Anda di halaman 1dari 20

Percepatan Pendidikan

Dokter, Dokter Spesialis,


dan Dokter Gigi Melalui
Academic Health
System (AHS)
5 Desember 2022

1
 Gambaran Umum Permasalahan Kesehatan
TOPIK
 Transformasi SDM Kesehatan

2
Stroke, jantung, dan kanker merupakan tiga penyebab kematian tertinggi
dengan beban pembiayaan terbesar

Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Total biaya jantung, kanker, stroke: Rp 14.3 T
selama 10 tahun terakhir

Jantung 8.672

Kanker 3.501

Stroke 2.163

Gagal ginjal 1.781

Talasemia 605

Hemofilia 591

Leukemia 365

Sirosis 238

Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Sumber: BPJS Kesehatan, 2021 3
3
Untuk menurunkan tingkat kematian dan memperluas cakupan layaan,
Kemenkes telah menyusun stratifikasi jejaring layanan rujukan

RS Madya RS Utama RS Paripurna

Jantung  Mampu diagnostik invasif dan  Mampu melakukan bedah  Mampu melakukan pelayanan
intervensi non-bedah, misal jantung terbuka dan bedah bedah dan intervensi non-bedah
dan Stroke
pasang ring dan syaraf terbuka/clipping jantung dan saraf advanced
trombektomi/coiling

 Mampu melakukan bedah tumor  Mampu melakukan terapi radiasi,  Mampu melakukan terapi kanker
Kanker dasar dan kemoterapi bedah kanker stadium lanjut, komprehensif dan mutakhir, misal
dan kemoterapi microsurgery, proton therapy

 Mampu melayani hemodialisis  Mampu melayani hemodialisis  Mampu melakukan transplantasi


Ginjal dan CAPD dengan teknik khusus ginjal
 Mampu melakukan terapi batu  Mampu skiring calon  Mampu pelayanan bedah
saluran kemih dewasa dengan transplantasi ginjal kelainan kongenital ginjal
teknik invasif minimal  Mampu terapi keganasan
 Mampu skrining dan diagnosis urologi
keganasan urologi
4
Jejaring tersebut menargetkan 34 provinsi memiliki 1 RS strata Paripurna
atau Utama, dan 50% Kab/Kota memiliki 1 RS strata Mada pada 2024

Percepatan peningkatan cakupan


pelayanan RS rujukan untuk 4
penyakit katastrofik utama, dengan
visi:
• 34 provinsi memiliki minimal 1
RS tingkat Paripurna / Utama
• 507 kab/kota memiliki minimal 1
RS tingkat Madya*

Target
50% kabupaten/kota sebelum 2025 dan
50% 100%
100% sebelum 2028 2022 2024 2027

*507 Kab/kota yang sudah memiliki RSUD 5


Akan tetapi, jumlah tenaga kesehatan yang tersedia belum cukup
untuk mendukung perluasan jejaring layanan tersebut

0,42 4,5% Puskesmas belum


memiliki dokter1

Dokter* per
48,1%
Puskesmas belum
1,000 populasi lengkap memiliki 9 jenis
tenaga kesehatan dasar1

Rata-rata
1 Standar WHO 1,2
40,8%
Asia 20 RSUD kab/kota belum
terpenuhi dengan 7 jenis
dokter spesialis2
Rata-rata
3,2 OECD

1. 9 Jenis tenaga kesehatan Dasar di Puskesmas : Dokter, Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Kesmas,
* Dokter yang bekerja di pelayanan kesehatan. Sumber: Sanitarian, Ahli Lab, dan Gizi
Jika berdasarkan data STR, rasionya 0,58 Kemenkes 2022 berdasarkan data STR yang tercatat 2. 7 Jenis spesialis di RSUD : Sp.Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah, Anestesi, Radiologi, dan Patologi Klinik 6
2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU, WHO
6
3, Total 10.373 Puskesmas, 647 RSUD : Data SI-SDMK 8 Juni 2022
Rasio dokter spesialis:populasi masih jauh lebih rendah dibandingkan di
negara maju
Rasio per 1.000 penduduk

0.053 0.063 0.056


Ilmu Penyakit Jantung
0.006
dan Pembuluh Darah

0.197 0.226
Anestesi dan Terapi 0.094
Intensif 0.011

0.176
0.114
Ilmu Bedah Umum 0.014 0.002

0.176
0.076 n.a
0.020
Ilmu Penyakit Dalam
0.138
0.089 0.101
0.019
Ilmu Kesehatan Anak

0.024 0.030
0.021
0.009
Saraf/ Neurologi
0.095 0.079 0.065
0.041*
Obstetri Ginekologi

Source: Riset oleh Tim Kerja dari berbagai sumber


7
*) dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan
Ditambah lagi, butuh waktu 7-36 tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter
spesialis di jejaring layanan rujukan

xx Top 3 kekurangan spesialis


Kuota di FK Jangka pemenuhan, tahun
Kekurangan SDM
Program spesialis untuk kebutuhan
nasional 20221
Saat ini Saat ini

Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah


1.282 180 11
Saraf/ Neurologi 617 149 7
Obstetri Ginekologi 3.9412 234 36
Ilmu Kesehatan Anak 3.662 259 26
Ilmu Penyakit Dalam 2.581 280 23
Ilmu Bedah 2.378 245 17
Anestesi dan Terapi Intensif 2.476 199 24
Radiologi 838 117 13
Patologi Klinik 977 109 18

Sumber: Target rasio Bappenas dan Permenkes 56/2014; untuk seluruh RS stratifikasi dasar, madya, utama, dan paripurna 8
Untuk itu, dalam enam pilar transformasi sistem kesehatan, terdapat Pilar ke-
5 terkait SDM Kesehatan
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat pengendalian obat dan
bidang
reproduksi (GERMAS) makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem


layanan rujukan ketahanan kesehatan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 Penguatan peran
Penambahan Screening 14 penyakit kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
kader, kampanye, dan layanan primer sekunder & tersier kesehatan
kategori imunisasi rutin penyebab kematian Jejaring nasional
membangun gerakan, tertinggi di tiap sasaran Pembangunan RS di
utama menjadi 14 antigen Revitalisasi jejaring dan Produksi dalam negeri surveilans berbasis lab,
menggunakan platform usia, screening stunting, Kawasan Timur, jejaring tenaga cadangan
dan perluasan standardisasi layanan 14 vaksin rutin, top 10
digital dan tokoh & peningkatan ANC pengampuan 4 layanan tanggap darurat, table
cakupan di seluruh untuk kesehatan ibu &
di Puskesmas,
unggulan, kemitraan
obat, top 10 alkes by
masyarakat Posyandu, dan volume & by value. top exercise
Indonesia. bayi. dengan world’s top
kunjungan rumah kesiapsiagaan krisis.
healthcare centers.

4 Transformasi sistem 5 Transformasi SDM 6 Transformasi teknologi


pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes lulusan
pemanfaatan yang efektif dan efisien. a Teknologi b Bioteknologi
luar negeri.
informasi

9
 Gambaran Umum Permasalahan Kesehatan
TOPIK
 Transformasi SDM Kesehatan

10
Transformasi SDM Kesehatan memakai skema Academic Health System
untuk mempercepat upaya pemenuhan tenaga kesehatan

Fakultas RS Pendidikan
Kedokteran
1 Peningkatan jumlah kuota dan
Pembukaan Prodi

2 FK yang lebih baik mengampu FK


lainnya

3 RS pendidikan mengampu RS
RSP FK Lainnya
RS RS RS Faskes lainnya untuk menjadi RS
Khusus Daerah Swasta Lain
pendidikan

4 Penetapan Dosen Klinis dari


RS
Khusus
RS
Daerah
RS
Swasta
Faskes
Lain dokter klinik di RS Pendidikan

11
Desain program AHS terbagi dalam 4 levers:
mahasiswa, dosen, RS.Pendidikan, dan
pengampuan prodi/ FK
Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang
RS Fakultas
Mahasiswa Dosen
Pendidikan Kedokteran
Target Peningkatan kuota Peningkatan jumlah Peningkatan jumlah Peningkatan
mahasiswa dokter dosen RS Pendidikan jumlah prodi/ FK Pengampu/ Kewilayahan
dan dr. spesialis baru Fakultas Kedokteran:
Inisiatif Penambahan Peningkatan prodi -
Peningkatan rasio Penambahan dosen
penetapan RS skema Wil. I : FK USU
dosen: mahasiswa klinis (NIDK)
Pendidikan pengampuan
Wil. II : FK UI
Peningkatan Penambahan RS Wil. III : FK UNPAD
Pemberian Penambahan
kapabilitas dosen, Pendidikan - skema
beasiswa prodi/ FK baru Wil. IV : FK UGM
e.g., sub-spesialis pengampuan
Wil. V : FK UNAIR
Regulasi Kepkonsil
• SE NIDN dan NIDK Wil. VI : FK UNHAS
• SKB Mendikbud Fellowship
• Draft MoU
dan Menkes Surat
pelatihan 160
• Prioritas Sp KJSU pencabutan
calon dosen
Moratorium FK

Capaian • Peningkatan • Pemetaan target • Peningkatan Akan dibuka 39


kuota dokter kebutuhan dosen jumlah RSP yang prodi spesialis
18.7% dan sebanyak 768 sudah disahkan baru dalam 5
spesialis 19.1% dosen menjadi 210 RSP tahun

12
Kewilayahan AHS – 92 Fakultas Kedokteran
Kewilayahan Jumlah
Cakupan Provinsi Fakultas Kedokteran terlibat
/ Pengampu FK

DI Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, USU, USK, UNIMAL, UNAYA, UISU, UHN, UMSU, UNPRIMA, UMI
I. USU 15
Kep. Riau, Jambi, MEDAN, UNAND, UNBRAH, UNRI, UNIVRAB, UNIBA, UNJAMBI

UI, UIN JAKARTA, UPN VETERAN JAKARTA, UNIKA ATMA JAYA, UKI,
II. UI DKI Jakarta, Banten, Papua UKRIDA, UNTAR, USAKTI, YARSI, UHAMKA, UNCEN, UG, UMJ, UPH, 16
UNTIRTA, UNHAN
Bengkulu, Sumsel, Kep. Babel, UNPAD, UNSRI, UM PALEMBANG, UNIB, UNILA, UNMAL, UNISBA, UK
III. UNPAD 11
Lampung, Jabar MARANATHA, UNPAS, UNSWAGATI, UNJANI

UGM, UNDIP, UNISSULA, UNIMUS, UM SURAKARTA, UMP, UNWAHAS,


Jateng, DI Yogyakarta, Kalbar,
IV. UGM UNSOED, UNIKA SOEGIJAPRANATA, UNS, UAD, UII, UKDW, UMY, 18
Kaltim, Kalteng, Kalsel, Kaltara
UNTAN, UNRAYA, ULM, UNMUL

UNAIR, UJ, UB, UNIKA WMS, U. SURABAYA, UWKS, UM SURABAYA,


V. UNAIR Jatim, Bali, NTB, NTT UMM, UIM, UHT, UC, UNU, UIN MALANG, UNUD, UNDIKSA, UNWAR, 19
UNRAM, UNIZAR, UNDANA

Sulut, Gorontalo, Sulbar, Sulteng, UNHAS, UNSRAT, UNTAD, UN. ALKHAIRAAT PALU, UMI, UNISMUH
VI. UNHAS Sultra, Sulsel, Maluku, Malut, Papua MAKASSAR, UNIBOS, UIN ALAUDDIN, UNHALU, UNIGO, UNPATTI, 13
Barat UNKHAIR, UNIPA

77 Fakultas Kedokteran (84%), RSP dan Dinas Kesehatan


sudah menandatangi komitmen melaksanakan AHS
Peningkatan kuota spesialis di tahun 2022 meningkat 19.1%
Prodi Sp. Jantung dan Sp. Anak memiliki persentase peningkatan terbesar
Jenis Layanan Spesialisasi I II Perubahan (%)
Kanker Onk. Radiasi 6 5 -16.7
Ked. Nuklir 3 3 0.0
Jantung Kardiologi 46 57 23.9
BTKV 13 15 15.4
Stroke Neurologi 47 55 17.0
Bedah Syaraf 17 20 17.6
Uro-Nefro Urologi 26 28 7,7
Spesialis dasar Penyakit Dalam 84 100 19.0
Anak 56 72 28.6
Obgyn 58 66 13.8
Bedah 44 54 22.7
Patologi Klinik 39 48 23.1
Anestesi 66 76 15.2
Radiologi 61 75 23.0
Total 566 674 19,1

14
Percepatan penetapan NIDK untuk 768 dosen
Direncanakan akan selesai pada tahun 2023 setelah melalui peningkatan kapasitas

Th 2022 Th 2023
No Kegiatan
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
1 Validasi kebutuhan
NIDK
2 Standarisasi
persyaratan NIDK

3 Rekrutmen Calon
NIDK
4 Peningkatan
80 80 80 80 80 80 80 80 80 48
Kapasitas Calon
5 Pengusulan
Penetapan NIDK ke 160 320 288
kemendikbud
6 Penetapan NIDK 160 320 288

15
Peningkatan jumlah RS Pendidikan hingga 210 RSP
Masih terdapat 210 RS lagi yang potensial untuk menjadi RSP

Status RSP Utama RSGM RSP Afiliasi RSP Satelit Total


Penetapan
Sudah 82 13 28 87 210
Ditetapkan
Belum 11 17 17 165 210
Ditetapkan*
Total 93 30 45 252 420
*Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Barat belum memiliki FK

16
Peningkatan jumlah prodi sebanyak 31 prodi dalam 5 tahun
Terdiri dari 27 prodi untuk 7 spesialis dasar dan 4 prodi untuk layanan prioritas KJSU

UHAMKA

UNISBA

UNRAM

UNPATI
Unsoed

UNMUL
UNAND

UNPAD

Khairat
Unsrat
UNAIR
UNSRI

UNDIP
UNILA

Unhas
YARSI
Kebutuh- Prodi Lulusan

UNUD

Untad

Unhal
Un Al
UGM
UINJ

UKM

ULM
USK

USU

UPH

UNS

UMI
UB
Rencana Pembukaan

UI
ana existing (2020)

Sp. A 659 15 228 2024 2024 2024 2025


Prodi Spesialis:
Sp. B 696 17 179 2024
2023
(Sp2)
2024 2026 Sp-1 : 31 Prodi

Sp. OG
616 15 191
2024 2022 2023 2023 2022
2023
2023 2023 2022 2024 2024
Sp-2 : 5 Prodi
(Sp2)

Sp. PD 517 15 281 2024 2024 2023


2023 2023
2026 2025
(Sp2) (Sp.2) Jumlah Prodi
316 14 163
Sp. An 2022 2023 2023
Berdasarkan:
Sp. R 315 12 88 2023 Tahun
Sp. PK 311 11 93 2024 • 2022: 5
Sp. S 74 12 71 2023 • 2023: 9
Sp. JP 35 11 105 2022
2023 • 2024: 13
(Sp.2)

220 6 55 • 2025: 2
Sp. U
• 2026: 2
Sp. PA 137 9 47

21 2 11
Sp.
OnkRad
2024 Jenis Spesialis:
Sp.BTKV 78 2 19 2024
7 dasar : 27 Prodi
Prioritasb : 4 Prodi

a. Berdasarkan kebutuhan Standar PMK 30 tahun 2019


Ada prodi spesialis Tidak ada prodi spesialis Rencana pembukaan prodi spesialis b. Layanan prioritas Kanker, Stroke, Jantung, Uro-Nefro 17
1. Kemenkes berupaya melakukan percepatan pemenuhan
kebutuhan dokter, dokter gigi, dan spesialis melalui
academic health system (AHS)
2. Beberapa target dan capaian AHS:
a) Peningkatan kuota spesialis sebanyak 19.1%
b) Proses pengajuan NIDK bagi 768 dosen
c) Peningkatan jumlah RSP menjadi 210 RSP
Kesimpulan d) Pembukaan 31 prodi spesialis dalam 5 tahun ke depan
3. ARSPI harus turut berperan aktif dalam:
a) Mengajukan dokter pendidik klinis ke FK afiliasi masing-
masing 2)
b) Membimbing 210 RS yang belum ditetapkan menjadi RSP
c) Memastikan proses pendidikan di 210 RSP yang sudah
ditetapkan agar berjalan dengan baik
d) Menjaga kualitas pendidikan di RSP

18
Bersama kita dapat
membangun
Indonesia yang lebih
kuat dan sehat

19
ß

20

Anda mungkin juga menyukai