EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK DAN RENCANA DETAIL
KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL [ KSPN ]
WILAYAH MOYO DAN SEKITARNYA
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
|i
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ________________________________________________________________ 1
1.2 Maksud Dan Tujuan ___________________________________________________________ 1
1.3 Sasaran ________________________________________________________________________ 2
1.4 Ruang Lingkup ________________________________________________________________ 2
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah _______________________________________________ 2
1.4.2 Ruang Lingkup Pekerjaan _____________________________________________ 4
1.5 Dasar Hukum__________________________________________________________________ 4
1.6 Output Pekerjaan _____________________________________________________________ 6
1.7 Sistematika Pembahasan ______________________________________________________ 6
| ii
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
| iii
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Arahan RTRWP NTB Pada Wilayah Moyo Dan Sekitarnya _________________ 1
Tabel 2. 2 Arahan RTRW Kabupaten Sumbawa Pada Wilayah Moyo Dan
Sekitarnya _____________________________________________________________________ 3
Tabel 2. 3 Arahan RIPPNAS Pada Wilayah Moyo Dan Sekitarnya _____________________ 7
Tabel 2. 4 Pengembangan Destinasi Kawasan Peruntukan Pariwisata ______________ 10
| iv
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
DAFTAR GAMBAR
|v
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Bab I
PENDAHULUAN
Selanjutnya pada peraturan pemerintah No. 50 tahun 2011 tentang rencana induk
Pembangunan kepariwisataan nasional (RIPARNAS) Tahun 2010-2015 merupakan amanat
dari undang-undang No.10 tahun 2019 tentang kepariwisataan yang mengatur pembangunan
kepariwisataan Indonesaia. Wilayah pengembangan destinasi pariwisata nasional diarahkan
pada 222 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) di 50 Destinasi Pariwisata
Nasional (DPN), dan 88 Kawasan Strategis Nasional (KSPN). KPPN menunjukkan kawasan
pengembangan pariwisata di seluruh Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk DPN dan
KSPN. DPN merupakan destinasi pariwisata berskala nasional, sedangkan KSPN merupakan
kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan
pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti
pertumbuhan ekonomi, social dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam,daya dukung
lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.
Pendahuluan | 1
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
1.3 SASARAN
Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
1. Terpetakannya aspek pembangunan kepariwisataan meliputi : destinasi, industry,
pemasaran, dan kelembagaan di wilayah KSPN,
2. Teranalisanya potensi, permasalahan, dan isu strategis aspek pembangunan
kepariwisataan yang mendukung fungsi KSPN,
3. Terciptanya perencanaan yang komprehensif dan holistik di KSPN.
Pendahuluan | 2
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Pendahuluan | 3
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Pendahuluan | 4
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Perundang‐ undangan;
9. Undang‐Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
10. Undang‐Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan.
Peraturan Pemerintah :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan
Pelestarian Alam;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau
Perusakan Laut;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan sebgai mana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah No 64 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tentang Kepelabuhanan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil
Terluar
7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim;
8. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran
Masyarakat dalam Penataan Ruang
9. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2010 tentang Mitigasi Bencana di Wilayah Pesisir
dan Pulau‐Pulau Kecil;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
Peraturan Presiden :
1. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau‐Pulau Kecil Terluar;
2. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia;
3. Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan
Pulau‐Pulau Kecil.
4. Peraturan Presiden No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;
Peraturan/Keputusan Menteri :
1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau‐Pulau Kecil;
2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Penetapan Status Perlindungan Jenis Ikan;
3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12 Tahun 2010 tentang Minapolitan;
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30 Tahun 2010 tentang
Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan.
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kepelabuhanan Perikanan;
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Pengawasan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau‐Pulau Kecil;
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.18 Tahun 2013 tentang Perubahan
Pendahuluan | 5
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Ketiga atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.2 Tahun 2011 tentang Jalur
Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan
Ikan di Wilayah Pengeloaan Perikanan Negara Republik Indonesia;
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 34 Tahun 2014 tentang
Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau‐Pulau Kecil;
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peran Serta
dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau‐Pulau Kecil;
Peraturan Daerah:
1. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 2 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau‐pulau Kecil Provinsi Nusa Tenggara Barat.
2. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 3 Tahun 2008 tentang Rencana.
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005‐2025.
3. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 3 Tahun 2010 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010‐2030.
4. Perda Provinsi NTB No. 2 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau‐
pulau Kecil Provinsi Nusa Tenggara Barat.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Sumbawa Tahun 2011 – 2031
Pendahuluan | 6
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Pendahuluan | 7
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Bab II
TINJAUAN KEBIJAKAN
Tinjauan Kebijakan | 1
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Tinjauan Kebijakan | 2
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
2.1.2 Kedudukan KSPN Moyo dan sekitarnya dalam arahan RTRW Kabupaten
Sumbawa
Kedudukan KSPN Moyo dan sekitarnya dalam konteks Kabupaten Sumbawa
merupakan kawasan konservasi yang telah ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam (TWA) Laut
Pulau Moyo dan Taman Buru (TB) Pulau Moyo serta sebagai pengembangan kawasan
pariwisata prioritas . Untuk lebih jelasnya arahan dan kebijakan RTRW Kabupaten Sumbawa
dalam wilayah KSPN Moyo dan sekitarnya dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2. 2 Arahan RTRW Kabupaten Sumbawa Pada Wilayah Moyo Dan Sekitarnya
No Bidang Arah Pembangunan
1 Tujuan Pentaan Ruang Penataan Ruang wilayah Kabupaten Sumbawa bertujuan
untuk mewujudkan ruang wilayah agribisnis, pariwisata dan
pertambangan yang memenuhi kebutuhan pembangunan
berdasarkan keunggulan komparatif, berwawasan lingkungan
yang berkelanjutan, efisien dalam alokasi investasi, produktif,
aman, nyaman dan bersinergi untuk tercapainya kesejahteraan
masyarakat.
2 Jaringan transportasi pelabuhan Penyeberangan Pulau Moyo dan Lua Air dengan
penyeberangan alur penyeberangan Moyo - Lua Air; dan dan
penyeberangan Teluk Santong - Bima - Calabai;
pembangunan pelabuhan khusus di Kecamatan Labuhan
Badas, Kecamatan Lunyuk, Teluk Santong dan Pulau Moyo
3 Kawasan suaka alam, Taman Wisata Alam (TWA) meliputi TWA Laut Pulau Moyo
pelestarian alam dan cagar dengan luas 6.000 Ha, TWA Semongkat dengan luas
budaya 100,50 Ha;
Kawasan Taman Buru (TB) Pulau Moyo dengan luas
22.537,90 Ha;
4 Kawasan peruntukan kawasan wisata alam di Kabupaten Sumbawa yang menjadi
pariwisata prioritas pengembangan yaitu wisata Pantai Sili-Maci, Pulau
Moyo dan pulau-pulau kecil lainnya, Pantai Goa, Pantai Tanjung
Menangis, Semongkat, Gili Keramat, Gili Bedil, Kawasan Pantai
Empan, Pantai Labuan Padi, Pantai Lunyuk dan Pantai Jemplung
di Kecamatan Empang;
Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 10 Tahun 2012
Tinjauan Kebijakan | 3
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Tinjauan Kebijakan | 4
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Tinjauan Kebijakan | 5
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Tinjauan Kebijakan | 6
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Tinjauan Kebijakan | 7
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Tinjauan Kebijakan | 8
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Tinjauan Kebijakan | 9
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Tinjauan Kebijakan | 10
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
No. Destinasi Pariwisata Daya Tarik Wisata Jenis Daya Tarik Wisata
1. ISTANA DALAM Istana Dalam Loka Masjid Peninggalan Sejarah Wisata Religi
LOKA Jami' Nurul Huda Wisma Peninggalan Sejarah Peninggalan
(Wisata Budaya) Daerah Sejarah Peninggalan Sejarah Desa
Bala Kuning Kerajinan Peninggalan Sejarah Desa
Dalam Pekat Wisata
Penyaring Desa Kerajinan Aktraksi Seni Budaya
Prajak Poto Aktraksi Seni Budaya Aktraksi Seni
Ngeru Budaya
Kakiang
Moyo
Maronge
Tinjauan Kebijakan | 11
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
No. Destinasi Pariwisata Daya Tarik Wisata Jenis Daya Tarik Wisata
Sumber : Lampiran Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2012, Tentang RTRW Kab. Sumbawa tahun
2011-2031
Tinjauan Kebijakan | 12
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Bab III
PROFIL WILAYAH PERENCANAAN
Pulau Moyo terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa. Secara astronomis, Pulau Moyo
berada pada 117º27’43” - 117º35’42” Bujur Timur dan 8º9’36” - 8º23’19” Lintang Selatan.
Kawasan Hutan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 501/Kpts/Um/1972
tanggal 23 Oktober 1972 dan pada tahun 1973 dilakukan tata batas dengan luas 18.765
Ha.
Suaka Marga Satwa ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor
756/Kpts/Um/10/1982 tanggal 12 Oktober 1982 dengan luas 23.031 Ha.
Taman Buru dan Taman Wisata Alam Laut ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 308/Kpts-II/1986 tanggal 29 September 1986 dengan luas 22.460 Ha
Taman Buru dan 6.000 Ha Taman Wisata Alam Laut.
3.2 Destinasi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) KSPN Moyo dan Sekitarnya
A. Tanjung Pasir
Tanjung Pasir berada di ujung selatan Pulau Moyo. Di sini, Anda dapat menikmati
hamparan pasir putih dengan gugusan bukit di sekekitat pantai tersebut. Perairan Pantai
Tanjung Pasir yang cukup tenang tanpa ombak besar membuatnya cocok dijadikan tempat
berenang dan bermain di tepi pantai. Selain pemandangan alamnya yang indah,
pemandangan bawah laut di pantai ini pun sangat mempesona. Terumbu karangnya masih
sangat terjaga lengkap dengan ikan – ikan kecil beraneka ragam adalah hal yang pasti Anda
temukan saat melakukan penyelaman. Itulah sebabnya, Tanjung Pasir merupakan tujuan
utama para diver saat berwisata ke Pulau Moyo. Di Pantai Tanjung Pasir ini pula sudah terdapat
beberapa brugak, semacam bale yang berfungsi sebagai tempat beristirahat sambil menikmati
pemandangan laut yang indah dan angin sepoisepoi.
Untuk menuju Tanjung Pasir, Anda bisa melalui Sumbawa Besar menggunakan perahu
motor nelayan dengan waktu sekitar 1,5 jam. Tempat yang paling dekat untuk mencapai
Tanjung Pasir adalah dari desa Ai Bari dengan hanya menempuh perjalanan kurang dari 30
menit dengan menggunakan perahu motor nelayan. Desa ini dapat ditempuh dengan
kendaraan dari Sumbawa Besar sekitar 1 jam.
B. Pantai Ai Manis
Pantai Ai Manis merupakan tujuan wisata yang sangat cocok bagi Anda yang suka
berpetualang. Di sini Anda dapat melakukan kegiatan adventuring seperti camping, snorkeling
dan diving sepuasnya. Pantai ini menjadi spot snorkeling dan diving favorit di Pulau Moyo
karena pemandangan bawah lautnya sangat mempesona. Terumbu karang beberapa jenis
biota laut seperti anemon, sponge, crustacea, belut dan sebagainya bisa kita jumpai saat
snorkeling. Di kawasan ini juga terdapat hutan tropis yang dihuni oleh berbagai jenis hewan
seperti babi hutan, burung koakkao, rusa, sapi
liar, kakatua dan burung gosong. Menyusuri hutan atau hiking adalah aktivitas seru yang bisa
Anda coba di sini.
Ai Manis terletak tidak jauh dari Tanjung Pasir yaitu sekitar 20 menit dengan kapal motor
nelayan. Anda juga menuju Ai Manis dari Pantai Kencana dengan waktu tempuh sekitar 60
menit.
turun dari atas. Bebatuan yang telah terbentuk sejak ribuan tahun lalu juga dapat disaksikan
di sini.
Stalaktit-stalagmit yang menghiasi permukaan dinding Air Terjun Mata Jitu
menambah indah pemandangan yang tersaji. Bentuk stalaktit dan stalagmit yang beragam
menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang melihatnya.
Air Terjun Mata Jitu Pulau Moyo dapat ditempuh menggunakan sepeda motor atau
ojek dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dari Desa Labuan Aji. Jangan khawatir, sepanjang
perjalanan Anda akan disiguhi oleh pemandangan alam hutan dan perkebunan jambu mete
warga setempat.
E. Poto Jarum
Poto Jarum (Ujung Jarum) adalah sebuah kawasan lindung di Pulau Moyo. Kawasan ini
memiliki pantai yang begitu indah dengan pasir putih. Pantainya sangat cocok untuk
snorkeling dan berjemur (sunbathing).
Untuk menuju Poto Jarum, Anda bisa menggunakan kapal motor nelayan dari Pantai
Kencana dengan waktu sekitar 70 menit atau dari Tanjung Pasir selama 60 menit.
F. Brang Sedo
Destinasi lainnya adalah Brang Sedo. Kawasan wisata pantai ini cocok untuk Anda yang
menyukai aktivitas berkemah. Selain menikmati keindahan alamnya yang masih alami, Anda
juga dapat melakukan beberapa aktivitas pantai lainnya seperti snorkeling dan diving di
kawasan ini.
Untuk menuju Brang Sedo, Anda dapat melakukan perjalanan dengan kapal motor nelayan
dari pantai kencana dapat ditempuh selama 60 menit atau sekitar 70 menit dari salah satu
objek wisata terbaik di Pulau Moyo, Tanjung Pasir.
G. Crocodile Head
Crocodile Head adalah salah satu objek wisata yang wajib untuk dikunjungi ketika berwisata
ke Pulau Moyo, Crocodile Head merupakan sebuah tebing batuan yang menjorok ke laut
seperti kepala buaya jika dilihat dari kejauhan. Dari sini juga dapat menikmati indahnya
matahari terbenam (Sunset).
I. Takat Sagele
Takat Sagele seperti bukit yang muncul di permukaan laut. Takat sagele ini terbentuk
dari gundukan terumbu karang, koral mati dan pasir. Gundukan pasir dan kepingan karang
yang membentuk pulau mungilterletak terletak di tengah laut berhadapan dengan desa
Labuhan Aji, yang menjadi tempat favorit untuk snorkeling dan diving.Untuk mencapai takat
sagele dapat menggunakan perahu nelayan yang membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit.
3.3 Pemasaran
3.3.1 Performansi Kunjungan Wisatawan
Pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan di NTB mencapai 1.629.122 juta,
meningkat 20% dibandingkan dengan tahun 2013. Selama tahun terakhir pertumbuhan
tahunan wisatawan sangat mengesankan dan tampaknya sudah berada di jalur yang benar
untuk mencapai target 2 juta wisatawan di tahun 2015 yang telah ditetapkan oleh pemerintah
NTB. Pulau ini didominasi oleh pasar domestik, yang menyumbang hampir 60% dari
kunjungan. Mayoritas wisatawan domestik berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan
Surabaya serta dari Makassar dan Bali. Sisanya adalah wisatawan dari kawasan ASEAN dan
pasar luar negeri lainnya. Berbeda dengan kunjungan wisatawan di Indonesia pasar outbound
didominasi oleh Eropa dengan Perancis, Jerman dan Belanda yang mendominasi di tahun
2013/14. Wisatawan Asia masih rendah jumlahnya, namun koneksi penerbangan baru dari
Singapura, Bali (dan untuk sementara dari Perth) telah mengubah keadaan ini. Kedatangan
pengunjung dari Australia melonjak tinggi pada kuartal pertama tahun 2013/2014. Pada 2015
peningkatan pasar terutama diharapkan berasal dari pasar Asia.
(ITB) Berlin. Alat promosi pariwisata masih mengandalkan media cetak dan elektronik seperti
brosur, pamflet, majalah, DVD, dan USB. Namun demikian hampir semua tour operator dan
hotel memiliki website, dan telah mulai melakukan promosi secara online. Kelemahan utama
pemasaran pariwisata Lombok saat ini adalah bahwa para pelaku usaha pariwisata belum
memiliki koordinasi pemasaran yang baik, maupun informasi terpadu tentang destinasi yang
dipasarkan.
Di samping itu, kuantitas dan kualitas pemasaran masih sangat rendah. Sebagai
contoh, belum banyak alat promosi, seperti brosur, majalah, dan materi promosi lainnya yang
disediakan di tempat-tempat strategis seperti pelabuhan dan bandara. Kalaupun ada,
informasi yang diberikan sangat terbatas dan sudah tidak relevan lagi. Padahal peran alat
promosi seperti brosur dan majalah sangat efektif dalam meningkatkan kualitas pengalaman
wisatawan. Lombok perlu memiliki sistem pemasaran terpadu yang memberikan informasi
kepariwisataan secara luas. Pemasaran produk pariwisata Lombok dimasa yang akan datang
masih mengandalkan pendekatan konvensional dan online, dengan penekanan pada
pemasaran online. Hal ini menjadi tugas pemerintah untuk berperan lebih dalam melakukan
pemasaran bersama dengan pihak swasta, yaitu dengan membangun kemitraan pemerintah-
swasta sehingga masing-masing pihak mempunyai rasa tanggung jawab yang besar dan dapat
melakukan upaya-upaya pemasaran secara terpadu dan terkoordinasi. Pariwisata NTB perlu
segera memiliki brand image yang mewakili dan menjadi ciri khas NTB sebagai produk
pariwisata. Branding pariwisata NTB harus dibuat sesuai dengan karakteristik produk
pariwisata yang dijual, mengingat sebagian besar pelaku usaha pariwisata mengandalkan
wisata alam sebagai basis utama produk yang mereka tawarkan. Pariwisata Lombok juga perlu
memiliki basis data untuk menyimpan berbagai data kepariwisataan yang dapat dijadikan
acuan bersama dalam pemasaran pariwisata, sehingga setiap pelaku usaha memiliki informasi
yang sama tentang destinasi yang dipasarkan. Sangat direkomendasikan untuk fokus terhadap
kegiatan pemasaran dan promosi dalam:
• Menarik lebih banyak pasar domestik;
• Memanfaatkan pertumbuhan pasar saat ini, meningkatkan rata-rata lama menginap,
mendorong kunjungan berulang (repeater), mempromosikan NTB secara keseluruhan,
menciptakan musim kunjungan yang lebih panjang pada saat musim penghujan;
• Menarik pasar yang berpotensi memiliki tingkat pengeluaran (expenditure) yang lebih
tinggi;
• Menarik pasar internasional yang juga berkunjung ke pulau tetangga, Bali; dan
Asia Pasifik khususnya Australia, perlu diadakan evaluasi untuk mengetahui kendala apa yang
dihadapi selama beroperasinya rute penerbangan langsung tersebut.
Memperluas pasar melalui media e-marketing dan jaringan pariwisata internasional.
Dilihat dari pasarnya, Lombok memiliki pasar kunci dan pasar potensial. Data kepariwisataan
menunjukkan bahwa Lombok memiliki empat segmen pasar yang berbeda berdasarkan
kawasan yakni Amerika, Eropa, ASEAN dan negara-negara Asia Pasifik lainnya. Dari keempat
kawasan tersebut wisatawan mancanegara (wisman) yang berwisata ke NTB selama ini masih
didominasi oleh wisatawan yang berasal dari Australia dan Eropa.
Tren kunjungan wisatawan dari tahun 1997, 2011 hingga 2013, yang juga menunjukkan
tidak banyak terjadi perubahan terhadap negara penyumbang wisatawan terbesar. Pasar
Domestik Periode kunjungan singkat Wisata yang diminati: Pantai, petualangan, MICE, bulan
madu, mengunjungi teman/keluarga, budaya Pasar Mancanegara Saat ini: Australia, Jerman,
Belanda Potensi: Singapura, Malaysia, Cina Wisata yang diminati: Berbasis alam/ petualangan,
budaya, bulan madu, kapal pesiar.
Pada periode tahun 1997, negara-negara Eropa mendominasi kunjungan ke NTB
sebesar 60%. Salah satu fenomena yang paling menarik pada komposisi pasar pariwisata
Lombok dalam sepuluh tahun terakhir adalah meningkatnya jumlah wisatawan domestik yang
jauh melampaui jumlah kunjungan wisatawan asing. Membaiknya perekonomian dalam Tren
Kunjungan Wisatawan ke NTB diyakini berpengaruh dalam meningkatkan motivasi berwisata
dan menguatkan daya beli wisatawan domestik. Di samping itu, gencarnya promosi yang
dilakukan dalam menjual Lombok sebagai destinasi wisata MICE selama ini telah menjadikan
Lombok sebagai salah satu destinasi MICE utama di Indonesia. Apalagi didukung oleh mulai
beroperasinya Bandara Internasional Lombok (BIL) dan penambahan jumlah penerbangan dari
dan ke NTB dalam tiga tahun terakhir.
Fenomena ini membuka peluang bagi pengembangan pasar wisata dalam negeri yang
biaya dan strategi pemasarannya lebih murah dari pasar luar negeri. Strategi memasarkan
Lombok sebagai destinasi MICE untuk pasar domestik bisa jadi mendapat tantangan baru.
Dengan adanya kebijakan Presiden Joko Widodo yang melarang pegawai negeri sipil (PNS)
untuk menggelar rapat di hotel serta pembatasan perjalanan dinas dalam rangka memangkas
anggaran operasional, menjadikan produk MICE Lombok harus menemukan target pasar baru
di luar instansi pemerintah.
Pasar Eropa Wisatawan Eropa yang berkunjung terutama berasal dari negara-negara
yang disebut sebagai pasar tradisional Eropa untuk pariwisata yakni Perancis, Jerman, Belanda,
Inggris, Italia, dan negara-negara Skandinavia. Sebagai contoh, pada tahun 1997 negara-
negara Eropa secara bersama-sama menyumbang 60% kunjungan wisatawan. Wisatawan
Eropa yang terbanyak berasal dari Jerman (29.586 orang) atau 12% dari keseluruhan wisatawan
asing, kemudian disusul negara-negara Skandinavia dan Belanda. Kontribusi wisatawan Eropa
terhadap jumlah kunjungan wisman ke NTB meningkat menjadi 68,5% pada tahun 2012.
Wisatawan yang terbanyak berasal dari Perancis yakni 54.326 orang atau sekitar 14% dari
keseluruhan wisatawan. Hal ini disebabkan karena banyaknya wisatawan Perancis yang
menghabiskan liburan mereka di Pulau Bali sehingga memutuskan untuk mengkombinasikan
perjalanan mereka juga ke NTB. Sementara wisatawan Belanda menempati urutan kedua
dengan jumlah 37.373 atau sekitar 9,7% dari total wisatawan asing. Tourism Business Portal di
Komisi Eropa (2014) menyebutkan lima pasar kunci Eropa yang masyarakatnya memiliki tradisi
kuat melakukan perjalanan ke luar negeri. Kelima negara dan potensi pasarnya masuk 10 besar
negara dengan pengeluaran untuk berwisata terbesar di dunia. Dari keempat negara tersebut,
Jerman adalah yang pengeluarannya terbesar.
Pasar Kunci Eropa Penduduk berwisata ke luar negeri (juta orang) Persentase
perjalanan di Eropa Jerman 73 29,5% Inggris 44 17,8% Perancis 22 8,9% Belanda 15,7 6,3%
Italia 11 4,4% Sumber: Dikutip dari Tourism Business Portal 2014 Pasar kunci Eropa memiliki
motivasi berwisata sebagian besar untuk rekreasi dan melepaskan diri dari rutinitas kerja.
Atraksi wisata utama yang mereka cari adalah pantai dan matahari, alam dan pegunungan.
Salah satu destinasi favorit di luar Eropa adalah Asia Tenggara. Tren ini tentu saja merupakan
peluang baik yang harus dimanfaatkan oleh kepariwisataan Lombok. Pemasaran pariwisata
Lombok ke pasar Eropa harus ditingkatkan dengan mengadopsi kemajuan teknologi
informasi. Lombok sangat memerlukan basis data kepariwisataan yang bisa memberikan
informasi selengkaplengkapnya tentang kepariwisataan Lombok kepada dunia internasional.
Di samping itu, promosi harus dilakukan dengan memperhatikan aspek original dan keaslian
produk. Informasi kepariwisataan harus diberitakan secara jujur dan faktual agar wisatawan
tidak merasa tertipu oleh promosi suatu produk. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan
pelanggan setia (loyal customer) yang membantu promosi dari mulut ke mulut.
Bab IV
RENCANA INDUK
Rencana Induk dan Rencana Detail KSPN Moyo dan sekitarnya mengacu dan selaras
dengan Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 tentang RIPPARNAS 2010 -2025, yaitu :
1. DESTINASI PARIWISATA : Menciptakan, meningkatkan kualitas produk & pelayanan
kepariwisataan serta kemudahan pergerakan wisatawan di destinasi pariwisata
Pembangunan daya tarik wisata/atraksi
Pembangunan prasarana
Penyediaan fasilitas umum
Pembangunan fasilitas pariwisata Pemberdayaan masyarakat
2. INDUSTRI PARIWISATA : Mendorong penguatan struktur industri pariwisata,
peningkatan daya saing produk pariwisata, penguatan kemitraan usaha pariwisata,
penciptaan kredibilitas bisnis, & pengembangan tanggung jawab terhadap
lingkungan.
Pembangunan struktur industri pariwisata
Daya saing produk pariwisata
Kemitraan usaha pariwisata
Kredibilitas bisnis
Tanggung jawab terhadap lingkungan alam & sosial budaya
3. PEMASARAN PARIWISATA : Menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan
produk wisata dan mengelola relasi dengan wisatawan untuk mengembangkan
kepariwisataan seluruh pemangku kepentingannya.
Menciptakan, meningkatkan kualitas produk & pelayanan kepariwisataan serta
kemudahan pergerakan wisatawan di destinasi pariwisata.
Mendorong penguatan struktur industri pariwisata, peningkatan daya saing
produk pariwisata, penguatan kemitraan usaha pariwisata, penciptaan kredibilitas
bisnis, & pengembangan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan produk wisata dan mengelola
relasi dengan wisatawan untuk mengembangkan kepariwisataan seluruh
pemangku kepentingannya
Pengembangan pasar wisatawan
Pengembangan citra pariwisata
Pengembangan kemitraan Pemasaran Pariwisata
Pengembangan promosi pariwisata.
4. KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN : Mengembangkan organisasi kepariwisataan,
SDM pariwisata untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pengelolaan &
penyelenggaraan kegiatan Kepariwisataan di Destinasi Pariwisata.
Pengembangan organisasi pemerintah, pemerintah daerah, swasta, & masyarakat
4. Strategi untuk mencapai kebijakan : Terwujudnya tata kelola KSPN Moyo dan sekitarnya
yang baik, transparan dan akuntabel dengan didukung oleh kapasitas kelembagaan daerah
dan kelembagaan masyarakat yang handal.:
a) Menyediakan perangkat perencanaan, kebijakan & peraturan perundang-undangan
daerah mengenai pengelolaan KSPN Moyo Dan Sekitarnya
b) Mengembangkan sumberdaya aparatur pemerintah daerah di bidang pengelolaan KSPN
Moyo Dan Sekitarnya di setiap sektor/SKPD
c) Meningkatkan kapasitas sumberdaya aparatur pemerintah daerah melalui pendidikan
dan latihan
d) Mengembangkan perangkat perijinan pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian
pemanfaatan sumberdaya pesisir yang transparan, lengkap dan terpadu
e) Membangun sistem data dan informasi KSPN Moyo Dan Sekitarnya yang handal yang
mudah diakses masyarakat
f) Melibatkan masyarakat dalam pengawasan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan pulau-
pulau kecil
5. Strategi untuk mencapai kebijakan : Terwujudnya masyarakat pesisir yang berkualitas, maju,
mandiri dan sejahtera secara merata dan berkeadilan seiring dengan berkembangnya
usaha-usaha ekonomi produktif, kelompok-kelompok pengelola sumberdaya alam dan
jasa-jasa lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil yang semakin berkualitas, beragam dan
berdaya saing di pasar regional dan global.:
a) Mengembangkan pendidikan formal berupa sekolah kejuruan dan/atau integrasi
kurikulum bermuatan pengelolaan KSPN Moyo Dan Sekitarnya
b) Mengembangkan pelatihan serta revitalisasi penyuluhan dan pendampingan kepada
masyarakat dalam pengelolaan KSPN Moyo Dan Sekitarnya
c) Mengembangkan model-model dan unit-unit percontohan pemanfaatan sumberdaya
pesisir dan pulau-pulau kecil yang produktif, efisien, bernilai tinggi, berdaya saing dan
berwawasan lingkungan.
d) Meningkatkan kemudahan akses masyarakat terhadap permodalan usaha, sarana
produksi, informasi dan pemasaran
e) Menguatkan kelompok usaha bersama melalui pembinaan manajemen organisasi,
manajemen usaha serta dukungan sarana dan prasarana.
f) Menguatkan kelembagaan ekonomi usaha mikro dan kecil melalui pembinaan/
pendampingan secara berkesinambungan
g) Memfasilitasi dan mengembangkan kemitraan usaha masyarakat dan dunia usaha serta
mengembangkan model-model pengelolaan bersama (co-management) pemanfaatan
sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil
h) Menumbuhkan jiwa dan minat kewirausahaan masyarakat berbasis pemanfaatan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil melalui pelatihan, inkubasi bisnis dan insentif.
i) Mengembangkan usaha-usaha ekonomi untuk meningkatkan diversifikasi produk dan
nilai tambah.
6. Strategi untuk mencapai kebijakan: Terjaganya kelestarian nilai-nilai sosial, budaya dan
kearifan lokal masyarakat pesisir:
a) Memupuk budaya bahari di kalangan generasi muda melalui berbagai kegiatan/aksi
yang melibatkan sekolah dan organisasi kepemudaan.
b) Revitalisasi kearifan lokal dalam pengelolaan KSPN Moyo Dan Sekitarnya melalui
pengkajian dan penerapannya yang disertai dengan penguatan dan pelibatan lembaga-
lembaga tradisional yang ada.
c) Membina dan menumbuhkembangkan budaya dan tradisi masyarakat pesisir dan pulau-
pulau kecil
7. Strategi untuk mencapai kebijakan: Berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
yang memiliki keunggulan kompetitif berbasis potensi sumberdaya lokal dan kawasan
dengan sistem usaha ekonomi secara terpadu dan berkelanjutan dalam rangka mendukung
pertumbuhan ekonomi daerah.:
a) Meningkatkan, memelihara dan mengembangkan infrastruktur wilayah guna
meningkatkan aksesibilitas KSPN Moyo Dan Sekitarnya secara merata antar wilayah
meliputi infrastruktur transportasi (jalan dan jembatan, pelabuhan dan bandar udara)
dan infrastruktur informasi dan komunikasi.
b) Meningkatkan, memelihara dan mengembangkan infrastruktur pendukung guna
menunjang pengembangan kegiatan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat pesisir
dan pulau-pulau kecil meliputi energi listrik termasuk pengembangan energi baru dan
energi terbarukan, air bersih beserta jaringannya, persampahan dan air limbah.
c) Meningkatkan, memelihara dan mengembangkan prasarana, fasilitas umum dan
fasilitas sosial dan budaya meliputi pendidikan, kesehatan, peribadatan, apresiasi
budaya dan ruang publik.
d) Mengembangkan prasarana perekonomian meliputi pasar, perbankan, lembaga
keuangan non bank dan koperasi, dan terminal komoditi.
e) Mengembangkan prasarana keamanan wilayah melalui kerjasama dengan Kepolosian,
TNI-AL, dan SAR
f) Menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan melengkapi perangkat kebijakan dan
regulasi, sistem perizinan yang cepat dan transparan, insentif dan dukungan keamanan.
g) Meningkatkan penelitian, pengkajian dan pengembangan KSPN Moyo Dan Sekitarnya
melalui bekerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga-lembaga riset, dunia usaha,
LSM dan badan litbang.
h) Meningkatkan penguasaan dan penerapan teknologi tepat guna dalam kegiatan
eksplorasi, eksploitasi, produksi dan pengolahan melalui kerjasama dan kemitraan antar
stakeholder
i) Meningkatkan kerjasama pengembangan wilayah antar daerah, lembaga internasional,
Kementerian dan Lembaga Pemerintah, LSM, dan dunia usaha.
j) Menetapkan dan mengembangkan produk/komoditas unggulan berbasis sumberdaya
lokal dimasing-masing kawasan melalui pengkajian secara komprehensif.
k) Meningkatkan kualitas produk yang berstandar melalui pelatihan, pembinaan/
pendampingan, insentif dan mengembangkan sistem pengendalian mutu secara
terpadu.
l) Meningkatkan akses pasar produk unggulan daerah/lokal melalui pengembangan
promosi dan sistem informasi yang mudah diakses oleh masyarakat.
m) Mengembangkan keterkaitan usaha hulu dan hilir dari pra-produksi hingga pemasaran
dalam suatu sistem agribisnis secara terpadu.
n) Meningkatkan promosi pariwisata daerah dengan cara menjalin kemitraan,
mengembangkan event-event lokal, tradisional, internasional, serta memanfaatkan
teknologi informasi.
sebelum tahun 2020. Hingga saat ini, di Provinsi NTB terdapat 3 Kawasan Konservasi Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) yang telah ditetapkan dan 7 KKP3K yang dicadangkan.
Kawasan Konservasi yang telah ditetapkan yaitu:
1) Taman Wisata Perairan Gili Meno, Gili Ayer dan Gili Trawangan (Gili Matra) di Kabupaten
Lombok Utara
2) Taman Wisata Alam Laut Pulau Moyo di Kabupaten Sumbawa
3) Tawan Wisata Alam Laut Pulau Satonda di Kabupaten Dompu.
Rencana pengembangan destinasi Pulau Moyo dan sekitarnya yang didasarkan pada
tiga jenis kepariwisataan adalah sebagai berikut :
Amenitas :
Prasarana Umum : Pembangunan Transit Area Dinas Pariwisata
pada lokasi yang tidak terlalu dekat dg obyek sebagai leading
wisata (MCK, Musholla, parkir motor) sector, Dinas PU
Fasilitas Umum : Penginapan dan Fasiltas Cipta Karya, Dinas
Perdagangan/Jasa di Labuhan Aji, UMKM
JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya Dinas Pariwisata
masyarakat : kemampuan berinteraksi, sebagai leading
melayani, dan terlibat dalam peran sector, Dinas
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang Sosial dan Tenaga
obyek secara baik. Kerja
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi : Dinas Pariwisata
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu sebagai leading
bagi investor sector, BKPMD
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Air Terjun Diwu Aksesibilitas:
Mbai Prasarana transportasi : Pembangunan jalan Dinas Pariwisata
menuju lokasi dengan konstruksi ramah sebagai leading
lingkungan, dan tepat konstruksi sector, Dinas
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas Perhubungan,
layanan ojek (motor dengan ciri tertentu, Dinas PU Cipta
perilaku (interaksi dan komunikasi Karya
pengendara) ojek
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (kemudahan dan kepastian
Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum : Pembangunan Transit Area Dinas Pariwisata
pada lokasi yang tidak terlalu dekat dg obyek sebagai leading
wisata (MCK, Musholla, parkir motor) sector, Dinas PU
Fasilitas Umum: Penginapan dan Fasiltas Cipta Karya, Dinas
Perdagangan/Jasa di Labuhan Aji, UMKM
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya Dinas Pariwisata
masyarakat : kemampuan berinteraksi, sebagai leading
melayani, dan terlibat dalam peran sector, Dinas
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang Sosial dan Tenaga
obyek secara baik. Kerja
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi : Dinas Pariwisata
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu sebagai leading
bagi investor sector, BKPMD
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Pantai Tanjung Aksesibilitas:
Pasir Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga Dinas Pariwisata
khusus wisata untuk sarana transportasi air sebagai leading
(perahu) melalui lembaga pengelola sector, Dinas
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas Perhubungan,
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi) Dinas PU Cipta
awak perahu Karya
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum : Pembangunan Dermaga, Dinas Pariwisata
Transit Area pada lokasi yang tidak berada sebagai leading
langsung obyek wisata (MCK, Musholla, sector, Dinas PU
Gasebo pandang, tempat persiapan wisata Cipta Karya, Dinas
adventur : watching, hiking, snorkleing, UMKM
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya Dinas Pariwisata
masyarakat : kemampuan berinteraksi, sebagai leading
melayani, dan terlibat dalam peran sector, Dinas
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang Sosial dan Tenaga
obyek secara baik. Kerja
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi : Dinas Pariwisata
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu sebagai leading
bagi investor sector, BKPMD
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Pantai Ai Manis Aksesibilitas:
Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum : Pembangunan Dermaga,
Transit Area pada lokasi yang tidak berada
langsung obyek wisata (MCK, Musholla,
Gasebo pandang, tempat persiapan wisata
adventur : watching, hiking, snorkleing,
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Pantai Brang Sedo Aksesibilitas:
Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum : Pembangunan Dermaga,
Transit Area pada lokasi yang tidak berada
langsung obyek wisata (MCK, Musholla,
Gasebo pandang, tempat persiapan wisata
adventur : watching, hiking, snorkleing,
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Pantai Raja Sua Aksesibilitas:
Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
Amenitas :
Prasarana Umum : Pembangunan Dermaga,
Transit Area pada lokasi yang tidak berada
langsung obyek wisata (MCK, Musholla,
Gasebo pandang, tempat persiapan wisata
adventur : watching, hiking, snorkleing,
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Pantai Poto Jarum Aksesibilitas:
Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum :( seeing snorkleing,
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa di Labuhan
Aji
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Pantai Tanjung Aksesibilitas:
Boko Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum :( seeing snorkleing,
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa di Labuhan
Aji
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Pantai Crocodie Aksesibilitas:
Head Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum :( seeing snorkleing,
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa di Labuhan
Aji
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Takat Sagele Aksesibilitas:
Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum :( seeing snorkleing,
hunting)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa di Labuhan
Aji
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Hutan dan Savana Aksesibilitas:
Prasarana transportasi : Penyediaan dermaga
khusus wisata untuk sarana transportasi air
(perahu) melalui lembaga pengelola
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan perahu (perahu motor dengan ciri
tertentu, perilaku (interaksi dan komunikasi)
awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum : Pembangunan Dermaga,
Transit Area pada lokasi yang tidak berada
JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
langsung obyek wisata (MCK, Musholla,
Gasebo pandang, tempat persiapan wisata
adventur : watching, hiking, hunting,)
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay di
Labuhan Aji dan Fasiltas Perdagangan/Jasa
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Budaya (Culture) Pembuatan Aksesibilitas:
Minyak, Prasarana transportasi : Pembangunan
Diha Labu bandara Sultan Kaharuddin, dermaga Muara
Gentao & Serune Kali, Labuhan AJi
Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
layanan kendaraan di kota Sumbawa, dan
kapal ke Labuhan Aji
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum : keamanan, perbankan,
bisnis, kesehatan, sanitasi dan kebersihan,
khusus bagi penderita cacat fisik, anak-anak
dan lanjut usia, rekreasi, lahan parkir dan
ibadah
Fasilitas Umum : akomodasi, rumah
makan/restoran, informasi dan pelayan
pariwisata, keimigrasian, TIC dan e-tourism
kios, polisi pariwisata dan satuan tugas wisata,
toko cinderamata, penunjuk arah-papan
informasi wisata-rambu lalu lintas wisata,
bentuk bentang kota
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
JENIS
DESTINASI JENIS PENGEMBANGAN PENGELOLA
PARIWISATA
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
Buatan Desa Labuhan Aji Aksesibilitas:
(Cagar budaya Prasarana transportasi : Pembangunan
arsitektur rumah dermaga sebagai pintu masuk pulau Moyo
panggungdalam Sarana transportasi : Peningkatan kualitas
kawasan /blok) layanan perahu reguler dan wisata (ojek, dan
perahu motor dengan ciri tertentu, perilaku
(interaksi dan komunikasi) awak perahu
Sistem transportasi : connecting antar moda
transportasi (informasi, kemudahan dan
kepastian Jadwal)
Amenitas :
Prasarana Umum : (MCK, Musholla), publik
area untuk pesta rakyat diha labu, festival
budaya, pameran hasil kerajinan dan kuliner
lokal P. Moyo
Fasilitas Umum : Penginapan Ecohomestay
dan Fasiltas Perdagangan/Jasa,
Pembangunan listrik dg kapasitas yg
mencukupi
Masyarakat :
Peningkatan kapasitas sumber daya
masyarakat : kemampuan berinteraksi,
melayani, dan terlibat dalam peran
kepariwisataan. Memiliki informasi tentang
obyek secara baik.
Peningkatan kesadaran dan peran masyarakat
baik dalam pelestarian lingkungan, dan
kondisi berwisata
Investasi :
Insentif investasi : Keringanan pajak tertentu
bagi investor
Kemudahan investasi : kepastian proses
perijinan (informasi dan kepastian tentang
biaya,waktu, prosedur ijin)
Promosi investasi : informasi mengenai
investasi melalui akun resmi
4.4.1 Atraksi
4.4.1.1 Daya Tarik Wisata Alam
Tabel 4. 4 Daya Tarik Wisata Alam di KSPN Moyo Dan Sekitarnya
NO OBYEK DAYA TARIK WISATA GAMBAR
4.4.2 Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan kemudahan mencapai suatu tujuan, dengan tersedianya
berbagai rute alternatif menuju satu tempat. Aksesibilitas menuju KSPN Moyo dan Sekitarnya
diperlukan sebuah pengelolaan dan pengembangan yang terintergrasi antara moda udara,
moda laut dan moda darat. Pengembangan aksesibilitas KSPN Moyo Dan Sekitarnya meliputi
:
1. Moda Udara
Pengembangan Landasan Pacu Bandara Kaharuddin Sumbawa
Penambahan Trip Dari Bandara Juanda Menuju Bandara Kaharuddin Sumbawa
2. Moda Laut
Pelabuhan Calabai, selain Pelabuhan Pengumpan juga sebagai alternatif
wisata/Cruise/Kapal Pesiar
Pengembangan Dermaga Penyeberangan dan Pelabuhan Wisata Ai Bari
Pengembangan Pelabuhan Muara Kali sebagai pelabuhan nelayan dan wisata
Pengembangan Jalan Strategis Provinsi pada ruas jalan di Desa Labuhan Aji ke ODTW
dan antar Desa Sebotok
Pengembangan Dermaga Labuhan Aji sebagai pelabuhan wisata.
Pengembangan Pelabuhan Labuan Badas
Penambahan Penyeberangan Dari Sengigi - Labuhan Aji – Pulau Satonda
3. Moda Darat
Pengembangan Jalan Untuk Mendukung Konektivitas Kawasan :
Ruas Jalan Samota I : Sumbawa Besar –Tj. Menangis (Jalan Nasional/Jsn)
Ruas Jalan Lingkar Utara Pulau Moyo : Lb Aji – Sebotok (Jalan Provinsi/Jsp)
4.4.3 Amenitas
Tabel 4. 7 SWOT
KEKUATAN KELEMAHAN
(STRENGTH) (WEAKNESS)
1. Memiliki kekayaan bahari (wisata alam 1. Belum ada manajemen pengembangan dan
bawah laut) dan pemandangan alam (air pengelolaan kawasan strategis pariwisata
terjun dan bentang pantai) sebagai daya nasional (KSPN) Moyo Dsk
tarik primer dan budaya (culturaldiversity) 2. Banyak ODTW yang belum dikembangkan
sebagai daya tarik sekunder. dan belum dikelola, khususnya potensi
2. Memiliki ODTW unggulan dan terkenal ODTW di Pulau Moyo.
secara nasional dan internasional. 3. Kurangnya sarana dan prasarana
3. Telah ditetapkan sebagai Taman Wisata transportasi yang mendukung kegiatan
Alam Laut Dan Taman Buru Pulau Moyo. pariwisata khusunya di Pulau Moyo.
4. Kurangnya fasilitas pariwisata dan
akomodasi di Pulau Moyo
(hotel/penginapan, rumah makan, sarana
SWOT
perbelanjaan, sarana hiburan, toko
souvenir/ cinderamata, Tourism Information
Centre, MCK/toilet, dan usaha perjalanan
wisata).
5. Terbatasnya pasokan energi/Listrik
terutama di Pulau Moyo
6. Belum optimal dan masih terbatasnya
promosi dan pemasaran yang dilakukan dan
kurangnya Tata Informasi Pariwisata.
7. Terbatasnya manajemen atraksi terhadap
potensi daya tarik wisata yang ada.
8. Kurangnya promosi, sehingga belum
banyak wisatawan yang berkunjung ke
Pulau Moyo.
9. Masih rendahnya lama tinggal dan
pembelanjaan wisatawan
10. Terbatasnya armada penerbangan yang
masuk di Bandar Udara Sultan M. Kaharudin
3.
S–O: W–O:
• Mengelola kegiatan lanjutan yang inovatif • Membangun sarana dan prasarana public
dan kreatif serta berwawasan lingkungan dan pendukung pariwisata yang ramah
dengan pemberdayaan masyarakat untuk lingkungan (fasilitas, akomodasi,
KESEMPATAN keberlanjutan kawasan strategis pariwisata transportasi)
(OPPORTUNITY) nasional (KSPN) Moyo Dsk • Menambahkan armada (moda pesawat)
1. Dalam RIPARNAS, telah ditetapkan • Optimalisasi dan revitalisasi ketersediaan baru untuk menunjang kegiatan pariwisata
sebagai KSPN Moyo dskt. infrastruktur pariwisata yang sudah ada dan mengalihkan aktivitas penerbangan
2. Dalam Kebijakan pengembangan (fasilitas, akomodasi dan transportasi). sipil ke bandara komersil (bandara
Wilayah Provinsi NTB masuk dalam KSP • Pengembangan Aksesibilitas Eksternal : internasional)
Teluk Saleh akses udara dan laut dari Bali, Gili • Mengembangkan pemberdayaan
3. Adanya Paket Wisata yang tergabunga Trawangan/Lombok, pengembangan masyarakat melalui pelatihan berbasis
dalam perjalanan wisata Pulau Bali – konektivitas wisata bahari eksternal pola pariwisata.
Pulau Lombok – Pulau Sumbawa. perjalanan liveaboard : meliputi Gili • Pengembangan Kelembagaan Pariwisata
4. Peluang tenaga kerja di sektor pariwisata Trawangan – Gili Lampu – Pulau Keramat – yang Handal.
dari masyarakat lokal yaitu sebagai KSP Teluk Saleh – Gili Banta – Pulau Komodo
guide. – Labuhan Bajo, konektivitas destinasi Pulau
5. Adanya rencana pengembangan Sumbawa (Lakey + Pantai Sili-Maci)
pelabuhan wisata antara lain, pelabuhan • Pengembangan Aksesibilitas Internal :
Ai Bari, Pelabuhan Calabai, Pelabuhan Peningkatan aksebilitas melalui
Labuhan Aji, Pelabuhan Muara Kali dan pembangunan jalan Samota selanjutnya
Pelabuhan Labuan Badas. mempersingkat waktu perjalanan ke
6. Adanya rencana pengembangan Jalan kawasan Calabai perlu pelabuhan
Strategis Nasional Samota yang akan penyeberangan; peningkatan aksesibilitas
menghubungkan konektivitas antar DTW selatan penyeberangan Teluk Santong
kegiatan ekonomi dan pariwisata. – Calabai, peningakatan konektivitas antar
DTW via darat dan laut.
• Pengembangan Pusat-Pusat Pelayanan
Pariwisata : pusat pelayanan primer,
sekunder, tersier
Bab V
RENCANA DETIL
Rencana Detil | 1
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Rencana Detil | 2
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
A. Gerbang Masuk
Penggunaan jenis gerbang tradisional dengan bentuk ukiran-ukiran pada bangian atas
dan dengan penggunaaan warna coklat akan terlihat lebih alami seperti warna kayu dengan
material dari bahan beton akan memperkokoh bangunan ini.
Rencana Detil | 3
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
B. Gedung Serbaguna
Penggunaan bahan material dari kayu yang merupakan bahan dari alam yang memiliki
kesan tradinional dengan bentuk rumah panggung yang menjadi ciri khas daerah moyo.
Dengan ukuran yang cukup besar untuk digunakan sebagai gedung serbaguna.
Rencana Detil | 4
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
C. Sentra PKL
Penggunan jenis panggung pada sentra PKL berfungsi untuk menunjang bangunan
adat setempat yang rata-rata berjenis panggung sehingga terkesan lebih menyatu dengan
wilayah setempat dengan menggunakan material dari kayu akan memberikan kesan lebih
tradisional.
Rencana Detil | 5
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
D. Pos Pemberhentian
Penggunaan material dari bahan kayu untuk bagian dinding dan penyangga. Dan
untuk atap yang terbuar dari ilalang dan dengan desain panggung yang merupakan bangunan
khas tradisisonal.
Rencana Detil | 6
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
E. Bangunan Sekolah
Penggunaan bahan dari beton menjadi untuk standar bangunan gedung sekolah dan
atap dari material asbes dengan bentuk yang memanjang
Rencana Detil | 7
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Rencana Detil | 8
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Rencana Detil | 9
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Rencana Detil | 10
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Rencana Detil | 11
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
J. Bangunan Masjid
Bahan material dari beton dan bata merah pada bangunan masjid ini dan penutup atap
yang lebih modern untuk mengantisipasi adanya kebocoran. Dengan penggunan corak warna
yang natural untuk mendapatkan kesan tradisional.
Rencana Detil | 12
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
K. Bangunan PLN
Penggunaan material pada bangunan PLN menggunakan material beton dan bata
merah dan pada bangian atap menggunakan geteng.
Rencana Detil | 13
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
L. Dermaga
Break water yang berfungsi untuk menangkis ombak yang datang dan mengikis area
pantai da juga sebagai sarana untuk dermaga (tempat kapal bersandar) yang terbuat dari
bahan material Benton sebagai penangkis ombak
Rencana Detil | 14
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
M. Papan Nama
Penggunaan papan nama yang terbuat dari bahan logam sehingga terlihat lebih menarik dan
elegan dengan bahan material yang terbuat dari Benton pada bagian pondasi untuk
memperkokoh.
Rencana Detil | 15
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
N. Tempat Berteduh
Pada penggunaan material jenis ini menggunakan bahan kayu dan atap geteng dengan
bentuk adat yang tidak ditinggalkan dan cocok untuk tempat berteduh atau beristirahat.
Rencana Detil | 16
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
O. Jalan
Lebar jalan yang memiliki ukuran 3m yang dapat dilalui oleh motor dengan bahan material
dari paving dengan bahan pagar dari kayu untuk menambah suasana tradisional.
Rencana Detil | 17
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
P. Vegetasi Jalan
Konsep vegetasi jalur hijau menggunakan tanaman pohon trembesi.
Rencana Detil | 18
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Q. Perspektif Kawasan
Rencana Detil | 19
EXECUTIVE SUMMARY
Rencana Induk Dan Rencana Detil Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Moyo dan sekitarnya
Bab VI
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
Menurut Lawrence dan Mears (2004), tahapan dasar dalam melakukan analisisbiaya manfaat
secara umum meliputi:
a. Penetapan tujuan analisis dengan tepat
Sebelum data dikumpulkan, penentuan tujuan analisis menjadi vital. Misalnya apakah
yang akan dievaluasi nantinya hanya satu proyek/aktivitas atau beberapa.
b. Penetapan perspektif yang dipergunakan (identifikasi pemangkukepentingan yang
terlibat)
Penetapan perspektif dalam memperhitungkan biaya dan manfaat perlu dilakukan dari
awal untuk mempertimbangkan sensitivitas hasilnya.
c. Mengidentifikasi biaya dan manfaat
Tahapan selanjutnya yang penting adalah mengidentifikasi semua manfaat dan biaya.
Secara umum dalam memperhitungkan manfaat terdapat duakomponen yaitu (i)
manfaat langsung dan (ii) manfaat tidak langsung.
d. Menghitung, mengestimasi, menskalakan dan mengkuantifikasi biaya dan manfaat
Setelah komponen biaya dan manfaat diidentifikasi pada tahap sebelumnya
mengkuantifikasikan dalam satuan moneter (jika memungkinkan) atau menskalakan
beberapa item yang tidak memiliki satuan kuantitiatif dan selanjutnya dihitung untuk
seluruh nilai yang satuannya sama menjadi total biaya dan manfaat.
e. Memperhitungkan jangka waktu (discount factor)
Discount factor adalah nilai pengurang dalam masa sekarang dari manfaat dan biaya
yang akan terjadi pada periode masa yang akan datang. Penggunaan discount factor
sangat penting jika benefit dan biaya yang muncul lebih dari satu periode dan untuk
memperhitungkan ketidakpastian.
f. Menguraikan keterbatasan dan asumsi
Karena pada tahap kedua perspektif menjadi penentu lingkup manfaat dan biaya yang
diperhitungkan, maka keterbatasan atas tidak dimasukkanya hal- hal yang jauh
kaitannya adalah bagian dari keterbatasan dan asumsi yang harus dijelaskan agar
pengguna informasi analisis CBA memahami batasan perhitungannya.
Biaya (Cost)
Menurut Kadariah (1999), biaya dalam proyek digolongkan menjadi empat macam, yaitu Biaya
Persiapan, Biaya Investasi, Biaya Operasional, dan Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan.
1) Biaya Persiapan
Biaya persiapan adalah biaya yang dikeluarkan sebelum proyek yang bersangkutan
benar-benar dilaksanakan.
2) Biaya Investasi atau Modal
Biaya investasi biasanya didapat dari pinjaman suatu badan atau lembaga keuangan
baik dari dalam negeri atau luar negeri.
3) Biaya Operasional
Biaya operasional masih dapat dibagi lagi menjadi biaya gaji untuk karyawan, biaya
listrik, air dan telekomunikasi, biaya habis pakai, biaya kebersihan, dan sebagainya.
4) Biaya Pembaharuan atau Penggantian
Pada awal umur proyek biaya ini belum muncul tetapi setelah memasuki usia tertentu,
biasanya pada bangunan mulai terjadi kerusakan- kerusakan yang memerlukan
perbaikan.
Manfaat (Benefit)
Manfaat yang akan terjadi pada suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga yaitu manfaat
langsung, manfaat tidak langsung dan manfaat terkait (Kadariah, 1999).
1) Manfaat Langsung
Manfaat langsung dapat berupa peningkatan output secara kualitatif dan kuantitatif
akibat penggunaan alat-alat produksi yang lebih canggih, keterampilan yang lebih baik
dan sebagainya.
2) Manfaat Tidak Langsung
Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang muncul di luar proyek, namun sebagai
dampak adanya proyek. Manfaat ini dapat berupa meningkatnya pendapatan
masyarakat disekitar lokasi proyek. (sulit diukur)
3) Manfaat Terkait
Manfaat terkait yaitu keuntungan-keuntungan yang sulit dinyatakan dengan sejumlah
uang, namun benar-benar dapat dirasakan, seperti keamanan dan kenyamanan. Dalam
penelitian ini untuk penghitungan hanya didapat dari manfaat langsung dan sifatnya
terbatas, karena tingkat kesulitan menilainya secara ekonomi.
METODE CBA
Pada dasarnya untuk menganalisis efisiensi suatu proyek langkah-langkah yang harus diambil
adalah :
Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan
Menghitung manfaat dan biaya dalam nilai uang
Menghitung masing-masing manfaat dan biaya dalam nilai uang sekarang.
Metode-metode untuk menganalisis manfaat dan biaya suatu proyek yaitu Metode Payback
Period (PP), Metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Perbandingan
Manfaat Biaya / Benefit-Cost Ratio (BCR).
Metode Payback Period (PP)Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa
kembali. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase. Tetapi satuan waktu (bulan, tahun, dan
sebagainya). Karena model ini mengukur seberapa cepat suatu investasi bisa kembali, maka
dasar yang dipergunakan adalah aliran kas (cash flow).
Metode NPV (Nilai Bersih Sekarang)Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang
inventasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di massa yang akan
datang.untuk mengitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat
bunga yang dianggap relevan. Analisis ini dapat dihitung menggunakan rumus :
Dimana:
NB = Net benefit = Benefit – Cost
C = Biaya investasi + Biaya operasi
B = Benefit yang telah didiskon
C = Cost yang telah didiskon
i = diskon faktor
n = tahun (waktu ekonomis)
Proyek yang mempunyai nilai IRR yang tinggi yang mendapat prioritas. Suatu proyek akan
dilaksanakan dengan mempertimbangkan tingkat pengembalian (IRR) dan tingkat diskonto
(i). Tingkat diskonto merupakan biaya pinjaman modal yang harus diperhitungkan dengan
tingkat pengembalian investasi. Investor akan melaksanakan semua proyek yang mempunyai
IRR > i dan tidak melaksanakan investasi pada proyek yang hargaIRR < i.
Berdasarkan metode ini, suatu proyek akan dilaksanakan apabila BCR > 1. Metode BCR akan
memberikan hasil yang konsisten dengan metode NPB, apabila BCR > 1 berarti pula NPB > 0.
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan masing-masing metode analisis seperti ditunjukkan
pada Tabel di bawah. Dari ketiga metode analisis tersebut NPB merupakan yang terbaik karena
metode lainnya dapat memberikan hasil yang keliru dalam menentukan pilihan proyek yang
akan dilaksanakan.
Tabel Perbandingan Analisa NPB, IRR, dan BCR
DESTINASI WISATA POTENSI PASAR PROGRAM RECNANA INDUK DAN RENCANA DETAIL NILAI INVESTASI
KSPN MOYO DSKT
Wisata Alam : Air Target 5000 wisatawan Total pengembangan KSPN
Terjun Mata Jitu; Air mancanegara jiwa pada MOYO DSKT hingga tahun 2026
Terjun Diwu Mbai; tahun 2026 RENCANA INDUK akan menelan anggaran sebesar
Pantai Tanjung Pasir; Target 250.000 wisatawan AKSESBILITAS : 280 Milyar. Angka ini akan dibagi
Pantai Ai Manis; Pantai nusantara jiwa pada tahun MODA UDARA menjadi 10 tahun berturut-turut
2026 PENGEMBANGAN LANDASAN PACU BANDARA Tahap pertama dengan nilai
Brang Sedo; Pantai Raja
Sua; Pantai Poto Jarum; KAHARUDDIN SUMBAWA investari 100.Milyar/ dengan fokus
Pantai Tanjung Boko; PENAMBAHAN TRIP DARI SURABAYA MENUJU pada sektor infrastruktur
Pantai Crocodie Head; Wisatawan Lewat Pintu SUMBAWA Tahap kedua dengan nilai
Bandara di Bali dan MODA LAUT investari 100 Milyar dengan fokus
Takat Sagele; Hutan
Lombok PENGEMBANGAN PELABUHAN BADAS, PELABUHAN pada sektor Infrastruktur dan
dan Savana
Limpahan Wisman Dari Bali MUARA KALI, PELABUHAN AI MBARI DAN PELABUHAN promosi
Wisata Budaya :
Limpahan Wisman Dari LABUHAN AJI
Pembuatan Minyak;
Lombok PENAMBAHAN PENYEBERANGAN DARI SENGIGI -
Diha Labu Gentao & Wisman Kapal Pesiar LABUHAN AJI – PULAU SATONDA
Serune; Desa Labuhan PELABUHAN CALABAI, SELAIN PELABUHAN
Aji; Seni budaya Gentau PENGUMPAN JUGA SEBAGAI ALTERNATIF
SKEMA PROSES & serune; Kehidupan WISATA/CRUISE/KAPAL PESIAR PROYEKSI PENERIMAAN PENDAPATAN
BISNIS PADA Sosial Masyarakat PENGEMBANGAN DERMAGA PENYEBERANGAN DAN
Desa; Arsitektur Rumah PELABUHAN WISATA AI BARI
PENGEMBANGAN
Panggung; Kuliner lokal KONSEP PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PELABUHAN MUARA KALI SEBAGAI
KSPN MOYO DAN (local culinary) PELABUHAN NELAYAN DAN WISATA Proyeksi penerimaan pendapatan
SEKITARNYA Wisata Buatan: PENGEMBANGAN DERMAGA LABUHAN AJI SEBAGAI dari sektor pariwisata sebesar 675
Festival Malala; PELABUHAN WISATA Milyar pada tahun 2026.
Hunting, bird watching; MODA DARAT
Aksesbilitas : PENGEMBANGAN JALAN UNTUK MENDUKUNG
Snorkeling & Diving Pelabuhan Calabai, selain KONEKTIVITAS KAWASAN :
Pelabuhan Pengumpan RUAS JALAN SAMOTA I : SUMBAWA BESAR –TJ.
juga sebagai alternatif MENANGIS (JALAN NASIONAL/JSN)
KEGIATAN EKONOMI
wisata/Cruise/Kapal Pesiar RUAS JALAN LINGKAR UTARA PULAU MOYO : LB AJI –
PARIWISATA KSPN MOYO DSKT Pengembangan Dermaga SEBOTOK (JALAN PROVINSI/JSP)
Penyeberangan dan RENCANA DETAIL
Jasa kapal Pelabuhan Wisata Ai Bari Perbaikan Jalan yang Rusak (paving k300 tebal 8 cm)
penyeberangan 2 unit. Pengembangan Pelabuhan pekerjaan trotoar
Amanwana Resort Muara Kali sebagai pekerjaan street furniture
Homestay 4 unit pelabuhan nelayan dan Perbaikan Saluran Drainase (U-Ditch 30/80 cm)
Jasa Ojek Pariwisata wisata Sosialisasi Program Tingkat Kelurahan
Persewaan alat Pengembangan Jalan Penyuluhan dan Pendampingan Masyakarat Tentang
snorkling dan diving Strategis Provinsi pada Pemahaman Pengolahan Sampah (3R) dan Bank Sampah
Jasa Fotografi ruas jalan di Desa Labuhan Pengadaan Bak Penampung Sampah
Aji ke ODTW dan antar Pembangunan TPS
Guide Tour
Desa Sebotok Pembuatan Bank Sampah
Kuliner
Pengembangan Dermaga Sosialisasi Program Tingkat kecamatan
Labuhan Aji sebagai Pembangunan Penerangan Jalan Umum Lingkungan
pelabuhan wisata. Penyediaan RTH berupa taman pasif
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG Pengembangan Pelabuhan Pembuatan Taman Vertikal/gantung
PARIWISATA KSPN MOYO DSKT Labuan Badas Penyediaan Pot Tanaman di masing-masing rumah
Pembangunan Jalan Pekerjaan Taman alun-alun
Samota (Jalan Strategis Pekerjaan Taman aktif
Nasional (24 Km)) Gate Landmark utara
5 Dermaga yang melayani Struktur Dan Pola Ruang : Gate utama Landmark selatan
penyeberangan ke Pulau Penetapan Kawasan Inti Pembuatan breakwater penahan ombak
Moyo : Labuhan Badas, dan Penunjang KSPN Moyo jalan inspeksi (paving k 300 tebal 8 cm), lampu jln, street
Muara Kali, Ai Bari, calabai Dskt. furniture
dan labuhan aji. Pengembangan pekerjan sentra pkl, spot pemancingan, sandar perahu
Kelembagaan perbaikan fasad bangunan
Bab VII
INDIKASI PROGRAM DAN KEGIATAN
C PENGEMBANGAN SISTEM AKSESIBILITAS DAN KONEKTIFITAS YANG HANDAL DAN RELIABLE UNTUK MENINGKATKAN PERGERAKAN KUNJUNGAN
WISATA DI KSPN MOYO DSKT
TAHUN PELAKSANAAN
SUMBER PENANGGUNG
NO PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI (LIMA TAHUNAN)
PENDANAAN JAWAB
I II III
C2 Pengembangan dan pemantapan sarana /moda transportasi
Dinas PU Prov
dalam mendukung kemudahan, kenyamanan dan
NTB
keselamatan pergerakan wisatawan
Pengembangan sistem jaringan transportasi dalam
Dinas PU Prov
C3 mendukung pengembangan pariwisata (informasi, reservasi,
NTB
dsbnya)
C4 Pengembangan Pintu Masuk menuju KSPN Moyo untuk Dinas PU Prov
menunjang kepariwisataan NTB
C5 Pengembangan Pelabuhan khusus pariwisata (cruise dan Dinas PU Prov
yacht) di Labuhan Aji Pulau Moyo NTB
C6 pengembangan Parkir Terpusat di Kawasan Tanjung Dinas PU Prov
Menangis NTB
C7 pengembangan jalan untuk mendukung konektivitas
Kawasan :
• ruas jalan Samota I : Sumbawa Besar –Tj. Menangis Dinas PU Prov
(jalan nasional/JSN) NTB
• ruas jalan lingkar utara Pulau Moyo : Lb Aji – Sebotok
(jalan Provinsi/JSP)
D PEMBANGUNAN PRASARANA UMUM, FASILITAS UMUM, DAN FASILITAS PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN KEMUDAHAN DAN
KENYAMANAN KUNJUNGAN WISATAWAN
D1 Pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kualitas Dinas PU Prov
fasilitas pariwisata NTB
D2 Pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kualitas
Dinas PU Prov
prasarana umum (jaringan listrik dan penerangan, jaringan air
NTB
bersih, sistem pembuangan limbah, telekomunikasi, dll)
Tabel 7. 5 Indikasi Program Rencana Detail Pengembangan KSPN Moyo Dan Sekitarnya
HARGA TOTAL TAHUN PENANGANAN
SUMBER
PROGRAM KEGIATAN SATUAN VOLUME SATUAN BIAYA PELAKSANA
2017 2018 2019 2020 2021 PENDANAAN
(Rp.000) (Rp.000)
Biaya Prosentase Biaya Prosentase Biaya Prosentase Biaya Prosentase Biaya Prosentase
Jalan Lingkungan
Perbaikan Jalan yang
BAPPEDA, PU
a Rusak (paving k300 tebal 8 m2 9025 350 3.158.750 3.158.750 1 0 0 0 0 0 0 0 0 APBN
Cipta Karya
cm)
b pekerjaan trotoar m2 1270 150 190.500 190.500 1 0 0 0 0 0 0 0 0 APBD 2 PU Cipta Karya
c pekerjaan street furniture m2 3270 250 817.500 817.500 1 0 0 0 0 0 0 0 0 APBD 2 PU Cipta Karya
Drainase Lingkungan
Perbaikan Saluran Drainase
a m1 6200 1.400 8.680.000 8.680.000 1 0 0 0 0 0 0 0 0 APBN PU Cipta Karya
(U-Ditch 30/80 cm)
Persampahan
Sosialisasi Program Tingkat
a paket 1 7.500 7.500 0 0 7.500 1 0 0 0 0 0 0 APBN BAPPEDA, DKP
Kelurahan
Penyuluhan dan
Pendampingan Masyakarat
b Tentang Pemahaman paket 1 25.000 25.000 0 0 25.000 1 0 0 12.500 1 12.500 1 APBD 2 BAPPEDA, DKP
Pengolahan Sampah (3R)
dan Bank Sampah
Pengadaan Bak
c unit 452 300 135.600 0 0 135.600 1 0 0 0 0 0 0 APBD 2 DKP
Penampung Sampah
e Pembangunan TPS unit 3 32.500 97.500 0 0 97.500 1 0 0 0 0 0 0 APBN DKP
g Pembuatan Bank Sampah unit 1 50.000 50.000 0 0 50.000 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 APBN DKP
Ruang Terbuka
Sosialisasi Program Tingkat
a paket 1 15.000 15.000 0 0 0 0 15.000 1 0 0 0 0 APBN BAPPEDA, DKP
kecamatan
Pembangunan Penerangan
b unit 350 1.000 350.000 0 0 0 0 350.000 1 0 0 0 0 APBD 2 DKP
Jalan Umum Lingkungan
Penyediaan RTH berupa
c m2 3950 1.000 3.950.000 0 0 0 0 3.950.000 1 0 0 0 0 APBN DKP
taman pasif
Pembuatan Taman
d m2 850 500 425.000 0 0 0 0 425.000 1 0 0 0 0 APBD 2 DKP
Vertikal/gantung
Penyediaan Pot Tanaman
e unit 570 300 171.000 0 0 0 0 171.000 1 0 0 0 0 APBD 2 DKP
di masing-masing rumah
Alun-alun dan Taman aktif
a Pekerjaan Taman alun-alun m2 13451 750 10.088.250 0 0 0 0 0 0 10.088.250 1 0 0 APBN BAPPEDA, DKP
b Pekerjaan Taman aktif m2 3520 450 1.584.000 0 0 0 0 0 0 1.584.000 1 0 0 APBN BAPPEDA, DKP
Landmark kawasan
a Gate Landmark utara unit 1 345.000 345.000 0 0 0 0 0 0 345.000 1 0 0 APBN PU Cipta Karya
Gate utama Landmark
b unit 1 345.000 345.000 0 0 0 0 0 0 345.000 1 0 0 APBN PU Cipta Karya
selatan
Beautifikasi wisata Pantai
Pembuatan breakwater
a m1 220 20.000 4.400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 4.400.000 1 APBN BAPPEDA, DKP
penahan ombak
jalan inspeksi (paving k 300
b tebal 8 cm), lampu jln, street m2 1200 1.250 1.500.000 0 0 0 0 0 0 0 0 1.500.000 1 APBN BAPPEDA, DKP
furniture
pekerjan sentra pkl, spot
c pemancingan, sandar m2 480 2.500 1.200.000 0 0 0 0 0 0 0 0 1.200.000 1 APBN BAPPEDA, DKP
perahu
revitalisasi bangunan
tradisional rumah adat
"panggung" sumbawa
BAPPEDA, DKP,
a unit 300 20.000 6.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 6.000.000 1 APBN
perbaikan fasad bangunan PU Cipta Karya
TOTAL
33.368.850 2.017 2.018 2.019 2.020 2.021
BIAYA
12.846.750 315.600 4.961.000 12.424.750 7.162.500