Assalamu’alaikum wr wb,
Alhamdulillah, segala puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi karena
dengan segala kehendak-Nya lah kita dapat bersua untuk dapat saling berintrospeksi diri dalam
menjalankan amanah organisasi yang kita cintai ini. Salam serta shalawat selalu kita sampaikan
untuk Nabi Muhammad saw yang telah membawa kita semua dari jaman jahilia menuju zaman
islamiah yakni Addinul Islam..
Peserta MUSDA BPL HMI KE-I, Restrukturisasi Bakoor LPL HMI Mataram menjadi BPL PC
HMI Mataram yang dilaksanakan pada awal bulan Desember 2008 M yang telah memilih 1
formatur dan 2 mide formateur untuk di tetapkan menjadi ketua umum, dan baru dapat disyahkan
oleh PC HMI pada bulan JANUARI dirapat harian PC HMI MATARAM periode 2008-2009
yang pada waktu itu dipimpin oleh sodara m. Badrus zaman sebagai ketua umum, itupun karena
komitmen kuat Bidang PA PC HMI MATARAM mengawal hasil Forum Restrukturisasi Bakoor
LPL HMI yang mana Forum ini adalah juga menjadi Munas pertama BPL PB HMI. Sehingga
praktis BPL PC HMI dapat melaksanakan pelantikan pada tanggal 08 JANUARI 2009.
Forum restrukturisasi BPL PC HMI MATARAM itu memiliki peran yang signifikan dalam
proses transisi lembaga perkaderan dari Lembaga Pengelola Latihan (LPL) menjadi Badan
Pengelola Latihan (BPL). Perubahan LPL menjadi BPL ini tidak semata-mata sekedar
perubahan nama belaka, tetapi lebih jauh daripada itu terdapat pula perubahan peran dan
tanggung jawab lembaga perkaderan sebagai pilar perkaderan HMI. Oleh karena itu momen
restrukturisasi ini merupakan wahana bagi kita semua untuk merancang dan merumuskan lebih
jauh peran dan tanggung jawab BPL HMI sebagaimana yang diamanahkan dalam Kongres XXV
HMI di Makassar yang muaranya adalah peningkatan kualitas perkaderan HMI.
Organisasi bagaikan makhluk organik, dia hidup – tumbuh – berkembang – kemudian punah.
Karena prinsip makhluk yang paling esensial adalah mempertahankan eksistensinya, olehnya itu
sejumlah instrumen dalam sistem hidup diperankan agar dapat mempertahankan eksistensinya
agar tidak punah. Begitu halnya dengan MUSDA KE-I BPL PC HMI MATARAM PERIODE
2010-2011 semoga menjadi lokus untuk melakukan obyektifikasi terhadap kepengurusan BPL
PC HMI MATARAM dan menemukan rekomendasi-rekomendasi yang dapat memperkokoh
gerak organisasi agar tidak punah dalam proses dinamika di lingkungan sosialnya.
Dengan demikian, walaupun forum itu dikemas dengan nama ‘restrukturisasi’, tetapi outputdari
forum itu diharapkan tidak hanya terjadinya regenerasi kepengurusan belaka. Amatlah mudah
kiranya jika forum itu ditujukan untuk sekedar mengganti muka lama dengan muka baru.
Gagasan-gagasan cerdas dan realistis menjadi amanah yang dipikul oleh BPL PC HMI
MATARAM, harapan untuk lebih serius memperbaiki perkaderan HMI diuji pada kepengurusan
kali ini. Kejujuran dan ketulusan hati untuk berinstrospeksi diri secara obyektif menjadi suatu
kemestian bagi kami dan ini kami jadikan langkah awal untuk merangkai masa depan yang
gemilang.
Sebagai bahan evaluasi, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati perkenankanlah kami
menyampaikan laporan kerja kepengurusan BPL PC HMI MATARAM periode 2009-2010 pada
MUSYAWARAH DAERAH BPL PC HMI MATARAM, dengan sistematika sebagai berikut :
1. PENDAHULUAN
2. KONDISI OBYEKTIF
3. PROGRAM KERJA
4. EVALUASI DAN PROYEKSI
5. PENUTUP
Mengasah Perspektif
(Suatu Kondisi Obyektif)
IKHWAN WAL AKHWAT PESERTA MUSBA BPL PC HMI MATARAM KE-I YANG
DIRAHMATI ALLOH
Dari hasil Rapat Kerja BPL PC HMI MATARAM yang dilaksanakan setelah pelantikan,
disusunlah visi dan misi BPL PC HMI MATARAM periode pertama ini, yaitu Mengembalikan
Ruh Perjuangan HMI Dengan Pengarus Utamaan Perkaderan, sebagai visinya, dan
Standarisasi Kulitas Pelatihan, Standarisasi Kualitas Instruktur, mengembalikan spirit diskursus
keislaman serta memodernisasi warna perkaderan sebagai misinya. Dalam Rapat Kerja BPL PC
HMI MATARAM tersebut dibuatlah program kerja sebagai berikut :
1. SENIOR COURSE
2. TOT NDP
3. UP GREEDING PERKADERAN
4. SEMILOKA PERKADERAN
5. DISKUSI PERKADERAN
6. MEMBUAT STANDARISASI PENGELOLA PERKADERAN
Selain program kerja tersebut, ada rencana untuk konsolidasi BPL secara keseluruhan yang
dikemas dalam pelaksanaan program kerja tersebut.
1. Komisariat tarbiyah STAIN MATARAM, dengan jumlah anggota kurang lebih sekitar
150
2. Komisariat jalaluddin al-rumy STAIN Mataram dengan jumlah anggota sekitar 75
3. Komisariat hasyim asy’ari IAI TRIBAKTI MATARAM dengan jumlah anggota sekitar
45
4. Komisariat A. DAHLAN STITM MATARAM dengan jumlah kader sekitar 30
5. Komisariat Salahuddin al-ayubi UNISKA MATARAM dengan jumlah kader sekitar 20
6. KOMISARIAT persiapan AVICENNA IIK Mataram dengan jumlah anggota sekitar 20
7. Komisariat persiapan UNP MATARAM dengan jumlah anggota sekitar 20
8. Komisariat persiapan STAIM NGLAWAK KERTOSONO dengan jumlah anggota
sekitar 10
9. Dan yang tersebar dikampus-kampus lainya seperti POLTEK MATARAM, STIKES,
UPD MATARAM, STIMIK MATARAM, UNIK MATARAM,
1. Pengkajian sistem perkaderan (metode & kurikulum) dan kelembagaan BPL PC HMI
MATARAM
1. METODE TRAINING
1. In bond, yang termasuk metode ini adalah PEMBERIAN MATERI,
SIMULASI DISKUSI DAN TEKNIK PERSIDANGAN, PENTAS SENI,
2. Out bond, yang termasuk metode ini adalah jelajah, analisa sosial,
mentoring, simulasi olah vokal dan managemen aksi, game
3. KURIKULUM TARINING
1. Materi enterpreneurship
2. Materi AMT
3. Materi diskusi dan teknik persidangan
4. Materi olah vokal dan managemen aksi
5. Pengantar ilmu sejarah
6. Pengantar ilmu hukum
7. Pengantar filsafat ilmu
8. Kohati dan gerakan perempuan di indonesia
9. Public relation
REKAN-REKANITA peserta MUSBA BPL PC HMI MATARAM KE-I yang kami hormati,
BANK dunia (1998) dalam laporanya tentang pengalaman dalam melakukan education quality
improvement program di Kamboja, mengidentifikasi empat kelompok karakteristik sekolah
efektif di banyak negara, yaitu :
1. Supporting input
2. Enabling condition (kondisi yang memungkinkan)
3. School climate
4. Teaching-learning proses
Sampai saat ini kami akui, kami baru dapat mendorong sistem training kita pada “school climate,
teaching learning process” dan tercapainya “enabling condition” serta melanjutkan gerakan yang
sudah dirintis. Sedangkan dua point lain memang harus kami akui, kami mengalami kesulitan
antara lain ;
1. Ideologisasi Kader
2. Eksplorasi Potensi Kader
3. Peningkatan mutu pada profesionalitas kader
4. Mencetak leadership yang handal dan pelopor
5. Menumbuhkan jiwa enterpreneurship dan kemandirian pada kader
6. Membangun sistem perkaderan yang dinamis, kondusif, efektif dan terukur
7. Membangun jejaring perkaderan dari tingkat lokal hingga nasional
8. Membangun jejaring networking dari tingkat lokal hingga internasional
9. Pengembangan IT terhadap para kader
Billahittaufiq walhidayah
Wassalamu’alaikum wr wb.