dalam bentuk grafis. Hal yang serupa juga dinyatakan oleh Watson
(2004), yang mana menurutnya diagram tulang ikan adalah sebuah alat analisis yang
Diagram ini dapat menjadi ringkasan visual atas seluruh hasil diskusi dan
pengetahuan peneliti sebagai basis untuk mendukung solusi yang dihasilkan. Diagram
penyebab yang sudah ditemukan pada diagram fishbone. Diagram ini dapat menjadi
sangat berguna ketika peneliti mengalami kesulitan dalam memahami hubungan yang
berbentuk seperti tulang ikan, yang mana terdapat sebuah kotak pada bagian kanan
gambar sebagai kepala ikan dan dilanjutkan dengan garis panah (tulang) memanjang
pada bagian kiri tersambung dengan kotak (kepala). Kemudian dari garis tengah
56
tersebut sambungkan beberapa garis diagonal yang menjadi cabang untuk
menunjukkan major cause categories (sebab utama) yang terdiri dari unsur atau tahap
yang terjadi pada proses produksi atau layanan yang diberikan. Kategori-kategori yang
digunakan dapat berasal dari teori-teori yang berkaitan dengan masalah prioritas yang
terdapat pada kepala ikan. Pada bagian tulang ikan yang lebih kecil, dapat diisi dengan
beberapa penyebab lebih lanjut (secondary cause) dari isu yang sebelumnya telah
yang ditulis. Beberapa contoh dari major cause yang sering digunakan adalah
machines, methods, materials, dan man/people pada proses produksi serta policies,
ditemukan beberapa penyebab dasar dari diagram fishbone. Diagram ini dibuat untuk
menentukan hubungan kausal dari masalah yang kompleks agar solusi yang tepat
dapat diidentifikasi (Doggett, 2005). Sesuai dengan contoh yang terdapat pada
Gambar 4.1.2, penyebab yang sudah teridentifikasi diletakkan dalam kotak tersendiri
lalu dari beberapa penyebab tersebut, diberikan panah yang menunjukkan hubungan
antar penyebab yang ada. Setiap jumlah panah keluar dan masuk kemudian dihitung
dan dibandingkan dengan penyebab yang lain. Penyebab dengan jumlah panah keluar
menunjukkan bahwa isu tersebut adalah driver atau akar penyebab yang dicari dan
penyebab dengan jumlah panah masuk terbanyak dapat menjadi indikasi bahwa isu
diagram ini menunjukkan hubungan sebab-akibat antar isu, maka panah yang
57
Gambar 4.1.2 Visualisasi diagram inter-relation
pada acara Live Acoustic, maka dibuatlah diagram fishbone (lihat Gambar 4.2.1).
terjadinya masalah prioritas pada Creative Nest Indonesia, penulis membagi kategori
utama unsur (major bone categories) menjadi 5 bagian sesuai dengan lima kunci yang
sebelumnya telah dijelaskan Bab 3.3. Adapun hal penting yang harus diperhatikan agar
58
Gambar 4.2.1 Diagram Fishbone Masalah Prioritas CNI
59
Gambar 4.2.1 merupakan gambaran dari fishbone diagram yang dihasilkan
melalui diskusi setelah penulis melakukan analisis atas acara Live Acoustic di Creative
1. Asset
exposure bagi sponsor”. Setelah dilakukan analisa, hal tersebut dapat timbul
disebabkan oleh dua hal. Pertama, Live Acoustic “engagement rate Live Acoustic
rendah”, hal ini dapat terjadi dikarenakan “konsep yang ditawarkan Live Acoustic tidak
disebabkan oleh “belum dilakukan strategi pemasaran yang terperinci” oleh tim event
di Live Acoustic, hal tersebut terjadi karena dari tim Live Acoustic sendiri tidak ada
audience yang loyal” untuk mengikuti acara Live Acoustic yang disebabkan oleh
peserta yang sudah mengikuti Live Acoustic, semua peserta mengatakan bahwa
motivasi mereka mendaftar dikarenakan oleh pengisi acaranya, hal ini muncul karena
2 penyebab. Yang pertama, “belum memiliki keterikatan dengan value acara Live
Acoustic” hal ini terjadi karena “value Live Acoustic belum terlalu ditonjolkan” pada
materi pemasaran maupun pada saat acara berlangsung. Kedua, Live Acoustic sendiri
60
“tidak memiliki competitive advantage” pada acaranya, karena “konsep dan value
acara terlalu general” , konsep acara yang dibawakan tidak memiliki tema khusus
sehingga banyak kompetitor lain yang memiliki konsep konser virtual yang serupa.
2. Resources
pertama, “proses approach sponsor belum efektif” yang dilakukan oleh anggota tim
Event Live Acoustic, disebabkan oleh “tim tidak mengetahui target sponsor yang
relevan”, dikarenakan tim di Live Acoustic bekerja secara individual sehingga “tidak
melakukan diskusi dan brainstorming antar tim”. Hal ini dapat disebabkan
oleh “kurang pengawasan dari supervisor” dalam setiap pengerjaan jobdesc di Live
Acoustic.
Penyebab kedua yaitu tim Event Live Acoustic “tim kesulitan mendapatkan
sponsorship”. Hal ini disebabkan “belum ada training” dari Creative Nest dalam bidang
3. Channel
“Target sponsor belum mengetahui acara Live Acoustic” menjadi salah satu
penyebab permasalahan yang dihadapi oleh Live Acoustic, dari paparan peserta yang
telah tim penulis wawancarai, peserta mendapatkan informasi dari media sosial
pengisi acara dan grup whatsapp fanbase. Hal ini disebabkan oleh “channel marketing
yang belum optimal” digunakan oleh Live Acoustic. Hal tersebut timbul karena “insta
ads tidak digunakan secara maksimal” hanya digunakan jika target peserta stuck dan
61
peserta yang mengikuti acara masih sedikit dan “engagement media partner yang
rendah”.
Acoustic” yang terjadi karena “Informasi acara belum tersebar luas”. Setelah dianalisa
Instagram”. Sudah cukup padat materi-materi promosi acara Creative Nest yang
menunggu untuk diunggah, selain materi penjualan terdapat juga materi harian atau
mingguan yang sudah terjadwal. Hal tersebut dapat terjadi karena banyaknya
pekerjaan yang harus diselesaikan oleh anggota Live Acoustic sehingga tim “belum
menjalankan platform pemasaran lain” Creative Nest juga mengadakan acara yang
cukup banyak dalam waktu yang berdekatan dikarenakan oleh tim event memiliki
belum mencakup area yang luas” hal ini dikarenakan “videotron hanya terpasang di
area BSD” hal ini dapat muncul karena “belum ada upaya untuk mencari pemasaran
offline lain”.
4. Target Audience
mencapai target” yang disebabkan oleh “pemasaran belum optimal” yang timbul
followers kurang dibangun yang disebabkan oleh “konten pemasaran yang kurang
62
Penyebab kedua yaitu “audience acara tidak sesuai dengan target audience
sponsor” yang timbul karena “tim tidak mengetahui target market sponsor”. Setelah
dianalisa, hal ini dapat terjadi karena tim “belum melakukan riset terhadap sponsor”
potensial yang ingin di approach. Hal ini disebabkan oleh “tidak melakukan
5. Objective
tidak tertarik dengan acara” dikarenakan “objective acara tidak sesuai dengan
kepada sponsorship, namun tidak mendapat balasan dari untuk bekerja sama. Hal ini
kesesuaian” antara objektif yang dimiliki Live Acoustic dan sponsor. Hal ini disebabkan
oleh “belum ada evaluasi terhadap cara approach sponsor” dan “tidak melakukan riset
terhadap sponsor”.
utama (akar penyebab) dari permasalahan yang ada pada tiap kategori
63
Tabel 4.2.1.1 Analisa Kemungkinan Penyebab Masalah Prioritas
Value Live
Acoustic belum
terlalu
ditonjolkan
sehingga faktor-faktor utama dapat menjadi bagian dari solusi yang efektif. Pada
64
Gambar 4.3.1 Diagram Inter-relation Penyebab Masalah Prioritas CNI
seluruh permasalahan yang ada yaitu “konsep dan value acara terlalu general”,
Terdapat tiga panah keluar dari “konsep dan value acara terlalu general” yang
menyebabkan value Live Acoustic belum terlalu ditonjolkan pada media pemasaran
yang digunakan, konsep yang ditawarkan oleh Live Acoustic tidak menarik di mata
65
BAB 5 PEMBAHASAN SOLUSI PERBAIKAN
kurangnya sponsorship serta akar penyebab konsep dan value acara yang terlalu
general adalah penguatan experience melalui kolaborasi antara musik, visual art, dan
meningkatkan konsep dan value dari sebuah acara yang memiliki pengaruh terhadap
sponsorship berdasarkan teori yang dipaparkan pada Bab 3.4 mengenai perpindahan
citra acara kepada pemberi sponsor. Getz & Chenye (2002) menyatakan bahwa
motivasi utama peserta untuk menghadiri acara hiburan adalah keinginan untuk
keluar (escape) dari rutinitasnya. Hal ini juga membuktikan bahwa konsep dan value
menjadi penting untuk dieksplor karena akan muncul kebutuhan masyarakat untuk
mengalami hiburan dan “dunia” baru. Melihat dari kondisi pandemi Covid-19, konsep
acara virtual sendiri sangat menjanjikan dan berpotensi untuk lebih dikembangkan
kedepannya. Oleh karena itu, keempat alternatif solusi yang diberikan diharapkan
dapat meningkatkan adanya kerjasama sponsorship agar Live Acoustic dapat menjadi
susatainable dengan adanya konsep serta tema yang relevan dan value yang menarik.
66
5.1.1 Alternatif Solusi 1: Penguatan Experience Melalui Kolaborasi antara
Pada alternatif solusi ini, penulis membuat konsep baru untuk Live
musik, visual art dan performance art. Performance art merupakan sebuah
karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu
diantaranya seni rupa, peran, puisi, musik, dan tari (Goldberg dalam
(Aristotle, 330 SM dalam Ackrill, 1997) dan seniman menggunakan seni sebagai
medium untuk menyampaikan ungkapan atau ekspresi. Salah satu jenis seni
adalah visual art, yang mencakup beragam media, alat dan proses. Bidang
yang dikaitkan dengan seni visual termasuk menggambar, melukis, seni grafis,
seni rupa, ada beberapa hal pokok yang harus dikuasai dan dimiliki, yakni
67
Kepekaan estetik atau rasa keindahan harus dimiliki oleh setiap orang yang
memilih profesi bidang kesenian karena inti dari seni adalah keindahan.
Adapun contoh dari performance art dan visual art yang ditampilkan pada
(a)
(b)
Gambar 5.1.1.1 Visualisasi (a) performance art dan (b) visual art
acara dengan adanya kontes untuk membuat karya seni yang berhubungan
dengan tema acara dan karya seni pemenang akan ditampilkan pada saat acara
diajak membuat challenge tarian menggunakan salah satu lagu bintang tamu,
kompilasi challenge ini akan ditampilkan di acara. Hal lain yang akan dilakukan
adalah pengiriman special kit, berisi tiket fisik Live Acoustic dan baju sesuai
dengan tema yang sudah diberi tanda tangan pengisi acara. Baju ini akan
68
menjadi dresscode saat acara berlangsung.
Pada main event Live Acoustic, penulis akan mengajak Yura Yunita
pasang dan surut dalam perjalanan menuju kesuksesan. Melalui konser ini,
musibah selama pandemi dapat memulai langkah baru dan bersemangat lagi.
Lalu, karya visual art akan berkolaborasi dengan Komunitas Jakarta Illustration
Visual Art (JIVA) sehingga karya-karya mereka yang berkaitan dengan pesan
acara akan disesuaikan dan dapat ditampilkan pada saat acara berlangsung.
dipimpin oleh Siko Setyanto sebagai ketua kelompok tari. Pada post event akan
value, secara alami akan muncul perubahan atau penambahan nilai untuk
yang mulanya merupakan sebuah service atau sebuah acara live streaming
adanya kostumisasi agar bisa memberikan nilai tambah bagi konsumen guna
menguasai pasar.
69
Dalam meningkatkan level services menjadi experiences, penulis
musik, performance art, dan visual art yang membentuk kesatuan karya seni
sebagai media berkomunikasi dua arah dan layar proyektor yang berisi
seolah benar-benar berada di hadapan pengisi acara yang sedang tampil. Pada
acara Live Acoustic juga akan ada sesi interaksi dengan pengisi acara bagi
beberapa peserta yang beruntung, yang mana peserta akan diberikan spotlight
view oleh panitia. Dalam memeriahkan acara Live Acoustic, peserta juga akan
diajak menari bersama dengan pengisi acara agar peserta tidak hanya
menonton konser tetapi juga melakukan aktivitas yang menjadi bagian dari
tipe pengalaman yang telah penulis identifikasi dari Schmitt (2010) (lihat Tabel
3.9.1).
lirik yang dinyanyikan oleh pengisi acara (sound) dan melihat (sight) gerakan
dari performance art dan visualisasi visual art secara berdampingan yang
70
semangat, terinspirasi, kagum, dan refleksi diri. Melalui pesan dan makna dari
konser Live Acoustic ini, akan membuat peserta berpikir (think) untuk memulai
kagum dan memikirkan konsep Live Acoustic yang menggabungkan visual art,
tarian, dan musik. Pengalaman act yang akan dilakukan peserta adalah peserta
akan memiliki mindset untuk berjuang dan memulai langkah mereka untuk
mengganti lifestyle mereka untuk melakukan hal yang produktif untuk masa
mengikuti acara, masing-masing individu peserta akan merasa di sisi yang sama
peserta akan mendapatkan knowledge tentang visual art dan performance art
yang dituangkan pada acara dan peserta yang mendapatkan 5 tipe pengalaman
berbeda akan merasa immerse dan menyatu ke dalam acara tersebut. Peserta
akan memahami arti dan makna lagu yang dibawakan secara utuh sehingga
singkat dan fitur ZOOM, peserta mengalami perubahan interaksi dari pasif ke
71
aktif. Peserta akan merasa menjadi bagian dari acara karena mereka dapat
Melalui layar proyektor, pengisi cara dapat melihat peserta yang mengikuti
acara dan berinteraksi serta menari dengan peserta yang ada, sehingga peserta
Immersive Stage
Berdasarkan teori yang telah dipaparkan pada Bab 3.8, maka Penulis
melalui bantuan audio dan visual yang terlihat realistis dan tergabung dengan
nyata dan bervariasi pada layar gadget peserta (lihat Gambar 5.1.2.1).
contoh virtual orkestra yang disampaikan pada Bab 3.8 sebelumnya. Visual
dibandingkan penggunaan panggung fisik yang statis (lihat Gambar 5.1.2.1 (a))
72
dikarenakan visual AR mendorong peserta untuk menggunakan kemampuan
spasial visualnya yang merupakan salah satu faktor utama dalam presence..
Physical presence juga akan didorong dengan integrasi antara ZOOM dan
panggung acara (Lihat Gambar 5.1.2.1 (b)). Penggunaan ZOOM ini juga akan
pengisi acara. Interaksi ini akan difasilitasi melalui penggunaan ZOOM yang
dapat menampilkan penampilan para peserta lain dan ruang chat yang dapat
(a) (b)
fokus dan perhatian penuh peserta kepada acara. Untuk menarik fokus
interaksi antara peserta dan pengisi acara secara langsung. Interaksi langsung
ini akan menjadi atraksi utama bagi peserta yang selama ini merasa lingkungan
sosialnya dibatasi oleh Covid-19. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Getz &
Chenye (2002) bahwa motivasi utama peserta untuk menghadiri acara hiburan
73
adalah karena adanya keinginan untuk keluar (escape) dari rutinitas hariannya.
Selain itu, studi lain oleh Maeng et al. (2016), juga menemukan bahwa faktor
lain yang membuat individu ingin mengikuti acara hiburan adalah novelty, yaitu
serta kejutan sekaligus untuk memenuhi rasa ingin tahunya (Crompton &
Mckay, 1997). Dalam hal ini, petualangan dan kepuasan atas rasa ingin tahu
yang memiliki suasana intimate yang kemudian dapat diubah menjadi tampilan
terlihat berada pada space yang sama dengan pengisi acara maupun peserta
lain (lihat Gambar 5.1.2.2). Tampilan pada panggung virtual yang dinamis
dapat diatur sedemikian rupa, baik penggunaan cahaya, pilihan warna, dan
tema AR, agar ketika peserta menonton melalui gadget, batasan antara layar
monitor dan dunia nyata menjadi lebih ‘kabur’. Contohnya adalah ketika
suasana panggung diatur menjadi lebih gelap dan peserta menonton acara
seperti saat sedang menonton bioskop, maka garis antara ruang nyata peserta
74
5.1.3 Alternatif Solusi 3: Menciptakan Value Sesuai dengan Ekspektasi Target
Market
service ingin menciptakan nilai bagi pelanggan dan agar dapat mencapai
kesesuaian (fit) antara keduanya ketika yang satu bertemu dengan yang lain.
Value Proposition Canvas memiliki 2 sisi yaitu value map yang dimiliki
oleh sebuah service atau produk, dengan membuat value yang baik, sebuah
produk atau layanan dapat memberikan sekumpulan manfaat dan nilai yang
dirancang untuk menarik pelanggan. Sisi kedua adalah customer profile yang
solusi ini, penulis memberi gambaran tentang pains yang dialami oleh peserta
selama mengikuti acara Live Acoustic dan gains dari peserta dalam mengikuti
harapan gains dari peserta maupun melebihi ekspektasi tersebut. Penulis juga
membuat pain relievers bagi peserta yang harapannya dapat mengurangi pains
yang dialami oleh pelanggan sehingga kecocokan (fit) dapat tercapai ketika
pain relievers dan gain creators dapat memenuhi pains dan gains yang
yang terbagi menjadi beberapa tipe, Live Acoustic memiliki required gains bagi
peserta yaitu dengan adanya Live Acoustic, peserta yang memiliki kegiatan
75
berlangsung. Selanjutnya, expected gains yang dialami peserta adalah
mendapatkan pengalaman baru melalui konser virtual dan live streaming pada
harga Live Acoustic sudah terjangkau untuk sebuah konser online dan peserta
ingin mendapatkan interaksi secara dekat dengan pengisi acara, sehingga gain
creators yang dibuat adalah tim Live Acoustic akan menyediakan ZOOM
Meeting untuk interaksi yang lebih intim dengan pengisi acara sehingga
peserta dapat dilihat langsung oleh pengisi acara. Meskipun tidak hadir secara
adalah ingin di perhatikan (notice) oleh pengisi acara dan ingin berada lebih
berada di sebelah pengisi acara, dan bisa berbicara langsung dan menyanyikan
lagu Bersama dengan pengisi acara. Kesempatan ini akan dipilih secara acak
76
acara dan juga penulis menggali lebih dalam bahwa motif terdalam atau
tidak bisa dilihat di konser lainnya”. Peserta berharap bahwa dalam mengikuti
acara sehingga Penulis merancang sebuah gain creators yang bisa menjadi
hadiah dan value tambah acara Live Acoustic bagi peserta. Selama Live
dan pengisi acara yang kemudian akan digabungkan dan ditampilkan pada usic
video lagu pengisi acara. Melalui ini pula, penonton akan merasa menjadi
bagian dari sesuatu yang menakjubkan, dekat dengan pengisi acara dan juga
merasa tersentuh, baik itu yang bersifat menenangkan, sedih atau makin
Acoustic dan menemukan terdapat beberapa pains dari peserta (lihat Gambar
5.1.3.1). Pains pertama adalah interaksi yang diberikan bersifat satu arah
dengan melalui chat box sehingga peserta merasa kurang puas dan kurang
terkoneksi dengan pengisi acara. Peserta juga sulit menemukan link untuk
kemungkinan para peserta untuk melihat post giveaway menjadi lebih kecil.
Creative Nest Indonesia sebelumnya tidak cukup untuk mengatasi pains dari
77
peserta. Sehingga, penulis membuat pain relievers yang baru untuk Live
Acoustic yang dapat menjadi solusi dari pain yang dialami oleh peserta. Yang
pertama adalah live streaming dilakukan melalui zoom meeting, pada saat
bentuk interaksi antara artis dan peserta agar menjadi dua arah. Menurut
peserta yang diwawancarai, interaksi melalui live chat hanya menjadi satu arah
disebabkan bintang tamu tidak dapat membalas dan melihat semua chat yang
kurang puas. Wiwind Sapoetri, salah satu peserta Live Acoustic mengharapkan
sehingga bintang tamu dapat melihat peserta dan sebaliknya, agar acara
Adapun pain relievers yang dibuat untuk menyasar pada pain kesulit an
peserta untuk menemukan link masuk ke live streaming adalah tim Creative
Nest Indonesia membuat grup berisikan peserta yang sudah mendaftarkan diri
ke acara Live Acoustic dan mengirimkan whatsapp link live streaming ke grup
yang sudah dibuat. Pain berikutnya adalah peserta Live Acoustic yang
panggilan telepon maupun giveaway. Sehingga pain relievers yang penulis buat
adalah untuk membuat instagram terpisah untuk Live Acoustic sehingga post
dan konten yang dibuat tidak tenggelam dan bergabung dengan acara Creative
Nest dan konten yang dibuat bisa lebih menyasar ke Live Acoustic.
78
Gambar 5.1.3.1 Value Proposition Canvas Live Acoustic
79
5.1.4 Alternatif Solusi 4: Mengaplikasikan Hybrid Concert untuk Live Acoustic
2021). Beberapa kegiatan yang telah mendapatkan izin antara lain: olahraga,
Covid-19, diperlukan adanya pergerakan yang bisa menjadi jalan tengah bagi
merupakan acara online live streaming yang lahir dikarenakan pandemi Covid-
19. Pasalnya, ada perasaan dan interaksi berbeda ketika menghadiri konser
secara langsung.
dengan musisi sehingga melalui alternatif ketiga ini, penulis membuat konsep
Live Acoustic baru dengan metode hybrid events, dengan menilai langkah ini
konser online dan offline, di mana konser offline digelar dengan menerapkan
protokol kesehatan. Bintang tamu atau pengisi acara dan sebagian peserta
dapat hadir langsung di tempat konser dan khalayak tetap dapat menikmati
dari siaran langsung melalui media digital. Hybrid events dapat mendorong
acara menjadi lebih menarik (Morell, 2010) dan melalui penggabungan dari
80
acara tatap muka dan virtual, maka dapat memungkinkan penyelenggara
secara offline akan tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan yang
ketat. Selama menjalankan Live Acoustic secara offline pun diwajibkan untuk
acara yaitu, pertama, baik tim event, pengunjung, hingga pengisi acara,
maupun petugas kesehatan, harus selalu menjaga kondisi tubuh di bawah 37,3
hand sanitizer, menjaga jarak minimal 1 meter, menerapkan etika bersin dan
offline. Pemilihan venue disarankan memiliki area yang luas dan terbuka
sehingga penulis memilih venue Padi Padi yang berlokasi di Tangerang yang
bisa dilihat di Gambar 5.1.4.1. Padi padi merupakan lokasi yang tepat untuk
digunakan untuk tempat piknik privat yang menyajikan nuansa alam dengan
81
pemandangan sawah dan sungai dengan luas picnic ground sekitar 1 hektar.
Tema yang penulis rancang adalah Live Acoustic: Fest in the Valley. Konsep
intimate yang dimiliki Live Acoustic tidak berubah, namun di acara ini akan
depan camper van sehingga suasana festival di nuansa alam dapat terasa
(Gambar 5.1.4.2). Selanjutnya dapat dilihat juga pada Gambar 5.1.4.2, di area
duduk peserta akan disusun seperti suasana piknik sehingga peserta bisa
Acoustic. Acara juga akan diselenggarakan pada sore hari pada pukul 16.00-
Gambar 5.1.4.2 Visualisasi Set Panggung dan Area Peserta Live Acoustic
82
Acara ini diselenggarakan dengan memperkirakan kapasitas maksimal
pengunjung adalah 50 orang. Di tempat venue juga akan diterapkan jaga jarak
minimal 1 meter dan memiliki tempat untuk cuci tangan menggunakan sabun.
Berikutnya adalah rute memasuki venue dan di dalam venue. Mulai dari
Pelaksanaan acara ini juga akan bekerja sama dan diawasi secara ketat
wilayah yang harus diperhatikan yaitu zona hijau, kuning, dan merah yang
kondisi pandemi yang sedang melonjak pada saat penulis merancang alternatif
solusi ini, sehingga penulis membuat alternatif solusi ini untuk pelaksanaan
acara Live Acoustic berikutnya ketika wilayah yang dijadikan tempat venue,
yaitu Tangerang sudah dalam zona hijau, sehingga acara dapat dilakukan
dan speakers. Melalui alternatif solusi ini, diharapkan bahwa acara Live
83
Acoustic dengan mengusung konsep hybrid akan menarik sponsor untuk
bekerja sama dikarenakan value dan konten yang akan ditawarkan melalui
online dan juga offline. Hybrid event juga akan membantu memuaskan peserta
alternatif solusi yang akan dievaluasi berdasarkan beberapa kriteria dan bobot yang
sudah ditentukan.
Bobot yang diberikan pada setiap kriteria akan dinilai berdasarkan tingkat
kebutuhan terhadap alternatif solusi yang diberikan. Lalu, alternatif solusi yang
memiliki total bobot paling besar akan dipilih menjadi solusi terbaik yang akan
dijalankan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada Live Acoustic. Langkah-
berikut:
84
2. Memberikan bobot penilaian pada masing-masing kriteria berdasarkan
pemberian nilai pada masing-masing kriteria dengan nilai 1-10 (1= terjelek,
10 = terbaik).
evaluasi yang dilihat dari akumulasi bobot yang dikalikan dengan nilai pada
improvement penulis.
dengan supervisor penulis yaitu Elrica Sofridia selaku COO di Creative Nest Indonesia.
85
Tabel 5.2.1 Evaluasi Solusi Terbaik dengan Diagram Keputusan
Manfaat (Experience)
0,25 9 2,25 7 1,75 7 1,75 9 2,25
Bagi Peserta
1. Efektivitas
Efektivitas merupakan kriteria terpenting bagi Live Acoustic dengan bobot 0,3.
Efektivitas berarti tujuan atau solusi perbaikan yang telah direncanakan dapat tercapai
atau dalam kata lain sasaran dapat tercapai karena adanya proses kegiatan yang baik.
Semakin banyak rencana yang berhasil dicapai dan berdampak secara baik maka solusi
Faktor kedua terpenting bagi Live Acoustic adalah manfaat bagi peserta yang
diberikan bobot sebesar 0,25. Perusahaan akan melihat dari ketiga alternatif solusi
tersebut mana yang memiliki manfaat dan dampak paling besar secara experience
86
3. Kemudahan Penerapan
merupakan kriteria ketiga terpenting bagi Live Acoustic, maka dari itu diberikan bobot
maka akan semakin baik bagi tim event dengan harapan akan lebih mudah dipahami
4. Waktu Pengerjaan
0,15. Perusahaan melihat dari segi waktu pengerjaan, seberapa lama alternatif solusi
yang diberikan akan dapat terealisasi. Semakin lama waktu untuk realisasinya,
pikiran, atau badan untuk mencapai suatu tujuan. Perusahaan menilai effort
merupakan kriteria terendah dengan bobot 0,1. Salah satu aspek dalam tahapan
perencanaan adalah melakukan estimasi atau perkiraan, baik dari segi biaya, waktu
maupun sumber daya. Effort adalah kerja real yang kita lakukan dalam menyelesaikan
suatu proyek. Dari pengertian estimasi dan effort di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa estimasi effort adalah suatu kegiatan melakukan prediksi mengenai berapa
banyak pekerja dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek
tersebut. Semakin lama dan banyak pekerja yang diperlukan pada alternatif solusi
yang dipilih akan memiliki nilai yang rendah dan berlaku sebaliknya.
87
Berdasarkan Tabel 5.2.1 yang merupakan diagram keputusan, dapat dilihat
bahwa alternatif solusi yang dipilih adalah alternatif solusi 1 “penguatan experience
dengan kolaborasi antara musik, visual art, dan performance art” yang memiliki bobot
dikali nilai paling tinggi yaitu 8. Hal tersebut didapatkan dari penilaian 5 kriteria yang
sudah ditentukan. Yang pertama dengan nilai paling tinggi adalah efektivitas dengan
bobot dikali nilai sebesar 2,7 karena dengan adanya konsep ciptaan baru dengan
experience staging terhadap Live Acoustic dapat berdampak bagi kelangsungan acara
dan menarik sponsor. Kriteria kedua tertinggi adalah manfaat bagi peserta yaitu
dengan nilai dikali bobot sebesar 2,25. Alternatif solusi 1 dapat menambahkan
experience yang lebih bagi peserta dengan penambahan interaksi dengan pengisi
acara juga tema yang menarik. Yang ketiga adalah kriteria kemudahan penerapan
dengan poin 1,4 karena diskusi dengan supervisor menghasilkan keputusan alternatif
1 dapat diterapkan dan direalisasikan dengan cukup mudah. Kriteria keempat adalah
waktu pengerjaan dengan poin 1,05 yang mana “menciptakan kesan baru dengan
experience staging” waktu pengerjaannya akan relatif lebih lama dikarenakan tim
terakhir adalah effort dalam pengerjaan dengan poin 0,6 dikarenakan solusi yang
dibuat membutuhkan effort dan tenaga kerja yang ekstra untuk merencanakan dan
mengeksekusikan acara.
88
5.3 Manfaat yang diharapkan
Live Acoustic” yang didapatkan bahwa akar penyebab hal tersebut adalah “konsep
acara yang terlalu general” maka Live Acoustic memerlukan solusi yaitu “penguatan
experience dengan kolaborasi antara musik, visual art, dan performance art” yang
Live Acoustic miliki adalah live streaming virtual dan intimate sebagai wadah para
musisi untuk mengadakan konser pada saat pandemi namun konsep ini masih belum
dapat menarik perhatian para sponsor dikarenakan tidak memiliki karakteristik dan
masih banyak acara live streaming lain yang memiliki konsep yang sama.
musik, visual art, dan performance art dapat menarik perhatian sponsor dan
beberapa hal yaitu penambahan konsep acara yang melibatkan musik, visual art, dan
performance art.
Manfaat utama dari penerapan solusi tersebut adalah agar Live Acoustic
menjadi menarik dimata sponsor dengan konsep dan value tambah yang sudah
penambahan konsep tersebut, aset yang dimiliki oleh perusahaan untuk ditawarkan
kontraprestasi yang lebih untuk sponsor melalui konsep kolaborasi dan juga interaksi
89
Manfaat lainnya yaitu economic value dari Live Acoustic dapat meningkat dari
knowledge tentang visual art dan performance art yang dituangkan pada acara dan
peserta yang mendapatkan 5 tipe pengalaman berbeda akan merasa immerse dan
menyatu ke dalam acara tersebut. Peserta akan memahami arti dan makna lagu yang
dibawakan secara utuh sehingga dapat menginspirasi peserta setelah acara selesai
kolaborasi visual art, performance art, dan musik, peserta beralih ke pengalaman The
Kemudian, manfaat berikutnya adalah interaksi yang meningkat dari satu arah
menjadi dua arah dengan adanya penggunaan ZOOM, peserta akan merasa menjadi
bagian dari acara karena mereka dapat berpartisipasi langsung memeriahkan acara
dengan tampil pada ruang ZOOM yang akan ditayangkan pada layar proyektor. Dan
melalui layar tersebut, pengisi cara dapat saling melihat peserta yang mengikuti acara
dan berinteraksi dengan peserta yang ada, sehingga peserta bisa merasa lebih dekat
dengan pengisi acara. Tentunya peningkatan yang diberikan untuk Live Acoustic
melalui solusi yang sudah dibuat harapannya akan sangat berdampak terhadap
90
5.4. Rencana Implementasi
menghitung Benefit Cost Ratio berdasarkan alternatif solusi yang sudah diputuskan,
yaitu “penguatan experience dengan kolaborasi antara musik, visual art, dan
performance art”. Rencana implementasi yang dipaparkan pada bagian ini bertujuan
untuk mengelola proses implementasi dari solusi perbaikan yang sudah dipilih dengan
benar agar kegiatan dari solusi tersebut berjalan sesuai rencana dan pengambilan
keputusan tepat.
Dalam bagian ini, penulis menggunakan tools Gantt Chart yang dapat
rencana jadwal kegiatan pelaksanaan alternatif solusi pada Live Acoustic bisa
91
Tabel 5.4.1.1 Perencanaan Gantt Chart
lakukan adalah mengadakan meeting dengan para tim Live Acoustic untuk
berdiskusi mengenai acara Live Acoustic yang sebelumnya dilaksanakan, hal ini
musik, visual art, dan performance art” untuk Live Acoustic ke producer Live
Acoustic. Jika sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh producer maka
hal tersebut langsung dapat didiskusikan dengan perusahaan dan tim event
92
mengenai solusi yang diberikan sehingga dapat langsung melakukan
perlu diketahui bahwa akan muncul cost yang harus dibayarkan dan sebagai
timbal baliknya, akan ada benefit yang bisa didapatkan. Alternatif solusi yang
art, dan performance art”. Untuk menjalankan solusi tersebut pada Live
special kit, sampai dengan biaya produksi acara. Hal-hal tersebut merupakan
unsur penting untuk menjamin Live Acoustic bisa memberikan konsep yang
baru pada pasar dan peserta potensial. Expected cost dari alternatif solusi yang
93
perlengkapan dan konten yang mendorong terjadinya pengalaman menarik
Cost
Proyektor Rp 2.000.000,00
Penguatan Experience
dengan Kolaborasi Produksi acara Rp 19.750.000,00
antara Musik, Visual Art, Konsumsi: 2.000.000
dan Performance Art Fee crew: 3.750.000
Sound system: 6.000.000
Kamera: 2.000.000
Marketing: 2.000.000 (Instagram
ads) + 1.000.000 (paid promote) +
2.000.000 (Youtube ads)
Switcher kamera: 1.000.000
Benefit
Benefit Amount
target sponsor yang ditetapkan pada Bab 2.5 dan penjualan tiket acara bisa
94
mencapai maksimum target 1.000 orang. Harga tiket yang dimasukkan ke
antara harga tiket acara Live Acoustic sebelumnya dan harga special kit yang
harga tiket ini juga disesuaikan dengan penjualan tiket bersama merchandise
yang bisa dicapai Live Acoustic dengan implementasi alternatif solusi yang
benefit dan cost yang ditemukan pada rencana implementasi, maka bisa dilihat
bahwa nilai rasio yang dihasilkan adalah 1,76. Hal ini berarti setiap 1 rupiah
yang menjadi beban biaya bagi Creative Nest Indonesia dapat menghasilkan
1,76 rupiah. Nilai rasio yang lebih dari 1 ini menunjukkan bahwa solusi yang
95
5.5 Lembar Approval Perusahaan II
No Nama NIM
Memilih alternatif solusi dan rencana perbaikan dan telah disepakati akan
dilakukan dalam waktu kedepan adalah sebagai berikut:
1. Alternatif Solusi: Penguatan Experience Melalui Kolaborasi antara Musik,
Visual Art, dan Performance Art, Penerapan Augmented Reality sebagai Media
Immersive Stage, Menciptakan Value Sesuai dengan Ekspektasi Target Market,
dan Mengaplikasikan Hybrid Concert untuk Live Acoustic.
2. Rencana Perbaikan: Penguatan Experience Melalui Kolaborasi antara Musik,
Visual Art, dan Performance Art.
Mengetahui,
Tangerang, 2 Juli 2021
96
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Live Acoustic merupakan salah satu rangkaian acara online di Creative Nest
Indonesia yang bertujuan untuk memberikan wadah bagi para musisi di Indonesia
audience yang lebih luas. Dalam project improvement ini, penulis melakukan
perbaikan terhadap acara Live Acoustic menggunakan metode DMAIC. Pada tahap
define dan measure, penulis menemukan dan menetapkan masalah prioritas adalah
kurangnya sponsor yang mendukung acara Live Acoustic. Hal ini karena dengan
untuk meningkatkan kualitas Live Acoustic. Kemudian pada tahap analyze, penulis
menggunakan diagram tulang ikan sehingga ditemukan bahwa akar penyebab dari
permasalahan tersebut adalah “konsep dan value acara yang terlalu general”.
Berdasarkan analisis yang dilakukan pada tahap improve, Penulis memilih alternatif
solusi “Penguatan Experience dengan Kolaborasi antara Musik, Visual Art, dan
prioritas. Solusi ini dibuat untuk menambahkan konsep dan value pada acara Live
Manfaat utama dari penerapan solusi tersebut adalah agar Live Acoustic
menjadi menarik dimata sponsor dengan konsep dan value tambah yang sudah
yaitu economic value Live Acoustic dapat meningkat dari level goods menjadi level
transformatif. Melalui kolaborasi visual art, performance art, dan musik, peserta
97
beralih ke pengalaman The Escapist yang memungkinkan peserta untuk mendapatkan
pengalaman yang paling aktif dan berkesan hingga ‘hanyut’ ke dalam acara. Manfaat
terakhir adalah interaksi yang menjadi dua arah dengan adanya penggunaan ZOOM,
peserta akan merasa menjadi bagian dari acara karena dapat berpartisipasi langsung
memeriahkan acara dengan tampil pada ruang ZOOM yang akan ditayangkan pada
layar proyektor. Penulis berharap dengan adanya solusi ini, Live Acoustic dapat lebih
dengan adanya perbaikan pada perencanaan dan pelaksanaan acara, Live Acoustic
bisa menjadi konser musik online yang menetapkan trend bagi acara konser online
lainnya. Melalui inovasi dan tema yang diperbarui secara terus-menerus, Live Acoustic
yang menawarkan formula kolaborasi antara visual art, performance art, dan musik
dapat menjadi sebuah acara yang sustainable dan relevan selama beberapa tahun
konser lainnya.
peningkatan performa pada acara Live Acoustic, khususnya pada lingkup perencanaan
98
mengeksplor bidang perencanaan acara secara lebih dalam agar acara yang
dilaksanakan memiliki konsep dan perencanaan yang lebih matang sehingga acara
dapat berjalan lebih sukses. Hal ini terutama dikarenakan pada penelitian kali ini, akar
penyebab yang ditemukan adalah konsep dan value yang masih terlalu umum. Hal ini
menjadi akar penyebab sponsor dan konsumen menjadi kurang tertarik dengan acara
Live Acoustic. Perencanaan konsep acara yang matang tentunya dapat membantu
Creative Nest Indonesia menghadirkan acara yang lebih menarik bagi sponsor agar
inovasi dan mengeksplor Kembali konsep dan konten acara yang bisa diberikan
kepada sponsor dan konsumen. Salah satu yang bisa dikembangkan adalah
Bagi peneliti yang akan melakukan analisis pada Live Acoustic, dapat dilakukan
evaluasi kembali terhadap jalannya solusi perbaikan yang diberikan oleh tim penulis.
Jika solusi yang diberikan memberikan dampak yang positif pada acara, maka peneliti
selanjutnya dapat kembali menerapkan solusi dengan ada perubahan sesuai dengan
situasi yang terjadi pada saat peneliti melaksanakan observasinya. Selain itu, peneliti
berikutnya juga bisa mengupas bidang yang lebih luas daripada bidang yang digunakan
oleh penulis agar dapat menemukan masalah-masalah dan akar penyebab lainnya
sehingga kedepannya Creative Nest Indonesia bisa mengetahui hal-hal yang harus
diperbaiki sehubungan dengan operasional maupun produksi kelas dan jasa lainnya.
99
Selain itu, penulis juga memiliki harapan untuk Creative Nest Indonesia di
tengah situasi pandemi, semoga perusahaan dan anggota didalamnya dapat terus
100
DAFTAR PUSTAKA
Ackrill, J. L. (1997). Essays on Plato and Aristotle. US: Oxford University Press.
Beech, J., Kaiser, S., & Kaspar, R. (Eds.). (2014). The Business of Events
https://doi.org/10.1111/j.1083-6101.1997.tb00070.x.
Bowdin, G., Allen, J., O'Toole, W., Harris, R., & McDonnell, I. (2011). Events
10.1145/985921.986048.
101
Coccia, M. (2018). The Fishbone diagram to identify, systematize and analyze the
Collett, P. & Fenton, W. (2011). The Sponsorship Handbook: Essential Tools, Tips and
Crompton, J. L., & McKay, S. L. (1997). Motives of visitors attending festival events.
209.
De Mast, J., & Lokkerbol, J. (2012). An analysis of the Six Sigma DMAIC method from
Doggett, A. M. (2005). Root cause analysis: a framework for tool selection. Quality
102
Ermi, L., & Mäyrä, F. (2005). Fundamental components of the gameplay experience:
Research.
Fryatt, J., Garriga, R., Janssen, R.W., John, R.R., & Smith, S. (2012). How to Guide:
10.3727/152599502108751604.
Getz, D., & Cheyne, J. (2002). Special event motives and behaviour in C. Ryan (Ed.), The
Goldberg, R. (2014). Performance Art: From Futurism to the Present (3rd ed.). London:
103
Gwinner, K. (1997). A model of image creation and image transfer in event
Hammer, M. (2002). Process management and the future of Six Sigma. MIT Sloan
Jago, L., Veal, A.J., Allen, J., & Harris, R. (2000). Events beyond 2000: setting the
Management.
Jalleh, G., Donovan, R., Giles-Corti, B., & Holman, C. (2002). Sponsorship: Impact on
doi: 10.1080/15245000212545.
Jones, E. C., Parast, M. M., & Adams, S. G. (2010). A framework for effective Six Sigma
415-424.
104
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2020). Daftar pedoman CHSE. Diakses
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2021). Event parekraf siap digelar
https://kemenparekraf.go.id/en/ragam-pariwisata/Event-Parekraf-Siap-
Digelar-Kembali%21.
Kumar, U.D., Nowicki, D., Ramirez-Marquez, J.E., & Verma, D. (2008). On the
Kwak, Y.H., & Anbari, F.T. (2006). Benefits, obstacles, and future of six sigma
https://doi.org/10.31234/osf.io/sefkh.
Maeng, H., Jang, H., & Li, J. (2016). A critical review of the motivational factors for
105
Masterson, R. (2005). The importance of creative match in television sponsorship.
10.1080/02650487.2005.11072941.
McKay, G. (Ed.). (2015). The Pop Festival: History, Music, Media, Culture,
Morell, K., (2010). How to use hybrid meetings to drive attendee engagement. s.l.:
Meetings Today.
Osterwalder, A., Pigneur, Y., Bernarda, G., & Smith, A. (2014). Value Proposition
Design: How to Create Products and Services Customers Want. John Wiley
& Sons.
106
Pickton, D. & Broderick, A. (2001). Integrated Marketing Communications. Essex:
Pearson Education.
Pine II, B. J. & Gilmore, J. H. (2013). The experience economy: past, present and future.
10.4337/9781781004227.00007.
Pine II, B. J. & Gilmore, J. H. (1999). The experience economy: work is theatre & every
Rowley, J. & Williams, C. (2008). The Impact of Brand Sponsorship of Music Festivals.
10.1108/02634500810916717.
IntechOpen.
10.1561/1700000027.
107
Schubert, T., Friedmann, F., & Regenbrecht, H. (2001). The experience of presence:
Sobitan, A., & Vlachos, P. (2020). Immersive event experience and attendee
Suryahadi, A. (2008). Seni Rupa Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif Jilid
VanAuken, B. (2002). The Brand Management Checklist: Proven Tools and Techniques
108
LAMPIRAN
N: Narasumber
P: Pewawancara
P Halo, jadi gini ci, kita mau interview cici untuk acara Live Acoustic sendiri,
karena kan kita mau membuat improvement untuk acara Live Acoustic ini, jadi
N Oh iya boleh.
N Objektifnya sih sebenernya ngasih wadah ya buat para artis ini apalagi di masa
pandemi kemarin kan dia hilang tuh semua panggungnya. Jadi sebenarnya
P Wadah gitu?
N Wadah sih, jembatanlah gitu kan. Kayak dari artis ke penikmat musik, terus dari
fansnya istilahnya dia juga bisa ngeliat lagi nih si artisnya manggung gitu. Jadi
sebenernya kayak buat wadah, wadah creative aja sih. Kalo Live Acoustic tuh
P Iya.
N Jadi artis itu masih bisa tetap berkarya, pesertanya which is fansnya itu ya bisa
interaksi juga lebih deket sih sebenarnya, lebih intimate sama si artisnya.
109
P Interaksinya berarti lewat.. ada kayak komen gitu atau gimana?
N Jadi kita kemarin ada beberapa live comment, live chat, terus abis itu mereka
komen-komen segala macem terus kita ada interaksi via call juga sama video
call.
N Iya.
P Terus kalo dari objektif itu gak kayak misalnya mau ningkatin brand awareness
N Ya of course lah, kita mau ningkatin brand awareness Creative Nest juga dan
P Oh ada juga ya. Kalo dari problemnya sendiri Ci, kayak ada masalah gak sih
N Teknis?
P Gak teknis juga sih, dari customernya ada masalah ga kayak dengan
N Penjualan?
N Masalah gak ada sih, maksudnya kayak secara teknis masalah gak ada cuman
mungkin ya kita kan sebelumnya memang belum pernah nih ngadain gini, gitu
kan. Nah memang aim nya kita kemarin mungkin ketinggian juga gitu. Gak
110
N He’eh.
N Proses perencanaan.. gak ada sih kalo secara konsep semua aman. Terus artis
juga kooperatif, open juga buat kolaborasi. Karena mereka juga happy lah ada
wadah kayak gini, gitu. Sudah berapa lama gak bisa manggung gitu kan, konser.
Tapi terus ada kayak gini secara online, gitu. Paling sih- apa ya kalo internal ya.
Secara konsep gak ada sih. Paling mentok-mentok ya budget lagi, gitu.
kalaupun ada biaya-biaya tambahan ya, kayak misalnya dekorasi, lighting gitu.
N Sponsor langsung gak ada, tapi kita di support aja sama sound.
kira ada gak acara yang sama kayak Live Acoustic atau Cici ngerasa ini nih
kompetitornya, gitu.
N Belum ada. Kalo kayak yang konsep kayak gini sih belom, kecuali kamu charity
P He’eh.
111
N Misalnya kayak, “oh iya Artis ini nyanyi A. Yok bisa yok transfer ke sini-sini,
gitu”. Tapi kayak konsepnya tuh beda sih. Kalo ini kan bener-bener kita tuh
menekan cost production kan supaya ya kita bisa sama-sama apa ya—ya kalo
kalian tau, kalo kayak production live diluar, itu bisa ratusan juta gitu. Nah kita
ngulik gitu, gimana caranya supaya kita tuh live tuh bisa seminimal mungkin.
Makanya juga kenapa acoustic, mungkin karena satu tempat, kedua ya itu, kalo
misalnya kamu full band, wah berapa dong kayak player nya berapa, sound nya
nambah ya gak? Tempat juga pasti gak muatlah gitu mau monitor soundnya
berapa, gitu. Kan kalo kompetitor langsung konsepnya kayak kita belum ada,
gitu.
P Hm gitu. Kalo selama ini kan acara Live Acoustic evaluasinya gimana Ci? Ada
gak evaluasi misalnya udah selesai nih acaranya, terus ada evaluasi per tim gitu
N Kerjasama nya?
P1 Lebih ke ini sih Ci misalnya kayak evaluasi dari.. misalnya Cici sebagai COO CNI,
N So far aku cukup happy ya dengan kerja kerasnya mereka ya. Which is in ikan
pengalaman pertama juga buat kita semua gitu kan. Ya kita pasti ada training
segala macam, tapi mereka tuh bisa melakukan dengan baiklah, gitu. Secara
teknis memang awal-awal kita tuh ada masalah. Nah makanya kan kayak lebih
learning by doing sebenarnya. Tapi ini teknis banget gitu kayak internetnya
ngadat, itu pertama kali banget kita bikin yang Unity itu flop. Kenapa? Karena
112
internetnya parah gak bisa ngangkat sama sekali, jadi kita gak bisa live.
yaudah kita tetep take, kita record, terus kita tayangin gitu. Jadi itu gak live.
N Cuma ya kita berusaha semaksimal mungkin gimana caranya mereka ini tetep
happy kan. Jadi waktu itu nonton bareng, ada Unity nya juga, nah terakhir
setelah itu, kita nembak Zoom gitu loh jadi kayak ada kita ngobrol-ngobrol
sama Unity, terus mereka juga bisa liat gitu. Jadi itu yang pertama kali banget,
itu pengalamannya yang sudah parah sih, gitu. Cuma ya dari situ kita belajar
kan. Oh ini yang mesti diperbaiki ini, ini, ini gitu. menurut saya sudah lebih baik
sih, jauh.
P Tapi berarti kalo live streamingnya sendiri tuh ada kerjasama sama pihak
N Nope.
P Oh. Terus kalo marketing nya Ci, marketing misalnya ada—kalo aku liat sih ada
N Email broadcast?
113
N Engga, kita paling kerjasama sama fanbase-fanbase, community, media
partner. Media partner itu juga banyak, listnya ada di Inne lagi. Banyakan dari
media partner kampus, media partner—ya ada beberapa sih, kita undang
P Oh dateng gitu?
N He’eh dateng, tapi kita batasi cuman paling berapa orang gitu.
P Apalagi ya. Berarti kalo peserta itu ada databasenya semua ya Ci?
N He’eh.
N He’eh.
P Boleh gak Ci misalnya kan kita udah ada database pesertanya, kita contact
N Berapa orang?
P Ya nanti kita coba liat lagi, nanti kita diskusi sama Cicinya lagi kayak gimana.
N He’eh, boleh. Kalo mau tuh yang ini aja kalo kalian mau yang lebih bisa diulik
tuh kan dia ada yang dapet kesempatan video call dan lain-lain kan. Maksudnya
itu experiencenya harusnya lebih dapet daripada yang cuman nonton doang
114
P Iya boleh sih. Ci kalo dari perusahaannya sendiri, dari Creative Nest sendiri, aku
liat kan ada Visi. Tapi aku gak liat Misi sama tujuannya. Kalo Misi dan tujuan
perusahaan..
N Ya visinya kan jadi wadah kan? Sebenernya untuk orang itu, para creative
orang-orang kreatif di industri ini bisa saling berkolaborasi gitu. Misinya itu
membentuk generasi kreatif yang lebih berkualitas gitu. Karena kan kita
awalnya bikin ini karena keresahan juga, kayak banyak content creator apa
segala macam, tapi kalo abal-abal ngerti gak sih kayak alay segala macam, nah
kita tuh pengen bikin something tempat, platform yang bener-bener positive
dan berkualitas biar orang itu bisa, si generasi ini tuh bisa belajarnya tuh yang
bener gitu loh. Gak cuman cari fame doang apa segala macem gitu. Dan pada
awalnya kan memang Creative Nest ini awalnya juga production house kan. Aku
kan ada studio animasi dan segala macem. Makanya kenapa ada kelas ini, dua,
itu tuh sebenernya buat training center gitu. Nge-training orang-orang yang
mau belajar misalnya animasilah, game design dan segala macem itu untuk
nantinya kita bisa tarik, sebenarnya gitu loh. Jadi kayak peluang karir juga lah,
P Paling itu aja sih, lo ada ini lagi gak? Yang tadi kan pemangku kepentingannya
115
N Yang kalian maksud itunya kan? Maksudnya Executive Produsernya siapa,
N Vendor gak ada, kita gak pake siapa-siapa. Semua dari Creative Nest Indonesia
kecuali sound, sound itu kita di support. Gak full sponsor sih, tapi ya..
N He’eh, udah itu doang. Sama kita kerjasamanya sama Kiostix buat penjualan
tiket.
P Kiostix. Oh iya ya karena Creative Nest Indonesia juga ada production house ya
jadinya live stream nya juga bisa dari Creative Nest Indonesia gitu.
N Ya makanya kenapa kita bisa neken cost karena kita semuanya sendiri. Coba
kamu cari vendor diluar nih, “oh saya mau live streaming nih. Udah lo 200 juta,
udah, keluar.”
P Iya sebenarnya kayak buat lebih di analisa sih. Sebenarnya tadi aku ada liat Ci.
Kan ada yang acaranya nya yang gak profit gitu kan Ci. Itu kira-kira gimana Ci?
116
N Gapapa. Ya balik lagi sih karena kadang mereka itu gak cuman ngeliatin duit ya,
gue ada wadah aja buat gue bisa berkarir, gue udah happy gitu.
N He’eh gitu. Kayak Dead Bachelors tuh mereka kurang supportif apa lagi? Dia
tuh promoin tuh sampe ke podcast, di Radio dan segala macam. Mereka bikin
giveaway juga gitu. Jadi kayak emang cari wadah sih gitu loh, jadi kita tuh gak
melulu liat profitnya gitu. Kalo dia juga happy bisa berkarya, ya sudahlah gitu.
N Nah kemarin kan udah sempet tuh kayak mau Rendy Pandugo, tapi belum kan.
Nah kedepannya sih ya pengen sih ada lagi, cuman aku belum approach-
approach lagi, masih fokus buat yang ini. Terus kayak mau event lebaran segala
macem kan.
N Nah iya tuh, Mikha, Rendy Pandugo pada sibuk banget sih. Susah juga.
P Tapi kemarin udah kayak bilang mau gitu Rendy Pandugo nya?
N He’eh, cuman secara schedule.. makanya kan kayak sama managementnya kita
kayak buat bolak balik applause-an gitu loh, kayak Inne kan juga ngontakin.
Kayak bingung gitu loh mereka, yaudah kalo emang gak bisa tuh ngomong aja
kayak schedule nya. Dia bilang, “iya sorry-sorry Rendy tuh sama Sinka lagi
promo ini BCDF,” udah lah ngomong dari awal kita gak usah buang waktu kan
cari yang lain. Sebenernya kan mereka mau aja. Karena kayak Live Acoustic itu
tuh sebenernya bukan cuman ajang mencari profit sih, mereka tuh kayak keep
117
the existence live gitu kan. Terus kayak sebenernya kalo live itu kita kasih
experience yang berbeda. Dia bisa interaksi lah sama si pesertanya, dimanapun
mereka berada gitu kan. Di pelosok dunia manapun gitu. Terus abis itu kadang
N He’eh. Pokoknya tuh kita awal-awal emang gak ngerti formulanya kan, kayak
Unity tuh kita masih cuman jual yaudah cuman tiket doang. And then after that,
udah mulai pinter, udah ngerti gitu kayak marketnya tuh dia suka something
yang gak cuman nonton tapi gue dapet apa gitu. Kayak makanya dibanding
bundling kan? Nah di banding bundling itu baru, “banyakan orang tuh beli
N He’eh, kayak sih siapa kemarin ya, Kiki, itu mostly bundling. Gak ada yang
cuman.. ya ada sih tapi gak banyak, tiket doang gitu misalnya. Kebanyakan itu.
P Paling itu dulu sih Ci, paling itu dulu sih Ci kalo buat ini. Ci El juga mau pulang.
N Oke, tar kalo kamu sebelum approach ke siapa tuh.. ke pesertanya, kamu info
P He’eh.
118
N Soalnya yang kemarin itu ya yang dari Prasmul juga tuh dia gak ngomong apa-
apa loh ke aku. Aku sampe kaget beneran kaget sih kayak, “hah gak ada
permisi, gak ada apa,” gitu. Maksudnya rada gak inilah karena bawa nama
Creative Nest Indonesia kan. Aku takutnya ya aku gak tau gimana gitu kayak
approach dan segala macem. Terus nanya apa aja, apakah mengganggu tidak,
kayak gitu-gitu loh. Terus misalnya kuesioner yang kalian mau tanyain, itu kira-
kira apa aja, list down dulu gitu. Kemarin tuh aku kaget sih kayak—makanya
aku bingung juga sih sebenernya, emang aku yang lupa apa gimana, tapi
perasaan gak ada ngomong apa-apa. Terus tiba-tiba, “iya udah di tanyain.”
“hah kapan nanyanya?” Intinya tuh kayak by pass aja, ngerti gak sih?
P Iya iya.
P Tau.
N Ya pokoknya by pass, tapi aku tanya Kitin juga, “emang dia nanya ke kamu Tin?”
“engga juga kayaknya” lah? Lah terus nyari-nyari sendiri gitu? Ya maksudnya
gak boleh gitu lah. Terus pertanyaannya apa aja kan aku gak tau kan, gitu.
N Iya terus siapa aja, terus kalo mau yang aduh yang menang siapa ya waktu itu
ya. Mungkin kalo kamu ngulik lebih ke experience bisa tuh kayak misalnya yang
video call atau yang menang apa gitu. Emang mau nanya nya apa aja kalo dari
119
P Dari sisi experiences nya sih, dia ngikutin itu ada kendala gak, terus ada
N Kendala tuh cuman satu biasanya yang paling matters adalah internet. Iya kita
tau internet Indonesia? Internet Indonesia memang ajaib. Kadang itu yang
waktu kapan ya, yang Unity itu aneh banget, bener. Aneh banget. Kita tuh
sebelum live, acara itu tes kan? Aman, aman semua. Terus connect lah segala
macem yakan ada device kan yang harus kita connect-in ke servernya itu kan.
Aman-aman semua, begitu mau live tuh jam 4/5, setengah 5, eh down dong.
kayak bener-bener gak bisa ngangkat gitu loh, gak bisa naik. Mampus gak tuh,
gila paniknya kayak apa, udah di backstage kan, maksudnya kita disana hah
udah parah banget. Terus abis itu pihak Kiostix juga, “ini gimana nih, gimana”
ya udah panik, yaudah akhirnya kita postponed, udah kayak orang gila tuh.
Bunga aja sampe nginep rumahku. Karena ngedit tau gak, karena kita tetap
hajar take, nanti kita kasih re-runnya gitu. Yaudah take, akhirnya blablabla,
udah nih transfer file segala macem, kalo disini kan internetnya lemot kan?
“Yaudah Bung, kamu mau nginep rumahku aja gak?” karena internetnya lebih
oke kan terus aku bisa control juga gitu. Ya begadang, begadang bareng aja.
Yaudah akhirnya Bunga nginep rumah aku. Pokoknya intinya aduh parah
banget. Sampe jam berapa tuh baru bisa.. itupun juga aduh kualitasnya juga
jelek banget. Itu kan satu jam ya kira-kira kan. Convertnya itu rendernya bisa 2
jam 3 jam, video. Ya kan gak mungkin dong kita nungguin sampe tengah malem
baru ditayangkan? Yaudah akhirnya mau gak mau ala kadarnya gitu loh. Kita
120
kayak nge-share screen, kayak Zoom ngerti gak sih? Zoom, share screen,
yaudah lu nonton aja disitu. Tapi kan suka patah-patah, gak baguslah
gambarnya.
P Kayak video awal opening itu aja, Creative Nest Indonesia suka ngelag.
N Iya akhirnya kayak gitu. Yaudah damage controlnya kita re-run lagi, ngerti gak?
Dengan quality yang sudah di render gitu. Tapi ya itu ada.. eh tapi gak sih,
untungnya malam itu tuh si anak Unity masih bisa nge-Zoom kan. Jadi kita
tembak lagi Zoom room gitu ngobrol disitu, jadi kayak at least yaudahlah
damage controlnya kayak gitu. Stres banget itu. si Bunga sampe nginep kan.
Tadinya udah mau pulang, dianterin, aku apa kerjain dirumah aja kak. Udah di
mobil tau gak, “eh Bunga kayaknya kamu nginep aja deh”. Yaudah akhirnya
N He’eh.
P Nah kalo ticketingnya kan Kiostix, emang milih Kiostix itu kenapa Ci?
N Hmm emang udah ada partnership kan, kita dapet special rate.
N Soalnya gini, kalo misalnya kamu cuman.. kan ada beberapa opsi, Kiostix, Loket
kalo deh gak salah ya, Loket, sama Kiostix. Ya Loket itu kan sebenarnya di under
Gojek juga sih sebenernya. Jadi kalo Loket itu, kamu worth it kalo pake Loket,
kalo streamingnya itu minimal 2/3 jam. Kalo di bawah itu gak worth it. Karena
potongannya banyak, gitu. Tapi kalo misalnya kamu ternyata panjang gitu ya
121
bikin conference nya 3 jam minim gitu, itu worth it pake Loket. Karena
blablabla. Nah kalo si Kiostix itu tuh kita sudah deal-deal-an emang gitu. Karena
ya maksimum kan 1,5 jam gak mungkin lebih gila lu mau nyuruh artis 1,5 jam
aja udah empot-empotan gitu. Kayak gitu jadi lebih ke special rate nya dia aja,
gitu. Terus tektok nya juga udah enak kan sama dia.
P Jadi kalo Kiostix itu per persen harga tiket atau memang satu tiket?
P Oh udah ada flat rate ya. 1 ribu 500 ya Ci kalo gak salah?
N Engga, engga. 2,500 ya. Eh kok murah banget sih. Lupa lagi.
N Iya pokoknya sekitar segituan deh, maksimum 5,000 gak nyampe 5,000
harusnya. Terus kadang kan kita juga dibantuin sama Kiostix, di promosiin sama
P Apalagi?
N Apalagi?
P Oh yang award, iya prestasi Creative NestCi? Jadi kayak ada award gitu gak yang
didapat buat Creative Nest? Misalnya kemarin kan ada Loket itu loh yang
event..
122
N Oh ya itu doang.
N Oh itu engga, itu tuh pas awal kita Grand Opening, gitu.
N He’eh. Iya kan baru jalan setahun, pandemi. Mau ngapain kita. Ya paling itu
N Itu sih award belum ada, kita masih jauhlah dari sempurna.
P It’s okay Ci. Sebenarnya ini sih, kita tuh mau petain dulu kayak problem-
problemnya apa gitu dari 3 sisi. Dari 3 sisi kayak dari internal, dari pesertanya
sama dari kompetitor sama eksternal juga sebenarnya. Terus kita buat reach
picturenya, terus baru kita analisis kayak sebenarnya masalah prioritasnya nih
apa sih. Terus kita baru—nanti kita discuss juga sama Ci El kayak sebenarnya
masalah prioritas yang pengen Ci El ambil, yang paling urgent dan juga paling
perlu dibenerin tuh apa, gitu. Terus kita concepting lah buat solusinya gitu.
N Sebenernya ya kalo Creative Nest, kalo kita bisa dapetin sponsor, itu bisa lebih
gede sebenarnya. Cuma kan memang kita belum dapat sponsor sampai saat ini
kan. Itu aja sih. kalo misalnya kita bisa dapet sponsor, minimal kita bisa punya
banyak ruang gerak kan sebenarnya, jadi we can do a lot more gitu loh
sebetulnya. Kalo dari kita sendiri kan emang.. ya kalo secara promo ya kita
memang kerjasama sama artisnya, fanbase nya dan segala macem. Tapi
sebenernya kalo ada sponsorship, ya itu bisa bergeraknya lebih luas gitu, bisa
123
kemana-mana gitu. Kayak media pun juga pasti lebih mudah, begitu. Intinya
begitu sih.
N Sama kalo online kamu kayak acara gini, aduh emang dimana-mana gak bisa
jual mahal, gitu. Dan kepentok kayak yaudahlah 50 ribu aja udah mahal gitu.
Apalagi buat orang daerah, kan balik lagi target marketnya tuh level apa, yakan.
Kalo kayak Kiki, Aldy itu kan BC sebenarnya. Kayak kamu jual mau diatas 50 gila
N Kalo misalkan 25, 25 deh. Cuma kan gak mungkin masalahnya gitu. karena kita
N Tapi aku ngobrol sama yang lain juga kayak gitu, sama. Ya iyalah siapa yang
mau beli lu di 50 aja udah lumayan. Kemarin ada Monita, Monita kan mau bikin
disini kan, ngobrol-ngobrol juga sama si Momon, ya karena waktu itu mepet
banget jadi kan kita gak jadi tuh. “ih mau dijual berapa ya?” dia bilang gitu. “Ya
Mon kalo pengalaman saya kayaknya gak bisa lebih dari 50 ya,” gitu. “Iya iya
setuju emang. 50 aja udah mahal sih kalo buat online.” Dia bilang gitu. Tapi ya
gitu makanya kita kayak kejar-kejaran target apakah kita ketutup sama si
mapping 100 juta lu bayangin. Ini lu gak salah? Ini konsep acaranya se-simple
mungkin loh. Kayak sudahlah se-intimate mungkin malah justru, karna yang
124
dibuat adalah experiencenya. Intimasinya gitu lu sama si peserta bisa ngobrol,
dimanapun mereka berada terus lu bisa telponan dan segala macem kan. Kalo
udah heboh-heboh gitu kan udah kayak ini bukan konser gede gitu loh. Ya udah
kecuali lu ada sponsor ya silahkanlah. Kalo kita sendiri ya lu gila aja, gak
sangguplah. Karena kita tau seberapa.. ya buying power nya. ya paling segitu-
segitu aja kan apalagi kayak Monita kamu bisa takerlah, maksudnya kayak apa
P1 Oh..
N Suaranya bagus. Tadinya mau bikin disini, Desember. Gue bilang lah, kayaknya
P Baru Januari.
N Iya, dia tadinya mau Desember bikin kayak write Christmas lah, gitu. Which is
itu mepet banget. Aku juga sama Ine, “aduh Ne, kayaknya gak mungkin ya.
N He’eh tapi kayaknya gak mungkin juga maksudnya secara budgeting aja udah
P Iya sih.
N Lah gue bilang, lu kalo ada sponsor, yang bisa bayar lu 300 juta, ya silahkan gue
dekorin nih satu ruangan semuanya. Tapi kalo misalnya kayak sendiri ya gak
125
bisalah. Karena kayak production kan sebenarnya aku sistem kerjasama kan
P Ngerti, ngerti.
N Artis yang bagian yaudah dia sebagai artisnya, gue production nih, aku ikut
tanggung juga kayak misalnya sound segala macam. Ya akan aku bayar duluan,
kayak gitu loh. Terus kayak equipment, lighting, alat buat streamingnya,
internet itu facilities kan semuanya dari aku sebenernya, tempat. Ya jadi gitu
lah. Jujur saya kaget ya. Berapa budgetnya? 150 juta. Saya gak sanggup
kayaknya kalo suruh siapin 75juta, kalo misalnya fifty-fifty ya. Terus yaudah
akhirnya si Rendy Pandugo juga susah kan. Nanti dicari lagi deh.
P1 Hah Kunto?
N Kunto Aji. Tapi dia juga sebenarnya.. kayaknya dia udah punya acara sendiri
kayak gitu, gitu loh. Jadi dia streaming sendiri. Ya gak tau sih platformnya apa,
aku gak tau. ya terus ngapain gitu kan, maksudnya kan dari sini kita mau
fasilitasi. Intinya adalah itu. Terus kayak Biancadimas kan waktu itu karena ya
satu mereka juga kangen manggung, main bareng sama ajang buat promosi sih.
Karena dia mau ngeluarin single baru waktu itu. Jadi ya udah sekalian promosi
terus videonya yaudah lu mau pake terserah gitu gue kasih. Gitu deh.
P Sebenernya targetnya 2 itu ya, kayak lebih ke promosi sama ke sebagai wadah
juga sih.
126
N He’eh. Ini kan berawalnya kan, terbentuknya kan karena pandemic. Kalo gak
pandemic juga mungkin kita gak akan sampe mikirin kayak begini sih gitu, jujur
aja. Karena banyak orang yang.. maksudnya ibarat kata namanya artis kan,
aduh gak ada panggunglah, suka ngobrol gitu kadang kita kayak yaudah kita
bisa bikin apa nih bareng gitu. Tapi akhirnya ngulik kita nih. Jadi ngulik caranya
gimana supaya bisa streaming dengan terjangkau, gitu. kalo pake vendor lain
udah gak mungkin. Didepan udah pasti 100 200 juta pasti keluar. Kalo kita
production sendiri kan udah lebih ya kalian liat aja kayak gitu.
dengan kayak kamu hire jasa profesional di luar untuk kamu live gitu, aduh jauh
N Tadi aku lagi mikir buat ini sih, live nya itu gak cuman Live Acoustic, charity
program kek, talks atau apa. Sebenernya seru kan. Cuma itu belum kesampean.
Balik lagi pandemic nih, terus buat semua orang nyaman kan. Biancadimas aja
orang?” anjir, jangan banyak-banyak. Dia kan waktu itu hamil kan si Bianca.
P Ohhhh..
P Iya.
127
N Yaudah kita jagain gak sampe dan memang maksudnya waktu itu dikasih
ruangan itu kan, “dah lu disini aja deh. Jangan keluar-keluar.” Maksudnya
yakan pada seliweran di luar kan, takutnya gak nyaman gitu. Yaudah kita cut
lah tuh banyak banget akhirnya. Yaudah deh, tapi bisa juga akhirnya.
P dan Biancadimas lebih mulus lah productionnya daripada yang si Unity ya Ci?
N Iya Unity yang kacau sih. internetnya parah, aduh gila sampe shock banget. Dan
down banget malam itu aku kayak wah udah down banget. Terus kayak.. ya
kan tapi harus mengambil keputusan kan mau digimanain, gitu. Yaudah aneh
P Terus abis itu buat live berikut-berikutnya gak ada masalah lagi Ci internet atau
N Internetnya semakin baik sih kayaknya. Bianca waktu itu sempet sih kayak
delay gitu, tapi ya aman aja. Tapi kan habis itu kita tetap re-run juga. Terus
sisanya yaudah lebih baik, udah lebih ngerti secara teknis itu kita mesti ngapain
gitu, ngetesnya gimana dan segala macem. Unity aja tuh kacau banget,
mampus gue. Udah kayak mau tenggelam aja udah tuh, ditelan bumi aja udah
gitu. Kayak aduh parah banget sampe malu tau gak sih, bener malu. Bayangin
aja udah nonton, udah pada heboh kan. Kita minta maaf di sosmed. Yaudahlah
mau gimana, udah di admit aja kita yang salah gitu. ya udah gitu.
N He’eh.
128
N Kayaknya mulus banget, maksudnya yang paling mending ya dari Kiki ke Aldy
itu udah oke. Maksudnya kita udah tau masalahnya dimana aja, tapi kan mostly
kalau secara ini tuh bukan masalah disini gitu, ngerti gak sih koneksi, teknis
P Gak harus sampe kejadian, karena masih pandemic kan Ci. Tapi kita kasih
apa. Itu kan yang pertama yang aku tanyain kan. Sebagai artis lu mau ada
promo gak? Kedepannya ada single atau promo atau apa. Kayak Kiki kan
awalnya dia mau bikin single baru, judulnya ya itu yang kemarin jadi judulnya
dia yang Melangkah Lagi itu. Nah dari situ baru dikembangin tuh konsep-
konsep yang lain gitu. Dari give awaynya itu pertanyaannya apa segala macem,
itu tuh kayak bener-bener diarahkan konsepnya kesitu. Terus dekor, dekornya
juga ya itu kita sesimple mungkin sih, sebenernya kalo dibilang tuh kalo kalian
tau.. kalian nonton MTV gak sih? Ngga ya? rusticlah rustic, jadi gak yang terlalu
rapi formal gitu kan. Emang ini kan intimate aja gitu. Baru dipikirin rundownnya
129
seperti apa, alurnya mau kayak gimana, lo ada message yang mau disampein
metode promosi sama basically kayak IG Live juga. Ada apa ya, giveaway.
P IG Ads.
N IG Ads, giveaway, yaudah paling itu sih. Udah deh. Jadi mau bikin siapa? Gue
P Puasa susah?
N Iya makanya. Kayaknya abis ini kita juga mesti ini deh, ini kan April kartini kan?
Tapi itu kan barengan sama puasa kan. Sebenernya kan udah mulai tanggal
berapa? Iya buat buka puasa, lucu juga sih. Aduh yaampun ini udah kayak gak
N Makasih.
N: Narasumber
P1: Pewawancara 1
P2: Pewawancara 2
130
P1 Hai Inne, jadi hari ini gue sama Ceta mau wawancara lu sebagai tim event di
Creative Nest Indonesia. Kita mau nanya soal Live Acoustic sih, dari planning
N Boleh-boleh.
P2 Sip.
P1 Iya sih kemaren gue ada baca juga ini lu, laporan magang lu yang bahas yang
Live Acoustic kan. Kayak proses perencanaannya pertama dari CEO atau COO
punya kenalan terus kayak baru diinginkan. Cuman kalau dari lu sendiri nih,
dalam proses planning dari lu sendiri ada gak kayak problem apa gitu?
P2 Belum Ne.
N Oh ini kurang lebih pokoknya sama sih ama Abel. Kemaren kan kurang lebih
yang ngurusin itu kita berdua. Jadi Abel kan dari Abel kan dari awal Abel satu
tim ama gue kan. Jadi makanya dari awalnya itu kita bareng. Nah baru ke pecah
Abel Sosmed itu karena udah gak ada orang lagi yang megang sosmed. Jadi
baru ke pecah Abel bener-bener fokus di sosmed, gue ke event dan marketing.
Nah tadinya itu kita udah nyari-nyari orang buat Live Acoustic lagi. Karena kita
kan udah, ibaratnya gak tau siapa lagi ni yang mau diajakin Live Acoustic, ya
131
kan. Oke jadinya kita nyari-nyari kemarin itu, nah gue nemu Sivia. Sivia itu
mantan personilnya Blink. Nah Sivia itu, gue tanya-tanya kan, nah gue minta
buat sharing profit gitu. Nah akhirnya ditolak mentah-mentah karena kita
sharing profit. Nah sama si Ashilla, kita juga mau ada sama Budi Doremi. Kita
misalnya cuma dapat segitu cuman bisa dapat untuk bayar players doang.
Sedangkan Budi Doremi nya dapat apa, Ashilla nya dapat apa dan lainnya. Jadi
kayak yang pernah, kesalahan yang selalu terjadi di Creative Nest Indonesia itu
P2 Iya ngerti
N Yaudah kan. Yaudah berbasis karena dari teman ke teman aja. Kenapa Unity,
karena Koh Patrick yang ini in. Kenapa Biancadimas, karena Biancadimas adalah
teman nya Koh Patrick dan Ci Le. Kenapa Kiki, karena Kiki anak didik Ko Patrick,
kenapa Aldy karena anak didiknya Ko Patrick juga. Dan selama itu semuanya
yang Live Acoustic di kita dan narasumber ya banyak orang yang ikut ya karena
itu tadi, karena kenalan. bukan yang pure, oke gue mau bikin ini karena lagi
pengen gini-gini, gak, gitu loh. Dan semuanya itu selalu mepet kalau menurut
gue. Sebenarnya event planner yang bener itu adalah bukan 1 bulan untuk lu
ngerencanain supaya event lu itu matang. Tapi itu tuh, disitu tuh engga
132
P2 Sebenarnya sistem yang buru-buru itu karena Ci El yang minta “oke ini satu
all Ohh.
P2 Emang yaudah kita harus ini, tapi mepet ngasih taunya, gak dari bulan-
bulan sebelumnya.
N Nah kayak Ci El, gue gak tau sih kita kan ditargetkan satu orang harus ada 2
event ya kan. Dan sebenarnya kalau pas dulu banget kita tuh ditargetkan
N Satu bulan. Terus gue ngerasa kayak ini tuh bebannya cuman ada di tim event
doang. Sedangkan semestinya ini tuh beban dari keseluruhannya, bukan cuma
event doang. Karena menurut gue event disini tuh mati. Ya sekarang gini, lu
mau bergantung semuanya disini, gak akan bisa, gitu loh. Kayak ada yang
bilang, dia bilang, “nih kita mau biaya operasionalnya gimana?” nah oke lu
menuntut kita untuk melakukan hal yang lebih. Tapi untuk kita mengeluarkan
uang yang lebih pun juga lu gak akan mau, gitu loh. Even kita kayak, oke kita
mau ada media partner yang berbayar misalnya untuk istilahnya acara yang di
bulan ini, tapi gak mau gitu loh. Kayak gimana caranya gue maunya gratis. Ya
oke, kalau misalnya mau gratis yaudah. Tapi akhirnya tidak bisa semaksimal tuh
partner pun juga gue mengandalkan media partner kampus dan untuk paid
133
promote pun gue juga mengandalkan kampus doang. Gak benar-benar
N Insta ads itu kemarin ada, tapi Ci El gak pakai insta ads.
P1 Kenapa tuh?
N Tergantung orangnya siapa yang mau di insta ads. Itu dia bakalan balik profit
atau gak.
N Dia pakai. Cuman gak terlalu yang bener-bener gembar-gembor. Jadi kayak
P2 Ngerti-ngerti. Sebenarnya dia tuh gak mau keluar uang karena apa sih? Karena
N Kalau itu sih gue gak tau ya, kenapa dia gitu dan sebagainya. Tapi kurang lebih
karena dia pernah waktu itu ketipu sampai ratusan juta gitu. Gara-gara apa
namanya..
N Ini kalau gak salah tuh, website. Websitenya itu kena ratusan juta gitu,
N Iya. Akhirnya dia tuh kayak gak mau ngeluarin duit lebih gitu loh. Gue juga
bingung sih. Kenapa.. waktu kemarin kan kita ada masalah gitu kan sama
134
websitenya kita. Tapi itu tu menurut gue ribet banget sih. Soalnya itu kan,
Tadinya gue gak dikasih akses untuk ngeliat berapa jumlah yang gitu-gitu loh.
Nah itu cuma nunggu dari si Yere, untuk update itu. Jadi itu yang naikin tu,
Pokoknya ci Ica, gue cuma nunggu update dari Yere aja. Sedangkan ini tuh lama
banget, sampe tiba-tiba semua event di website tuh ilang. Semua event hilang,
akhirnya masuklah lah kita, tadinya kita pakai Google Form lagi. Nah terus
akhirnya masuk lewat Loket kan sekarang. Terus juga menurut gue, orang-
orang juga sudah pada bosan sama kelas kita yang itu-itu doang, Kayak WD
P1 Dan itu si WD Willy jadinya, kemaren cuma satu doang yang daftar.
N Iya itu gue semalam baru liat kan. Gue tuh udah feeling sebenarnya, ini pasti
banget bakalan nol. Karena WD Willy sekarang tuh lagi banyak-banyaknya. Dan
dia lagi banyak lomba-lomba yang menurut gue orang lebih menarik buat ikut
gitu loh daripada ngikutin kelas kita mulu gitu. Menurut gue meskipun dia
dapat to be printingnya itu tapi kayak menurut gue itu tuh masih belum bisa
menarik orang banget kayak ngikut gitu loh. Banyak yang dari.. maksudnya
semestinya itu dijadikan pelajaran sama kita, tapi jatuhnya itu gak dijadiin
pelajaran gitu loh. Kayak yaudah lah, gue mau duitnya cepet gitu looh.
P2 Iya ya. Gak ada evaluasi juga ya, kita setelah ngadain acara gak ada evaluasi
N Gak ada dan itu jadi masukan gue juga kan. Karena percuma gue ngomong
kayak gimana pun ujung-ujungnya keresahan ini cuma jadi keresahan aja.
135
Bukan jadi sebuah evaluasi yang.. kalau misalnya lu pada sadar kayak “oke
kita ngelakuin gini-gini,” itu tuh cuman di awal doang, terus gak dilakuin
lagi kan.
P2 Ya. Kayak weekly meeting hari jumat kita mau ini-ini, lah ujung–ujungnya gak
diituin juga ama ci Ica. Buat next-next kelasnya ya udah, tetap kayak biasa.
N Tapi juga kalau misalnya.. tapi kalau lu pada sadar juga ya, pas ko kent gitu,
N Kalau terakhir kali kita weekly meeting Koh Kent, “gak ada sih kalau dari aku”
P1 Iya gue ngerasa banget yang waktu pertama kali ko ken ngomong ke Ci Ica
pertama kali.
P2 Yaa oh.
N Karena malas. Gue pun juga kalau mau diomongin banyak yang mau
diomongin. Cuma gue tuh terlalu malas kayak percuma, lu tu gak fokus ke sini.
P2 Kalau ngomongin Live Acousticnya sendiri Ne, kayak ada gak sih kompetitor
N Banyak wey.
N Nadin Amizah.
136
P1 Oh dia bikin acara sendiri.
N Waktu, dia waktu itu bikin virtual konser juga. Lu tau semua tiketnya sold out.
P2 Uuhh
N Berarti ada yang salah di kita. Gue waktu itu mau beli tapi tiketnya sold out.
P2 Sebenarnya ya kita tu menurut gue salahnya di planning nya gak sih kalau Live
N Iya.
P2 Terus semuanya itu serba ya udah, serba simple, serba produksi sendiri.
N Mmm kalau misalnya dibilang mereka maunya beli bundling gitu, untuk apa
yang mereka bisa kenang gitu di virtual konsernya, itu sebenarnya gak juga gitu
loh. Karena waktu kemarin itu tiket sold outnya si Nadin itu cuman di tiketnya
doang. Sedangkan yang sama bundlingnya gak sold out. Nah beda sama kayak
gini, waktu kemaren itu Ci El benar- benar ngebandingin Unity sama Live
Acoustic selanjut-selanjutnya.
P1 Oke.
N Dia bilang udah ininya segini soalnya Unity dalam waktu 2 jam sudah habis Pre-
salenya. Beda, Unity itu dia lagi in. Makanya orang tu mau yang “yaudah gue
mau nonton karena ini hiburan gue juga” karena itu adalah Unity. Beda sama
kayak Kiki, sama Kiki beda banget. Kayak pre-ale nya itu lama banget dan Dead
Bachelors juga lama banget gitu loh. Kecuali Dead Bachelors ya, kalau Dead
137
P2 Oo kenalan Josh.
N Nah itu aja Ci El aja bete gara-gara yaudah karena gak ada. Yaudah tok sampai
di biaya produksi.
P1 Kemarin kita mancing juga tuh, terus Ci El bilang kayak gitu lah. Initinya di
bilang, kan gue ama ceta udah ngeliat kan Dead Bachelors itu rugi kan. Terus
abis itu kita bawa, kita nanya kalau misalnya Dead Bachelors itu yang gak ada
profitnya gimana ci?” Terus dia bilang yaudah ditanggung bersama aja gitu, dia
bilang. Karena dia bilang, artis-artis itu juga gak melulu tentang uang, kayak
gitu lah dia bilang. Ini tu dia bilang mereka cuma ingin entertain, katanya gitu.
P2 Terus kemarin kita tanya tentang Dead Bachelors, nah gue liat Dead Bachelors
N Profit 80.000.
P2 Terus Inne kayak soal kata Ci El sih kalau yang Live Acoustic gak ada pakai
138
N Cuma sound. Dekor apa semuanya yaudah kita kerjain sendiri, mau mati
N Ada.
P1 Yang si konser Nadin Hamirzah yang lu ikutin itu dia jualnya berapa Ne?
N 60 ribu.
N Banyak kok yang bikin konser, Kunto Aji. Dia ada bikin konser virtual. Kunto Aji
tu konser virtualnya bagus banget. dia itu yang kerja sama tu sama ada tu kita
ada kerja sama juga waktu bikin workshop gratis gitu kemarin sama dia. Gue
lupa sih siapa namanya, tapi itu keren banget. Gue waktu itu request sama Ko
Patrick pengen ngajak pas Live Acousticnya si Kunto. Si Kunto nolak, karena
Kunto tu lagi naik banget anjing, sampai detik ini Kunto tuh.
N Terus gue, kayak kemaren kan gue ada ngobrol-ngobrol sama Helmi. Kita
P2 Bener sih
P2 Ne kalau peserta Live Acoustic sendiri ada itu gak sih, ada masalah gak
sih misalnya mereka complain? Tapi kemarin gue cek ama Ci El, tentang
N Kalo itu pasti koneksi. Kalau Live Acoustic gak ada yang lain-lainnya selain itu.
139
P2 Koneksi.
N Bukan cuma koneksi, dan tapi ada kesalahan ada juga dari Kiostixnya.
P2 Kesalahan apa?
P2 Hah?
N Jadi dia nanya kita udah kelar belum? Kalau disini sudah kelar, cuma videonya
masih jalan. Karena kan tadi ada delay. Karena ada delay dong, gak mungkin di
P2 Kalau dari internal sendiri Ne, dari kayak per-divisi lah, ada ini gak sih, ada
N Kalau dari per divisi menurut gue, divisi-divisi kita tuh udah ngebantu semua
sih. Cuman kalau dulu itu kan pas masih ci Iin, gue ngasih tau mumpung
orangnya udah gak ada. Tadinya kan gue tahan-tahan tu. Setiap kali Live
140
P2 Kenapa?
N Pasti ada aja alasannya gitu. Jadi gue tu gak pernah berharap banyak ketika dia
ikut atau gak gitu loh. Dan ketika kita kayak ada kelas apa segala macam, itu
tuh kerjaannya selalu minta orang untuk gantiin. Untuk kesibukan Gereja nya
dia. Padahal juga kalau ini tuh banyak hal yang gue kerjain.. maksudnya setiap
P2 Ya sih.
N Divisi.. maksudnya tu ketika kita Live Acoustic juga, divisi yang ngebantuin tuh
pasti banget cuma kak Bunga atau tim videolah. Pastilah kalau nanti ada Live
Acoustic lagi si Pupu pasti akan turun gitu loh. Tapi yang kemarin-kemaren tu
cuman yang terjun langsung ke live akustik itu cuma orang-orang yang terkait.
Orang-orang yang terkait itu gue, waktu kemaren itu karena Live Acousticnya
di geng gue, jadi cuma kita anak-anak magang. Kak Bunga sama Christian dia
anak konten juga, anak video, editor, udah cuman sampai disitu aja.
streamingnya gue liat itu tu sebenarnya productionnya pakai yang Majelis Lucu
Indonesia ya?
N Production itu sebenarnya IPad, kita paling pakai ipad, switchernya juga dari
ipad. Karena kalau kita nyewa switcher, itu tuh mahal banget. Jadinya kita
141
soundnya itu masuk ke ininya langsung. Karena emang, gue tuh sebenarnya
pas banget awal bulan itu gue itu mutusin buat cabut dari CNI sebenarnya.
Karena gue ngerasain sebenarnya udah gak ngapa-ngapain lagi, gue tuh udah
itu tu gak bisa. Jadi kayak.. bikin gue tuh kayak.. sebenarnya buat apa sih
bertahan disini. Ibaratnya tuh gini, kita nih sepantaran, kita ini di divisi dengan
kerja yang sama, tapi bebannya itu tuh cuma diberatin ke satu orang doang
gitu. Apa-apa yang disuruh gue, apa-apa yang disuruh gue, apa-apa yang
disuruh gue. Kayak sampai kemaren itu gue dimarahin sama Ci Ica.
P1 Kenapa?
P1 Kenapa?
P1 Nah itu tu sebenarnya bukan WD Willy yang salah. Itu tu dari kitanya.
N Nah itu tuh kayak gue dimarahin habis-habisan tuh kemarin. Gue bilang kan “ci
aku tuh udah ngomong sama.. kan ngomong udah ngomong juga kan Ni ke elu.
Kayak nanti kirim share ulang ya Ni. Soalnya posternya udah ganti yang baru
kan”. Nah terus pokoknya gue udah bilang, entar ini semuanya ganti yang baru.
Gue juga udah ngomong ke Helmi masalah video. Gue udah minta buat Vero
tuh diulang. Tapi gue juga gak ngecek karena posisinya adalah gue udah bener-
142
bener lepas semua. Kalau misalnya diperhatikan kita kilas balik lagi, apakah gue
ada menanyakan kayak ini gimana, kan gak ada gitu loh. Karena gue udah
benar-benar pure kayak yaudah gue pengen recovery dulu. Karena jujur aja
N Karena gue tau nih, ini kerjaan gue ni bikin sangat tertekan. Ibaratnya skripsi
gue aja gue tahan. Maksudnya gue bener-bener gak ngerjain skripsi sama sekali
gitu loh. Kayak bener-bener, hal yang bikin gue stres udah bener bener gue
tinggalin untuk sekarang ini. ini gue udah hampir dua minggu man. Maksudnya
kenapa gue harus dan lu juga udah tau ke siapa udah, kerjaan gue gitu lo. Tapi
kenapa arus balik lagi ke gue lagi-ke gue lagi yang ujung-ujungnya kayak, “kan
aku udah ganti ini-ini”. lah gue mana tau sih, kan yang ngepost story
bukan gue. Maksdunya gue benar-benar lepas ni, tapi ujung-ujungnya ke gue,
gue lagi. Oke, emang lo baik, gue akuin lu baik banget, tapi kayak menurut gue
ini semua sangat tidak worth it. Kayak ibaratnya.. ketika lu sakit, ini gue
P1 Bener-bener.
N Ini sama sekali gue gak di cover sama perusahaan itu loh. Kayak which is
semuanya itu dari gue sendiri. Oke gapapa ada asuransi yang mengcover, tapi
yang paling bener tuh adalah perusahaan harus juga menanggung karena gue
itu dicover dibantu sama kampus gue. Maksudnya yang notabennya kampus
143
gue tu gak dapat gaji yang gede-gede banget. Tapi gue dibantu recover gitu
yang bisa dapat lumayan ditanggung. Tapi gue tu ditanggung sama kampus gue
1 kali PCR.
N Ditanggung loh. Benar-bener bagus deh bulan ini gue gak harus bayar gaji lu.
Dan kayak oke keluarga, saking keluarganya kayak udah seenaknya sendiri aja
gitu. Gak ngehargain waktu lu juga. Bahkan semestinya banget kita, setiap kali
kita pegang workshop yang overtime seharusnya kita dibayar. Kan waktu itu
gue ngomong sama Abel, Abel bilang ini tuh startup. “Bel! Mau itu start up mau
itu apa pun semestinya kalau itu overtime, itu lo harus dibayar, itu udah jadi
suatu kewajiban lu yang harus dibayar sama perusahaan.” Dan juga lu magang
dan lu part time itu tuh punya waktu jam kerja. Yang dimana selama satu bulan
tuh lu cuma berapa puluh jam doang yang dilewatin. Kalau lu ngelewatin jam
kerjanya itu dalam satu bulan, perusahaan lu bisa aja kalau lu laporin. Karena
itu sudah eksploitasi orang gitu loh ibaratnya gitu. Maksudnya gue ngerasain
banget hari ini gue kerja-kerja, gue tuh gak ada waktu buat diri gue sendiri, gue
P2 Iya sih.
N Kerja terus-kerja terus. Lu disini tu jadi apa sih sebenarnya, event planner kah,
event talent atau jadi apa sih, lu tu jadi kayak serabutan gitu dimari.
144
P2 Gue merasa mungkin.. kayaknya kerjaan Inne sih yang banyak banget emang.
menghandle Zoom berarti lu harus handle semua acara dong? Kayak wah gila
sih, pusing gue kalau gue jadi lu. Mental gue drain sih.
N Terus kayak, gak usah itu doang deh gapapa. Terus kayak gue mesti megang
story instagram juga loh. Terus.. oke setiap kali kelas naik gue harus standby
loket. Terus gue tu kadang tu yang gue benar-benar capeknya adalah gapapa
lu ngasih, mau ngasih kerjaan banyak gapapa. Tapi kalau lu bisa ngerjain sendiri
ya lu kerjain gitu loh. Karena kadang gue tuh sebelnya tuh di ini sama Ci Ica,
N Gue jadi admin WA, terus gue harus jadi.. ibaratnya kalau lu-lu pada nanya,
ibaratnya yang harus menjawab siapa, gue doang. Karenakan disini jatuhnya
bukan siapa atasan lu, tapi siapa yang lebih lama kerja dimari.
P Yaa.
N Jadi secara otomatis kayak kadang tuh gue udah banyak kerjaan, terus gue
kadang mesti menanggapi pertanyaan yang kayak.. kadang tuh gue harus mikir
dulu, kayak gue harus ngerjain ini dulu atau gue harus menjawab ini dulu, gitu
loh. Karena gue tuh, ampe ni kalau gue misalnya tahan gue juga harus jawab
entar gue lupa ni, kayak gitu. Kalau gue udah lupa, gue ngerjain ini, itu entar
gue lupa. Gue kayak benar-benar struggle banget sama otak gue sendiri kayak..
145
P Hmm.. oke, noted Ne. Paling itu dulu sih Ne yang mau kita tanyain.
N: Narasumber
P: Pewawancara
P Halo Ko Kent, terima kasih udah ngeluangin waktunya untuk wawancara hari
ini ko, aku sama Nini bakal nanya seputar Live Acoustic ko, boleh ya?
N Boleh-boleh silakan
dahulu?
N Nama saya Kent Kusuma, umur 26 tahun dan bekerja di divisi design Creative
Nest Indonesia.
P Oke, untuk jobdesc sendiri Ko Kent kerjain apa aja di Live Acoustic?
N Yang berhubungan sama design dan ada beberapa ide-ide design, terus untuk
eksekusi lah intinya. Jadi dari poster, logo, materi promosi, dan lain-lain, semua
P Oke, ada kendala gak kaya pada saat Ko Kent menjalankan di jobdesc nya
tersebut?
146
N Kendalanya sih sejauh ini gak ada ya, jadi dari tim Live Acoustic yang memegang
P Oh.
N Dari design gak ada, paling cuma ini doang sih waktu doang sih.
N Kan biasanya kan Live Acoustic itu beda-beda ya, tapi terakhir-terakhir kaya
N He'eh. Pernah ada beberapa.. ini kan live accoustic tuh disini kan gak cuma
sekali kan? Sudah beberapa kali. Nah ada yang mepet cuma dari 2 minggu itu
P Ohh.
N Biasanya kan paling night promo tuh, yang promo-promo pada dadakan dari A
P Selesai ya?
N He'eh.
P Berarti waktu itu team nya sama semua ya Live Acoustic nya? Inne dan tim
147
N Iyaa, he'eh.
P Oh oke-oke. Kalau dari Ko Kent sendiri ada masalah gak kalau misalnya
P Pasti pernah?
N Pernah. Jadi harus bikin apa dibikin nya apa yang lain, gitu doang sih paling.
P Gitu doang ya miskomunikasi. Proses pembuatan design nya sendiri dari Live
N Pertama terima briefing dulu dari team event. Nah setelah itu nanti apa yang
dia minta kita garap bareng-bareng biasanya. Kira-kira ingin tema nya seperti
apa abis itu warnanya seperti apa, nah setelah emang itu baru kita lempar lagi
dong ke Ci Ica.
P Ya.
N Jadi kalo udah di approve sama Ci Ica baru di mulai di bikin design nya setelah
itu. Abis kaya gitu design nya jadi dilempar dulu ke artisnya, kalo dapat
N He'eh.
P Bertektokan langsung. Oke jadi kaya nunggu persetujuan dari Ci Ica juga ya?
148
N Kadang-kadang harus nunggu dulu, kadang-kadang juga begitu dilihat udah oke
aja sih.
P Nih ini lebih ke pendapat sih, menurut Ko Kent sendiri kaya Live Acoustic tuh
P Kompetitor kaya.. misalnya Ko Kent tau satu konser virtual yang mirip-mirip
P Oke.
N Gak cuma disini doang kan kalo di luar-luar juga artis-artis beberapa penyanyi
kan mereka gak ada income kan gara gara gak bisa live? Nah itu ada beberapa
sih yang aku tau. Soalnya kan aku juga pas mau bikin poster nya kan searching-
searching dulu.
P Menurut Ko Kent sendiri ada gak sih yang pengen di improve untuk kaya design
dari Live Acoustic sendiri maupun kaya keseluruhan acara Live Acoustic? Kaya
mungkin menurut Ko Kent planning nya kurang atau gimana. Boleh sih saran,
misalnya dari design gak ada saran tapi buat di sisi lain boleh.
149
P Jangka waktunya ya?
N He'eh.
N Karena kan kalau kita lihat selama ini yang di bikin, kita bicarain dalam creative
nest aja ya
P Iya.
N Kebanyakan kan segi apa, audience kita tuh sebagian kita tau kan band Coboy
Junior kan.
P Ah iya.
N Nah itu. Jadi kebanyakan kaya dulu bikin live accoustic buat di yang Ka Dimas
ada.
P He'eh tau.
N Yang pertama.
P Oh yang pertama.
N Disitu pertama banget nah audience nya agak susah ngumpulin nya aja gitu.
N Gak dikit sih, gak sebanyak Coboy Junior gitu maksudnya. Jadi paling
150
P Kalo dari menurut Koko sendiri nih, sebenernya tuh permasalahannya cuma
karena dari CNI nya sendiri promosi nya belum bagus atau memang kaya
diperlukan juga kaya artis-artis lain yang memang lebih, misalnya lagi lebih naik
daun gitu.
N Itu salah satunya sih, itu salah satunya kalo menurut aku. Kalau pemasaran sih
seharusnya kalau artisnya memang terkenal gitu, yang besar gitu naik daun,
N Iya. Kan selama ini kan soar-soar kita yang kaya Biancadimas gak semua orang
tau kan terus Coboy Junior sebagai kita tau kan nggak se-booming dulu gitu loh,
P Iya gak se booming dulu. Mungkin penggemar dulu lah yang masih ngikutin
mereka.
P Oke. Ko Kent ada harapan gak buat Live Acoustic kedepannya misalnya
kedepannya bakalan ada diadakan lagi gitu. Kira-kira kaya ekspektasi Ko Kent
N Sebelumnya Live Acoustic nya ini tuh yang kita bener-bener di ini kan pake kita
P Oh.
N Gak, gak ada yang gimana banget, paling tingkatkan ini nya aja sih.
151
P Tingkatkan pemasarannya ya?
N Tingkatkan pemasarannya aja terus sama cari mungkin bisa di cari artis yang
N Iya.
P1 Kalo dari.. kayanya kalo dari design abisnya gak ada masalah sih ya?
N Sesuai briefingnya aja. Soalnya kalo dari teknis gak ada sih. So far aku ngerjain
kaya ya kelar semua lah gak ada yang, gak ada yang gak kelar.
N He'eh sama.
P Hampir mirip. Bedanya apa Ko misalnya kaya ada beda gak sama workshop
N Beda-beda agak beda sama designnya. Kalo workshop itu justru kan designnya
P He'eh, oh iya.
N Tinggal masukin, ganti nama segala macem, ganti foto. Tapi kan kalo Live
Acoustic harus konsep baru lagi, dibikin ulang sesuai apa yang di kasih briefing
itu.
152
P Jadi konsepnya itu dari Ci Ica ya?
N Konsep engga. bukan dari Ci Ica. Konsep pertama dari team dulu .
N Ngejelasinkan. Nah setelah itu yaudah aku visualisasikan nya kaya gimana.
P Ko Ken kira-kira pernah itu gak sih, ada pengalaman design yang gimana ya
maksudnya.., revisi mulu gak sama spesifik satu artis ini gitu loh?
N Pernah.
P Ada?
N Ada, bentar aku liat dulu namanya siapa ya, kita ada apa aja sih di Live
Acoustic?
P Ada Biancadimas.
N Biancadimas.
P Unity.
P Aldy, Kiki.
P Oh, oke.
N Jadi kaya si Aldy udah kaya oke gini, eh ganti fotonya dong, ganti fotonya lagi,
P Iyaa iyaa.
153
P1 Oh tadi aku mau nanya ini Ko, kaya kalo dari work loadnya sendiri di design itu
sebenernya kaya cukup oke atau kaya terkadang tuh ada yang bener-bener
numpuk banget sampe kaya.. misalnya Koko udah siapin deadline nih, eh tapi
karena terlalu numpuk jadinya kaya gak sesuai sama deadline Koko gitu?
N Sering sih sebenernya, tapi gara-gara ada Rey kan jadi lebih ringan lah, kalo
sampe bingung kadang-kadang mau pengen ngerjain yang mana dulu kan.
P1 Berarti pas Live Acoustic yang ngurusin design cuma Ko Kent sendiri?
N Iyaa sendiri.
N Oke
P Menurut Ko Kent kaya Live Acoustic sendiri tuh brandingnya gimana sih? Kaya
udah sesuai belum sama yang kaya peserta ekspektasikan gitu loh. Menurut Ko
Kent sendiri.
N Tapi cuma pernah pas itu.. aku misalkan taro.. aku nih point of view aku jadi
sebagai peserta ya. Ada beberapa sih aku nonton pas itu yang mana aku lupa
P Oh iya.
154
N Nah itu, oh iya itu tuh harus di tingkatkan sih kayanya teknis.
N Unity, oiya unity dulu. Unity jadi kaya harusnya live kan jadi direkam gitu jadi
gak live.
N Gara-gara iyaa, nah itu persiapan itu kan harus bener-bener itu.
P He'eh.
N Jadi menurut aku itu lumayan ngeganggu experience sih. Apalagi bagi mereka
N Kan kalo live beda gitu loh kesannya. Kamu nonton live sama yang sudah
direkam.
P Iya.
N Chatnya juga kan, kita kan ada live chat gitu kan sama personilnya, kan jadi gak
live gitu.
P Kalo production nya sendiri, kalo Koko liat kaya ada kendala gak?
P Production misalnya kaya, setau aku kan kalo Live Acoustic ini sendiri kan pake
N He'eh.
155
P Dari Creative Nest gak ada vendor sama sekali kan?
N Gak ada.
N He'eh.
N He'eh kurang tau. Cuma sih so far ya itu doang kendalanya kalo dari kita dari
N Internet. Tapi kalo yang lain kayaknya aman-aman aja dari kamera, semua. Abis
itu yang ngurusin buat livenya lah. Kita dimana sih kalo live? loket ya?
N Oh iya Kiostix, dari Kiostix nya gitu aman semua sih. gak ada masalah
seharusnya.
N Sebenernya gimana ya ngitungnya ya. Dulu udah kerja disini 1 tahun, tapi
sudah keluar kan 2 tahun. Abis itu.. ini buka 2000-2019 kalo gak salah awal-
awal.
P He'eh.
N Nah itu aku setahun tapi aku gak full time, aku part time.
P Ohh..
156
N Aku part time, jadi kaya kerja 2 tempat gitu kan.
P He'eh.
N Nah setelah itu dapat designer, yaudah aku keluar. Nah pandemi kemarin di
tawarin lagi kan.Mau part time gak awalnya yaudah aku part time, yaudah lah
abis itu kaya di perusahaan lalu juga bosen kan, yaudah kesini lagi. Gitu sih
P Sebelumnya dimana?
P Ohh.
P Creative.
N He'eh.
P1 Creative Industry. Tapi Koko pernah gak sih datang ke event yang kaya konser
live gitu atau yang jenisnya kayak sama-sama gini lah yang dia ngundang guest
star gitu.
N Pernah.
P1 Pernah?
N Oh kalau itu gak pernah kalo bener-bener langsung pengen dateng gitu ya?
P He'eh.
N Engga sih, gak pernah. Kalo gak sengaja gitu kaya misalnya ada, ada konser
157
P Yang pernah Koko datengin apa?
P Oke. Oh iya ini aja menurut Ko Kent kan misalnya marketing dari Creative Nest
N He'eh.
P Iyaa kan, kaya menurut Ko Kent ada saran gak sih, kira-kira marketing dimana
N Kita udah nyoba banyak sih sebenernya, kan dari Instagram abis itu kita pake
N He'eh, billboard, videotron kaya gitu. Cuma kendalanya menurut aku cuman di
P He'eh.
N Kalo menurut aku, jadi apa ya sebetulnya.. SEO nya sih paling. Jadi begitu kita
P Ohh.
N Ini kan harus ngetik spesifik Creative Nest Indonesia baru keluar.
N Sedangkan kalo kita misalkan ngetik Creative Hub gitu misalkan, itu..
P Ohh..
158
N Itu ngefek sih menurut aku ya.
P Oke.
P Iyaa, he'eh.
N Menurut aku itu penting sih kalo nge ads. Jadi bener-bener yang ngeliat cuma
P He'eh.
P Sama dari orang-orang dalem kan kalo biasanya kalo ada event apa kita
ngeshare kan? Dan itu menurut aku gak begitu terlalu nolong sih, gak efektif.
N Oke.
N He'eh.
N Thank you.
P Udah sih.
159
Lampiran 2 Transkrip Wawancara Eksternal
P: Pewawancara
P Halo semuanya, terima kasih sudah meluangkan waktunya hari ini untuk
Untuk memulai wawancara survey hari ini, mungkin untuk kak Rahmadia
P Oke. Kak Anggreani sendiri dari mana? Boleh perkenalkan diri dulu.
Nr Karena dari awal memang suka Aldy. Terus waktu Live Acousticnya bang Kiki
Nr Iya.
Na Aku juga awalnya ngefans sama Aldy, jadinya buat waktu-waktu refreshing
160
P Oke kak. Selama mengikuti acara sendiri menurut kakak kayak gimana
Nr Acaranya seru tapi kayak kurang interaksi aja. Kayak bang Kiki kemarin
interaksinya interaktif ngajak ngobrol. Pas yang Aldy itu kurang aja gitu
ngobrolnya. Terus musiknya kadang tuh lebih gede daripada suara Aldy nya.
P Oke-oke. Jadi emang kak Rahmadia sendiri pernah mengikuti Live Acoustic Kiki
Nr Iya.
P Jadi emang kalau yang tadi kalau gak salah yang Aldy lebih interaktif atau bang
P Oh bang Kiki yang lebih interaktif. Tapi pas di music kalau yang pas Kiki
Na Kalau menurut aku sih bagus sih konsernya. Seru juga. Ya kurang nya sih
P Oke-oke. Untuk dari segi pembelian tiket ada masalah gak? Dimulai dari kak
Rahmadia dulu
161
Nr Untuk pembelian tiketnya, ya kayak agak ini ya, susah. Soalnya udah masuk ke
akunnya gitu, tapi pas mau masuk lagi harus log in lagi. Dan itu kadang lupa
P Ya-ya, jadi emang melalui Kiostix kan ya pembelian tiketnya. Jadi emang kayak
susah di akunnya sendiri untuk log in. Kalau kak Anggreani sendiri gimana?
Na Kalau aku gak terkendala apapun sih kak, jadi pas log in juga mudah-mudah
aja sih.
P Oke. Kak Anggraini sendiri bayarnya pakai apa ya kalau boleh tau?
Nr Pakai Gopay.
P Oke pakai Gopay. Ada gak sih kayak pembelajaran yang kakak dapat selama
mengikuti acara live acoustic sendiri. Kalau kak Anggreani ada gak?
Nr Sama sih, kayak seru aja, seru-seruan karena memang selama pandemi ini
P Oke. Buat seru-seru ya. Menurut kak Anggreani sendiri apakah Live Acoustic
itu sudah berjalan dengan baik? Misalnya dari arahan dari panitia sendiri, itu
sudah jelas apa belum atau ada yang menurut kakak-kakak ini kayak kurang
jelas dan kayak membuat bingung gitu, ada gak? Dari kak Rahmadia?
162
Nr Kalau dari akunya sih gak ya. Tapi kayak dari orang-orang Alovers lain chat ke
aku “kak ini gimana ya, soalnya udah beli tiket kadang gak ada di kasih link
atau gimana gitu”. Jadi agak susah juga ngejelasinnya, soalnya gak tau.
P Oh jadi emang kayak pas link untuk live streaming nya susah ya?
P Jadi bagaimana itu pas waktu itu, ada nanya panitia gak?
Nr Ada nanya, terus kata panitianya itu tanya ke pihak kiostiknya. Jadi bingung
P Oh jadi, kakak ujung-ujungnya yang nanya itu gak dapat ya link nya.
Nr Udah.
P Oke. Kalau untuk selama live streaming nya sendiri ada kendala gak? Kendala
dari koneksi, wifi dan juga internet misalnya live streaming nya putus-putus,
Na Kemarin sih sempat ada sedikit macet gitu kak pas akhir-akhir acara kayaknya
sih kak.
163
Na Iya. Harus di refresh lagi, baru bisa.
Nr Kalau yang pengguna laptop gak, tapi pas pakai handphone itu kadang suka
P Kalau boleh tau sendiri kak Rahmadia itu kayak yang kepala fanbase nya
P Oke-oke. Menurut kakak Anggreani ni, yang kakak tanggap konsep yang
dibawain pas Live Acoustic itu apa ya? Tema selama menonton.
Nr Yang pas Kiki apa ya? Ya sama sih kayaknya. Tapi lebih ini, lebih bang Kiki lah
gitu
P Lebih flownya sendiri lebih di Kiki lebih mulus ya daripada yang Aldy?
Nr Iya.
P Menurut kaka Rahmadia sendiri, Live Acoustic itu ada gak yang membedakan
dengan konser-konser lainnya? Menurut kakak ada yang lebih gak dari konser
ini?
164
Nr Kalau live acoustic yang lain mungkin lebih nonton yang gak ada interaktifnya,
Cuma nonton aja. kalau yang ini mungkin lebih ada nelpon gitu-gitu, giveaway.
P Sebelumnya pernah ikut konser lain gak, selain Live Acoustic ini?
Nr Offline. Oh online .
P Oh online ya. Tapi gak ada interaksi sama sekali ya, Cuma nonton doang. Kalau
Na Aku sih belum pernah ikut konser online, baru Aldy doang yang aku nonton.
P Tapi kira-kira pas Aldy menurut kakak apa sih yang beda diantara konser-
konser lainnya. Kan sering liat tu konser lain gimana gitu, menurut kakak Live
Acoustic gimana?
Na Konser lain cuman kayak nonton biasa dari tv atau HP. Kalau ini kayak berasa
P Oke. Kakak sendiri ada gak sih, kayak element of surprise, kayak terkejut gitu,
kayak terharu gitu pas nonton konsernya pas kapan, boleh diceritain gak kak?
P Ada gak sih yang buat kakak terharu atau kayak terkesan gitu selama
mengikuti acara Live Acoustic ini. Misalnya di notif sama kakak Aldy atau kak
165
Nr Ada sih, yang Aldy, yaa karena di notif gitu di snapgram. Terus dibalas juga
waktu itu, jadi kayak surprise aja gitu, kayak gak pernah..
Na Di notis gitu..
P Oke-oke. Baik. Menurut kak Rahmadia nih selama mengikuti acara Live
Acoustic nih liat posternya dulu atau liat iklannya dulu. Nah kira-kira
brandingnya itu sudah tepat belum, kayak apa yang kakak ekspektasikan itu
dengan yang Live Acoustic pas ditampilkan, pas hari hari acara itu sudah sesuai
P Nah kira-kira brandingnya itu sudah tepat belum, apa yan kakak expect itu
sudah sesuai dengan yang di Live Acoustic pas ditampilkan pas hari H?
Nr Sudah sih, soalnya udah tau kalau Creative Nest pasti bagus bikin Live Acoustic.
Karena dari yang bang Kiki udah bagus banget. Jadi udah tau lah gitu.
Na Sudah expect juga sih kak kalau bagus. Terus juga di poster ada bonus-bonus
P Menurut kak Rahmadia sendiri kayak production live streaming dari Live
Acoustic itu udah bagus belum ya? Ada kurang gak menurut kakak yang perlu
166
ditingkatkan. Misalnya koneksinya perlu diperbaiki, karena macet-macet atau
gimana gitu?
Nr Gak sih so far bagus-bagus aja gitu. Yang tadi aja yang kayak keluar –keluar itu
Na Gak ada sih kak, mungkin gara-gara sinyalnya juga kali beda-beda daerah,
P Oke. Nah aku mau nanya nih soal interaksi, kalau dari Kak Anggreani sendiri
kan tadinya di notis. Nah ada gak sih interaksi lain, misalnya komunikasi
Nr Ada, Cuma dibalas aja. Karena aku ngebalas snapgramnya dia “dah ikutan”,
dan dia balas “wow” gitu doang, gak ada yang lain sih.
P Selama streaming itu interaksinya lewat chat yang disebelah itu kan, kayak live
Nr Ya.
Nr Gak ada.
167
P Oke. Dari kaka Rahmadia sendiri, selama interaksi yang kayak dibalas
P Oke. Kalau kak Anggraini sendiri, selama dinotis sama kak Aldy sendiri gimana
kak?
P Oke. Menurut kak Rahmadia sendiri ada gak sih apa namanya.. pas ngikutin
acara kalian ada mengabadikan momen pas acara gak? Dari kak Rahmadia
Nr Oh ada.
Nr Iya.
P Oke. Kaka Rahmadia, pas menonton Live Acoustic apakah merasa terhubung,
kayak kak Rahmadia ini merasa kayak terkoneksi sama kak Aldy atau sama kak
Kiki sendiri?
Nr Iya sih soalnya lumayan ini, kayak lumayan private jadi kayak nontonnya itu
beneran gitu.
P Jadi merasa nonton konser secara langsung ya. Kalau kak Anggraini?
168
Na Sama sih kak. Kayak berasa orang-orang gak bisa, kayak ngeliat konsernya
P Best moment pas acara Live Acoustic sendiri, menurut kak Anggraini yang
Nr Sama, yang Aldy nyanyi 3 lagu medley itu bareng Devano, itu seru banget.
Nr Iya.
P Kak Rahmadia ada saran gak buat panitia yang sudah menyelenggarakan Live
Acoustic sendiri?
Nr Apa ya, kayak ditingkatkan aja yang dari kualitas videonya. Karena kadang blur
juga, jadi agak susah. Terus ngadat juga, kadang Aldi suaranya lebih dulu dari
mulutnya gitu.
Nr Iya.
P Oke. Itu aja kak atau ada yang lain dari arahan panitia misalnya. Ada gak?
Na Sama aja sih kak, sama kayak kak Rahmadia tadi. Kayak ditingkatkan terus
169
P Sepertinya cukup sih kak, wawancaranya. Sebentar ya kak. Partner saya mau
nanya untuk beberapa pertanyaan. Nanti saya alih kan saja ya.
P2 Halo kak, aku mau nanya ini, lebih kayak, tadi udah dibilang dari kakak sendiri
lebih udah bagus, tapi kurang interaksi. Nah kalau dari kakak sendiri, kira-kira
apa yang bisa ditambahkan, biar bisa lebih interaktif gitu. Ada gambarannya
Nr Mungkin lebih kayak ngebaca komentar ya. Soalnya disediakan roomnya. Tapi
kadang gak dibaca, gitu. Jadi kita kayak ngobrolnya sesama alovers aja.
Na Sama sih kak lebih baca-baca room chat, jadi gak hanya sesama Alovers doang.
P Terus kalau dari live ininya sendiri, dari kiostiknya kan lebih sulit, dari kak
Nr Pembayarannya sih gak ada. Secara banyak banget metodenya, jadi enak juga
P Tadi kan ada sempat juga dibilang kalau kaka Rahmadia pernah ikut ke
konsernya online Yulus. Pernah juga gak sih kak, maksudnya ngeliat konser-
konser lain yang misalnya kalau gak ikut pun, misalnya ngeliat dari media
sosial orang yang menurut kakak lebih menarik nih. Misalnya dari Live
Acoustic Creative Nest nya sendiri kan konsepnya lebih yang intimate kan. Jadi
170
memang tanpa ada panggung yang besar dan segala macam. Nah menurut
kakak lebih menarik konsep yang seperti itu atau konser-konser yang
Nr Lebih enak yang Creative Nest sih. Karena ya intimate, jadi lebih ini sih, lebih
P Jadi sebenarnya kalau untuk dari konsepnya sendiri sudah oke ya kak, lebih ke
intimate tanpa harus ada panggung yang besar, atau dekorasi yang terlalu
Nr Iya.
P Oke kalau gitu, ini dulu, sampai sini dulu interview hari ini. Mungkin ada lagi
P1 Udah sih cukup itu aja. Makasih banget buat kak Rahmadia sama kak
Anggreani yang udah luangin waktunya hari ini, pendapat kakak-kakak ini
sangat berharga banget buat Creative Nest, jadi kita juga bisa improve untuk
N Iya sama-sama.
171
Nr: Narasumber 5 (Revalina Miftahurrizqa)
P: Pewawancara
P Halo semuanya, sebelumnya aku mau bilang terimakasih juga buat kak Wiwin
dan kak Triska karena udah mau join aku dan tim di interview malam ini. Udah
Live Acoustic yang sebelumnya sudah pernah dilaksanakan oleh Creative Nest
lebih ke kayak seperti diskusi grup sih kak. Misalnya nanti saya akan
Misalnya mulai dari kak Wiwin terus kemudian menurut kak Trizka gimana,
gitu paling.
N Oke kak. Boleh request gak nanti jangan aku ya pertama hehe.
P Oh iya boleh-boleh.
N Nervous.
P Oke jadi terimakasih kak Wiwin, kak Trizka dan kak Revalina sudah
meluangkan waktunya untuk malam ini. karena sebelumnya satu orang lagi
belum join kita akan mulai aja dulu interviewnya. Dan nanti kalau
misalnya yang satu lagi sudah join akan langsung dilanjutkan aja ya kak.
Mungkin buat pertama-tama aku mau jelasin dulu. Jadi sebenarnya interview
172
ini itu lebih untuk Creative Nest Indonesia bisa mengetahui sih kak
improvement apa saja yang bisa dilaksanakan dalam event Live Acoustic
pernah dilaksanakan di Creative Nest. Baik itu dari acoustic Kiki, Aldy maupun
Dead Bachelors dan kami ingin tau insight dari kakak itu gimana. Mungkin bisa
dimulai dari perkenalan nama lengkapnya gitu. Mungkin bisa dimulai dari kak
Trizka dulu?
P Udah aman
P Oke-oke. Nah mungkin aku pertama mau nanya ini dulu sih. Kayak alasan mau
mengikuti Live Acoustic dari Creative Nest itu kenapa sih ? mungkin bisa dari
Nr Oke kak. Alasan aku buat ngikut Live Acoustic yang waktu itu, aku itu gimana
ya udah ngefans sama gitu sama bang Kiki dari jaman coboy junior. Sampai
sekarang pun masih. Terus aku suka banget sama karya-karyanya bang Kiki.
173
Kayak singlenya bang Kiki terus yang singlenya bareng Coboy Junior. Jadi aku
kayak pengen coba gimana sih rasanya ngikut konser gitu kan. Dulu memang
pengen ada niatan gitu kan, gimana sih rasanya ikut-ikutan konser. Jadi salah
P Oke, berarti memang karena ngefans dan mau cobain ke konsernya ya?
Nr Iya kak.
P Hehe. Oke. Tapi kalau pengalaman sebelumnya sudah pernah sih kak ngikutin
misalnya kalau Aldy ada konser atau pertunjukan musik gitu pernah ikut gak
sih kak?
Nt Secara online?
Nt Baru sekali sih, soalnya saya baru ngerantau ke jawa dan baru disitu bisa
Nt Ya kalau yang online. Kalau yang offlinenya paling Cuma meet and great doang
Nw Oke, kalau dari aku mungkin dari pertanyaannya kenapa mau nonton ya?
P Ya.
Nw Kalau aku, sorry ya misalnya kalau gak berisik soalnya di pinggir jalan
tempatnya.
174
P Aman kok kak.
Nw Ini sih apa, karena emang udah lama sebenarnya kan itu Dead Bachelors ada
Live Acoustic gitu disitu kan. Nah jadi makanya aku emang seru pengen ikutan
gitu kan. Karena terakhir ketemu Dead Bachelors itu live di playfest dan pas
pandemi ini kan tadinya juga ada, apa sih konser juga Cuma batal karena
pandemi kan. Akhirnya ada deh di Live Acoustic ini di Creative Nest Indonesia.,
P Oke jadi sebenarnya selain dari Live Acoustic juga udah pernah ini ya udah
Nw Tapi kalau untuk online ya, eh gak sorry maksudnya kalau untuk online baru
ini doang. Nah kalau live langsung performance itu baru terakhir 2019. Aku
P Oke-oke. Tapi udah tau belum kak sebelumnya dari Dead Bachelorsnya
sendiri ada pernah membuat konser online lain atau baru yang sama Creative
Nw Pernah waktu itu. jadi pas konser online itu dia sudah dua kali setau aku ya.
Nah Cuma aku baru nonton lagi, maksudnya baru nonton pertama kali ini
P Tapi ada dapat cuplikan gak kak, kayak misalnya ada yang.. biasanya kan ada
yang suka video tuj. Nah ada gak sih keliatan bentuk konsernya itu sendiri
gimana gitu.
175
Nw Oo kalau konsernya setau aku gak jauh beda sama sih sama live-live pada
umumnya gitu. Cuman kayak ada live chat aja gitu. Terus nanti kak Eda sama
kak Marrio itu ngebacain. Kalau setau aku kayak gitu ya.
P Oke. Terus mungkin kita lanjut ke pertanyaan berikutnya di.. mungkin boleh
dikasih tau kayak menurut dari kakak sendiri, acara Live Acoustic yang
dilaksanakan dari Creative Nest Indonesia itu sudah berjalan dengan baik?
bahkan dari live streamingnya sendiri sudah mulai memuaskan atau gimana?
Nt Ya lumayan sih kak. Soalnya yang saya alami ya, yang pas kurang interaksi kali
P Oh.
Nt Soalnya kadang itu, suara Aldy lebih gede daripada musik atau sebaliknya.
P Oke.
Nt Antara sinyal atau gimana juga, gak sinkron bibir Aldy sama suara.
P Oke-oke. Tapi kalau dari interaksi antara Aldy nya ke fansnya gimana kak?
P Oke-oke. Tapi sebenarnya ada live chat gak sih kak pas lagi konsernya gitu, di
Live Acousticnya.
176
P Oke kalau dari pembelian tiketnya sendiri ada permasalahan gak kak misalnya
P Kalau untuk live streamingnya ada masalah gak ya kak? Misalnya Karena
dari beberapa interview yang udah aku lakuin juga memang ada beberapa
permasalahan, kayak misalnya kualitas video yang lumayan blur atau ngadat,
Nt Iya ngeblur, di saya ngeblur banget padahal sinyalnya bagus. Terus beberapa
P Oke, kalau boleh tau kakak menggunakan gadgetnya dari mananya kak? Dari
Nt Dari laptop.
P kalau dari kak Revalina, ada kendala lain mungkin tau sama dengan kak
Triska?
Nr Kalau dari aku sih kak, kan kalau bisa dibilang ini konser pertama. Mau online
maupun offline ini konser pertama bagi aku. Jadi untuk pembayaran pun,
untuk administrasinya kurasa sih cukup bagus ya. Cukup mudah gitu,
yang dibilang kak Triska tadi. Mungkin ngeblur, ngadat, kemungkinan waktu
P Oke-oke. Tapi kalau misalnya dari kendala selain itu berarti gak ada ya?
Misalnya informasi dari panitia atau yang kurang jelas gitu, gak ada?
177
Nr Gak ada. Aku rasa sudah cukup bagus sih.
Nw Kalau aku mungkin ini sih.. kendala yang di akunya kayaknya. Aku kan, kalau
menurut aku sih kendala sinyal di akunya. Kalau untuk yang penyelenggara so
far mereka sudah memberikan yang terbaik sih. Nah karena masalahnya
online, jadi ada beberapa sinyal yang mungkin gak tersalurkan dengan baik.
jadi kadang ya paling sinyalnya kita yang agak gak bagus gitu, jadinya ngeblur
Maksudnya lagi perform terus musiknya berhenti, kayak gitu. Kalau menurut
aku, di akunya sih sinyal agak jelek. Terus pembelian tiketnya itu ini sih apa
Nr Iya..
P Terus selain itu, oh ya untuk mungkin boleh di kasih tau dulu kak, kayak awal
journey kakak bisa tau si acaranya itu darimana, terus kayak sampai akhirnya
kakak membeli tiketnya kayak gimana sih. kayak perasaan kakak pas mulai
dari melihat ada isi poster acaranya misalnya sampai ke daftar dan beli.
Nw Oke. Kalau aku terus terang aku tuh new lovers Dead Bachelors. Dead
Bachelors itu fansnya new lovers. Nah kita tu ada satu wa grup. Nah aku
taunya dari situ. Jadi kayak ada beberapa admnya yang infoin. Ada Live
Acoustic nih di sini, coba di cek di ignya. Jadi tau dari situ sih. Jadi kalau info
178
Dead Bachelors itu dari grup wa. Jadi aku ngikutin dari sana aja, ngeliat aja,
P Oke-oke.. perasaanya gimana tuh kak pas Dead Bachelors mau bikin acara
gitu.
Nw Ya awalnya biasa aja, cuman pas udah, kenapa biasa aja soalnya kan udah
mikir kayak gimana ya udah mikir takut sinyalnya nih kayak gitu kan soalnya
online kan. Dan kalau harga sih gak masalah, karena juga udah dibawah rata-
rata segitu kan kalau untuk musik. Terus ya awalnya biasa aja, eh seru sih.
Soalnya yang aku tau Cuma Dead Bachelors doang kan, jadi ya udah gapapa
kayak gitu. Aku kira bakal kayak banyak band lain, ternyata cuma Dead
Bachelors yaudah aku senang. Karena takutnya kalau gabung sama band lain
kita yang gak tau jadi kayak nunggu Dead Bachelors dulu kan.
P Oke-oke.
P Jadi memang lebih prefer kalau misalnya artisnya cuman 1 aja gitu ya?
Nw Mm karena jadi langsung ketemu fansnya kan. Apalagi yang tambah serunya
itu ada sama kak eda dan kak mario bacain live chatnya. jadi kita yang nonton
main cepet-cepetan bikin chat, gitu. Dari situ juga seru kayak gitu.
P Tapi ada ininya sih kak, pengalaman yang kurang mengenakkan? Misalnya
kakak pernah nanya info dari main Creative Nest Indonesia, pelayanannya
179
Nw So far kalau menurut aku sih gak ada sih kak. Kita dapat infonya langsung dari
pihak. Nah mungkin pas mau masuk sih agak ada kendala, agak lama untuk
masuk ke join nya, ke live streamingnya agak lama sih. Ya balik lagi itu di sinyal
akunya atau dari sananya, kayak gitu. Cuma ya kesananya gak masalah, Cuma
yang kayak tadi aja sih aku bilang kendalanya. Ya agak mandet-mandet cuman
P Oke-oke. Kalau dari kakak Triska gimana kak? Dapat infonya awalnya
posternya atau dari acara itu dan sampai akhir acaranya, menurut kakak
gimana.
Nt Awalnya itu sih pas tau yang udah bang Kiki. Kan bintang tamunya Aldy. Terus
ada yang bilang ini pasti bakalan ada Aldy juga, soalnya kan yang punya
Creative Nest Indonesia itu yang punya kak patrick. Terus ada yang kirim ke
grup, kita rata-rata alovers follow Creative Nest Indonesia nya sih, jadi taunya
dari sana.
P Oke. Tapi kalau buat dari infonya sendiri berarti sudah cukup baik ya kak?
Nt Ya cukup.
P Terus, sama kayak tadi pertanyaan ke kak Wiwin, ada gak kayak misalnya
180
P Gak ada ya. Oke. Kalau dari perasaannya sendiri waktu pertama kali ngeliat
P Oke-oke. Berarti kayak bisa dibilang ajang reunian ya kak sama si kak Aldynya
gitu.
Nt Ya Aldy nya.
Nr Kalau dari aku kak, kalau untuk informasi yang diberikan dari tim Creative
P Mungkin boleh diceritain kak awalnya kakak dapat info tentang acaranya dari
mana?
Nr Oo waktu itu aku dapatin infonya tentang Live Acousticnya bang Kiki itu di
sosmednya bang Kiki. Terus juga sempat kan aku pernah nge stalk ignya
Creative Nest Indonesia, juga ada iklan tentang Live Acousticnya bang Kiki.
P Perasaannya gimana tu kak waktu pertama kali tau ada bakal ada event bang
Kiki?
Nr Waktu pertama kali perasaan aku ketika ada promosi tentang live akustiknya
bang Kiki itu aku kayak ngerasa “wah ini ni salah satu yang bakal bisa bikin apa
namanya, bernostalgia gitu, nostalgia CJR”. Bisa ngobatin rindu aku lah sama
cjr gitu kan. Ngeliat kak Aldi sama bang Kiki nyanyi lagi, bareng lagi. Kayak
ngerasa senang banget gitu. Terus aku bilang, aku harus nyoba ni, gitu.
P Oke. Tapi kalau untuk ini misalnya ada kejadian kurang mengenakan?
181
Nr Mm mungkin kalau kurang mengenakkan sih mungkin dari aku sendiri.
Kebetulan waktu itu ada apa namanya, cuaca memang lagi gak bagus. Jadi
jaringan putus-putus.
P Berarti kalau dari pelayanan Creative Nest Indonesia atau acoustics stagenya
P Oke. Kalau gitu kakak sendiri pernah gak ikut konser online atau pertunjukkan
musik online, di luar Creative Nest Indonesia? Kalau dari kak Triska mungkin.
online gak sih kak?selama pandemi ini selain yang Live Acoustic Creative Nest
Indonesia.
P Oke-oke. Kalau dari kak Revalina bagaimana.? Pernah ikut konser lain
mungkin?
Nr Kak aku izin gak nampilin wajah dulu ya ada urusan dibelakang. Kalau dari aku
sendiri sih, ikut Live Acoustic cuman ini pertama kali. Cuma Apa namanya,
P Oo tapi kalau untuk yang premier musik itu bentuknya gimana ya kak?
Lebih ke cuman ke pemutaran video aja atau ada penampilannya juga, live
gitu?
Nr Kalau yang kemaren itu yang aku rasain ada sih yang dia ketemu-temu sama
182
P Oo tapi ketemuannya online juga?
Nr Gimana kak?
Nr Iya kak.
P Kalau dari kak Wiwin, Gimana? Apakah pernah mengikuti konser online lain?
Nw Ya yang tadi aku bilang, aku gak pernah, baru ini doang, sekali ini gitu.
P Oke-oke. Kalau ada gak sih kak manfaat tertentu yang kakak rasakan setelah
Nw Manfaat ya. Ya manfaatnya seru gitu, terus ketemu kangen juga kan. Karena
hampir setahun gak ngeliat Dead Bachelors, gak ketemu kak eda, kak mario,
kayak gitu. Terus pas udah ketemu dia asik tambah asik setu. Apalagi bentar
lagi ada lagi baru, jadi kayak tambah semangat lagi, gitu.
P Apasih manfaat yang kakak dapatkan dari acara Live Acoustic ini?
Nr Salah satunya ya bikin terhibur sih kak. Terus bisa tau gimana bentuk dari
183
P Oke. Oh ya terus secara keseluruhan ni, puas gak sih dengan acara Live
Acoustic yang dilaksanakan oleh Creative Nest Indonesia? Kalau dari kak
Triska gimana?
Nt Puas kak.
P Oh ya kalau dari kakak sendiri kan pertama kali tau acara ini dari ada yang
beda-beda. Ada yang tau dari grup, ada yang tau dari Creative Nest
Indonesianya langsung. Ada yang dari instagram artisnya misalnya. Nah kalau
menurut kakak sendiri pemasaran dari Live Acoustic ini sudah cukup baik gak
sih kak? Kayak apakah menurut kakak misalnya kakak gak masuk kedalam
grup itu kaka bakal tetap tau nih ada si acara ini apakah infonya akan nyampe
Nr Kalau untuk informasi yang masalah promosi itu mungkin aku sendiri ya kak..
misalnya aku pengen tau deh gimana rasanya ikut konser, mungkin aku
sendiri yang nyari info walaupun gak dibagiin yang kayak di grup-grup itu atau
di sosial media.
P Oke-oke. Berarti mungkin lebih, kalau kak Revalina lebih ke mencari sendiri
gitu ya kak.
Nr Iya.
184
P Kalau dari kak Wiwin?
Nw kalau aku mungkin balik lagi bisa dari story artisnya Dead Bachelors atau gak
mungkin dari kalau kita apa ngeliatin story-story orang lain, mungkin ada part
yang dimana tu ada kayak apa maksudnya, iklan. Nanti kadang-kadang aku
ada beberapa follow musik kan. Jadi mungkin ada keterkaitannya Creative
Nest Indonesia ini masuk ke apa namanya, iklan. Jadi aku taunya dari iklan
story.
P Oke. Tapi berarti selama masa sebelum sampai dengan si Live Acousticnya itu
berjalan, kakak pernah gak ngeliat apa misalnya ada berita atau misalnya ada
eventjakarta, event apa gitu kan. Apakah kakak ada niat juga, ada promosi si
P Berarti tapi gak ada melihat ya kak, berarti gak ada mendapatkan informasi
Nw Kalau aku mungkin kalau misalnya dari Creative Nest Indonesianya kurang
apa ya, kurang mempromosikan mungkin dari platformnya ya. Mungkin bisa
di..
185
P Gimana kak mohon maaf tadi suaranya kayak ada gangguannya.
P Ya.
Nw Jadi mungkin kalau dari segi bisnis promosinya ya Creative Nest Indonesianya
P Oke.
Nw Biasanya kan dia ada tu, atau kadang kak Eda Penyiar disitu. Jadi kadang suka
nyeplos disitu sih. Jadi kayak kadang ada tau dari situ, kayak gitu sih.
P Tapi berarti kalau dari media partner atau platform lain itu gak ada ya kak,
Nw Gak ada sih, aku kurang kelihatan. Paling dari yaa artisnya sendiri.
Nr Kalau dari aku pada umumnya sama sih kak. Mungkin liat dari iklan promosi
dari artisnya langsung gitu. Kalau di platform-platform lain gak ada tu, gitu
kak
Nr Gak kak.
P Oke. Terus kalau misalnya ada satu hal yang harus diperbaiki dari konser Live
Acoustic itu sendiri menurut kakak apa yang harus diperbaiki, mungkin boleh
186
Nt Soalnya itu..
Nt Soalnya pas acara bang Kiki bagus, suara ama musiknya itu bagus. Beda ama
Aldi.
P Oke-oke. Berarti kakak ikut juga ya sebenarnya yang konser kak Kiki?
Nt Iya ikut.
P Oke-oke.
P Tapi kalau misalnya kaka dibandingkan keduanya, antara Live Acoustic kak Kiki
sama kak Aldi sebenarnya selain dari suaranya sendiri, ada perbedaan gak
kak?
Nt Jujur aja sih, memang lebih seruan punya bang Kiki kemarin. Videonya juga
P Oke-oke.
P Nah kalau untuk yang Aldy sendiri kakak bilang tadi lumayan blur ya kak?
apakah itu ada pengaruh dari sinyalnya kakak atau gimana kak? Kenapa pas
P Oke, mungkin berarti dari ininya ya, memang dari penyiarannya kita ya.
N Kalau aku so far gak ada sih. Cuman mungkin kalau misalnya untuk prmosinya
bisa lebih banyak lagi,biar orang-orang jadi lebih tau. Karena kan setau aku
187
orang belum tau ya. Maksudnya kakak tau infonya gitu kalau gak dari grup
gitu sih. Tapi dari beberapa artis sendiri, kak Eda sama kak Mario juga
ngeshare sih.
Nr Kalau dari aku sih kak, mungkin promosinya mungkin ya kak. Karena
kayak mungkin belum tau gitu kan. Kalau misalnya ada Live Acoustic yang
kayak kemaren.
P Tapi untuk dari acaranya sendiri, apakah ada yang harus ditingkatkan?
Misalnya interaksi di acaranya sendiri kan masih lewat live chat, dan live
chatnya kan hanya antara fans ya. Apakah ada perlu interaksi lain, misalnya
dari artisnya juga bisa ngebalas chat atau misalnya ada interaksi lain. Kira-kira
lagi dan kalau perlu, apa yang bisa interaksi dilakukan, mungkin dimulai dari
Nw Aku ya. Kalau aku kayakna waktu itu gak cuman live chat deh. Ada satu sesi,
maksudnya kak Eda sama kak Mario itu nelpon newlovers. Disitu sih aku gak
tau mereka itu maksudnya gimana caranya biar di telpon. Jadi kayak
prambors, kayak di telpon, kayak gitu. Nah itu sih yang aku kurang tau.bisa
188
P Cuman kalau untuk gimana untuk ditambahin apa tadi, maksudnya
Nw Kayak yang aku bilang tadi paling, ngasih tau untuk ada sesi meet and greet,
kayak gitu. Jadi bisa, atau kita bisa foto bareng kan, online. Jadi kayak ada
momen tersendiri lah dari pandemi ini, kita ada online, gitu sih.
Nt Kalau misalnya dibilang balas-balas chat gak mungkin ya, bakalan susah buat
P Mungkin ada kayak harapan lain, kayak kak Wiwin tadi misalnya. Apakah ada
Nt Iya sih pengennya dibuat lagi lebih bagus gitu diadakan. Kalau bisa jangan ada,
P Oke. Berarti sama kayak kak Wiwin tadi ya berarti. Lebih ke prefer ke satu
artis aja.
P Oke-oke. Terus berarti secara interaksi udah oke, mungkin lebih ke kayak
Nt Iya kak.
P Oh ya untuk acara Live Acoustic sendiri kan ada beberapa yang giveaway.
Untuk info giveawaynya sendiri sudah cukup jelas gak menurut kakak?
Nt Itu aku kurang tau, taunya dari teman yang menang giveaway dari bang Kiki.
189
Nt Belum.
P Kalau dari kak Revalina sendiri tau gak ada info giveaway?
Nr Nah, kalau aku sendiri kak, sempat kaget yang pas waktu Live Acoustic itu.
“wah ada giveaway”, gitu kan. Kalau tau kayak gitu aku bakalan ikut gituin.
P Oke. Kalau buat waktu berjalannya acara itu sendiri itu berkisar berapa jam
ya kak untuk Live Acoustic yang kakak ikutan. Dan menurut kakak apakah
sudah cukup waktunya sama itu atau misalnya kurang. Kalau menurut dari
Nr Kalau untuk masalah waktu live nya, aku sendiri sih kurang merasa puas ya
kak, karena kurang lama. Terus kan terbatas waktu kemarin itu, jadi kayak
kurang interaksi waktu. Jadi kalau untuk masalah waktu aman aja sih. Cuman
P Tapi kalau buat misalnya waktu tetap sama apakah lebih baik menurut kakak
interaksi atau biar aja waktunya, misalnya waktunya gak diperpanjang dan
P Lebih ke ini sih kak, kan waktunya berbeda-beda buat, mungkin hampir sama
untuk Live Acousticnya. Nah kalau boleh tau, si Live Acoustic kak Aldy berapa
190
lama dana apakah menurut kakak udah cukup waktunya untuk si Live
Nt Yang ngefans sama dia pasti lebih dibilang kurang lah. Sewajarnya itu
P Oke, berarti kalau secara misalnya penampilan dan juga interaksinya sudah
Nw Kalau aku mungkin ini, kalau misal durasi gak papa sih gak masalah. Cuma
bagus lagi, di manage lagi aja, kayak gitu. Waktunya untuk apa-apa, sesi apa
aja gitu
Nw Aku tadi kepikiran kalau misalnya lebih bagus karena kan kita kan jatuhnya
kayak live ngeliat kan. Kalau gak online kan kita bisa ngeliat mereka secara
langsung kan. Berarti kalau misalnya dia dan apa, idola, kayak dead
bachelors bisa ngeliat kita juga, kayak gitu kan. Mungkin nanti bisa kayak
zoom meeting. Kaka bisa ngeliat aku, aku bisa geliat kakak. Itu kan kayak
Cuma live chat aja. itu sih paling, aku kepikirannya kayak gitu tadi sebenarnya.
P Tapi kalau misalnya secara dari ininya sendiri dari waktunya udah cukup ya
kak?
191
Nw Kalau kelamaan kan juga nanti ya kalau menurut aku jadi gimana gitu. Ya
meskipun, walaupun artisnya pun bisa ngebawa kita have fun ya tetap asyik
juga.
P Kalau dari kak Triska gimana menurut kakak? Apakah rundown ataupun alur
acaranya sudah cukup oke misalnya. Atau sempat terlambat, atau pas acara
P Berarti gak ada delay ataupun gangguan lain waktu acaranya berjalan ya.
Nr Kalau dari aku sih sudah bagus juga sih, udah aman. Dan gak gimana gitu, dah
baguslah gitu.
P Oke. Kalau menurut kakak sendiri nih. Sebenarnya konsep yang ingin
dibawakan oleh Creativeness melalui Live Acoustic itu apa sih kak? Mungkin
Nt Kenapa kak?
P Kayak menurut kakak konsep yang ingin dibawakan Creative Nest Indonesia
192
Nt Bingung ya
misalnya dia mau lebih ke membuat sebuah tempat bagi fans dan
juga artisnya bisa lebih intimate dalam pelaksanaan acaranya, gitu. Kalau
Nt Yaa. Karena kan kita pastinya ingin interaksinya lebih kuat sama idolanya.
Kalau masalah ikut-ikut event kayak gitu, gara-gara itu. terus menikmati apa
Nw Ya hampir sama sih kayak kak Triska, sama kayak yang tadi aku bilang.
Tambahannya kalau mau dibuat kayak zoom meeting gitu sih. Jadi idolanya
Nr Kalau dari aku sih kak juga sama kayak kak Wiwin dan kak Triska. Lebih ke
intimate gitu kan, terus kayak lebih ke konsep meet great gitu loh kak. Ada 2
P Tapi kalau misalnya secara harga ni. Kalau menurut kakak, harga yang
dibayarkan kemaren waktu, untuk Live Acousticnya itu udah worth it belum
sih? Dan misalnya kakak udah ngerasa worth it, berapa sih jumlah maksimal
193
harga yang bakal kakak keluarin untuk mendapatkan kesempatan ikut acara
Nr Kalau dari aku sih, udah ya kak.. udah worth it gitu. Karenakan yang kemarin
itu kalau gak salah harganya yang 100 ribu. Kalau gak salah plus merchandise,
kalau menurut aku sih udah. Tapi kalau misalnya kalau untuk harga yang
paling aku paling mahal lah ya, paling mahal mungkin 150-200 an.
P Oke. Dan kalau misalnya ada meet and greet gitu, kira-kira kakak berharap
nya itu lebih ke exclusive untuk beberapa orang saja yang terpilih atau dibuat
Nr Kalau di aku sih kak terserah sih, cuma kalau lebih bagusnya memang yang
Nr Iya kak
p Kalau dari kak, oh ya dan kalau dijual lagi sebagai, memang tiket khusus kayak
untuk tiket yang bersama meet and greet, menurut kakak berapa sih harga
Nr Kalau dari aku mungkin kalau dari kantong pelajar ya kak, dari aku sendiri ya
mungkin 200an lah paling keras, mahalan, kalau menurut aku sendiri sih.
P Oke. Kalau dari kak Triska gimana tanggapan atas, apakah tiketnya cukup
worth it?
Nt Kalau masalah tiket, menurut aku pribadi worth it sih kak, udah wajar gitu.
194
P Tapi misalnya tadi kayak mau ada dijadikan meet and greet, apakah menurut
kakak lebih baik ada exclusive atau misalnya kayak, yaudah memang ada tiket
khusus untuk orang-orang yang mau ikut meet and greet. Dan kalau misalnya
Nt Menurut saya lebih baik exclusive gitu. Kalau harga nya ya paling ringan
sekantong anak sekolahan dulu. Yang belum kerja dibawah 200 gitu.
P Tapi kalau buat yang exclusive sendiri menurut kakak apakah tetap dijual tiket
terpisah, atau lebih ke kayak misalnya peserta yang mendaftar bisa dipilih
Nt Lebih baik ada ketentuan khusus saja, kalau diacak kan pasti kayak gak pasti
gitu.
Nw Kalau aku mungkin ini, kalau untuk harga itu sudah worth it banget. kalau
kayak kemaren aja, kita Cuma bisa ngeliat live chat, mungkin bisa di 50 ribu
lah. Soalnya kebanyakan Alovers itu emang anak-anak usia yang gimana ya,
anak smp gitu-gitu. Kalau misalnya mau dibuat meet and greet, dibikin 2 jenis
tiket aja. jadi Cuma ngeliat performance mereka sama nanti yang satunya lagi
bikin buat meet and greet. Cuman harganya beda, kayak gitu.
P Oke kalau menurut kakak berapa tu kak harga yang cocok buat meet and
greetnya?
nanti mereka juga ada yang kebanyakan gak mau. Ya diperkirakan aja sekitar,
195
aku bukan yang gimana-gimana ya. Kan bede ini baru memulai ya,belum
dikenal. Balik lagi ni dari artisnya aja, artisnya, maksudnya aku aja bersyukur
loh Dead Bachelors bisa Live Acoustic kayak gini. Karena kan jarang band baru
yang bisa.. maksudnya ada Live Acoustic kayak gini, maksudnya paham kan
ya. Makanya aku ada ini jadi ya ikutan nonton kayak gitu. Cuman kalau
misalnya mau ada meet and greet, balik lagi harganya coba dipikirin baik-baik
lagi. Jangan terlalu mahal, mereka juga mau apa ya, mau beli tiket itu, kayak
P Terus kalau dari kakak sendiri ada gak sih element of surprise, waktu acaranya
yang berjalan yang membuat kakak terkejut “wah ternyata ada ini”.
Nw Iya aku dapat kaus Dead Bachelors, kebetulan aku gak punya, jadi yaudah.
P Untuk pengiriman giv awaynya sendiri itu ada masalah gak sih, kayak
Nw Gak ada sih, so far kalau kayak gitu sih kan udah di DM ya. Terus gak terlalu
lama juga, kalau gak salah gak sampai seminggu kok, itu sudah ada.
P Oke.
196
P Apakah ada element of surprise yang terjadi waktu acara. Misalnya yang buat
P O gak ada ya. Kalau boleh tau kakak sendiri beli tiketnya yang bundling bukan
kak.
Nt Iya.
P Nah untuk pengiriman merchnya itu sudah baik atau ada yang perlu
P Oke-oke. Untuk waktu permintaan datanya dari Creative Nestnya juga berarti
Nr Kalau dari aku sih kak yang waktu itu ada yang ditelpon gitu loh kak, sama
yang giveaway. Kalau untuk masalah pengiriman aku kan yang spesial
P Tadi kan kakak bilangnya moment of surprisenya mungkin lebih ke yang ikut,
dapat ini ya. kalau dari kakak sendiri ada gak sih moment kaya gitu?
Nr Aku pribadi udah nyoba waktu itu ya, tapi gak dapat.
P Oh berarti selama acaranya gak ada ya kak yang bikin terkejut, yang sampai
terkejut.
197
P Oke. Terus kalau tadi kan dari kak Triska ada permasalahan soundnya ya
suaranya kadang-kadang suara musik nya lebih besar dari suara Aldinya.
Kalau dari kak Wiwin sama kak Revalina ada gak sih kak permasalahannya.
Nw Dari aku. Kalau aku kayaknya gak deh. Udah bagus karena mereka kan Live
Acoustic lewat gitar sama ya itulah namanya yang buat drum yang didudukin,
Nr Kalau dari aku pribadi sih gak ada kak udah bagus, sudah seimbang antara
giveawaynya gitu.
Nw Senang lah, senang banget. karena itu hadiah sebenarnya, itu kan awalnya
ada dari Creative Nest Indonesia ya. Dia post gitu bikin giveaway kaus gitu
kan. Ya aku ikutan dari situ. Terus apa namanya yaa senang aja karena aku
awalnya Cuma iseng –iseng. Karena aku belum punya kaus itu, jadi kayak
mau. Dan itu edisi terbaru, jadi mau ikutan deh, dan ternyata menang, ya
senang banget.
P Oke.
198
Nw Jadi gak sabar kalau udah gak ada covid, cepat-cepat lah kita bikin ketemu
lagi. Kadang ada beberapa new lovers itu datang ke prambors, kadang dari
P Oke-oke. Terus kalau menurut sebenarnya kan dari judulnya keliatan nih Live
Acoustic, kayak sebenarnya ekspektasi waktu kakak ngeliat post itu sama pas
udah ngejalanin itu apakah sesuai ekspektasi atau kayak ooh harusnya Live
Acoustic harusnya lebih kayak gini deh. Mungkin dari kak Wiwin dulu.
P Ya kann kalau dari kita ngasih judulnya Live Acoustic siapa gitu artisnya.
Menurut kakak, kan pasti waktu kakak ngeliat judulnya mungkin ada
ekspektasi” ohh mungkin Live Acoustic itu kayak gini”. Apakah waktu kakak
Nw Sesuai sih.. kan memang Live Acoustic kan. pas diliat emang si kak edanya
main gitar, terus kak marionya main apa. Jadi ya udah sesuai kayak gitu, gak
pakai, istilahnya gak pake elektronika atau pakai drum yang gede gitu. Jadi ya
Nr Kalau dari judul sama ekspektasinya aku sudah sesuai sih kak, udah kebayang
gitukan yang aku bayangin kayak gini, dan terus keliatan memang kayak gitu.
199
Nt Kalau menurut aku sudah sesuai sih kak. Cuman balik lagi yang kadang
musiknya lebih gede, suara Aldi yang kadang lebih gede, itu aja sih kak.
p Oke, itu berarti ada gak sih harapan misalnya kalau Live Acoustic dari kita
sendiri kan lebih gak ada panggung dan benar-benar, kalau bisa se-intimate
mungkin kan. Nah apakah ada harapan kayak misalnya mau ada panggung
tertentu atau area tertentu dan ada dekorasi segala macamnya. Kayak konser
Nw Kalau aku mungkin gak ada sih udah bagus kayak gitu. Karenakan kita kan
seharusnya di indoor kan bukan di outdoor karena lagi pandemi. Jadi ya itu
sudah bagus sih. Itu emang di indoor kan, aku ngeliatnya gitu
P Iya.
P Oke. Kalau gitu. oh ya, selama konsernya itu apa aja sih yang kakak lakukan
share ke sosial media gitu. Kalau dari kak Triska gimana? Halo kak Triska?
200
Nt Iya kak.
P Kalau pas acaranya sendiri berjalan, kayak apa aja yang kakak lakukan untuk
sosial media untuk bentuk ig feed, maupun story, apa aja yang kakak lakuin..
Nt Apa kak?
P Apa selain dari story sendiri ada gak hal lain yang kakak lakuin untuk
mengabadikan momennya?
P Ini kak, lebih ke kayak apa aja yang kaka lakukan buat mengabadikan
momentnya?
Nw Di screenshoot sih, di ss. Ya kayak foto gitu. Pas aku bikin, kan ada live chat
Nr Sama sih kak kayak ss videoin, bikin insta story, sama sih
yang dikasih dari peserta itu ada yang dibacain ya kak, bukan cuman diantara
201
peserta aja yang ini. kalau dari kak Wiwin? Kalau waktu pas Dead
Bachelorsnya gimana
Nr Kalau dari aku juga ada waktu itu dibacakan beberapa yang dipilih gitu kak.
P Nah untuk dipilihnya itu sendiri, dipilih oleh panitia atau dari kak Kikinya
Nt Kayaknya gak ada sih kak. Rata-rata komennya bilang ngelag, suaranya gede,
P Oke. Terus, waktu kakak nonton ngikutin si Live Acousticnya kakak ngerasa
terhubungnya dalam hal apa? Mungkin boleh dari kak Triska duluan.
P Kayak waktu acaranya berlangsung, kayak ada ngerasa gak sih kakak dan kak
Aldinya sendiri terhubung gitu. Dan kalau misalnya kakak ngerasa terhubung,
202
Nw Iya itu aja sih paling yang live chat itu ada beberapa kali. Ada beberapa kali
kak eda ngebacain kayak git. Itu jadi tambah seru, jadi kayak bikin cepat-
Nr Kalau dari aku sih kak sama sih dari kak Wiwin. Karena biasanya kan kalau
konser offline mungkin kita bisa merasa terhubung karena kita ada di suatu
stage yang sama. Dan kalau misalnya artisnya suruh angkat tangan atau
P Nah kalau dari selama online ini kayak menurut kakak experience cukup gak
menurut kakak? Atau karena online itu sendiri jadi kayak ada hambatan buat
Nw Kalau aku sih cukup karena memang online kan, jadi apa yang mau kita
harapkan. Paling ya kalau misalnya bikin surprise, tadi yang aku bilang, Kak
Eda ngebacain komennya, gitu. Jadi ya kayak seru. Soalnya kalau interaksi
lebih gak bisa kan, mau gimana lagi. Soalnya emang susah, online juga, dan
gak begitu berharap banyak sih. Udah Kak Eda udah ngebaca gitu aja kita udah
senang, ah seru banget ni. Kita ada beberapa chat aku, maksudnya komena
P Berarti komen kaka sempat dibaca ya kak, perasaannya waktu komennya diba
gimana kak?
Nw Seru, kayak dia nyapa aku “hai Wiwin”. langsung kayak senang, langsung
203
P Oke-oke. Kalau dari kak Triska gimana kak?
Nt Ya kak,
P Kalau dari kak Reva gimana? Tadi kak Triska udah kan, kalau kak Reva apakah
ada ini yang membuat lebih merasa terhubung, misalnya melalui chat atau
gimana?
Nr Kalau dari aku sih kak, udah ngerasa terhubung mungkin untuk live chatnya,
tapi kurang merasa puas aja. karena intekasinya Cuma satu arah, kalau 2 arah
P Berarti buat experiencenya sendiri ada perbedaan yang cukup gede gak
menurut kakak antara konser offline atau online. Kalau offline kan bisa
lompat-lompat bareng.
Nr Kalau dari aku sih ada perbedaanya. Kalau yang online ini kayak kita tu
Cuma, misalkan online itu hanya satu akses gitu kak, yang akses cuma satu
orang untuk satu link. Kalau offline bisa kayak bareng-bareng sama teman
juga, gitu.
P Tapi kalau untuk pelaksanaannya Live Acoustic online dari Creative Nestnya
P Kalau dari kak Triska gimana? Apakah sudah cukup puas dengan pelaksanaan
Live Acoustic Indonesia yang kayak offline kan bisa lompat-lompat breng, bisa
204
Nt Cukup puas sih kak.. tapi mau gimana pun yang offline pasti akan lebih seru.
P Oke, mungkin pertanyaan terakhir ni kak, kalau dari kak Triska saran buat Live
Nw Kalau aku so far gak ada. Cuman ya aku mau ngucapin terima kasih aja gitu
karena ada event kayak gini jarang-jarang karena masih pandemi. Apalagikan
kayak musisi yang kayak Dead Bachelors yang masih baru mulai bisa ada event
ini tu udah senang banget. Berarti kan mereka bisa memberi hasil musik
mereka kayak gitu kan istilahnya lewat program ini. Udah bagus banget si
Creative Nest Indonesia, udah positif banget sih, udah sangat menghibur. Itu
sih paling, karena kan ini online kan, jadi kendalanya di online, maksudnya
Nr Kalau dari aku sendiri sih kak udah bagus sih, yaa kalau bisa sih kayak
yang meet and great dibedain, atau yang cuma Live Acoustic kayak
P Oke. Jadi lebih pengen ada tiket khusus meet and greet ya kak?
Nr Iya.
205
P Oke-oke deh. Mungkin interview kali ini sampai disini aja dulu. Makasih
banget kak Wiwin, kak Triska, dan kak Reva udah ngeluarin waktunya untuk
ikut interview bareng Creative Nest bareng malam ini. semoga ada
banyak ya kak.
206
Lampiran 3 Lembar Penilaian Magang dari Penyelia Perusahaan
207
208
209
210
B. Penilaian Nini Revalini Gunawan
211
212
213
214
Lampiran 4 Kartu Bimbingan
215
216
217
B. Kartu Bimbingan Nini Revalini Gunawan
218
219
220