Anda di halaman 1dari 23

THT dan MATA

Oleh : apt. Maulydia Safira, S.Farm


KATARAK vs GLAUKOMA
KATARAK
Kondisi dimana lensa mata menjadi
keruh dan berawan

Bersifat reversibel

GLAUKOMA
Kerusakan optic yang diikuti gangguan pada lapang pandang. Disebabkan
oleh tingginya pada tekanan bola mata yang disebabkan oleh hambatan
pengeluaran cairan bola mata (aquous humor).

Bersifat irreversibel
KLASIFIKASI GLAUKOMA
01 GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERBUKA
Saluran pengalir cairan aqueous humour hanya terhambat sebagian karena
trabecular meshwork mengalami gangguan.

02 GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERTUTUP


Saluran pengalir cairan aqueous humour tertutup sepenuhnya

03 GLAUKOMA SEKUNDER
Glaukoma yang disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes, trauma
maupun operasi mata sebelumnya

04 GLAUKOMA KONGENITAL
Ditemukan pada saat kelahiran atau
segera setelah kelahiran
TATALAKSANA TERAPI
TOPIKAL SISTEMIK

Beta Bloker (1st line : Timolol, metoprolol) Karbonik Anhidrase Inhibitor (Asetazolamid
Menurunkan produksi aquous humor dan Metazolamid)
Produksi cairan aquous terutama melalui
Analog Prostaglandin (2nd line : Latanaprost, Bimataprost) sekresi aktif bikarbonat
Meningkatkan aliran keluar uveoscleral
Osmotik (Manitol)
Meningkatkan tekanan osmotik
Kolinergik (3rd line : pilokarpin)
Miosis dan kontraksi pupil

Karbonik Anhidrase Inhibitor (Dorzolamid dan Brinzolamid)


Produksi cairan aquous terutama melalui sekresi aktif
PTTB
bikarbonat Pilokarpin Tutup
Timolol Buka
Agonis Adrenergik (Epinefrin)
Produksi cairan aquous terutama melalui sekresi aktif Note :
bikarbonat Timolol dan Latanoprost KI pada kondisi asma
Pilokarpin KI pada kondisi HT
TERAPI GLAUKOMA PADA IBU HAMIL
1. Trimester 1  Brimonidine
2. Trimester 2  Brimonidine, Beta Bloker (wajib monitoring detak
jantung ibu dan janin)  mempengaruhi Beta 1
3. Trimester 3  Beta bloker, inhibitor karbonat anhydrase
KERATITIS
Infeksi parasit atau peradangan pada kornea mata dengan keluhan nyeri
hebat, mata merah dan bengkak, umumnya diakibatkan oleh pemakaian
lensa kontak

TERAPI :
1. Tetes mata kortikosteroid
2. Disesuaikan dengan penyebabnya
KONJUNGTIVITIS
Peradangan pada konjungtiva menyebabkan mata merah yang
diakibatkan oleh bakteri, virus dan alergi

KONJUNGTIVITIS ALERGI KONJUNGTIVITIS VIRUS KONJUNGTIVITIS BAKTERI


Disebabkan karena tungau, debu Konjungtivitis yang disebabkan oleh Tanpa antibiotik dapat sembuh dalam
atau serbuk sari. virus umumnya akan sembuh dengan 2 minggu.
sendirinya setelah beberapa hari.
Terapi : antihistamin, sodium kromolin, Terapi antibiotik : Kloramfenikol,
dan lodoxamid Terapi : acyclovir eritromisin, azitromisin, polimixin B,
trimetropim, tobramycin, ciprofloxacin,
levofloxacin, sulfacetamide.

Note :
Eritromisin direkomendasikan untuk pengobatan klamidia selama
kehamilan dan sebagai pengobatan profilaksis pada bayi yang
baru lahir
PENCEGAHAN
KONJUNGTIVITIS
05
04
03 Tidak berbagi kosmetik mata dengan orang

02 lain
Jangan gunakan lensa kontak sampai sakit sembuh
01 dan hindari penyebab alergi
Gunakan handuk dan bantal yang terpisah dari orang
lain
Gunakan tisu atau sapu tangan untuk membesihkan area disekitar mata

Sering mencuci tangan dengan sabun agar terhindar dari virus dan bakteri
CONTOH SOAL
1. Seorang px datang ke dokter mata dan mengeluhkan gangguan penglihatan yang dialaminya, dokter
mendiagnosa px mengalami glaucoma sudut terbuka. Obat apakah yang tepat diberikan kepada pasien
tersebut ?
a. Tetrahidrozoline HCl  untuk mengatasi mata merah karena dry eye
b. Timolol
c. Nafazolin HCl
d. Kloramfenikol
e. Hidrokortison

2. Seorang pria yang telah mengalami glaucoma, namun setelah lama menggunakan obat ini, px
mendapatkan asma dan asma nya semakin berat ketika menggunakan obat glaucoma nya. Obat apakah
yang digunakan px selama ini ?
a. Timolol
b. Asetoheksamid
c. Pilokarpin
d. Deksametason
e. Latanoprost
CONTOH SOAL
3. Salah satu komplikasi DM tipe 2 adalah glaukoma, penyakit tersebut diobati dengan pilokarpin dalam
bentuk ocusert, melalui rute manakah absorbsi obat tersebut?
a. Konjungtiva
b. Retina
c. Skleral
d. Pupil
e. Kornea

4. Pengobatan berikut yang dapat diberikan untuk inflamasi pada konjungtiva karena alergi adalah ?
a. Tobramisin sulfat
b. Antazolin
c. Asiklovir
d. Pilokarpin
e. Timolol

Pemberian ocusert sebagai preparate pelepasannya adalah secara terkontrol dan diletakkan di bagian bawah atau
konjungtiva mata.
CONTOH SOAL
5. Seorang px laki-laki 28 th penderita konjungtivitis alergi datang ke apotek menebus obat tetes mata yang
berisi sodium cromolyn 2%. Bagaimanakah mekanisme obat tersebut ?
a. Antagonis reseptor H1
b. Menghambat aktivitas enzim COX-2
c. Menstabilkan sel mast
d. Antagonis reseptor Ach-M3
e. Menghambat aktivitas enzim phospholipase A2

6. Seorang laki-laki 45 th datang ke apotek mengeluh mata merah sehabis berenang. Obat apa yang
apoteker rekomendasikan tentang keluhan tersebut ?
a. Betamethason
b. Kloramfenikol
c. Timolol
d. Tetrahidrozolin
e. Latanoprost
CONTOH SOAL
7. Seorang perempuan memeriksakan diri ke dokter dengan keluhan mata panas dan perih, sering berair. Px
mengaku sering menggunakan softlens yang dicuci dengan air aqua. Dokter mendiagnosa px terkena
keratitis. Obat tetes mata yang tepat adalah ?
a. Tetrahidrozoline d. Pilokarpin
b. Tobramicin e. Latanoprost
c. Timolol
COMMOND COLD
Commond cold berbeda dengan Flu. Memiliki
gejala yang hampir sama, namun intensitas
gejala yang berbeda. Dari segi terapi,
penatalaksanaan untuk commond cold hanya
membutuhkan terapi simtomatis

Gejala Pilihan Obat


Demam PCT, Ibuprofen
Batuk berdahak Ekspektoran (GG, Amonium klorida, succus), Mukolitik (Ambroxol, n-asetil sistein, Bromhexin)
Dekongestan Efedrin, pseudoefedrin, phenylephrine, oxymetazoline
Bersin Antihistamine
Bronkodilator Salbutamol, ipratropium bromida

Ekspektoran  menghidrasi saluran pernapasan, sehingga meningkatkan jumlah cairan saluran pernapasan dan dapat
mengurangi kekentalan mucus
Mukolitik  memotong ikatan disulfida yang menghubungkan oligomer musin  mucus lebih mudah dikeluarkan
Antitusif  meningkatkan sensitivitas dari reseptor batuk di medulla dan menghambat impuls transmisi batuk
RHINITIS
Inflamasi atau peradangan pada mukosa nasal.
Yang dapat menimbulkan gejala demam, nyeri,
hidung berair. Rhinitis dapat disebabkan oleh
alergi, virus dan bakteri

Tipe Rhinitis Terapi


Rhinitis infeksi bakteri 1st : Amoxicillin, 2nd : sefalosporin gen 2 dan gen 3, 3rd : makrolida (azitro, eritro,
claritro)  makrolida digunakan kalau alergi beta laktam
Rhinitis alergi Antihistamin
Rhinitis non alergi Kortikosteroid (beclometason, fluticasone, betametason)
Gejala hidung tersumbat Dekongestan (efedrin, phenylephrine)
FARINGITIS
Merupakan peradangan pada selaput lendir
yang melapisi bagian belakang tenggorokan
yang dapat menyebabkan rasa kering dan
susah menelan

Gejala Terapi
Batuk Ekspektoran (GG, succus, ammonium klorida). Mukolitik (Ambroxol, n-asetil
sistein, bromhexine). Antitusif (dextrometorfan, codein, noskapin)
Demam PCT, ibuprofen
Pilek/hidung berair Dekongestan
Sakit kepala Analgesik
Sakit saat menelan Degirol (dequalinium hydrochloride)
Otot nyeri analgesik
OTITIS
Otitis yang paling umum adalah otitis media,
sebagai akibat infeksi dari saluran nafas yang
menjalar ke saluran telinga. Ditandai dengan
adanya lendir pada telinga

Gejala Terapi
Nyeri dan demam PCT atau ibuprofen
Infeksi Antibiotik :
1st : Amoxicillin
2nd : Amoxicillin clavulanate, sefalosporin generasi 2 dan 3
CONTOH SOAL
1. Seorang px laki-laki berprofesi sebagai seorang supir datang ke apotek dan menebus resep
diantaranya : ambroxol, PCT, pseudoefedrin, chlortrimeton, dan guaifenesin. Apoteker menyarankan
untuk tidak mengendarai kendaraan saat setelah meminum obat ini. Obat apakah yang dimaksud ?
a. Ambroxol
b. PCT
c. Pseudoefedrin
d. Chlortrimeton (CTM)  generasi 1  ES > ngantuk
e. Guaifenesin

2. Seorang px laki-laki usia 35 th, memiliki riwayat HT yang sudah terkontrol. Px datang ke apotek
dengan keluhan batuk, pilek, disertai demam dan meminta obat tablet untuk mengatasi gejala batuk
pileknya. Apakah komponen obat batuk pilek yang dikontraindikasikan untuk px tersebut ?
a. GG
b. CTM
c. Pseudoefedrin  selain meningkatkan TD, juga mempengaruhi gula darah px (kalau ada DM)
d. Bromhexin
e. Dextrometorphan
CONTOH SOAL
3. Pasien anak NY (5 th) di diagnosis Otitis Media Akut (OMA) dengan keluhan sering menangis kesakitan
di bagian telinga. NY menderita OMA yang pertama kali dan tidak memiliki riwayat alergi. Dokter
akan memberikan obat antibiotik tablet dan anestesi sediaan tetes telinga. Obat anestesi apakah
yang sesuai untuk pasien NY ?
a. Mepivakain
b. Benzokain
c. Tetrakain
d. Bupivakain
e. Procain

4. Seorang laki-laki berusia 42 th, merupakan seorang pekerja proyek memiliki keluhan batuk, pilek.
Riwayat obat yang dikonsumsi px adalah Kandesartan. Pilihan obat batuk pilek yang tepat untuk
direkomendasikan terhadap px tersebut adalah ?
a. Pseudoefedrin
b. Loratadin
c. Fenilefrin spray
d. Fenilefrin tab
e. Difenhidramin
CONTOH SOAL
5. Px 30 th datang ke rumah sakit dengan keluhan hidungnya berair dan gatal disertai mata merah
setiap selesai menggunakan vacuum cleaner di rumahnya. Dokter mendiagnosa rhinitis alergi dan
berencana meresepkan antihistamin generasi 1 untuk meredakan gejala yang dialami AR. Manakah
pilihan di bawah ini yang termasuk dalam antihistamin generasi 1 ?
a. Cetirizine
b. Loratadine
c. Levocetirizine
d. Diphenhydramine
e. Fexofenadine

6. Tn. A datang ke apotek karena mengeluhkan bersin-bersin. Apoteker memberikan obat untuk
mengatasi keluhan tsb. Setelah beberapa saat minum obat tersebut, px mengeluhkan pandangan
kabur, pandangan seperti ada pelangi, mata dan kepala sakit. Px diketahui memiliki riwayat
penyakit glaucoma sudut tertutup. Obat apa yang menyebabkan keadaan tersebut ?
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547896/) ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4614311/

a. Klorfeniramin d. Efedrin
b. Pseudoefedrin e. Xilometazoline
c. Oksimetazolin

Hanya terapi antihistamin yang menyebabkan ES blur eye pada penderita glaucoma
CONTOH SOAL
7. Seorang ibu datang karena anaknya mengalami batuk dan pilek. Ibu tersebut meminta rekomendasi
obat yang mengandung antitusif dan dekongestan. Apakah rekomendasi apoteker ?
a. GG dan CTM
b. CTM dan PCT
c. PCT dan fenilpropanolamin
d. Pseudoefedrin dan dekstrometorfan
e. Dekstrometorfan dan guaifenesin

8. Seorang Px Wanita usia 30 th datang ke apotek dengan keluhan sakit tenggorokan, serak, tidak
ada keluhan demam. Keluhan ini telah terjadi selama 2 hari. Px meminta obat kepada apoteker untuk
mengatasi keluhan tersebut, dan px ini tidak membawa resep dokter. Obat apakah yang dapat
diberikan oleh apoteker untuk mengatasi keluhan tersebut ?
a. FG troches  antibiotik
b. Kloramfenikol  antibiotik
c. Dextrometorfan  antitusif
d. Dequalinium klorida (degirol)  sakit tenggorokan
e. Noskapin
CONTOH SOAL
9. Seorang px laki-laki usia 45 th datang ke apotek dengan keluhan flu, hidung tersumbat, bersin-bersin
dan agak demam. Px tersebut meminta obat flu kepada apoteker. Apoteker bermaksud memberikan
tablet obat yang mengandung pseudoefedrin. Riwayat apakah yang paling penting ditanyakan
apoteker kepada px tersebut ?
a. Tukak lambung
b. Hipertensi
c. Hiperurisemia
d. Hiperlipidemia
e. Asma

10. Seorang laki-laki berusia 25 th datang ke apotek dengan riwayat alergi dingin yang membuat
kulitnya timbul bruntus-bruntus yang cenderung gatal. Besok ia ingin pergi mendaki gunung, namun ia
tidak ingin alerginya timbul selama ia mendaki gunung. Dan ia tidak ingin mengantuk selama
mendaki gunung. Obat apakah yang apoteker rekomendasikan untuk px tersebut ?
a. Dimenhidrinat d. Deksamethason
b. Cetirizin e. Betamethason
c. Difenhidramin
Antihistamin generasi 1
Efek sedatif tinggi :
- Klorfeniramine
- Difenhidramine hidroklorida
- Klemastin
- Prometazine
- Prometazine
- Hidroksizin
Efek sedative yang rendah/tidak ada :
- Ketotofen
- Dexchlorpheniramine maleat
- Astemizol
- Siproheptadine
- terfenadine
- Azelestin
Antihistamin generasi 2 :
Efek sedative sedang :
- Cetirizine
- Tripenilamine hidroklorida
- Loratadine  ES mengantuk paling rendah di generasi ke 2
- Azelestin  dapat meninggalkan rasa pahit
- Levocetirizine
- Desloratadine

Antihistamin generasi 3 :
- Fexofenadine
- Norastemizol dan
- Descarboethoxy loratadine

Antihistamin yang menyebabkan kardiotoksik  astemizol dan terfenadine


Semakin tinggi generasi antihistamin  maka efek samping mengantuk semakin
rendah
THANK YOU
Protect pdf from copying with Online-PDF-No-Copy.com

Anda mungkin juga menyukai