Anda di halaman 1dari 111





EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN RENCANA DETAIL
KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL [ KSPN ]
WILAYAH MOYO DAN SEKITARNYA

TAHUN ANGGARAN 2016


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan dilaksanakannya Penyusunan Rencana Induk Dan Rencana Detil


Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wilayah Moyo dan sekitarnya di Propinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB), berikut ini kami sampaikan Laporan Akhir, dimana laporan ini
merupakan tahap akhir dari keseluruhan Penyusunan Rencana Induk Dan Rencana Detil
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wilayah Moyo dan sekitarnya di Propinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB), sesuai dengan tahapan waktu dalam KAK.
Laporan Akhir ini membahas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan dan dasar hukum.
Kemudian berisikan tinjauan kebijakan yang terkait dan profil wilayah perencanaan serta
Analisis Pengembangan, Rencana Induk, Rencana Detil, Rencana Pengembangan Usaha dan
Indikasi Program dalam Penyusunan Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) Wilayah Moyo dan sekitarnya di Propinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB).
Demikianlah kami sampaikan Laporan Akhir ini, terima kasih atas perhatiannya. Semoga
buku laporan ini dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi semua pihak yang
terkait.

Tim Penyusun

|i
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ___________________________________________________________________ i


DAFTAR ISI ___________________________________________________________________________ ii
DAFTAR TABEL _____________________________________________________________________ vii
DAFTAR GAMBAR __________________________________________________________________ xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ________________________________________________________________ 1
1.2 Maksud Dan Tujuan ___________________________________________________________ 1
1.3 Sasaran ________________________________________________________________________ 2
1.4 Ruang Lingkup ________________________________________________________________ 2
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah _______________________________________________ 2
1.4.2 Ruang Lingkup Pekerjaan _____________________________________________ 4
1.5 Dasar Hukum__________________________________________________________________ 4
1.6 Output Pekerjaan _____________________________________________________________ 6
1.7 Sistematika Pembahasan ______________________________________________________ 6

BAB II KAJIAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN


2.1 Arahan Kebijakan RTRW ______________________________________________________ 1
2.1.1 Kedudukan KSPN Moyo dan sekitarnya dalam arahan RTRW
Provinsi Nusa Tenggara Barat _________________________________________ 1
2.1.2 Kedudukan KSPN Moyo dan sekitarnya dalam arahan RTRW
Kabupaten Sumbawa __________________________________________________ 3
2.2 Arahan Kebijakan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional ________ 7
2.3 Arahan Kebijakan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Provinsi
Nusa Tenggara Barat __________________________________________________________ 7
2.4 Arahan Kebijakan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Kabupaten
Sumbawa _____________________________________________________________________ 10

BAB III PROFIL KSPN MOYO DAN SEKITARNYA


3.1 Tinjauan Wilayah KSPN Moyo dan Sekitarnya ________________________________ 1
3.2 Destinasi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) KSPN Moyo dan Sekitarnya _____ 4
3.3 Pemasaran ____________________________________________________________________ 9
3.3.1 Performansi Kunjungan Wisatawan ___________________________________ 9
3.3.2 Profil Wisatawan_______________________________________________________ 9
3.3.3 Profil Branding ________________________________________________________ 9
3.3.4 Profil Selling __________________________________________________________ 10
3.4 Kelembagaan Pariwisata _____________________________________________________ 12

| ii
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

BAB IV RENCANA INDUK


4.1 Visi Dan Misi __________________________________________________________________ 2
4.2 Road Map / Peta Jalan Pengembangan KSPN ________________________________ 2
4.3 Pola Ruang ____________________________________________________________________ 6
4.3.1 Kawasan Konservasi ___________________________________________________ 6
4.3.2 Kawasan Pemanfaatan Umum_________________________________________ 7
4.3.3 Alur Laut ______________________________________________________________ 11
4.4 Rencana Pengembangan Destinasi __________________________________________ 15
4.4.1 Atraksi ________________________________________________________________ 24
4.4.1.1 Daya Tarik Wisata Alam ______________________________________ 24
4.4.1.2 Daya Tarik Wisata Budaya ____________________________________ 26
4.4.1.3 Daya Tarik Wisata Buatan ____________________________________ 27
4.4.2 Aksesibilitas __________________________________________________________ 31
4.4.3 Amenitas _____________________________________________________________ 32
4.4.3.1 Fasilitas Pariwisata ____________________________________________ 33
4.4.3.2 Fasiltitas Umum Penunjang Pariwisata _______________________ 33

BAB V RENCANA DETIL


5.1 Kawasan Inti ___________________________________________________________________ 1
5.2 Kawasan Penunjang ___________________________________________________________ 1

BAB VI RENCANA PENGEMBANGAN USAHA


6.1 Cost-Benefit Analysis Pembangunan Infrastruktur Pendukung
Pariwisata _____________________________________________________________________ 1
6.2 Rencana Bisnis Tapak Prioritas ________________________________________________ 8

BAB VII INDIKASI PROGRAM DAN KEGIATAN

| iii
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Lingkup Administratif Wilayah Perencanaan _______________________________ 2

Tabel 2. 1 Arahan RTRWP NTB Pada Wilayah Moyo Dan Sekitarnya _________________ 1
Tabel 2. 2 Arahan RTRW Kabupaten Sumbawa Pada Wilayah Moyo Dan
Sekitarnya _____________________________________________________________________ 3
Tabel 2. 3 Arahan RIPPNAS Pada Wilayah Moyo Dan Sekitarnya _____________________ 7
Tabel 2. 4 Pengembangan Destinasi Kawasan Peruntukan Pariwisata ______________ 10

Tabel 3. 1 Lingkup Administrasi KSPN Moyo Dan Sekitarnya _________________________ 1


Tabel 3. 2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2011-2015 Di Kabupaten
Sumbawa ______________________________________________________________________ 9
Tabel 4. 1 Visi Misi Pengembangan KSPN Moyo Dan Sekitarnya _____________________ 2
Tabel 4. 2 Road Map Pengembangan KSPN Moyo Dan Sekitarnya___________________ 6
Tabel 4. 3 Rencana Pengembangan Destinasi KSPN Moyo Dan Sekitarnya _________ 15
Tabel 4. 4 Daya Tarik Wisata Alam di KSPN Moyo Dan Sekitarnya __________________ 24
Tabel 4. 5 Daya Tarik Wisata Budaya di KSPN Moyo Dan Sekitarnya ________________ 26
Tabel 4. 6 Daya Tarik Wisata Buatan di KSPN Moyo Dan Sekitarnya ________________ 27
Tabel 4. 7 SWOT _____________________________________________________________________ 36

Tabel 6. 1 Proyeksi Cost Pegawai _____________________________________________________ 8


Tabel 6. 2 Proyeksi Penerimaan _______________________________________________________ 8
Tabel 6. 3 Proyeksi Biaya Modal ______________________________________________________ 9
Tabel 6. 4 Kelayakan Investasi ________________________________________________________ 9

Tabel 7. 1 Indikasi Program Pengembangan Destinasi Pariwisata ____________________ 2


Tabel 7. 2 Indikasi Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata __________________ 4
Tabel 7. 3 Indikasi Program Pengembangan Industri Pariwisata______________________ 5
Tabel 7. 4 Indikasi Program Pengembangan Kelembagaan Pariwisata _______________ 6
Tabel 7. 5 Indikasi Program Rencana Detail Pengembangan KSPN Moyo Dan
Sekitarnya _____________________________________________________________________ 7

| iv
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Deliniasi Wilayah Kspn Moyo Dan Sekitarnya ___________________________ 3

Gambar 2. 1 Konsep Zonasi __________________________________________________________ 24


Gambar 2. 2 Klasifikasi Wisata Berdasarkan UU No. 9 / 2010 ________________________ 27
Gambar 2. 3 Konsep Struktur Tata Ruang Pariwisata ________________________________ 30

Gambar 3. 1 Potensi Wisata Tanjung Pasir ____________________________________________ 4


Gambar 3. 2 Potensi Pantai Ai Manis _________________________________________________ 5
Gambar 3. 3 Potensi Wisata Air Terjun Mata Jitu _____________________________________ 6
Gambar 3. 4 Potensi Wisata Air Terjun Diwu Mba’i ___________________________________ 7
Gambar 3. 5 Potensi Wisata Poto Jarum ______________________________________________ 7
Gambar 3. 6 Potensi Wisata Brang Sedo ______________________________________________ 8
Gambar 3. 7 Potensi Wisata Crocodile Head _________________________________________ 8
Gambar 3. 8 Pantai Raja Sua _________________________________________________________ 8

Gambar 4. 1 Jalur Pergerakan Wisatawan Mancanegara ____________________________ 15


Gambar 4. 2 Konektivitas Transportasi di KSPN Moyo _______________________________ 26

Gambar 5. 1 Konsep Pengembangan Gerbang Masuk _______________________________ 3


Gambar 5. 2 Konsep Pengembangan Gedung Serbaguna ____________________________ 4
Gambar 5. 3 Konsep Pengembangan Sentral PKL ____________________________________ 5
Gambar 5. 4 Konsep Pengembangan Pos Pemberhentian____________________________ 6
Gambar 5. 5 Konsep Pengembangan Bangunan Sekolah ____________________________ 7
Gambar 5. 6 Konsep Pengembangan Bangunan Rumah Type I ______________________ 8
Gambar 5. 7 Konsep Pengembangan Bangunan Rumah Type II ______________________ 9
Gambar 5. 8 Konsep Pengembangan Bangunan Rumah Type III ____________________ 10
Gambar 5. 9 Konsep Pengembangan Bangunan Balai Desa _________________________ 11
Gambar 5. 10 Konsep Pengembangan Bangunan Masjid____________________________ 12
Gambar 5. 11 Konsep Pengembangan Bangunan PLN ______________________________ 13
Gambar 5. 12 Konsep Pengembangan Dermaga ____________________________________ 14
Gambar 5. 13 Konsep Pengembangan Papan Nama ________________________________ 15
Gambar 5. 14 Konsep Pengembangan Tempat Berteduh ___________________________ 16
Gambar 5. 15 Konsep Pengembangan Jalan _________________________________________ 17
Gambar 5. 16 Konsep Pengembangan Vegetasi Jalan _______________________________ 18
Gambar 5. 17 Konsep Pengembangan Kawasan _____________________________________ 19

Gambar 6. 1 Tahapan CBA ____________________________________________________________ 2


Gambar 6. 2 Skema Proses Bisnis Pengembangan Kspn Moyo Dan Sekitarnya ______ 9

|v
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Bab I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembangunan kepariwisataan Indonesia dilaksanakan berdasarkan UU No. 10 Tahun
2009, tentang kepariwisataan. Pembanguan kepariwisataan diwujudkan Melalui pelaksanaan
rencana pembangunan kepariwisataan dengan Memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan
kekhasan Budaya dan alam, Serta kebutuhan manusia untuk berwisata. Pembangunan
kepariwi-sataan ini meliputi: industry pariwisata; destinasi pariwisata; pemasaran pariwisata dan
Kelembagaan kepariwisataan.
Penugasan undang-undang kepariwisataan kepada kementrian Pariwisata Khusus terkait
fungsi perencanaan dan perancangan adalah antara lain;
1. Mendorong penanaman modal dalam negri dan penanaman modal asing Sektor
kepariwisataan.
2. Mengordinasikan pembangunan kepariwisataan lintas sector dan lintas Provinsi.
3. Menyelenggarakan kerja sama internasional di sektor kepariwisataan sesuai Dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Menetapkan dan mengembangkan kawasan pariwisata strategis nasional, dan Kawasan
pariwisata khusus.
5. Menetapkan norma, standar, pedoman prosedur, criteria, dan system Pengawasan
dalam penyelenggaraan kepariwisataan.

Selanjutnya pada peraturan pemerintah No. 50 tahun 2011 tentang rencana induk
Pembangunan kepariwisataan nasional (RIPARNAS) Tahun 2010-2015 merupakan amanat
dari undang-undang No.10 tahun 2019 tentang kepariwisataan yang mengatur pembangunan
kepariwisataan Indonesaia. Wilayah pengembangan destinasi pariwisata nasional diarahkan
pada 222 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) di 50 Destinasi Pariwisata
Nasional (DPN), dan 88 Kawasan Strategis Nasional (KSPN). KPPN menunjukkan kawasan
pengembangan pariwisata di seluruh Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk DPN dan
KSPN. DPN merupakan destinasi pariwisata berskala nasional, sedangkan KSPN merupakan
kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan
pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti
pertumbuhan ekonomi, social dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam,daya dukung
lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pekerjaan penyusunan rencana induk dan rencana detil Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya di propinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB) adalah agar tersedianya dokumen rujukan atau referensi dalam rangka

Pendahuluan | 1
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

pengembangan dan pengelolaan kepariwisataan yang strategis, sesuai dengan karakteristik


fungsi yang ditetapkanya sebagai kawasan setrategis pariwisata nasional, untuk mendukung
terwujutnya kepariwisataan Indonesia yang berkelanjutan dan mampu meningkatkan kualitas
hidup masyarakat.
Pekerjaan penyusunan perencangan pengembangan kawasan strategis pariwisata
nasional (KSPN) wilayah Moyo bertujuan untuk dapat memberi arahan bagi pengembangan
dan pengelolaan kepariwisataan yang strategis, sesuai dengan karakteristik dan fungsi yang
ditetapkannya sebagai kawasan strategis pariwisata nasional, untuk mendukung terwujudnya
kepariwisataan Indonesia yang berkelanjutan dan mampu meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.

1.3 SASARAN
Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
1. Terpetakannya aspek pembangunan kepariwisataan meliputi : destinasi, industry,
pemasaran, dan kelembagaan di wilayah KSPN,
2. Teranalisanya potensi, permasalahan, dan isu strategis aspek pembangunan
kepariwisataan yang mendukung fungsi KSPN,
3. Terciptanya perencanaan yang komprehensif dan holistik di KSPN.

1.4 RUANG LINGKUP


1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Lingkup Administrasi yang termasuk dalam wilayah perencanaan Rencana Induk dan
Rencana Detil Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Moyo dan sekitarnya meliputi :

Tabel 1. 1 Lingkup Administratif Wilayah Perencanaan


Kecamatan Desa Luas (Ha)
Labuhan Aji 28.052,47
Labuhan Badas
Sebotok 4.992,32
Sebawe 2.576,40
Moyo Utara Pungkit 2.607,64
Penyaring 3.381,93
Samapuin 169,00
Pekat 24,49
Brangbara 96,11
Bugis 43,93
Sumbawa
Seketeng 1.168,75
Umasima 394,81
Lempeh 314,68
Brangbiji 2.627,31
Total 46.449,85
Sumber : Hasil Digitasi 2016

Pendahuluan | 2
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Gambar 1. 1 Deliniasi Wilayah KSPN Moyo dan Sekitarnya

Pendahuluan | 3
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

1.4.2 Ruang Lingkup Pekerjaan


Lingkungan pekerjaan penyusunan perancangan pengembangan KSPN mengacu
kepada pedoman perencanaan dan perancangan KSPN, secara garis besar mencakup :
1. Kajian terhadap berbagai kebijakan pembangunan nasional yang tertuang didalam
berbagai produk hukum lainya sepertinya : RTRW , RPJPN dan RPJMN, dan rencana
KSN yang akan mempengaruhi pola pengembangan kepariwisataan di KSPN Moyo
2. Kajian terhadap kebijakan di tingkat provinsi serta kabupaten terkait yang tertuang
di dalam RTRWN provinsi maupun kabupaten;
3. Kajian terhadap rencana sektoral lain
4. Pertimbangan multiaspek dalam penentuan batas wilayah perencanaan;
5. Penyusunan profil kewilayahan perencanaan yang terkait langsung atau tidak langsung
dengan upaya pengembangan kepariwisataan sesuai dengan posisi KSPN yang
bersangkutan , yang meliputi aspek destinasi, industri, pemasaran dan kelembagaan, yang
antara lain tetapi tidak terbatas kepada :
 Kondisi fisik geografik, serta bio-geologi / morfologi;
 Pemamfaatan lahan diwilayah perencanaan saat kini;
 System tranportasi dan kondisi aksibilitas dengan cakupan nasional/internasional
ke, dari dan intra destinasi;
 Ketersediaan prasarana dan sarana umum pelayanan masyarakat / wisatawan;
 Sumber daya alam dan lingkungan ; VI) Potensi sumber daya pariwisata;
 Kujungan wisatawan dan karesteristik pasar internasional maupun domestic;
 Profil ekonomi lokal dan wilayah serta profil dan struktur industry kepariwisataan,
berbagai kegiatan usaha formal maupun informal yang ada di wilayah peencanaan;
 Sistem kelembagaan yang ada pada tingkat lokal, kabupaten/kota dan provinsi;
 Kajian terhadap peraturan-peraturan daerah terkait pariwisata;
 Kondisi SDM kepariwisataan di wilayah KSPN.

1.5 DASAR HUKUM


Dasar hukum yang disampaikan pada bagian latar belakang dipahami sebagai dasar
hukum minimal yang menjadi acuan dalam pelaksanaan penyusunan Rencana Induk dan
Rencana Detail KSPN Moyo dsk dan dapat bertambah dengan ditemukannya dasar hukum
terkait lainnya termasuk peraturan perundang-undangan di daerah.
Undang‐Undang:
1. Undang – Undang Nomor 7 tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005 – 2025;
2. Undang‐Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
3. Undang‐Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
4. Undang‐Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau‐
Pulau Kecil sebagaimana telah diubah dengan Undang‐Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Perubahan Atas Undang‐Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau‐Pulau Kecil;
5. Undang‐Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;
6. Undang‐Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
7. Undang‐Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial;
8. Undang‐Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Pendahuluan | 4
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Perundang‐ undangan;
9. Undang‐Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
10. Undang‐Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan.

Peraturan Pemerintah :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan
Pelestarian Alam;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau
Perusakan Laut;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan sebgai mana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah No 64 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tentang Kepelabuhanan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil
Terluar
7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim;
8. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran
Masyarakat dalam Penataan Ruang
9. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2010 tentang Mitigasi Bencana di Wilayah Pesisir
dan Pulau‐Pulau Kecil;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;

Peraturan Presiden :
1. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau‐Pulau Kecil Terluar;
2. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia;
3. Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan
Pulau‐Pulau Kecil.
4. Peraturan Presiden No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;

Peraturan/Keputusan Menteri :
1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau‐Pulau Kecil;
2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Penetapan Status Perlindungan Jenis Ikan;
3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12 Tahun 2010 tentang Minapolitan;
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30 Tahun 2010 tentang
Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan.
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kepelabuhanan Perikanan;
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Pengawasan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau‐Pulau Kecil;
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.18 Tahun 2013 tentang Perubahan

Pendahuluan | 5
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Ketiga atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.2 Tahun 2011 tentang Jalur
Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan
Ikan di Wilayah Pengeloaan Perikanan Negara Republik Indonesia;
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 34 Tahun 2014 tentang
Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau‐Pulau Kecil;
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peran Serta
dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau‐Pulau Kecil;

Peraturan Daerah:
1. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 2 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau‐pulau Kecil Provinsi Nusa Tenggara Barat.
2. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 3 Tahun 2008 tentang Rencana.
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005‐2025.
3. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 3 Tahun 2010 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010‐2030.
4. Perda Provinsi NTB No. 2 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau‐
pulau Kecil Provinsi Nusa Tenggara Barat.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Sumbawa Tahun 2011 – 2031

1.6 OUTPUT PEKERJAAN


Keluaran yang harus dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. Buku Data dan Analisis KSPN Moyo
Substansi dari buku data dan analisis ini antara lain berupa evaluasi terhadap kondisi
eksisting maupun potensi dari pekerjaan pariwisata berdasarkan data yang diperoleh baik
dari studi literatur, observasi, dokumentasi maupun FGD.
2. Buku Perencanaan KSPN Moyo
Substansi dari buku perencanaan adalah berupa kelanjutan dari hasil pemetaan terdiri dari
analisis perencanaan pengembangan KSPN serta penyusunan konsep dan strategi
perencanaan pengembangan KSPN. Disajikan dalam format A4.
3. Buku perancangan KSPN Moyo
Substansi dari perancangan adalah berupa kelanjutan dari hasil perencanaan yang
digunakan sebagai dasar melakukan pekerjaan perancangan yang didasarkan pada analisis
kondisi saat ini dan melihat visi yang akan dicapai di masa yang akan datang.
4. Buku Peta KSPN Moyo
Substansi dari buku peta adalah berupa gambaran peta dari hasil pengumpulan data,
analisis, perencanaan dan perancangan KSPN. Disajikan dalam Format A3.

1.7 SISTEMATIKA PEMBAHASAN


Materi Pokok yang tercantum di dalam Executive Summary ini antara lain adalah
Pendahuluan, Tinjauan Kebijakan, Profil Wilayah Perencanaan, analisis wilayah perencanaan,
Konsep Perencanaan, Rencana Detil, Rencana Pengembangan Usaha dan Indikasi Program
yang dijelaskan berikut ini :
BAB I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, maksud, tujuan, sasaran, ruang lingkup pekerjaan,
dasar huku, metodologi dan sistematika pembahasan laporan.

Pendahuluan | 6
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

BAB II Tinjauan kebijakan


Bab ini menjelaskan kajian dan arahan dari kebijakan RTRW Provinsi NTB dan RTRW Kabupaten
Sumbawa dan arahan dari rencana induk pembangunan pariwisata nasional, provinsi NTB dan
Kabupaten Sumbawa terkait pengembangan KSPN Moyo Dan sekitarnya.
BAB III Profil Wilayah KSPN Moyo
Bab ini menjelaskan gambaran umum wilayah provinsi NTB, Kabupaten dan KSPN Moyo Dan
sekitarnya yang meliputi destinasi wisata, industri pariwisata, pemasaran pariwisata, dan
kelembagaan pariwisata.
BAB IV Rencana Induk
Bab ini menjelaskan Visi Misi dan Road Map Pengembangan KSPN Moyo dan rencana
pengembangan destinasi, industri, pemasaran dan kelembagaan KSPN Moyo Dan sekitarnya.
BAB V Rencana Detil
Bab ini menjelaskan Kawasan Inti, Kawasan Penunjang KSPN Moyo Dan sekitarnya beserta
rencana tapak pengembangan komponen pariwisata.
BAB VI Rencana Pengembangan Usaha
Bab ini menjelaskan Cost-benefit Analysis Pembangunan Infrastruktur Pendukung Pariwisata
KSPN Moyo Dan sekitarnya beserta Rencana Bisnis Tapak Prioritas.
BAB VII Indikasi Program dan Kegiatan
Bab ini menjelaskan indikasi Program dalam kegiatan Rencana Induk dan Rencana Detail KSPN
Moyo Dan sekitarnya.

Pendahuluan | 7
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Bab II
TINJAUAN KEBIJAKAN

2.1 ARAHAN KEBIJAKAN RTRW


2.1.1 Kedudukan KSPN Moyo dan sekitarnya dalam arahan RTRW Provinsi Nusa
Tenggara Barat
Kedudukan KSPN Moyo dan sekitarnya dalam konstelasi provinsi Nusa Tenggara Barat
merupakan kawasan konservasi yang telah ditetapkan sebagai kawasan lindung nasional
lainnya yaitu Taman Buru (TB) Pulau Moyo. Untuk lebih jelasnya arahan dan kebijakan RTRWP
Nusa Tenggara Barat dalam wilayah KSPN Moyo dan sekitarnya dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2. 1 Arahan RTRWP NTB Pada Wilayah Moyo Dan Sekitarnya
No Bidang Arah Pembangunan
1 Tujuan Pentaan Ruang Tujuan penataan ruang wilayah provinsi adalah mewujudkan
ruang wilayah provinsi yang maju dan lestari melalui penataan
ruang secara serasi, seimbang, terpadu dan berkelanjutan
dalam rangka mendorong wilayah provinsi sebagai kawasan
pengembangan agrobisnis dan pariwisata untuk
meningkatkan daya saing daerah dengan tetap
memperhatikan daya dukung lingkungan hidup dan
kelestarian sumberdaya alam.
2 Sistem jaringan transportasi pelabuhan penyeberangan lintas kabupaten/kota berada di
provinsi Labuhan Lombok, Telongelong, Pototano, Benete, Pulau Moyo,
Lua Air;
3 Sistem jaringan prasarana WS Sumbawa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
sumberdaya air provinsi meliputi: DAS Moyo Hulu, DAS Rhee, DAS Jereweh, DAS Beh,
DAS Bako, DAS Ampang, dan DAS Moyo.
4 Kawasan lindung nasional kawasan lindung nasional lainnya adalah Taman Buru (TB) Pulau
Moyo dan Taman Buru (TB) Tambora Selatan.
5 Kawasan Peruntukan Pulau Sumbawa, meliputi: Maluk dan sekitarnya; Pulau Moyo dan
Pariwisata sekitarnya; Hu’u dan sekitarnya, Teluk Bima dan sekitarnya, Sape
dan sekitarnya; Gunung Tambora dan sekitarnya.
Sumber : Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010

Tinjauan Kebijakan | 1
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tinjauan Kebijakan | 2
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

2.1.2 Kedudukan KSPN Moyo dan sekitarnya dalam arahan RTRW Kabupaten
Sumbawa
Kedudukan KSPN Moyo dan sekitarnya dalam konteks Kabupaten Sumbawa
merupakan kawasan konservasi yang telah ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam (TWA) Laut
Pulau Moyo dan Taman Buru (TB) Pulau Moyo serta sebagai pengembangan kawasan
pariwisata prioritas . Untuk lebih jelasnya arahan dan kebijakan RTRW Kabupaten Sumbawa
dalam wilayah KSPN Moyo dan sekitarnya dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2. 2 Arahan RTRW Kabupaten Sumbawa Pada Wilayah Moyo Dan Sekitarnya
No Bidang Arah Pembangunan
1 Tujuan Pentaan Ruang Penataan Ruang wilayah Kabupaten Sumbawa bertujuan
untuk mewujudkan ruang wilayah agribisnis, pariwisata dan
pertambangan yang memenuhi kebutuhan pembangunan
berdasarkan keunggulan komparatif, berwawasan lingkungan
yang berkelanjutan, efisien dalam alokasi investasi, produktif,
aman, nyaman dan bersinergi untuk tercapainya kesejahteraan
masyarakat.
2 Jaringan transportasi  pelabuhan Penyeberangan Pulau Moyo dan Lua Air dengan
penyeberangan alur penyeberangan Moyo - Lua Air; dan dan
penyeberangan Teluk Santong - Bima - Calabai;
 pembangunan pelabuhan khusus di Kecamatan Labuhan
Badas, Kecamatan Lunyuk, Teluk Santong dan Pulau Moyo
3 Kawasan suaka alam,  Taman Wisata Alam (TWA) meliputi TWA Laut Pulau Moyo
pelestarian alam dan cagar dengan luas 6.000 Ha, TWA Semongkat dengan luas
budaya 100,50 Ha;
 Kawasan Taman Buru (TB) Pulau Moyo dengan luas
22.537,90 Ha;
4 Kawasan peruntukan kawasan wisata alam di Kabupaten Sumbawa yang menjadi
pariwisata prioritas pengembangan yaitu wisata Pantai Sili-Maci, Pulau
Moyo dan pulau-pulau kecil lainnya, Pantai Goa, Pantai Tanjung
Menangis, Semongkat, Gili Keramat, Gili Bedil, Kawasan Pantai
Empan, Pantai Labuan Padi, Pantai Lunyuk dan Pantai Jemplung
di Kecamatan Empang;
Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 10 Tahun 2012

Tinjauan Kebijakan | 3
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tinjauan Kebijakan | 4
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tinjauan Kebijakan | 5
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tinjauan Kebijakan | 6
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

2.2 ARAHAN KEBIJAKAN RENCANA INDUK PEMBANGUNAN PARIWISATA


NASIONAL
KSPN Moyo dan sekitarnya masuk dalam Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional
(KPPN) dan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) meliputi DPN MOYO–TAMBORA dan
sekitarnya Untuk lebih jelasnya arahan dan kebijakan RIPPNAS dalam wilayah KSPN Moyo dan
sekitarnya dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel 2. 3 Arahan RIPPNAS Pada Wilayah Moyo Dan Sekitarnya
No Bidang Arah Pembangunan
1 Visi Pembangunan Visi pembangunan kepariwisataan nasional sebagaimana
Pariwisata dimaksud pada ayat (3) huruf a adalah terwujudnya Indonesia
sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya
saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan
daerah dan kesejahteraan rakyat.
2 Kawasan Pengembangan KPPN Moyo dan sekitarnya
Pariwisata Nasional (KPPN)
3 Destinasi Pariwisata DPN MOYO–TAMBORA dan sekitarnya
Nasional (DPN)
4 citra pariwisata nasional Moyo – Tambora dan sekitarnya
Paradise Found
Sumber : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011

2.3 ARAHAN KEBIJAKAN RENCANA INDUK PEMBANGUNAN PARIWISATA


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Untuk menciptakan arahan kebijakan pengembangan pariwisata Provinsi
Nusa Tenggara Barat sesuai dengan yang telah ditetapkan, maka diperlukan strategi
pengembangan pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dalam dokumen Master Plan Perluasan dan Percepatan Ekonomi Indonesia (MP3EI),
Provinsi Nusa Tenggara Barat, beserta Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur, ditetapkan
sebagai “Pintu Gerbang Pariwisata Nasional dan Pendukung Pangan Nasional” yang
berada pada koridor 5 MP3EI. Sejalan dengan hal tersebut, maka sektor unggulan yang ada
di koridor ini, lebih ditekankan pada sektor pariwisata dan pertanian, yang akan saling
bersinergis antar satu dengan yang lainnya.
Terkait dengan pengembangan sektor Pariwisata di Kabupaten Sumbawa, dalam
dokumen RIPPDA Provinsi NTB dan pengembangan pariwisata Nusa Tenggara Barat,
Kabupaten Subawa ditetapkan dalam salah satu Kawasan Strategis Pariwisata daerah (KSPD)
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penetapan ini tidak lain karena potensi sektor Pariwisata di
Kabupaten Sumbawa selama beberapa tahun belakangan ini cukup pesat perkembangannya,
serta diprediksi akan tumbuh secara dinamis, seiring dengan perkembangan wilayah
Kabupaten Sumbawa secara khusus dan Provinsi NTB secara umum. Potensi sektor pariwisata
di Kabupaten Sumbawa dipandang sebagai salah satu contributor pengembangan wilayah
yang mendukung pelaksanaan dan implementasi program MP3EI yang secara nasional
disepakati oleh seluruh kepala daerah se- Indonesia. Adapun Kawasan Strategis
Pariwisata Daerah (KSPD) Provinsi NTB yang berada di Kabupaten Sumbawa adalah :
1. Kawasan Agropolitan Alas Utan, dan
2. Kawasan Teluk Saleh – Moyo – Tambora (SAMOTA).

Tinjauan Kebijakan | 7
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tinjauan Kebijakan | 8
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tinjauan Kebijakan | 9
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

2.4 ARAHAN KEBIJAKAN RENCANA INDUK PEMBANGUNAN PARIWISATA


KABUPATEN SUMBAWA
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Sumbawa 2011-2031, salah satu elemen penting di dalam
pengembangan wilayah Kabupaten Sumbawa adalah sektor wisata. Sektor ini termasuk dalam
salah satu tujuan penataan ruang wilayah yaitu “mewujudkan ruang wilayah agribisnis,
pariwisata dan pertambangan yang memenuhi kebutuhan pembangunan berdasarkan
keunggulan komparatif, berwawasan lingkungan yang berkelanjutan, efisien dalam
alokasi investasi, produktif, aman, nyaman dan bersinergi untuk tercapainya
kesejahteraan masyarakat”.
Dengan memperhatikan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Sumbawa
tersebut, maka sektor wisata, turut andil dan berperan dalam upaya peningkatan
pertumbuhan wilayah di Kabupaten Sumbawa secara umum demi terwujudnya kesejahteraan
masyarakat.
Kawasan Peruntukan Pariwisata sendiri dalam RTRW Kabupaten Sumbawa tahun
2011-2031, ditetapkan menjadi 2 (dua) jenis dan diarahkan sebarannya pada :
1. Kawasan wisata alam di Kabupaten Sumbawa yang menjadi prioritas
pengembangan yaitu wisata Pantai Sili-Maci, Pulau Moyo dan pulau-pulau kecil
lainnya, Pantai Goa, Pantai Tanjung Menangis, Semongkat, Gili Keramat, Gili Bedil,
Kawasan Pantai Empan, Pantai Labuan Padi, Pantai Lunyuk dan Pantai Jemplung
di Kecamatan Empang; dan
2. Kawasan wisata budaya yang menjadi prioritas pengembangan dengan
penataan desa-desa wisata seperti Desa Poto, Desa Pemulung, Desa Tepal,
Pulau Bungin, sarkofagus di Desa Batu Tering dan daerah konservasi budaya
yaitu Istana Dalam Loka, Bala Kuning, Wisma Praja, dan Makam Raja-Raja.
Rencana pengembangan kawasan peruntukan pariwisata skala prioritas sesuai
dengan yang diamanatkan dalam Peraturan daerah No. 10 Tahun 2012 tentang
RTRW Kabupaten Sumbawa Tahun 2011-2031 meliputi:
1. Penyediaan sarana dan prasarana sebagai penunjang pembangunan kawasan wisata;
2. Menyelenggarakan kegiatan promosi obyek wisata;
3. Pengembangan pusat-pusat informasi pariwisata;
4. Penyediaan fasilitas penunjang seperti listrik, air bersih dan telekomunikasi pada obyek
atau kawasan wisata utama;
5. Penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana transportasi guna
mendukung kunjungan arus perjalanan dan perpindahan wisatawan dari satu
tempat ke tempat yang lain;
6. Perbaikan manajemen pengelolaan obyek wisata;
7. Pengembangan atraksi wisata dari budaya lokal masyarakat; dan
8. Penataan ruang kawasan pariwisata untuk mendukung fungsi wilayah dan
menghindari konflik pemanfaatan ruang wilayah sekitarnya.
Sedangkan untuk rencana pengembangan destinasi kawasan peruntukan pariwisata
di Kabupaten Sumbawa, meliputi :

Tabel 2. 4 Pengembangan Destinasi Kawasan Peruntukan Pariwisata

Tinjauan Kebijakan | 10
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

No. Destinasi Pariwisata Daya Tarik Wisata Jenis Daya Tarik Wisata

1. ISTANA DALAM Istana Dalam Loka Masjid Peninggalan Sejarah Wisata Religi
LOKA Jami' Nurul Huda Wisma Peninggalan Sejarah Peninggalan
(Wisata Budaya) Daerah Sejarah Peninggalan Sejarah Desa
Bala Kuning Kerajinan Peninggalan Sejarah Desa
Dalam Pekat Wisata
Penyaring Desa Kerajinan Aktraksi Seni Budaya
Prajak Poto Aktraksi Seni Budaya Aktraksi Seni
Ngeru Budaya
Kakiang
Moyo
Maronge

2 BATU BULAN Bendungan Batu Bulan Bendungan/Danau Desa Kerajinan


(Wisata Alam dan Talwa Peninggalan Purbakala Gua
Budaya) Peninggalan Purbakala
Batu Tering Liang Petang
Ai Renung Air Terjun/Kawasan Hutan
Ai Beling

3 SEMONGKAT Batu Gong Kencana Goa Pantai


(Wisata Alam dan Saliper Ate Pantai
Budaya)
Tanjung Menangis Pantai dan Wisata Kuliner
Pamulung Semongkat Pantai
Batu Dulang Pantai
Tepal Desa Wisata Kawasan Hutan
Perkampungan Tradisional Desa
Wisata

4 LABUHAN Lapade Pantai


MAPIN (Wisata Pulau Keramat Agro Taman Laut/Kawasan Laut Kawasan
Alam dan Tamase Pulau Kaung Hutan Perkampungan Tradisional
Budaya) Pulau Bungin Perkampungan Tradisional

Tinjauan Kebijakan | 11
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

No. Destinasi Pariwisata Daya Tarik Wisata Jenis Daya Tarik Wisata

5 PULAU MOYO Tanjung Pasir Pantai, Taman Nasional/Taman Laut


(Wisata Alam) Ai Manis Raja Sua Takat Pantai, Taman Nasional/Taman Laut
Sagele Labuhan Aji Mata Pantai, Taman Nasional/Taman Laut
Jitu Taman Laut/Kawasan Laut
Pantai, Desa Tradisional
Air Terjun, Taman
Nasional

6 EMPANG Labu Bontong Brang Bako Perkampungan Tradisional


TARANO (Wisata Brang Tiram Labu Jambu Pantai
Alam dan Tero
Pantai
Budaya) Maci
Perkampungan Tradisional
Sili
Pantai Pantai Pantai

Sumber : Lampiran Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2012, Tentang RTRW Kab. Sumbawa tahun
2011-2031

Tinjauan Kebijakan | 12
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Bab III
PROFIL WILAYAH PERENCANAAN

3.1 Tinjauan Wilayah KSPN Moyo dan Sekitarnya


Pulau Moyo terletak di sebelah utara Sumbawa besar. Pulau dengan luas 32.044,86 ha
ini berpenduduk 1.944 jiwa (sensus 2010). Pulau ini dijadikan Taman Wisata Alam Laut dengan
luas 6.000 hektar sejak dikeluarkan surat keputusan menteri Kehutanan dan Perkebunan no.
308/KPTs-11/1986 pada tanggal 29 September 1986 dan dibawah pengendalian Badan
Konservasi sumber daya alam Nusa Tenggara Barat.
Lingkup Administrasi Yang Termasuk Dalam Wilayah KSPN Moyo Dan Sekitarnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3. 1 Lingkup Administrasi KSPN Moyo Dan Sekitarnya


Kecamatan Desa Luas (Ha)
Labuhan Aji 28.052,47
Labuhan Badas
Sebotok 4.992,32
Sebawe 2.576,40
Moyo Utara Pungkit 2.607,64
Penyaring 3.381,93
Samapuin 169,00
Pekat 24,49
Brangbara 96,11
Bugis 43,93
Sumbawa
Seketeng 1.168,75
Umasima 394,81
Lempeh 314,68
Brangbiji 2.627,31
Total 46.449,85
Sumber : Hasil Digitasi 2016

Pulau Moyo terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa. Secara astronomis, Pulau Moyo
berada pada 117º27’43” - 117º35’42” Bujur Timur dan 8º9’36” - 8º23’19” Lintang Selatan.
 Kawasan Hutan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 501/Kpts/Um/1972
tanggal 23 Oktober 1972 dan pada tahun 1973 dilakukan tata batas dengan luas 18.765
Ha.
 Suaka Marga Satwa ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor
756/Kpts/Um/10/1982 tanggal 12 Oktober 1982 dengan luas 23.031 Ha.
 Taman Buru dan Taman Wisata Alam Laut ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 308/Kpts-II/1986 tanggal 29 September 1986 dengan luas 22.460 Ha
Taman Buru dan 6.000 Ha Taman Wisata Alam Laut.

Profil Wilayah Perencanaan | 1


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Profil Wilayah Perencanaan | 2


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Profil Wilayah Perencanaan | 3


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

3.2 Destinasi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) KSPN Moyo dan Sekitarnya
A. Tanjung Pasir
Tanjung Pasir berada di ujung selatan Pulau Moyo. Di sini, Anda dapat menikmati
hamparan pasir putih dengan gugusan bukit di sekekitat pantai tersebut. Perairan Pantai
Tanjung Pasir yang cukup tenang tanpa ombak besar membuatnya cocok dijadikan tempat
berenang dan bermain di tepi pantai. Selain pemandangan alamnya yang indah,
pemandangan bawah laut di pantai ini pun sangat mempesona. Terumbu karangnya masih
sangat terjaga lengkap dengan ikan – ikan kecil beraneka ragam adalah hal yang pasti Anda
temukan saat melakukan penyelaman. Itulah sebabnya, Tanjung Pasir merupakan tujuan
utama para diver saat berwisata ke Pulau Moyo. Di Pantai Tanjung Pasir ini pula sudah terdapat
beberapa brugak, semacam bale yang berfungsi sebagai tempat beristirahat sambil menikmati
pemandangan laut yang indah dan angin sepoisepoi.

Gambar 3. 1 Potensi Wisata Tanjung Pasir

Untuk menuju Tanjung Pasir, Anda bisa melalui Sumbawa Besar menggunakan perahu
motor nelayan dengan waktu sekitar 1,5 jam. Tempat yang paling dekat untuk mencapai
Tanjung Pasir adalah dari desa Ai Bari dengan hanya menempuh perjalanan kurang dari 30
menit dengan menggunakan perahu motor nelayan. Desa ini dapat ditempuh dengan
kendaraan dari Sumbawa Besar sekitar 1 jam.

Profil Wilayah Perencanaan | 4


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

B. Pantai Ai Manis
Pantai Ai Manis merupakan tujuan wisata yang sangat cocok bagi Anda yang suka
berpetualang. Di sini Anda dapat melakukan kegiatan adventuring seperti camping, snorkeling
dan diving sepuasnya. Pantai ini menjadi spot snorkeling dan diving favorit di Pulau Moyo
karena pemandangan bawah lautnya sangat mempesona. Terumbu karang beberapa jenis
biota laut seperti anemon, sponge, crustacea, belut dan sebagainya bisa kita jumpai saat
snorkeling. Di kawasan ini juga terdapat hutan tropis yang dihuni oleh berbagai jenis hewan
seperti babi hutan, burung koakkao, rusa, sapi
liar, kakatua dan burung gosong. Menyusuri hutan atau hiking adalah aktivitas seru yang bisa
Anda coba di sini.
Ai Manis terletak tidak jauh dari Tanjung Pasir yaitu sekitar 20 menit dengan kapal motor
nelayan. Anda juga menuju Ai Manis dari Pantai Kencana dengan waktu tempuh sekitar 60
menit.

Gambar 3. 2 Potensi Pantai Ai Manis


C. Air Terjun Mata Jitu
Objek wisata di Pulau Moyo lainnya adalah Air Terjun Mata Jitu atau dikenal juga
dengan nama Air Terjun Lady Diana. Dinamakan demikian karena air terjun ini pernah
dikunjungi oleh Lady Diana. Tidak hanya berkunjung, ia pun sempat mandi di bawah guyuran
air terjun yang sangat jernih. Aliran air di tempat ini sangat tenang dan berwarna hijau ke
biruan. Di sekitar air terjun ini terdapat 7 kolam yang tidak boleh digunakan untuk mandi dan
berenang. Namun Anda tidak perlu kecewa karena pihak pengelola sudah menyiapkan spot
khusus yang disediakan untuk wisatawan yang ingin mandi dan berenang di sini.
Tersembunyi di balik Hutan Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat,
gemercik air sayup-sayup terdengar dalam kesunyian alam. Air Terjun Mata Jitu, air terjun
yang keindahannya bisa memukau siapa saja yang datang ke kawasan ini.
Pemandangan asri lengkap dengan pepohonan hijau alami membuat Air Terjun
Mata Jitu menjadi primadona di Pulau Moyo. Air terjun yang telah menjadi bagian cagar
alam Indonesia ini konon telah terbentuk jutaan tahun lalu. Perpaduan air terjun yang
berwarna hijau tua dan muda seakan-akan menghipnotis Anda untuk menceburkan diri dan
bermain air di dalam air terjun ini.
Air Terjun Mata Jitu memiliki empat undak dan tujuh kolam. Oleh penduduk
setempat, “mata jitu” diartikan sebagai mata air yang jatuhnya tepat mengenai kolam di
bawahnya. Keindahan Air Terjun Mata Jitu terkenal hingga ke manca negara. Bahkan,
mendiang Putri Diana pernah berkunjung ke air terjun ini. Masyarakat sekitar pun menjuluki
air terjun ini dengan sebutan “Queen Waterfall”.
Untuk mencapai Air Terjun Mata Jitu, pengunjung bisa menyewa perahu nelayan
dari Desa Ai Bari di Sumbawa. Dengan waktu tempuh 2 jam perjalanan, Anda akan disuguhi
pemandangan Pulau Moyo yang mempesona. Sesampainya di Desa Ai Bari, perjalanan
dilanjutkan dengan menggunakan ojek motor selama 20 menit atau berjalan kaki selama
1,5 jam. Selama perjalanan menuju air terjun, kita akan disuguhi pemandangan savana dan
perbukitan yang indah. Keindahan air terjun berundak-undak ini tidak hanya pada air yang

Profil Wilayah Perencanaan | 5


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

turun dari atas. Bebatuan yang telah terbentuk sejak ribuan tahun lalu juga dapat disaksikan
di sini.
Stalaktit-stalagmit yang menghiasi permukaan dinding Air Terjun Mata Jitu
menambah indah pemandangan yang tersaji. Bentuk stalaktit dan stalagmit yang beragam
menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang melihatnya.
Air Terjun Mata Jitu Pulau Moyo dapat ditempuh menggunakan sepeda motor atau
ojek dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dari Desa Labuan Aji. Jangan khawatir, sepanjang
perjalanan Anda akan disiguhi oleh pemandangan alam hutan dan perkebunan jambu mete
warga setempat.

Gambar 3. 3 Potensi Wisata Air Terjun Mata Jitu

Profil Wilayah Perencanaan | 6


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

D. Air Terjun Diwu Mba’i


Diwu Mba'i adalah air terjun yang terletak di dusun Brang Rea. Di air terjun ini ada
sebuah ayunan diatas air terjun nya sehingga kita bisa berayun-ayun di atas air terjun dan
lompat ke dalam air yang segar.
Air terjun ini bisa dicapai dengan jalan kaki atau sekitar 20 menit dengan motor dari
dusun Labuan Aji.

Gambar 3. 4 Potensi Wisata Air Terjun Diwu Mba’i

E. Poto Jarum
Poto Jarum (Ujung Jarum) adalah sebuah kawasan lindung di Pulau Moyo. Kawasan ini
memiliki pantai yang begitu indah dengan pasir putih. Pantainya sangat cocok untuk
snorkeling dan berjemur (sunbathing).
Untuk menuju Poto Jarum, Anda bisa menggunakan kapal motor nelayan dari Pantai
Kencana dengan waktu sekitar 70 menit atau dari Tanjung Pasir selama 60 menit.

Gambar 3. 5 Potensi Wisata Poto Jarum

F. Brang Sedo
Destinasi lainnya adalah Brang Sedo. Kawasan wisata pantai ini cocok untuk Anda yang
menyukai aktivitas berkemah. Selain menikmati keindahan alamnya yang masih alami, Anda
juga dapat melakukan beberapa aktivitas pantai lainnya seperti snorkeling dan diving di
kawasan ini.
Untuk menuju Brang Sedo, Anda dapat melakukan perjalanan dengan kapal motor nelayan
dari pantai kencana dapat ditempuh selama 60 menit atau sekitar 70 menit dari salah satu
objek wisata terbaik di Pulau Moyo, Tanjung Pasir.

Profil Wilayah Perencanaan | 7


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Gambar 3. 6 Potensi Wisata Brang Sedo

G. Crocodile Head
Crocodile Head adalah salah satu objek wisata yang wajib untuk dikunjungi ketika berwisata
ke Pulau Moyo, Crocodile Head merupakan sebuah tebing batuan yang menjorok ke laut
seperti kepala buaya jika dilihat dari kejauhan. Dari sini juga dapat menikmati indahnya
matahari terbenam (Sunset).

Gambar 3. 7 Potensi Wisata Crocodile Head


H. Pantai Raja Sua
Panta raja Sua memiliki pesona keindahan laut dan juga menjadi tempat penangkaran
telur penyu. Dari bulan November hingga April, penyu hijau dan penyu sisik bertelur di Pulau
Moyo yaitu di pantai Raja Sua. Tidak hanya untuk berlibur, pengunjung yang datang di bulan
November – April bisa ikut melestarikan penyu yang ada di penangkaran.

Gambar 3. 8 Pantai Raja Sua

Profil Wilayah Perencanaan | 8


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

I. Takat Sagele
Takat Sagele seperti bukit yang muncul di permukaan laut. Takat sagele ini terbentuk
dari gundukan terumbu karang, koral mati dan pasir. Gundukan pasir dan kepingan karang
yang membentuk pulau mungilterletak terletak di tengah laut berhadapan dengan desa
Labuhan Aji, yang menjadi tempat favorit untuk snorkeling dan diving.Untuk mencapai takat
sagele dapat menggunakan perahu nelayan yang membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit.

3.3 Pemasaran
3.3.1 Performansi Kunjungan Wisatawan
Pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan di NTB mencapai 1.629.122 juta,
meningkat 20% dibandingkan dengan tahun 2013. Selama tahun terakhir pertumbuhan
tahunan wisatawan sangat mengesankan dan tampaknya sudah berada di jalur yang benar
untuk mencapai target 2 juta wisatawan di tahun 2015 yang telah ditetapkan oleh pemerintah
NTB. Pulau ini didominasi oleh pasar domestik, yang menyumbang hampir 60% dari
kunjungan. Mayoritas wisatawan domestik berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan
Surabaya serta dari Makassar dan Bali. Sisanya adalah wisatawan dari kawasan ASEAN dan
pasar luar negeri lainnya. Berbeda dengan kunjungan wisatawan di Indonesia pasar outbound
didominasi oleh Eropa dengan Perancis, Jerman dan Belanda yang mendominasi di tahun
2013/14. Wisatawan Asia masih rendah jumlahnya, namun koneksi penerbangan baru dari
Singapura, Bali (dan untuk sementara dari Perth) telah mengubah keadaan ini. Kedatangan
pengunjung dari Australia melonjak tinggi pada kuartal pertama tahun 2013/2014. Pada 2015
peningkatan pasar terutama diharapkan berasal dari pasar Asia.

3.3.2 Profil Wisatawan


Perkembangan kondisi pariwisata di Kabupaten Sumbawa menunjukan gejala positif
yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun,
terutama wisatawan lokal. Pada tahun 2015 terdapat kunjungan sebanyak 71.682 wisatawan
yang terdiri dari WNI 69.944 wisatawan dan WNA 1.738 wisatawan. Perkembangan kondisi
kunjungan wisata selengkapnya sebagai berikut.

Tabel 3. 2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2011-2015 Di Kabupaten Sumbawa


Jumlah Wisatawan (Orang)
No Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
1. Wisatawan WNI 38.691 40.130 81.763 42.816 69.944
2. Wisatawan WNA 3.062 3.233 3.340 2.447 1.738
3. Jumlah kunjungan wisatawan 41.753 43.363 85.103 45.263 71.682
Sumber: Disporabudpar Kab. Sumbawa

3.3.3 Profil Branding


Selama tiga dasa warsa pembangunan kepariwisataan di NTB, pemasaran pariwisata
masih dilakukan secara parsial dan terpisah-pisah antara pelaku usaha pariwisata yang satu
dan lainnya. NTB belum memiliki konsep pemasaran yang terpadu yang dapat diadopsi oleh
semua pengusaha pariwisata. Inisiasi dan biaya pemasaran pariwisata sebagian besar berasal
dari kalangan industri. Oleh karena itu, tujuan pemasaran masih berorientasi pada profit
masing-masing perusahaan, bukan kepada pembangunan citra destinasi dan produk wisata.
Pada umumnya, promosi pariwisata masih dilakukan secara konvensional, yakni dengan
menghadiri pasar wisata di dalam dan luar negeri antara lain: pasar pariwisata Jakarta, Asean
Travel Forum (ATF), World Travel Mart (WTM) London, dan Internationale Tourismus-Börse

Profil Wilayah Perencanaan | 9


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

(ITB) Berlin. Alat promosi pariwisata masih mengandalkan media cetak dan elektronik seperti
brosur, pamflet, majalah, DVD, dan USB. Namun demikian hampir semua tour operator dan
hotel memiliki website, dan telah mulai melakukan promosi secara online. Kelemahan utama
pemasaran pariwisata Lombok saat ini adalah bahwa para pelaku usaha pariwisata belum
memiliki koordinasi pemasaran yang baik, maupun informasi terpadu tentang destinasi yang
dipasarkan.
Di samping itu, kuantitas dan kualitas pemasaran masih sangat rendah. Sebagai
contoh, belum banyak alat promosi, seperti brosur, majalah, dan materi promosi lainnya yang
disediakan di tempat-tempat strategis seperti pelabuhan dan bandara. Kalaupun ada,
informasi yang diberikan sangat terbatas dan sudah tidak relevan lagi. Padahal peran alat
promosi seperti brosur dan majalah sangat efektif dalam meningkatkan kualitas pengalaman
wisatawan. Lombok perlu memiliki sistem pemasaran terpadu yang memberikan informasi
kepariwisataan secara luas. Pemasaran produk pariwisata Lombok dimasa yang akan datang
masih mengandalkan pendekatan konvensional dan online, dengan penekanan pada
pemasaran online. Hal ini menjadi tugas pemerintah untuk berperan lebih dalam melakukan
pemasaran bersama dengan pihak swasta, yaitu dengan membangun kemitraan pemerintah-
swasta sehingga masing-masing pihak mempunyai rasa tanggung jawab yang besar dan dapat
melakukan upaya-upaya pemasaran secara terpadu dan terkoordinasi. Pariwisata NTB perlu
segera memiliki brand image yang mewakili dan menjadi ciri khas NTB sebagai produk
pariwisata. Branding pariwisata NTB harus dibuat sesuai dengan karakteristik produk
pariwisata yang dijual, mengingat sebagian besar pelaku usaha pariwisata mengandalkan
wisata alam sebagai basis utama produk yang mereka tawarkan. Pariwisata Lombok juga perlu
memiliki basis data untuk menyimpan berbagai data kepariwisataan yang dapat dijadikan
acuan bersama dalam pemasaran pariwisata, sehingga setiap pelaku usaha memiliki informasi
yang sama tentang destinasi yang dipasarkan. Sangat direkomendasikan untuk fokus terhadap
kegiatan pemasaran dan promosi dalam:
• Menarik lebih banyak pasar domestik;
• Memanfaatkan pertumbuhan pasar saat ini, meningkatkan rata-rata lama menginap,
mendorong kunjungan berulang (repeater), mempromosikan NTB secara keseluruhan,
menciptakan musim kunjungan yang lebih panjang pada saat musim penghujan;
• Menarik pasar yang berpotensi memiliki tingkat pengeluaran (expenditure) yang lebih
tinggi;
• Menarik pasar internasional yang juga berkunjung ke pulau tetangga, Bali; dan

3.3.4 Profil Selling


Pasar Asia Pasifik adalah pasar ketiga terbesar yang menyumbangkan wisatawan ke
NTB. Mayoritas wisatawan berasal dari Australia dan Selandia Baru. Awalnya hal ini disebabkan
karena banyaknya wisatawan Australia yang berkunjung ke Bali, dan menjadikan Lombok
sebagai destinasi berikutnya setelah Bali. Selain memberikan sumbangan wisatawan yang
besar, wisatawan Australia juga terkenal dengan rata-rata lama menginap yang cukup lama.
Hal ini dikarenakan beberapa aktivitas yang dapat mereka lakukan di seputaran pulau Lombok,
seperti berselancar. Hingga bulan November 2014, tercatat 92.176 wisatawan Australia
berkunjung ke NTB. Angka ini meningkat cukup pesat dibandingkan dengan kunjungan
wisatawan Australia di tahun 2013 sebesar 72.215 wisatawan. Salah satu faktor yang
menyebabkan hal ini yaitu karena dibukanya rute penerbangan langsung Perth-Lombok oleh
maskapai Jet Star. Namun karena satu dan lain hal, rute penerbangan ini akhirnya ditutup
setelah 1 tahun beroperasi. Untuk menjaga stabilnya angka kunjungan wisatawan dari kawasan

Profil Wilayah Perencanaan | 10


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Asia Pasifik khususnya Australia, perlu diadakan evaluasi untuk mengetahui kendala apa yang
dihadapi selama beroperasinya rute penerbangan langsung tersebut.
Memperluas pasar melalui media e-marketing dan jaringan pariwisata internasional.
Dilihat dari pasarnya, Lombok memiliki pasar kunci dan pasar potensial. Data kepariwisataan
menunjukkan bahwa Lombok memiliki empat segmen pasar yang berbeda berdasarkan
kawasan yakni Amerika, Eropa, ASEAN dan negara-negara Asia Pasifik lainnya. Dari keempat
kawasan tersebut wisatawan mancanegara (wisman) yang berwisata ke NTB selama ini masih
didominasi oleh wisatawan yang berasal dari Australia dan Eropa.
Tren kunjungan wisatawan dari tahun 1997, 2011 hingga 2013, yang juga menunjukkan
tidak banyak terjadi perubahan terhadap negara penyumbang wisatawan terbesar. Pasar
Domestik Periode kunjungan singkat Wisata yang diminati: Pantai, petualangan, MICE, bulan
madu, mengunjungi teman/keluarga, budaya Pasar Mancanegara Saat ini: Australia, Jerman,
Belanda Potensi: Singapura, Malaysia, Cina Wisata yang diminati: Berbasis alam/ petualangan,
budaya, bulan madu, kapal pesiar.
Pada periode tahun 1997, negara-negara Eropa mendominasi kunjungan ke NTB
sebesar 60%. Salah satu fenomena yang paling menarik pada komposisi pasar pariwisata
Lombok dalam sepuluh tahun terakhir adalah meningkatnya jumlah wisatawan domestik yang
jauh melampaui jumlah kunjungan wisatawan asing. Membaiknya perekonomian dalam Tren
Kunjungan Wisatawan ke NTB diyakini berpengaruh dalam meningkatkan motivasi berwisata
dan menguatkan daya beli wisatawan domestik. Di samping itu, gencarnya promosi yang
dilakukan dalam menjual Lombok sebagai destinasi wisata MICE selama ini telah menjadikan
Lombok sebagai salah satu destinasi MICE utama di Indonesia. Apalagi didukung oleh mulai
beroperasinya Bandara Internasional Lombok (BIL) dan penambahan jumlah penerbangan dari
dan ke NTB dalam tiga tahun terakhir.
Fenomena ini membuka peluang bagi pengembangan pasar wisata dalam negeri yang
biaya dan strategi pemasarannya lebih murah dari pasar luar negeri. Strategi memasarkan
Lombok sebagai destinasi MICE untuk pasar domestik bisa jadi mendapat tantangan baru.
Dengan adanya kebijakan Presiden Joko Widodo yang melarang pegawai negeri sipil (PNS)
untuk menggelar rapat di hotel serta pembatasan perjalanan dinas dalam rangka memangkas
anggaran operasional, menjadikan produk MICE Lombok harus menemukan target pasar baru
di luar instansi pemerintah.
Pasar Eropa Wisatawan Eropa yang berkunjung terutama berasal dari negara-negara
yang disebut sebagai pasar tradisional Eropa untuk pariwisata yakni Perancis, Jerman, Belanda,
Inggris, Italia, dan negara-negara Skandinavia. Sebagai contoh, pada tahun 1997 negara-
negara Eropa secara bersama-sama menyumbang 60% kunjungan wisatawan. Wisatawan
Eropa yang terbanyak berasal dari Jerman (29.586 orang) atau 12% dari keseluruhan wisatawan
asing, kemudian disusul negara-negara Skandinavia dan Belanda. Kontribusi wisatawan Eropa
terhadap jumlah kunjungan wisman ke NTB meningkat menjadi 68,5% pada tahun 2012.
Wisatawan yang terbanyak berasal dari Perancis yakni 54.326 orang atau sekitar 14% dari
keseluruhan wisatawan. Hal ini disebabkan karena banyaknya wisatawan Perancis yang
menghabiskan liburan mereka di Pulau Bali sehingga memutuskan untuk mengkombinasikan
perjalanan mereka juga ke NTB. Sementara wisatawan Belanda menempati urutan kedua
dengan jumlah 37.373 atau sekitar 9,7% dari total wisatawan asing. Tourism Business Portal di
Komisi Eropa (2014) menyebutkan lima pasar kunci Eropa yang masyarakatnya memiliki tradisi
kuat melakukan perjalanan ke luar negeri. Kelima negara dan potensi pasarnya masuk 10 besar
negara dengan pengeluaran untuk berwisata terbesar di dunia. Dari keempat negara tersebut,
Jerman adalah yang pengeluarannya terbesar.

Profil Wilayah Perencanaan | 11


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Pasar Kunci Eropa Penduduk berwisata ke luar negeri (juta orang) Persentase
perjalanan di Eropa Jerman 73 29,5% Inggris 44 17,8% Perancis 22 8,9% Belanda 15,7 6,3%
Italia 11 4,4% Sumber: Dikutip dari Tourism Business Portal 2014 Pasar kunci Eropa memiliki
motivasi berwisata sebagian besar untuk rekreasi dan melepaskan diri dari rutinitas kerja.
Atraksi wisata utama yang mereka cari adalah pantai dan matahari, alam dan pegunungan.
Salah satu destinasi favorit di luar Eropa adalah Asia Tenggara. Tren ini tentu saja merupakan
peluang baik yang harus dimanfaatkan oleh kepariwisataan Lombok. Pemasaran pariwisata
Lombok ke pasar Eropa harus ditingkatkan dengan mengadopsi kemajuan teknologi
informasi. Lombok sangat memerlukan basis data kepariwisataan yang bisa memberikan
informasi selengkaplengkapnya tentang kepariwisataan Lombok kepada dunia internasional.
Di samping itu, promosi harus dilakukan dengan memperhatikan aspek original dan keaslian
produk. Informasi kepariwisataan harus diberitakan secara jujur dan faktual agar wisatawan
tidak merasa tertipu oleh promosi suatu produk. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan
pelanggan setia (loyal customer) yang membantu promosi dari mulut ke mulut.

3.4 Kelembagaan Pariwisata


Pengelolaan pariwisata di Kabupaten Sumbawa dilakukan oleh Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata. Namun untuk pengelolaan khusus pariwisata Pulau Moyo dibawah
Kementerian Kehutanan yang sudah menetapkan Pulau Moyo sebagai Taman Buru
dan Taman Wisata Alam Laut melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
308/Kpts-II/1986 tanggal 29 September 1986 dengan luas 22.460 Ha Taman Buru
dan 6.000 Ha Taman Wisata Alam Laut.
Semua wisatawan Nusantara dan wisatawan Mancanegara yang akan mengunjungi
Pualau Moyo tidak dikenakan tarif masuk, namun biasanya untuk wisatawan asing sudah
mengikuti paket wisata dari Pihak Amanwana Resort yang ada di Pulau Moyo.
Pada Tahun 2014 telah dibentuk kelompok pengembang lingkungan Pulau Moyo
sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Desa Labuhan Aji nomor 19/140/LA/2014 tentang
Pembentukan Kepengurusan Kelompok Pengembang Lingkungan Pulau Moyo “TAKAT
SAGELE” Desa Labuhan Aji Kecamatan Labuhan Badas.
Kepengurusan Kelompok Pengembang Lingkungan Pulau Moyo “TAKAT SAGELE” Desa
Labuhan Aji Kecamatan Labuhan Badas meliputi :

KETUA : TAUFIK HIDAYAT


WAKIL KETUA : IKHSAN
SEKRETARIS : ISMAIL
BENDAHARA : SURYANI
SEKSI – SEKSI
1. KEAMANAN
 KOORDINATOR : M. SHALEH
 ANGGOTA : HERI SUSANTO
: KADIR
: TASRIN
2. LINGKUNGAN, ANTAI DAN KELAUTAN
 KOORDINATOR : ILHAM
 ANGGOTA : A. MAJID
: AGUS SALIM
: SUMANTO
: IWAN DARMAWAN

Profil Wilayah Perencanaan | 12


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

3. PERUMAHAN DAN KEPENDUDUKAN


 KOORDINATOR : NURDIN
 ANGGOTA : SAHABUDDIN
: AHMAD HOME
4. KEBERSIHAN DAN KESEHATAN
 KOORDINATOR : M. SAMIN
 ANGGOTA : ROSMALA DEWI
: YUSMULIATI
5. EKONOMI
 KOORDINATOR : SALAHUDDIN
 ANGGOTA : SULISTIANA
: ADHAR
6. PENDIDIKAN, SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN
 KOORDINATOR : SOFYAN
 ANGGOTA : AJHAR
: SUMIATI

Profil Wilayah Perencanaan | 13


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Bab IV
RENCANA INDUK

Rencana Induk dan Rencana Detail KSPN Moyo dan sekitarnya mengacu dan selaras
dengan Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 tentang RIPPARNAS 2010 -2025, yaitu :
1. DESTINASI PARIWISATA : Menciptakan, meningkatkan kualitas produk & pelayanan
kepariwisataan serta kemudahan pergerakan wisatawan di destinasi pariwisata
 Pembangunan daya tarik wisata/atraksi
 Pembangunan prasarana
 Penyediaan fasilitas umum
 Pembangunan fasilitas pariwisata Pemberdayaan masyarakat
2. INDUSTRI PARIWISATA : Mendorong penguatan struktur industri pariwisata,
peningkatan daya saing produk pariwisata, penguatan kemitraan usaha pariwisata,
penciptaan kredibilitas bisnis, & pengembangan tanggung jawab terhadap
lingkungan.
 Pembangunan struktur industri pariwisata
 Daya saing produk pariwisata
 Kemitraan usaha pariwisata
 Kredibilitas bisnis
 Tanggung jawab terhadap lingkungan alam & sosial budaya
3. PEMASARAN PARIWISATA : Menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan
produk wisata dan mengelola relasi dengan wisatawan untuk mengembangkan
kepariwisataan seluruh pemangku kepentingannya.
 Menciptakan, meningkatkan kualitas produk & pelayanan kepariwisataan serta
kemudahan pergerakan wisatawan di destinasi pariwisata.
 Mendorong penguatan struktur industri pariwisata, peningkatan daya saing
produk pariwisata, penguatan kemitraan usaha pariwisata, penciptaan kredibilitas
bisnis, & pengembangan tanggung jawab terhadap lingkungan.
 Menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan produk wisata dan mengelola
relasi dengan wisatawan untuk mengembangkan kepariwisataan seluruh
pemangku kepentingannya
 Pengembangan pasar wisatawan
 Pengembangan citra pariwisata
 Pengembangan kemitraan Pemasaran Pariwisata
 Pengembangan promosi pariwisata.
4. KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN : Mengembangkan organisasi kepariwisataan,
SDM pariwisata untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pengelolaan &
penyelenggaraan kegiatan Kepariwisataan di Destinasi Pariwisata.
 Pengembangan organisasi pemerintah, pemerintah daerah, swasta, & masyarakat

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 1


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

 Pengembangan sumber daya manusia


 Pengembangan regulasi, serta mekanisme operasional di bidang kepariwisataan
 Mengembangkan organisasi kepariwisataan, SDM pariwisata untuk mendukung
dan meningkatkan kualitas pengelolaan & penyelenggaraan kegiatan
Kepariwisataan di Destinasi Pariwisata.

4.1 VISI DAN MISI


Rencana Induk dan Rencana Detail KSPN Moyo dan sekitarnya memiliki visi dan misi
sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Visi Misi Pengembangan KSPN Moyo Dan Sekitarnya
VISI MISI
“QUALITY TOURISM” 1. Mempertahankan ketenangan dan keaslian seluruh
THE EXCLUSIVE OF SILENTNESS unsur, baik alam, budaya dan pengelolaan lingkungan.
MOYO ISLAND 2. Pembatasan aktivitas yang berpotensi dapat mengubah
bentang alam.
3. Eksploitasi bersifat pemanfaatan potensi untuk
kegiatan pariwisata sepenuhnya.
4. Pembangunan harus harmoni dengan alam dan
memperhatikan daya dukung dan daya tampung
lingkungan.

4.2 ROAD MAP / PETA JALAN PENGEMBANGAN KSPN


Road Map pengembangan KSPN Moyo Dan Sekitarnya dapat diterjemahkan sebagai
kebijakan dan strategi yang dirumuskan berdasarkan visi misi pengembangan KSPN Moyo dan
sekitarnya. Kebijakan pengelolaan KSPN Moyo dan sekitarnya sebagai berikut:
1) Tewujudnya kelestarian sumberdaya dan lingkungan pesisir Pulau Moyo dan Sekitarnya
dengan kualitas nilai dan keanekaragaman hayati yang semakin meningkat serta
terbangunnya kesadaran dan kepedulian masyarakat yang setinggi-tingginya dalam
menjaga lingkungan.
2) Terwujudnya KSPN Moyo dan sekitarnya yang mempunyai ketahanan terhadap ancaman
bencana dan perubahan iklim yang ditunjang oleh sarana dan prasarana mitigasi bencana,
serta keamanan wilayah yang kondusif.
3) Terbangunnya kerjasama dan kemitraan antar pemangku kepentingan dalam pengelolaan
KSPN Moyo dan sekitarnya secara koordinatif antar level pemerintahan dan antar wilayah
kabupaten/kota, serta terkendalinya konflik dalam pengelolaan.
4) Terwujudnya tata kelola KSPN Moyo dan sekitarnya yang baik, transparan dan akuntabel
dengan didukung oleh kapasitas kelembagaan daerah dan kelembagaan masyarakat
yang handal.
5) Terwujudnya masyarakat pesisir yang berkualitas, maju, mandiri dan sejahtera secara
merata dan berkeadilan seiring dengan berkembangnya usaha-usaha ekonomi produktif,
kelompok-kelompok pengelola sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan pesisir dan
pulau-pulau kecil yang semakin berkualitas, beragam dan berdaya saing di pasar regional
dan global.
6) Terjaganya kelestarian nilai-nilai sosial, budaya dan kearifan lokal masyarakat pesisir.
7) Berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang memiliki keunggulan
kompetitif berbasis potensi sumberdaya lokal dan kawasan dengan sistem usaha ekonomi

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 2


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

secara terpadu dan berkelanjutan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi


daerah.

Sedangkan Strategi pengelolaan KSPN Moyo Dan Sekitarnya dikembangkan


berdasarkan analisis lingkungan strategis yaitu lingkungan/faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) dan lingkungan/faktor eksternal (peluang dan ancaman). Adapun strategi
pengelolaan KSPN Moyo Dan Sekitarnya sebagai berikut:
1. Strategi untuk mencapai Kebijakan : Tewujudnya kelestarian sumberdaya dan lingkungan
pesisir Pulau Moyo dan Sekitarnya dengan kualitas nilai dan keanekaragaman hayati yang
semakin meningkat serta terbangunnya kesadaran dan kepedulian masyarakat yang
setinggi-tingginya dalam menjaga lingkungan:
a) Mengembangkan dan mengelola kawasan konservasi dan konservasi jenis di KSPN
Moyo Dan Sekitarnya secara efektif melalui kemitraan Pemerintah, masyarakat dan dunia
usaha serta mengembangkan jejaring kawasan konservasi baik jejaring lokal, regional
maupun global.
b) Mengembangkan teknik dan upaya-upaya rehabilitasi, restorasi dan pemulihan
kerusakan sumberdaya dan lingkungan pesisir melalui partisipasi masyarakat, dunia
usaha dan lembaga non-pemerintah
c) Meningkatkan pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan sumberdaya
pesisir dan PPK serta lingkungan dengan meningkatkan kapasitas aparatur dan
melibatkan kelompok-kelompok masyarakat
d) Meningkatkan kesadaran, kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam menjaga
kelestarian sumberdaya dan lingkungan pesisir melalui edukasi, komunikasi dan
informasi yang efektif dan berkesinambungan.
2. Strategi untuk mencapai kebijakan : Terwujudnya KSPN Moyo dan sekitarnya yang
mempunyai ketahanan terhadap ancaman bencana dan perubahan iklim yang ditunjang
oleh sarana dan prasarana mitigasi bencana, serta keamanan wilayah yang kondusif:
a) Meningkatkan kesiapsiagaan (preparedness) masyarakat terhadap bencana dan
perubahan iklim melalui edukasi, komunikasi dan informasi
b) Mengembangkan prasarana dan sarana mitigasi bencana dan adaptasi terhadap
perubahan iklim
c) Meningkatkan mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim secara non-struktural
dengan meningkatkan kualitas ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Membangun sistem data dan informasi kebencanaan dan resiko bencana beserta sistem
peringatan dini
e) Mengembangkan sistem keamanan wilayah laut secara terpadu dengan pelibatan
masyarakat, TNI dan POLRI, serta pemangku kepentingan lainnya
3. Strategi untuk mencapai kebijakan : Terbangunnya kerjasama dan kemitraan antar
pemangku kepentingan dalam pengelolaan KSPN Moyo dan sekitarnya secara koordinatif
antar level pemerintahan dan antar wilayah kabupaten/kota, serta terkendalinya konflik
dalam pengelolaan.
a) Memperkuat kelembagaan koordinatif pengelolaan KSPN Moyo Dan Sekitarnya dengan
mempertegas TUPOKSI lembaga masing-masing
b) Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengambilan kebijakan pengelolaan KSPN
Moyo Dan Sekitarnya
c) Membentuk jejaring kerja pengelolaan KSPN Moyo Dan Sekitarnya yang melibatkan
unsur masyarakat, dunia usaha, LSM, akademisi, Pemerintah Daerah dan Pemerintah

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 3


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

4. Strategi untuk mencapai kebijakan : Terwujudnya tata kelola KSPN Moyo dan sekitarnya
yang baik, transparan dan akuntabel dengan didukung oleh kapasitas kelembagaan daerah
dan kelembagaan masyarakat yang handal.:
a) Menyediakan perangkat perencanaan, kebijakan & peraturan perundang-undangan
daerah mengenai pengelolaan KSPN Moyo Dan Sekitarnya
b) Mengembangkan sumberdaya aparatur pemerintah daerah di bidang pengelolaan KSPN
Moyo Dan Sekitarnya di setiap sektor/SKPD
c) Meningkatkan kapasitas sumberdaya aparatur pemerintah daerah melalui pendidikan
dan latihan
d) Mengembangkan perangkat perijinan pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian
pemanfaatan sumberdaya pesisir yang transparan, lengkap dan terpadu
e) Membangun sistem data dan informasi KSPN Moyo Dan Sekitarnya yang handal yang
mudah diakses masyarakat
f) Melibatkan masyarakat dalam pengawasan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan pulau-
pulau kecil
5. Strategi untuk mencapai kebijakan : Terwujudnya masyarakat pesisir yang berkualitas, maju,
mandiri dan sejahtera secara merata dan berkeadilan seiring dengan berkembangnya
usaha-usaha ekonomi produktif, kelompok-kelompok pengelola sumberdaya alam dan
jasa-jasa lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil yang semakin berkualitas, beragam dan
berdaya saing di pasar regional dan global.:
a) Mengembangkan pendidikan formal berupa sekolah kejuruan dan/atau integrasi
kurikulum bermuatan pengelolaan KSPN Moyo Dan Sekitarnya
b) Mengembangkan pelatihan serta revitalisasi penyuluhan dan pendampingan kepada
masyarakat dalam pengelolaan KSPN Moyo Dan Sekitarnya
c) Mengembangkan model-model dan unit-unit percontohan pemanfaatan sumberdaya
pesisir dan pulau-pulau kecil yang produktif, efisien, bernilai tinggi, berdaya saing dan
berwawasan lingkungan.
d) Meningkatkan kemudahan akses masyarakat terhadap permodalan usaha, sarana
produksi, informasi dan pemasaran
e) Menguatkan kelompok usaha bersama melalui pembinaan manajemen organisasi,
manajemen usaha serta dukungan sarana dan prasarana.
f) Menguatkan kelembagaan ekonomi usaha mikro dan kecil melalui pembinaan/
pendampingan secara berkesinambungan
g) Memfasilitasi dan mengembangkan kemitraan usaha masyarakat dan dunia usaha serta
mengembangkan model-model pengelolaan bersama (co-management) pemanfaatan
sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil
h) Menumbuhkan jiwa dan minat kewirausahaan masyarakat berbasis pemanfaatan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil melalui pelatihan, inkubasi bisnis dan insentif.
i) Mengembangkan usaha-usaha ekonomi untuk meningkatkan diversifikasi produk dan
nilai tambah.
6. Strategi untuk mencapai kebijakan: Terjaganya kelestarian nilai-nilai sosial, budaya dan
kearifan lokal masyarakat pesisir:
a) Memupuk budaya bahari di kalangan generasi muda melalui berbagai kegiatan/aksi
yang melibatkan sekolah dan organisasi kepemudaan.
b) Revitalisasi kearifan lokal dalam pengelolaan KSPN Moyo Dan Sekitarnya melalui
pengkajian dan penerapannya yang disertai dengan penguatan dan pelibatan lembaga-
lembaga tradisional yang ada.

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 4


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

c) Membina dan menumbuhkembangkan budaya dan tradisi masyarakat pesisir dan pulau-
pulau kecil
7. Strategi untuk mencapai kebijakan: Berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
yang memiliki keunggulan kompetitif berbasis potensi sumberdaya lokal dan kawasan
dengan sistem usaha ekonomi secara terpadu dan berkelanjutan dalam rangka mendukung
pertumbuhan ekonomi daerah.:
a) Meningkatkan, memelihara dan mengembangkan infrastruktur wilayah guna
meningkatkan aksesibilitas KSPN Moyo Dan Sekitarnya secara merata antar wilayah
meliputi infrastruktur transportasi (jalan dan jembatan, pelabuhan dan bandar udara)
dan infrastruktur informasi dan komunikasi.
b) Meningkatkan, memelihara dan mengembangkan infrastruktur pendukung guna
menunjang pengembangan kegiatan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat pesisir
dan pulau-pulau kecil meliputi energi listrik termasuk pengembangan energi baru dan
energi terbarukan, air bersih beserta jaringannya, persampahan dan air limbah.
c) Meningkatkan, memelihara dan mengembangkan prasarana, fasilitas umum dan
fasilitas sosial dan budaya meliputi pendidikan, kesehatan, peribadatan, apresiasi
budaya dan ruang publik.
d) Mengembangkan prasarana perekonomian meliputi pasar, perbankan, lembaga
keuangan non bank dan koperasi, dan terminal komoditi.
e) Mengembangkan prasarana keamanan wilayah melalui kerjasama dengan Kepolosian,
TNI-AL, dan SAR
f) Menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan melengkapi perangkat kebijakan dan
regulasi, sistem perizinan yang cepat dan transparan, insentif dan dukungan keamanan.
g) Meningkatkan penelitian, pengkajian dan pengembangan KSPN Moyo Dan Sekitarnya
melalui bekerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga-lembaga riset, dunia usaha,
LSM dan badan litbang.
h) Meningkatkan penguasaan dan penerapan teknologi tepat guna dalam kegiatan
eksplorasi, eksploitasi, produksi dan pengolahan melalui kerjasama dan kemitraan antar
stakeholder
i) Meningkatkan kerjasama pengembangan wilayah antar daerah, lembaga internasional,
Kementerian dan Lembaga Pemerintah, LSM, dan dunia usaha.
j) Menetapkan dan mengembangkan produk/komoditas unggulan berbasis sumberdaya
lokal dimasing-masing kawasan melalui pengkajian secara komprehensif.
k) Meningkatkan kualitas produk yang berstandar melalui pelatihan, pembinaan/
pendampingan, insentif dan mengembangkan sistem pengendalian mutu secara
terpadu.
l) Meningkatkan akses pasar produk unggulan daerah/lokal melalui pengembangan
promosi dan sistem informasi yang mudah diakses oleh masyarakat.
m) Mengembangkan keterkaitan usaha hulu dan hilir dari pra-produksi hingga pemasaran
dalam suatu sistem agribisnis secara terpadu.
n) Meningkatkan promosi pariwisata daerah dengan cara menjalin kemitraan,
mengembangkan event-event lokal, tradisional, internasional, serta memanfaatkan
teknologi informasi.

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 5


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tabel 4. 2 Road Map Pengembangan KSPN Moyo Dan Sekitarnya


Alam (Nature) (35 %):  Wisata Bahari (Marine Tourism) (35%)
 Ekowisata (Eco Tourism) (45%)
 Wisata Petualangan (Adventure Tourism)

Budaya (Culture) (60 %) :  Wisata Warisan Budaya dan Sejarah (Heritage


And Pilgrim Tourism) (20%)
 Wisata Belanja dan Kuliner (Culinary And
Shopping Tourism) (45%)
 Wisata Kota dan Desa (City And Village Tourism)
(35%)
Buatan Manusia (Man Made) (5%)  Wisata Mice (Mice & Events Tourism) (25%)
 Wisata Olahraga (Sport Tourism) (60%)
 Objek Wisata Terinegrasi (Integrated Area
Tourism) (15%)

4.3 POLA RUANG


Penggunaan perairan pesisir Pulau Moyo dan sekitarnya dapat dikelompokkan sebagai
kawasan konservasi, pemanfaatan umum dan alur laut. Menurut statusnya, kawasan konservasi
pesisir dan pulau-pulau kecil di Provinsi NTB dapat dibedakan sebagai kawasan konservasi
yang telah ditetapkan dan kawasan konservasi yang baru pencadangan. Sedangkan
pemanfaatan umum meliputi perikanan tangkap, perikanan budidaya, pariwisata dan
pelabuhan. Sedangkan alur laut meliputi alur pelayaran dan alur kabel dan pipa bawah laut.
Berdasarkan skala waktu penggunaan, penggunaan perairan dapat dibedakan atas
penggunaan menetap dan penggunaan tidak menetap. Penggunaan menetap yaitu
penggunaan perairan yang telah memiliki ijin dan/atau penetapan atau tidak memiliki ijin yang
berlangsung secara terus menerus pada suatu lokasi tertentu atau tidak berpindah-pindah.
Penggunaan perairan menetap, antara lain kawasan konservasi, Daerah Lingkungan Kerja
Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan, budidaya laut, bagan tancap,
sarana navigasi pelayaran dan sarana maritim lainnya. Sedangkan pemanfaatan tidak menetap
yaitu pemanfaatan perairan tidak secara terus menerus di suatu lokasi, seperti penangkapan
ikan dan wisata bahari.

4.3.1 Kawasan Konservasi


Perwujudan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan
adalah penyeimbangan antara pemanfaatan dengan konservasi. Konservasi wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil diselenggarakan untuk menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan pulau-
pulau kecil, melindungi alur migrasi ikan dan biota laut lain, melindungi habitat biota laut, dan
melindungi situs budaya tradisional. Untuk kepentingan konservasi, sebagian wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil dapat ditetapkan sebagai kawasan konservasi. Kawasan konservasi
adalah bagian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang mempunyai ciri khas tertentu sebagai
satu kesatuan ekosistem yang dilindungi, dilestarikan dan/atau dimanfaatkan secara
berkelanjutan untuk mewujudkan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara
berkelanjutan.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berupaya terus mengembangkan
kawasan konservasi pesisir dan pulau kecil dalam rangka berkontrubusi memenuhi target
Pemerintah RI membangun kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil seluas 20 juta ha

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 6


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

sebelum tahun 2020. Hingga saat ini, di Provinsi NTB terdapat 3 Kawasan Konservasi Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) yang telah ditetapkan dan 7 KKP3K yang dicadangkan.
Kawasan Konservasi yang telah ditetapkan yaitu:
1) Taman Wisata Perairan Gili Meno, Gili Ayer dan Gili Trawangan (Gili Matra) di Kabupaten
Lombok Utara
2) Taman Wisata Alam Laut Pulau Moyo di Kabupaten Sumbawa
3) Tawan Wisata Alam Laut Pulau Satonda di Kabupaten Dompu.

a. Taman Wisata Alam Laut Pulau Moyo


Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Pulau Moyo di Kabupaten Sumbawa ditetapkan
berdasarkan SK Menteri Kehutanan RI Nomor 308/Kpts/II/1986) tanggal 29 September 1986.
Luas kawasan konservasi ini yaitu 6.000 Ha. Secara administratif kawasan ini berada di Desa
Labuan Aji dan Desa Sebotok, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa. TWAL ini
merupakan kesatuan dengan konservasi daratan Pulau Moyo yang ditunjuk sebagai Kawasan
Konservasi Taman Buru dengan luas 22.250 Ha. Kawasan konservasi ini dikelola oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan c.q Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa
Tenggara Barat. Mengingat letak Pulau Moyo yang strategis karena terletak diantara obyek
wisata lain seperti Gili Matra (Lombok), TWA Pulau Satonda (Bima-Dompu) dan Taman
Nasional Komodo, Pulau Moyo merupakan daerah wisata yang cukup potensial untuk
dikembangkan baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

b. Taman Buru (TB) Pulau Moyo


Taman Buru Pulau Moyo ditetapkan berdasarkan SK.2837/Menhut-VII/KUH/2014 dengan Luas
22.537,90 ha, di wilayah Desa Sebotok dan Desa Labuhanaji, Kec Labuhan Badas memiliki
potensi keanekaragaman hayati flora dan fauna yang tinggi.

4.3.2 Kawasan Pemanfaatan Umum


Kawasan Pemanfaatan Umum merupakan kawasan yang dipergunakan untuk
kepentingan ekonomi, sosial budaya seperti kegiatan perikanan, prasarana perhubungan laut,
pariwisata, permukiman, dan pertambangan. Kawasan pemanfaatan umum di KSPN Moyo Dan
Sekitarnya dijabarkan menjadi beberapa zona yaitu:
A) Zona Parwisata
B) Zona Permukiman
C) Zona Pelabuhan

5.3.2.1 Zona Pariwisata


Zona pariwisata ini diperuntukkan bagi kegiatan yang bersifat pemanfaatan obyek
wisata maupun kegiatan penyediaan, pemeliharaan sarana dan prasarana wisata, kegiatan
promosi dan yang bersifat menunjang pariwisata. Dalam zona pariwisata di KSPN Moyo Dan
Sekitarnya ditetapkan sebagai berikut
A) Subzona Wisata Bentang Alam Laut pada perairan pesisir yang tersebar di seluruh kawasan
konservasi yang sudah ditetapkan oleh Menteri (TWAL Pulau Moyo),
B) Subzona Wisata Alam Pantai/Pesisir dan Pulau-pulau Kecil pada perairan pesisir yang
tersebar di seluruh kawasan konservasi yang sudah ditetapkan oleh Menteri (TWAL Pulau
Moyo),
C) Subzona Wisata Bawah Laut pada perairan pesisir tersebar di seluruh kawasan konservasi
yang sudah ditetapkan oleh Menteri (TWAL Pulau Moyo).

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 7


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 8


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 9


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 10


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

5.3.2.2 Zona Permukiman


Zona Permukiman adalah kawasan yang diperuntukkan bagi permukiman nelayan dan
permukiman non-nelayan, baik wilayah pesisir maupun di pulau-pulau kecil. Zona Permukiman
yang ada di KSPN Moyo Dan Sekitarnya dijabarkan menjadi Subzona Permukiman Nelayan.

5.3.2.3 Zona Pelabuhan


Zona Pelabuhan merupakan zona yang berpotensi memberikan kemudahan akses
distribusi barang dan jasa dan berdampak terhadap potensi investasi di berbagai sektor
ekonomi baik industri, pertambangan, pariwisata dan lain sebagainya. Zona ini mencakup
pelabuhan pengumpul, pelabuhan pengumpan regional, pelabuhan lokal, pelabuhan
penyeberangan, pelabuhan perikanan, dan pelabuhan khusus.
Zona Pelabuhan adalah digunakan untuk peningkatan akses inter dan intra KSPN Moyo Dan
Sekitarnya, terutama pulau-pulau berpenduduk dan berpotensi ekonomi, serta peningkatan
dan pengembangan kinerja pelabuhan. Pelabuhan laut yang ada di KSPN Moyo Dan
Sekitarnya dijabarkan sebagai berikut. Labuhan Badas, Muara Kali, Ai Bari, calabai dan labuhan
aji.

4.3.3 Alur Laut


Alur Laut merupakan perairan yang dimanfaatkan, antara lain, untuk alur pelayaran,
pipa/ kabel bawah laut dan migrasi biota laut pesisir dan pulau-pulau kecil secara
berkelanjutan bagi berbagai sektor kegiatan. Adanya alokasi ruang untuk alur laut
dipergunakan sebagai acuan dan pedoman dalam menjaga kelancaran, keamanan dan
keselamatan pelayaran, melindungi migrasi biota laut tertentu dan melindungi keamanan
prasarana umum di bawah laut. Perairan KSPN Moyo Dan Sekitarnya terdapat banyak alur laut
yang terdiri dari:
1. Alur Pelayaran Internasional yaitu Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) berupa ALKI II
yang berada di perairan Selat Lombok
2. Alur Pelayaran Nasional merupakan alur pelayaran dari dan menuju Pelabuhan
Pengumpul yaitu rute Lembar – Surabaya (Jawa Timur), Lembar – Padang Bai (Bali),
Lembar – Makassar (Sulawesi Selatan), Benete – Benoa (Bali), Labuhan Badas –
Surabaya (Jawa Timur), Labuhan Badas – Kupang (NTT), Bima – Makassar (Sulawesi
Selatan), Sape – Labuhan Bajo (NTT).
3. Alur Pelayaran Regional yaitu rute Labuhan Haji – Labuhan Badas, Labuhan Haji –
Benete, Telong Elong – Labuhan Badas, Telong Elong – Benete, Teluk Jor – Benete,
Labuhan Lombok – Labuh Lalar, Labuhan Lombok – Benete, Labuhan Badas – Bima,
Labuhan Badas – Sape.
4. Alur Pelayaran Lokal yaitu rute Bangsal Pemenang – Gili Trawangan, Bangsal Pemenang
– Gili Air, Bangsal Pemenang – Gili Meno, Telong Elong – Gili Sunut, Tanjung Luar – Gili
Meringkik, Labuhan Badas – Pulau Medang, Labuhan Badas – Pulau Moyo, Labuhan
Badas – Labuhan Terata, Labuhan Badas – Kempo, Pulau Medang – Pulau Moyo, Pulau
Moyo – Calabai, Kempo – Pulau Kodo, Kempo – Labuhan Jambu, Kempo – Calabai,
Labuhan Jambu – Maronge, Labuhan Jambu – Calabai, Labuhan Jambu – Labuhan
Sangoro, Labuhan Sangoro – Labuhan Terata, Calabai – Pulau Moyo, Calabai – Satonda,
Teluk Bima – Sape, Teluk Bima – Waworada, Sape – Bajo Pulau, Sape – Waworada.
5. Alur Pelayaran Khusus Wisata yaitu rute Benoa – Bangsal Pemenang – Pulau Moyo –
Pulau Sangiang – Pulau Komodo, Bangsal Pemenang – Amed (Bali), Sekotong – Benoa
(Bali)

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 11


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 12


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 13


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 14


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

4.4 Rencana Pengembangan Destinasi


Rencana Pengembangan Destinasi di Pulau Moyo dan sekitarnya berprinsip pada
Pariwisata Destinasi pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan
lingkungan, meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan masyarakat. Adapun tujuannya
adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata dengan sasaran yang ingin
dicapai yaitu Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Nusantara, Jumlah Devisa dari Wisatawan
Mancanegara, Jumlah Pengeluaran Wisatawan Nusantara, dan PDB Bidang Pariwisata.
Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Pulau Moyo dan sekitarnya dilakukan
dengan pembangunan daya tarik wisata alam, budaya, dan buatan melalui aksesibilitas
pariwisata dan pembangunan prasarana dan fasilitas umum pariwisata. Pembangunan
aksesibilitas pariwisata meliputi
 Sarana transportasi (moda transportasi angkutan jalan, sungai, danau dan
penyeberangan, angkutan laut dan kereta api),
 Prasarana transportasi (pelabuhan laut, bandara, stasiun)
 Sistem Transportasi (informasi rute, dan jadwal, ICT, kemudahan reservasi moda)
Sedangkan pembangunan prasarana dan fasilitas umum pariwisata meliputi
 Prasarana umum (Listrik, Air, Telekomunikasi, pengelolaan limbah)
 Fasilitas Umum (keamanan, keuangan perbankan, bisnis, kesehatan, sanitasi dan
kebersihan, khusus bagi penderita cacat fisik, anak-anak dan lanjut usia, rekreasi, lahan
parkir dan ibadah)
 Fasilitas Pariwisata (akomodasi, rumah makan/restoran, informasi dan pelayan
pariwisata, keimigrasian, TIC dan e-tourism kios, polisi pariwisata dan satuan tugas
wisata, toko cinderamata, penunjuk arah-papan informasi wisata-rambu lalu lintas
wisata, bentuk bentang lahan)

Rencana pengembangan destinasi Pulau Moyo dan sekitarnya yang didasarkan pada
tiga jenis kepariwisataan adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 3 Rencana Pengembangan Destinasi KSPN Moyo Dan Sekitarnya


JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
Alam (Nature) Air Terjun Mata Aksesibilitas:
Jitu Prasarana transportasi : Pembangunan jalan Dinas Pariwisata
menuju lokasi dengan konstruksi ramah sebagai leading
lingkungan, dan tepat konstruksi sector, Dinas
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas Perhubungan,
layanan ojek (motor dengan ciri tertentu, Dinas PU Cipta
perilaku (interaksi dan komunikasi Karya
pengendara) ojek
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (kemudahan dan kepastian
Jadwal)

Amenitas :
Prasarana Umum : Pembangunan Transit Area Dinas Pariwisata
pada lokasi yang tidak terlalu dekat dg obyek sebagai leading
wisata (MCK, Musholla, parkir motor) sector, Dinas PU
Fasilitas Umum : Penginapan dan Fasiltas Cipta Karya, Dinas
Perdagangan/Jasa di Labuhan Aji, UMKM

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 15


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya Dinas Pariwisata
masyarakat : kemampuan berinteraksi, sebagai leading
melayani, dan terlibat dalam peran sector, Dinas
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang Sosial dan Tenaga
obyek secara baik. Kerja
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi : Dinas Pariwisata
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu sebagai leading
bagi investor sector, BKPMD
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Air Terjun Diwu Aksesibilitas:
Mbai Prasarana transportasi : Pembangunan jalan Dinas Pariwisata
menuju lokasi dengan konstruksi ramah sebagai leading
lingkungan, dan tepat konstruksi sector, Dinas
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas Perhubungan,
layanan ojek (motor dengan ciri tertentu, Dinas PU Cipta
perilaku (interaksi dan komunikasi Karya
pengendara) ojek
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (kemudahan dan kepastian
Jadwal)

Amenitas :
Prasarana Umum : Pembangunan Transit Area Dinas Pariwisata
pada lokasi yang tidak terlalu dekat dg obyek sebagai leading
wisata (MCK, Musholla, parkir motor) sector, Dinas PU
Fasilitas Umum: Penginapan dan Fasiltas Cipta Karya, Dinas
Perdagangan/Jasa di Labuhan Aji, UMKM

Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya Dinas Pariwisata
masyarakat : kemampuan berinteraksi, sebagai leading
melayani, dan terlibat dalam peran sector, Dinas
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang Sosial dan Tenaga
obyek secara baik. Kerja
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi : Dinas Pariwisata
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu sebagai leading
bagi investor sector, BKPMD
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Pantai Tanjung Aksesibilitas:
Pasir Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga Dinas Pariwisata
khusus wisata untuk sarana transportasi air sebagai leading
(perahu) melalui lembaga pengelola sector, Dinas
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas Perhubungan,
layanan perahu (perahu motor dengan ciri

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 16


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi) Dinas PU Cipta
awak perahu Karya
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)

Amenitas :
Prasarana Umum : Pembangunan Dermaga, Dinas Pariwisata
Transit Area pada lokasi yang tidak berada sebagai leading
langsung obyek wisata (MCK, Musholla, sector, Dinas PU
Gasebo pandang, tempat persiapan wisata Cipta Karya, Dinas
adventur : watching, hiking, snorkleing, UMKM
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya Dinas Pariwisata
masyarakat : kemampuan berinteraksi, sebagai leading
melayani, dan terlibat dalam peran sector, Dinas
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang Sosial dan Tenaga
obyek secara baik. Kerja
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi : Dinas Pariwisata
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu sebagai leading
bagi investor sector, BKPMD
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Pantai Ai Manis Aksesibilitas:
Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum : Pembangunan Dermaga,
Transit Area pada lokasi yang tidak berada
langsung obyek wisata (MCK, Musholla,
Gasebo pandang, tempat persiapan wisata
adventur : watching, hiking, snorkleing,
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 17


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Pantai Brang Sedo Aksesibilitas:
Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum : Pembangunan Dermaga,
Transit Area pada lokasi yang tidak berada
langsung obyek wisata (MCK, Musholla,
Gasebo pandang, tempat persiapan wisata
adventur : watching, hiking, snorkleing,
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Pantai Raja Sua Aksesibilitas:
Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 18


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
Amenitas :
Prasarana Umum : Pembangunan Dermaga,
Transit Area pada lokasi yang tidak berada
langsung obyek wisata (MCK, Musholla,
Gasebo pandang, tempat persiapan wisata
adventur : watching, hiking, snorkleing,
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Pantai Poto Jarum Aksesibilitas:
Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum :( seeing snorkleing,
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa di Labuhan
Aji
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 19


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Pantai Tanjung Aksesibilitas:
Boko Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum :( seeing snorkleing,
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa di Labuhan
Aji
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Pantai Crocodie Aksesibilitas:
Head Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum :( seeing snorkleing,
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa di Labuhan
Aji
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 20


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Takat Sagele Aksesibilitas:
Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum :( seeing snorkleing,
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa di Labuhan
Aji
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Hutan dan Savana Aksesibilitas:
Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum : Pembangunan Dermaga,
Transit Area pada lokasi yang tidak berada

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 21


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
langsung obyek wisata (MCK, Musholla,
Gasebo pandang, tempat persiapan wisata
adventur : watching, hiking, hunting,)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay di
Labuhan Aji dan Fasiltas Perdagangan/Jasa
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Budaya (Culture) Pembuatan Aksesibilitas:
Minyak, Prasarana transportasi : Pembangunan
Diha Labu bandara Sultan Kaharuddin, dermaga Muara
Gentao & Serune Kali, Labuhan AJi
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan kendaraan di kota Sumbawa, dan
kapal ke Labuhan Aji
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum : keamanan, perbankan,
bisnis, kesehatan, sanitasi dan kebersihan,
khusus bagi penderita cacat fisik, anak-anak
dan lanjut usia, rekreasi, lahan parkir dan
ibadah
Fasilitas Umum : akomodasi, rumah
makan/restoran, informasi dan pelayan
pariwisata, keimigrasian, TIC dan e-tourism
kios, polisi pariwisata dan satuan tugas wisata,
toko cinderamata, penunjuk arah-papan
informasi wisata-rambu lalu lintas wisata,
bentuk bentang kota
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 22


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Buatan Desa Labuhan Aji Aksesibilitas:
(Cagar budaya Prasarana transportasi : Pembangunan
arsitektur rumah dermaga sebagai pintu masuk pulau Moyo
panggungdalam Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
kawasan /blok) layanan perahu reguler dan wisata (ojek, dan
perahu motor dengan ciri tertentu, perilaku
(interaksi dan komunikasi) awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum : (MCK, Musholla), publik
area untuk pesta rakyat diha labu, festival
budaya, pameran hasil kerajinan dan kuliner
lokal P. Moyo
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa,
Pembangunan listrik dg kapasitas yg
mencukupi
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 23


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

4.4.1 Atraksi
4.4.1.1 Daya Tarik Wisata Alam
Tabel 4. 4 Daya Tarik Wisata Alam di KSPN Moyo Dan Sekitarnya
NO OBYEK DAYA TARIK WISATA GAMBAR

1 Batu  Something to see: melihat


Kapal/Crocodile matahari terbenam,
Head serta pemandangan pantai
 Something to do: bermain di
pantai pasir putih, mengamati
sedimentasi karang, berfoto,
melukis, membuat kenangan

2 Tanjung Pasir  Something to see: melihat


matahari terbit dan terbenam,
serta pemandangan pantai
 Something to do: snorkeling,
berenang, bermain di pantai pasir
putih, bird watching mengamati
sedimentasi karang, berfoto,
melukis, membuat kenangan

3 Tanjung Boko  Something to see: melihat


matahari terbit dan terbenam,
serta pemandangan pantai
 Something to do: snorkeling,
berenang, berfoto, melukis,
membuat kenangan, tinggal

4 Raja Sua  Something to see: melihat


matahari terbit dan terbenam,
serta pemandangan pantai
 Something to do: snorkeling,
berenang, berfoto, melukis,
membuat kenangan, mengamati
penyu
5 Pantai Ai Manis  Something to see: melihat
matahari terbit dan terbenam,
serta pemandangan pantai
 Something to do: snorkeling,
berenang, berfoto, melukis,
membuat kenangan, tinggal

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 24


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

NO OBYEK DAYA TARIK WISATA GAMBAR


6 Pantai Brang  Something to see: melihat
sedo matahari terbit dan terbenam,
serta pemandangan pantai
 Something to do: snorkeling,
berenang, berfoto, melukis,
membuat kenangan, tinggal
bersama warga, makan gali bakar
7 Pantai Poto  Something to see: melihat
Jarum matahari terbenam, serta
pemandangan pantai
 Something to do: snorkeling,
berenang, berfoto, melukis,
membuat kenangan, tinggal,
honey moon
9 Takat sagele  Something to see: melihat
matahari terbenam, serta
pemandangan laut dan tanaman
karang
 Something to do: snorkeling,
diving, berenang, berfoto, shiping

8 Air Terjun Mata  Something to see and listen:


Jiyu melihat keindahan air terjun,
stalagmit, kolam berundak,
kejernihan kemilai air, mendengar
suara air, suara serangga hutan
 Something to do: berenang,
berfoto, melukis, membuat
kenangan,

9 Air Terjun Diwu  Something to see and listen:


Mbai melihat keindahan air terjun, kolam
berundak, kejernihan air,
mendengar suara air,
 Something to do: berenang,
berfoto, melukis, membuat
kenangan, melompat dg ayunan
akar pohon

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 25


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

4.4.1.2 Daya Tarik Wisata Budaya


Daya tarik wisata budaya yang dapat dikembangkan yaitu :
Tabel 4. 5 Daya Tarik Wisata Budaya di KSPN Moyo Dan Sekitarnya
NO OBYEK DAYA TARIK WISATA GAMBAR

1 Seni budaya  Something to see: melihat


Gentau & serune seni budaya asli masyarakat
sumbawa yaitu gentao, dan
atraksi alat musik serune
 Something to do:mengambil
gambar, berfoto, penelitian
budaya

2 Kehidupan Sosial  Something to see: keseharian


Masyarakat Desa masyarakat desa Labuhan Aji
 Something to do:mengambil
gambar, berfoto, penelitian
budaya

3 Arsitektur  Something to see: budaya


Rumah material arsitektur rumah
Panggung panggung
 Something to do: mengambil
gambar, berfoto, penelitian
budaya

4 Kuliner lokal  Something to see: melihat jenis


(local culinary) kuliner asli sumbawa
 Something to do: menikmati
kuliner lokal berupa sayur sepat
dan ikan bakar, dan merasakan
minuman supang

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 26


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

4.4.1.3 Daya Tarik Wisata Buatan


Tabel 4. 6 Daya Tarik Wisata Buatan di KSPN Moyo Dan Sekitarnya
NO OBYEK DAYA TARIK WISATA GAMBAR
1 Festival Malala  Something to see: melihat
atraksi budaya asli masyarakat
sumbawa dalam membuat
minyak berkhasiat
 Something to do: mendapatkan
minyak sumbawa, mengambil
gambar, berfoto, penelitian
budaya

2 Hunting, bird  Something to see: melihat


watching taman laut sumbawa yang
mempesona, menikmati
pemandangan savana
 Something to do: mengambil
gambar, berfoto, melakukan olah
raga berburu secara terbatas,
mengamati burung
3 Snorkeling &  Something to see: melihat
Diving taman laut sumbawa yang
mempesona,
 Something to do: mengambil
gambar bawah laut, berfoto,

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 27


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 28


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 29


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 30


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

4.4.2 Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan kemudahan mencapai suatu tujuan, dengan tersedianya
berbagai rute alternatif menuju satu tempat. Aksesibilitas menuju KSPN Moyo dan Sekitarnya
diperlukan sebuah pengelolaan dan pengembangan yang terintergrasi antara moda udara,
moda laut dan moda darat. Pengembangan aksesibilitas KSPN Moyo Dan Sekitarnya meliputi
:
1. Moda Udara
 Pengembangan Landasan Pacu Bandara Kaharuddin Sumbawa
 Penambahan Trip Dari Bandara Juanda Menuju Bandara Kaharuddin Sumbawa
2. Moda Laut
 Pelabuhan Calabai, selain Pelabuhan Pengumpan juga sebagai alternatif
wisata/Cruise/Kapal Pesiar
 Pengembangan Dermaga Penyeberangan dan Pelabuhan Wisata Ai Bari
 Pengembangan Pelabuhan Muara Kali sebagai pelabuhan nelayan dan wisata
 Pengembangan Jalan Strategis Provinsi pada ruas jalan di Desa Labuhan Aji ke ODTW
dan antar Desa Sebotok
 Pengembangan Dermaga Labuhan Aji sebagai pelabuhan wisata.
 Pengembangan Pelabuhan Labuan Badas
 Penambahan Penyeberangan Dari Sengigi - Labuhan Aji – Pulau Satonda
3. Moda Darat
 Pengembangan Jalan Untuk Mendukung Konektivitas Kawasan :
 Ruas Jalan Samota I : Sumbawa Besar –Tj. Menangis (Jalan Nasional/Jsn)
 Ruas Jalan Lingkar Utara Pulau Moyo : Lb Aji – Sebotok (Jalan Provinsi/Jsp)

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 31


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

4.4.3 Amenitas

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 32


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

4.4.3.1 Fasilitas Pariwisata


Fasilitas pariwisata yang direncanakan berupa hotel, resort, restoran / rumah makan,
informasi dan pelayan pariwisata, keimigrasian, TIC dan e-tourism kios, polisi pariwisata dan
satuan tugas wisata, toko cinderamata, penunjuk arah-papan informasi wisata-rambu lalu
lintas wisata, dan bentuk bentang lahan, disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan sesuai
dengan hasil perencanaan. Jumlah, jenis dan tipe fasilitas pariwisata akan dikendalikan sesuai
dengan hasil rencana.

4.4.3.2 Fasiltitas Umum Penunjang Pariwisata


Fasiitas umum penunjang pariwisata sebagai bagian penting perencanaan wisata
adalah dukungan pembangunan sarana, prasarana pelayanan kesehatan, sanitasi, air bersih,
dan penyehatan kawasan pemukiman. Di Desa Labuhan Aji sebagai kawasan utama di Pulau
Moyo merupakan kawasan permukiman desa yang memerlukan peningkatan fasilitas umum
baik sebagai kebutuhan domestik itu sendiri juga sebagai sarana penunjang pariwisata
mengingat keduanya merupakan hal yang terintegrasi.
Kondisi prasarana kesehatan yang masih sangat minim, sanitasi lingkungan,
penyediaan air bersih, dan penyehatan kawasan permukiman menjadi hal yang utama dalam
paket perencanaan kawasan desa wisata.

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 33


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 34


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 35


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tabel 4. 7 SWOT
KEKUATAN KELEMAHAN
(STRENGTH) (WEAKNESS)
1. Memiliki kekayaan bahari (wisata alam 1. Belum ada manajemen pengembangan dan
bawah laut) dan pemandangan alam (air pengelolaan kawasan strategis pariwisata
terjun dan bentang pantai) sebagai daya nasional (KSPN) Moyo Dsk
tarik primer dan budaya (culturaldiversity) 2. Banyak ODTW yang belum dikembangkan
sebagai daya tarik sekunder. dan belum dikelola, khususnya potensi
2. Memiliki ODTW unggulan dan terkenal ODTW di Pulau Moyo.
secara nasional dan internasional. 3. Kurangnya sarana dan prasarana
3. Telah ditetapkan sebagai Taman Wisata transportasi yang mendukung kegiatan
Alam Laut Dan Taman Buru Pulau Moyo. pariwisata khusunya di Pulau Moyo.
4. Kurangnya fasilitas pariwisata dan
akomodasi di Pulau Moyo
(hotel/penginapan, rumah makan, sarana

SWOT
perbelanjaan, sarana hiburan, toko
souvenir/ cinderamata, Tourism Information
Centre, MCK/toilet, dan usaha perjalanan
wisata).
5. Terbatasnya pasokan energi/Listrik
terutama di Pulau Moyo
6. Belum optimal dan masih terbatasnya
promosi dan pemasaran yang dilakukan dan
kurangnya Tata Informasi Pariwisata.
7. Terbatasnya manajemen atraksi terhadap
potensi daya tarik wisata yang ada.
8. Kurangnya promosi, sehingga belum
banyak wisatawan yang berkunjung ke
Pulau Moyo.
9. Masih rendahnya lama tinggal dan
pembelanjaan wisatawan
10. Terbatasnya armada penerbangan yang
masuk di Bandar Udara Sultan M. Kaharudin
3.

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 36


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

S–O: W–O:
• Mengelola kegiatan lanjutan yang inovatif • Membangun sarana dan prasarana public
dan kreatif serta berwawasan lingkungan dan pendukung pariwisata yang ramah
dengan pemberdayaan masyarakat untuk lingkungan (fasilitas, akomodasi,
KESEMPATAN keberlanjutan kawasan strategis pariwisata transportasi)
(OPPORTUNITY) nasional (KSPN) Moyo Dsk • Menambahkan armada (moda pesawat)
1. Dalam RIPARNAS, telah ditetapkan • Optimalisasi dan revitalisasi ketersediaan baru untuk menunjang kegiatan pariwisata
sebagai KSPN Moyo dskt. infrastruktur pariwisata yang sudah ada dan mengalihkan aktivitas penerbangan
2. Dalam Kebijakan pengembangan (fasilitas, akomodasi dan transportasi). sipil ke bandara komersil (bandara
Wilayah Provinsi NTB masuk dalam KSP • Pengembangan Aksesibilitas Eksternal : internasional)
Teluk Saleh akses udara dan laut dari Bali, Gili • Mengembangkan pemberdayaan
3. Adanya Paket Wisata yang tergabunga Trawangan/Lombok, pengembangan masyarakat melalui pelatihan berbasis
dalam perjalanan wisata Pulau Bali – konektivitas wisata bahari eksternal pola pariwisata.
Pulau Lombok – Pulau Sumbawa. perjalanan liveaboard : meliputi Gili • Pengembangan Kelembagaan Pariwisata
4. Peluang tenaga kerja di sektor pariwisata Trawangan – Gili Lampu – Pulau Keramat – yang Handal.
dari masyarakat lokal yaitu sebagai KSP Teluk Saleh – Gili Banta – Pulau Komodo
guide. – Labuhan Bajo, konektivitas destinasi Pulau
5. Adanya rencana pengembangan Sumbawa (Lakey + Pantai Sili-Maci)
pelabuhan wisata antara lain, pelabuhan • Pengembangan Aksesibilitas Internal :
Ai Bari, Pelabuhan Calabai, Pelabuhan Peningkatan aksebilitas melalui
Labuhan Aji, Pelabuhan Muara Kali dan pembangunan jalan Samota selanjutnya
Pelabuhan Labuan Badas. mempersingkat waktu perjalanan ke
6. Adanya rencana pengembangan Jalan kawasan Calabai perlu pelabuhan
Strategis Nasional Samota yang akan penyeberangan; peningkatan aksesibilitas
menghubungkan konektivitas antar DTW selatan penyeberangan Teluk Santong
kegiatan ekonomi dan pariwisata. – Calabai, peningakatan konektivitas antar
DTW via darat dan laut.
• Pengembangan Pusat-Pusat Pelayanan
Pariwisata : pusat pelayanan primer,
sekunder, tersier

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 37


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

GANGGUAN S–T: W–T:


(THREAT) • Mengembangkan kemitraan usaha dan • Melakukan kerjasama antar sektoral dalam
1. Kurangnya perhatian pemerintah ekonomi lokal berbasis ekowisata hal pengembangan pariwisata.
terhadap potensi ODTW yang belum • Mengelola dan menjaga daya tarik wisata • Pengembangan Atraksi Wisata
berkembang. primer dan daya tarik wisata sekunder agar • Pengembangan Fasilitas, Industri,
2. Keterbatasan dana atau anggaran berkelanjutan. Pemasaran dan Kelembagaan
daerah yang minim untuk pembangunan • Mengoptimalkan kerjasama antar Kepariwisataan
fisik destinasi wisata. stakeholder (pemerintah, swasta, • Pengembangan Keterkaitan Sektor
3. Masih rendahnya minat swasta untuk masyarakat) dalam pengembangan KSPN Pariwisata dengan Sektor Terkait
mengelola potensi pariwisata di Pulau Moyo dan sekitarnya • Pengembangan Investasi Pariwisata
Moyo Dsk.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat dan
perilaku wisatawan terhadap lingkungan
yang kurang baik (membuang sampah
sembarangan, menebang pohon)
5. Sumber daya alam (bawah laut)
mendapat tekanan dari kegiatan
Pariwisata, karena penumpukan
wisatawan pada satu daya tarik pada
satu waktu, sehingga akan berdampak
pada penurunan kualitas ekosistem.
6. Masih terbatasnya sumber daya manusia
pendukung sektor pariwisata baik secara
kuantitas maupun kualitasnya yang perlu
ditingkatkan dalam memenuhi standar
pelayanan.
7. Belum terintegrasinya secara baik
kebijakan dan program pengembangan
lintas sektor dan daerah dalam
mendukung upaya pembangunan
kepariwisataan.
Sumber : Hasil Rencana

Rencana Induk KSPN Moyo Dan Sekitarnya | 38


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Bab V
RENCANA DETIL

5.1 KAWASAN INTI


Kawasan Inti KSPN Moyo dan Sekitarnya merupakan kawasan yang ditetapkan untuk
dikembangkan secara perlindungan dan merupakan tujuan utama dari pariwisata KSPN Moyo
dan Sekitarnya. Kawasan Inti KSPN Moyo dan Sekitarnya meliputi 2 objek daya tarik wisata
(ODTW) utama yaitu Air terjun mata jitu dan air terjun diwu M’bai. Pengembangan kawasan
inti harus memperhatikan beberap aspek, antara lain :
1. Mempertahankan ketenangan dan keaslian seluruh unsur, baik alam, budaya dan
pengelolaan lingkungan.
2. Pembatasan aktivitas yang berpotensi dapat mengubah bentang alam.
3. Eksploitasi bersifat pemanfaatan potensi untuk kegiatan pariwisata sepenuhnya.
4. Pembangunan harus harmoni dengan alam dan memperhatikan daya dukung dan daya
tampung lingkungan.

5.2 KAWASAN PENUNJANG


Penetapan kawasan penunjang bertujuan untuk menunjang kegiatan inti KSPN Moyo
dan Sekitarnya, dalam hal ini kawasan penunjang KSPN Moyo Dan Sekitarnya yang sesuai
adalah kawasan labuhan aji. Pengembangan Kawasan labuhan aji dilakukan secara terbatas
menunjang kegiatan pariwisata. Kegiatan pengembnagan yang dapat dilakukan antara lain
Pengembangan Dermaga; Gerbang Masuk, Homestay, Aksesbilitas, Plaza.

Rencana Detil | 1
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Rencana Detil | 2
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

A. Gerbang Masuk
Penggunaan jenis gerbang tradisional dengan bentuk ukiran-ukiran pada bangian atas
dan dengan penggunaaan warna coklat akan terlihat lebih alami seperti warna kayu dengan
material dari bahan beton akan memperkokoh bangunan ini.

Gambar 5. 1 Konsep Pengembangan Gerbang Masuk

Rencana Detil | 3
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

B. Gedung Serbaguna
Penggunaan bahan material dari kayu yang merupakan bahan dari alam yang memiliki
kesan tradinional dengan bentuk rumah panggung yang menjadi ciri khas daerah moyo.
Dengan ukuran yang cukup besar untuk digunakan sebagai gedung serbaguna.

Gambar 5. 2 Konsep Pengembangan Gedung Serbaguna

Rencana Detil | 4
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

C. Sentra PKL
Penggunan jenis panggung pada sentra PKL berfungsi untuk menunjang bangunan
adat setempat yang rata-rata berjenis panggung sehingga terkesan lebih menyatu dengan
wilayah setempat dengan menggunakan material dari kayu akan memberikan kesan lebih
tradisional.

Gambar 5. 3 Konsep Pengembangan Sentral PKL

Rencana Detil | 5
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

D. Pos Pemberhentian
Penggunaan material dari bahan kayu untuk bagian dinding dan penyangga. Dan
untuk atap yang terbuar dari ilalang dan dengan desain panggung yang merupakan bangunan
khas tradisisonal.

Gambar 5. 4 Konsep Pengembangan Pos Pemberhentian

Rencana Detil | 6
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

E. Bangunan Sekolah
Penggunaan bahan dari beton menjadi untuk standar bangunan gedung sekolah dan
atap dari material asbes dengan bentuk yang memanjang

Gambar 5. 5 Konsep Pengembangan Bangunan Sekolah

Rencana Detil | 7
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

F. Bangunan Rumah Type 1


Penggunaan bahan material bangunan dari kayu dan beton untuk mendirikan
bangunan, dan atap yang suadah terbuat dari geteng sehingga bangunan terkesan lebih
modern namun tidak meninggalkan unsur budaya setempat.

Gambar 5. 6 Konsep Pengembangan Bangunan Rumah Type I

Rencana Detil | 8
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

G. Bangunan Rumah Type 2


Panggunaan bahan material yang terbuat dari kayu dan atap terbuat dari bahan
genteng dengan ukuran yang sedang. Dengan desain panggung sebagai ciri khas bangunan
tradisional suku moyo.

Gambar 5. 7 Konsep Pengembangan Bangunan Rumah Type II

Rencana Detil | 9
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

H. Bangunan Rumah Type 3


Penggunaan bahan material dari kayu dan atap geteng dengan ukuran bangunan yang
cukup sederhana.dengan desain panggung sebagai ciri khasnya.

Gambar 5. 8 Konsep Pengembangan Bangunan Rumah Type III

Rencana Detil | 10
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

I. Bangunan Balai Desa


Penggunaan jenis material bangunan untuk balai desa yang lumaya besar dengan jenis
material beton dan bata merah untuk memperkokoh bangunan. Dengan tampilan yang
sedemikian rupa untuk keselarasan dengan banguna sekiatarnya.

Gambar 5. 9 Konsep Pengembangan Bangunan Balai Desa

Rencana Detil | 11
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

J. Bangunan Masjid
Bahan material dari beton dan bata merah pada bangunan masjid ini dan penutup atap
yang lebih modern untuk mengantisipasi adanya kebocoran. Dengan penggunan corak warna
yang natural untuk mendapatkan kesan tradisional.

Gambar 5. 10 Konsep Pengembangan Bangunan Masjid

Rencana Detil | 12
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

K. Bangunan PLN
Penggunaan material pada bangunan PLN menggunakan material beton dan bata
merah dan pada bangian atap menggunakan geteng.

Gambar 5. 11 Konsep Pengembangan Bangunan PLN

Rencana Detil | 13
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

L. Dermaga
Break water yang berfungsi untuk menangkis ombak yang datang dan mengikis area
pantai da juga sebagai sarana untuk dermaga (tempat kapal bersandar) yang terbuat dari
bahan material Benton sebagai penangkis ombak

Gambar 5. 12 Konsep Pengembangan Dermaga

Rencana Detil | 14
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

M. Papan Nama
Penggunaan papan nama yang terbuat dari bahan logam sehingga terlihat lebih menarik dan
elegan dengan bahan material yang terbuat dari Benton pada bagian pondasi untuk
memperkokoh.

Gambar 5. 13 Konsep Pengembangan Papan Nama

Rencana Detil | 15
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

N. Tempat Berteduh
Pada penggunaan material jenis ini menggunakan bahan kayu dan atap geteng dengan
bentuk adat yang tidak ditinggalkan dan cocok untuk tempat berteduh atau beristirahat.

Gambar 5. 14 Konsep Pengembangan Tempat Berteduh

Rencana Detil | 16
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

O. Jalan
Lebar jalan yang memiliki ukuran 3m yang dapat dilalui oleh motor dengan bahan material
dari paving dengan bahan pagar dari kayu untuk menambah suasana tradisional.

Gambar 5. 15 Konsep Pengembangan Jalan

Rencana Detil | 17
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

P. Vegetasi Jalan
Konsep vegetasi jalur hijau menggunakan tanaman pohon trembesi.

Gambar 5. 16 Konsep Pengembangan Vegetasi Jalan

Rencana Detil | 18
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Q. Perspektif Kawasan

Gambar 5. 17 Konsep Pengembangan Kawasan

Rencana Detil | 19
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Bab VI
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA

6.1 COST-BENEFIT ANALYSIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG


PARIWISATA
Analisis biaya manfaat adalah suatu alat analisis dengan prosedur yang sistematis
untuk membandingkan serangkaian biaya dan manfaat yang relevan dengan sebuah aktivitas
atau proyek. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah secara akurat membandingkan kedua nilai,
manakah yang lebih besar. Selanjutnya dari hasil pembandingan ini, pengambil keputusan
dapat mempertimbangkan untuk melanjutkan suatu rencana atau tidak dari sebuah aktivitas,
produk atau proyek, atau dalam konteks evaluasi atas sesuatu yang telah berjalan, adalah
menentukan keberlanjutannya. Adapun ciri khusus dari analisis biaya manfaat yaitu sebagai
berikut:
• Analisis biaya manfaat berusaha mengukur semua biaya dan manfaat untuk
masyarakat yang kemungkinan dihasilkan dari program publik, termasuk berbagai hal
yang tidak terlihat yang tidak mudah untuk diukur biaya danmanfaatnya dalam bentuk
uang.
• Analisis biaya manfaat secara tradisional melambangkan rasionalitas ekonomi, karena
kriteria sebagian besar ditentukan dengan penggunaan efisiensi ekonomi secara
global. Suatu kebijakan atau program dikatakan efisien jika manfaat bersih (total
manfaat dikurangi total total biaya) adalah lebih besar dari nol dan lebih tinggi dari
manfaat bersih yang mungkin dapat dihasilkan dari sejumlah alternatif investasi lainnya
di sektor swasta dan publik.
• Analisis biaya manfaat secara tradisional menggunakan pasar swasta sebagai titik tolak
di dalam memberikan rekomendasi program publik. • Analisis biaya manfaat
kontemporer, sering disebut analisis biaya manfaat sosial, dapat juga digunakan untuk
mengukur pendistribusian kembali manfaat.

Beberapa kekuatan analisis biaya manfaat adalah:


• Biaya dan manfaat diukur dengan nilai uang, sehingga memungkinkan analis untuk
mengurangi biaya dari manfaat.
• Analisis biaya manfaat memungkinkan analis melihat lebih luas dari kebijakan atau
program tertentu, dan mengaitkan manfaat terhadap pendapatan masyarakat secara
keseluruhan.
• Analisis biaya manfaat memungkinkan analis membandingkan program secara luas
dalam lapangan yang berbeda.

Rencana Pengembangan Usaha| 1


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Beberapa keterbatasan analisis biaya manfaat adalah:


• Tekanan yang terlalu eksklusif pada efisiensi ekonomi, sehingga kriteria keadilan tidak
dapat diterapkan
• Nilai uang tidak cukup untuk mengukur daya tanggap (responsiveness) karena adanya
variasi pendapatan antar masyarakat.
• Ketika harga pasar tidak tersedia, analis harus membuat harya bayangan (shadow
price) yang subyektif sifatnya.

Kedudukan Analisis Biaya Manfaat (CBA) dalam Evaluasi Pembangunan


Dalam konteks evaluasi pembangunan, CBA merupakan salah satu jenis evaluasi ex ante
karena analisis ini dilakukan sebelum proyek berjalan dan masih dalam tahap perencanaan.
Sehingga hasil dari analisa ini digunakan sebagai pedoman apakah suatu proyek layak
dilaksanakan atau tidak. Untuk lebih jelasnya tentang kedudukan CBA dalam konteks evaluasi
pembangunan, dapat dilihat dalam diagram di bawah ini.

Gambar 6. 1 Tahapan CBA

Menurut Lawrence dan Mears (2004), tahapan dasar dalam melakukan analisisbiaya manfaat
secara umum meliputi:
a. Penetapan tujuan analisis dengan tepat
Sebelum data dikumpulkan, penentuan tujuan analisis menjadi vital. Misalnya apakah
yang akan dievaluasi nantinya hanya satu proyek/aktivitas atau beberapa.
b. Penetapan perspektif yang dipergunakan (identifikasi pemangkukepentingan yang
terlibat)
Penetapan perspektif dalam memperhitungkan biaya dan manfaat perlu dilakukan dari
awal untuk mempertimbangkan sensitivitas hasilnya.
c. Mengidentifikasi biaya dan manfaat
Tahapan selanjutnya yang penting adalah mengidentifikasi semua manfaat dan biaya.
Secara umum dalam memperhitungkan manfaat terdapat duakomponen yaitu (i)
manfaat langsung dan (ii) manfaat tidak langsung.
d. Menghitung, mengestimasi, menskalakan dan mengkuantifikasi biaya dan manfaat
Setelah komponen biaya dan manfaat diidentifikasi pada tahap sebelumnya
mengkuantifikasikan dalam satuan moneter (jika memungkinkan) atau menskalakan
beberapa item yang tidak memiliki satuan kuantitiatif dan selanjutnya dihitung untuk
seluruh nilai yang satuannya sama menjadi total biaya dan manfaat.
e. Memperhitungkan jangka waktu (discount factor)
Discount factor adalah nilai pengurang dalam masa sekarang dari manfaat dan biaya
yang akan terjadi pada periode masa yang akan datang. Penggunaan discount factor

Rencana Pengembangan Usaha| 2


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

sangat penting jika benefit dan biaya yang muncul lebih dari satu periode dan untuk
memperhitungkan ketidakpastian.
f. Menguraikan keterbatasan dan asumsi
Karena pada tahap kedua perspektif menjadi penentu lingkup manfaat dan biaya yang
diperhitungkan, maka keterbatasan atas tidak dimasukkanya hal- hal yang jauh
kaitannya adalah bagian dari keterbatasan dan asumsi yang harus dijelaskan agar
pengguna informasi analisis CBA memahami batasan perhitungannya.

Biaya (Cost)
Menurut Kadariah (1999), biaya dalam proyek digolongkan menjadi empat macam, yaitu Biaya
Persiapan, Biaya Investasi, Biaya Operasional, dan Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan.
1) Biaya Persiapan
Biaya persiapan adalah biaya yang dikeluarkan sebelum proyek yang bersangkutan
benar-benar dilaksanakan.
2) Biaya Investasi atau Modal
Biaya investasi biasanya didapat dari pinjaman suatu badan atau lembaga keuangan
baik dari dalam negeri atau luar negeri.
3) Biaya Operasional
Biaya operasional masih dapat dibagi lagi menjadi biaya gaji untuk karyawan, biaya
listrik, air dan telekomunikasi, biaya habis pakai, biaya kebersihan, dan sebagainya.
4) Biaya Pembaharuan atau Penggantian
Pada awal umur proyek biaya ini belum muncul tetapi setelah memasuki usia tertentu,
biasanya pada bangunan mulai terjadi kerusakan- kerusakan yang memerlukan
perbaikan.

Manfaat (Benefit)
Manfaat yang akan terjadi pada suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga yaitu manfaat
langsung, manfaat tidak langsung dan manfaat terkait (Kadariah, 1999).
1) Manfaat Langsung
Manfaat langsung dapat berupa peningkatan output secara kualitatif dan kuantitatif
akibat penggunaan alat-alat produksi yang lebih canggih, keterampilan yang lebih baik
dan sebagainya.
2) Manfaat Tidak Langsung
Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang muncul di luar proyek, namun sebagai
dampak adanya proyek. Manfaat ini dapat berupa meningkatnya pendapatan
masyarakat disekitar lokasi proyek. (sulit diukur)
3) Manfaat Terkait
Manfaat terkait yaitu keuntungan-keuntungan yang sulit dinyatakan dengan sejumlah
uang, namun benar-benar dapat dirasakan, seperti keamanan dan kenyamanan. Dalam
penelitian ini untuk penghitungan hanya didapat dari manfaat langsung dan sifatnya
terbatas, karena tingkat kesulitan menilainya secara ekonomi.

METODE CBA
Pada dasarnya untuk menganalisis efisiensi suatu proyek langkah-langkah yang harus diambil
adalah :
 Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan
 Menghitung manfaat dan biaya dalam nilai uang
 Menghitung masing-masing manfaat dan biaya dalam nilai uang sekarang.

Rencana Pengembangan Usaha| 3


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Metode-metode untuk menganalisis manfaat dan biaya suatu proyek yaitu Metode Payback
Period (PP), Metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Perbandingan
Manfaat Biaya / Benefit-Cost Ratio (BCR).
Metode Payback Period (PP)Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa
kembali. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase. Tetapi satuan waktu (bulan, tahun, dan
sebagainya). Karena model ini mengukur seberapa cepat suatu investasi bisa kembali, maka
dasar yang dipergunakan adalah aliran kas (cash flow).
Metode NPV (Nilai Bersih Sekarang)Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang
inventasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di massa yang akan
datang.untuk mengitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat
bunga yang dianggap relevan. Analisis ini dapat dihitung menggunakan rumus :

Dimana:
NB = Net benefit = Benefit – Cost
C = Biaya investasi + Biaya operasi
B = Benefit yang telah didiskon
C = Cost yang telah didiskon
i = diskon faktor
n = tahun (waktu ekonomis)

Metode NPB (Nilai Bersih Sekarang)


Proyek yang efisien adalah proyek yang manfaatnya lebih besar dari pada biaya yang
diperlukan. Nilai bersih suatu proyek merupakan seluruh nilai dari manfaat proyek
dikurangkan dengan biaya proyek pada tahun yang bersangkutan. Rumus perhitungannya
adalah :

Rencana Pengembangan Usaha| 4


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Metode IRR (Internal Rate of Return)


Dengan metode ini tingkat diskonto dicari sehingga menghasilkan nilai sekarang suatu proyek
sama dengan nol. Rumus yang digunakan adalah :

Proyek yang mempunyai nilai IRR yang tinggi yang mendapat prioritas. Suatu proyek akan
dilaksanakan dengan mempertimbangkan tingkat pengembalian (IRR) dan tingkat diskonto
(i). Tingkat diskonto merupakan biaya pinjaman modal yang harus diperhitungkan dengan
tingkat pengembalian investasi. Investor akan melaksanakan semua proyek yang mempunyai
IRR > i dan tidak melaksanakan investasi pada proyek yang hargaIRR < i.

Metode Perbandingan Manfaat dan Biaya (BCR)


Dengan kriteria ini maka proyek yang dilaksanakan adalah proyek yang mempunyai angka
perbandingan lebih besar dari satu.

Berdasarkan metode ini, suatu proyek akan dilaksanakan apabila BCR > 1. Metode BCR akan
memberikan hasil yang konsisten dengan metode NPB, apabila BCR > 1 berarti pula NPB > 0.

Ada beberapa kelebihan dan kelemahan masing-masing metode analisis seperti ditunjukkan
pada Tabel di bawah. Dari ketiga metode analisis tersebut NPB merupakan yang terbaik karena
metode lainnya dapat memberikan hasil yang keliru dalam menentukan pilihan proyek yang
akan dilaksanakan.
Tabel Perbandingan Analisa NPB, IRR, dan BCR

Rencana Pengembangan Usaha| 5


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tabel 6. 1 Proyeksi Cost Pegawai

Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016

Tabel 6. 2 Proyeksi Penerimaan

Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016

Rencana Pengembangan Usaha| 6


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tabel 6. 3 Proyeksi Biaya Modal

Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016

Tabel 6. 4 Kelayakan Investasi

Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016

Rencana Pengembangan Usaha| 7


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

6.2 RENCANA BISNIS TAPAK PRIORITAS


Rencana pengembangan usaha kepariwisataan pada simpul-simpul produksi
pariwisata KSPN Moyo Dan Sekitarnya adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan integrasi Infrastruktur utama dan penunjang antar kawasan pariwisata di
Destinasi Prioritas KSPN Moyo Dan Sekitarnya;
2. Mengembangkan konektifitas antar kawasan pariwisata KSPN Moyo Dan Sekitarnya
dengan Pemanfaatan berbagai Moda Transportasi, Baik Moda Darat (Kendaraan Darat dan
Kereta Api) serta Moda Udara yaitu dengan Pesawat melalui pengembangan Bandara
Kaharuddin di Sumbawa dan Moda Laut melalu pengembangan 5 dermaga penyeberangan
antara lain Pelabuhan Labuhan Badas, Pelabuhan Muara Kali, Pelabuhan Ai Bari, Pelabuhan
calabai dan Pelabuhan labuhan aji.
3. Mengembangkan Jalur Konektivitas destinasi wisata di kawasan pariwisata KSPN Moyo Dan
Sekitarnya dengan kawasan kawasan Pariwisata lainnya seperti di Bali dan lombok.
4. Mengembangkan sarana dan prasarana pada KSPN Moyo Dan Sekitarnya, seperti: jaringan
air bersih, listrik, dan telekomunikasi; dan keciptakaryaan, perumahan dan permukiman.

Rencana Pengembangan Usaha| 8


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

DESTINASI WISATA POTENSI PASAR PROGRAM RECNANA INDUK DAN RENCANA DETAIL NILAI INVESTASI
KSPN MOYO DSKT
 Wisata Alam : Air  Target 5000 wisatawan  Total pengembangan KSPN
Terjun Mata Jitu; Air mancanegara jiwa pada MOYO DSKT hingga tahun 2026
Terjun Diwu Mbai; tahun 2026 RENCANA INDUK akan menelan anggaran sebesar
Pantai Tanjung Pasir;  Target 250.000 wisatawan  AKSESBILITAS : 280 Milyar. Angka ini akan dibagi
Pantai Ai Manis; Pantai nusantara jiwa pada tahun  MODA UDARA menjadi 10 tahun berturut-turut
2026  PENGEMBANGAN LANDASAN PACU BANDARA  Tahap pertama dengan nilai
Brang Sedo; Pantai Raja
Sua; Pantai Poto Jarum; KAHARUDDIN SUMBAWA investari 100.Milyar/ dengan fokus
Pantai Tanjung Boko;  PENAMBAHAN TRIP DARI SURABAYA MENUJU pada sektor infrastruktur
Pantai Crocodie Head;  Wisatawan Lewat Pintu SUMBAWA  Tahap kedua dengan nilai
Bandara di Bali dan  MODA LAUT investari 100 Milyar dengan fokus
Takat Sagele; Hutan
Lombok  PENGEMBANGAN PELABUHAN BADAS, PELABUHAN pada sektor Infrastruktur dan
dan Savana
 Limpahan Wisman Dari Bali MUARA KALI, PELABUHAN AI MBARI DAN PELABUHAN promosi
 Wisata Budaya :
 Limpahan Wisman Dari LABUHAN AJI
Pembuatan Minyak;
Lombok  PENAMBAHAN PENYEBERANGAN DARI SENGIGI -
Diha Labu Gentao &  Wisman Kapal Pesiar LABUHAN AJI – PULAU SATONDA
Serune; Desa Labuhan  PELABUHAN CALABAI, SELAIN PELABUHAN
Aji; Seni budaya Gentau PENGUMPAN JUGA SEBAGAI ALTERNATIF
SKEMA PROSES & serune; Kehidupan WISATA/CRUISE/KAPAL PESIAR PROYEKSI PENERIMAAN PENDAPATAN
BISNIS PADA Sosial Masyarakat  PENGEMBANGAN DERMAGA PENYEBERANGAN DAN
Desa; Arsitektur Rumah PELABUHAN WISATA AI BARI
PENGEMBANGAN
Panggung; Kuliner lokal KONSEP PENGEMBANGAN  PENGEMBANGAN PELABUHAN MUARA KALI SEBAGAI
KSPN MOYO DAN (local culinary) PELABUHAN NELAYAN DAN WISATA  Proyeksi penerimaan pendapatan
SEKITARNYA  Wisata Buatan:  PENGEMBANGAN DERMAGA LABUHAN AJI SEBAGAI dari sektor pariwisata sebesar 675
Festival Malala; PELABUHAN WISATA Milyar pada tahun 2026.
Hunting, bird watching;  MODA DARAT
 Aksesbilitas :  PENGEMBANGAN JALAN UNTUK MENDUKUNG
Snorkeling & Diving  Pelabuhan Calabai, selain KONEKTIVITAS KAWASAN :
Pelabuhan Pengumpan  RUAS JALAN SAMOTA I : SUMBAWA BESAR –TJ.
juga sebagai alternatif MENANGIS (JALAN NASIONAL/JSN)
KEGIATAN EKONOMI
wisata/Cruise/Kapal Pesiar  RUAS JALAN LINGKAR UTARA PULAU MOYO : LB AJI –
PARIWISATA KSPN MOYO DSKT  Pengembangan Dermaga SEBOTOK (JALAN PROVINSI/JSP)
Penyeberangan dan RENCANA DETAIL
 Jasa kapal Pelabuhan Wisata Ai Bari  Perbaikan Jalan yang Rusak (paving k300 tebal 8 cm)
penyeberangan 2 unit.  Pengembangan Pelabuhan  pekerjaan trotoar
 Amanwana Resort Muara Kali sebagai  pekerjaan street furniture
 Homestay 4 unit pelabuhan nelayan dan  Perbaikan Saluran Drainase (U-Ditch 30/80 cm)
 Jasa Ojek Pariwisata wisata  Sosialisasi Program Tingkat Kelurahan
 Persewaan alat  Pengembangan Jalan  Penyuluhan dan Pendampingan Masyakarat Tentang
snorkling dan diving Strategis Provinsi pada Pemahaman Pengolahan Sampah (3R) dan Bank Sampah
 Jasa Fotografi ruas jalan di Desa Labuhan  Pengadaan Bak Penampung Sampah
Aji ke ODTW dan antar  Pembangunan TPS
 Guide Tour
Desa Sebotok  Pembuatan Bank Sampah
 Kuliner
 Pengembangan Dermaga  Sosialisasi Program Tingkat kecamatan
Labuhan Aji sebagai  Pembangunan Penerangan Jalan Umum Lingkungan
pelabuhan wisata.  Penyediaan RTH berupa taman pasif
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG  Pengembangan Pelabuhan  Pembuatan Taman Vertikal/gantung
PARIWISATA KSPN MOYO DSKT Labuan Badas  Penyediaan Pot Tanaman di masing-masing rumah
 Pembangunan Jalan  Pekerjaan Taman alun-alun
Samota (Jalan Strategis  Pekerjaan Taman aktif
Nasional (24 Km))  Gate Landmark utara
5 Dermaga yang melayani  Struktur Dan Pola Ruang :  Gate utama Landmark selatan
penyeberangan ke Pulau  Penetapan Kawasan Inti  Pembuatan breakwater penahan ombak
Moyo : Labuhan Badas, dan Penunjang KSPN Moyo  jalan inspeksi (paving k 300 tebal 8 cm), lampu jln, street
Muara Kali, Ai Bari, calabai Dskt. furniture
dan labuhan aji.  Pengembangan  pekerjan sentra pkl, spot pemancingan, sandar perahu
Kelembagaan  perbaikan fasad bangunan

Gambar 6. 2 Skema Proses Bisnis Pengembangan KSPN Moyo Dan Sekitarnya

Rencana Pengembangan Usaha| 9


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Bab VII
INDIKASI PROGRAM DAN KEGIATAN

Berdasarkan rencana pengembangan kepariwisataan KSPN Moyo dskt lebih lanjut


dapat diarahkan melalui indikasi program sebagai berikut :
1. Rencana Induk, meliputi
 Indikasi Program pengembangan Destinasi Pariwisata
 Indikasi Program pengembangan Industi Pariwisata
 Indikasi Program pengembangan Pemasaran Pariwisata
 Indikasi Program pengembangan Kelembagaan Pariwisata
2. Rencana Detil, meliputi
 Infrastruktur Penunjang
 Ruang Terbuka Hijau
 Revitalisasi Bangunan Tradisional
 Landmark kawasan

Indikasi Program Dan Kegiatan | 1


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tabel 7. 1 Indikasi Program Pengembangan Destinasi Pariwisata


TAHUN PELAKSANAAN
SUMBER PENANGGUNG
NO PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI (LIMA TAHUNAN)
PENDANAAN JAWAB
I II III
A PENGEMBANGAN STRUKTUR RUANG WISATA TEMATIS YANG TERPADU DALAM SISTEM RUANG KSPN MOYO DSKT
A1 Penetapan struktur ruang pariwisata / Zona Pembangunan
pariwisata KSPN Moyo dskt yang terpadu dan implementasi Dinas Pariwisata
rencana pengembangannya meliputi: Kawasan Inti, Kawasan Prov NTB
Pengembangan dan Kawasan Penunjang
A2 Pengembangan jalur (travel pattern) dan paket wisata untuk
Dinas Pariwisata
segmen umum (mencakup: wisata alam, wisata budaya dan
Prov NTB
wisata buatan)
B PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA, JEJARING KUNJUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA WISATA DALAM MENDORONG TERCIPTANYA
DAYA SAING PRODUK, PERTUMBUHAN KAWASAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN
B1 Revitalisasi Daya Tarik Wisata berbasis pelestarian Dinas Pariwisata
(Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan) Prov NTB
B2 Diversifikasi Daya Tarik Wisata melalui upaya
Dinas Pariwisata
penganekaragaman daya tarik wisata sesuai dengan
Prov NTB
perkembangan pasar
B3 Penguatan keterkaitan destinasi wisata di kawasan
Dinas Pariwisata
penyangga dengan daya tarik wisata yang ada di KSPN Moyo
Prov NTB
dskt.
B4 pengembangan atraksi baru dengan konsep ekowisata, good Dinas Pariwisata
governance dst, Prov NTB
B5 revitalisasi dan pengendalian DTW yang telah melebihi daya Dinas Pariwisata
tampung lahan (carrying Cappacity) Prov NTB

C PENGEMBANGAN SISTEM AKSESIBILITAS DAN KONEKTIFITAS YANG HANDAL DAN RELIABLE UNTUK MENINGKATKAN PERGERAKAN KUNJUNGAN
WISATA DI KSPN MOYO DSKT

C1 Pengembangan dan pemantapan jaringan dan prasarana Dinas PU Prov


transportasi yang handal antar zona NTB

Indikasi Program Dan Kegiatan | 2


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

TAHUN PELAKSANAAN
SUMBER PENANGGUNG
NO PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI (LIMA TAHUNAN)
PENDANAAN JAWAB
I II III
C2 Pengembangan dan pemantapan sarana /moda transportasi
Dinas PU Prov
dalam mendukung kemudahan, kenyamanan dan
NTB
keselamatan pergerakan wisatawan
Pengembangan sistem jaringan transportasi dalam
Dinas PU Prov
C3 mendukung pengembangan pariwisata (informasi, reservasi,
NTB
dsbnya)
C4 Pengembangan Pintu Masuk menuju KSPN Moyo untuk Dinas PU Prov
menunjang kepariwisataan NTB
C5 Pengembangan Pelabuhan khusus pariwisata (cruise dan Dinas PU Prov
yacht) di Labuhan Aji Pulau Moyo NTB
C6 pengembangan Parkir Terpusat di Kawasan Tanjung Dinas PU Prov
Menangis NTB
C7 pengembangan jalan untuk mendukung konektivitas
Kawasan :
• ruas jalan Samota I : Sumbawa Besar –Tj. Menangis Dinas PU Prov
(jalan nasional/JSN) NTB
• ruas jalan lingkar utara Pulau Moyo : Lb Aji – Sebotok
(jalan Provinsi/JSP)
D PEMBANGUNAN PRASARANA UMUM, FASILITAS UMUM, DAN FASILITAS PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN KEMUDAHAN DAN
KENYAMANAN KUNJUNGAN WISATAWAN
D1 Pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kualitas Dinas PU Prov
fasilitas pariwisata NTB
D2 Pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kualitas
Dinas PU Prov
prasarana umum (jaringan listrik dan penerangan, jaringan air
NTB
bersih, sistem pembuangan limbah, telekomunikasi, dll)

Indikasi Program Dan Kegiatan | 3


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tabel 7. 2 Indikasi Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata


TAHUN PELAKSANAAN
SUMBER PENANGGUNG
NO PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI (LIMA TAHUNAN)
PENDANAAN JAWAB
I II III
A PENGEMBANGAN PASAR WISATAWAN MASSAL dan MINAT KHUSUS SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK PRODUK WISATA DI KSPN MOYO
A1 Pengembangan paket produk wisata dan aktivitas/atraksi Dinas Pariwisata
wisata yang ditujukan pada wisatawan Nusantara/ Prov
Mancanegara
A2 Pelaksanaan riset pasar untuk menganalisis pasar wisatawan Dinas Pariwisata
(wisnus dan wisman) Prov
B PENGEMBANGAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERINTEGRASI (KONVENSIONAL DAN DIGITAL BERBASIS ICT)
B1 Pengembangan dan pencetakan material promosi secara
tematik untuk masing masing kelompok pasar
B2 Menyelenggarakan event dan festival budaya, kesenian, dan
olah raga untuk setiap destinasi
Dinas Pariwisata
B3 Penge mbangan strategi dan material digital marketing
Prov NTB
melalui youtube, website, instagram, facebook, twitter, untuk
setiap destinasi
B4 Pema saran melalui korporat, komunitas hobby/minat khusus,
komunitas profesional, MICE, dll
C PENGEMBANGAN KEMITRAAN PEMASARAN YANG EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATA
C1 Kemitraan dengan para pelaku usaha (travel agent, tour
operator) luar negeri yang menjual destinasi Sumbawa
C2 Pengembangan kerjasama pemasaran/comarketing Dinas Pariwisata
Antarpelaku bisnis pariwisata (B to B) Prov NTB
C3 Pembentukan lembaga khusus promosi dan pemasaran KSPN
Moyo dskt.

Indikasi Program Dan Kegiatan | 4


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tabel 7. 3 Indikasi Program Pengembangan Industri Pariwisata


TAHUN PELAKSANAAN
SUMBER PENANGGUNG
NO PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI (LIMA TAHUNAN)
PENDANAAN JAWAB
I II III
A PENATAAN USAHA PARIWISATA DAN PENDUKUNG PARIWISATA DI KSPN, DSKT.
A1 Mengatur tata ruang yang rinci untuk penempatan usaha Dinas PU Prov
pendukung wisata bagi usaha besar, menengah, kecil, dan NTB
mikro sesuai dengan karakter wisatawan
A2 Mengatur infrastruktur usaha dan akses sesuai kebutuhan Dinas PU Prov
industri dan tata ruang yang rinci NTB
B MENCIPTAKAN USAHA WISATA DAN PENDUKUNG USAHA WISATA YANG TERKAIT DENGAN PRODUK LOKAL DAN AKTIVITAS LOKAL
B1 Melakukan inventarisasi produk lokal yang potensial untuk Dinas
dibudidayakan Perindustrian
B2 Pengembangan produk lokal yang potensial untuk untuk Prov NTB
dijadikan sebuah bisinis pariwisata.
C PENINGKATAN DIVERSIFIKASI PRODUK YANG DIJUAL DI KSPN MOYO DSKT
C1 Mengembangan dan mengolah produk lokal untuk dijadikan
icon
product di kawasan wisata
Dinas
C2 Mengembangkan teknologi produksi untuk menghasilkan
Perindustrian
variasi produk yang standar disesuaikan dengan variasi daya
Prov NTB
beli pengunjung
C3 Kursus, pelatihan, internship dan sejenisnya bagi masyarakat
lokal untuk mengolah produk lokal sampai memenuhi
standar pariwisata

Indikasi Program Dan Kegiatan | 5


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tabel 7. 4 Indikasi Program Pengembangan Kelembagaan Pariwisata


SUMBER PENANGGUNG TAHUN PELAKSANAAN
NO PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
PENDANAAN JAWAB I II III
A PENINGKATAN KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINERGI ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM MENDUKUNG TATA KELOLA DESTINASI YANG
BAIK (GOOD TOURISM GOVERNANCE)
A1 Optimalisasi koordinasi dan kemitraan antar wilayah dan
Kementrian
pemangku kepentingan.
A2 Optimalisasi peran kelembagaan kepariwisataan swasta dan
masyarakat
B PENGEMBANGAN MODEL KELEMBAGAAN UNTUK MENGELOLA OBJEK DAN USAHA PARIWISATA YANG DIDALAMNYA MELIBATKAN UNSUR-UNSUR
PEMERINTAH PUSAT, PEMDA, SWASTA DAN MASYARAKAT
B1 membentuk Badan Pengelola baru yang berwujud badan
pengelola kawasan KSPN Moyo
Kementrian
B2 Peningkatan koordinasi dan sinergitas program pengelolaan
Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Moyo dengan otoritas terkait
lain
C PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) KEPARIWISATAAN DALAM MENDUKUNG PENCIPTAAN PRODUK DAN
LAYANAN WISATA YANG PRIMA DAN KOMPETITIF.
C1 Program Pendidikan SDM Pariwisata untuk peningkatan mutu
kualitas SDM pariwisata (pemberian beasiswa atau seminar, dll) Dinas
C2 Program pelatihan Pelaku Usaha pengembangan di bidang Pendidikan Prov
kepariwisataan(perencanaan, implementasi,dan monitoring
serta evaluasi)
D STANDARISASI KUALITAS INSTITUSI PENDIDIKAN KEPARIWISATAAN
D1 Mengembangkan dan mengoptimalkan Institusi Pendidikan
Dinas
Pariwisata
Pendidikan Prov
D2 Mengembangkan kerjasama antara Institusi Pendidikan dan
Dinas Pariwisata
Industri Pariwisata
Prov
D3 Sertifikasi dan Akselerasi Kualitas Tenaga Pendidik
Kepariwisataan (Guru dan Dosen)

Indikasi Program Dan Kegiatan | 6


EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya

Tabel 7. 5 Indikasi Program Rencana Detail Pengembangan KSPN Moyo Dan Sekitarnya
HARGA TOTAL TAHUN PENANGANAN
SUMBER
PROGRAM KEGIATAN SATUAN VOLUME SATUAN BIAYA PELAKSANA
2017 2018 2019 2020 2021 PENDANAAN
(Rp.000) (Rp.000)
Biaya Prosentase Biaya Prosentase Biaya Prosentase Biaya Prosentase Biaya Prosentase
Jalan Lingkungan
Perbaikan Jalan yang
BAPPEDA, PU
a Rusak (paving k300 tebal 8 m2 9025 350 3.158.750 3.158.750 1 0 0 0 0 0 0 0 0 APBN
Cipta Karya
cm)
b pekerjaan trotoar m2 1270 150 190.500 190.500 1 0 0 0 0 0 0 0 0 APBD 2 PU Cipta Karya
c pekerjaan street furniture m2 3270 250 817.500 817.500 1 0 0 0 0 0 0 0 0 APBD 2 PU Cipta Karya
Drainase Lingkungan
Perbaikan Saluran Drainase
a m1 6200 1.400 8.680.000 8.680.000 1 0 0 0 0 0 0 0 0 APBN PU Cipta Karya
(U-Ditch 30/80 cm)
Persampahan
Sosialisasi Program Tingkat
a paket 1 7.500 7.500 0 0 7.500 1 0 0 0 0 0 0 APBN BAPPEDA, DKP
Kelurahan
Penyuluhan dan
Pendampingan Masyakarat
b Tentang Pemahaman paket 1 25.000 25.000 0 0 25.000 1 0 0 12.500 1 12.500 1 APBD 2 BAPPEDA, DKP
Pengolahan Sampah (3R)
dan Bank Sampah
Pengadaan Bak
c unit 452 300 135.600 0 0 135.600 1 0 0 0 0 0 0 APBD 2 DKP
Penampung Sampah
e Pembangunan TPS unit 3 32.500 97.500 0 0 97.500 1 0 0 0 0 0 0 APBN DKP
g Pembuatan Bank Sampah unit 1 50.000 50.000 0 0 50.000 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 APBN DKP
Ruang Terbuka
Sosialisasi Program Tingkat
a paket 1 15.000 15.000 0 0 0 0 15.000 1 0 0 0 0 APBN BAPPEDA, DKP
kecamatan
Pembangunan Penerangan
b unit 350 1.000 350.000 0 0 0 0 350.000 1 0 0 0 0 APBD 2 DKP
Jalan Umum Lingkungan
Penyediaan RTH berupa
c m2 3950 1.000 3.950.000 0 0 0 0 3.950.000 1 0 0 0 0 APBN DKP
taman pasif
Pembuatan Taman
d m2 850 500 425.000 0 0 0 0 425.000 1 0 0 0 0 APBD 2 DKP
Vertikal/gantung
Penyediaan Pot Tanaman
e unit 570 300 171.000 0 0 0 0 171.000 1 0 0 0 0 APBD 2 DKP
di masing-masing rumah
Alun-alun dan Taman aktif
a Pekerjaan Taman alun-alun m2 13451 750 10.088.250 0 0 0 0 0 0 10.088.250 1 0 0 APBN BAPPEDA, DKP
b Pekerjaan Taman aktif m2 3520 450 1.584.000 0 0 0 0 0 0 1.584.000 1 0 0 APBN BAPPEDA, DKP
Landmark kawasan
a Gate Landmark utara unit 1 345.000 345.000 0 0 0 0 0 0 345.000 1 0 0 APBN PU Cipta Karya
Gate utama Landmark
b unit 1 345.000 345.000 0 0 0 0 0 0 345.000 1 0 0 APBN PU Cipta Karya
selatan
Beautifikasi wisata Pantai
Pembuatan breakwater
a m1 220 20.000 4.400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 4.400.000 1 APBN BAPPEDA, DKP
penahan ombak
jalan inspeksi (paving k 300
b tebal 8 cm), lampu jln, street m2 1200 1.250 1.500.000 0 0 0 0 0 0 0 0 1.500.000 1 APBN BAPPEDA, DKP
furniture
pekerjan sentra pkl, spot
c pemancingan, sandar m2 480 2.500 1.200.000 0 0 0 0 0 0 0 0 1.200.000 1 APBN BAPPEDA, DKP
perahu
revitalisasi bangunan
tradisional rumah adat
"panggung" sumbawa
BAPPEDA, DKP,
a unit 300 20.000 6.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 6.000.000 1 APBN
perbaikan fasad bangunan PU Cipta Karya
TOTAL
33.368.850 2.017 2.018 2.019 2.020 2.021
BIAYA
12.846.750 315.600 4.961.000 12.424.750 7.162.500

Indikasi Program Dan Kegiatan | 7

Anda mungkin juga menyukai