Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang-Analisis Situasi


Universitas Tadulako merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang memiliki
tanggung jawab dalam mencerdaskan bangsa sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam
peningkatan daya saing bangsa. Dalam rangka memperkokoh dan memastikan partisipasi
Univeritas Tadulako untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam bidang pendidikan,
kemudahan penggunaan dana yang diperoleh dari masyarakat yang dipergunakan untuk
operasional pendidikan dan pengembangan universitas sangatlah diperlukan.
Pengembangan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan merupakan salah satu
fungsi perguruan tinggi. Fungsi yang diemban tersebut, menuntut setiap perguruan tinggi
senantiasa mengembangkan kapasitas dan kapabilitasnya. Pemenuhan sisi kapasitas dapat
dilakukan antara lain melalui perluasan jangkauan layanan dengan mendirikan program studi
yang lebih beragam. Pengembangan kapabilitas perguruan tinggi dicirikan oleh adanya
penyebarluasan ide atau gagasan yang berkenaan dengan tantangan atau masalah yang dihadapi
oleh masyarakat ke depan. Dalam hal ini, program pascasarjana melalui program studi yang
ada harus mengambil bagian dalam pengembangan kapabilitas tersebut. Peran dalam problem
solver atas masalah yang ada atau trending setter terhadap ide atau gagasan dalam
pengembangan Ipteks harus diemban agar perguruan tinggi melalui program studinya, bukan
sebagai ‘menara gading’ di mata masyarakat. Kontribusi perguruan tinggi dalam peran-peran di
atas, merupakan bentuk pengabdian terbaik kepada masyarakat. Demikian optimalisasi peran
tersebut, berkembang dengan baik jika kegiatan penelitian mendapat perhatian yang memadai
dari perguruan tinggi.
Sejak berdirinya Program Pascasarjana Universitas Tadulako (1998) hingga sekarang,
lembaga pendidikan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan Pemerintah Daerah
Sulawesi Tengah, yang kini kehadirannya semakin membumi di hati masyarakat. Hal ini tidak
lepas dari upaya yang terus menerus membenah diri menjadi salah satu lembaga pendidikan yang
konsisten meningkatkan mutunya. Program Pascasarjana dalam perkembangannya hingga kini,
juga telah berperan aktif dalam mengembangkan Iptkes, berkontribusi dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan berpartisipasi aktif dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi
pemerintah dalam pembangunan daerah di berbagai bidang.
Pendanaan penelitian yang selama ini masih sangat terbatas pada dana yang bersumber
DP2M Dikti di Universitas Tadulako, seiring masih sangat rendahnya keterlibatan unit-unit
dalam pendanaan penelitian, berpengaruh langsung terhadap lemahnya pelaksanaan penelitian
Rencana Strategis Program Pascasarjana Universitas Tadulako Tahun 2015-2019 1
oleh unit bahkan program studi, berdampak pada indikator penilaian akreditasi program studi.
Selama ini upaya memenuhi komponen penelitian dalam borang akreditasi program studi,
Program Pascasarjana melakukan klaim atas penelitian-penelitian dosen yang mengajar pada
program pascasarjana.

Diundangkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004  tentang  Perbendaharaan


Negara,  membuka jalan bagi perguruan tinggi menerapkan basis kinerja sebagaimana
berlangsung di instansi pemerintah yang memiliki tugas pokok dan fungsi memberi pelayanan
kepada masyarakat, untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan lebih fleksibel yang
mengutamakan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas (Pasal 68 dan Pasal 69). Prinsip-prinsip
pokok dalam undang-undang tersebut, menjadi dasar Universitas Tadulako mengajukan
permohonan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) yang diharapkan menjadi
langkah awal pembaharuan manajemen keuangan Universitas Tadulako dalam rangka
peningkatan pelayanannya kepada masyarakat. Kini Universitas Tadulako menjadi Satker
Badan Layanan Umum berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Keuangan Nomor
97/KMK.05/2012 tanggal 03 April 2012.
Konsekuensi dari status sebagai BLU, Univeritas Tadulako dituntut untuk memenuhi
standar mutu layanan berdasarkan tujuan pokok dan fungsinya. Standar mutu layanan ini
tertuang dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM) dengan indikator-indikator yang telah
ditetapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011. Indikator SPM dalam peraturan menteri
tersebut menjadi persayaratan utama proposal Univeritas Tadulako sebagai BLU. SPM
merupakan spesifikasi teknis yang menjadi tolok ukur layanan minimum diberikan kepada
masyarakat. Melalui SPM tersebut menjadi panduan dalam mengukur kinerja layanan yang
diberikan lembaga pendidikan ini.
Atas SPM yang ada, Universitas Tadulako dituntut aktivitasnya senantiasa berorientasi
mutu (quality-oriented) dan diwujudkan dalam implementasinya. Semua komponen yang
terlibat di lingkungan Universitas Tadulako harus berpikir tentang mutu (quality-minded)
dimaksud. Berbagai aspek yang menjadi pertimbangan dalam implementasi SPM, yaitu; aspek
kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan untuk
mendapatkan layanan.
Seiring dengan kemajuan dan spirit zaman (zeitgeist) yang berubah demikian cepat,
Program Pascasarjana Universitas Tadulako dituntut untuk selalu memperbaiki kualitas proses
pendidikan dan relevansinya dalam rangka menghadapi persaingan global. Masa mendatang

Rencana Strategis Program Pascasarjana Universitas Tadulako Tahun 2015-2019 2


Program Pascasarjana Universitas Tadulako diharapkan menjadi program yang mengembangkan
ilmu interdisipliner unggulan yang sejajar dengan universitas terkemuka di Indonesia, baik dari
segi mutu lulusan maupun mutu proses penyelenggaraan pembelajaran, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
Kebutuhan terhadap kualitas dan kualifikasi pendidikan aparatur negara pada hampir
semua institusi pemerintah yang terus meningkat di Sulawesi Tengah khususnya, menuntut
Program Pascasarjana Universitas Tadulako mampu memenuhi kebutuhan tersebut melalui
program studinya. Sebagai gambaran umum, Program Pascasarjana Universitas Tadulako pada
Tahun Akademik 2014 telah mengelola 16 (enam belas) program studi yang terdiri dari 14
(empat belas program studi magister) dan 2 (dua) program doktoral. Sebelumnya di Tahun
2013 jumlah program studi untuk kualifikasi magister sebanyak 9 (sembilan) program studi.
Tahun 2011 yang merupakan awal penyelenggaraan program doktoral di Universitas Tadulako,
Pascasarjana Universitas Tadulako telah menyelenggarakan program doktoral Ilmu-Ilmu
Pertanian berdasarkan mandat Dikti yang kemudian diikuti dengan izin operasionalnya.
Selanjutnya pada Tahun 2013 kembali Pascasarjana menyelenggarakan program doktoral
Ilmu-Ilmu Ekonomi sesuai mandat Dikti. Pertambahan program studi magister maupun
doktoral dari waktu ke waktu, menggambarkan minat publik untuk mengikuti pendidikan pada
Program Pascasarjana Universitas Tadulako terus meningkat, yang hingga Tahun 2014 telah
memiliki alumni kurang lebih 2.000 (dua ribu) orang, sedangkan jumlah mahasiswa yang
membutuhkan pelayanan akademik pada Program Pascasarjana Universitas Tadulako pada
Tahun 2014 adalah lebih dari 2.000 (dua ribu) orang.

Rencana Strategis Program Pascasarjana Universitas Tadulako Tahun 2015-2019 3

Anda mungkin juga menyukai