Herman Sukarianto
18710176
• Trifluridine (larutan)
• Acyclovir
• Ganciclovir (implan intravitreal) retinitis cytomegalovirus
Kortikosteroid mata
2. Atropin
Atropine, adalah alkaloid derivat solanasid dari Atropa belladonna
yaitu suatu ester organik asam tropik dan tropin. Atropin merupakan
antimuskarinik pertama yang digunakan sebagai obat, Atropin
sangat potensial sebagai obat midriatikum-siklopegia dengan
panjang waktu kerja lebih dari dua minggu.
3. Homatropin
Homatropine adalah alkaloid semisintetik yang dibuat dari kombinasi asam
mandelat dengan tropine. Durasi kerja Homatropin lebih pendek dibanding
dengan Atropin.
4. Tropikamid
Tropicamide, adalah derivat sintetik dari asam tropik, tersedia sebagai obat
mata pada akhir tahun 1950-an. Tropikamid mempunyai waktu kerja dan lama
kerja lebih pendek dibandingkan dengan antimuskarinik lainnya, sehingga
mempunyai daya serapnya (difusi) terbesar dan proporsi obat yang tersedia
untuk penetrasi ke kornea lebih tinggi.
Obat Miotikum
• Obat miotikum adalah obat yang menyebabkan miosis
(konstriksi dari pupil mata).
• Betaxolol dan Pilokarpin adalah contoh obat Miotikum yang
sering digunakan.
• Betaxolol adalah senyawa penghambat beta adregenik.
• Pilocarpine adalah alkaloid muskarinik yang diperoleh dari
daun belukar tropis Amerika dari genus Pilocarpus. Pilokarpin
bekerja sebagai reseptor agonis muskarinik pada sistem saraf
parasimpatik.
• Pilocarpine digunakan untuk glaukoma untuk mencegah kerusakan lebih lanjut
akibat tekanan yang dapat berisiko kebutaan, Pilokarpin mengatasi gejalanya
dengan menurunkan tekanan pada mata penderita glaukoma.
• Pilokarpin bekerja pada reseptor muskarinik (M3) yang terdapat pada otot
spingter iris, yang menyebabkan otot berkontraksi dan menyebabkan pupil
mata mengalami miosis. Pembukaan terhadap jala mata trabekular secara
langsung meningkatkan tekanan pada cabang skleral. Aksi ini memfasilitasi
pengeluaran cairan pada kelopak mata sehingga menurunkan tekanan
intraokular (dalam mata).
Obat glaukoma
1. Glaukoma sudut terbuka
• Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol,
betaxolol, carteolol, levobunolol atau metipranolol), yang
kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata.
• Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil pupil dan
meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.
• Prostaglandin Analog : meningkatkan outflow melalui uvea-sklera.
• Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinephrine, dipivephrine
dan carbacol (untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi
pembentukan cairan).
2. Glaukoma sudut tertutup
• Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan
menghentikan serangan glaukoma.
• Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya
acetazolamide).
• Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris
tertarik dan membuka saluran yang tersumbat.
• Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata
beta blocker.
Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpine dan beta blocker
serta inhibitor karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan.
3. Glaukoma sekunder
Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah peradangan, diberikan corticosteroid dan
obat untuk melebarkan pupil. Kadang dilakukan pembedahan.
4. Glaukoma kongenitalis
Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan
pembedahan.
Anestetika topikal
• Berguna untuk prosedur diagnostik dan terapetik seperti : tonometri,
pengangkatan benda asing , jahitan.
• Yang sering dipakai : proparakain, tetracaine, benoxinate
• Larutan cocaine 1-4%
• Anestetik topikal JANGAN DIRESEPKAN untuk pemakaian di rumah , karena
pemakaian lama komplikasi pada kornea
Anestetika topikal
Proparacaine hydrochloride
• Sediaan : larutan 5%. Ada sediaan kombinasi dengan fluoresein
• Dosis :1 tetes, diulang bila perlu
• Mulai kerja 20 menit. Lama kerja :10-15 menit
• Iritasi paling ringan dibanding obat anestesi topikal lainnya.
Anestetika topical untuk suntikan
• Yang umum dipakai lidocaine, procaine, mepivacaine
• Sangat aman bila dipakai hati-hati, tapi Hati-Hati potensi toksik
sistemik
• Penambahan hialuronidase memudahkan penyebaran anestetik
dan mempercepat mulai kerjanya sampai 1 menit
• sering dipakai pd penyuntikan retrobulbar ekstraksi katarak
Anestetika lokal untuk suntikan
Lidocaine Hydrochloride (Xylocaine)
• Mulai kerja cepat, efek 1-2 jam
• Paling banyak dipakai
• 2x lebih poten dibanding procaine
• Larutan 1% tanpa epinefrin aman dipakai sampai 30ml
• Dosis maksimal yang aman 4,5mg/kg tanpa epinefrin, 7mg/kg
dengan epinefrin
• Anestesi bedah katarak penyuntikan intracamera, larutan
lidocaine 1% tanpa pengawet
Pengganti air mata & agen pelumas