Anda di halaman 1dari 3

Nama : Deni Irawan

NIM :18642011
Kelas : D4-7A
Matkul : Tata Tulis Karya Ilmiah

TUGAS 10
Soal :
1. Berikan 5 contoh penulisan daftar pustaka sesuai format di JTE
2. Sebutkan 4 format penulisan daftar pustaka yg diberikan oleh Mendelay. Berikan masing
masing satu contoh.
3. Bagaimana cara penulisan nama pengarang jika bukunya ditulis oleh editor.
4. Apakah perlu mencantumkan gelar kesarjanaan dalam daftar pustaka?
5. Jika satu buku diterbitkan oleh satu lembaga, dan tidak tercantum nama pengarangnya,
bagaimana cara penulisan nya, berikan contoh.
6. Jelaskan secara singkat alasan alasan mengapa mahasiswa sering salah dalam 3 hal berikut:
a. Menyusun struktur laporan
b. Mengutip pendapat org lain, terkesan menjiplak
c. Menuliskan kesimpulan?

Jawab :
1. Contoh penulisan daftar pustaka sesuai format di JTE:
a. Pencantuman nama pengarang berdasarkan abjad, tanpa diberi nomor.
• Jika nama pengarang buku pertama “Anggi Rafilah” dan pengarang buku kedua
“Lena Mai”:
o Mai, L., 2017, dst. - Rafilah, A., 2017, dst.
• Jika pengarang buku dua orang:
o Mai, L., dan Rafilah, A., 2017, dst.
• Jika pengarang buku terdiri dari tiga orang atau lebih:
o Mai, L., Rafilah, A., dan Agus, T.S., 2017, dst.
• Jika pengarang buku memiliki nama singkatan:
o Anggi Rafilah D. → Rafilah D., A., 2017, dst.
o Anggi D. Rafilah → Rafilah, A.D., 2017, dst.
• Jika pengarang buku memiliki nama majemuk:
o Hillary Rodham-Clinton
o Rodham-Clinton, H., 2017, dst.
• Jika nama keluarga berada di bagian depan nama seperti nama-nama orang Cina:
o Wong Kam Fu → Wong, K.F., 2017, dst.
Kecuali jika mencantumkan nama Barat, maka asas pembalikan nama ini tetap
berlaku: - Michelle Yeoh → Yeoh, M., 2017, dst.
b. Pencantuman nama pengarang jika buku yang diacu disusun oleh seorang editor, di
belakakang nama pengarang ditulis kata (Ed):
• Rafilah, A. (Ed), 2017, dst.
c. Gelar kesarjanaan tidak dituliskan dalam daftar pustaka, sedangkan gelar keturunan
masih dapat dipakai.
• Prof.Dr. Raden Ayu Lena Mai → Mai, R.A.L., 2017, dst.
d. Pencantuman nama pengarang untuk buku yang diterbitkan oleh suatu lembaga.
• Jurusan Teknik Elektro-Polnes, 2017, dst

2. Macam format penulisan Daftar Pustaka:


a. Daftar Pustaka dengan format ASA (American Social Association Edisi Ke-6) Style
Contoh:
• Jay, Francine. 2018. Seni Hidup Minimalis. Jakarta: Gramedia.
b. Daftar Pustaka dengan format APA (American Psychological Association) style
Contoh:
• Mitchell, J.A., Thomson, M., & Coyne, R.P. (2017). A guide to citation. London,
England: My Publisher
c. Daftar Pustaka dengan format Chicago style Contoh:
• Tjaya, Thomas Hidya. 2004. Kierkegaard Dan Pergulatan Menjadi Diri Sendiri.
Jakarta: KPG.
d. Daftar Pustaka dengan format MLA 8 (Modern Language Association, 8th edition).
Contoh:
• Mitchell, James A. A Guide to Citation. 2nd ed, My London Publisher, 2017.
e. Daftar Pustaka dengan format Harvard Contoh:
• Mitchell, J.A. and Thomson, M. (2017) A guide to citation.3rd edn. London:
London Publishings.

3. Pencantuman nama pengarang jika buku yang diacu disusun oleh seorang editor, di
belakakang nama pengarang ditulis kata (Ed):
Contoh :
• Rafilah, A. (Ed), 2017, dst.
• Abdullah, Taufik. (Ed). 2002. Ilmu sosial dan Tantangan Zaman. Jakarta: Rajawali Pers

4. Gelar kesarjanaan tidak dituliskan dalam daftar pustaka, sedangkan gelar keturunan masih
dapat dipakai. Karena derajat keserjanaan dan gelar lainnya tidak boleh dicantumkan dalam
penulisan nama kecuali dalam ucapan terima kasih.

5. Pencantuman nama pengarang untuk buku yang diterbitkan oleh suatu lembaga. Contoh:
• Jurusan Teknik Elektro-Polnes, 2017, dst.
• New York Health. (2002). Best practice guidelines for the management of type 2
diabetes in children and adolescents. New York, Qld.: New York Health.]

6. Alasan alasan mengapa mahasiswa sering salah dalam:


a. Menyusun struktur laporan
Umumnya struktur dari tulisan sudah baik. Namun ada beberapa kesalahan yang
sesekali muncul, seperti:
• tidak ada daftar isi, daftar gambar, dan daftar tabel,
• bagian pendahuluan dan teori-teori pendukung terlalu banyak ditampilkan sehingga
mendominasi buku laporan/skripsi. Mahasiswa yang menulis suatu karya ilmiah
(laporan, tugas, skripsi) sering menulis dengan sangat kompleks sehingga justru
sulit dimengerti. Mungkin dalam pikirannya, apa yang ditulisnya adalah ilmu dan
teknologi itu secara prinsip harus sulit, sehingga penjelasannya pun harus sulit
dimengerti. Kesalahan sering terjadi pada penyusunan tinjauan teoritis (tinjauan
pustaka), dimana mahasiswa tidak mampu memilih bagian-bagian dari teori yang
secara langsung berhubungan dan mendukung dengan topik tulisannya.
b. Mengutip pendapat orang lain, terkesan menjiplak
Hal yang sering terlupakan oleh mahasiswa adalah audience atau pembaca dari
tulisannya. Strategi penulisan akan berbeda jika yang membaca adalah orang yang
mengerti teknis (dosen, insinyur, teknisi) dan orang yang kurang mengerti teknis
(umum). Skripsi atau laporan tugas akhir ditujukan kepada orang yang mengerti teknis.
Untuk itu isi dari laporan biasanya lebih teknis. Bahasa yang digunakan untuk
menjelaskan harus pas. Jika penulis mengganggap bahwa pembaca seorang yang
bodoh, maka pembaca akan merasa terhina (insulted).
c. Menuliskan kesimpulan
Seringkali mahasiswa menuliskan kesimpulan yang sebetulnya bukan hasil dari
penelitian yang dilakukannya atau kesimpulan yang dituliskannya tersebut tidak
dibuktikan dalam penelitiannya. Tiba-tiba muncul sebagai pernyataan pada bagian
kesimpulan. Atau, kesimpulannya sebetulnya merupakan common sense, atau
pengetahuan yang sudah diketahui secara umum

Anda mungkin juga menyukai