Anda di halaman 1dari 46

BUDIDAYA

TANAMAN
AGLAONEMA
PENDAHULUAN
 Nama lokal Sri Rejeki
 Daunnya elegan dan indah ⇛ Ratu Daun
 Daya tarik pada warna dan bentuk/pola daun yang unik ⇛
tidak hanya hijau, tetapi lebih bervariasi (kombinasi warna
putih, merah, merah muda dan kuning)
 Membawa keberuntungan ⇛ Lucky Plant
 Aglaonema: aglaos dan nema/nematos, artinya
terang/mengkilap
 Penyebaran utama di Asia Tenggara: Filipina,
 Indonesia, Malaysia, Thailand, Laos, Vietnam, Brunei
Darussalam dan Myanmar; kemudian menyebar ke Cina,
Florida dan Amerika
KLASIFIKASI TANAMAN
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (Monokotil)
Sub kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae (suku talas-talasan)
Genus : Aglaonema
Spesies : Aglaonema crispum
CIRI-CIRI TANAMAN
AKAR
• Menentukan kondisi tanaman
yang dipelihara
• Akar serabut
• Akar berwarna putih, bersih,
terlihat gemuk ⇛ sehat
• Akar berwarna coklat dan
kurus ⇛ sakit
BATANG
• Ada yang pendek dan tinggi ⇛
tergantung jenisnya
• Tidak berkayu dan tertutup oleh
pelepah daun
• Berbentuk silinder
• Termasuk batang basah
(herbaceous) yang bersifat lunak
dan berair
• Warna umumnya putih, hijau muda
atau merah muda

5
DAUN
• Merupakan bagian yang
menjadi daya tarik utama dan
mempunyai pola warna
bervariasi
• Jenis spesies alam, warna daun
dominan hijau dengan corak
putih; jenis silangan/hibrida,
warna daun dominan merah,
kemerahan hingga jingga
• Bentuk bervariasi: lanset, bulat
telur (oval), jantung, elips
• Ukuran 10-40 cm dengan corak
yang beragam

6
BUNGA
• Muncul di ketiak daun
• Bentuk bulat lonjong,
berwarna putih kehijauan
ditopang batang yang
memanjang
• Termasuk uniseksual, alat
kelamin jantan dan betina
terdapat dalam satu bunga
(bunga sempurna)
• Sangat sederhana dan
tergolong bunga tongkol
(spadix)
BUAH

• Mirip dengan buah kopi,


saat muda berwarna hijau
dan berubah merah
terang ketika sudah tua
• Muncul di pangkal bunga,
berbentuk tonjolan kecil
• Di dalam buah terdapat
biji yang dapat
ditumbuhkan untuk
menghasilkan aglaonema
baru
• Akan matang setelah
dalam waktu 8 bulan
setelah pembuahan
JENIS-JENIS AGLAONEMA
Secara umum, terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:

1.Aglaonema alam/spesies, adalah jenis aglaonema asli


(bukan hasil silangan)
Ciri-ciri:
 Daun berwarna hijau dominan serta kombinasi
hijau dan putih
 Beberapa jenis spesies: Aglaonema costatum, A.
commutatum, A. nitidum, dll
Aglaonema costatum Aglaonema Commutatum

Aglaonema nitidum

10
2. Aglaonema silangan/hibrida, merupakan hasil
persilangan antara beberapa jenis aglaonema
Ciri-ciri:
 Memiliki tampilan yang sangat menakjubkan,
misalnya berwarna merah cerah, kuning dan
oranye
 Ada yang merupakan hasil persilangan Indonesia
⇛ Hibrida lokal
⇛ Pride of Sumatera, Donna Carmen, Adelia,
Tiara
 Ada yang merupakan hasil persilangan luar
negeri
⇛ Hibrida impor
⇛ Butterfly, Legacy, Super Red, Lady Valentine
Pride of Sumatera Donna carmen

Adelia Tiara
Butterfly Legacy

Super Red Lady Valentine


SIFAT TANAMAN dan SYARAT TUMBUH
 Sifat tanaman aglaonema beragam berdasarkan jenisnya
⇛ ada yang dapat terkena sinar matahari dan ada yang
harus ternaungi
 Sebagian aglaonema dapat hidup di tempat lembab dan
sebagian lagi di tempat kering
 Aglaonema mudah dirawat dan cocok untuk dijadikan
tanaman indoor, apalagi dengan motif daunnya yang indah
 Beberapa jenis tanaman ini tahan disimpan di dalam ruang
sampai satu minggu tanpa dikeluarkan
Syarat tumbuh yang harus dipenuhi untuk mendapatkan
pertumbuhan yang optilmal adalah:
 Tinggi tempat, berpengaruh pada kecepatan
pembentukan daun ⇛ 300-400 m dpl
 Suhu, tumbuh ideal pada kondisi suhu di dataran
sedang ataupun pada suhu di dataran rendah
 Kelembaban, dapat terlihat segar dan tumbuh baik
pada kelembaban 50-75%
 Cahaya, umumnya tidak membutuhkan terlalu banyak
cahaya matahari ⇛ jika di dataran sedang gunakan
shading net 75% (cahaya masuk 25%); di dataran
rendah shading net 80-85% (cahaya masuk 20-15%)
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
Media Tanam:
 Komposisi harus pas, perhatikan pH 7 dan porositas yang
ideal (mudah mengeluarkan kelebihan air)
 Harus steril, yaitu bebas dari penyakit, tidak mudah lapuk
dan hancur karena air
 Contoh:
 pakis, sekam bakar, pasir malang, humus (1:1:1:1)
 pakis, pasir malang, sekam bakar, cocopeat(2:1:1:1)
 pakis, sekam bakar, pasir malang, cocopeat (2:1:1:1)
 cocopeat, sekam bakar, kompos organik (5:3:2)
 pakis, pasir malang, kaliandra (3:2:1)
Penanaman:
 Siapkan pot yang bersih, styrofoam dan media tanam
 Masukkan styrofoam ke dalam dasar pot (agar drainase
dan aerasi lancar)
 Campur media sesuai komposisi (disesuaikan dengan
lingkungan setempat)
 Masukkan media ke dalam pot sampai sepertiga tinggi
pot
 Masukkan bibit ke dalam pot
 Pegang bibit agar dapat tertanam baik dengan tegak
sambil memasukkan sisa media sampai pot penuh,
tambahkan pupuk slow release 1 sendok teh
Pemeliharaan Tanaman ⇛ Sehat Pangkal Cantik
Tiga langkah penting memelihara aglaonema:
1. Penyiraman, dapat dilakukan setiap hari atau dua hari
sekali (tergantung kelembaban yang dipengaruhi oleh
media tanam yang digunakan)
2. Pemupukan, yang baik adalah terus menerus dengan dosis
rendah
3. Pengendalian hama penyakit sedini mungkin (pencegahan),
yaitu perawatan dan menjaga kebersihan lingkungan
PERBANYAKAN TANAMAN
Dilakukan dengan 2 cara:
1.Generatif (kawin) ⇛ menanam biji
2.Vegetatif (tidak kawin)
 Stek pohon induk
 Pemisahan anakan (tunas samping yang telah
berakar)
 Stek batang (dicacah)
 Cangkok
 Kultur jaringan
PERBANYAKAN DENGAN BIJI
 Menciptakan jenis-jenis baru dengan warna yang
bervariasi
 Persilangan alami di alam dengan bantuan serangga
sangat terbatas (hanya pada bunga yang seludangnya
membuka)
 Kendala:
 Tidak semua spesies mudah berbunga (A. rotundum
termasuk yang sulit berbunga)
 Jumlah bunga betina terbatas (dari 1 bunga terdapat
8-25 putik, maksimal yang berhasil menjadi buah hanya
10
 Jumlah biji terbatas, karena satu buah hanya
menghasilkan satu biji
 Pembungaan tidak serempak (diatasi dengan pemberian
GA3)
 Ada beberapa aglaonema yang bersifat steril/mandul,
sehingga penyerbukan tidak dapat menghasilkan biji
 Masa pematangan biji cukup lama (8 bulan)
 Masa perkecambahan cukup lama (4 bulan)
 Jumlah bunga per tanaman terbatas, sehingga perlu pohon
induk yang banyak
 Bunga Aglaonema
 Majemuk (putik dan sari ada dalam satu bunga), berbentuk
tongkol
 Kotak sari ada di bagian atas, putik di bagian bawah tongkol
 Sari dan putik masak pada waktu yang berbeda (dichogami)
 Masa subur 1 – 4 hari
 Untuk keseragaman pembungaan tetua jantan dan betina,
tanaman disemprot GA3 50-100 ppm

 Struktur bunga
 Putik siap diserbuki 2-3 hari sebelum seludang membuka
 Saat seludang membuka, tercium aroma harum (tanda
serbuk sari akan keluar esok harinya)
 Saat serbuk sari keluar, bunga sudah melewati masa
suburnya sehingga pembuahan sendiri sulit terjadi
 Penyerbukan dilakukan pagi hari saat terbukanya
seludang atau 2-3 hari sebelum seludang terbuka
 Serbuk sari diambil dengan kuas (sebelumnya kuas
dioleskan ke lendir kepala putik), kemudian kuas dioles
kembali ke kepala putik tetua betina
 Serbuk sari dapat diambil dari tanaman yang sama
jenisnya (selfing) atau dari jenis lain (penyerbukan
silang)
 Bunga yang telah diserbuki diberi label, ditulis tetua
betina dan tetua jantan yang disilangkan (nama tetua
betina ditulis lebih dulu) dan tanggal penyerbukan
A. rotundum x A. commutatum
10 Maret 2015
Bunga pada Lady Valentine:

ellensasmita@gmail.com 25
 Tongkol bunga yang telah diserbuki dibungkus dengan
plastik es (untuk menjaga kelembaban)
 Jika penyerbukan berhasil, selanjutnya putik akan
membesar membentuk buah dan berwarna merah jika
sudah masak
 Kulit buah dibuang, biji disemai di media pasir atau
campuran pasir dan sekam bakar (1:1)
 Biji dapat diberi fungisida dan bakterisida untuk
mencegah gangguan cendawan dan bakteri
 Biji akan berkecambah dalam jangka waktu 1-4 bulan
ellensasmita@gmail.com 28
ellensasmita@gmail.com 29
ellensasmita@gmail.com 30
PERBANYAKAN DENGAN STEK POHON INDUK
 Pilih tanaman yang sehat, tinggi tanaman sekitar 20 cm,
panjang batang 15 cm
 Potong batang yang terlihat di atas permukaan media
dengan pisau yang tajam
 Celupkan pangkal stek dalam larutan ZPT (Auksin)
 Tanam pangkal stek pada media (kompos, sekam ⇛ 1:1)
 Daun disusun dan diikat ke atas untuk mengurangi
penguapan
 Siram media hingga jenuh
 Sungkup tanaman dengan plastik (untuk menjaga
kelembaban)
PERBANYAKAN DENGAN PEMISAHAN ANAKAN

 Anakan muncul dari dasar batang dalam media


 Anakan bisa dipindah jika jumlah daun 3-5 helai dan
sudah memiliki akar sendiri, bukan akar dari pohon
induk
 Pemisahan anakan yang belum berakar beresiko
matinya anakan
 Anakan pada pohon induk dapat ditingkatkan dengan
perlakuan auksin dan sitokinin, diaplikasikan dengan
cara disemprotkan ke tanaman, disiramkan atau
dioleskan ke batang tanaman (dalam bentuk pasta)
PERBANYAKAN DENGAN STEK BATANG
 Batang harus cukup tinggi
 Pilih stek yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda
 Panjang stek 2-5 cm (minimal satu mata tunas)⇛ makin
kecil ukuran stek, resiko gagal makin besar karena stek
busuk
 Untuk mencegah kebusukan stek, gunakan fungisida dan
bakterisida
 Bila batang bergetah banyak, biarkan kering baru ditanam,
bagian basal stek diperlakukan/direndam auksin (IBA)
atau NAA 50 ppm selama 15 menit
 Stek ditanam dalam media sekam steril, penanaman
sedalam 2 cm (stek tidak terbenam seluruhnya)
Lanjutan….
 Stek disemprot dengan air, lalu disungkup dengan
plastik bening
 Penyiraman dilakukan jika media terlihat kering
 Akar dapat terbentuk dalam jangka waktu 2-4 minggu
 Stek dapat dipindah ke pot setelah terbentuk 2-3 daun
a b c
Gambar 7. a) Potongan batang aglaonema utuh,
b) potongan batang yang mempunyai 2 mata tunas tidur
dengan letak berlawanan, dan
c) belahan batang dari batang bertunas 2, dengan satu mata
tunas tidur pada setiap belahan.
PERBANYAKAN DENGAN CANGKOK
 Penyiapan tanaman induk sehat dan cukup besar
 Bahan dan alat: gelas cangkok, pisau
 Media: sekam bakar yang sudah disiram (basah)
 Pemisahan hasil cangkokan, jika sudah keluar akar
 Cara mencangkok:
– Batang aglaonema ditoreh dengan pisau silet 2 mm
– Oleskan hormon perangsang tumbuh di bekas luka
– Pasang gelas cangkok sehingga batang berada di dalam
gelas, tautkan dengan stepler, isi gelas dengan media
Lanjutan…
 Rawat tanaman seperti biasa dan tambahkan vitamin
B1 dua kali seminggu
 Akar biasanya akan muncul dalam jangka waktu 2
bulan
 Cangkokan dapat dibuat bertingkat dan dipindah jika
cangkokan sudah berakar
Hama dan penyakit
• Ulat yang menyerang daun, Spodoptera sp yang
menyerang batang, yaitu Noctuidae.
• Kutu putih (kutu kebul) sering menyerang aglaonema di
dataran rendah
• Kutu putih menyerang batang dan daun bagian bawah,
kutu tersebut mengisap cairan daun dan meninggalkan
jelaga pada daun.
• Belalang menyerang daun.
• Kutu sisik menyerang daun, pelepah,
batang dan bunga, bentuknya seperti lintah
dengan ukuran yang lebih kecil, kutu sisik
menyebabkan daun mengerut, kuning, layu
dan akhirnya mati.

• Kutu perisai menyerang bagian daun,


biasanya terdapat koloni dengan
membentuk barisan di bagian tulang daun,
memiliki bentuk seperti perisai pada bagian
punggungnya.

• Root mealy bugs menyerang bagian akar


tanaman, bentuknya seperti kutu putih,
tanaman menjadi kurus, kerdil, daunnya
mengecil dan layu.
Penyakit
Disebabkan cendawan dan bakteri.

• Layu Fusarium,
gejala serangan ditandai denagn tulang daun yang
pucat berubah warna menjadi coklat keabuan lalu
tangkainya membusuk, penyebabnya adalah media
yang selalu basah sehingga media tanam ber-pH
rendah, yang kondisi tersebut membuat Fusarium
oxysporium leluas berkembang.

• Layu bakteri,
ditandai dengan daun dan batang yang melunak serta
bau yang tak sedap.
• Busuk akar,
ditandai dengan daun yang menjadi pucat lalu busuk,
batang yang berlubang dan layu, akarnya berwarna coklat
kehitaman, yang disebabkan media terlalu lembab
sehingga menyebabkan cendawan cepat berkembang.

• Bercak daun,
yang disebabkan oleh cendawan, penyakit ini ditandai
dengan adanya bercak pada daun yang lama kelamaan
membusuk.
Virus,
ditandai dengan daun yang berubah menjadi
kekuningan atau menjadi keriting, perubahan
tersebut karena virus dapat menghancurkan
klorofil dan jaringan lainnya pada daun, virus
susah ditanggulangi, perawatan dan
pengendalian lingkungan yang baik merupakan
cara pencegahan yang paling efektif.

Anda mungkin juga menyukai