EVALUASI PROGRAM
INDIKATOR KETERCAPAIAN
NO KEGIATAN PENILAIAN
YA TIDAK
KETERCAPAIAN
1
2
1. Warga sekitar antusias dan menyambut para peserta KKN dengan baik
2. Para jajaran desa juga ikut serta membantu dalam pelaksanaan kegiatan
3. Bidan desa ikut serta dalam kegiatan dan membantu dalam setiap kegiatan serta
memberikan informasi mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan
4. Dalam pelaksanaan kegiatan semua yang berpartisipasi dapat bekerjasama
dengan baik
1. Dikarenakan waktu kkn yang terlalu singkat maka kegiatan kurang maksimal
3
C. Dokumentasi kegiatan
Perkenalan dengan Perangkat Desa Diskusi dengan Bidan Desa Desa terkait
Program Kerja KKN
Gambar 3. 2 koordinasi program kerja dengan bidan dan pengurus desa
3. Kegiatan Diskusi untuk Penyusunan program kerja KKN 4 Januari 2023
4
Gambar 3. 3
Gambar 3. 6
6
Penyuluhan Kesehatan di
SDN Kedungwaduk 1
Gambar 3. 8
9. Kegiatan Sosialisasi Kesehtan di TK SBB 10 Januari 2023
7
Pengajian Rutin
Gambar 3. 10
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan melihat data survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI)
tahun 2021 prevalensi stunting Jawa Tengah masih di angka 20,9%. Secara umum,
derajat kesehatan masyarakat desa Kedungwaduk untuk angka kematian bayi dan ibu
relatif kecil dikarenakan terdapat 1 puskesmas pembantu, 8 Posyandu, 1 polindes dan
1 RSB/RB yang terletak di beberapa dukuh desa yang dikelola beberapa
bidan/dokter/mantri serta kader Posyandu, dan B
idan secara rutin setiap bulan melakukan kunjungan atau pengobatan.
Selain itu permasalahan kesehatan yang terdapat di desa Kedungwaduk adalah
tekanan darah tinggi, asam urat, kolesterol, dan masalah muskuloskeletal pada
penduduk terutama petani, dikarenakan kesalahan postur saat bekerja dan kurangnya
pemahaman bagaimana mencegah permasalahan tersebut. Kurangnya pemahaman
tersebut dikarakan rendahnya tingkat pendidikan di Desa Kedungwaduk sehingga
mempengaruhi perilaku hidup sehat warga desa. Berdasarkan perolehan data
assessment fisioterapi selama 2 minggu KKN di Desa Kedungwaduk, didapatkan
hasil yaitu adanya permasalahan khusus muskuloskeletal yang terjadi di masyarakat
seperti nyeri pinggang, lutut, spasme di bagian leher dan kesemutan di bagian tangan.
Pada kegiatan kuliah kerja nyata ini dibuat program untuk memberikan
langkah preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif pada permasalahan tersebut.
Modalitas Fisioterapi yang dapat diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi di
lapangan adalah Infrared, Tens, Kinesiotaping, Stretching, dan Strengthening. Setelah
berjalannya program KKN yang dilaksanakan selama 2 minggu, didapatkan hasil
berkurangnya keluhan yang dirasakan oleh masyarakat setelah pemberian intervensi
serta bertambahnya pemahaman masyarakat desa Kedungwaduk mengenai
pentingnya fisioterapi dan manfaatnya bagi kesehatan.
9
B. Tindak Lanjut
Untuk menindak lanjuti program kuliah kerja nyata yang telah dilaksanakan
selama dua minggu oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah surakrta, dilakukan
koordinasi dengan Bidan desa terkait keberlangsungan program yang telah
dilaksanakan oleh mahasiswa KKN di desa Kedungwaduk. Bidan desa memantau
penduduk untuk tetap melaksanakan program-program kerja yang telah diedukasikan
dan dipraktekkan oleh mahasiswa keapada penduduk. Programnya antara lain untuk
balita capaian tumbuh kembang anak, postur duduk yang baik dan pelaksanaan cuci
tangan yang benar untuk anak SDN 1, SDN 3, TK SBB, dan TK 3 Kedungwaduk.
Untuk penduduk dewasa dan lansia diterapkan posisi ergonomic di kehidupan sehari-
hari untuk mencegah masalah muskuloskletal dan stretching atau peregangan yang
rutin dilakukan setiap harinya, serta makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
bagi penderita Tekanan darah tinggi, Asam urat, dan Kolesterol.
10