Anda di halaman 1dari 30

Budidaya Bawang Merah

Agribisnis Tanaman Sayuran


Dina Hayati, S.P.
Bawang Merah
Abad VIII : Eropa Barat, Eropa Timur
dan Spanyol, Dataran Amerika, Asia
Salah satu komoditas
01 unggulan
02 Timur dan Asia Tenggara (Singgih 1991).
Abad XIX : di berbagai negara di dunia,
Jepang, USA, Rumania, Italia, Meksiko
dan Texas (Rahmat 1994).

Berasal dari Syria → Sentra Produksi :


03 penyedap masakan
04 Cirebon, Brebes, Tegal, Kuningan,
(Rismunandar 1986). Wates (Yogyakarta), Lombok Timur
dan Samosir (Sunarjono dan
Soedomo 1989).
Klasifikasi Bawang Merah
Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Kelas Monocotyledonae

Ordo Liliales

Famili Liliaceae

Genus Allium

Spesies Allium cepa L var. aggregatum


Morfologi
Berbentuk silindris kecil Buah bulat, ujungnya
Serabut, system memanjang antara 50-70 tumpul membeungkus
perakaran dangkal cm biji 92-3 butir).
dan bercabang- Berlubang, bagian ujungnya Bentuk biji agak pipih
cabang runcing, letak daun melekat saat muda berwarna
Kedalaman antara pada tangaki yang benih atau putih, saat
15-30 cm di dalam ukurannya relative pendek tua berwarna hitam
tanah

Batang Bunga

Akar Daun Buah dan


Memiliki batang
Biji
Bunga sempurna
sejati (diskus) →
(hermaprodit) dan
Cakram tipis
dapat menyerbuk
dan pendek
sendiri atau silang
Batang semu (di
atas diskus)
Syarat Tumbuh (Iklim)
Iklim Suhu Ketinggian Tempat
Beriklim kering Suhu udara ; 25 ℃ Di dataran rendah sampai
Peka terhadap curah – 32 ℃ ketinggian 1000 mdpl
hujan dan intensitas Kelembaban nisbi 50- Ketinggian tempat yang
curah hujan tinggi 70% optimal : 0-450 mdpl
serta cuaca Penyinaran cahaya Dataran tinggi = umur lebih
berkabut matahari yang Panjang 0,5 – 1 bulan dan
maksimal (minimal hasil umbi rendah
70% penyinaran)
Syarat Tumbuh (Tanah)
Tekstur
• Berstruktur remah, sedang sampai liat,, bahan organik cukup
Drainase dan Aerasi
• Drainase/aerasi baik
pH
• reaksi tanah tidak masam (pH tanah : 5,6 – 6,5),
Jenis Tanah
• Aluvial atau kombinasinya dengan tanah Giei-Humus atau
Latosol
Bawang Merah
Pada jenis tanah
Di Pulau Jawa, Andosol, tipe iklim
bawang merah B2/C2 yaitu 5-9
banyak ditanam pada bulan basah dan 2-4
jenis tanah Aluvial, bulan kering,
ketinggian lebih dari
500 mdpl.
Tipe iklim D3/E3
yaitu antara 0-5
bulan basah dan 4-6
bulan kering, pada
ketinggian kurang
dari 200 mdpl
Waktu Tanam
Musim Kemarau Musim Hujan

• Bulan April/Mei • di lahan


setelah panen tegalan
padi dan pada
bulan
Juli/Agustus di
lahan bekas
padi sawah
atau tebu.
Pola Tanam

Tumpangsari
• Bawang Merah – :
Padi : setahun
sekali (di • Bawang Merah
Kabupaten dan Cabai Merah
Brebes)

Rotasi
Tanam :
Varietas Bawang Merah
Kultivar → hasil persilangan yang terjadi secara alami sewaktu tanaman masih
di lapangan dan biasanya mempunyai sifat-sifat yang belum mantap

Untuk membedakan jenis bawang merah yang satu dengan yang lain didasarkan
pada : Adanya perbedaan sifat dan ciri-cirinya.
Misal :
1. Bentuk 5. Aroma umbi
2. Ukuran 6. Umur tanaman
3. Warna 7. Ketahanan terhadap penyakit
4. Kekenyalan 8. Ketahanan terhadap hujan
Jenis-Jenis Bawang Merah di Indonesia
Kelompok yang umbinya berwarna merah tua

• Kultivar Medan, Gurgur, Maja dan Sri Sakate

Kelompok yang umbinya berwarna kuning


muda pucat
• Kultivar Sumenep

Kelompok yang umbinya berwarna kekuning-


kuningan sampai merah muda
• Kultivar Kuning, Lampung, Bima, Ampenan
Keunggulan Jenis Unggul

Produksinya Mutu Ketahanan Ketahanan Umur


yang tinggi umbinya tanaman terhadap panennya
(lebih dari terhadap pengaruh
10 ton/ha) penyakit hujan atau
(penyakit kekeringan
embun,
penyakit
busuk umbi)
Mutu Umbi Bawang Merah

Bau dan
Warna Kepadatan
Rasa

Ketahanan
Bentuk dalam
penyimpanan
Kultivar Bawang Merah di Indonesia
Di Indonesia

• Kultivar Ampenan, Bima, Medan, Keling, Kuning


dan Lampung

Di Daerah Jawa Barat

• Jenis Bima, Medan, Maja, Keling dan Kuning


Umbi Bibit
Bibit harus berasal Penampilan umbi
dari tanaman yang bibit harus segar dan
sudah cukup tua, sehat, bernas (padat,
yaitu sekitar 70-80 tidak keriput), dan
hari setelah tanam. warnanya cerah
(tdak kusam).

Umbi untuk bibit Umbi bibit sudah siap ditanam


berukuran sedang (5- apabila telah disimpan selama
10 gram) 2-4 bulan sejak panen dan
tunasnya sudah sampai ke
ujung umbi.
Faktor Menentukan Kualitas Umbi Bibit

Ukuran umbi

Umbi bibit besar Ǿ = > 1,8 cm atau > 10 gram

Umbi bibit sedang Ǿ = 1,5 – 1,8 cm atau 5 – 10 gram

Umbi bibit kecil Ǿ = < 1,5 cm atau < 5 gram


Umbi Bibit Besar
• Tumbuh lebih vigor, menghasilkan daun-daun lebih
Panjang, luas daun lebih besar, jumlah umbi per tanaman
dan total hasil yang tinggi. Terdiri dari 3 siung umbi.

Umbi Bibit Kecil


• Pertumbuhannya lemah, hasilnya rendah

Umbi Bibit Sedang


• Umbi ganda, rata-rata terdiri dari 2 siung umbi.
Kebutuhan Umbi Bibit

600 – 1.200 kg/ha

Sebagai contoh :
Dari petakan seluas 1 m2 dengan jarak tanam 15 cm x 20 cm dapat ditanam 40
tanaman, maka untuk lahan 1 ha dengan efisiensi lahan 65 % diperlukan umbi bibit
6500 x 40 umbi = 260.000 umbi, seberat 260.000 x 5 gram = 1.300 kg bersih.

Maka untuk 1 ha tanaman, perlu diadakan penyediaan umbi bibit kotor tidak kurang
dari 1.500 gram
Budidaya Bawang Merah
Agribisnis Tanaman Sayuran
Budidaya Bawang
Merah
Pengolahan Tanah
Lahan Kering Lahan Bekas Waktu yang Pada lahan
Tanah dibajak Padi Sawah atau diperlukan dari masam pH
atau dicangkul Bekas Tebu pembuatan parit, kurang dari 5,6
sedalam 20 cm Bedengan : pencangkulan → pemberian
Bedengan : lebar 1,75 cm, tanah (ungkap 1, kaptan/dolomit
lebar 1,2 meter, kedalaman parit ungkap 2, dengan dosis 1
tinggi 25 cm 50 – 60 cm cocrok) sampai – 1,
Lebar parit 40- tanah menjadi
50 cm gembur dan
Tanah diolah siap ditanami
lagi 2-3 kali sekitar 3- 4
sampai gembur minggu.
Efisiensi penggunaan lahan :
pertama : 65 %, penanaman selanjutnya : 50 – 55 %
Pemupukan
Pupuk P (SP-
36) → Dosis
200-250 kg/ha
Pupuk Kandang
(70 – 90 kg
Sapi → Dosis : P2O5/ha) Komposisi
10 – 20 2-3 hari pupuk N yang
Ayam → 5-6 sebelum tanam Pemupukan paling baik →
ton/ha susulan ke II : 1/3 N (Urea) +
Kompos → 4-5 N = 150-200 2/3 N (ZA)
ton/ha Pemupukan kg/ha
Susulan : K = 50-100
Pupuk N dan K K2O/ha atau
→ 10 -15 hari 100-200 kg
setelah tanam KCl/ha
1 bulan setelah
tanam
Pemupukan
Penanaman
Jarak Tanam
• Anjuran Balitsa :
• 20 cm x 15 cm
• 15 cm x 15 cm

Lubang Tanam
• Lubang tanaman dibuat sedalam rata-rata setinggi umbi

Penanaman
• Umbi bawang merah dimasukkan ke dalam lubang tanaman
dengan Gerakan memutar sekrup → umbi tampak rata dengan
permukaan tanah
Pemeliharaan
Di Lahan Bekas
Sawah di musim
Memerlukan air yang kemarau : satu kali
cukup selama dalam sehari (pagi
pertumbuhan atau sore hari)

Pada Musim Hujan :


Pengendalian gulma untuk membilas daun
→ tanaman masih tanaman → untuk
muda sampai umur 2 menurunkan
minggu percikan tanah yang
menempel pada
daun bawang merah
Pengendalian Hama dan Penyakit

Bercak Ungu Antraknosa/


Ulat Grayak
Trips Alternaria Otomatis
Spodoptera
(Trotol) (Colletotrichum)
Pengendalian Hama dan Penyakit

Busuk Umbi Busuk Putih Busuk daun Virus


Fusarium Sclerotum Stemphylium
Pengendalian HPT
Minggu ke-2 setelah tanam

Pengendalian HPT
Minggu ke-8 setelah tanam
(interval 2-3 hari)

Bioinsektisida Hama Ulat Bawang (Spodoptera exigua Hubn.)


Pemanenan
Panen : 60 – 70 hari

60 % leher batang lunak, Pemanenan dilaksanakan


tanaman rebah dan daun pada keadaan tanah kering
menguning dan cuaca cerah

Ubi dijemur sampai cukup Apabila tidak langsung dijual :


kering (1-2 minggu) dibawah Bawang merah digantung
sinar matahari langsung → dengan ikatan-ikatan
pengelompokkan → Simpan pada suhu 25-30 C
pengeringan hingga kadar air Kelembaban yang cukup
80 %. rendah ( 60 – 80%)
Thank you

Anda mungkin juga menyukai