SKRIPSI
UNIVERSITAS TADULAKO
i
ii
iii
iv
PANDUAN PENULISAN SKRIPSI
v
PANDUAN PENULISAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
Penanggung Jawab
Proses Tanggal
Nama Jabatan Tanda Tangan
Koordinator
16 April
1. Perumusan Nurulfuadi, S.KM., M.Si. Tim
2021
Perumus
Wakil
Dekan 3 Mei
Lusia Salmawati, S.KM.,
2. Pemeriksaan Bidang 2021
M.Sc.
Akademik
FKM
Ketua 9 Juli
3. Persetujuan Herman, S.KM., M.Med.Ed.
Senat FKM 2021
Koordinator 16 Juli
St. Ika Fitrasyah, S.Gz.,
4. Penetapan Program 2021
M.Si.
Studi Gizi
Ketua
Gugus 23 Juli
Ummu Aiman, S.KM., 2021
5. Pengendalian Kendali
M.Kes.
Mutu Prodi
Gizi
vi
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan buku Panduan Penulisan Skripsi. Buku ini memuat
sistematika penulisan serta etika dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah. Buku ini
merupakan rujukan bagi mahasiswa Program Studi Gizi yang sedang menyusun
skripsi.
Pemuatan topik tentang etika dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah
dimaksudkan untuk menanmkan pada calon peneliti akan hal-hal yang patut
diwaspadai sebagai pribadi yang mengedepankan kejujuran dan kebenaran ilmiah.
Sekarang ini, banyak sekali informasi yang dapat diakses dengan mudah yang dapat
menjerumuskan mahasiswa menjadi penjiplak, pada akhirnya dapat menghambat
kreativitas untuk berkarya.
Penulis menyadari bahwa diharapkan masukan dan saran dari pembaca untuk
penyempurnaan buku ini sehingga penulis akan memperbaikinya secara berkala.
Harapan terakhir semoga karya ilmiah yang telah dibuat dapat dirujuk oleh pembaca,
tidak hanya dikawasan kampus Universitas tadulako.
Tim Penyusun
vii
DAFTAR ISI
PRAKATA ........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................1
A. Definisi ..............................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat Pedoman Penulisan Skripsi ............................................2
C. Mekanisme Pengajuan Topik Skripsi dan Pembimbing ...................................3
BAB II ETIKA PENELITIAN DAN PENULISAN ............................................................4
A. Hakikat Penelitian .............................................................................................4
B. Etika Bagi Peneliti dan penulis .........................................................................5
C. Etika dalam Penelitian ......................................................................................6
D. Etika dalam Berperilaku ....................................................................................7
E. Etika dalam Kepengarangan ............................................................................7
F. Perilaku Tidak Jujur ..........................................................................................7
G. Etika dalam Penelitian Medis yang Melibatkan Subjek Manusia ....................8
H. Etika dalam Perawatan dan Penggunaan Hewan ...........................................9
I. Pencegahan Plagiarisme..................................................................................9
BAB III SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI .............................................................12
A. Bagian Awal ......................................................................................................12
B. Bagian Utama ...................................................................................................14
C. Bagian Akhir......................................................................................................20
BAB IV ANGKA, LAMBANG, ISTILAH, DAN TATA NAMA ILMIAH ...........................21
A. Angka dan Bilangan..........................................................................................21
B. Besaran, Satuan, dan Lambang.......................................................................22
C. Tata Nama Organisme .....................................................................................22
D. Tata Nama Gen ................................................................................................24
E. Tata Nama Kimia ..............................................................................................25
BAB V PENGUTIPAN PUSTAKA .................................................................................26
A. Pengutipan Langsung ......................................................................................27
B. Pengutipan Tidak Langsung ............................................................................27
ii
BAB VI PENULISAN DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 31
A. Ketentuan Umum ............................................................................................. 31
B. Penulisan Daftar Pustaka Dari Jurnal, Buletin, atau Majalah Ilmiah .............. 31
C. Penulisan Daftar Pustaka Dari Buku ............................................................... 32
D. Penulisan Daftar Pustaka Dari Prosiding ........................................................ 32
E. Penulisan Daftar Pustaka Skripsi, Tesis, dan Disertasi .................................. 33
F. Penulisan Daftar Pustaka Dari Media Internet ................................................ 33
G. Lampiran .......................................................................................................... 34
BAB VII PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI PADA JURNAL ILMIAH ......... 35
A. Latar Belakang ................................................................................................. 35
B. Batasan ............................................................................................................ 35
C. Hak Kepenulisan (Authorship) Untuk Publikasi Pada Jurnal Ilmiah ............... 36
D. Penulisan Pada Ucapan Terima Kasih (Acknowledgements) ........................ 39
E. Prosedur Penyelesaian Perselisihan............................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi
Tugas akhir pada hakikatnya merupakan karya ilmiah berupa laporan tertulis
tentang (hasil) penelitian lapangan, laboratorium atau kajian kepustakaan tentang
fenomena yang menjadi subject matter atau sasaran penelitian sebagai bagian dari
persyaratan akhir pendidikan akademis. Skripsi ditulis oleh mahasiswa program sarjana di
bawah pengarahan atau pengawasan dosen pembimbing. Skripsi merupakan salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan program studi guna memperoleh gelar Sarjana Gizi
(S.Gz.). Isi skripsi diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terutama di bidang gizi.
Salah satu ciri intelektual adalah mampu berpikir ilmiah, menuangkan gagasan,
pikiran, serta temuan penelitian ke dalam bentuk tulisan ilmiah. Penulisan skripsi
merupakan salah satu karya ilmiah yang disusun dengan tujuan untuk melatih kemampuan
dan sikap berpikir ilmiah secara mandiri mahasiswa Program Studi Gizi, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Tadulako. Penulisan skripsi dilakukan oleh mahasiswa
untuk memperoleh suatu jawaban atas suatu permasalahan dalam bidang yang menjadi
kajian ilmu gizi.
Kata kunci dari penyusunan skripsi adalah kegiatan penelitian yang dapat berarti:
a. Penelitian adalah penggunaan metode ilmiah secara formal dan sistematis untuk
menjawab dan menyelesaikan masalah.
b. Penelitian merupakan usaha untuk menangkap gejala-gejala alam dan
masyarakat berdasarkan disiplin metodologi ilmiah dengan tujuan menemukan
prinsip-prinsip baru yang terkandung di dalam gejala-gejala tersebut.
c. Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
Menurut fungsi dan sifatnya, kegiatan-kegiatan penelitian dapat dibedakan
atas :
a. Penelitian yang bersifat deskriptif (hanya memeriksa situasi/fenomena)
b. Penelitian yang bersifat prediktif (menunjukkan jika x terjadi maka y akan terjadi)
c. Penelitian yang bersifat normatif (memberikan jawaban terbaik dalam
pemecahan masalah).
1
B. Tujuan dan Manfaat Pedoman Penulisan Skripsi
Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa memuat ketentuan format
penulisan yang harus menjadi acuan bagi mahasiswa dalam menyusun skripsi.
Panduan ini diawali dengan penjelasan tentang etika penelitian dan penulisan.
Mahasiswa dan dosen harus menyadari bahwa sebuah karya ilmiah harus bebas
dari fabrikasi (pemalsuan hasil penelitian), falsifikasi (pemalsuan data penelitian),
dan plagiarisme (pencurian proses, objek atau hasil dalam mengajukan usul
penelitian, pelaksanaan, penilaian, dan pelaporan hasil penelitian). Mahasiswa
dengan arahan dosen pembimbing, diharapkan dapat menuangkan gagasan atau
temuan ilmiahnya dengan mengedepankan kejujuran dan kebenaran ilmiah.
Program Studi Gizi Universitas Tadulako tentu saja mengharapkan adanya
keseragaman model skripsi yang disusun oleh mahasiswa. Keseragaman yang
dimaksud yaitu dalam hal tata tulis. Keseragaman ini dibuat tanpa mengurangi
keunikan dari pedoman penulisan karya ilmiah atau skripsi yang diterbitkan oleh
Universitas Tadulako. Tentu saja untuk mempermudah pemeriksaan dan
menghasilkan karya ilmiah yang memenuhi kriteria-kriteria kualitas yang ditetapkan
maka dipandang perlu untuk mencermati dan menaati kaidah penulisan yang telah
ditetapkan dalam pedoman ini mulai dari bagian awal, utama hingga akhir.
2
C. Mekanisme Pengajuan Topik Skripsi dan Pembimbing
Tidak
Disetujui?
Ya
3
BAB II
ETIKA PENELITIAN DAN PENULISAN
Visi Program Studi Gizi Universitas Tadulako adalah Pada tahun 2030 Program
Studi Gizi Universitas Tadulako Mampu Menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang Profesional dan Unggul dalam Bidang Gizi Melalui Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat. Visi tersebut menjadi tujuan dari program studi dan melakukan
langkah untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Publikasi hasil
penelitian merupakan salah satu langkah untuk mencapai visi tersebut, sehingga
dibutuhkan etika dalam penulisan karya tulis ilmiah dan bagaimana sebenarnya hakikat
dari penulisan tersebut agar terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dianggap tercela
dalam dunia ilmiah.
A. Hakikat Penelitian
Pada dasarnya manusia sebagai animal rational dibekali hasrat ingin tahu. Sifat
ingin tahu manusia telah dapat disaksikan sejak manusia masih kanak-kanak.
Pertanyaan-pertanyaan anak-anak, seperti “Apa ini?” dan “Apa itu?”, kemudian
berkembang menjadi pertanyaan-pertanyaan “Mengapa begini?”, “Mengapa begitu?”,
“Bagaimana menyelesaikannya?”, dan sebagainya pada dasarnya adalah pertanyaan
untuk mendapatkan pengetahuan yang dipertanyakannya. Dalam perkembangan pikir
manusia, esensi dari pertanyaan-pertanyaan itu adalah kebutuhan manusia untuk
mencari pengetahuan yang benar atau sering disingkat mencari kebenaran.
Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang yang dimiliki manusia.
Sifat tersebut akan mendorong manusia bertanya untuk mendapatkan pengetahuan.
Setiap manusia yang berakal sehat sudah pasti mempunyai pengetahuan, baik berupa
fakta, konsep, prinsip, maupun prosedur tentang suatu objek. Pengetahuan dapat
dimiliki berkat adanya pengalaman atau interaksi antara manusia dengan
lingkungannya. Secara universal, terdapat tiga jenis pengetahuan yang selama ini
mendasari kehidupan manusia yaitu:
1. Logika yang dapat membedakan antara benar dan salah
2. Etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk
3. Estetika yang dapat membedakan antara indah dan jelek.
Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan
ilmu pengetahuan. Penelitian dikatakan tidak ilmiah jika tidak menggunakan penalaran
logis, tetapi menggunakan prinsip kebetulan, coba-coba, spekulasi. Cara-cara seperti
4
ini tidak tepat digunakan untuk pengembangan suatu profesi ataupun keilmuan
tertentu. Suatu penelitian dikatakan baik (dalam arti ilmiah) jika mengikuti cara-cara
yang telah ditentukan serta dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan bukan
secara kebetulan.
Setelah selesai mengerjakan percobaan atau pengamatan, mengolah dan
menafsirkan data, peneliti harus menyebarkan informasi tertulis dari hasil
penelitiannya. Informasi dari hasil pendalaman pemahaman ilmiah dan/atau
pengetahuan baru yang diungkap dan diperolehnya dari hasil penelitian tersebut hanya
boleh dipublikasi sekali saja, tidak boleh berulang-ulang.
5
atau berbeda dari satu disiplin ke disiplin lain. Karena mereka ini mencerminkan
standar yang diterima secara sosial dalam sains, penerapannya menjadi unsur kunci
praktik ilmiah yang bertanggung jawab. Peneliti ialah insan yang memiliki kepakaran
yang diakui dalam suatu bidang keilmuan. Tugas utamanya ialah melakukan penelitian
ilmiah dalam rangka pencarian kebenaran ilmiah. Kreativitas peneliti melahirkan bentuk
pemahaman baru dari persoalan-persoalan di lingkungan keilmuannya dan
menumbuhkan kemampuan-kemampuan baru dalam mencari jawabannya.
Pemahaman baru, kemampuan baru, dan temuan keilmuan menjadi kunci
pembaruan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Peneliti berpegang pada nilai-nilai
integritas, kejujuran dan keadilan. Integritas peneliti melekat pada ciri seorang peneliti
yang mencari kebenaran ilmiah. Dengan menegakkan kejujuran, keberadaan peneliti
diakui sebagai insan yang bertanggung jawab. Dengan menjunjung keadilan, martabat
peneliti tegak dan kokoh karena ciri moralitas yang tinggi ini. Penelitian ilmiah
menerapkan metode ilmiah yang bersandar pada penalaran ilmiah yang teruji. Sistem
ilmu pengetahuan modern merupakan sistem yang dibangun di atas dasar
kepercayaan. Bangunan sistem nilai ini bertahan sebagai sumber nilai objektif
karena koreksi yang tak putus-putus yang dilakukan sesama peneliti. Sesuai
dengan nilai-nilai tersebut, seorang peneliti memiliki empat tanggung jawab, yaitu:
1. Terhadap proses penelitian yang memenuhi baku ilmiah;
2. Terhadap hasil penelitiannya yang memajukan ilmu pengetahuan sebagai
landasan kesejahteraan manusia;
3. Kepada masyarakat ilmiah yang memberi pengakuan di bidang keilmuan
peneliti tersebut sebagai bagian dari peningkatan peradaban manusia, dan;
4. Bagi kehormatan lembaga yang mendukung pelaksanaan penelitiannya.
6
pencarian kebenaran dapat bermanfaat bagi kepentingan umum
2. Menolak penelitian yang berpotensi tidak bermanfaat dan merusak peradaban,
seperti penelitian bersifat fiktif, membahayakan kesehatan masyarakat, berisiko
penghancuran sumber daya bangsa, merusak keamanan negara dan
mengancam kepentingan bangsa
3. Arif tanpa mengorbankan integritas ilmiah dalam berhadapan dengan kepekaan
komunitas agama, budaya, ekonomi, dan politik dalam melaksanakan kegiatan
penelitian.
7
sedemikian rupa sehingga penelitian itu tidak disajikan secara akurat dalam
catatan penelitian
pencurian proses dan/atau hasil (plagiat) dalam mengajukan usul penelitian,
melaksanakannya, menilainya, dan dalam melaporkan hasil- hasil suatu
penelitian, seperti pencurian gagasan, pemikiran, proses dan hasil penelitian,
baik dalam bentuk data atau kata-kata, termasuk bahan yang diperoleh dalam
penelitian terbatas (bersifat rahasia), usulan rencana penelitian dan naskah
orang lain tanpa menyatakan penghargaan
Pemerasan tenaga peneliti dan pembantu peneliti (exploitation) seperti peneliti
senior memeras tenaga peneliti yunior dan pembantu penelitian untuk mencari
keuntungan, kepentingan pribadi, mencari, dan/atau memperoleh pengakuan
atas hasil kerja pihak lain
Perbuatan tidak adil (injustice) sesama peneliti dalam pemberian hak
kepengarangan dengan cara tidak mencantumkan nama pengarang dan/atau
salah mencantumkan urutan nama pengarang sesuai sumbangan intelektual
seorang peneliti. Peneliti juga melakukan perbuatan tidak adil dengan
mempublikasikan data dan/atau hasil penelitian tanpa izin lembaga penyandang
dana penelitian atau menyimpang dari konvensi yang disepakati dengan
lembaga penyandang dana tentang hak milik kekayaan intelektual (HAKI) hasil
penelitian
Kecerobohan yang disengaja (intended careless) dengan tidak menyimpan data
penting selama jangka waktu sewajarnya, menggunakan data tanpa izin
pemiliknya, atau tidak mempublikasikan data penting atau penyembunyian data
tanpa penyebab yang dapat diterima
Penduplikasian (duplication) temuan-temuan sebagai asli dalam lebih dari satu
saluran, tanpa ada penyempurnaan, pembaruan isi, data, dan tidak merujuk
publikasi sebelumnya
I. Pencegahan Plagiarisme
Salah satu masalah besar dalam penulisan karya ilmiah. Kekurang pemahaman
mahasiswa tentang cara mengutip sumber menjadi salah satu alasan disamping
kesengajaan untuk “mengakui” tulisan atau ide orang lain sebagai karya sendiri. Plagiat
atau penjiplakan ialah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja untuk memperoleh
atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya
ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Pelakunya dijuluki
plagiator, yang dapat berupa orang perseorangan atau kelompok orang pelaku plagiat,
9
masing-masing bertindak untuk diri sendiri,untuk kelompok, atau untuk dan atas nama
suatu badan.
Ada banyak alasan mengapa mahasiswa melakukan plagiarisme. Kurangnya
kemampuan meneliti, kurangnya kemampuan menulis, ketidaktahuan cara mengutip,
tekanan, lemahnya manajemen waktu dan masalah budaya adalah beberapa alasan
yang sering digunakan untuk melakukan plagiarisme.
Peluang plagiat sangat besar akibat majunya teknologi informasi lewat Internet.
Inforrnasi sangat mudah dan cepat diakses, tetapi sumber dari Internet tidak bebas
untuk dikutip. Selain sumber informasi dari Internet, sumber umum plagiarisme dapat
diperoleh dari panduan laboratorium, tugas makalah mahasiswa lain, karya penulis
sendiri sebelumnya, artikel jurnal, buku, dan koran. Plagiarisme merupakan tindak
kejahatan intelektual, yang oleh Howard (1995) para pelakunya perlu mendapatkan
hukuman mati akademik (academicdeath penalty). Di Indonesia, plagiarisme mendapat
perhatian yang cukup serius.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatur pencegahan dan
penanggulangan plagiarisme melalui Permendiknas nomor 17 tahun 2010. Untuk
menghindari plagiarisme mahasiswa maupun dosen perlu mengetahui rambu-rambu
sejauh mana tindakannya termasuk kategori plagiarisme. Berikut ini adalah cara
mengatasi kecenderungan plagiarisme dalam penelitian:
1. Meningkatkan kejujuran dan rasa bertanggung jawab
2. Meningkatkan pemahaman bahwa plagiarisme akan berimplikasi moral
3. Meningkatkan kecermatan dan kesaksamaan untuk memilah dan menentukan
pustaka acuan
4. Mempunyai rasa percaya diri bahwa rencana penelitiannya bukan contekan
5. Memiliki keyakinan bahwa data yang diambil sahih dan cermat
6. Menghargai sumbangan data atau informasi dari peneliti lain dengan
menyatakan
7. Terima kasih atau menyebutkan sumber tulisan yang dikutipnya
8. embuat catatan penelitian agar semua yang dilakukannya terekam dengan baik
untuk pembuktian tidak ada pemalsuan data atau hasil penelitian.
10
dibaca, tidak sekadar mengganti beberapa kata, dan tetap menuliskan sumber
acuannya
4. Menghargai hak kepengarangan dan hak atas kekayaan intelektual, termasuk
karya sesama mahasiswa; dan
5. Menuliskan sumber acuan untuk gagasan atau hasil orang lain sebagai
pengakuan dan penghargaan.
Mahasiswa harus menghindari perbuatan plagiat. Selain akan mendapat sanksi
moral dari masyarakat, tindakan plagiat dapat berakibat fatal bagi mahasiswa yang
melakukannya. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun2010
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi: "Sanksi bagi
mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat, secara berurutan dari yang paling ringan
sampai dengan yang paling berat, terdiri atas :
1. Teguran
2. Peringatan tertulis
3. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
4. Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa
5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
7. Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari program studi
Jadilah calon peneliti tanpa plagiat, niscaya Anda memperoleh posisi tinggi dan
terhormat sebagai orang terpelajar dan tidak akan mempunyai rasa bersalah kepada
siapa pun, baik kepada diri sendiri maupun kepada khalayak umum.
11
BAB III
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
A. Bagian Awal
Bagian awal dari skripsi terdiri atas :
1. Halaman Sampul
Halaman sampul sebagai halaman terdepan dari suatu karya ilmiah. Halaman
sampul berisi judul Skripsi, jenis tugas akhir (Skripsi), nama lengkap mahasiswa dan
NIM, logo institusi, nama institusi, dan tahun penyelesaian, ditulis menggunakan ukuran
font 13. Pada punggung sampul dituliskan nama penulis dilengkapi dengan NIM, judul,
dan tahun skripsi. Sampul dijilid tebal (hard cover), berwarna ungu, polos dan dilaminasi
(Lampiran 1).
12
2. Halaman Pernyataan
Halaman ini berisi pernyataan tertulis dari penulis bahwa skripsi yang disusun
adalah hasil karyanya sendiri dan ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah
(Lampiran 2).
3. Abstrak dan Abstract
Abstrak menyajikan ringkasan yang informatif dan cermat yang mewakili suatu
karangan ilmiah, dan diringkas menjadi satu halaman minimal 200 kata dan maksimal
500 kata. Abstrak ditulis dengan jarak satu spasi dan mempunyai batas tepi seperti pada
penulisan skripsi. Abstrak harus mencakup maksud, metode, hasil, kesimpulan, dan isi
pokok serta di dalam absrak tidak boleh ada referensi. Lembar abstrak diakhiri dengan
daftar kata kunci. Setelah abstrak yang berbahasa Indonesia, maka pada halaman
berikutnya ditulis abstrak dalam bahasa Inggris (Abstract) dengan cara penulisan yang
sama dengan yang berbahasa Indonesia (Lampiran 3).
4. Halaman Judul
Format Halaman Judul sama dengan Halaman Sampul, hanya ada penambahan
keterangan tujuan disusunnya skripsi.
5. Halaman Pengesahan
Halaman ini dimulai dengan judul halaman pengesahan, lalu diikuti dengan jenis
skripsi, judul skripsi, kalimat penjelasan, tanggal, nama mahasiswa, NIM, kemudian
nama dan tanda tangan pembimbing skripsi. Jika pembimbing lebih dari satu orang,
nama pembimbing ditulis sejajar dimulai dengan pembimbing pertama di kiri dan diikuti
dengan pembimbing kedua di sebelah kanan (Lampiran 4).
6. Prakata
Prakata dituliskan untuk siapa skripsi tersebut didedikasikan dan sebagai ucapan
terima kasih skripsi. Urutan pihak-pihak yang diberi ucapan terima kasih dimulai dari
pihak luar, lalu keluarga atau teman.
7. Daftar Isi
Halaman ini memuat nomor bab, nomor anak bab, judul bab dan judul anak-bab
dan nomor halaman tempat judul bab dan judul anak bab dimuat. Khusus untuk judul
tiap bab dicetak tebal dan ditulis dengan huruf besar (kapital).
8. Daftar Tabel
Halaman ini memuat nomor halaman tempat tabel yang dimuat dalam skripsi.
9. Daftar Gambar
Halaman ini memuat nomor halaman tempat gambar yang dimuat dalam skripsi.
10. Daftar Lampiran
Halaman ini memuat nomor halaman tempat lampiran yang dimuat dalam skripsi.
13
B. Bagian Utama
1. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bab pertama dari proposal/skripsi yang memuat 4
poin utama yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian. Bagian ini memberikan gambaran mengenai topik penelitian yang akan
dilakukan.
2. Latar Belakang
Penyusunan latar belakang memuat beberapa poin penting yaitu fakta dan data
terkait masalah yang diangkat, progres penelitian sebelumnya yang pernah
dilakukan, serta alasan utama yang mendasari dibuatnya proposal/skripsi ini.
Dengan demikian, latar Belakang memuat ulasan singkat mengapa penelitian
perlu dilakukan. Uraian dimulai dengan hal yang unik, fakta, masalah, dan
pendapat yang mendasari dilakukannya penelitian. Pada bagian akhir, umunya
ditutup dengan pernyataan yang menyiratkan alasan serta tujuan dibuatnya karya
ilmiah secara keseluruhan.
Sebagai contoh hal yang perlu dimuat didalam latar belakang dengan judul
penelitian sebagai berikut:
14
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan daftar pertanyaan penelitian yang disusun
berdasarkan permasalahan penelitian pada bagain latar belakang yang akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dikelompokkan menjadi
bentuk yaitu: rumusan masalah deskriptif, komparatif, asosiati, dan komparatif asosiatif.
a. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang
berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik
hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi
dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada
sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang
lain.
b. Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih
sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda
c. Rumusan masalah asosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian
yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
15
d. Rumusan masalah komparatif-asosiatif adalah rumusan masalah yang
menanyakan perbandingan korelasi antara dua variabel atau lebih pada
sampel atau populasi yang berbeda
4. Tujuan Penelitian
Pernyataan tujuan penelitian ialah pernyataan singkat dan jelas tentang tujuan
yang akan dicapai sebagai upaya pemecahan masalah maupun memahami gejala
(fenomena) yang dijelaskan dalam latar belakang. Penyusunan tujuan penelitian
menggunakan kata kerja yang hasilnya dapat diukur dan dilihat, seperti: menguraikan,
menerangkan, membuktikan, menjajaki, menguji, membuktikan, atau menerapkan suatu
gejala, konsep atau dugaan, atau bahkan membuat suatu prototipe. Jangan
menggunakan kata kerja mengetahui atau memahami.
Tujuan penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) Tujuan umum, dan (2)
Tujuan khusus. Tujuan umum memuat variabel utama yang akan diukur dan luaran
utama yang diharapkan. Sedangkan Tujuan khusus dapat memuat beberapa tujuan
spesifik dari penelitian.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Manfaat
penelitian menjelaskan tentang kegunaan hasil penelitian bagi beberapa pihak yang
terkait dengan masalah yang diteliti misalnya bagi penulis sendiri, bagi pihak lembaga
pendidikan, bagi pembuat kebijakan, dsb.
Manfaat penelitian dapat ditinjau dari manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat
teoritis menjelaskan bahwa hasil penelitian bermanfaat memberikan sumbangan
pemikiran atau memperkaya konsep-konsep, teori- teori terhadap ilmu pengetahuan dari
penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu dalam suatu penelitian. Manfaat teoritis
menjelaskan bahwa hasil penelitian bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran bagi
pemecahan masalah yang berhubungan dengan topik atau tema sentral dari suatu
penelitian.
6. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang
didapat oleh peneliti terdahulu dan dasar-dasar teoriyang ada hubungannya dengan
penelitian yang akan dilakukan. Teori, konsep dan pendekatan yang disampaikan
tersebut harus berasal dari literatur mutakhir. Sistematika penulisan Tinjauan Pustaka
lazimnya berdasarkan kata kunci (keywords) dari penelitian. Semua sumber yang
dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan,
sesuai yang tercantum pada daftar pustaka. Kemudian, dari tinjauan pustaka harus
dapat diturunkan kerangka pikir, hipotesis penelitian.
16
Misalnya salah satu informasi yang dicari ialah Tinjauan Tentang Praktek Inisiasi
Menyusu Dini, maka paling tidak outline yang dibuat sebagai berikut :
1. Pengertian IMD
2. Cara IMD
3. Manfaat IMD
4. Cakupan praktik IMD
5. dst.
7. Kerangka Teori
Kerangka teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh
mahasiswa sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian dan untuk
merumuskan hipotesis.
8. Kerangka konsep
Berdasarkan teori, konsep dan pendekatan (theoretical framework) yang telah
dijabarkan, kemudian peneliti harus mengkaji dan mensintesis penyusunan suatu
kerangka konsep. Kerangka konsep merupakan suatu kerangka pikir untuk menjawab
permasalahan dan mencapai tujuan penelitian dan dasar penyusunan hipotesis (bila
ada). Kerangka konsep digambarkan dalam bentuk skema diagram dengan arah panah
yang jelas dan di bawah skema diagram diberikan narasi yang menjelaskan skema
diagram di atasnya. Kerangka konseptual menggambarkan hubungan antar variabel,
model suatu sistem atau path ways analysis.
9. Hipotesis
Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau
tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi,
dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis selalu memuat independent
variabel dan dependent variabel (luaran/outcome) dari penelitian.
Contoh hipotesis:
1. Hipotesis satu arah (one tailed-hypothesis)
“Obat A menurunkan tekanan darah rata-rata 5 mmHg lebih baik dari
pada obat B”.
2. Hipotesis dua arah (two tailed-hypothesis)
“Terdapat perbedaan penurunan tekanan darah antara obat A dan obat B
pada penderita stage one hypertension”.
10. Metode Penelitian
Metode penelitian mengandung uraian tentang rancangan penelitian, bahan atau
materi penelitian, alat, jalan penelitian, variabel, dan data yang akan dikumpulkan, serta
analisis hasil.
17
1. Jenis dan rancangan penelitian
Pada bagian ini memuat jenis dan rancangan penelitian yang
digunakan, tempat pelaksanaan serta periode penelitian.
2. Populasi dan sampel
Populasi dan sampel memuat populasi penelitian dan sampel yang
digunakan, termasuk kriteria inklusi dan eksklusinya.
3. Variabel, definisi operasional, skala ukur dan kriteria objektif
Harus dijelaskan secara rinci klasifikasi variabel dan variabel apa saja
yang akan diukur, definisi operasional, skala ukur dan kriteria objektif dari
seluruh variabel yang akan diukur.
18
6. Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian menunjukkan:
Tahap-tahap penelitian;
Rincian kegiatan pada setiap tahap;
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap jadwal
penelitian dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian.
7. Rincian Biaya
Rincian Biaya mencakup biaya yang diperlukan untuk setiap langkah
penelitian, bahan habis pakai, pengembangan alat ukur/instrumen, dan biaya
pelaksanaan penelitian.
11. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan disatukan dalam satu bab, sajikan dahulu hasil penelitian,
beri penjelasan yang cukup untuk temuan penting, lanjutkan dengan analisis dan
kemudian dengan pembahasan
1. Hasil
Penyajian hasil penelitian dapat dibuat dalam bentuk tabel, gambar
atau grafik yang mudah dibaca dan dipahami dengan tetap memperhatikan
tata cara penulisan tabel, gambar atau grafik. Untuk lebih mempermudah
pembaca dalam membaca dan memahami tabel, gambar atau grafik dibuat
narasi dengan penjelasan singkat yang merupakan kesimpulan dari tabel,
gambar atau grafik tersebut. Jika menggunakan data sekunder, harus
disebutkan sumbernya. Bila menggunakan uji statistik, hasilnya dapat
disajikan secara ringkas.
2. Pembahasan
Pembahasan berisi uraian atau pembahasan secara mendalam hasil
penelitian yang telah disajikan dan merupakan penjelasan teoritik, baik
secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistis tentang hasil yang
diperoleh. Hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil penelitian
terdahulu yang sejenis. Tekankan pada hal yang penting dan menonjol yang
ada pada hasil penelitian. Jangan mengulang penyajian data. Pembahasan
difokuskan untuk menjawab tujuan dan menguji hipotesis yang telah
ditetapkan di bab sebelumnya. Pada bagian akhir pembahasan duraikan
secara singkat implikasi penelitian dan keterbatasan penelitian yang telah
dilaksanakan.
19
12. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saran harus dinyatakan secara terpisah
1. Kesimpulan
Simpulan merupakan jawaban dari tujuan yang sudah ditentukan
dan tidak dimaksudkan sebagai ringkasan hasil. Jika penelitian memiliki 3
tujuan khusus maka kesimpulan harus menjadi jawaban dari ketiga tujuan
khusus tersebut.
2. Saran
Saran harus diuraikan secara singkat dan jelas dan bisa
dilaksanakan. Saran harus konkrit dan sesuai dengan area penelitian.
Jangan menyarankan sesuatu di luar hasil penelitian.
13. Daftar Pustaka
Pada bagian ini harus diuraikan kepustakaan apa saja yang digunakan dalam
menyusun proposal/skripsi, baik itu dalam bentuk majalah, jurnal, buletin, buku teks,
maupun sumber kepustakaan yang lain. Penulisan daftar pustaka wajib menggunakan
aplikasi Zotero dengan style American Psychological Association (APA).
C. Bagian Akhir
1. Lampiran
Lampiran memuat keterangan tambahan, penurunan rumus, contoh
perhitungan, dan sebagainya yang mendukung isi skripsi. Nomor dan judul
lampiran ditulis di sudut kanan atas halaman dengan huruf tegak. Lampiran
yang lebih dari satu halaman, pada halaman berikutnya diberi keterangan
“lanjutan” dalam tanda kurung pada sudut kanan atas halaman.
2. Riwayat hidup
Halaman ini berisi tentang biodata penulis skripsi. Dimulai dengan judul
riwayat hidup di bagian tengah menggunakan huruf kapital, dilanjutkan
dengan foto berwarna terbaru berukuran 4x6 cm yang berada di bagian
tengah, kemudian selanjutnya berisi biodata penulis (lampiran 5).
20
BAB IV
ANGKA, LAMBANG, ISTILAH, DAN TATA NAMA ILMIAH
a. Besar suatu ukuran (misalnya, 174 cm), massa (81,0 kg), suhu (25o)
b. persentase (95,7%), dan lain-lain
c. Nomor halaman
d. Tanggal (17 Desember 1962)
e. Waktu (pukul 10.45 pagi)
f. Bilangan dalam perhitungan aljabar dan dalam rumus, termasuk bilangan
g. pecahan
h. Lain-lain
2. Bilangan
a. Tanda desimal dinyatakan dengan koma, misalnya 25,5 (dua puluh lima
setengah).
b. Tanda ribuan dinyatakan dengan titik, misalnya 1.000.000 (satu juta).
Tidak menuliskan decimal dengan tiga angka di belakang koma, supaya
tidak rancu dengan ribuan. Contoh penulisan yang disarankan: 25,24
atau 25,2472, sedangkan yang tidak disarankan: 25,247.
c. Selain itu, perlu diperhatikan juga banyaknya angka bermakna, seperti
25,2472 sebaiknya cukup ditulis 25,2. Namun hal ini sangat tergantung
pada bidang yang memerlukan ketelitian tinggi.
d. Bilangan dalam kalimat yang lebih kecil dari sepuluh harus ditulis
dengan kata-kata, misalnya enam perguruan tinggi; tetapi lebih besar
dari sepuluh digunakan angka, misalnya 17 buah mangga.
e. Besar tak tentu dan bilangan yang digunakan untuk menyatakan besar
secara umum ditulis dengan kata-kata, misalnya sepuluh tahun yang
lalu, usia empat puluh tahun, setengah jam mendatang, lima kali sehari,
beberapa ratus senti meter, dan lain-lain.
f. Hindarilah penggunaan angka romawi untuk menyatakan bilangan
karena penulisan tersebut tidak segera dapat dimengerti dengan mudah
g. Gunakan penulisan angka saintifik seperti contoh berikut: 1.908.176
22
nama penunjuk spesies dengan huruf kecil.
d. Apabila ditulis dengan cetak tegak maka harus digaris bawahi secara
terpisah antar kata, sedangkan jika ditulis dengan cetak miring maka tidak
digaris bawahi. Contohnya: nama jenis tumbuhan Oryza sativa atau dapat
juga ditulis Oryza sativa (padi) dan Zea mays dapat juga ditulis Zea
mays (jagung).
e. Apabila nama spesies tumbuhan terdiri lebih dari dua kata maka kata
kedua dan seterusnya harus disatukan atau ditulis dengan tanda
penghubung. Misalnya, nama bunga sepatu, yaitu Hibiscus
rosasinensis ditulis Hibiscusrosa-sinensis. Sedangkan jenis hewan yang
terdiri atas tiga suku kata seperti Felis manuculata domestica (kucing
jinak) tidak dirangkai dengan tanda penghubung. Penulisan untuk varietas
ditulis seperti berikut ini yaitu, Hibiscus sabdarifa varalba (rosella varietas
putih).
f. Apabila nama jenis tersebut untuk mengenang jasa orang yang
menemukannya maka nama penemu dapat dicantumkan pada kata kedua
dengan menambah huruf (i) di belakangnya. Contohnya antara lain
tanaman pinus yang diketemukan oleh Merkus, nama tanaman tersebut
menjadi Pinus merkusii.
2. Penulisan Genus (marga)
Nama genus tumbuhan maupun hewan terdiri atas satu kata tunggal
yang dapat diambil dari kata apa saja, dapat dari nama hewan, tumbuhan, zat
kandungan dan sebagainya yang merupakan karakteristik organisme
tersebut. Huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar, contoh genus pada
tumbuhan, yaitu Solanum (terung terungan), genus pada hewan, misalkan
Canis (anjing), Felis (kucing).
3. Penulisan nama Family (suku)
Nama family diambil dari nama genus organisme bersangkutan
ditambah akhiran –aceae untuk organisme tumbuhan, sedangkan untuk
hewan diberiakhiran -idea. Contoh nama family untuk terung-terungan adalah
Solanaceae, sedangkan contoh untuk familia njinga dalah Canidae.
4. Penulisan nama Ordo (bangsa)
Nama ordo diambil dari nama genus ditambah akhiran ales, contoh ordo
Zingiberales berasal dari genus Zingiber + akhiran ales.
5. Penulisan nama Classis (kelas)
Nama kelas diambil dari nama genus ditambah dengan akhiran -nae,
contoh untuk genus Equisetum maka classisnya menjadi Equisetinae. Ataupun
23
juga dapat diambil dari cirri khas organisme tersebut, misal Chlorophyta
(ganggang hijau), Mycotina (jamur).
tipe liar atau karakter positif (Tol+), dan tanda minus (-) superskrip digunakan
untuk tipe mutan atau karakter negatif (Tol- Por-). Jangan menggunakan tanda
minus superskrip untuk nama gen seperti dalam " strain ituara -" seharusnya
"strain yang membawa mutasiara"; dan "strain ara -" seharusnya "mutanara".
Huruf bukan capital superskrip boleh digunakan untuk lambing fenotipe: Strs
s untuk nama gen. "Gen strs" dapat diubah menjadi "Gen resistensi
streptomisin".
2. Genotipe
Penandaan genotype tidak sesederhana seperti pada awal
perkembangan Genetika sebagai ilmu. Akan tetapi, banyak penandaan masih
digunakan seperti contoh araA1: tiga huruf bukan kapital miring (italic) untuk
nama gen, satu huruf kapital italic untuk lokus, dan angka arab italic untuk
nomoralel. Tanda penghubung digunakan untuk menggantikan tanda lokus
yang hilang.
fep (gen)
fepA (gen+lokus)
fepAJ (gen+lokus+alel)
fep-1 (gen+alel)
24
Pada beberapa kejadian, tata nama ini belum baku dan tidak mengikuti
kaidah tersebut. Contoh gen E. coli TerA dan RhsA; gen Bacillus spo0A dan
spollD dan seterusnya.
Promoter, terminator, dan operator sebaiknya ditunjukkan dengan huruf
yang bersesuaian: lacZp, lacZt, dan lacZo, serupa dengan itu situs attenuator
hendaknya ditulis lacZa. Suatu mutasi promoter boleh dituliskan seperti contoh:
glnAp234. Jika gen mempunyai lebih dari satu promoter maka gunakan angka
arab subskrip, contoh: glnAp1, glnAp2. Demikian juga untuk terminator dan
operator.
25
BAB V
PENGUTIPAN PUSTAKA
26
pribadi mereka ... ". atau
“... merantau bagi orang Minangkabau telah lama melembaga dan telah
menjadi bagian dari kehidupan sosial maupun pribadi mereka ... " (Naim 1984).
b. Kutipan Panjang.
Sumber acuan untuk kutipan panjang ditulis dengan carayang sama
seperti pada kutipan singkat, tetapi kutipan ini tidak termasuk dalam teks
paragraf. Kutipan panjang ditulis terpisah dari teks, jadi dituliskan sebagai
paragraf sendiri dengan ukuran huruf yang lebih kecil daripada ukuran huruf
teks dan ditakikkan letaknya pada paragraf tersebut. Kutipan semacam ini
dikenal sebagai kutipan blok.
... mengenai motif migrasi suku-suku bangsa di Indonesia penulis setuju
dengan pendapat Naim (1984).
“... Kehadiran sejumlah besar orang-orang Bugis dan Banjar di daerah-
daerah pantai Pesisir Timur Sumatera dan di Malaysia kelihatannya lebih
bermotifkan ekonomi daripada dorongan sosial yang terbit dari sistem sosial
mereka masing-masing di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.
Pengamatan yang dilakukan terhadap tradisi merantau di antara mereka tidak
berhasil menemukan adanya jalinan yang kuat dalam sistem sosial mereka.
Begitu juga halnya dengan orang Manado dan Ambon ... "
27
dituliskan dengan diikuti singkatan efal., misal 'Naim ef al.' yang artinya ialah
Naim dan yang lain. Singkatan ef al. berasal dari kata Latin ef alii. Beberapa
kata Latin telah diserap oleh bahasa Inggris, khususnya yang digunakan
dalam bidang ilmiah sehingga dalam penggunaannya ditulis sebagai huruf
romawi.
Penulis dapat pula merupakan suatu institusi dan nama untuk sumber
acuannya ditulis dengan singkatan atau akronim dari institusi tersebut, misal
FKM UNTAD untuk Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Tadulako.
Kutipan dapat diacu dari satu atau lebih sumber acuan. Jika dua atau
lebih sumber acuan ditulis oleh satu orang yang sama pada tahun berbeda,
tahun terbitan ditulis sesuai dengan kronologi waktu dan dipisahkan dengan
tanda baca koma (,). Dalam contoh nama keluarga atau nama akhir penulis
dinyatakan sebagai x .
. .. (x 2004, 2005)
Jika dua atau lebih sumber acuan ditulis oleh satu orang yang sama
pada tahun yang sama, setelah tahun ditambahkan huruf'a' untuk yang
pertama, 'b' untuk yang ke-2, dan seterusnya. Tambahan huruf 'a', 'b', dan
seterusnya tersebut selanjutnya diurutkan berdasarkan kronologi waktu
publikasi atau dapat diurutkan dari nomorhalaman terbit. Penanda huruf 'a', 'b'
tersebut juga berguna untuk memudahkan pembaca menelusumya pada daftar
pustaka.
... (x 2007a, 2007b) atau x (2007a, 2007b) ...
Jika penulis mempunyai nama keluarga sama dan menulis pada tahun
yang sama, untuk membedakan sumber acuan tersebut dinyatakan dengan
nama keluarga beserta inisialnya. Misal sumber acuan dari Antonius Suwanto
dan Harry Suwanto di dalam teks dituliskan sebagai:
... (x A 2008; x H 2008) atau x A (2008) dan x H (2008) ...
Sumber acuan yang ditulis oleh dua orang penulis diacu menggunakan
kata hubung 'dan' untuk teks dalam bahasa Indonesia; sedangkan j ika teks
dalam bahasa Inggris, kata hubung yang digunakan ialah 'and' sesuai dengan
bahasa karya tulis anda.
. .. (x dan y 2009) atau x dan y (2009) ...
... (x and y 2009) atau x and y (2009) ...
Jika dua orang penulis mempunyai nama keluarga yang sama dan menulis
bersama, sumber acuan dituliskan mengikuti pola menambahkan inisialnya .
... (x Adan x H 2009) atau x Adan x H (2009) ...
Jika sumber acuan ditulis oleh lebih dari tiga oraIlg-A x, H Friska, dan
28
Sudirman-atau lebih, yang ditulis sebagai sumber acuan ialah hanya nama
penulis ke-l diikuti dengan' ef al. ' dan tahun publikasi .
... (x ef al. 1996) atau x ef al. (1996) ...
Jika beberapa sumber acuan yang terdiri atas tiga orang atau lebih ditulis
oleh penulis ke-l yang sama pada tahun yang sama, untuk membedakan
sumber acuan tersebut dituliskan seperti pada sumber acuan penulis yang
sama dengan memberikan tambahan huruf 'a', 'b', dan seterusnya. Misal artikel
x A, H Suwanto, dan D Suryanto diterbitkan pada tahun 2000 dan artikel x A,
bersama dengan M Yuhana dan SL Angka diterbitkan juga pada tahun 2000
maka untuk membedakannya dituliskan sebagai berikut.
... (x ef al. 2000a) atau x ef al. (2000a) .
... (x ef al. 2000b) atau x ef al. (2000b) .
Kutipan dapat juga dituliskan dengan menggunakan beberapa sumber
acuan. Penulisan sumber acuannya dituliskan berdasarkan urutan waktu
penerbitannya dari yang awal sampai yang mutakhir, bukan menurut abjad.
Sebagai pembeda antara sumber acuan tersebut digunakan tanda baca titik
koma (;).
Nama institusi yang diacu dalam teks sebaiknya ditulis dalam bentuk
singkatannya, misal data yang diambil dari Badan Pusat Statistik (2009)
dituliskan sebagai berikut.
... (BPS 2009) atau BPS (2009) ...
Tulisan yang tidak memiliki nama penulis dihindari. Jika diperlukan,
sumber acuan dinyatakan dengan menuliskan awal kata judul diikuti tanda
elipsis .
... (Handbook ... 2000) atau Handbook ... (2000) ...
Tulisan yang tidak mencantumkan waktu terbit mungkin saja ditemui
pada dokumen kuno. Sumber acuan dinyatakan dengan menuliskan "tahun
tidak diketahui" di antara kurung siku.
... (Lederer [tahun tidak diketahui]) atau Lederer [tahun tidak diketahui]
...
Artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis-diacu dari sumber
sekunder-sangat tidak dianjurkan. Seyogyanya penulis membaca sendiri tulisan
aslinya.
Pengacuan terhadap artikel yang telah diterima untuk publikasi, tetap
masih dalam proses penerbitan, dilakukan dengan menambahkan kata "siap
terbit" atau untuk artikel dalam bahasa Inggris. Sumber acuan ini disenaraikan
dalam daftar pustaka .
29
... (Priyarsono, siap terbit) atau Priyarsono (siap terbit) ...
... (Priyarsono, forthcoming) atau Priyarsono (forthcoming) ...
Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu berkala
ilmiah tidak dapat diacu dalam karya ilmiah karena belum ada pernyataan dapat
diterbitkan.
Dalam keadaan sangat khusus, komunikasi pribadi dengan seorang pakar
kadang kala perlu diacu dalam tulisan. Sebaiknya, pakar yang diacu merupakan
orang yang kepakarannya dikenal oleh masyarakat ilmiah. Bila pengacuan
dilakukan, yang dituliskan ialah nama diikuti inisialnya-tanpa menggunakan gelar
akademik atau jabatan-dilanjutkan dengan waktu dan dipisahkan dengan tanda
koma (,) dan spasi dari tipe informasi yang diacu; semuanya dituliskan di dalam
tanda kurung ( ... ). Sumber informasi seperti ini tidak disenaraikan dalam daftar
pustaka .
... (Nasoetion AH 8 Maret 1998, komunikasi pribadi).
... (Suhardjito 2008; Hutagaol 2009; Mandang 2010).
30
BAB VI PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
A. Ketentuan Umum
1. Sumber yang dikutip dalam uraian/teks harus ditulis lengkap dalam daftar
pustaka. Sebaliknya, sumber yang terdaftar dalam Daftar Pustaka harus ditulis
dalam teks sebagai kutipan.
2. Nama penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih dahulu, kecuali
nama Cina, Jepang, Korea, karena nama keluarga sudah di awal.
Contoh:
Nama : Kwik Kian Gie. Penulisan : Kwik Kian Gie.
Nama : Heribertus Andi Matalata Penulisan : Mattalata, Heribertus Andi
Nama : Joyce Elliot-Spencer. Penulisan: Elliot-Spencer,Joyce.
Nama : Anthony T. Boyle, PhD. Penulisan: Boyle, Anthony T.
Nama : Sir Philip Sidney Penulisan: Sidney, Philip.
Nama : Arthur George Rust Jr. Penulisan: Rust, Arthur George, Jr.
3. Gelar kebangsawanan, akademik, dan keagamaan tidak perlu ditulis.
4. Baris kedua setiap sumber ditulis dengan jarak 5 ketuk/spasi dan margin kiri
baris pertama dengan jarak antar baris 1,5 spasi.
5. Daftar diurutkan berdasarkan abjad nama keluarga/nama belakang dengan
jarak 1,5 spasi.
31
antara kalimat (lihat contoh di atas).
2. Contoh di atas untuk penulis tunggal, dua penulis, dan tiga penulis atau lebih.
Untuk penulis berdua dan lebih harus disisipkan kata ”dan.” Perhatikan adanya
tanda koma yang harus ditulis sebelum kata ”dan” untuk penulis yang
berjumlah tiga orang atau lebih, akan tetapi tidak perlu tanda koma sebelum
kata ”dan” untuk penulis yang hanya berjumlah dua orang.
3. Judul artikel ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama di awal kalimat
dan huruf awal nama diri, tempat, atau lainnya yang aturan penulisannya harus
diawali dengan huruf kapital.
4. Nama buletin/jurnal/majalah ditulis miring (italic). Judul makalah tidak ditulis
miring
5. Perhatikan spasi, tanda baca,dan cara penulisannya (spasi, huruf tegak dan
huruf miring, huruf tebal, huruf kecil dan kapital, dll.).
32
E. Penulisan Daftar Pustaka Dari Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Contoh:
Wijaya, R. (1996), Diagnosis penyakit tipus dengan metode PCR, Disertasi
Doktor, Institut Teknologi Bandung, 209 halaman.
Perhatikan:
1. Judul ditulis seperti pada artikel jurnal
2. Kata ”Disertasi Doktor, Tesis Magister/Master, atau Skripsi Sarjana” ditulis
miring
3. Tuliskan jumlah halaman disertasi/tesis/skripsi. Gunakan kata ”halaman”
jangan mempergunakan ”p” atau ”pp!” Jika ingin menyingkat, silakan
menggunakan singkatan ”hlm.” jangan ”hal.” karena kata hal memiliki arti
tersendiri.
33
Contoh:
Subroto, E.A. (2004): Initial biomarkers study on some Recent sediments collected
from eastern Java Sea, offshore Indonesia (Abstrak). Proceedings 5th
International Conference on Asian Marine Geology, Bangkok-Thailand,
198.
Subroto, E.A. dan Noeradi, D. (2009): Geochemical view of petroleum system in
Seram Island, eastern Indonesia, an area in the northern part of the
Australian continental margin. Bulletin of the Tethys Geological Society,
Cairo, 4, 29-36.
Subroto, E.A., Alexander, R., dan Kagi, R.I. (1991): 30-Norhopanes: Their
occurrence in sediments and crude oils. Chemical Geology, 93, 179-192.
G. Lampiran
Ketentuan pembuatan lampiran adalah sebagai berikut.
1. Lampiran didahului oleh satu halaman yang hanya memuat kata
LAMPIRAN di tengah halaman. Halaman ini tidak diberi nomor. Lampiran
dapat berupatabel, gambar, dan sebagainya yang dianggap tidak merupakan
bagian tubuh utama skripsi.
2. Lampiran dapat memuat keterangan tambahan, penurunan rumus, contoh
perhitungan, data mentah, penelitian dan sebagainya. Setiap lampiran diberi
nomor yang berupa angka 1, 2, 3, atau huruf kapital abjad Latin A, B, C,… dan
judul lampiran ditulis di sudut kanan atas halaman (right-aligned) dengan huruf
tegak tipe Times New Roman 12 poin.
3. Judul lampiran diketik dalam satu baris menggunakan huruf kapital di awal
kata (title case).
4. Lampiran yang lebih dari satu halaman, pada halaman berikutnya diberi
keterangan
“lanjutan” dalam tanda kurung pada sudut kanan atas halaman (right-aligned).
5. Perhatian: meskipun lampiran ini adalah bagian terpisah dari skripsi, tetapi
lampiran ini harus/wajib dirujuk di dalam teks.
34
BAB VII
PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI PADA JURNAL ILMIAH
(OPTIONAL)
A. Latar Belakang
Program Studi Gizi mendorong dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan
penulisan pada jurnal ilmiah. Hal ini merujuk pada Surat Edaran Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi tentang kewajiban publikasi karya ilmiah pada jurnal ilmiah,
sebagai salah satu syarat kelulusan. Bahan penulisan karya ilmiah berasal dari
tugas akhir mahasiswa, yakni dalam bentuk skripsi.
Tulisan ilmiah yang didasarkan atas skripsi mahasiswa yang akan
dipublikasikan pada jurnal ilmiah merupakan output penelitian yang melibatkan
banyak pihak, terutama mahasiswa dan dosen pembimbing. Proses publikasi hasil
penelitian skripsi dapat terjadi saat mahasiswa masih terdaftar sebagai mahasiswa
Program Studi Gizi UNTAD atau setelah lulus.
Etika publikasi hasil penelitian skripsi pada jurnal ilmiah perlu dirumuskan
untuk menghindari perselisihan dalam hak kepenulisan (authorship) pada suatu
publikasi. Etika tentang publikasi hasil penelitian skripsi ini berlaku untuk semua
orang yang terlibat dalam proses penelitian dan penulisan publikasi ilmiah Program
Studi Gizi UNTAD.
B. Batasan
1. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang ditulis dengan menggunakan kaidah-
kaidah ilmiah dan merupakan salah satu tugas akhir untuk memperoleh gelar
Sarjana.
2. Naskah adalah draft tulisan ilmiah yang dikirimkan ke jurnal ilmiah untuk
dipublikasikan dalam jurnal ilmah tersebut.
3. Jurnal ilmiah adalah kumpulan tulisan ilmiah dalam bidang tertentu, yang telah
diseleksi sesuai kaidah ilmiah dan diterbitkan secara periodik dalam bentuk
cetakan atau digital.
4. Ucapan Terima Kasih (Acknowledgments) adalah bagian dari tulisan ilmiah,
biasanya dituliskan pada bagian akhir, yang berisi nama orang dan atau
institusi yang berjasa dalam proses pelaksanaan penelitian dan atau penulisan
naskah ilmiah.
35
C. Hak Kepenulisan (Authorship) Untuk Publikasi Pada Jurnal Ilmiah
1. Dasar
a. Seseorang pada prinsipnya dapat menjadi penulis dalam jurnal ilmiah, jika
ia terlibat dalam semua kegiatan di bawah ini:
- Memberikan kontribusi nyata terhadap konsep dan perancangan
penelitian, atau perolehan data, atau analisa dan interpretasi data;
- Menulis draft naskah atau memperbaiki draft naskah untuk
meningkatkan nilai keilmiahan draft naskah tersebut;
- Memperbaiki atau merevisi naskah sampai naskah dapat diterbitkan
pada suatu jurnal ilmiah.
b. Masing-masing penulis memiliki peran atau porsi tertentu dalam membuat
tulisan yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah dan dapat
mempertanggungjawabkan setidaknya porsi masing-masing penulis
tersebut.
c. Jika seseorang tidak memenuhi kriteria tersebut, namun ia memberikan
kontribusi terhadap tahap-tahap penelitian atau penulisan naskah ilmiah,
maka namanya dapat dicantumkan dalam bagian Ucapan Terima Kasih
(Acknowledgements) pada naskah ilmiah.
d. Untuk memutuskan apakah seseorang dapat dinyatakan sebagai penulis
atau hanya dapat dicantumkan pada bagian Ucapan Terima Kasih
(Acknowledgements), dapat digunakan pedoman pada Tabel 1. Seseorang
baru berhak ikut menjadi penulis jika paling sedikit ia mengumpulkan skor
30. Skor tertinggi yang bisa dicapai seseorang dari sebuah naskah adalah
100 (karena butir 4 melibatkan pihak luar). Jika ia mengumpulkan skor
kurang dari 30, maka ia tidak berhak menjadi penulis dan namanya dapat
disebutkan pada bagian Ucapan Terima Kasih (Acknowledgements).
36
Tabel 7.1 Sistem Skor Untuk Penentuan Hak Kepenulisan Bersama
Terhadap Sebuah Karya Tulis Ilmiah
Uraian Skor
1. Masukan intelektual
(identifikasi masalah, gagasan pendekatan, perencanaan, perancangan)
37
Uraian Skor
5. Masukan keahlian
(penyimpulan, pengikhtisaran, perampatan, pencetusan teori)
38
g. Pencantuman nama penulis tanpa ijin kepada penulis atau tanpa
sepengetahuan penulis patut dihindari.
h. Salah satu penulis dapat bertindak selaku penulis korespondensi
(Corresponding authors), yakni penulis yang bertanggungjawab terhadap (i)
korespondensi antara para penulis dan pengelola jurnal dan (ii) persyaratan
lain yang diperlukan oleh pengelola jurnal.
2. Urutan Penulis
a. Jumlah penulis yang dapat berbagi hak kepenulisan suatu naskah tidak
terbatas.
b. Urutan penulis (penulis pertama, kedua dan seterusnya) ditentukan
berdasarkan musyawarah antar para penulis atau berdasarkan perhitungan
pada Tabel 1. Jika dua orang penulis meraih skor yang sama, urutan alfabet
nama seyogianya dipakai, dengan catatan bahwa pencetus gagasan
mempunyai prioritas untuk didahulukan.
c. Mahasiswa sebagai Penulis
- Seorang mahasiswa atau lulusan dapat menjadi penulis pertama pada
publikasi yang dihasilkan dari skripsi.
- Peran pembimbingan tidak dapat dijadikan dasar yang kuat bagi
pembimbing untuk menjadi penulis, apabila skor yang diperolehnya
kurang dari 30 (lihat Tabel 1).
39
E. Prosedur Penyelesaian Perselisihan
Jika terdapat perselisihan mengenai publikasi hasil tugas akhir pada jurnal
ilmiah, maka perselisihan ini dapat diajukan kepada Komisi Etik UNTAD untuk
dapat diputuskan cara penyelesaiannya.
40
DAFTAR PUSTAKA
41
Lampiran 1 Halaman Sampul
SKRIPSI
Oleh :
NAMA :
NIM :
42
Lampiran 2 Halaman Pernyataan
HALAMAN PERNYATAAN
Nama :
NIM :
Tanda Tangan :
43
Lampiran 3 Abstrak dan Abstract
ABSTRAK
NAMA. Pengaruh Tepung Okra Terhadap Konsentrasi Kolesterol dan HDL Pada Tikus
Wistar Diabetes (dibimbing oleh .................................. ).
Catatan: kata kunci yang ditulis minimum tiga buah dan kata kunci tersebut
harus ada di dalam abstrak.
44
(lanjutan)
ABSTRACT
NAME. Okra Powder Effect To Cholesterol and Hdl Level In Diabetic Wistar Rats
(supervised by …….)
This study aimed to assess the okra powder effect to cholesterol and HDL
level in diabetic wistar rats induced by aloxan. The study design used is an
experimental study with a randomized controlled group pre test-post test design. In this
study used as 15 male strain wistar rats as research subjects were divided into three
(3) of each group such as group 1 (moderate dose), group 2 (high dose) and group 3
(control group).
..…….
45
Lampiran 4 Halaman Judul
SKRIPSI
Oleh :
NAMA :
NIM :
46
Lampiran 5 Halaman Pengesahan
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : ..........................
Tanggal : ..........................
47
Lampiran 6 Daftar Isi Karya Tulis Gizi Manusia dan Pangan
DAFTAR ISI
PRAKATA ....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 5
A. Angka Kecukupan Gizi Balita ................................................................ 5
B. Masalah Gizi Pada Balita....................................................................... 6
C. Terapi Gizi Pada Balita .......................................................................... 7
D. Kerang Teori ........................................................................................ 8
E. Alur Kerangka Konsep .......................................................................... 9
F. Hipotesis .............................................................................................. 10
BAB III METODE ........................................................................................................... 11
A. Desain Penelitian .................................................................................. 11
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 12
C. Bahan dan Alat ...................................................................................... 13
D. Prosedur Kerja ...................................................................................... 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 15
A. Hasil Penelitian...................................................................................... 16
B. Pembahasan ........................................................................................ 17
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 18
A. Simpulan ............................................................................................... 18
B. Saran .................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
48
Lampiran 7 Daftar Isi Karya Tulis Gizi Masyarakat
DAFTAR ISI
PRAKATA ....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 5
A. Angka Kecukupan Gizi Balita .................................................................. 5
B. Masalah Gizi Pada Balita ........................................................................ 6
C. Terapi Gizi Pada Balita ............................................................................ 7
D. Kerang Teori .......................................................................................... 8
E. Alur Kerangka Konsep ........................................................................... 9
F. Hipotesis ................................................................................................ 10
BAB III METODE ........................................................................................................... 11
A. Desain Penelitian ................................................................................... 11
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 12
C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 13
D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ................................................ 14
E. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................. 15
F. Pengumpulan Data Penelitian ................................................................ 16
G. Pengolahan dan Penyajian Data ............................................................ 17
H. Analisis Data .......................................................................................... 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 18
A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 19
B. Pembahasan .......................................................................................... 20
49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 21
A. Simpulan ............................................................................................... 21
B. Saran .................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
50
Lampiran 8 Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
1 Angka Kecukupan Energi dan Gizi Per Orang Per Hari ........................................... 3
2 Sebaran Balita Berdasarkan Status Gizi ................................................................... 7
3 Sebaran Balita Berdasarkan Tingat Kecukupan Energi dan Zat Gizi ...................... 11
51
Lampiran 9 Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka Konsep Penelitian ..................................................................................... 15
2 Formula 100 Untuk Balita Gizi Buruk ........................................................................ 17
3 Sebaran Balita Berdasarkan Tingat Kecukupan Energi dan Zat Gizi ...................... 20
52
Lampiran 10 Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
1 Angka Kecukupan Energi dan Gizi Per Orang Per Hari ........................................... 56
2 Kuesionel ................................................................................................................... 60
3 Sebaran Balita Berdasarkan Tingat Kecukupan Energi dan Zat Gizi ...................... 63
53
Lampiran 11 Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP
FOTO
4X6
Nama :
Tempat/tanggal lahir :
Agama :
Alamat :
No. telepon :
Email :
Anak dari :
a. Ayah
Pekerjaan
:
b. Ibu
Pekerjaan
:
Anak ke - : ….. dari …… bersaudara
Riwayat Pendidikan :
h. Tamat SD tahun …… di ……
i. Tamat SMP tahun …… di ……
j. Tamat SMA tahun …… di ……
k. Sarjana (S1) tahun …… di ……
54
Lampiran 12 Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
NAMA :
NIM : Pas Foto
3x4
JUDUL SKRIPSI :
Paraf
No Tanggal Topik Konsultasi Pembimbing
55
Palu, ...........................202...
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Gizi
NIP.
56
Lampiran 13 Kartu Kontrol Seminar
NAMA :
NIM : Pas Foto
3x4
Tanda Tangan
Jenis
No Tanggal Pembawa Seminar Judul Penelitian Koordinator
Seminar
Seminar
57
Palu, ...........................202...
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Gizi
NIP.
58