Anda di halaman 1dari 2

Upaya Penyelesaian Masalah dalam Penerapan Nilai Dasar ASN

BerAKHLAK di Lingkungan Dosen FKIP Universitas Bengkulu


Aprina Defianti1, Didik Hadiyanto2
1
Program Studi Pendidikan IPA FKIP Universitas Bengkulu
2
PPSDM KEBTKE

Dosen ASN adalah pegawai ASN yang berprofesi sebagai dosen. Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan (UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN). Sebagai seorang pegawai ASN, dosen perlu memiliki nilai dasar (core values)
seorang ASN. Nilai dasar ASN saat ini adalah BerAKHLAK, yang merupakan akronim dari
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Dosen
ASN diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai dasar tersebut dalam melaksanakan tugasnya yakni
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana yang termaktub
dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap perilaku dosen ASN di FKIP Universitas Bengkulu,
didapatkan bahwa masih ada dosen ASN yang belum menerapkan BerAKHLAK seutuhnya. Pada
nilai dasar Berorientasi pelayanan, sebagian dosen ASN masih ada yang tidak ramah terhadap
mahasiswa. Hal ini terlihat dari ketakutan mahasiswa untuk menghadap dosen terutama ketika
mahasiswa memerlukan konsultasi akademik seperti bimbingan skripsi. Umumnya, dosen bersikap
demikian dengan maksud agar mahasiswa menjaga perilaku sopan dan santun terhadap dosen, tidak
semena-mena, dan terkesan mengatur dosen. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, dosen
yang menjabat sebagai koordinator program studi atau yang akrab dengan dosen yang bersangkutan
dapat memberikan masukan atau pencerahan bagaimana maksud dosen tersebut dapat tersampaikan
tanpa menghambat proses bimbingan mahasiswa. Solusi ini sejalan dengan pendapat Sitompul,dkk
(2018) bahwa aktivitas komunikasi dan koordinasi program studi, dosen, dan mahasiswa perlu
ditingkatkan agar pembimbingan dapat berjalan dengan baik.
Pada nilai dasar akuntabel, masih banyak dosen yang tidak disiplin dalam melaksanakan
tugasnya seperti tidak hadir tepat waktu dalam kegiatan perkuliahan, rapat, maupun kegiatan
lainnya. Beberapa dosen juga tidak menyelesaikan penilaian tepat waktu. Ketidakdisiplinan ini
sebenarnya merugikan pihak lain, baik mahasiswa maupun rekan dosen yang lain. Namun, upaya
penegakan disiplin ini tidak mudah. Pimpinan perlu melakukan pendekatan personal karena
sebenarnya dosen telah mengetahui pentingnya disiplin, namun perlu disadarkan kembali dan
dibantu untuk dapat menentukan sendiri bagaimana mendisiplikan diri. Jika tidak berhasil, pimpinan
dapat memberikan tindakan korektif seperti memberikan teguran lisan dan peringatan lain sesuai
aturan yang berlaku (Nashar, 2015).
Dosen FKIP Universitas Bengkulu juga belum sepenuhnya menerapkan nilai dasar kompeten
terutama melanjutkan pendidikan. Sebagian dosen senior yang masih berpendidikan magister
mengaku sulit untuk melanjutkan jenjang doktoral dengan berbagai alasan terutama dikarenakan
usia yang dianggap tidak lagi muda. Padahal usia mereka masih 40-an tahun. Sedangkan usia
maksimal pendaftar beasiswa doktoral dalam Beasiswa Pendidikan Indonesia adalah 53 tahun
(Yanuar, 2022). Hal ini berarti dosen-dosen tersebut sebenarnya bisa melanjutkan studi doktoral.
Solusi permasalahan tersebut seperti memotivasi dan memfasilitasi dosen melalui program beasiswa
(Ermanita, 2015). Selain itu, dosen perlu dipermudah urusan admnistrasinya terutama dalam hal
pengurusan surat tugas atau izin belajar karena beberapa dosen pernah mengeluhkan perihal sulitnya
pengurusan surat tersebut.
Nilai dasar harmonis di lingkungan FKIP Universitas Bengkulu sudah diterapkan dengan baik.
Dosen-dosen terutama dalam suatu program studi saling menghargai dan mendukung satu sama
lain. Namun, nilai dasar loyal masih belum diterapkan setiap program studi terhadap beberapa
kebijakan pimpinan fakultas seperti kebijakan konversi mata kuliah untuk program-program
kampus merdeka dan tuntutan pemenuhan indikator kinerja utama (IKU) fakultas yang dibebankan
ke program studi. Hal ini mungkin dikarenakan kurangnya komunikasi dan informasi terkait
kebijakan tersebut. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kepercayaan program studi terhadap
kebijakan fakultas perlu adanya sinergisitas komunikasi top down dan bottom up. Model
komunikasi tersebut merupakan solusi yang ditawarkan Hasan (2019) untuk meningkatkan
profesionalitas kerja.
Penerapan nilai dasar adaptif telah dilaksanakan sepenuhnya oleh dosen FKIP Universitas
Bengkulu terutama terhadap kondisi pandemi covid-19. Para dosen telah mampu menggunakan
media pembelajaran zoom, e-learning (LMS), dan media sosial untuk melaksanakan pembimbingan,
pembelajaran, dan komunikasi terhadap mahasiswa dan sesama dosen. Bahkan melaksanakan
pengabdian dengan melakukan pelatihan daring. Selain itu, dosen juga telah mengembangkan media
dan bahan ajar berbasis IT yang dapat diajukan HAKI dan digunakan untuk mendukung kegiatan
pembelajaran. Demikian juga dengan nilai dasar kolaboratif. Setiap program studi di lingkungan
FKIP Universitas Bengkulu telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti mengundang
narasumber dari kampus lain atau profesi lain yang relevan dalam kuliah tamu atau seminar dan
juga pengelolaan bersama jurnal ilmiah.
Penerapan ketujuh nilai dasar BerAKHLAK perlu ditingkatkan kualitasnya dan kuantitasnya
sehingga seluruh panduan perilaku BerAKHLAK menjadi perilaku seluruh dosen ASN di
lingkungan FKIP Universitas Bengkulu. Hal ini dilakukan demi terwujudnya Universitas Bengkulu
yang Unggul pada khususnya dan Indonesia Hebat pada umumnya sebagaimana visi Bu Retno
Agustina Ekaputri, Rektor Universitas Bengkulu.

Daftar Pustaka

Ermanita, R. (2015). Perencanaan Strategik Sumber Daya Dosen pada Universitas Syiah Kuala.
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan, 3(3), 147-162.

Hasan, E. (2018). Perilaku Komunikasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Meningkatkan
Profesionalitas kerja sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Jurnal Tatapamong, 1-8

Kementerian PANRB. (2021). Presiden Luncurkan Fondasi Baru Bagi Aparatur Sipil Negara
(ASN). Diakses pada 30 Juni 2022 dari https://www.menpan.go.id/site/tentang-kami/tentang-
kami/fondasi-baru-bagi-aparatur-sipil-negara-asn

Nashar. (2015). Program Dini Penegakan Disiplin Kerja Pegawai. Nuasa, 12(1), 18-46.

Presiden Rebuplik Indonesia. (2005). Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. Jakarta

Presiden Rebuplik Indonesia. (2014). Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Jakarta

Sitompul, H., dkk. (2018). Kualitas Dosen Dalam Pembimbingan Skripsi Mahasiswa Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 20(1), 24-29.

Yanuar. (2022). Dosen Berusia 53 Tahun Bisa Mendaftar Beasiswa Pendidikan Indonesia Jenjang
S3. Diakses pada 30 Juni 2022 dari https://puslapdik.kemdikbud.go.id/artikel/dosen-berusia-53-
tahun-bisa-mendaftar-beasiswa-pendidikan-indonesia-jenjang-s3

Anda mungkin juga menyukai