KLH Komponen Lingkungan Bahan Kuliah
KLH Komponen Lingkungan Bahan Kuliah
Dalam setiap dokumen lingkungan hidup ada bagian yang memuat rona lingkungan
atas suatu rencana usaha/kegiatan. Rona lingkungan menggambarkan kondisi setiap
komponen lingkungan yang ada di lokasi usaha/kegiatan tsb dan sekitarnya, yang
diperkirakan akan terkena dampak atas pembangunan dan beroperasinya
usaha/kegiatan tsb, atau memberi dampak terhadap usaha/kegiatan tsb. Rona
lingkungan terdiri atas beberapa komponen lingkungan hidup, yaitu:
1. Komponen Fisik-Kimia:
Komponen ini terdiri atas beberapa sub komponen dan/atau parameter lingkungan
hidup:
Iklim/cuaca, geologi, hidrologi, potensi bencana alam, sifat fisik dan kimia tanah,
kualitas udara, kualitas air, dan lain-lain.
Rona lingkungan eksisting diperoleh dari hasil pemantauan lingkungan hidup terhadap
usaha/kegiatan tsb. Pemantauan lingkungan hidup dilakukan secara periodik, 1 kali
dalam setiap 6 bulan atau 1 kali dalam setiap 1 tahun.
Contoh lain. Berdasarkan data rona lingkungan awal, jumlah pengangguran di sekitar
lokasi usaha/kegiatan tsb ada 30 orang. Ketika dilakukan pemantauan lingkungan
misalnya 1 tahun usaha/kegiatan tsb beroperasi, jumlah pengangguran menjadi 10
orang. Berarti usaha/kegiatan tsb memberi dampak positif terhadap tenaga kerja di
sekitar lokasi usaha/kegiatan tsb. Dan lain-lain.
===
Jenis dokumennya, apakah AMDAL, UKL-UPL atau SPPL, tergantung pada skala atau
besaran rencana usaha/kegiatan. Contohnya, jika rencana usaha/kegiatannya adalah
pembangunan jalan dengan panjang lebih dari 30 km maka dokumennya adalah
AMDAL. Jika kurang dari 30 km, dokumennya adalah UKL-UPL. Meskipun kurang dari
30 km, jika melewati kawasan lindung maka dokumennya adalah AMDAL. Jika, rencana
usaha/kegiatannya adalah salon kecantikan, cukup SPPL.
Dokumen lingkungan dibuat untuk mendapatkan Izin Lingkungan atas suatu rencana
usaha/kegiatan. Jika Izin Lingkungan telah terbit maka pengurusan izin usaha rencana
usaha/kegiatan tsb bisa dilakukan.
===
Pengelolaan lingkungan hidup juga terdapat dalam DELH dan DPLH. Tujuannya sama
dengan pengelolaan lingkungan hidup dalam RKL dan UKL-UPL.