Universitas Tadulako merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang memiliki tanggung jawab dalam mencerdaskan bangsa sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan daya saing bangsa. Dalam rangka memperkokoh dan memastikan partisipasi Univeritas Tadulako untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam bidang pendidikan, kemudahan penggunaan dana yang diperoleh dari masyarakat yang dipergunakan untuk operasional pendidikan dan pengembangan universitas sangatlah diperlukan. Pengembangan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan merupakan salah satu fungsi perguruan tinggi. Fungsi yang diemban tersebut, menuntut setiap perguruan tinggi senantiasa mengembangkan kapasitas dan kapabilitasnya. Pemenuhan sisi kapasitas dapat dilakukan antara lain melalui perluasan jangkauan layanan dengan mendirikan program studi yang lebih beragam. Pengembangan kapabilitas perguruan tinggi dicirikan oleh adanya penyebarluasan ide atau gagasan yang berkenaan dengan tantangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat ke depan. Dalam hal ini, program pascasarjana melalui program studi yang ada harus mengambil bagian dalam pengembangan kapabilitas tersebut. Peran dalam problem solver atas masalah yang ada atau trending setter terhadap ide atau gagasan dalam pengembangan Ipteks harus diemban agar perguruan tinggi melalui program studinya, bukan sebagai ‘menara gading’ di mata masyarakat. Kontribusi perguruan tinggi dalam peran-peran di atas, merupakan bentuk pengabdian terbaik kepada masyarakat. Demikian optimalisasi peran tersebut, berkembang dengan baik jika kegiatan penelitian mendapat perhatian yang memadai dari perguruan tinggi. Sejak berdirinya Program Pascasarjana Universitas Tadulako (1998) hingga sekarang, lembaga pendidikan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah, yang kini kehadirannya semakin membumi di hati masyarakat. Hal ini tidak lepas dari upaya yang terus menerus membenah diri menjadi salah satu lembaga pendidikan yang konsisten meningkatkan mutunya. Program Pascasarjana dalam perkembangannya hingga kini, juga telah berperan aktif dalam mengembangkan Iptkes, berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dan berpartisipasi aktif dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi pemerintah dalam pembangunan daerah di berbagai bidang. Pendanaan penelitian yang selama ini masih sangat terbatas pada dana yang bersumber DP2M Dikti di Universitas Tadulako, seiring masih sangat rendahnya keterlibatan unit-unit dalam pendanaan penelitian, berpengaruh langsung terhadap lemahnya pelaksanaan penelitian Rencana Strategis Program Pascasarjana Universitas Tadulako Tahun 2015-2019 1 oleh unit bahkan program studi, berdampak pada indikator penilaian akreditasi program studi. Selama ini upaya memenuhi komponen penelitian dalam borang akreditasi program studi, Program Pascasarjana melakukan klaim atas penelitian-penelitian dosen yang mengajar pada program pascasarjana.
Diundangkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara, membuka jalan bagi perguruan tinggi menerapkan basis kinerja sebagaimana berlangsung di instansi pemerintah yang memiliki tugas pokok dan fungsi memberi pelayanan kepada masyarakat, untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan lebih fleksibel yang mengutamakan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas (Pasal 68 dan Pasal 69). Prinsip-prinsip pokok dalam undang-undang tersebut, menjadi dasar Universitas Tadulako mengajukan permohonan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) yang diharapkan menjadi langkah awal pembaharuan manajemen keuangan Universitas Tadulako dalam rangka peningkatan pelayanannya kepada masyarakat. Kini Universitas Tadulako menjadi Satker Badan Layanan Umum berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Keuangan Nomor 97/KMK.05/2012 tanggal 03 April 2012. Konsekuensi dari status sebagai BLU, Univeritas Tadulako dituntut untuk memenuhi standar mutu layanan berdasarkan tujuan pokok dan fungsinya. Standar mutu layanan ini tertuang dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM) dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011. Indikator SPM dalam peraturan menteri tersebut menjadi persayaratan utama proposal Univeritas Tadulako sebagai BLU. SPM merupakan spesifikasi teknis yang menjadi tolok ukur layanan minimum diberikan kepada masyarakat. Melalui SPM tersebut menjadi panduan dalam mengukur kinerja layanan yang diberikan lembaga pendidikan ini. Atas SPM yang ada, Universitas Tadulako dituntut aktivitasnya senantiasa berorientasi mutu (quality-oriented) dan diwujudkan dalam implementasinya. Semua komponen yang terlibat di lingkungan Universitas Tadulako harus berpikir tentang mutu (quality-minded) dimaksud. Berbagai aspek yang menjadi pertimbangan dalam implementasi SPM, yaitu; aspek kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan. Seiring dengan kemajuan dan spirit zaman (zeitgeist) yang berubah demikian cepat, Program Pascasarjana Universitas Tadulako dituntut untuk selalu memperbaiki kualitas proses pendidikan dan relevansinya dalam rangka menghadapi persaingan global. Masa mendatang
Rencana Strategis Program Pascasarjana Universitas Tadulako Tahun 2015-2019 2
Program Pascasarjana Universitas Tadulako diharapkan menjadi program yang mengembangkan ilmu interdisipliner unggulan yang sejajar dengan universitas terkemuka di Indonesia, baik dari segi mutu lulusan maupun mutu proses penyelenggaraan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kebutuhan terhadap kualitas dan kualifikasi pendidikan aparatur negara pada hampir semua institusi pemerintah yang terus meningkat di Sulawesi Tengah khususnya, menuntut Program Pascasarjana Universitas Tadulako mampu memenuhi kebutuhan tersebut melalui program studinya. Sebagai gambaran umum, Program Pascasarjana Universitas Tadulako pada Tahun Akademik 2014 telah mengelola 16 (enam belas) program studi yang terdiri dari 14 (empat belas program studi magister) dan 2 (dua) program doktoral. Sebelumnya di Tahun 2013 jumlah program studi untuk kualifikasi magister sebanyak 9 (sembilan) program studi. Tahun 2011 yang merupakan awal penyelenggaraan program doktoral di Universitas Tadulako, Pascasarjana Universitas Tadulako telah menyelenggarakan program doktoral Ilmu-Ilmu Pertanian berdasarkan mandat Dikti yang kemudian diikuti dengan izin operasionalnya. Selanjutnya pada Tahun 2013 kembali Pascasarjana menyelenggarakan program doktoral Ilmu-Ilmu Ekonomi sesuai mandat Dikti. Pertambahan program studi magister maupun doktoral dari waktu ke waktu, menggambarkan minat publik untuk mengikuti pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Tadulako terus meningkat, yang hingga Tahun 2014 telah memiliki alumni kurang lebih 2.000 (dua ribu) orang, sedangkan jumlah mahasiswa yang membutuhkan pelayanan akademik pada Program Pascasarjana Universitas Tadulako pada Tahun 2014 adalah lebih dari 2.000 (dua ribu) orang.
Rencana Strategis Program Pascasarjana Universitas Tadulako Tahun 2015-2019 3