Anda di halaman 1dari 6

Tanaman Lada

1. Sejarah tanaman lada


Selain menjadi bumbu penyedap alami, lada juga memiliki banyak khasiat. Oleh
karena itu wajar bila lada banyak dicari masyarakat. Keberadaan lada di Indonesia tak
serta merta ada begitu saja. Perkembangan rempah ini beriringan dengan sejarah
rempah – rempah indonesia lainnya. Sebetulnya tak diketahui pasti kapan dan siapa
penemu lada pertama kali namun lada telah lama dibudidayakan. Masyarakat Yunani
kuno telah mengenal lada sejak tahun 372 SM. Lalu pada tahun 1492 Colombus
menemukan adanya tanaman lada di India Barat. Sejak saat itu lada mulai di kenal
oleh masyarakat. Bahkan pada abad pertengahan, lada menjadi rempah – rempah
penting sekaligus raja dalam dunia perdagangan. Lada berkembang di Indonesia sejak
abad ke-16 tanaman ini dibawa oleh bangsa Portugis yang saat itu menjajah
Indonesia, pada saat itu lada menjadi rempah yang banyak dicari. Bahkan pada abad
ke-17 mulai banyak negara yang menginginkan lada Indonesia.
2. Morfologi tanaman Lada

Morfologi Akar, batang, daun, bunga, Gambar


dan buah
Akar Tanaman lada merupakan
tanaman berjenis dikotil.
Dimana nantinya biji yang
mereka produksi akan
bertumbuh dan memberikan
berbagai akar cabang, yang
nantinya akan tumbuh akar
utama yakni akar tunggang.
Akar dari tanaman lada
nantinya akan tumbuh di ruas
batang dari pokok tanaman
serta di cabang tanaman.
Tanaman lada memiliki akar
lateral dimana akar ini akan
tumbuh sampai dengan
berukuran 30 cm. Untuk akar
tunggangnya sendiri mereka
bisa masuk dan menembus
tanah sampai dengan
kedalaman 2 meter untuk
mendapatkan lebih banyak
makanan di tanah.
Batang Tanaman lada tergolong
sebagai tanaman dimorfik.
Tanaman yang tergolong
dimorfik meruakan tanaman
yang mempunyai dua macam
cabang buah. Dan karena hal
tersebut dapat mempengaruhi
juga terhadap pertumbuhan
dari batang tanaman lada.
Dimana mereka akan memanjat
dan berkuku, panjang dari
batang tanaman lada ini bisa
sampai dengan 10 meter.
Daun Bentuk daun dari tanaman lada
rata – rata berbentuk oval serta
di ujung – ujungnya atau di
pucuknya akan meruncing.
Daun dari tanaman lada
termasuk dalam kategori jenis
daun tunggal. Mereka memiliki
tangkai dengan panjang sampai
5cm, untuk ukuran dari daun
lada sendiri bisa sampai 8cm
serta lebar sampai lebih dari
10cm. Daun dari tanaman lada
memiliki satu warna yakni
berwarna hijau tua. Daun lada
juga memiliki urat sampai
dengan 7 helai daun yang
memiliki urat.
Buah Buah tanaman lada memiliki
bentuk yang bulat dengan biji
yang bertekstur keras di
dalamnya. Kulit dari buah
tanaman lada memiliki tekstur
yang lunak serta berwarna
hijau jika masih muda. Namun
jika sudah berwarna merah
mereka akan mengeluarkan
lendir dan jika dimakan akan
memberikan rasa manis.
Besaran dari kulit serta biji
tanaman lada sekitar 4-5 mm
untuk satu buahnya. Berat
untuk 100 biji dari tanaman
lada sekitar lebih dari 4gr.
Bunga Bunga lada merupakan bunga
majemuk berbentuk malai/until
(amentum). Malai
menggelantung ke bawah
dengan panjang yang
bervariasi sekitar 3 – 25 cm,
tidak bercabang, berporos
tunggal, dan ditumbuhi bunga
– bunga kecil yang berjumlah
lebih dari 150 kuntum.
3. Taksonomi

Taksonomi
Divisio Spermatophyta
Subdivisio Angiospermae
Clasis Dicotyledoneae
Ordo Piperales
Famili Piperaceae
Genus Piper
Species Piper nigrum L.

4. Syarat tumbuh tanaman lada


a. Kondisi tanah
Tanah yang cocok bagi pertumbuhan lada yaitu tanah yang netral dengan pH 6,0 –
7,0 , suhu tanah berkisar antara 14 - 20̊C. Kemampuan tanah menjaga
kelembapan, jika penyerapan airnya antara 0,2 – 20 cm selama maksimal 1 jam.
Media tanam yang dikehendaki adalah subur dan kaya bahan organik, pH 5,5- 7.
Warna tanah merah sampai merah kuning dan tidak tergenang atau telalu kering.
b. Ketinggian
Lada dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari
200 mdpl. Lada yang ditanam di dataran rendah akan menghasilkan pertumbuhan
vegetatif yang baik dan berbuah sangat lebat.
c. Iklim
Untuk mencapai pertumbuhan yang baik dan hasil produksi yang memuaskan,
sebaiknya lada di tanam di daerah beriklim teropis dengan curah hujan rata – rata
1000 – 3000 mm per tahun, sinar matahari 10 jam/hari, suhu udara 20 - 30̊C, dan
kelembaban udara optimal 60 – 80%.
5. Daerah persebaran di Indonesia
Sebenarnya lada bisa dijumpai dari Sabang sampai Merauke, namun Jambi menjadi
daerah pusat penghasil lada. Selain jambi Sumatera yang juga menghasilkan lada
adalah Palembang, Bengkulu, Lampung, Aceh, dan Tapanuli.
6. Manfaat tanaman lada
Manfaat dari lada yaitu :
a. Sebagai probiotik serta mengandug zat yang dapat melemaskan otot – otot di
dinding saluran cerna.
b. Menghambat pertumbuhan bakteri
c. Meredakan hidung tersumbat
d. Meredakan nyeri
e. Mengontrol kadar gula darah.
7. Produk turunan
Selain lada hitam dan lada putih yang sudah umum di pasar dunia, dikenal juga
beberapa produk turunan yang terbuat dari lada yaitu :
a. Pepper oleoresin, merupakan ekstaksi dari lada hitam
b. Black pepper oil
c. Green pepper.
Tanaman kelapa

1. Sejarah tanaman kelapa


Kelapa ( Cocos mucifera L.) adalah komoditas strategis yang memiliki peran sosial,
budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tumbuhan ini di
manfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai
tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Hasil kelapa yang
diperdagangkan sejak zaman dahulu yaitu minyak kelapa yang sejak abad ke 17 telah
di masukkan ke Eropa dari Asia.

2. Morfologi tanaman Kelapa

Morfologi Keterangan Gambar


Akar Akar kelapa merupakan akar
serabut yang berjumlah sekitar
2000 – 4000 helai tergantung
pada kesuburan tanah, iklim, dan
kesehatan tanaman. Bagian dasar
dari bagian kelapa bentuknya
membesar kemudian bagian
dalam tanah menciut lagi
sehingga merupakan kerucut
terbaik. Bagian ini di sebut
“bole” atau “root bulb”.
Batang Batang pohon kelapa merupakan
batang yang tidak berkambium
sehingga tidak memiliki
pertumbuhan sekunder. Batang
pohon kelapa tumbuh lurus ke
atas, kecuali pada pohon kelapa
yang tumbuh di tempat – tempat
tertentu sebagai di pinggir
sungai, tebing, dan lainnya
batang akan melengkung ke arah
matahari. Batang kelapa
berwarna kelabu, licin dan tinggi
batang kelapa dapat mencapai
20meter dengan garis tengah
20cm hingga 30cm tergantung
varietas, iklim, tanah, dan jarak
tanam. Bagian – bagian yang
sebenarnya dari pohon yang
masih muda baru kelihatan jelas
jika pohon telah berumur 3 – 4
tahun, bila mana daun – daun
terbawah telah gugur.
Daun Daun kelapa terdiri dari
tangkai(potiole) dan pelepah
daun (rachis). Pada pelepah
terdapat helai daun atau leoflets
yang di bagian tengahnya berlidi
(midrib). Panjang helai daun
berbeda beda tergantung pada
posisinya. Pada biji yang baru
mula – mula berbentuk 4 -6 helai
daun tersusun satu membalut
yang lain sehingga merupakan
selubung dan runcing sebelah
ujungnya. Daun kelapa
berbentuk merupakan daun
tunggal dengan pertulangan
menyirip
Bunga Tanamn kelapa mulai berbunga
di umur dan jangka waktu yang
berbeda – beda tergantung
jenisnya. Pada kelapa genjah
kira – kira 3 – 4 tahun, kelapa
dalam 4 -8 tahun dan kelapa
Hibrida berkisar 4 tahun. Dari
ketiak daun tumbuh manggar
(mayang) yang masih tertutup
seludang (spadix). Mayang
adalah tangkai bunga yang
bercabang – cabang dimana
tumbuh banyak bunga yang
berwarna putih kekuningan.
Kelapa adalah tanaman berumah
satu, pada pangkal cabang
tumbuhan bunga betina
kemudian menyusul bunga
jantan pada bagian atasnya.
Buah 3 – 4 minggu setelah seludang
membuka, bunga betina yang
sudah di buahi tumbuh menjadi
bakal buah. Tetapi tidak semua
bakal buah tersebut tumbuh
membesar, karena setengah
hingga tiga per empat dari
jumlah buah akan gugur yang di
sebabkan oleh serangan hama
dan penyakit, kekurangan unsur
hara, kekeringan, atau karena
tidak sempurnanya proses
penyerbukan.buah mencapai
ukuran maksimal sesudah
berumur 9 – 10 bulan dengan
berat 3 – 4 kg berisi cairan 0,3 –
0,4 liter. Pada umur 12 – 14
bulan buah telah cukup masak
tetapi beratnya turun menjadi 1,5
– 2,5 kg dan pada umur ini buah
siap untuk di panen atau gugur
bila di biarkan.
3. Taksonomi

Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Sub Divisi Angiospermae
Kelas Monocotyledonae
Sub Kelas Arecidae
Ordo Palmales
Famili Palmae
Genus Cocos
Spesies Cocos mucifera, Linneaeus

4. Syarat tumbuh tanaman kelapa


a. Iklim
Rerata temperatur tahunan berkisar antara 20 sampai 35̊C. Curah hujan minimus
sekitar 1000mm/tahun dan yang optimal sekitar 1000 sampai 5000mm/tahun.
Serta toleran terhadap curah hujan lebih dari 3.800mm/tahun. Bulan kering harus
kurang dari 3 bulan dengan kelembapan sekitar 60%, tetapi untuk jenis kelapa
tertentu bisa toleran di daerah yang bulan keringnya lebih dari 8 bulan, asalkan
batas umur kritisnya sudah terlewati, seperti tanaman yang banyak di temukan di
daerah NTT yang beriklim kering.
b. Tanah
Kedalaman minimum 50cm, konsistensi tanah gembur(lembap), permeabilitas
sedang, drainase baik, kadar pH 4,5 – 8,5 yang optimum antara 5,5 – 7,0.
5. Daerah persebaran di Indonesia
Daerah persebaran tanaman kelapa di Indonesia cukup banyak di jumpai karena
tanaman kelapa dapat tumbuh dengan mudan di Indonesia di antaranya Pulau
Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Papua, Maluku, Bali, NTT, NTB, dan
Kalimantan.
6. Manfaat tanaman kelapa
a. Batang pohon kelapa dapat digunakan sebagai bahan bangunan
b. Daging buahnya kaya akan nutrisi dan serat
c. Air kelapa bermafaat untuk melawan diabetes
d. Daging buahnya dapat di jadikan sebagai eksta minyak kelapa
e. Kulit buahnya bisa dijadikan sebagai kerajinan.
7. Produk turunan
a. Minyak kelapa
b. Arang tempurung kelapa
c. Cocopeat
d. Gula kelapa

Anda mungkin juga menyukai