Penghakiman Dalam Alkitab (9)
Ringkasan Khotbah
UI, engkau belajar matematika arsitektur,
biochemistry, fisika, dan geometri. Engkau
mempelajari militer, social relationship,
international politic. Belajar di semua fakultas,
semua jurusan, dan telah lulus. Orang yang
demikian hanya satu, namanya Musa. Maka tidak
heran, Alkitab yang sudah tiga ribu lima ratus
tahun, tetap dihargai oleh profesor paling tinggi
di dunia, masih dikagumi oleh para scientist
termuka dalam sejarah. Karena Musa bukan
orang biasa. Tetapi sekarang gereja sembarangan
mentahbiskan pendeta, sembarangan menerima
orang yang tidak ada pendidikan, orang yang
tidak ada kemampuan belajar. Seperti Ayub yang
berpengetahuan luas. Seperti Paulus yang dapat
berdebat dengan orang Stoic dan Epicurean di
Aeropagus. Alkitab ditulis oleh orang yang pintar
sekali. Jika dahulu untuk menjadi pendeta harus
orang yang paling intelektual. Sekarang untuk
menjadi pendeta sembarangan sekolah,
sembarangan khotbah, sembarangan ditahbiskan,
sembarangan pakai toga. Gereja kita sangat tidak
mudah mentahbiskan pendeta, karena
dipengaruhi oleh Alkitab. Sekolah kita bukan
sekolah biasa. Karena kita tidak mau
sembarangan mencetak pendeta yang tidak
bermutu, yang hanya bergelar. Bergelar
sembarangan lalu berani berkhotbah. Ketika
Firaun dihukum dan Kerajaan Mesir dihakimi
oleh Tuhan, ini merupakan pertama kalinya
dalam sejarah ditunjukkan bahwa kuasa Tuhan
lebih tinggi dari kuasa manusia. Kuasa
Pemerintah, Kuasa Rakyat, dan Kuasa Allah.
Mana yang paling tinggi? Kuasa Allah paling
tinggi. Kedua kuasa Rakyat, karena rakyat yang
memilih presiden atau pemerintah. Kuasa
pemerintah di bawah kuasa rakyat, ini baru
normal. Mengapa rakyat lebih tinggi? Karena
rakyat aslinya dicipta menurut peta teladan Allah.
Dan Allah lebih tinggi karena manusia
berdasarkan peta teladan-Nya, maka Allah
tertinggi, manusia atau rakyat kedua. Mengapa
pemerintah di bawah rakyat? Karena pemerintah
dipilih oleh rakyat. Jika pemerintah dipilih oleh
rakyat, mengapa pemerintah yang menguasai
rakyat? Karena diangkat oleh Tuhan. Hal ini
ditulis di dalam Alkitab. Jangan kira Alkitab
adalah buku kuno, buku mitos, buku yang tidak
berdasar. No. This is the highest wisdom yang
dapat kita baca. Tuhan menetapkan pemerintah
dan kuasa pemerintah di atas kuasa rakyat. Maka
dalam Roma pasal tiga belas ditulis semua orang
harus taat kepada pemerintah, karena tidak ada
kuasa pemerintah yang bukan diberikan oleh
GRII 1669 – [ hal. 4 ]
Tuhan. Bukan berarti tidak ada raja, tidak ada
kuasa. Karena yang penting kuasanya bukan raja
atau presidennya. Tetapi presiden harus dipilih
oleh rakyat. Dan ini diijinkan oleh Tuhan.
Pertama kali terdapat di dalam Alkitab yang
menulis mengenai Nabi Samuel yang mendapat
kabar, bahwa rakyat mau memilih raja. Mereka
tidak ingin seperti sekarang, tidak ada raja, hanya
ada Hakim-Hakim. Lalu ditulis bahwa Samuel
menangis dan berkata, “Tuhan, umat-Mu tidak
mau Engkau, mereka meminta raja.” Tuhan
berkata kepada Samuel, “Jangan menangis,
biarkan saja. Karena apa yang disuarakan oleh
rakyat harus didengar.” Tuhan ijinkan. Kita dapat
melihat bahwa Tuhan setuju demokrasi.
Walaupun kuasa Tuhan lebih besar, tetapi kuasa
Tuhan yang besar mengijinkan rakyat untuk
memilih pemerintahnya sendiri. Ini berarti kuasa
rakyat lebih tinggi dari kuasa pemerintah.
Akhirnya orang Israel memilih Saul. Karena Saul
perawakannya lebih tinggi dan ganteng. Ketika
Tuhan menghakimi kerajaan terbesar di dunia
pada saat itu, berarti Mesir harus mengakui
bahwa kuasa Tuhan lebih tinggi dari kuasa
manusia. Di dalam sepuluh tulah yang
diturunkan, ada beberapa tulah yang memakai
binatang, yang Tuhan pakai untuk mengacaukan
Mesir. Karena Mesir penyembah binatang, dan
Tuhan sangat benci akan hal yang salah tersebut.
Dalam buku-buku Romawi tertulis bahwa mereka
tidak menyembah Sang Pencipta, tetapi
menyembah yang dicipta. Mengganti Sang
Pencipta yang hidup dengan binatang yang dapat
mati. Inilah kebodohan manusia, penyelewengan
iman manusia yang menimbulkan kemarahan
Tuhan untuk menghakimi mereka. Itu sebabnya
mengapa sepuluh tulah harus diturunkan kepada
Mesir. Karena Tuhan mau mendidik mereka,
pertama bahwa Tuhan yang sejati berhak lebih
tinggi dan menguasai semua kaisar dan raja di
dunia ini. Kedua, Tuhan menyatakan bahwa ilah-
ilah yang dibuat dari katak, lalat, kutu, dan semua
binatang, bukan Tuhan. Tuhan menghancurkan
Mesir melalui katak dan binatang lain yang
menjadi perusak, pengganggu, dan mencelakai
Mesir. Supaya mereka tahu, God is the only
God, the highest God is above all human being,
the highest God has power and authority, the
sovereignty of all power of politics and of the
world. Mari berdoa.
(ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah - SJ)
Gereja Reformed Injili Indonesia
Tahun ke – 33
PENGHAKIMAN DALAM ALKITAB (9)
Pdt. Dr. Stephen Tong
Mari kita teliti mengapa Tuhan marah kepada
manusia, memberi hukuman dan mengoreksi
pikiran manusia, sehingga kita menjadi orang
yang mengerti dengan teliti, tepat, dan tidak
salah. Orang Kharismatik berkata bahwa semua
berkat dari Tuhan, semua kecelakaan dari setan.
Semua bahagia diturunkan dari Tuhan, semua
hukuman, penyakit, sengsara, dari iblis. Apakah
ini betul? Tidak. Karena Alkitab berkata, setan
dapat memberikan kemuliaan, kekayaan,
kesehatan, kepada manusia. Alkitab juga berkata,
Tuhan dapat memberikan kecelakaan, penyakit,
dan hukuman kepada manusia. Maka semua yang
baik dari Tuhan, kalimat ini benar, karena di
dalam Alkitab tertulis semua anugerah dan berkat
yang bajik berasal dari Tuhan yang menjadi Bapa
segala terang. Tetapi apakah Tuhan hanya
memberi berkat kepada manusia, Tuhan tidak
berhak memberi kecelakaan, hukuman, dan
penyakit kepada manusia? Tidak, Tuhan juga
mempunyai hak menurunkan semua kesulitan
yang menghukum manusia. Karena Tuhan adalah
Tuhan yang Mahabebas, Tuhan yang
Mahadaulat, dan Tuhan yang Mahatahu, serta
Tuhan yang Mahakuasa. Maka berkat juga dapat
berasal dari iblis yang memalsukan Tuhan.
Kecelakaan dapat berasal dari Tuhan yang
menghukum manusia. Dengan prinsip dasar ini
mengapa Stephen Tong berkhotbah tentang
penghakiman Tuhan, mengapa GRII
membicarakan penghukuman dari Tuhan. Jika
yang dikhotbahkan, Tuhan hanya memberi
berkat, karunia, anugerah, bahagia, kesehatan,
maka gereja seolah menjamin orang yang
percaya kepada Yesus pasti sukses, kaya, lancar,
mendapat banyak berkat. Gereja yang tidak
pernah bicara tentang dosa, penghakiman dan
kemarahan Tuhan, tidak pernah menegur tentang
kejahatan. Lalu jemaatnya akan menjadi orang
Kristen macam apa? Hanya tunggu waktunya
masuk Surga, terus menerima berkat, dan merasa
berbahagia. Orang demikian mungkinkah
mempersiapkan hidup dan kelakuannya untuk
hidup menyenangkan Tuhan? Tidak mungkin.
GRII 1669 – [ hal. 1 ]
1669
05 September 2021
Dan pendeta yang mengajar seperti ini telah
meracuni iman orang Kristen, dan mempengaruhi
banyak pendeta di Indonesia. Sehingga banyak
gereja di Indonesia yang mengikuti ajaran
menyimpang tersebut. Kita tidak boleh, tidak
berani, dan tidak diijinkan hanya membicarakan
bagian yang baik dan tidak memberi peringatan
pada bagian yang jahat dan salah. Alkitab
berkata, Tuhan menghukum, memberi penyakit,
bencana, dan Tuhan memberikan tulah. Sepuluh
tulah diturunkan oleh Tuhan untuk menghukum
orang Mesir. Alkitab berkata Tuhan mengijinkan
kesulitan, kecelakaan, bencana, dan bahaya tiba
kepada manusia. Dan Alkitab juga berkata setan
memberikan kesempatan kepada Yesus, untuk
sembah sujud kepada setan maka setan akan
mengaruniakan seluruh kemewahan dan
kemuliaan dunia kepada Yesus. Tetapi jawaban
Yesus, “Enyahlah engkau, karena itu ajaran
setan, bukan dari Tuhan.” Mengapa gereja dan
orang Kristen tidak mau membaca Alkitab, tidak
dapat membedakan sumber yang benar? Asal
terima dan telan semua ajaran yang salah. Mari
kita kembali kepada Tuhan. Hari ini kita akan
membicarakan hukuman untuk Mesir yang
menerima sepuluh tulah yang diturunkan dari
Tuhan. Hukuman kepada Firaun, keluarganya,
dan pemimpin pemerintahan di Mesir. Hal ini
tercatat dalam kitab Keluaran pasal tujuh sampai
sebelas. Dalam pasal-pasal yang demikian
panjang ini, menceritakan betapa berlarut-larut
dan lambatnya Firaun yang tidak mau bertobat.
Dikatakan, Tuhan berkata Aku akan
mengeraskan hatinya. Istilah Tuhan mengeraskan
hatinya sama dengan Tuhan membiarkan ia terus
menerus keras, kaku, dan tidak mau bertobat.
Sampai tulah terakhir yang paling menakutkan
yaitu mematikan anak sulungnya. Di dalam
semua kitab dari agama lain tidak pernah ada
tulisan seperti kejadian sepuluh tulah. Mengapa
Tuhan memilih Kerajaan Firaun, Kerajaan Mesir,
menjadi contoh supaya seluruh dunia melihat
hukuman kepada politik yang salah? Dosa apa
yang dilakukan oleh Mesir sehingga
menimbulkan kemarahan Tuhan yang demikian
besar dan menakutkan? Sekarang pemerintah
 Penghakiman Dalam Alkitab (9) Penghakiman Dalam Alkitab (9)

Amerika semakin lama semakin jauh dari Tuhan,
semakin berani berbuat dosa. Melegalisasi ganja,
marijuana, dan obat-obatan yang menghancurkan
moral manusia. Melegalisasi aborsi. Ini semua
menimbulkan kemarahan Tuhan yang besar.
Negara Amerika semakin lama semakin bebas,
semakin liar. Dahulu jika anak dikirim ke
Amerika pulangnya menjadi pintar. Tetapi
sekarang orang bilang, jangan kirim anakmu ke
Amerika, jangan sampai ketika pulang moralnya
lain, wataknya lain, menjadi liar walaupun
namanya orang Kristen. Kita berada dalam
zaman yang sangat rusak. Banyak rektor,
profesor di universitas Kristen yang tidak ada
iman. Mereka tidak mempunyai moral dan sangat
jauh dari Tuhan. Kita telah mendirikan CIT,
Calvin Institute of Technology. Apakah kita juga
akan jatuh seperti mereka yang hanya pintar
akademik, mahir dalam pengetahuan, tetapi
merosot dalam moral? Tidak. Saya berdoa,
“Tuhan, jika saya yang diizinkan mendirikan
STT, sekolah, Universitas, saya berdoa untuk
pelihara iman di hadapanmu. Minta Tuhan
menjaga professor, dosen, pendeta di sini.
Kiranya kita semua menjaga kesucian,
memelihara iman yang sesuai kehendak Tuhan.”
Apakah kerajaan Mesir kerajaan yang penting
dan berkuasa? Berhasil dalam segala bidang?
Jawabannya Mesir mutlak berhasil, berkuasa, dan
menjadi kerajaan paling penting pada zaman
kuno. Socrates dibunuh karena dua dosa menurut
pengadilan ketika itu. Pertama, ateis. Kedua,
mengajarkan murid-muridnya memberontak
kepada masyarakat. Mengapa pengadilan di
Athena menuding Socrates ateis? Kita juga tidak
percaya dewa-dewa, karena kita percaya Allah
yang tertinggi hanya satu, Allah Tritunggal,
Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus tetapi
kita bukan ateis. Mengapa kita bukan ateis,
Socrates disebut ateis? Karena mereka
menganggap yang disebut tuhan yaitu para dewa
mitologi mereka. Maka yang tidak percaya dewa
dianggap ateis. Karena itu Socrates dituding
ateis, melawan masyarakat yang percaya dewa
sebagai tuhan. Kedua, Socrates dituding
menghasut dan membuat para pemuda
memberontak. Benarkah Socrates mengajak anak
muda memberontak kepada pemerintah, kepada
hukum, kepada rakyat? Tidak. Socrates mengajar
mereka bahwa dewa bukan Allah, Allah tertinggi
ada di Surga, dan hanya satu. Karena itu ia
dianggap menghasut para pemuda. Socrates
dibunuh dengan dipaksa minum obat berupa
racun yang keras sekali. Setelah meminum racun
tersebut syarafnya mulai tidak ada rasa, lalu ia
mati. Socrates mati bukan karena berdosa
mencuri, berzinah, berbuat jahat, atau
membunuh. Socrates mati karena percaya bahwa
Allah hanya satu. Socrates mati karena ia
mendidik murid-muridnya untuk mempunyai
iman yang lebih baik, jangan percaya kepada
dewa-dewa palsu. Karena dewa orang Gerika
moralnya lebih jahat dari manusia. Zeus, kepala
dari semua dewa, adalah orang yang mencuri istri
orang lain. Maka Socrates berkata, mengapa
percaya kepada dewa seperti itu? Moralnya tidak
beres, ia tidak lebih baik, tidak lebih suci dari
manusia. Jangan percaya kepada dewa. Apa yang
diajarkan Socrates adalah ajaran yang baik,
bukan merusak para pemuda, dan bukan ateis.
Justru ia teis yang tidak jatuh ke dalam panteis
atau mythological theist. Salah satu murid
Socrates adalah Plato. Nama asli Plato adalah
Aristokles. Ia berasal dari utara datang ke Athena
untuk belajar di bawah Socrates. Tetapi setelah
delapan tahun ia tidak mau diluluskan. Ia berkata,
gurunya masih ada maka ia masih bisa mendapat
ajaran moral dan pengetahuan yang tinggi dari
Socrates. Jika sudah lulus dan keluar tidak ada
kesempatan belajar lagi. Ini murid yang baik.
Tetapi ketika Socrates meninggal, Plato cepat-
cepat pergi. Orang-orang bertanya mengapa ia
cepat-cepat pergi? Plato menjawab, guru saya
sudah mati, saya sudah boleh pergi. Lalu ditanya,
mengapa tidak di Athena saja? Tidak bisa.
Karena orang Athena sangat brutal, mereka telah
membunuh jenius terbesar dunia. Mengapa saya
harus hidup di tengah bangsa yang demikian
brutal? Saya harus cepat-cepat pergi, tidak akan
memberi kesempatan kepada orang-orang barbar
ini membunuh jenius selanjutnya. Ia menganggap
dirinya jenius. Gurunya hebat, ia juga hebat. Ia
berpikir ia mempunyai hidup yang bernilai dan
pelajaran yang dalam. Jika saya dibunuh juga,
berarti mereka mengambil kuasa dari Tuhan
untuk memati hidupkan orang pintar. Tidak boleh
demikian. Lalu ia pergi dari Athena. Apakah ia
kembali lagi? Ia kembali setelah tiga belas tahun
kemudian. Tiga belas tahun ia pergi keliling
dunia. Ia pergi ke Turki, Persia, Mesopotamia,
India, Asia Tengah, di tengah Middle East,
sampai Arabia, terakhir ke Mesir. Ketika di Mesir
ia melihat beberapa hal. Ia melihat sistim
masyarakat yang top, pengelolaan tanah yang
top, pemerintahan dan keadilan yang top. Silsilah
dan aturan seluruh Mesir sangat top. Ia sangat
kagum dengan Firaum yang menurutnya
bijaksana. Lalu ia pulang ke Athena. Apakah ia
sudah tidak takut dibunuh di Athena? Tidak,
setelah gurunya dibunuh tiga belas tahun yang
lalu, orang Athena sudah tidak marah, tidak
ganas, tidak brutal seperti dulu lagi. Mereka
mulai menjadi masyarakat yang lebih maju, etis
dan berwatak tinggi. Karena itu ia kembali ke
Athena. Karena ia cinta negaranya sendiri, cinta
bangsanya sendiri, ia ingin memberikan hidupnya
untuk bersumbangsih mendidik generasi muda.
Maka ia mendirikan sekolah tinggi yang bernama
Academia. Istilah academy dipakai sampai
sekarang menjadi akademik. Kita mempunyai
dekan akademik, kita mempunyai sistem
akademik, kita mempunyai cara ujian akademik,
kita mempunyai gelar akademik. Dan ini semua
dimulai dari Plato. Plato menjadi sumber
academia dalam seluruh dunia barat sampai hari
ini. Dan di dalam sekolah Academia miliknya, di
antara murid Plato adalah Aristotle. Plato juga
pernah menjadi guru dari Raja Iskandar Agung.
Plato berkata, “In my Academia, we have
hundreds of students bring their bodies here,
study here to be our people. Murid saya dari
semua tempat berkumpul di sini ratusan orang,
mereka membawa badannya ke sini. Tetapi di
antara ratusan murid tersebut, hanya satu yang
membawa otak yang pintar.” Muridnya ratusan,
tetapi yang mempunyai pikiran yang tajam hanya
satu, yang lain hanya membawa badan mereka ke
sini, sekolah di sini. Jadi jangan kira semua orang
yang sekolah di universitas mutunya sama.
Jangan kira semua orang yang mempunyai gelar
yang tinggi, otaknya sama. Jangan kira
pengertian ilmu yang dipelajari di semua
universitas sama rata. Tidak sama. Maka Tuhan
bangkitkan orang yang berotak tinggi menjadi
harapan dari suatu bangsa, itu benih unggul.
Hanya pakai seragam, mendapat ijazah,
mendapat gelar, tidak tentu menjadi benih
unggul. Tidak tentu menjadi pemimpin besar.
Kita harus memperhatikan hal ini. Di dalam
ajaran Plato yang sudah berkeliling dunia tiga
belas tahun, lalu kembali ke Athena, ia mengajar
apa? Salah satu ajarannya adalah tentang
organisasi, pemerintahan, dan pengelolaan
masyarakat dan petani. Yang terdapat dalam
Kerajaan Firaun. Kerajaan Mesir ketika itu
adalah kerajaan paling penting di dunia. Dan
Mesir juga dipuji oleh Plato. Ketika Plato hidup
di dunia, Kerajaan Mesir paling sedikit sudah
seribu tujuh ratus tahun umurnya. Piramida yang
paling besar sampai sekarang sudah sekitar empat
ribu tahun. Berarti di seluruh dunia baik
Tiongkok, India, Babilonia, Asyria, Persia, tidak
pernah ada kerajaan yang lebih besar dan
penting, lebih jaya, lebih sukses dari kerajaan
Mesir. Di timurnya Mesir ada kerajaan Sumeria.
Lalu ada Kerajaan Mesopotamia. Ketika Musa
hidup, ia sudah melihat Giza, piramida terbesar
yang berada di Mesir. Mesir adalah kerajaan
paling besar dan unggul di dunia ketika itu, tetapi
dihukum oleh Tuhan sampai orang Israel
diizinkan keluar dari Mesir. Penghakiman Tuhan
pada Mesir terhadap regime yang diktator,
authoritarian, dan barbarian dalam moral, tetapi
berkebudayaan dalam pendidikan dan
pembangunan. Siapa yang dapat membangun
gedung seperti piramida? Sampai abad dua puluh
tidak ada orang yang dapat membangun
bangunan yang lebih besar dari piramida.
Piramida tingginya sekitar seratus lima puluh
tujuh meter. Monas tingginya sekitar seratus tiga
puluh tujuh meter. Monas dibanding piramida
seperti sebuah tusuk gigi. Tinggi piramida kira-
kira sama tingginnya dengan bangungan lima
puluh tingkat. Bayangkan, sekitar empat ribu
tahun yang lalu orang Mesir sudah demikian
hebat. Piramida dibentuk dengan panjang, lebar,
tinggi mengikuti angka tertentu sehingga menjadi
demikian indah dengan bentuk lancip di atas,
lebar di bawah. Lalu bagaimana arsitek empat
ribu tahun yang lalu mengangkat batu ke atas
piramida? Engkau bilang pakai tali, pakai crane.
Ketika itu tidak ada crane, tidak ada teknologi
baru, tidak ada kapal terbang. Ada satu menara
yang dua puluh tahun yang lalu merupakan
menara tertinggi. Tingginya sekitar lima ratus
lima puluh tiga meter. Menara tersebut terletak di
kota Toronto. Ketika itu untuk memasang
antenanya saja harus dengan helikopter. Tetapi
pada zaman sebelum Musa, sudah ada piramida
dan ketika itu tidak ada helikopter. Ketika
membangun piramida, alat-alatnya dari mana?
Memakai teknologi apa? Tidak ada yang tahu.
Sampai abad ke dua puluh ini orang tidak habis
pikir, how can people make and how can people
build pyramid with this 157 meters high from
above of the land? Hal itu merupakan tanda tanya
sampai sekarang. Ada satu ayat yang sangat
penting muncul dalam Kitab Para Rasul yang
menulis demikian, “Musa mempelajari semua
ilmu di Mesir.” Berarti apa yang diketahui oleh
orang-orang mengenai rahasia pembangunan
piramida, Musa juga tahu. Karena Musa berada
di dalam istana Mesir. Musa diberi pendidikan
tertinggi oleh putri Raja Firaun yang
mengangkatnya menjadi anak. Musa belajar
semua pengetahuan. Sama seperti engkau masuk

GRII 1669 – [ hal. 2 ] GRII 1669 – [ hal. 3 ]