Anda di halaman 1dari 2

Untukmu yang ingin memperbaiki HmI Maktim, Majulah!

Tak terasa kontestasi politik pemilihan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB
HMI) telah usai, dengan dinobatkannya Raihan sebagai Ketua Umum pada Kongres PB HMI
Ke XXX di Surabaya, dengan berakhirnya kongres tersebut sudah menjadi hal yang umum
bahwa seluruh kader Himpunan Mahasiswa Islam di tingkatan Cabang akan segera
melakukan prosesi musyarawarah untuk menentukan pemimpin yang akan menahkadoi HMI
di tingkatan cabangnya masing-masing, tanpa terkecuali HMI cabang Makassar Timur.

Prosesi pemilihan ketua cabang dalam AD/ART HMI dikenal dengan forum Konferensi
Cabang (Konfercab), dimana di forum tersebut semua komisariat penuh yang berada dalam
lingkungan cabang melakukan pemilihan, di forum inilah sesuatu yang sakral dalam prosesi
regenerasi pergantian kepengurusan terjadi, dimana arah gerak organisasi sangat ditentukan,
karena sejatinya yang paling bertanggung jawab atas arah gerak organisasi secara umum
adalah pemimpinnya.

Jika melihat sejarah berdirinya HMI Cabang Maktim, berdasarkan diskusi penulis
dengan beberapa orang yang terlibat dan mengetahuinya, bermula dari konsolidasi beberapa
komisariat dalam wilayah timur makassar, bahwa dibutuhkan wadah untuk lebih
mengedepankan semangat berpengetahuan ketimbang yang lain. Dari sepenggal cerita yang
didapatkan terkait sejarah singkat berdirinya HmI cabang Makassar Timur sudah sangat jelas
terbentuknya cabang Makassar timur ini, diharapkan menjadi spirit dan semangat baru
organisasi keislamam dalam lingkup Makassar untuk menjadi corong pengetahuan terkait
permasalahan keummatan dan kebangsaan hari ini.

Salah satu tujuan berdirinya HMI cabang Maktim sangatlah mulia, namun apakah tujuan
ini sudah terwujud ataukah minimal masih terjaga untuk diwujudkan, sepertinya sangat naif
jika kita mengiyakannya, kondisi hari ini HMI Makssar Tmur sudah tidak menjadi lagi garda
terdepan dalam peningkatan intelektualitas dari segi akademik dan non akademik, HMI
Makassar Timur juga bukan lagi menjadi penjaga budaya-budaya mahasiswa di lingkungan
kampus dan HMI Makassar Timur bukan lagi sebagai rumah dimana anggotanya akan
kembali jika tak tau arah pulang, namun saat ini HMI Makassar Timur menjadi batu loncatan
yang empuk untuk ke ibu kota serta mejadi wadah untuk dekat dengan birokrat dan korporat.
Terlepas dari itu semua, masih ada sebagian kader HMI Maktim yang senantiasa
menjaga marwa organisasi ini, kader yang masih ingin berproses untuk meningkatkan
kapasitas dan kemudian mengaktualkannya, namun kemanakah orang-orang seperti ini,
mungkin jika melihat pampflet-pamflet diskusi yang berseliweran, pada ruang-ruang diskusi
di warung-warung kopi pinggiran dan pada ruang-ruang kaderisasi formal HMI Maktim,
kalian akan menemukan mereka.

HMI Maktim, tidak akan pernah akan berubah jika kalian hanya disibukkan dengan
runag-ruang seperti itu. Tindakan yang kalian lakukan justru semakin melanggengkan
penindasan dalam internal HMI Maktim, semakin memperparah strukturisasi dengan pola
palu-palu senior dan bahkan kedepannya akan mematikan beberapa komsariat yang tidak
mampu tercover dengan baik dalam wilayah diskusi dan kajian.

HMI Maktim saat ini, butuh pemimpin yang lahir dan berproses dari rahim kaderasasi,
bukan yang lahir dari rahim instans yang hanya mengadalkan lidah untuk menjilat dan
seniornya untuk bersembunyi, sampai kapan kalian bersembunyi dalam ruang-ruang seperti
itu, jika dalam lubuk hati kalian ingin memperbaiki HMI maktim, sudah saatnya majulah,
do’a dan ikhtiarku menyertai kalian semua.

Anda mungkin juga menyukai