1
“Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang
pemimpin, maka Allah akan memberinya seorang
pendamping yang jujur yang akan mengingatkan jika
dirinya lalai dan akan membantu jika dirinya ingat”
(Shahih H.R Abu Dawud)
2
Buletin LEPAS adalah nama terbitan
dari Komunitas Jurnalis HMI Komisariat
Syari’ah UIN Mataram. Buletin LEPAS
merupakan sarana bagi kader-kader HMI
Komisariat Syari’ah UIN Mataram untuk mengembangkan minat dan
bakatnya dalam hal tulis-menulis dan juga sebagai media informasi
kegiatan Komisariat bagi para stakeholder.
Rencana penerbitan Buletin LEPAS Edisi II ini memakan
waktu berbulan-bulan, namun dengan usaha yang tidak pernah putus
asa, tim Redaksi akhirnya berhasil menyelesaikan Edisi Kedua walau
dengan banyak kekurangan.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan untuk menyelesaikan Buletin LEPAS ini dan
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan contoh hidup bagi kita
semua. Terimakasih sebanyak-banyaknya kami haturkan kepada
seluruh pihak yang ikut berpartisipasi demi terbitnya Buletin LEPAS
ini_
PELINDUNG DIREKTUR
ALLAH SWT MUSLEH A.F.
3
HMI KOMISARIAT SYARI’AH UIN MATARAM
Nama : Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Syari’ah UIN Mataram
Lahir : 19 Juli 2017 (Hasil Pemekaran Komisariat FIISI UIN Mataram)
Pelantikan Pengurus I : 15 September 2017
RAKER I: 20 Oktober 2017
Pleno (Rapat Evaluasi Akbar): 14 April 2018
RAKER II: 22 April 2018
Ketua Umum Pertama : Ahmad Sanusi, SH
Anggota : Fakultas Syari’ah dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Jumlah Anggota : 493 (Data 23 September 2018)
Jumlah Anggota Fak Syari’ah: 216
Jumlah Anggota FEBI: 277
4
Sardiman Saputra
5
Hasbi Ardhani
6
LK I ini membawa mahasiswa
yang bersifat kritis, akademis,
dan membunuh kebisuan
mahasiswa dalam berfikir”,
ujarnya.
Ada beberapa hal yang
menarik dari kegiatan LK I kali
ini. Selain dengan jumlah
peserta yang sangat banyak,
para senior dan juga alumni
HMI banyak berdatangan
(Bang Bambang, Bang Putra
Sari, Bang Taufik, Bang Henri
selaku Sekertaris HMI BADKO
Bali-Nusra, Bang Fauzan Hadi
selaku mantan Ketua Umum
HMI BADKO Bali-Nusra dan
pasangan alumni HMI
Kakanda Suardi Su’ud selaku
mantan Ketua Umum HMI
Cabang Mataram beserta
Istrinya Ayunda Asri selaku
mantan Bendahara Umum
HMI Cabang Mataram).
Hal yang tidak kalah
menariknya adalah apa yang
ada di dalam proses
pengkaderan LK I ini.
Berdasarkan pengalaman dari
peserta Lk I, banyak di antara
mereka yang niat awalnya
masuk HMI adalah hanya
untuk sekedar belajar ilmu
organisasi, ingin mengenal
7
HMI lebih jauh, belajar berbicara di depan umum agar tidak gerogi,
dan bahkan ada yang ikut Cuma gara-gara ikut temannya saja.
Beberapa alasan itu keluar, karena anggota atau alumni HMI banyak
yang bersinar di UIN Mataram maupun di masyarakat sekitar.
Seiring berjalannya proses pengkaderan, alasan-alasan yang
mereka keluarkan kenapa bergabung dengan HMI seperti ditepis dan
diluruskan pada saat penerimaan materi khususnya ke-Islam-an.
Materi ini yang kemudian membuat beberapa peserta hampir stress
menghadapi pertanyaan-pertanyaan tentang ke-Islam-an yang belum
pernah terpikirkan sebelumnya. Dan pada akhirnya pemateri akan
menjelaskan tentang Dzat Allah itu. Selain itu, akan diluruskan niat-
niat awal untuk masuk HMI yang tiada lain adalah untuk
mendapatkan ridho Allah SWT.
Tidak sedikit peserta yang kemudian sadar, bahwasanya HMI
tidak dapat memberikan apa-apa saja yang peserta inginkan. HMI
hanyalah wadah tempat menimpa diri dan sebagai instrument untuk
meraih ridho Allah SWT. Selain adanya pelurusan niat, sadar atau
tidak sadar terbangunnya suasana kekeluargaan karena perasaan sama
rasa, kebersamaan, dan berbagi. Adinda Husnan Zayadi selaku Ketua
Panitia LK I Komisariat Syari’ah UIN Mataram mengatakan, “rasa
kekeluargaan ini terbangun jika antar peserta bisa menghayati
kegiatan dan mengikuti kegiatan hingga selesai walaupun berat kata
dilan”.
Pasangan Alumni HMI, kakanda Suardi Su’ud dan Yunda Asri
adalah senior dari HMI Cabang Mataram yang pernah menjadi Ketua
Umum dan Bendahara Umum HMI Cabang Mataram. Mereka
merupakan satu dari sekian banyak alumni HMI yang memiliki
kredibilitas dan loyalitas terhadap HMI. Itu karena aktifitas dan
proses yang pernah dilalui saat menjadi kader HMI. Maka berproses
dan beljarlah di HMI tidak cukup menjadi anggota saja, namun juga
menjadi kader sekaligus bagian dari HMI.
8
Ahmad Sanusi
KADER HARI INI
9
Ahmad Sanusi
HMI HARI INI
10
Tan Marjan
JADILAH AKTIVIS
11
Erni Setiawati
AKU DAN HIJAU HITAMKU
12
Momen awal dalam pengkaderan bagiku memberikan
pengalaman yang kurang menyenangkan, dalam artian tidak sesuai
dengan harapanku saat mendaftar. Kegiatannya berawal dari jam 4
subuh dengan schedule padat berisi materi-materi yang cukup
menarik namun tetap tidak mampu menghilangkan rasa kantukku
karena setiap hari materi berakhir jam 11-12 malam. Jadwal makan
merupakan saat-saat yang
berkesan ketika peserta disuruh
makan bareng menggunakan
nampan. Dan di kelompokku
biasanya aku selalu menjadi orang
yang terakhir menghabiskan
makanan di nampan.
13
mengantuk kami diantar balik ke kampus dan pihak panitia
memastikan bahwa kami pulang ke kos atau ke rumah dengan aman.
Inilah momen-momen paling dinantikan oleh para peserta setelah
sampai ke kamarnya, yaitu tidur.
14
kenangan. Mulai dari teman dari beberapa wilayah di Nusantara.
Materi Inner & Outer Beauty salah satu materi yang sangat menarik
bagiku. Bukan hanya perjuangan pembuatan makalah saja yang sudah
kulakukan untuk bisa menjadi peserta LKK ini, namun juga
pengorbanan untuk meninggalkan English Camp yang di waktu yang
bersamaan.
15
“Hamba tidak dikatakan bertakwa hingga dia
mengoreksi dirinya sebagaimana dia mengoreksi
rekannya” (H.R Tirmidzi)
KH. ISLAM
16
Alfatah
SEMINGGU BERSAMA KOMISARIAT
17
Selasa Sore. Ideologi HMI tidak akan bisa memberikan
perubahan jika kadernya kurang memahami nilai dasar yang dimiliki
HMI itu sendiri. Oleh karena itu, kepengurusan membuatkan forum
khusus untuk mengkaji lagi Nilai Dasar Perjuangan HMI setiap selasa
sore. Memang banyak celotehan kader yang mengatakan bahwa NDP
itu susah, membingungkan, berat. Namun dengan kegigihan pengurus
untuk terus memberikan pemahaman yang menarik tentang NDP ini
membuat kader lebih antusias untuk menghadisi kajian tersebut.
Biasanya setiap diskusi NDP dibagi menjadi dua kelas. Kelas pertama
untuk kader baru. Kelas kedua untuk kader lama. Bahkan setelah
dibagipun kedua kelas masih terbilang sesak untuk mengadakan
proses pembelajaran. Dan strategi yang dipakai pengurus juga
lumayan ampuh untuk membangkitkan semangat kader dalam
mendalami HMI, yakni dengan mengharuskan mereka maju satu
persatu untuk menjai pemateri menjelaskan pemahaman mereka
tentang NDP.
18
hadir untuk sambutan di saat pembukaan. Dengan kualitas
pengkaderan HMI yang sudah terbukti selama 71 tahun, sambutan
yang diberikan senior biasanya mampu memberikan pemahaman baru
dan wawasan yang penting bagi kehidupan.
19
khusus KOHATI. Oleh karena itu, KOHATI diberikan ruang khusus
untuk melakukan pengkaderannya sesuai dengan Pedoman Dasar
KOHATI. Di Komisariat Syari’ah jadwal untuk diskusi diadakan setiap
Jumat Sore. Beberapa kali KOHATI Syari’ah mengundang KOHATI
komisariat lain bahkan OKP Keperempuanan lain untuk diskusi.
20
Informasi Anggota HMI Komisariat Syari’ah UIN Mataram
21
22
Hari Senin, 17 September 2018.
KAHMI dan KOHATI tepat
berusia 52 tahun. Didirikan di
sela-sela Kongres VIII HMI 1966 di
Kota Solo.
23
Khairun N.
ANGGAP SAJA KAMI PEMIMPIN
24
Siti Maisyarah
BUNGKAM
25
Juliani
MENTARI DI GUNUNG PERGASINGAN
Kau kenyataan yang hanyut oleh buliran air mata yang kuteteskan
Hingga menjadi kenangan sandiwara di masa depanku
Bukan egoku yang mengakhiri semua ini, tapi logikaku yang telah berpaling
Bukan bodoh yang menjadi persoalan, tapi gengsi yang membuatku merelakan
Aku melangkah membawa lara yang diselimuti luka dan rindu
Aku tak tau figur mana lagi tempatku menceritakan dongeng kehidupan ini
Kau pergi Aku pergi
Hanya luka yang tinggal di relung hati
26
Budriansyah Hidayat
SEDIKIT RINDU UNTUKMU
27
Usaha Kader HMI Komisariat Syari’ah
28