Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA NYATA

KEGIATAN MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA PROFESI FAKULTAS


HUKUM
UNIVERSITAS PATTIMURA
ANGKATAN XLIII GELOMBANG II T.A 2016/2017

PADA KANTOR ADVOKAT/PENGACARA KONSULTAN HUKUM


ROOS JEANE ALFARIS, S.H. & REKAN

Oleh :

GLAUDIA MELDI PATTINAMA


2013-21-287

UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS HUKUM
2017

i
LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA PROFESI


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PATTIMURA

ANGKATAN XLIII GELOMBANG II T.A 2016/2017


DI KANTOR ADVOKAT/PENGACARA DAN KONSULTAN HUKUM
ROOS JEANE ALFARIS, S.H. & REKAN

Oleh :

MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA PROFESI FAKULTAS HUKUM


UNIVERSITAS PATTIMURA
ANGKATAN XLIII GELOMBANG II T.A 2016/2017

INSTRUKTUR MAHASISWA KKN PROFESI

Ny. A . ALFONS, SH., MH GLAUDIA . M . PATTINAMA


NIP : 196005141987032001 NIM : 2013-21-287

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa , karena atas
rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan Laporan Akhir Mahasiwa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Profesi pada Fakultas Hukum Universitas Pattimura . Program Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Profesi merupakan suatu program pengembangan kualitas Mahasiswa dalam rangka
mengaplikasikan teori Ilmu Hukum yang didapati pada saat berada di bangku perkuliahan
dalam dunia nyata .

Laporan Akhir Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata ( KKN) Profesi ini memuat substansi
pencapaian Program yang dicapai pada pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Profesipada Kantor ADVOKAT/PENGACARA DAN KONSULTAN HUKUM
ROOS JEANE ALFARIS, S.H. & REKAN sehingga lebih memperasah kualitas mahasiswa
secara teori dan praktis dalam dunia kerja nyata

Adapun banyak kesenjangan antara das sain dan das sollen yang ditemukan pada
saat pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) Profesi , ditemukan dalam sengketa pertanahan
dalam proses peradilan di Pengadilan Negeri Ambon menimbulkan permasalahan yang
sangat mendasar , maka itu dalam Laporan Mahasiwa KUliah Kerja Nyata (KKN) Profesi ,
Kami mencoba untuk menyelesaikan permasalahan dan memberikan solusi terhadap hal
dimaksud .

Akhir Kata saya mengucapkan Terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya guna penyelesaian Laporan Akhir Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Profesi pada Fakultas Hukum Universitas Pattimura , Saya mengucapkan Terimakasih .

Ambon , 28 Mei 2017


Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Penulis

iii

DAFTAR ISI
Halaman Judul i

Halaman Pengesahan ii

Kata Pengantar iii

Daftar isi iv

BAB I PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
B . Rumusan Masalah

BAB II
A . Pendekatan Teori

BAB III
A . Temuan Lapangan
B . Analisa

BAB IV PENUTUP
A . Kesimpulan
B . Saran

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A . LATAR BELAKANG

Laporan Akhir Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata ( KKN) Profesi ini memuat substansi
pencapaian Program yang dicapai pada pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Profesipada Kantor ADVOKAT/PENGACARA DAN KONSULTAN HUKUM
ROOS JEANE ALFARIS, S.H. & REKAN sehingga lebih memperasah kualitas mahasiswa
secara teori dan praktis dalam dunia kerja nyata

Adapun banyak kesenjangan antara das sain dan das sollen yang ditemukan pada
saat pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) Profesi , ditemukan dalam sengketa pertanahan
dalam proses peradilan di Pengadilan Negeri Ambon menimbulkan permasalahan yang
sangat mendasar , maka itu dalam Laporan Mahasiwa KUliah Kerja Nyata (KKN) Profesi ,
Kami mencoba untuk menyelesaikan permasalahan dan memberikan solusi terhadap hal
dimaksud .

Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan Kurang lebih 2 bulan juga didampingi dengan
Pembimbing lapangan dan kami disatukan dalam suatu kelompok yang dapat membantu
dalam proses KKN ini berlangsung . Sehingga Proses KKN yang dilaksanakan boleh
berlangsung dengan baik hingga selesai .

B . RUMUSAN MASALAH

Selama Proses KKN berlangsung saya dan juga kelompok tidak selamanya
mengalami masalah yang membuat kami menyerah sampai dalam proses penulisan laporan
akhir ini , Masalah yang kami temui di lapangan tempatkami melaksanakan KKN hanya
dalam masalah kedisiplinan waktu dan proses pekerjaan yang harus perlu adaptasi dengan
waktu yang banyak .

Selain itu masalah untuk proses penangan suatu perkara dapat diselesaikan dengan
baik Karen adanya bimbingan dari ibu ROOS JEANE ALFARIS, S.H. & REKAN
BAB II

A . PENDEKATAN TEORI

Diantara sekian banyak asas Peradilan terdapat asas sederhana , cepat , adil ,
mudah , dan murah . Asas-asas tersebut diterapkan dalam kegiatan sehari-hari Peradilan .
Bila Asas-asas ini benar-benar diterapkan secara konsekuen , maka akan memberikan
kenyamanan bagi masyarakat pencari keadilan . Indonesia adalah Negara hokum , yang
dimana segala perbuatan atau tindakan yang tidak berkenan dengan hukum dan tata norma
Negara kita akan diproses secara hukum .

Asas Hukum dapat disebut landasan atau alasan bagi terbentuknya suatu peraturan
hukum atau merupakan suatu ratio legis dari suatu peraturan hukum , yang membuat nilai-
nilai , jiwa , cita-cita social atau perundangan etis
Yang ingin diwujudkan . Karena itu asas hukum merupakan jantung atau jembatan suatu
peraturan hukum yang menghubungkan antara peraturan-peraturan hukum dan hukum positif
dengan cita-cita social dan pandangan etis masyarakat .

Menurut Soejorno Soekanto , Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fungsi hukum


ldalam masyarakat atau efektivitas penegakan dan penerapan hukum dipengaruhi oleh
beberapa Faktor yaitu Faktor Hukumnya sendiri , Faktor penegak Hukum , Faktor sarana dan
fasilitasi serta factor masyarakat dimana hukum itu diterapkan . Keempat factor diatas saling
berkaitan karena merupakan esensi dari penegak hukum serta merupakan tolak ukur
efektivitas penegakan hukum .
BAB III

A . TEMUAN LAPANGAN

Salah satu kasus yang ditemukan sedang dalam proses penanganan di tempat
kegiatan KKN adalah kasus penggelapan di sebuah CV penyedia barang yang nanti akan
dibeli untuk dijual kembali . Penggelapan yang dilakukan adalah penggelapan sebuah produk
makanan instan .

Penggelapan ini dilakukan oleh seorang pekerja yang disebut sales yang mana sales
tersebut menjual dalam jumlah yang sangat besar secara diam-diam sehingga menimbulkan
kerugian bagi CV tersebut .

B . ANALISA

Tindak Pidana penipuan dan penggelapan dalam KUHP diatur pada buku II tentang
kejahatan terhadap Harta Kekayaan , yaitu erupa penyerangan terhadap kepentingan hukum
orang atas harta benda yang dimilikinya . Secara umum, unsure-unsur tindak pidana terhadap
kekayaan ini adalah mencakup unsur objektif dan subjektif .
Adapun unsur objektif yang dimaksud adalah berupa hal-hal sebagai berikut :

1. Unsur perbuatan materil, seperti perbuatan mengambil (dalam kasus pencurian) ,


memaksa (dalam kasus pemerasan), memiliki/mengklaim (dalam kasus penggelapan)
dan sebagainya ;
2. Unsur benda/barang
3. Unsur keadaan yang menyertai terhadap obyek benda yakni harus merupakan milik
orang lain ;
4. Unsur upaya-upaya tertentu yang digunakan dalam melakukan perbuatan yang
dilarang ;
5. Unsur akibat konstitutif yang timbul setelah dilakukannya perbuatan yang dilarang

Sedangkan unsure subjektifnya adalah terdiri atas :


1. Unsur kesalahan yang dirumuskan dengan kata-kata seperti ‘Dengan maksud’ ,
‘Dengan Sengaja’ , ‘yang diketahuinya/patut diduga olehnya’ dan sebagainya; dan
2. Unsur melawan hukum baik yang ditegaskan eksplisit/tertulis dalam perumusan pasal
maupun tidak .

BAB IV
PENUTUP

A . KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses yang dilakukan
dalam melakukan proses pendampingan meliputi pendampingan itu sendiri berupa konsultasi
serta urusan administrasi . Selain itu, kompleksitas penegakan hukum pidana menjadi
persoalan serius , hal ini didasarkan pada adanya berbagai tindak pidana penggelapan yang
terjadi di dalam masyarakat .
Dengan demikian harus ada kemauan dan komitmen bersama untuk mencari solusi hukum
bagi kedua pihak yang terlibat dalam kasus penggelapan dimaksud. Solusi dapat dihasilkan
melalui proses persidangan sehingga komitmen yang diperlukan adalah komitmen dari kedua
belah pihak untuk menghadiri setiap persidangan yang dijadwalkan , dan bersikap kooperatif
terutama dalam setiap tahapan persidangan .

Melalui proses persidangan , diharapkan dapat meminimalisir kerugian yang dialami


pihak-pihak terkait . kerugian tersebut dapat berupa kerugian financial , waktu maupun nama
baik .

B . SARAN

Adapun saran yang hendak disampaikan untuk menjawab permasalahan dalam


penulisan laporan ini adalah :

Setiap pihak dalam persidangan harus menunjukan sikap kooperatif dan bekerjasama
sehingga dapat menghasilkan putusan yang memuaskan bagi kedua belah pihak dan juga
memenuhi fungsi hukum yaitu member keadilan , kepastian hukum dan kemanfaatan .

Anda mungkin juga menyukai