Anda di halaman 1dari 6

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Tanaman Kurma

Kurma (Phoenix dactylifera L.) adalah buah dari tanaman yang berasal

dari keluarga Arecaceae dimana buah ini memiliki biji dengan satu lembaga

(monokotil). Tanaman ini berasal dari dataran Palestina, Mesopotamia atau sekitar

daerah Afrika bagian Utara (Maroko) pada 4000 tahun SM dan tersebar di

kawasan Afrika Asia Tengah, Mesir dan sekitarnya sejak 3000 tahun SM

(Rahmadi, 2010).

Buah kurma mempunyai karakteristik yang sangat bervariasi, yaitu

memiliki berat 2-60 gram, panjang 3-7 cm, konsistensi buah lunak sampai kering,

memiliki warna kuning kecokelatan bervariasi dan berbiji (Siddiq M; Greiby I,

2013).

Buah kurma merupakan jenis tanaman palem yang buahnya dimakan

karena rasanya yang manis. Buah kurma berbentuk lonjong dengan ukuran 2-7,5

cm dengan warna yang bermacam-macam antara coklat gelap, kemerahan, kuning

muda dan berbiji. Pohon kurma memiliki tinggi sekitar 15-25 meter dan daun

menyirip dengan panjang 3-5 meter. Ada beberapa jenis kurma yang paling

digemari di Indonesia yaitu, kurma Lulu, kurma Mesir, kurma Madinah, Tunis

dan Iran. Sedangkan yang paling mahal adalah kurma nabi dan sokari. Kurma

adalah buah yang paling banyak mengandung gula alami diantara semua jenis

buah-buahan (Rostita, 2009 ; Ide, 2011).

3
2.2 Klasifikasi Tanaman kurma

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan Biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)

Kelas : Liliopsida (Berkeping Satu/Monokotil)

Subkelas : Arecidae

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae (Suku Palem)

Genus : Phoenix

Spesies : Phoenix dactylifera L.

Pohon kurma merupakan tanaman paling mudah beradaptasi dengan

semua ketinggian tanah. Bahkan tanaman kurma mampu tumbuh dan berkembang

pada 392 m di bawah permukaan laut hingga ketinggian 1.500 m di atas

permukaan laut namun tingkat produksi buah kurma dapat berbeda-beda

tergantung dari ketinggian tempat budidaya (Organikilo, 2017).

2.2.1 Akar

Pohon kurma berakar serabut meski termasuk tanaman berkeping satu

(monokotil). Akar sekunder menghasilkan akar –akar lateral berdiameter sama.

Panjang akar mencapai 25 m dan mampu menembus tanah hingga kedalaman 6

m. Batang kurma vertikal, tebal dan berbetuk silinder.

4
2.2.2 Batang

Meskipun tanaman kurma memiliki pohon yang bisa bertumbuh sangat

tinggi, namun juga harus tahu bahwa tanaman kurma ini memiliki batang yang

teksturnya tidak sesuai atau tidak merata. Akan tetapi hal inilah yang membuat

tanaman kurma menjadi lebih unik.

Batang yang unik dari tanaman kurma ini berdiameter kurang lebih

berkisaran 40 hingga sampai dengan 45 cm. Bahkan kebanyakan pertumbuhan

dari batang kurma bisa melebihi dari 40 hingga 45 cm. Morfologi batang yang

berasal dari tanaman kurma ini sudah terlihat bentuknya bahwa bentuk batangnya

bulat seperti batang yang dimiliki oleh jenis tanaman yang lainnya.

2.2.3 Daun

Selain batang yang unik dari tampilan tanaman kurma ini,  pada dasarnya

tanaman kurma ini juga menyediakan daun yang berbeda dari beberapa tanaman

yang lainnya. Dilihat dari sisi daun tanaman kurma memperlihatkan bahwa daun

yang dimilikinya memiliki diameter yang bisa mencapai sekitaran 3 hingga 4

meter atau biasanya lebih dari itu.

Tak hanya sampai disitu saja, ternyata daun yang dimiliki oleh tanaman

kurma ini mempunyai duri ynag terdapat pada tangkai daun. Morfologi daun dari

tanaman kurma memiliki bentuk daun yang menyirip. Selain itu daun tanaman

kurma memiliki 150 pucuk daun yang mudah dengan ukuran panjang bisa

mencapai 30 cm dan lebar mencapai 2 cm.

5
2.2.4 Bunga

Morfologinya bunga yang dimiliki oleh tanaman kurma ini dapat

menampilkan bunga yang indah. Sangking indahnya bunga jantan ataupun betina

akan menjadi sulit untuk membedakannya. Hal ini juga karena adanya rentangan

berbagai mahkota bunga tanaman kurma yang bisa mencapai sekitaran 6 hingga

10 m.  Bunga tanaman kurma ini memiliki dua rumah dan ukuran tingginya bisa

mencapai 16 sampai 20 m.

Memang pada umumnya bunga jantan dan juga bunga betina tanaman

kurma sulit untuk dibedakan. Namun ada beberapa sumber yang di temukan

bahwa bunga jantan dan betina bisa dilihat perbedaannya dari pangkal

pelepahnya. Jika bunga jantan terlihat terang yang kekuningan pada pangkal

pelepahnya, sedangkan pada bunga betina terlihat seperti keabu-abuan.

2.2.5 Buah

Buah kurma ini menampilkan warna seperti kemerahan dan ada juga

warna kuning mudah. Setiap buah yang dimiliki oleh tanaman kurma mempunyai

bentuk yang cukup lonjong serta ukurannya bisa mencapai 2 hingga 7,5 cm dan

setiap buahnya berbiji. Biji dari tanaman kurma ini memiliki bentuk yang

memanjang, diperkirakan bisa mencapai kurang lebih dari 1 cm dan disertai

dengan warna yang coklat mudah.

2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Kurma Tropis

Kurma tropis tumbuh dengan baik di dataran rendah mulai ketinggian 50

mdpl. Cuaca panas relatif konstan dengan suhu rata-rata 32 – 35 oC. Curah hujan

1500 mm/tahun. Sinar matahari penuh sepanjang hari. Menyukai tanah humus

6
berpasir, tanah lempung, tanah pasir berlempung, atau tanah liat dengan drainase

yang baik, pH 8 – 11. Tanah harus memiliki kemampuan mengikat kelembapan

dan bebas kalsium karbonat.

Kurma yang ditanam di daerah bersuhu di atas 35oC membutuhkan

bantuan irigasi, sementara di bawah 20oC akan mengalami periode dorman

(berhenti tumbuh) dan mengalami kerusakan, kecuali dibantu Irigasi Pada masa

pembungaan dan pembuahan membutuhkan banyak air. Setelah dewasa lebih

menyukai tanah kering.

Kurma tropis dapat ditanam sebagai produk perkebunan komersial ataupun

hanya sebagai hiasan dan koleksi di rumah. Sebagai koleksi atau hiasan di rumah,

kurma tropis bisa ditanam di pekarangan atau dalam pot. Akan tetapi perlu

diingat, karena tanaman ini tidak dapat bereproduksi sendiri, maka untuk

mendapatkan pohon kurma yang mampu berbuah Anda harus menanamnya secara

berpasangan. Dengan memperhitungkan luas lahan sesuai keperluan Anda

menanam kurma tropis.

2.3.1 Curah hujan

Tanaman kurma sudah pasti cocoknya ditanam diwilayah beriklim tropis

seperti Jazirah Arab dan Indonesia. Tingkat curah hujan yang diperlukan oleh

tanaman kurma untuk dapat tumbuh dan berkembang adalah 1.500 mm per tahun.

Cuaca panas yang bersifat konstan lebih disukai oleh tanaman kurma untuk dapat

tumbuh dan berkembang dengan baik.

7
2.3.2 Sinar Matahari

Energi matahari membantu tumbuhan untuk berfotosintesis, cahaya

matahari dibutuhkan sebagai sumber untuk mengubah air dan karbon dioksida

menjadi gula, dan tumbuhan akan menyerap matahari melalui klorofil.

2.3.3 Suhu dan Kelembaban

Suhu udara yang cocok dengan karakteristik tanaman kurma berkisar

antara 32-350C, sedangkan kelembaban udara yang cocok dengan karakteristik

tanaman kurma berkisar antara 50-70 persen.

Anda mungkin juga menyukai