Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN PDP

:SOP/237/
No. Dokumen
PKMCIPTO/III/2017
No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit :16 Maret 2017
Halaman :1/4

PUSKESMAS dr. Edy Dwitanto


CIPTOMULYO NIP. 19730630 200604 1 012

1. Pengertian Pelayanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP)


atau Care, Support, and Treatment (CST) adalah suatu
layanan terpadu dan berkesinambungan untuk
memeberikan dukungan baik aspek manajerial, medis,
psikologis maupun sosial untuk mengurangi atau
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi ODHA selama
perawatan dan pengobatan.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penatalaksanaan HIV-AIDS
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Ciptomulyo Nomor
188.451/001/35.73.306.11/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Ciptomulyo.
4. Referensi 1. Permenkes No 36 Tahun 2013 tentang Rahasia Kedokteran
2. Permenkes No 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV
AIDS
3. Permenkes No 51 Tahun 2013 tentang Pedoman Pencegahan
Penularan HIV dari Ibu ke Anak
4. Permenkes No. 15 Tahun 2015 tentang pemeriksaan
laboratorium HIV
5. Permenkes No 74 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Konseling dan Tes HIV
6. Permenkes No 87 tahun 2014 tentang Pedoman Pengobatan
Antiretrovial
7. Permenkes No 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan
Tuberkulosis
8. Permenkes No. 52 Tahun 2017 tentang Eliminasi Penularan
Human Immunodeficiency Virus, Sifilis, Dan Hepatitis B Dari
Ibu Ke Anak
9. Surat Edaran HK.02.02/I/1564/2018 tentang Penatalaksanaan
ODHA untuk eliminasi HIV- AIDS tahun 2030
10.Keputusan Menteri Kesehatan RI No
HK.01.07/Menkes/90/2019 tentang Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV
1. Prosedur 1. Petugas menerima pasien HIV positif yang datang ke
Puskesmas maupun rujukan dari Puskesmas lain.
2. Petugas menanyakan identitas pasien
3. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik untuk
menentukan pasien bergejala TBC, IMS, dan Infeksi
Oportunistik (IO).
a. Jika pasien bergejala TBC petugas merujuk pasien ke
laboratorium untuk memeriksakan Tes Cepat Molekuler
(TCM).
b. Petugas segera melakukan pemberian OAT. Setelah 8
minggu petugas memberikan ARV.
c. Pada pasien yang tidak bergejala TBC, petugas segera
memberikan Pengobatan Pencegahan Tuberkulosis
(PPT)
d. Jika pasien bergejala IMS petugas segera mengobati
penyakitnya
e. Jika pasien memiliki gejala IO petugas segera mengobati
penyakitnya
4. Petugas menentukan stadium HIV berdasarkan anamnesa
dan pemeriksaan fisik.
5. Petugas memberikan Pencegahan dan Pengobatan
Kotrimoksazol pada pasien HIV positif dengan stadium 3
dan 4 atau setelah petugas menerima hasil CD4 < 200
sel/µL.
6. Petugas memulai terapi ARV dalam waktu 24 jam sampai
dengan 7 hari.
7. Petugas melakukan anamnesa kesehatan jiwa.
8. Petugas merujuk pasien ke Poli Gizi untuk menilai status
gizi.
9. Petugas merencanakan notifikasi pasangan dengan pasien
dan melakukan konseling pencegahan positif untuk pasangan.
10.Petugas melakukan pencatatan pada ikhtisar perawatan
pasien dan melakukan pelaporan melalui Sistem Informasi
HIV- AIDS (SIHA).
11.Petugas melakukan monitor klinis, pemeriksaan
laboratorium, dan konseling secara berkala.

2/4
6. Bagan Alir
Formulir KTHIV

Petugas Petugas melakukan


Petugas menentukan mempersilahkan pencatatan sesuai
sasaran pasien/klien klien/pasien datang formulir Konseling
yang berkunjung ke ke layanan tes HIV Testing HIV (KTHIV)
pelayanan tes HIV

Petugas Petugas memberikan


mempersilahkan informasi dan edukasi
klien/pasien a.Apakah tes HIV dan
menandatangi inform Prosesnya
consent b.Manfaat dari tes HIV
c.Kemungkinan hasil
dari tes dan tindak
lanjut

Petugas merujuk ke Petugas melakukan Petugas melakukan


FKTL rujukan internal ke konseling
Poli TB dan Poli Gizi
jika diperlukan

Petugas mencatat status Petugas


di buku register poli umum melakukan entry
P-care

buku register poli


umum

7. Unit 1. Poli Umum


Terkait 2. Laboratorium
3. Poli TB
4. Poli IMS-HIV
8. Dokumen 1. Rekam medis Pasien
Terkait 2. Buku register poli umum
9. Rekaman No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
Histori dirubah diberlakukan

Perubahan

3/4

Anda mungkin juga menyukai