Dengan menggunakan kawasan penyangga dari batas KSN Gunung Rinjani maka meliputi perlindungan resapan air dan pariwisata yang didukung kegiatan
struktur kawasan menggunakan struktur kawasan dari kajian KSN Gunung budi daya hortikultura dan perkebunan, pertanian tanaman pangan, dan
rinjani, sehingga terdapat singkronisasi kebijakan dan perencanaan kedepan. kehutanan, serta simpul transportasi yang menghubungkan ke/dari Pusat
Kegiatan Lokal (PKL) dan/atau melayani beberapa kecamatanmeliputi
Struktur ruang pada KSPN Rinjani adalah :
kawasan perkotaan PKL Narmada, PKL Bayan, PKL Kopang, dan PKL
1. Pusat Pelayanan Primer, merupakan kawasan perkotaan yang memiliki
Masbagik
fasilitas pelayanan utama terhadap fungsi Kawasan Gunung Rinjani meliputi
perlindungan resapan air dan pariwisata yang didukung kegiatan budi daya 3. Pusat Pelayanan Tersier merupakan kawasan perkotaan yang memiliki
hortikultura dan perkebunan, pertanian tanaman pangan, dan pemanfaatan fasilitas pelayanan tersier untuk fungsi Kawasan Gunung Rinjani meliputi
hasil hutan, serta simpul utama transportasi yang menghubungkan ke/dari perlindungan resapan air dan pariwisata yang didukung kegiatan budi daya
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan/atau Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). hortikultura dan perkebunan, pertanian tanaman pangan, dan kehutanan,
meliputi kawasan perkotaan PKL Tanjung. serta simpul transportasi yang menghubungkan ke/dari kawasan peruntukan
dan/atau satu kecamatan, meliputi kawasan perkotaan Pringgabaya,
2. Pusat Pelayanan Sekunder merupakan kawasan perkotaan yang memiliki
Gangga, dan Sembalun.
fasilitas pelayanan sekunder untuk fungsi Kawasan Gunung Rinjani yang
Dalam RTRWP NTB telah direncanakan bahwa kedudukan kawasan-kawasan - Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan dan hortikultura
yang termasuk dalam kawasan Geopark Rinjani-Lombok adalah sebagai berikut: berada di kawasan pertanian lahan basah, lahan kering, dan kawasan
pertanian hortikultura yangberada di Kawasan Industri Masyarakat
1. Merupakan Kawasan Lindung Nasional yang berfungsi:
Perkebunan (KIMBun): Gangga, Bayan, Kopang, Terara, Pringgabaya,
- kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
dan kawasan pengembangan tanaman komoditi unggulan.
bawahannya meliputi Hutan Lindung, dan Kawasan resapan air; dan
- Kawasan peruntukan peternakan tersebar di wilayah provinsi untuk
- kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya nasional
alokasi peningkatan jumlah ternak, penggemukan ternak, pembibitan
meliputi: Cagar Alam (CA.), Suaka Margasatwa (SM.), Taman Nasional
ternak, penyediaan pakan ternak, dan pengembangan industri
(TN.) Gunung Rinjani, Taman Hutan Raya (Tahura) Nuraksa dan Taman
pengolahan hasil ternak.
Wisata Alam (TWA).
- Kawasan peruntukan pertambangan sebagaimana dimaksud pada
2. Merupakan kawasan budidaya nasional yang berfungsi sebagai salah satu
pertambangan mineral logam, mineral bukan logam dan batuan berada
Kawasan Andalan Lombok dan sekitarnya dengan sektor unggulan:
pada zona tertentu di Pulau Lombok.
pertanian, perikanan laut, pariwisata, industri, dan pertambangan.
- Kawasan Peruntukan Pariwisata di Pulau Lombok, meliputi: Suranadi
3. Merupakan kawasan yang dialokasikan untuk kegiatan budidaya provinsi,
dan sekitarnya, Benang Stokel dan sekitarnya, Gunung Rinjani dan
dengan penyebarannya adalah sebagai berikut:
sekitarnya;
2.1. Atraksi
atraksi atraksi
DTW DTW
biological geological cultural biological geological cultural
kawasan inti TNGR Taman Nasional Kaldera Samalas Makam Batulayar Makam Batulayar
Gunung Rinjani Gunung Barajuri Candi Batu Bolong Candi Batu Bolong
Gunung Rinjani Candi lokaq Sesait Candi lokaq Sesait
Danau Segara Anak Danau Segara Anak Masjid Kuno Masjid Kuno
Aik Kalaq Gumantar Gumantar
Desa Tradisional Desa Tradisional
Gua Susu Segenter Segenter
Gua Payung Masjid Kota Raja Masjid Kota Raja
Arang Letusan Makam Selaparang Makam Selaparang
Samalas
Air Panas Sebau Air Panas Sebau
Kebun Raya Lemor Spring
Kebun Raya Lombok Air Terjun Gangga
Lombok Air Terjun Gangga
Tahura Nuraksa Tahura Nuraksa Air terjun
Sesaot Sesaot Air terjun Kayangan
Kayangan
Taman Alam Taman Suranadi Air Terjun Air Terjun
Taman Alam Suranadi
Suranadi Kerandangan dan Kerandangan dan
Lembah Sembalun Lembah Sembalun Senggigi Senggigi
SEMBALUN Desa Tradisional Air Terjun Aik
Air Terjun Aik Berik
Sembalun Berik
Desa Tradisional Air Terjun Joben Air Terjun Joben
Senaru Air Terjun Jeruk Air Terjun Jeruk
SENARU Air terjun Bayan Manis Manis
Masjid Bayan Air Terjun Air Terjun
Semporonan- Semporonan-
Candi Lingsar Candi Lingsar
Timbanuh Timbanuh
Desa Tradisional Desa Tradisional Narmada Spring Narmada Spring
Karang Bayan Karang Bayan
Taman Narmada
Sumber : Hasil Analisa 2016
Taman Narmada
Keunikan Sebau : Pembandian air panas Keunikan Pemandian lemor : sumber air bersih dan pemandian
Kembang Kuning : Air terjun umum
Otak kokok : Pemandian hutan wisata yang masih alami
Danau segara anak : Danau berbagai macam jenis hewan seperti, aneka burung,
Puncak Gunung Rinjani : Puncak gunung monyet, lutung, biawak, babi hutan, berbagai jenis ular
Goa susu, Payung Manik : Goa dan banyak lagi jenis hewan lainnya
Air terjun Sendang Gile : Air terjun Aksesibilitas & Kendaraan umum menuju Kebun raya lemor masih buruk.
Air Terjun Jeruk Manis : Air terjun Fasilitas
Aksesibilitas & Kendaraan umum menuju TNGR masih buruk.
Aktivitas Melihat pemandangan, Fotografi, Penelitian, Berenang
Fasilitas
Wisata
Aktivitas Melihat pemandangan, Lintas Alam, Fotografi, Berkemah,
Pasar Wisatawan nusantara
Wisata Treking , memancing, Penelitian, Berenang
Pasar Benua Eropa, Amerika, Australia, Asia
Investasi -
Investasi -
Kelembagaan Dikelola oleh Pemda Kabupaten Lombok Timur
Kelembagaan Dikelola oleh TNGR
Keunikan Terdapat arboretum berbagai jenis flora dan penangkaran Keunikan kaya akan aneka ragam tumbuhan maupun satwa
rusa Taman Suranadi : lima pancuran pura ini memiliki
hutan tropis dataran rendah yang memiliki berbagai jenis julukan “Pura Panca Tirta”
flora dan fauna khas. Aksesibilitas & Kendaraan umum menuju TWA (Taman Wisata Alam)
obyek wisata alam seperti Ai Nyet, Gua Pengkoak, Air Fasilitas Suranadi masih buruk.
terjun Segenter dan di beberapa tempat dapat
Aktivitas Melihat pemandangan, camping ground, pertemuan,
dikembangkan dan dibuat Forest Tracking
Wisata Fotografi, Penelitian, berenang (pada taman Suranadi)
Suhu udara yang sejuk sepanjang tahun, Dapat di kembangkan bersepeda, jungle trekking, hingga
banyak sumber mata air dan sungai dengan air yang flying fox
mengalir sepanjang tahun
tanah yang subur dan lingkungan hidup yang relatif masih Pasar Wisatawan nusantara
baik
penghasil buah-buah dan dapat dikembangkan sebagai
lokasi Agroforesty. Investasi -
Aksesibilitas & Kendaraan umum menuju Tahura Nuraksa Sesaot masih
Fasilitas buruk. Kelembagaan Dikelola oleh Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Aktivitas Melihat pemandangan, Fotografi, Penelitian, Berenang, MTB
Wisata
Permasalahan Belum bisa menarik banyak wisatawan nusantara maupun
Pasar Wisatawan nusantara
mancanegara. Pengunjung lebih memilih kawasan pertokoan
Investasi - pada sekitar/pintu masuk TWA Suranadi dan taman Suranadi
Kelembagaan Dikelola oleh Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat
& Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Sumber : Hasil Analisa 2016
Permasalahan Terjadi konflik kepengurusan antara Dinas Kehutanan dengan
Pemerintah daerah Kabupaten Lombok Barat
Lingkungan tercemar oleh sampah
Executive Summary RIRD Pengembangan KSPN Gn. Rinjani dskt. - 9
E. Taman Narmada F. Kawasan Sembalun
Keunikan Tingginya nilai sejarah terhadap jejak sejarah kerajaan Keunikan Lembah Sembalun
Lombok Desa Tradisional Sembalun
Konsep taman ditata menyerupai bentuk gunung Agro sembalun (strawberry, bawang, tomat, dsb.)
Rinjani Bukut Pegangsingan
Terdapat Bangunan-nangunan bersejarah Aksesibilitas & Kendaraan umum menuju kawasan sembalun masih buruk.
Terdapat pemandian umum Fasilitas
Lokasi tertata dengan baik Aktivitas Melihat pemandangan, pertemuan, Fotografi, Penelitian,
Aksesibilitas & Dilayani kendaraan umum Wisata menikmati adat istiadat, camping ground & sunset pada bukit
Fasilitas Parkir luas Pegangsingan
Terdapat guide Dapat di kembangkan bersepeda lintas desa
Pintu keluar terdapat pasar cindera mata khas lombok Pasar Wisatawan nusantara & wisatawan yang menuju kawasan
Aktivitas Fotografi, Penelitian TNGR
Wisata
Investasi Homestay dan penginapan dari lokal penduduk
Pasar Wisatawan nusantara dan mancanegara
Investasi -
Kelembagaan -
Kelembagaan Dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Keunikan Desa Tradisional Senaru Keunikan memiliki pemandangan yang indah air terjun yang memilki
Masjid Bayan dua atau tiga tingkatan. dipercaya dapat membuat awet
Aksesibilitas & Kendaraan umum menuju kawasan senaru sedikit muda
Fasilitas Kondisi jalan bagus Aksesibilitas & Kendaraan umum menuju air terjun masih buruk.
Fasilitas
Aktivitas Melihat pemandangan, pertemuan, Fotografi, Penelitian,
Wisata menikmati adat istiadat Aktivitas Melihat pemandangan, Fotografi, Penelitian
Wisata
Pasar Wisatawan nusantara & wisatawan yang menuju kawasan Pasar Wisatawan nusantara
TNGR
Investasi Homestay, penginapan dan restoran Investasi -
Permasalahan Banyak destinasi dan potensi destinasi wisata yang belum Permasalahan Kelembagaan belum terbentuk
dikembangkan dengan baik
Sumber : Hasil Analisa 2016 Sumber : Hasil Analisa 2016
Aspek Keterangan
Investasi -
Permasalahan
Aspek Keterangan
Investasi -
Kelembagaan -
Keunikan Pura Lingsar merupakan simbol kerukunan bahkan Keunikan desain bangunan tradisional khas Suku Sasak
keharmonisan antar umat beragama, yaitu antara Hindu
Bali-Lombok dengan Islam Sasak-Lombok Aksesibilitas & Dilayani kendaraan umum
digunakan untuk beribadah dua agama yang berbeda Fasilitas
Terdapat upacara pujawali (upacara pemujaan kelahiran
Ida Bhatara) Aktivitas Fotografi, Penelitian
Upacara Perang Topat. Dalam ritual ini mereka Wisata
“berperang” menggunakan topat atau ketupat kepada Pasar Wisatawan nusantara
sesama temannya sebagai tanda bersyukur atas rejeki
yang dilimpahkan oleh Tuhan
Investasi -
Aksesibilitas & Dilayani kendaraan umum
Fasilitas Terdapat guide
Kelembagaan Dikelola oleh pemerintah lombok utara
Aktivitas Fotografi, Penelitian
Wisata
Permasalahan Promosi perlu ditingkatkan
Pasar Wisatawan nusantara dan mancanegara
Investasi -
Sumber : Hasil Analisa 2016
Kelembagaan Dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Permasalahan Peningkatan Promosi Taman Lingsar
Keunikan desa wisata budaya karena keunikan desa tersebut yang Keunikan Untuk keperluan ibadah
masih mempertahankan keaslian adat dan budaya yang
ada di desa tersebut seperti tata cara hidup, kesenian,
Aksesibilitas & Dilayani kendaraan umum
rumah adat, serta Masjid Kuno Karang Bayan.
Fasilitas
Terdapat Bangaran di balik Bale Adat berdiri. Bangaran
adalah monumen batu pertama diletakkan nenek Aktivitas Fotografi, Penelitian
moyang Karang Bayan simbol pembangunan desa ini. Wisata
Aksesibilitas & Dilayani kendaraan umum Pasar Wisatawan nusantara
Fasilitas Terdapat guide lokal
Aktivitas Fotografi, Penelitian Investasi -
Wisata
Pasar Wisatawan nusantara, Belanda, Jerman Kelembagaan Dikelola oleh masyarakat setempat
Investasi -
Kelembagaan Dikelola oleh masyarakat setempat
Permasalahan hanya tersisa empat rumah tradisional (Bale Adat, Sekenem, Permasalahan Promosi perlu ditingkatkan
Bangaran dan Masjid).
Tidak sepopuler desa adat yang lain. Promosi perlu Sumber : Hasil Analisa 2016
ditingkatkan
Sumber : Hasil Analisa 2016
Keunikan Masjid Raudhatul Muttaqim merupakan cagar budaya untuk Keunikan Kompleks makam yang terdiri dari tiga halaman juga
tiga provinsi di Indonesia, yaitu Bali, NTB, dan NTT terdapat pada pura di Bali
Aksesibilitas & Kendaraan umum menuju kawasan sedikit Aksesibilitas & Kendaraan umum menuju kawasan sedikit
Fasilitas Kondisi jalan bagus Fasilitas Kondisi jalan bagus
Aktivitas Fotografi, Penelitian Aktivitas Fotografi, Penelitian
Wisata Wisata
Pasar Wisatawan nusantara Pasar Wisatawan nusantara
Investasi - Investasi -
Kelembagaan Kelembagaan dikelola oleh pemerintah setempat Kelembagaan Kelembagaan dikelola oleh pemerintah setempat
No DTW Destinasi Pemasaran Industri Kelembagaan No DTW Destinasi Pemasaran Industri Kelembagaan
Taman Kokoq
Belum
1 Nasional Optimal Optimal Optimal Air Terjun Belum Belum
berkembang Belum Belum
Gunung Rinjani 10 Semporonan- berkemb optimal
berkembang optimal
Kebun Raya Belum Timbanuh ang
2 Optimal Optimal Optimal
Lemor Lombok berkembang Optimal Belum Optimal Optimal
11 Pura Lingsar
Tahura (Taman optimal
Belum Belum
3 Hutan Raya) Optimal Optimal Desa Optimal Belum Belum Belum
optimal optimal
Nuraksa Sesaot 12 Tradisional optimal berkembang optimal
TWA (Taman Segenter
Belum Belum
4 Wisata Alam) Optimal Optimal Belum Belum Belum Belum
optimal optimal Makam
Suranadi 13 berkemb optimal berkembang berkembang
Batulayar
Taman ang
5 Optimal Optimal Optimal Optimal
Narmada Belum Belum Belum Belum
Masjid lokaq
Kawasan Belum Belum Belum Belum 14 berkemb optimal berkembang berkembang
6 Sesait
Sembalun optimal optimal berkembang optimal ang
Kawasan Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum
7 Masjid Kuno
Senaru optimal optimal berkembang optimal 16 berkemb optimal berkembang berkembang
Gumantar
Air Terjun Aik ang
Belum Belum Belum
8 Berik/Benang Optimal Masjid Kota Optimal Belum Belum Optimal
optimal berkembang berkembang 17
Kelambu Raja optimal berkembang
Air Terjun Belum Belum Makam Optimal Belum Belum Belum
9 Optimal Optimal 18
Joben/Otak optimal berkembang Selaparang optimal berkembang berkembang
Sumber : Hasil Analisa 2016
Pengertian Supply dan Demand dalam Proses Pengembangan Kepariwisataan Supply wisata adalah segala sesuatu baik barang ataupun jasa yang ditawarkan
kepada pengunjung pada suatu kawasan wisata. Berbicara mengenai penawaran
A. Supply
wisata meka akan berkaitan dengan apa dan berapa banyak yang ditawarkan,
Pengertian supply (penawaran) dalam pariwisata meliputi semua macam produk
kepadasiapa tawaran itu ditawarkan dan kapan waktu penawaran tersebut
dan pelayanan/jasa yang dihasilkan oleh kelompok perusahaan industri
diberikan
pariwisata sebagai pemasok, yang ditawarkan baik kepada wisatawan yang
datang secara langsung atau yang membeli melalui Agen Perjalanan (AP) atau Pengertian lain menyebutkan bahwa Supply adalah sesuatu yang dikonsumsi
Biro Perjalanan Wisata (BPW) sebagai perantara. atau dinikmati oleh wisatawan yang dibentuk oleh berbagai faktor yang
destinasi wisata alam yang terbagi menjadi destinasi biological, yaitu wisata 3) Akomodasi
flora fauna dan destinasi geological yang berasal dari aktivitas vulkanik
Sarana penginapan telah banyak pada kawasan penyangga gunung
gunung rinjani. Atraksi budaya terdapat desa-desa adat dan tempat ibadah
rinjani seperti Sembalun dan Senaru. Terdapat 19 homestay pada
seperti masjid dan pura dan acara-acara adat.
Sembalun dan 6 homestay dalam proses pembangunan dapat semaki
Posisi desa-desa adat terdapat kawasan agro yang dapat direvitalisasi mendukung supply pariwisata pada Kawasan Inti KSPN Rinjani
sebagai kawasan agrowisata.
4) Pengadaaan fasilitas dan pusat pelayanan
2) Transportasi
Restoran dan TO (Tracking Organizer) terdapat banyak pada Senaru.
Transportasi menuju dan yang menghubungkan KSPN Rinjani telah dilayani Untuk kawasan sembalun fasilitas restoran masih belum ada. Pusat
penerbangan domestik dan pelayaran dari pulau bali. Untuk jalan darat informasi dan pusat pelayanan masih belum ada pada masing-masing
telah dilayani jalan dengan perkerasan yang baik. Akan tetapi masih kawasan penyangga (Sembalun dan Senaru). Mengingat tingginya
terdapat kekurangan pada masing-masing konektivitas tersebut wisatawan menuju Taman Nasional gunung Rinjani pada kawasan
Sembalun maka diperlukan adanya pusat pelayanan dan fasilitas.
Konektivitas Potensi Masalah
Darat Telah terlayani jalur Perkerasan jalan pada beberapa 5) Infrastruktur
jalan pada semua destinasi buruk
destinasi Moda transportasi publik Infrastruktur meliputi telepon, faksimili,teleks, listrik, air bersih, sistem
(kecuali taksi) tidak dapat
menjangkau beberapa destinasi pembuangan air kotor dan sistem pembuangan sampah.
Udara Telah dilayani Penerbangan internasional
c. Kemudahan Berkunjung
Pada KSPN Rinjani jalan telah dibangun dengan baik dan terus diadakan
pengembangan dan perbaikan. Akan tetapi kekurangan pada prasarana
moda angkutan umum yang dirasa masih kurang layak dan trayek yang
masih sedikit
Daya tarik yang terdapat di daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi Faktor Tourism Information Service sangat penting untuk diketahui
sangat mempengaruhi pemilihan daerah tujuan wisata. Karena orang tidak wisatawan karena dapat memberikan gambaran dan penjelasan tentang
mau mengunjungi daerah wisata dengan daya tarik biasa saja, karena tempat-tempat yang akan dikunjungi wisatawan, kendaraan yang akan
mereka harus membayar dan meluangkan waktu untuk melakukan dipakai, waktu dan apa saja yang perlu dibawa, pelayanan pemesanan
perjalanan wisata. Sehingga mereka tidak mau merasa kecewa. Daya tarik tiket, perpanjangan visa, penukaran valuta asing, dan sebagainya. Tourism
tujuan wisata dapat di dukung dengan fasilitas dan infrastruktur yang Information Service pada lombok dapat diihat pada http://www.lombok-
Daya tarik Gunung Rinjani sangat memikat wisatawan dalam dan luar
negeri, terbukti dari jumlah kedatangan turis nusantara dan mancanegara
terus naik tiap tahunnya. Walau belum didukung dengan fasilitas
Perhitungan daya dukung fisik (physical carrying capasity) menggunakan rumus B = Luas area yang dibutuhkan oleh seorang wisatawan untuk berwisata
menurut Cifuents dan penelitian douglas yang dibuat rumus baru oleh Fandeli dengan tetap memperoleh kepuasan; dalam hal ini digunakan nilai
(2002: 261) adalah sebagai berikut : tetap yang diberikan untuk area piknik oleh Douglas (1975) dalam
Fandeli (2009: 72) yaitu 65 m² = 0,0065 ha/orang untuk berwisata
dengan tetap memperoleh kenyamanan
Keterangan : waktu berwisata dibagi lamanya area wisata itu dibuka dalam satu hari
Berdasarkan daya dukung fisik yang ada, maka dapat diperhitungkan
PCC = Physical Carrying Capasity
kapasitas daya tampung wisatawan untuk area di TNGR
A = Luas area yang digunakan untuk wisata, dalam hal ini luas kawasan
Kapasitas daya tampung = Jumlah wisatawan/PCC
wisata TNGR
2.2. Aksesibilitas
Kondisi jalan yang menghubungka antara bandara, terminal dan pelabuhan disebabkan oleh rendah pula peminat maupun penumpang pada antar kawasan
menuju masing-masing ODTW telah dilayanani perkerasan yang baik. Akan tersebut. Karena kawasan tersebut termasuk pedesaan yang rendah mobilitas
tetapi tidak ditunjang dengan jaringan kendaraan umum dengan kondisi yaang manusianya.
baik maupun trayek yang banyak. Seperti halnya menuju ke Sembalun, dilayani
Oleh karena itu kecenderungan wisatawan memilih carter atau menggunakan
kendaraan umum yang jarang. Bahkan beberapa kegiatan transportasi
transportasi umum semi privat seperti Taksi atau mobil sewa menuju Sembalun
penumpang dilayani oleh pick up yang seharusnya untuk mengngkut barang.
maupun Senaru sebagai pintu masuk gunung Rinjani.
Sedikitnya Trayek angkutan umum dan rendahnya kondisi kendaraan umum
perjalanan
perjalanan
perjalanan
perjalanan
perjalanan
objek wisata
waktu
waktu
waktu
waktu
waktu
jarak
jarak
jarak
jarak
jarak
biological
Taman Nasional Gunung Rinjani
- gerbang sembalun 97,5 2j 50m 94 2j 35m 117 3j 11m 121 3j 5m 104 2j 49m
- gerbang senaru 83 2jam 115 2j 51m 108 2j 49m 88,1 2j 11m 129 3j 8m
Kebun Raya Lombok 65 2jam 61,5 1j 36 m 84,1 2j 11m 83 2j 17m 71,6 1j 49m
Tahura Nuraksa Sesaot 21,4 40m 35 52m 42,5 1j 6m 36 1j 3m 48,7 1j 9m
Taman Alam Suranadi 18 35m 31 47m 39 1j 1m 32,3 56m 45,2 1j 4m
cultural
Candi Lingsar 11,5 22m 32 48m 32,5 56m 26 46m 45,8 1j 5m
Desa Tradisional Karang Bayan 13 23m 32,5 48m 36 59m 26,5 46m 46,3 1j 5m
Taman Suranadi 18 33m 32 47m 39 1j 1m 32,5 56m 45,2 1j 4m
Taman Narmada 13,5 29m 33 48m 34 53m 26 47m 40,9 59m
Makam Batulayar 11 22m 46 1j 5m 37 1j 2m 6,2 12m 60 1j 23m
Candi Batu Bolong 12 25m 47 1j 8m 37 1j 4m 5,2 10m 61 1j 25m
Candi lokaq Sesait 56,5 25m 91 2j 26m 84 2j 24m 52,5 1j 26m 105 2j 43m
Masjid Kuno Gumantar 60 25m 95 2j 27m 88 2j 25m 68 1j 47m 109 2j 45m
Desa Tradisional Segenter 72 25m 106 2j 36m 99,5 2j 33m 79 1j 55m 120 2j 53m
Masjid Bayan 80 25m 114 2j 45m 107 2j 43m 87 2j 5m 119 2j 55m
Desa Tradisional Senaru 82,5 25m 117 2j 54m 110 2j 52m 90 2j 14m 125 3j 7m
- gerbang sembalun 97,5 2j 50m 94 2j 35m 117 3j 11m 121 3j 5m 104 2j 49m
- gerbang senaru 83 2jam 115 2j 51m 108 2j 49m 88,1 2j 11m 129 3j 8m
Lembah Sembalun 91,8 25m 89,8 2j 14m 111 2j 50m 115 2j 42m 98,3 2j 28m
Desa Tradisional Sembalun 91,8 25m 89,9 2j 14m 111 2j 50m 115 2j 42m 99 2j 28m
Masjid Kota Raja 39,8 25m 37,9 56m 59,3 1j 29m 56,1 1j 51m 48 1j 9m
Makam Selaparang 69 25m 63,8 1j 38m 86,4 2j 13m 85,3 2j 19m 73,9 1j 51m
geological
- gerbang sembalun 97,5 2j 50m 94 2j 35m 117 3j 11m 121 3j 5m 104 2j 49m
- gerbang senaru 83 2jam 115 2j 51m 108 2j 49m 88,1 2j 11m 129 3j 8m
Kaldera Samalas 3hr2mlm 3hr2mlm 3hr2mlm 3hr2mlm 3hr2mlm
Gunung Barajuri 4hr3mlm 4hr3mlm 4hr3mlm 4hr3mlm 4hr3mlm
Gunung Rinjani 2hr1mlm 2hr1mlm 2hr1mlm 2hr1mlm 2hr1mlm
Danau Segara Anak 3hr2mlm 3hr2mlm 3hr2mlm 3hr2mlm 3hr2mlm
Aik Kalaq 3hr2mlm 3hr2mlm 3hr2mlm 3hr2mlm 3hr2mlm
Gua Susu 4hr3mlm 4hr3mlm 4hr3mlm 4hr3mlm 4hr3mlm
Gua Payung 4hr3mlm 4hr3mlm 4hr3mlm 4hr3mlm 4hr3mlm
Executive Summary RIRD Pengembangan KSPN Gn. Rinjani dskt. - 25
Bandara Lombok
mataram Lembar Sengigi Kuta
Praya
perjalanan
perjalanan
perjalanan
perjalanan
perjalanan
objek wisata
waktu
waktu
waktu
waktu
waktu
jarak
jarak
jarak
jarak
jarak
Arang Letusan Samalas 4hr3mlm 4hr3mlm 4hr3mlm 4hr3mlm 4hr3mlm
Lembah Sembalun 92 2j 30m 90 2j 15m 111 2j 50m 115 2j 45m 98,3 2j 30m
Air Panas Sebau 77,5 2j 5m 70,5 1j 50m 106 2j 40m 92 2j 30m 80 2j
Air Terjun Gangga 51 1j 30m 83,5 2j 15m 76,5 2j 10m 49,5 1j 25m 97,2 2j 30m
Air terjun Kayangan 65 1j 45m 99,5 2j 40m 92,5 2j 35m 71,5 2j 113 2j 50m
Air terjun Bayan 83 2j 10m 118 3j 111 3j 90 2j 15m 126 3j 10m
Air Terjun Kerandangan dan Senggigi 17 32m 52,5 1j 20m 43,5 1j 15m 3 6m 69,3 1j 35m
Air Terjun Aik Berik 37,5 1j 10m 39,6 1j 10m 54 1j 30m 51,1 1j 30m 53,6 1j 20m
Air Terjun Joben 44 1j 10m 42,5 1j 10m 61 1j 35m 54,5 1j 30m 53 1j 15m
Air Terjun Jeruk Manis 50 1j 20m 45,7 1j 10m 66 1j 66 1j 40m 55,7 1j 20m
Air Terjun Semporonan-Timbanuh 54 1j 30m 50,1 1j 15m 71,5 1j 50m 68,5 1j 50m 60,2 1j 30m
Narmada Spring 13 29m 32,6 48m 34 53m 26 50m 40,9 60m
Lemor Spring 64 1j 50m 61,2 1j 40m 84,5 2j 15m 82,7 2m 15m 71,3 1j 50m
Sumber : Hasil Analisa 2016
Akses udara menuju Nusa Tenggara Barat khususnya pada pulau Lombok dimungkinkan untuk satu trip penerbangan maka Australia merupakan negara
terdapat pada Bandar Udara Lombok Praya. Penerbangan internasional yang yang dapat menjadi rekomendasi penerbangan langsung.
langsung menuju Pulau Lombok rata-rata transit dari Jakarta, Surabaya dan Bali
Tabel 2 : Jumlah kedatangan wisatawan berdasarkan kebangsaan tahun 2009-2012
kecuali dari Kuala Lumpur Malaysia sudah terdapat penerbangan langsung Kebangsaan 2009 2010 2011 2012
menuju Bandara Lombok Praya dengan dilayani maskapai Air Asia. Ditinjau dari AMERIKA
USA 8.411 10.343 16.207 22.089
banyaknya asal turis mancanegara maka perlu ditambahkan penerbangan
Brazil 2.173 2.237 1.734 2.930
langsung internasional menuju NTB, Hal ini guna mempermudah wisatawan
Canada 5.099 6.857 11.132 13.342
agar cepat sampai di tujuan yaitu Lombok. Mexico 2.011 3.181 472 747
Amerika Lainnya 2.831 9.442 3.495 2.911
A. Analisa Jumlah Turis Mancanegara
JUMLAH 20.525 32.060 33.040 42.019
Ditinjau dari jumlah turis mancanegara yang berkunjung, Australia merupakan EROPA
jumlah turis terbanyak yaitu 59.600 wisatawan, dengan jarak yang dapat Austria 4.800 5.584 4.327 10.124
Telekomunikasi Dilayani BTS pada kawasan yang tidak dapat Terdapat blank spot,terutama pada kawasan dengan
terlayani telekomunikasi kabel kontur cekung
Daya tarik wisata primer yang cukup banyak, beragam dan unik merupakan potensi dan keunggulan dari kawasan ini. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Gunung Rinjani dan sekitarnya walaupun tidak memiliki infrastruktur yang memadai, namun kawasan ini memiliki banyak potensi obyek dan daya tarik wisata dan
keunikan yang tidak dimiliki oleh kawasan lain.
A. Analisa Sarana Dan Prasarana Transportasi fasilitas sosial, perdagangan dan industri. Tingkat kebutuhan listrik rata-rata pada
Jaringan jalan terdiri atas: setiap aktivitas penggunaan lahan :
jaringan jalan yang menghubungkan Cakranegara (Batas Kota Mataram) – Industri & Perdagangan : 70% kebutuhan rumah tangga
Narmada – Mantang – Kopang – Masbagik – Rempung – Pringgajaya
Fas.Sosial & Ekonomi : 15% kebutuhan rumah tangga
Labuhan Lombok – Labuhan Kayangan.
b. jaringan jalan kolektor primer Fasilitas Perkantoran : 10% kebutuhan rumah tangga
jaringan jalan yang menghubungkan Rembiga-Pemenang-TanjungLux- Penerangan jalan : 1% kebutuhan rumah tangga
Bayan-Medas;
Cadangan : 5% kebutuhan rumah tangga
Membentuk jaringan telekomunikasi dan informasi yang Pembangunan menara/tower harus ditata dan dipadukan dengan lingkungan
menghubungkan setiap wilayah pertumbuhan dengan ibukota disekitar lokasi yang akan dibangun, sehingga dapat meningkatkan kualitas
kabupaten; serta pembangunan fisik dan pengelolaan lingkungan kota. Ketentuan pembangunan
menara telekomunikasi dimaksudkan untuk memberikan arahan
Mengarahkan dan memanfaatkan secara bersama pada satu tower BTS penyelenggaraan telekomunikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan
untuk beberapa operator telepon selular dengan pengelolaan secara yang berlaku disamping kehandalan cakupan (coverage) frekuensi
bersama. telekomunikasi dengan tujuan meminimalkan jumlah menara telekomunikasi
yang ada dengan prioritas mengarahkan pada penggunaan/dalam
Pengembangan teknologi seluler mampu menumbuhkan peningkatan jumlah
pengguanaan/pengelolaannya maupun penggunaan ruang kota, namun tetap
satuan sambungan, mengingat teknologi ini lebih murah dibandingkan dengan
menjamin kehandalan cakupan pemancaran, pengiriman dan/atau penerimaan
teknologi kabel. Namun demikian, diperlukan pengendalian ketat akan
telekomunikasi.
pendirian tower-tower oleh penyelenggara telekomunikasi di KSPN Gunung
Rinjani terkait dengan pemenuhan syarat ijin pendirian tower telekomunikasi.
Executive Summary RIRD Pengembangan KSPN Gn. Rinjani dskt. - 31
Secara teoritik, dalam sisitem telepon radio seluler, daerah cakupan yang Jarak antar tower minimum (antar provider/kelompok provider yang
dibutuhkan terbagi dalam sejumlah area-area geografik yang lebih kecil yang tergabung dalam tower pemanfaatan bersama) diarahkan mendekati limit
disebut dengan sel. Setiap sel memiliki radius (“r”), yang (dalam sistem awalnya) 500 m.
bisa berupa luasan 8 mil. Setiap sel memiliki kanal radio yang unik (channel set)
Berdasarkan Peraturan Menteri Telekomunikasi dan Informatika tentang
yang berbeda antara satu dengan yang lain. Dengan demikian, tidak ada
pedoman pendirian menara telekomunikasi dan penyiaran, beberapa ketentuan
interfensi antar pengguna radio dalam cluster sel-nya. Di tengah-tengah dari
yang diatur dalam pengembangan menara telekomunikasi, antara lain:
setiap sel ditempatkan sebuah stasiun induk (base station) yang terdiri dari
sebuah tower dan sistem antenanya. Interferensi yang disebabkan oleh 1. Struktur menara telekomunikasi dan penyiaran
pemakaian frekuensi dalam sel yang sama merupakan hal yang sangat penting. Menara telekomunikasi dan penyiaran dapat didirikan di atas
Untuk stasiun bergerak yang lain di sekitar sel, bisa jadi menginterfensi stasiun permukaan tanah maupun pada bagian bangunan/gedung.
bergerak yang lain di sekitar sel. Pendirian menara telekomunikasi dan penyiaran wajib
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa coverage area memperhitungkan kekuatan dan kestabilan yang berkaitan dengan
antara BTS dapat mengalami pengecilan. Hal ini dimaksudkan untuk dapat pondasi, pembebanan dan struktur.
menjaga kualitas sinyal dan gelombang telekomunikasi yang dipancarkan, karena 2. Menara telekomunikasi dan penyiaran bersama
disebabkan oleh padatanya penggunaan pada suatu wilayah. Oleh karena Menara telekomunikasi dan penyiaran dapat berupa:
pengecilan coverage area pada daerah padat atau dapat diasumsikan pada Menara tunggal, apabila digunakan untuk penempatan satu
daerah perkotaan seperti KSPN Gunung Rinjani, maka setiap operator cenderung
antena atau lebih oleh satu penyelenggara telekomunikasi
mendirikan banyak tower. Maka dipelrukan rumusan konsep sistem pelayanan
atau penyiaran; atau
dengan membatasi ukuran coverage area yang diperlukan untuk mengantisipasi
Menara bersama, apabila digunakan untuk penempatan
pengembangan tower secara sporadis dan dapat mengendalikan jarak antar
beberapa antena dari beberapa penyelenggara
tower tidak semakin rapat.
telekomunikasi dan atau penyiaran.
Dalam perumusan konsep sistem pelayanan yang dimaksud di atas, maka standar
Dalam upaya meminimalkan jumlah menara telekomunikasi, para
dalam konsep sistem pelayanan yang efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
operator yang mengajukan pembangunan menara telekomunikasi
Jangkauan pelayanan maksimal (pada daerah layanan padat dan/atau peak
baru, diharuskan menyiapkan konstruksi menara telekomunikasi
hour) per antena BTS diarahkan limit 3 km
yang memenuhi syarat dijadikan menara telekomunikasi bersama.
Penggunaan Menara Telekomunikasi dan Penyiaran bersama Gambar 1 : Pola Radiasi Base Transceiver Station
wajib saling berkoordinasi dalam hal terjadi suatu masalah.
Sbeban maksimal untuk menara bersama tidak boleh melebihi
perhitungan struktur menara.
Isolasi antar pemancar merupakan batas aman antena pemancar
yaitu 30 dB atau dengan jarak antar antena 3 meter.
3. Ketentuan Pendirian Menara di Sekitar Bandar Udara dan Cagar
Budaya
Setiap pendirian menara telekomunikasi dan penyiaran di
kawasan keselamatan operasi penerbangan wajib mendapatkan
rekomendasi dari Dirjen Perhubungan Udara atau pejabat yang
ditunjuk. Di dalam kota tiap sel bisa berjarak sampai dengan 500 m, di luar kota area
Kawasan keselamatan operasi penerbangan meliputi: sebuah sel bisa mencapai 5 km, sedangkan di wilayah yang jarang penduduk
Kawasan di sekitar bandar udara; dan dengan dataran yang luas pelanggan bisa menangkap sinyal yang jauhnya
Kawasan di sekitar alat bantu navigasi penerbangan. hampir 25 km. Hal tersebut terkait dengan kategori wilayahnya daerah
pelayanannya, yang ditandai dengan kriteria berikut :
Dalam hal pendirian menara telekomunikasi dan penyiaran
berada di kawasan situs cagar budaya dan kawasan pariwisata,
bentuk menara harus disesuaikan dengan ketentuan estetika
lingkungan kawasan setempat.
Untuk itu direncanakan nantinya pola distribusi BTS menggunakan satu tower
untuk beberapa provider dan membentuk suatu kawasan khusus sehingga BTS ke
depan lebih efektif, aman dan memperhatikan estetika visual kota dan tidak
menimbulkan hutan tower. Efektifitas pemasangan menara telekomunikasi bisa
didekati dengan menggunakan menara BTS bersama (3-7 provider untuk 1
menara). Arahan pengembangan untuk kawasan sekitar tower atau telematikan
antara lain adalah:
Ketentuan pembangunan menara telekomunikasi dimaksudkan untuk
Penggunaan tanah sekitar tower difungsikan sebagai kawasan RTH, jauh
memberikan arahan penyelenggaraan telekomunikasi sesuai dengan peraturan
dari permukiman.
perundang-undangan yang berlaku disamping kehandalan cakupan (coverage)
Pemagaran yang rapat pada sepanjang tower demi keamanan, karena frekuensi telekomunikasi dengan tujuan meminimalkan jumlah menara
mempunyai tegangan tinggi. telekomunikasi yang ada dengan prioritas mengarahkan pada penggunaan /
dalam pengguanaan / pengelolaannya maupun penggunaan ruang kota, namun
tetap menjamin kehandalan cakupan pemancaran, pengiriman dan / atau
penerimaan telekomunikasi.
Kapasitas minimal 30 liter/orang/hari. hujan, yaitu dengan membuat bangunan ABSAH. Bangunan ABSAH (Akuifer
Buatan dan Simpanan Air Hujan) adalah bangunan penyediaan air baku mandiri
Ditempatkan pada jarak pelayanan tidak lebih dari 100 meter.
yang terlepas dari sistem penyediaan air umum. Bangunan ini dibuat dengan
Jumlah rumah yang dilayani tidak lebih dari 20 unit.
memanfaatkan air hujan, yang dialirkan dari talang atap bangunan ke dalam
Tiap unit dilengkapi dengan meter air.
akuifer atau lapisan air tanah buatan (yaitu kerikil, pasir, hancuran bata merah,
Tiap unit dilengkapi dua kran.
arang, sedikit batu gamping, pasir laut jika ada, ijuk dan bantalan-bantalan
2. Hydran Kebakaran
pasir), yang kemudian disimpan di dalam reservoir, dan merupakan modifikasi
Ditempatkan 100 meter untuk bangunan yang berfungsi komersil terhadap bangunan PAH (Penampung Air Hujan).
dan 200 meter untuk perumahan.
Mudah dilihat dan mudah dicapai oleh unit mobil pemadam
kebakaran.
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan 6. Penyediaan Akomodasi. Merupakan usaha yang menyediakan
mengklasifikasikan Industri Usaha pariwisata yakni terdiri dari : pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan
pariwisata lainnya. Usaha penyediaan akomodasi dapat berupa hotel,
1. Daya Tarik Wisata. Merupakan segala sesuatu yang mempunyai
vila, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan karavan, dan
keunikan, kemudahan, dan nilai yang berwujud keanekaragaman,
akomodasi lainnya yang digunakan untuk tujuan pariwisata.
kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran
atau kunjungan para wisatawan. 7. Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi. Merupakan usaha
yang ruang lingkup kegiatannya berupa usaha seni pertunjukan, arena
2. Kawasan Pariwisata. Merupakan usaha yang kegiatannya membangun
permainan, karaoke, bioskop, serta kegiatan hiburan dan rekreasi
atau mengelola kawasan dengan luas wilayah tertentu untuk memenuhi
lainnya yang bertujuan untuk pariwisata.
kebutuhan pariwisata.
mengkoordinasikan tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan Udara : Potensi wisata Lombok
- Garuda Indonesia sebagai wisata
wisatawan dan kebutuhan biro perjalanan wisata. - Trans Nusa Air internasional yang begitu
- Lion Air / Wings Air besar tidak dibarengi
12. Wisata Tirta. Merupakan usaha yang menyelenggarakan wisata dan - Silk Air dengan direct flight luar
- Air Asia negeri yang banyak
olahraga air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa
lainnya yang dikelola secara komersial di perairan laut, pantai, sungai, Laut :
- Pelni
danau, dan waduk. - Swasta
1) Gil Cat
13. Spa. Usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode 2) Blue water Express
kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah – rempah dan olah Jasa Perjalanan Wisata Organisasi Tracker (Tacker - Kekurangan pada
Organization/TO) sertifikasi porter.
aktivitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan
Menyediakan jasa - TO luar negeri turut
tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia. perencanaan perjalanan dalam persaingan
hingga porter menuju usaha
Tabel 6 : Analisa Performansi Usaha Pariwisata DTW Rinjani.
Industri Usaha Jasa Makanan dan Pada kawasan Sembalun
Organisasi Keterangan Minuman dan Senaru rata-rata
pariwisata
Daya Tarik Wisata Pemerintah : Homestay belum
Dinas Kehutanan tergabung dalam PHRI
Perhimpunan Hotel & dan masih banyak
- TNGR Penyediaan Akomodasi
Restoran Indonesia homstay yang belum
Dinas Pariwisata
(PHRI) melakukan konstribusi
- Geopark Rinjani
pajak, sehingga
Lokal :
cenderung menghindari
Kelompok Geowisata
perkumpulan atau
Sembalun
perserikatan usaha
Sumber : Hasil Analisa 2016
Pengertian Supply dan Demand dalam usaha kecil menengah masyarakat Pada KSPN Rinjani dan sekitarnya telah terdapat produk industri kecil seperti
gelang, kaos, syal khas rinjani yang dapat menjadi ragam oleh-oleh khas gunung
Pengertian supply
rinjani. Akan tetapi secara kuantitas masih kurang. Tepat showroom barang khas
(penawaran) dalam
rinjani juga dirasa masih kurang. Showroom-showroom yang ada cendrung
pariwisata meliputi
terkonsentrasi pada Sengigi dan Mataram seperti pasar Cakranegara, pasar eni
semua macam produk
Sayang Sayang dsb.
dan pelayanan/jasa
yang dihasilkan oleh Kawasan Senaru dan Kawasan Sembalun sebagai pintu masuk Gunung Rinjani
kelompok perusahaan justru tidak terdapat showroom produk usaha kecil menengah tentang cindera
industri pariwisata mata khas Gunung Rinjani yang sering wisatawan butuhkan sebagai kenang-
sebagai pemasok, yang kenangan.
ditawarkan baik kepada wisatawan yang datang secara langsung atau yang
membeli melalui Agen Perjalanan (AP) atau Biro Perjalanan Wisata (BPW)
sebagai perantara.
4. Analisa Pemasaran
Pengembangan pasar wisatawan diwujudkan dalam bentuk pemantapan segmen citra pariwisata Indonesia secara berkelanjutan baik citra pariwisata nasional
pasar wisatawan massal dan maupun citra pariwisata destinasi dan peningkatan citra pariwisata Indonesia
pengembangan segmen ceruk sebagai Destinasi Pariwisata yang aman, nyaman, dan berdaya saing.
pasar untuk mengoptimalkan
Pengembangan kemitraan pemasaran pariwisata diwujudkan dalam bentuk
pengembangan Destinasi
pengembangan kemitraan pemasaran yang terpadu, sinergis, berkesinambungan
Pariwisata dan dinamika pasar
dan berkelanjutan. Sedangkan pengembangan promosi pariwisata meliputi
global. Untuk pengembangan
penguatan dan perluasan eksistensi promosi pariwisata Indonesia di dalam negeri
citra pariwisata meliputi
dan penguatan dan perluasan eksistensi promosi pariwisata Indonesia di luar
peningkatan dan pemantapan
negeri.
- Wisatawan yang datang ke Gunung Rinjani sebagian besar - Wisatawan kurang sadar kebersihan dengan membuang sampah
adalah wisatawan mancanegara. sembarangan, khususnya wisatawan nusantara
- Cukup beragam aktivitas wisatawan, yaitu wisata petualangan - Wisatawan kurang tertarik untuk tinggal lebih lama pada daerah Senaru
dan berkemah, wisata pendidikan/penelitian, dan wisata dan Sembalun karena tidak ada destinasi yang dituju dan dikenal kecuali
budaya pada waktu Gunung Rinjani ditutup
Pada pulau lombok, yang terkenal adalah gili dan Gunung rinjani. Ekspeditur Bandara - Sembalun – rinjani – gili (4-7hari) – Senaru (2-4hari) – Rinjani (4hari) –
wisatawan biasanya dapat terlihat dari asal datangnya, yaitu wisatawan yang Sembalun (1hari) – Bandara – atau ke Mataram – Pelabuhan (menuju bali).
datang melalui udara (Bandara Lombok Praya) dan dari laut (Pelabuhan).
Kedua rute rata-rata memakan waktu wisata selama 2 minggu. Lenght of stay
Wisatawan yang berasal dari bandara biasanya mempunyai rute bandara –
pada Senaru lebih lama karena fasilitas seperti penginapan dan rumah makan
Sembalun (1-2hari) – Rinjani (4-7hari) – Senaru (1hari) – Gili (4-5hari) –
lebih banyak pada Senaru.
pelabuhan(menuju Bali)/Bandara.
Tujuan utama wisatawan KSPN Gunung Rinjani dskt. menuju gunung rinjani. sekitarnya mempunyai minat wisatawan tersendiri, karena DTW pada Narmada
Apabila Gunung rinjani tutup maka wisatawan akan menuju tiga gili. Kawasan lebih kepada sejarah dan budaya. Sehingga kawasan ini lebih diminati wisatawan
penyangga seperti Senaru, Sembalun dan Narmada kurang diminati oleh lokal dan wisatawan mancanegara dengan minat khusus.
wisatawan yang berkunjung pada Gunung Rinjani. Kawasan Narmada dan
Brand merupakan tanda, ciri khas atau gabungan di antaranya untuk dipakai Gunung Rinjani dskt. Dapat disimpulkan bahwa branding KSPN Gunung Rinjani
sebagai identitas suatu kawasan wisata yang dimiliki untuk membedakan dengan adalah wisata alam pegunungan dengan predikat wisata halal.
kawasan wisata lainnya lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya
Tabel 10 : Analisa Branding KSPN Gunung Rinjani dskt
suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, Aspek Sub Aspek Potensi Permasalahan
Branding Pengembangan Telah memiliki icon Icon wisata halal dapat
persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi.
Citra Wisata Segara Anak menjadi icon kawasan
Memiliki icon wisata penyangga Gunung
Ciri khas pada kawasan Gunung Rinjani terletak pada gunung rinjani itu sendiri.
halal Rinjani, akan tetapi
Sehingga wisata alam pegunungan melekat pada KSPN Gunung Rinjani dskt. belum gencar dalam
pengembangan citra
Untuk kawasan penyangga, branding wisata halal dapat menjadi brand yang
tersebut
terpilih, karena predikat wisata halal di berikan dunia internasional (Abu Dhabi) Sumber : Hasil Analisa 2016
sehingga Wisata Halal itu sendiri telah melekat pada kawasan penyangga KSPN
Adanya Geopark Rinjani memberi konstribusi lebih pada advertising KSPN Geographic masih merupakan kemauan dan kebutuhan stassiun televisi itu
Gunung Rinjani dan sekitarnya. Informasi kawasan penyangga dan inti telah sendiri, masih belum ada upaya tersendiri dari pihak-pihak pengelola KSPN
terulas jelas pada baliho liflet, banner. Akan tetapi advertising pada media Gunung Rinjani dan sekitarnya.
televisi masih kurang. Disiarkannya Trans TV, Kompas TV, dan National
Pengembangan pasar wisatawan diwujudkan dalam bentuk pemantapan segmen Pengembangan kemitraan pemasaran pariwisata diwujudkan dalam bentuk
pasar wisatawan massal dan pengembangan segmen ceruk pasar untuk pengembangan kemitraan pemasaran yang terpadu, sinergis, berkesinambungan
mengoptimalkan pengembangan Destinasi Pariwisata dan dinamika pasar global. dan berkelanjutan. Sedangkan pengembangan promosi pariwisata meliputi
Untuk pengembangan citra pariwisata meliputi peningkatan dan pemantapan penguatan dan perluasan eksistensi promosi pariwisata Indonesia di dalam negeri
citra pariwisata Indonesia secara berkelanjutan baik citra pariwisata nasional dan penguatan dan perluasan eksistensi promosi pariwisata Indonesia di luar
maupun citra pariwisata destinasi dan peningkatan citra pariwisata Indonesia negeri. Untuk lebih jelasnya mengenai analisis Pemasaran Pariwisata KSPN
sebagai Destinasi Pariwisata yang aman, nyaman, dan berdaya saing. Gunung Rinjani dskt. dapat dilihat pada tabel berikut.
Masing-masing Satuan Kerja Pemerintah mempunyai tugas pokok sesuai dengan ranah kawasan dan tupoksi masing-masing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel
berikut :
Masing-masing Asosiasi Profesi Bidang Pariwisata memiliki performansi terhadap pariwisata dan masyarakat, antara lain :
Asosiasi usaha pada kawasan KSPN Gunung Rinjani dskt. terdiri dari :
Masing-masing asosiasi terdapat performansi terhadap wisata pada KSPN Gunung Rinjani. Berikut tabel analisa performansi asosiasi usaha bidang pariwisata.
Kelompok Sadar Wisata pada KSPN Gunung Rinjani dskt. 53 kelompok, berikut performansinya pada KSPN Gunung Rinjani dskt.
Masing-masing Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Bidang Kepariwisataan memiliki performansi terhadap pariwisata dan masyarakat, antara lain :
Tabel 16 : analisa performansi asosiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Bidang Kepariwisataan
Lembaga Pendidikan Performansi Analisa
Kursus bahasa inggris Lembaga ini meningkatkan kualitas SDM masyarakat setempat menjadi penggerak wisata yang
SCDC (sembalun Community
Pelatihan Guide berkualitas, hanya saja sertifikasi dan pengakuan nasional dan internasional masih belum diperoleh
Development Centre)
Pelatihan Porter lembaga ini
Lembaga ini menjaga moral dan nilai luhur budaya asal terhadap akulturasi budaya dari luar yang
Pengajian
MGI (Majelis Generasi Insyaf) dibawa wisatawan dari luar daerah maupun luar negeri yang dapat merubah dan mungkin dapat
Santunan Anak Yatim
merusak moral penduduk menjadi lebih buruk
Sumber : Hasil Analisa 2016
Masing-masing Lembaga Swadaya Masyarakat memiliki pervormansi terhadap pariwisata dan masyarakat, antara lain :
Tabel 17 : Analisa performansi Lembaga Swadaya Masyarakat terhadap pariwisata dan masyarakat setempat
LSM Performansi Analisa
Kawasan TNGR dan DTW sekitar adalah kawasan cagar alam, adanya KPLH Semba Pala
KPLH Semba Pala Bergerak pada lingkungan hidup
dapat mendukung konservasi dan pengawasan pada masing-masing DTW
Pendidikan, pertanian dan
YAMI (Yayasan Almahadul Islami)
advokasi Perlindungan masyarakat dalam segi hukum dapat membantu masyarakat dalam
SMPS (solidaritas masyarakat peduli beraktivitas sesuai koridor hukum
Advokasi
sembalun)
Sembahulun Community Pendidikan
KBSK (Kelompok Bajang Sembalun
Pendidikan Pemberdayaan masyarakat pada sekitar DTW dapat menumbuhkan kualitas SDM
Kreatif)
masyarakat
SCDC (Sembalun Community
Community Development
Development Centre)
Executive Summary RIRD Pengembangan KSPN Gn. Rinjani dskt. - 50
LSM Performansi Analisa
Wisata (lebih condong ke wisata
PAS (Pariwisata Alternatif Sembalun) Penggerak wisata yang dapat bekerja sama dengan dinas pariwisata menuju wisata halal
islami)
Lumbung Sembalun Pertanian
Pemberdayaan masyarakat petani agar lebih mandiri dan berdaya guna
Agropark Pertanian
Sumber : Hasil Analisa 2016
Masing-masing Sumber Daya Manusia Bidang Kepariwisataan berkelompok seni dan memiliki performansi terhadap pariwisata, antara lain :
Dengan menggunakan kawasan penyangga dari batas KSN Gunung Rinjani maka serta simpul transportasi yang menghubungkan ke/dari kawasan peruntukan
struktur kawasan menggunakan struktur kawasan dari kajian KSN Gunung dan/atau satu kecamatan, meliputi kawasan perkotaan Pringgabaya,
rinjani, sehingga terdapat singkronisasi kebijakan dan perencanaan kedepan. Gangga, dan Sembalun.
4. Pusat Pelayanan Primer, merupakan kawasan perkotaan yang memiliki Pemanfaatan ruang yang ada didalam KSPN Rinjani-Lombok sebagian besar
fasilitas pelayanan utama terhadap fungsi Kawasan Gunung Rinjani meliputi adalah pemanfaatan ruang sebagai Kawasan Lindung Nasional melalui Taman
perlindungan resapan air dan pariwisata yang didukung kegiatan budi daya Nasional Gunung Rinjani yang merupakan kawasan suaka alam, pelestarian
hortikultura dan perkebunan, pertanian tanaman pangan, dan pemanfaatan alam, dan cagar budaya. Taman Taman Nasional Gunung Rinjani berada di
hasil hutan, serta simpul utama transportasi yang menghubungkan ke/dari Provinsi Nusa Tenggara Barat dan merupakan bagian dari 4 (empat) kabupaten,
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan/atau Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). yaitu Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah dan Kabupaten
meliputi kawasan perkotaan PKL Tanjung. Lombok Utara. Hal ini secara tidak langsung menjadi dasar dalam
mempertimbangkan pemanfaatan ruang baik dari konteks pembangunan tata
5. Pusat Pelayanan Sekunder merupakan kawasan perkotaan yang memiliki
ruang dan pariwisata di tingkat nasional, provinsi, dan kedua kabupaten
fasilitas pelayanan sekunder untuk fungsi Kawasan Gunung Rinjani yang
tersebut. Dalam konsep spasial kawasan KSPN Gunung Rinjani di bagi menjadi
meliputi perlindungan resapan air dan pariwisata yang didukung kegiatan
dua kawasan inti dan kawasan penyangga. Kawasan inti menggunakan batas
budi daya hortikultura dan perkebunan, pertanian tanaman pangan, dan
kawasan dari Taman Nasional Gunung Rinjani sedangkan kawasan penyangga
kehutanan, serta simpul transportasi yang menghubungkan ke/dari Pusat
menggunakan kawasan KSN Gunung Rinjani. Kawasan penyangga sendiri terdiri
Kegiatan Lokal (PKL) dan/atau melayani beberapa kecamatanmeliputi
dari dua, yaitu penyangga dengan pemanfaatan budidaya seperti permukiman,
kawasan perkotaan PKL Narmada, PKL Bayan, PKL Kopang, dan PKL
pertanian, perdagangan dan aktifitas sejenisnya. Pemanfaatan dari kawasan
Masbagik
penyangga beikutnya adalah kawasan lindung, dengan batas deliniasi kawasan
6. Pusat Pelayanan Tersier merupakan kawasan perkotaan yang memiliki penyangga lindung dari batas hutan milik Dinas Kehutanan. Hal ini mempunyai
fasilitas pelayanan tersier untuk fungsi Kawasan Gunung Rinjani meliputi tujuan agar tidak terjadi penggunaan lahan perencanaan pada kawasan yang
perlindungan resapan air dan pariwisata yang didukung kegiatan budi daya tidak semestinya seperti kawasan lindung yang mempunyai fungsi penyangga,
hortikultura dan perkebunan, pertanian tanaman pangan, dan kehutanan, konservasi dan perlindungan.
Proses penentuan sub kawasan dengan dembagi kawasan menjadi 2 yaitu Zona pengembangan produksi unggulan dimanfaatkan sesuai dengan
Kawasan Inti dan Kawasan Penyangga (Permen PU No.15/PRT/M/2012 tentang prinsip fungsi pendukung pengelolaan yang diperbolehkan untuk
Pedoman Penyusunan RTR Kawasan Strategis Nasional & Draft Permen ATR digunakan kegiatan pengembangan kepariwisataan
Tentang Pedoman Penyusunan RTR Kawasan Strategis Provinsi), yaitu :
Melestarikan lahan pertanian khususnya yang beririgasi teknis dan
Kawasan Inti merupakan obyek utama perencanaan/pembangunan diupayakan untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian yang semakin
produktif.
Kawasan Penyangga merupakan kawasan yang memiliki pengaruh,
pelindung, dan berdampak langsung terhadap kawasan inti Membagi menjadi 3 kelompok (cluster) sub kawasan, yaitu :
Mengidentifikasi secara jelas zona pemanfaatan terbatas dan zona pemanfaatan Sub Kawasan Sembalun
publik.
Sub Kawasan Tanjung – Senaru
Zona publik ditujukan untuk pengelolaan, pelestarian, perlindungan,
dan pengamanan dengan mempertimbangkan kearifan lokal Sub Kawasan Narmada – Suranadi
Tema Kawasan : Pengembangan AGROWISATA berbasis pertanian, Pengembangan konsep wisata terpadu dengan jenis kegiatan :
tradisi masyarakat lokal, desa adat, wisata pegunungan dan wisata
- Homestay, restoran : menikmati keindahan alam dan
kawasan terpadu
pelayanan didalamnya
Fungsi utama kawasan : kawasan pedesaan dan gerbang masuk
- Internal kawasan : sight seeing, cycling, wisata sejarah dan
Rinjani
religi, cinderamata, wisata kuliner, seni dan tradisi
Potensi kawasan : pariwisata berbasis agrowisata dan alam
Kegiatan pariwisata yang dikembangkan akan diarahkan untuk
Produk wisata : agrowisata, wisata sejarah dan religi, seni dan dapat mengembangkan sumber energi sendiri dan harus efisien
tradisi, dan wisata pegunungan dalam pemanfaatannya
Pengembangan jaringan infrastruktur pariwisata diarahkan sebagai berikut: Pengembangan dan peningkatan terminal penumpang tipe C
Tema Kawasan: Pengembangan wisata ALAM berbasis wisata Produk wisata : agrowisata, wisata sejarah dan religi, seni dan
pegunungan dengan tradisi masyarakat lokal, desa adat dan wisata tradisi, dan wisata pegunungan
pegunungan
Konsep Pengembangan Kawasan
Fungsi utama kawasan : kawasan pedesaan dan gerbang masuk
Pengembangan konsep wisata terpadu dengan jenis kegiatan :
Rinjani
- Homestay, restoran : menikmati keindahan alam dan
Potensi kawasan : pariwisata berbasis agrowisata dan alam
pelayanan didalamnya
Taman Tematik
Tema Kawasan : Pengembangan WISATA BUDAYA berbasis situs Kawasan sepanjang jalan utama diarahkan sebagai fokus perencanaan sekaligus
bersejarah, tradisi masyarakat lokal, desa adat dan wisata pegunungan sebagai tulangan utama kawasan untuk mengantisipasi potensi kawasan yang
cukup besar untuk kegiatan wisata.
Fungsi utama kawasan : kawasan perkotaan dan wisata alam
Pengembangan jaringan infrastruktur pariwisata diarahkan sebagai berikut:
Potensi kawasan : pariwisata berbasis budaya dan alam
Pengembangan infrastruktur pariwisata diutamakan untuk dapat
Produk wisata : wisata sejarah, seni dan tradisi, dan wisata alam
menunjang kebutuhan pengembangan kegiatan pariwisata
Konsep Pengembangan Kawasan
Pengembangan infrastruktur penunjang wisata diarahkan dengan konsep
Pengembangan konsep wisata terpadu dengan jenis kegiatan : kemandirian dan hemat energi (pemanfaatan teknologi sumber listrik
- Homestay, restoran : menikmati keindahan alam dan yang ramah lingkungan dalam kapasitas terbatas)
- Internal kawasan : wisata sejarah dan religi, cinderamata, Kemudahan akses sarana dan fasilitas umum untuk mengurangi biaya
wisata kuliner, seni dan tradisi transportasi
Kegiatan pariwisata yang dikembangkan akan diarahkan untuk Pengembangan RTH pada setiap kawasan terbangun fungsional dan green
dapat mengembangkan sumber energi sendiri dan harus efisien belt
dalam pemanfaatannya
Infrastruktur dan atraksi wisata yang akan dikembangkan meliputi :
Konsep Struktur ruang: diarahkan untuk mendukung konsep mitigasi
Pengembangan dan peningkatan jaringan jalan arteri primer
secara natural
Pengembangan dan peningkatan terminal penumpang tipe B
Terdapat pembatasan pembangunan fasilitas akomodasi di bagian
utara kawasan karena terdapat hutan lindung Tempat penjualan souvenir
Rest Area
Secara garis besar, karakteristik konektivitas di KSPN Gunung Rinjani perlu 4. Dapat dibangun sarana dan prasarana tidak permanen dan terbatas
mempertimbangkan zonasi yang telah ditetapkan dalam kajian Rencana Induk untuk kegiatan penelitian dan pengelolaan.
Geopark Rinjani yang telah disusun. Adapun keberadaan zona-zona yang telah
B. Zona Pemanfaatan
diatur oleh BTNTP, meliputi : (1) Zona Inti, (2) Zona Pemanfaatan, (3) Zona
Zona pemanfaatan bagian taman nasional seluas 8.206,98 ha yang letak, kondisi
Khusus (4) zona rimba (5) zona tradisional.
dan potensi alamnya yang terutama dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata
A. Zona Inti
alam dan kondisi/jasa lingkungan lainnya.
zona yang tidak diperbolehkan sama sekali untuk kegiatan wisata adalah zona
Peruntukkan
inti yang memiliki luas 11.663,15 Ha (22%) dari luas keseluruhan. Zona inti ini
berfungsi sebagai zona perlindungan dan pengamanan, inventarisasi dan Peruntukkan Zona pemanfaatan : untuk pengembangan pariwisata alam dan
monitoring SDA serta ekosistem, dan penunjang budidaya. rekreasi, jasa lingkungan, pendidikan, penelitian dan pengembangan yang
menunjang pemanfaatan, kegiatan penunjang budidaya.
Peruntukan Zona inti :
Kegiatan
untuk perlindungan ekosistem, pengawetan flora dan fauna khas beserta
habitatnya yang peka terhadap gangguan dan perubahan, sumber plasma nutfah 1. Perlindungan dan pengamanan;
dari jenis tumbuhan dan satwa liar, untuk kepentingan penelitian dan 2. Inventarisasi dan monitoring sumberdaya alam hayati dengan
pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya. ekosistemnya;
1. Perlindungan dan pengamanan; 4. Pengembangan potensi dan daya tarik wisata alam;
2. Inventarisasi dan monitoring sumberdaya alam hayati dengan 5. Pembinaan habitat dan populasi;
ekosistemnya;
6. Pengusahaan pariwisata alam dan pemanfatan kondisi/jasa lingkungan;
3. Penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan atau
7. Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan, penelitian,
penunjang budidaya;
pendidikan, wisata alam dan pemanfatan kondisi/jasa lingkungan
Zona khusus seluas 685,97 ha dimanfaatkan masyarakat dan sarana penunjang Seluas 11.663,15 ha merupakan habitat atau daerah jelajah untuk melindungi dan
kehidupannya yang tinggal sebelum wilayah tersebut ditetapkan sebagai taman mendukung upaya perkembangbiakan dari jenis satwa liar yang memiliki
nasional antara lain sarana telekomunikasi, fasilitas transportasi dan listrik. ekosistem dan atau keanekaragaman jenis yang mampu menyangga pelestarian
zona inti dan zona pemanfaatan. Zona ini merupakan tempat kehidupan bagi
Peruntukkan
jenis satwa migran.
untuk kepentingan aktivitas kelompok masyarakat yang tinggal diwilayah
tersebut sebelum ditunjuk/ditetapkan sebagai taman nasional dan sarana Peruntukkan
penunjang kehidupannya, serta kepentingan yang tidak dapat dihindari berupa untuk kegiatan pengawetan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan
sarana telekomunikasi, fasilitas transportasi dan listrik. alam bagi kepentingan penelitian, pendidikan konservasi, wisata terbatas, habitat
satwa migran dan menunjang budidaya serta mendukung zona inti.
Kegiatan
Peruntukkan
Kegiatan
Destinasi pada kawasan KSPN Rinjani terbagi menjadi dua yaitu destinasi - Permainan Rakyat Perisaian
mandiri dan destinasi kawasan. Destinasi mandiri berbentuk satu ODTW - Mengayu-Ayu
sedangkan destinasi kawasan terdiri dari beberapa ODTW yang saling terkait - Wayang Uwong
dan menguatkan dari segi budaya maupun identitas dan kelembagaan. Destinasi - Cupak Grantang
kesatuan berupa kawasan. DTW Alami
Lembah Sembalun
Destinasi Kawasan antara lain :
Bukit Pegasingan
1. Destinasi Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan destinasi
Jalur menuju TNGR
wisata alam, terdiri dari beberapa DTW, yaitu :
DTW Buatan
DTW Alami :
Rencana Taman Agrowisata Sembalun
Sebau
3. Destinasi Kawasan Senaru merupakan kawasan dengan destinasi wisata
Kembang Kuning
alam, terdiri dari beberapa DTW, yaitu :
Otak kokok
DTW Budaya
Danau segara anak
Desa Adat Senaru
Puncak Gunung Rinjani
Masjid Bayan
Goa susu, Payung Manik
DTW Alami
Air terjun Sendang Gile
Air Terjun Sindanggile
Air Terjun Jeruk Manis
Air Terjun Tiu Kelep
2. Destinasi Kawasan Sembalun merupakan destinasi wisata lama dengan
Jalur menuju TNGR
pengembangan agrowisata, terdiri dari beberapa DTW, yaitu :
4. Destinasi Kawasan Narmada merupakan kawasan dengan destinasi
DTW Budaya
wisata budaya, terdiri dari beberapa DTW, yaitu :
Desa Adat Beleq
DTW Budaya
Acara budaya :
Taman Narmada
- Permainan Rakyat Begasingan
Pura Lingsar
- Festival Gendang Beleq
Desa Adat Karang Bayan
DTW Primer yaitu daya tarik wisata utama di kawasan yang sesuai dengan
arahan KSPN Rinjani dalam RIPARNAS, RIPARDA, RTRWP, RTRWK serta
merupakan salah destinasi unggulan di Lombok yaitu memiliki daya tarik wisata
budaya, keunikan bentang alam, dan memiliki komponen aksesibilitas dan
amenities yang baik.
Atraksi KSPN Rinjani menggunakan rencana jalur geowisata di kawasan Geopark Rinjani – Lombok akan terbagi dalam empat jalur yaitu sebagai berikut:
Aksesibilitas : sedang
Daya tarik :
KEANEKA- HUTAN LINDUNG SAMBELIA Perwakilan tipe ekosistem moonson/ NusaTenggara Habitat DAYA TARIK
RAGAMAN ALAM DAN HAYATI Musang Rinjani WISATA UTAMA
Aksesibilitas : Rendah
Pencapaian : hiking
Daya tarik :
KELOMPOK
DAYA TARIK WISATA LOKASI ATRIBUT PENTING KET
DTW
KALDERA SAMALAS Geomorfologi gunung api terkait letusan Samalas tahun 1257
(GUNUNG BARUJARI, KERUCUT Geomorfologi gunung api, dapat di amati pada kawah samping
GUNUNGAPI RINJANI, DANAU SEGARA ANAK) Barujari (2004); lava tahun1944, 1966, 1994, dan 2010;dan G. DAYATARIK
GEOLOGI Rombongan WISATA
SINGKAPAN BATUAN TANAQ BEAQ Tanaq Bengan, Endapan
Puncakpiroklastik
gunung api produk letusan
tertinggi Samalas
kedua 1257
di Indonesia UTAMA
DesaTanaq Beaq Danau kaldera tertinggi di Indonesia
GOA SUSU, GOA PAYUNG, GOAMANIK, Struktur geologi—proses pembentukan goa dari aliran lava
Jalur geowisata : menghubungkan air terjun, goa, mata air panas, desa
tradisional, situs biologi di kaki gunung Rinjani
Aksesibilitas : Rendah-sedang
Daya tarik :
Fenomena geologi kaki G.Rinjani (mata air panas, goa, air terjun)
Budaya masyarakat & kearifan lokal (bentuk bangunan
menyimbolkan gunung)
Situs biologi (taman alam dengan mata air bersumber dari
gunung,hutan agro, flora fauna endemik, dll)
KELOMPOK
DAYA TARIK WISATA LOKASI ATRIBUT PENTING KETERANGAN
DTW
DESA TRADISIONAL KARANG BAYAN
DESA TRADISIONAL SEGENTER
(BANGARAN)
LEGENDA DAN KEARIFAN LOKAL Dewi anjani, asal-usul nama rinjani,kearifan lokal terkait
fenomena-fenomena alam, dll. DAYA TARIK
BUDAYA WISATA
TAMAN SURANADI
UTAMA
TAMAN LINGSAR (PURA, KEMALIQ LINGSAR, PANCOR SIWAQ)
TAMAN NARMADA
MASJID KUNO SESAIT
MASJID KUNO GUMANTAR
Arah kebijakan ”PENGEMBANGAN AKSESIBILITAS PARIWISATA YANG c. Pengembangan dan peningkatan serta dan pemantapan terminal
HANDAL DAN TERPADU ANTAR KAWASAN PERUNTUKAN PARIWISATA penumpang tipe B Kecamatan Narmada, Kecamatan Bayan,
DAN BUDIDAYA LAINNYA YANG MENDUKUNG KEMUDAHAN, Kecamatan Tanjung
KENYAMANAN DAN KESELAMATAN PERGERAKAN WISATAWAN SERTA
d. Pengembangan dan peningkatan serta pemantapan terminal
PENGEMBANGAN MODA TRANSPORTASI PARIWISATA HANDAL, DAN
penumpang tipe C pada Kecamatan Aikmel, Kecamatan Kopang,
TERPADU, YANG MENDUKUNG KEMUDAHAN, KENYAMANAN DAN
Kecamatan Kayangan, Kecamatan Gangga, Kecamatan Pemenang,
KESELAMATAN PERGERAKAN WISATAWAN”
Kecamatan Lingsar, Kecamatan Gunung Sari, Kecamatan Batulayar
Arah kebijakan ”PEMBANGUNAN PRASARANA UMUM, FASILITAS UMUM, Gunung Rinjani dskt sebagai destinasi wisata alam yang berkelas dunia dan
DAN FASILITAS PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN KEMUDAHAN DAN berkelanjutan.
KENYAMANAN KUNJUNGAN WISATAWAN”
Strategi:
Prasarana Umum, Fasilitas Umum dan Fasilitas Wisata merupakan komponen
1. Pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kualitas fasilitas
kelengkapan/ pendukung yang sangat penting bagi berkembangnya destinasi
pariwisata, dengan kegiatan :
pariwisata. Keberadaan daya tarik wisata yang unik dan beragam, serta
a. Fasilitas Tourism Information melalui Pusat Informasi Wisata
dukungan aksesibilitas dan konektifitas tidak cukup untuk membuat suatu
Terpadu (Tourism Information Center/TIC) pada Kecamatan
destinasi pariwisata layak dikunjungi, namun masih memerlukan dukungan
Sembalun, Kecamatan Aikmel, Kecamatan Bayan, dan Kecamatan
ketersediaan Prasarana Umum, Fasilitas Umum dan Fasilitas Wisata. Prasarana
Narmada
dan fasilitas tersebut akan menjadi komponen pendukung bagi tumbuh dan
bekembangnya kegiatan kepariwisataan karena menyangkut dukungan b. Peningkatan Standar akomodasi dan Usaha Jasa Pariwisata
penyediaan jaringan listrik, telekomunikasi, air bersih dan sebagainya, yang
c. Pengembangan Rest Area pada Kecamatan Sembalun, Kecamatan
diperlukan oleh kalangan usaha / industrI pariwisata (akomodasi, rumah makan,
Aikmel, Kecamatan Bayan, dan Kecamatan Narmada
dan sebagainya). Sedangkan fasilitas wisata adalah fasilitas pendukung yang
d. Peningkatan kualitas jalan wisata yang dilengkapi papan petunjuk
diperlukan secara khusus oleh wisatawan untuk melakukan aktifitas wisatanya,
meliputi: papan nama, papan informasi, papan petunjuk arah,
baik kebutuhan untuk menginap di akomodasi/ penginapan, makan minum di
papan larangan/peringatan, papan bina cinta alam, dan papan
restoran/ rumah makan atau warng makan, kebutuhan untuk kenangan dengan
rambu lalu lintas) pada koridor seluruh KSPN Gunung Rinjani dskt.
cinderamata, kebutuhan untuk mengatur rencana perjalanan dengan dukungan
biro perjalanan wisata, dan sebagainya. e. Pembangunan Jaringan Pejalan kaki (Side Walk) pendukung daya
tarik wisata pada koridor seluruh KSPN Gunung Rinjani dskt.
Kondisi saat ini ketersediaan Prasarana Umum, Fasilitas Umum dan Fasilitas
Wisata di KSPN Gunung Rinjani dskt masih belum tersedia merata dan belum f. Pembangunan dan penataan Fasilitas Parkir pendukung pada
optimal baik dari segi kualita maupun pelayanannya. Sehingga diperlukan upaya koridor seluruh KSPN Gunung Rinjani dskt.
pengembangan dan revitalisasi terhadap potensi dan fasilitas yang sudah ada
sehingga memenuhi standar kebutuhan dan kualifikasi untuk mendukung KSPN
” Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan peran masyarakat 1. Penguatan ekonomi lokal
dalam pengelolaan KSPN Gunung Rinjani dskt, perluasan kesempatan berusaha,
Program Pengembangan Masyarakat
serta peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah”
Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam
Posisi dan Peran masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam
pembangunan
pembangunan kepariwisataan sangatlah penting. Dalam hal ini dapat
digarisbawahi juga bahwa sukses atau keberhasilan jangka panjang industri Program Peningkatan Ketahanan Pangan
pariwisata sangat tergantung pada tingkat penerimaan dan dukungan dari Program Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
komunitas lokal. Komunitas lokal yang tumbuh dan hidup berdampingan
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan
dengan suatu lokasi daya tarik wisata sebenarnya telah menjadi bagian dari
ekosistem yang saling kait mengkait. Karena itu, untuk memastikan bahwa Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan (HHBK)
pengembangan pariwisata di suatu tempat dapat dikelola dengan baik dan Program Peningkatan Kapasitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
berkelanjutan, maka hal mendasar yang harus diwujudkan untuk mendukung Sistem Produksi
tujuan tersebut adalah memfasilitasi partisipasi dan peran komunitas lokal dalam
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
proses pengembangan dan memaksimalkan nilai manfaat sosial dan ekonomi
dari kegiatan pariwisata. 2. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Lokal
Kegiatan pariwisata disisi lain juga dapat dipandang sebagai “kegiatan yang Program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian, Perkebunan dan
berbasis komunitas”, khususnya terkait dengan keberadaan sumber daya dan Peternakan
keunikan komunitas lokal baik berupa elemen fisik maupun non fisik (tradisi dan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian dan
budaya) yang memiliki daya tarik dan kekhasan yang menjadi unsure penggerak Perkebunan
utama kegiatan pariwisata; Sehingga pemberdayaan komunitas lokal atau
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
masyarakat menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kontek pembangunan
kepariwisataan, baik dalam rangka pelestarian sumber daya wisata maupun
optimalisasi nilai manfaatnya bagi masyarakat setempat.
Arah kebijakan : yang berkualitas, mampu mendorong kunjungan ulang, serta mampu menyerap
kunjungan wisatawan dengan berbagai segmentasi, diperlukan peningkatan
“PENGEMBANGAN INDUSTRI KEPARIWISATAAN YANG BERDAYA SAING
kualitas kunjungan wisatawan melalui kegiatan pembangunan dan investasi
DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DALAM MENCIPTAKAN IKLIM
sehingga pembangunan kepariwisataan pada suatu destinasi akan dapat
INVESTASI YANG SEHAT”
terwujud dan menggerakkan aktifitas kepariwisataan yang akan menciptakan
Modal nasional berupa keindahan bentang alam di KSPN Gunung Rinjani dskt
mata rantai usaha terkait yang dapat dikembangkan oleh masyarakat.
dan sekitarnya sebagai aset wisata yang belum dilestarikan (dilindungi,
Dorongan untuk melakukan investasi di suatu daerah terkadang masih
dikembangkan dan dimanfaatkan) secara optimal sebagai ecotourism business
menghadapi kendala, antara lain belum adanya perencanaan yang jelas
merupakan peluang bagi investor untuk berpartisipasi dalam penanaman modal
mengenai pemanfaatan lahan/ tata guna lahan, ataupun gambaran peluang
untuk pengembangan nature tourism sebagai respon perkembangan pasar dunia
investasi yang dapat dikembangkan disuatu daerah, ataupun masih berbelitnya
dengan kecenderungan back to nature.
birokrasi untuk melaksanakan kegiatan investasi, termasuk investasi di bidang
Mempertimbangkan perkembangan pasar wisatawan yang terus menunjukkan
kepariwisataan. Oleh karenanya, kendala-kendala tersebut harus diminimalkan
angka peningkatan setiap tahunnya baik dalam konteks regional maupun
sehingga peluang investasi pengembangan keparwisataan di KSPN Gunung
nasional, serta perkembangan segmentasi pasar yang semakin dinamis dengan
Rinjani dskt akan menarik dan kompetitif, terutama bagi pihak-pihak yang ingin
tujuan dan motivasi kunjungan yang beragam, maka agar kepariwisataan KSPN
mengembangkan usaha kepariwisataan di wilayah ini.
Gunung Rinjani dskt terus berkembang, mampu menciptakan pengalaman wisata
Daya saing KSPN Gunung Rinjani dskt di tataran internasional terletak pada utara tidak kalah menarik, khususnya bagi wisata petualangan. Kekayaan alam
kekayaan geomorfologi. Keindahan bentang alam pesisir Lombok bagian selatan akibat proses geologi itu menjadi produk wisata yang layak jual, terlebih lagi
memanjang dari Tanjung Ringgit di ujung timur hingga Selong Belanak di ujung apabila dipadukan dengan atraksi-atraksi budaya yang telah dikemas dalam
barat. Sedangkan Gunung Rinjani sebagai point of interest Lombok di bagian standar profesionalitas internasional.
Tabel 22 : Indikasi Program Industri - Rencana Peningkatan Kapasitas Usaha Bidang Pariwisata
No PROGRAM / KEGIATAN LOKASI Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 INSTANSI PELAKSANA
1 Sosialisasi dan penerapan sistem untuk peningkatan insentif investasi bidang
KSPN Rinjani dskt √ √
pariwisata sesuai dengan peraturan perundangundangan
2 Peningkatan Minat Investasi Pariwisata di KSPN Gunung Rinjani dskt KSPN Rinjani dskt √ √ √ dinas Pariwisata, dinas
3 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Kepariwisataan KSPN Rinjani dskt √ √ √ Perdagangan, disnaker,
4 Peningkatan Kemitraan Usaha di bidang Pariwisata (antar public-Privat, Makro- dikbud, dinas Pertanian,
KSPN Rinjani dskt √ √ √
Mikro dan Antar stakeholders lainnya) Swasta, Asosiasi Pelaku usaha,
5 Mendorong potensi budaya lokal untuk memperkaya keanekaragaman Pelaku Usaha
KSPN Rinjani dskt √ √ √
produk/atraksi wisata
6 Membangun sistem informasi KSPN Rinjani dskt √ √ √
8.4. Rencana Pengembangan Produk dan Pemasaran Usaha Kecil dan Menengah oleh Masyarakat
Tabel 25 : Indikasi Program Industri - Rencana Pengembangan Produk dan Pemasaran Usaha Kecil dan Menengah oleh Masyarakat
No PROGRAM / KEGIATAN LOKASI Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 INSTANSI PELAKSANA
1 Pengamatan lapangan, FGD, dll bagi stake holder lokal untuk mengenali produk
KSPN Rinjani dskt √ √
lokal yang potensial untuk dijadikan komoditas pendukung wisata
2 Uji coba produksi, pelatihan wira usaha, untuk mengembangkan produk KSPN Rinjani dskt √ √ √
3 Kursus, pelatihan, internship dan sejenisnya bagi masyarakat lokal untuk
KSPN Rinjani dskt √ √ √ dinas Pariwisata, dinas
mengembangkan industri pendukung jasa wisata
Perdagangan, disnaker,
4 Pengembangan aspek permodalan KSPN Rinjani dskt √ √ √
dikbud, dinas Pertanian,
5 Kursus, pelatihan, internship dan sejenisnya bagi masyarakat lokal untuk
Swasta, Asosiasi Pelaku usaha,
mengembangkan industri pendukung jasa wisata baik pendukung langsung KSPN Rinjani dskt √ √ √
Pelaku Usaha
maupun tidak langsung.
6 Meningkatkan pemahaman stake holder lokal atas standar layanan wisata KSPN Rinjani dskt √ √ √
7 Penyediaan kios-kios atau ruang display di hotel, restoran untuk memasarkan
KSPN Rinjani dskt √ √ √
produk lokal
Arah kebijakan Pengembangan Pemasaran adalah: Lombok dapat menawarkan potensi yang dimilikinya sebagai laboratorium
alam, tempat penelitian sumberdaya alam geologi dan hayati serta kerjasama
” PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA YANG SINERGIS, DAN
pendidikan lingkungan melalui pondok-pondok pesantren. Sejalan dengan itu
EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KUNJUNGAN DAN LAMA
pasar wisatawan nusantara segmen Islami pun dapat digarap. Perkembangan
TINGGAL WISATAWAN BAIK WISMAN MAUPUN WISNUS”
lembaga-lembaga pendidikan dan bisnis syari’ah di Indonesia belakangan ini
Walaupun wisatawan Negara-negara Islam bukan merupakan pasar utama
mengalami kemajuan yang pesat.Kerjasama pemasaran dengan pondok
pariwisata Indonesia, namun khusus bagi Lombok segmen pasar ini justru patut
pesantren modern seperti Daarut Tauhid di Bandung dapat dilakukan melalui
dijadikan alternatif sebagai pasar utama. Lombok bisa disebut tidak mempunyai
biro perjalanan yang mereka miliki.
pesaing sebagai tujuan wisata Islami sepanjang stabilitas keamanan di Aceh
Pasar mancanegara terbagi atas :
Darussalam belum pulih. Brunei, Malaysia, Arab Saudi dan Mesir adalah empat
Negara potensial yang telah mulai menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata. a. Segmen pasar dari negara-negara yang telah memiliki dan mengenal
Profil keempat Negara tersebut terbaca pada tabel berikut : geopark. Pendekatan distribusi produk untuk segmen ini dipandang lebih
tepat, dengan memanfaatkan psikologi pasar untuk melakukan komparasi
Tabel 26 : Jumlah wisata, pengeluaran dan lama tinggal wisatawan negara-negara
Islam antara geopark di negaranya dengan Geopark Lombok. Tidak berlebihan
Jumlah Wisatawan Pengeluaran (USD)
Lama bilamana dibangun kerjasama dengan geopark yang ada di negara mereka
No. Asal Negara Per Per
2006 2010 Tinggal
kunjungan hari dalam ikatan seperti sister city untuk kerjasama antar kota. Termasuk dalam
Brunei segmen ini antara lain negara-negara di Eropa, Cina, Malaysia, dan Jepang.
1 8.965 39.063 891,70 170 5,23
Darussalam
2 Malaysia 769.988 1.277.476 676,60 134 5,03 b. Segmen pasar dari negara-negara yang telah memiliki geopark tetapi
3 Arab Saudi 39.789 105.549 1.610,95 171 9,37 masyarakatnya diduga belum mengenal geopark, seperti Australia dan Iran.
4 Mesir 2.493 3.650 1.243,69 155 6,38
Sumber : Masterplan Geopark Rinjani, 2015 Benua ini terdiri atas beberapa negara bagian. Australia –dan juga Iran-
hanya memiliki 1 geopark yang melintasi dua negara bagian namun
Keberanian Pemerintah Provinsi NTB yang telah mencoba membuka hubungan
popularitasnya masih dikalahkan obyek wisata lain. Pendekatan pemasaran
dengan pasar Timur Tengah selayaknya dilanjutkan dengan meningkatkan
pariwisata lebih tepat untuk segmen ini. Australia termasuk pasar utama
intensitas dan kualitas pendekatan. Kerjasama dengan Geopark Langkawi
wisatawan mancanegara ke Indonesia.
(Malaysia) dan Geopark Qeshm (Iran) untuk saling memasarkan geopark dapat
menjadi alternatif. Kepada perguruan tinggi di Negara-negara Islam, Geopark
Pasar dalam negeri pada dasarnya belum memahami geopark, terlebih sebagai
sebuah upaya perlindungan lingkungan. Kerusakan lingkungan yang terjadi di
Lombok menjadi daerah pertama sekaligus destinasi pariwisata halal harus membangun fasilitas umum untuk mendukung
satu-satunya di Indonesia yang memiliki kenyamanan aktivitas kepariwisataan halal, seperti tempat dan perlengkapan
Peraturan Daerah (Perda) mengenai ibadah wisatawan Muslim, serta fasilitas bersuci yang memenuhi standar syariah.
pariwisata halal. Hal ini dirumuskan oleh
Industri yang menjual jasa dan produk kepariwisataan yang tidak berpatokan
DPRD NTB untuk menguatkan branding
pada prinsip syariah, apabila bersedia menjadi industri berbasis pariwisata halal
pariwisata halal yang kini melekat pada
pun wajib menyediakan arah kiblat di kamar hotel, juga informasi masjid
provinsi tersebut.
terdekat, tempat ibadah bagi wisatawan dan karyawan Muslim, keterangan
Dalam Perda No. 2 Tahun 2016 tentang tentang produk halal dan tidak halal, tempat wudhu terpisah antara laki-laki dan
pariwisata halal, tertulis bahwa ruang perempuan, sarana pendukung untuk melaksanakan sholat, serta tempat urinoir
lingkup pengaturan Pariwisata Halal yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.
dalam Peraturan Daerah ini meliputi
Pada hal penyediaan makanan dan minuman, industri wajib memiliki sertifikasi
destinasi, pemasaran dan promosi,
halal dan menjamin kehalalan yang disajikan. Sementara pada pengusaha SPA,
industri, kelembagaan, pembinaan,
sauna dan griya pijat yang halal maka wajib menyediakan ruangan perawatan
pengawasan dan pembiayaan. Pengelola
untuk pria dan wanita secara terpisah, terapi pikiran dan olah fisik yang tidak
Executive Summary RIRD Pengembangan KSPN Gn. Rinjani dskt. - 89
melanggar syariah, terapis pria khusus untuk pria dan terapis wanita khusus
KUNING TIMBANUH
untuk wanita, serta memiliki sarana yang memudahkan untuk sholat. WISNU
KEMBANG
Kunjungan wisatawan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani semakin WISNU
SEBAU
Nasional Gunung Rinjani mencapai 61.692 orang pada Tahun 2014. Untuk lebih
jelasnya mengenai data kunjungan wisatawan di kawasan Taman Nasional 2012
WISMAN
Gunung Rinjani dapat dilihat pada tabel berikut ini. 2011
SEMBALUN
WISNU 2010
Tabel 27 : Data Kunjungan Wisatawan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani
2010-2014 WISMAN
Pintu Asal 2010 2011 2012 2013 2014
WISNU
SENARU
WISMAN 3588 3777 4835 6247 10555
SENARU
wisnu 375 637 705 506 1586
WISMAN
wisman 4876 4239 4391 8612 12663
SEMBALUN
wisnu 1952 3668 4593 7974 21739 0 5000 10000 15000 20000 25000
wisman 0 0 0 0 0
SEBAU
wisnu 375 455 0 386 866
Gambar 3 : Diagram Kunjungan Wisatawan di kawasan Taman Nasional Gunung
KEMBANG wisman 804 762 1730 2775 895
Rinjani 2010-2014
KUNING wisnu 1628 1070 2790 10167 12555
wisman 100 0 0 0 63
TIMBANUH Dengan asumsi terjadi kecenderungan linier dalam kunjungan wisatawan ke
wisnu 258 422 738 1171 770
wisman 9368 8778 10956 17634 24176 Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, maka metode yang digunakan dalam
JUMLAH wisnu 4588 6252 8826 20204 37516 analisis proyeksi jumlah wisatawan adalah analisis regresi linier sederhana.
Total 13956 15030 19782 37838 61692
Dengan mengetahui tren kunjungan ke kawasan Taman Nasional Gunung
Sumber : data dinas Pariwisata, 2016
Rinjani baik kunjungan wisnus, wisman, dan total kunjungan, selanjutnya dapat
diproyeksikan jumlah kunjungan wisatawan untuk beberapa tahun ke depan.
250000 Dengan adanya kenaikan yang tidak terlalu signifikan ini dapat dimanfaatkan
200000 untuk membentuk lagi ekosistem didalam kawasan taman nasional dengan
150000
prinsip pengembangan konservasi. Oleh karena itu, dengan adanya kondisi
100000 wisman
seperti demikian harus diiringi dengan strategi menambah daya tarik wisata baru
50000 wisnu
sebagai peralihan dari daya tarik wisata lama yang sudah mengalami angka
0
2016 wisman maksimal dan cukup tinggi untuk menampung wisatawan yang berkunjung.
2021 2026 2031 2036 Selain itu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Gunung Rinjani, masih
memiliki banyak kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai daya
Gambar 4 : Diagram Proyeksi Kunjungan Wisatawan di kawasan Taman Nasional
tarik wisata. Hal ini dapat digunakan untuk mendorong lama tinggal (length of
Gunung Rinjani 2016-2036
Analisis proyeksi jumlah kunjungan wisatawan di Kawasan Taman Nasional stay) wisatawan dengan diiringi peningkatan kualitas produk wisata.
Gunung Rinjani digunakan untuk mengetahui jumlah wisatawan baik
mancanegara maupun nusantara pada tahun analisis yaitu 2019. Berdasarkan
Arah kebijakan “MENGEMBANGKAN KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA PARIWISATA YANG EFEKTIF, EFISIEN DAN PROFESIONAL DALAM MEWUJUDKAN KSPN
GUNUNG RINJANI DSKT SEBAGAI DESTINASI HALAL BERKELAS DUNIA DAN BERKELANJUTAN”
Tim Penyusun
Koperasi Wisatani dan Pengarah
Ketua Pengelola
Masyarakat Agrowisata
admisistrasi pengolahan
Masyarakat Mitra dan keuangan budidaya produk pemasaran wisata
inovasi
Taman Agrowisata Sembalun menawarkan produk wisata rekreasi dan edukasi pertanian tentang pertanian di Sembalun. Pengunjung dapat memperoleh pengalaman
berwisata dengan menikmati suasa desa sekaligus memperoleh pengetahuan edukasi tentang pertanian di Sembalun. Taman Agrowisata Sembalun mengedepankan sapta
pesona wisata dalam pengelolaanya yaitu indah, aman, sejuk, bersih, tertib, ramah dan kenangan. Sehingga diharapkan para pengunjung dapat menikmati wisata yang
dilakukannya.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan dalam Taman Agrowisata Sembalun mencakup kegiatan pelatihan pertanian di Sembalun, outbound, paralayang, kegiatan wisata
memetik buah, kegiatan wisata edukasi olahan pertanian, kegiatan wisata memancing, kegiatan wisata menanam dan kegiatan wisata sepeda dengan trek kebun. Dalam
Taman Agrowisata Sembalun terdapat beberapa paket wisata sesuai dengan pilihan dari pengunjung. Keunggulan Taman Agrowisata Sembalun adalah agrowisata yang
berbasis wisata desa.
Sasaran konsumen Taman Agrowisata Sembalun adalah konsumen untuk semua kalangan. Namun pada setiap kalangan mendapatkan pelayanan wisata yang berbeda
bergantung pada produk wisata yang diinginkan. Target konsumen utama dari Taman Agrowisata Sembalun adalah kosumen pendidikan dan wisatawan menuju
sembalun.
Dalam pengembangan Taman Agrowisata Sembalun diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam pengelolaannya, agar mampu mencapai visi dan misi dari
agrowisata sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan persiapan yang mencakup:
a. Membuat struktur organisasi yang mencakup aspek administrasi, keuangan, pengembangan produk inovasi agro, pengelolaan usaha agribisnis, pemasaran
produk olahan inovasi pertanian dan agrowisata, serta pengembangan SDM.
b. Menentukan tugas dan fungsi masing-masing komponen
c. Menentukan standar prosedur operasional masing-massing komponen
d. Menentukan kriteria/kompetensi SDM masing-masing komponen
No Aktivitas Kebutuhan SDM
1 Tim penyusun dan pengarah 7
2 Ketua pengelola agrowisata 1
3 Manajemen operasional agrowisata
Administrasi dan keuangan 2
Pramuwisata 10
Mitra agro 30
Instruktur outbond 5
Pilot paralayang 5
Petugas parkir 6
Pengelola home stay 10
Pengelola camping ground 6
Pengelola pasar cendramata 20
Pengelola produk inovasi 10
Pemilik lahan
Tenaga edukasi produk pertanian
pertanian
4 Pemasaran dan promosi
Untuk melakukan pengembangan SDM maka diperlukan strategi untuk meningkatkan kualitas
dari SDM. Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas, kompetensi dan kualitas
SDM sebagai berikut :
Parameter Benefit-Cost Ratio (BCR) digunakan untuk prakelayakan pengelolaan Tahun Total 1/3 Perkiraan
wisman wisnu
proyeksi Wisatawan Wisatawan pendapatan
Agrowisata Sembalun dengan melihat perimbangan antara penerimaan yang
2018 37.265 63.362 100.627 33.542 1.341.693.333
didapat dengan biaya investasi kegiatan wisata agro di kawasan Agrowisata Bina 2019 41.112 71.342 112.454 37.485 1.499.386.667
Darma. 2020 44.960 79.323 124.283 41.428 1.657.106.667
2021 48.807 87.304 136.111 45.370 1.814.813.333
Tabel 32 : Biaya investasi Taman Agrowisata Sembalun
HARGA 2022 52.654 95.285 147.939 49.313 1.972.520.000
LUAS
NO JENIS BANGUNAN SATUAN/M2 TOTAL 2023 56.501 103.266 159.767 53.256 2.130.226.667
BANGUNAN
(Rp) 2024 60.348 111.246 171.594 57.198 2.287.920.000
Pematangan Lahan 100.000 600.000 60.000.000.000
2025 64.196 119.227 183.423 61.141 2.445.640.000
1 Rest Area dan Tempat Parkir 1.600.000 11.201 17.921.600.000
2026 68.043 127.208 195.251 65.084 2.603.346.667
2 Tempat Bibit dan Green House 1.200.000 1.250 1.500.000.000
2027 71.890 135.189 207.079 69.026 2.761.053.333
3 Embung 550.000 40.000 22.000.000.000
2028 75.737 143.170 218.907 72.969 2.918.760.000
4 Balai Kriya 1.500.000 628 942.374.499
2029 79.584 151.150 230.734 76.911 3.076.453.333
5 Bangunan Pengelola 1.500.000 200 300.000.000
2030 83.432 159.131 242.563 80.854 3.234.173.333
6 Takeoff Paralayang 200.000 1.000 200.000.000
2031 87.279 167.112 254.391 84.797 3.391.880.000
7 Gapura 1.500.000 80 120.000.000
2032 91.126 175.093 266.219 88.740 3.549.586.667
8 Perbaikan Jalan 200.000 12.000 2.400.000.000
2033 94.973 183.074 278.047 92.682 3.707.293.333
TOTAL 105.383.974.499
2034 98.820 191.054 289.874 96.625 3.864.986.667
2035 102.668 199.035 301.703 100.568 4.022.706.667
Bila harga tiket sebesar : Senin-Jumat : Rp. 35.000,-, Sabtu-Minggu : Rp. 2036 106.515 207.016 313.531 104.510 4.180.413.333